Senin, 17 Juli 2017

Pembentukan Forsidas Indonesia Sebagai Upaya Pelestarian Sungai

Brebes, Setaranews.com - Warga Cirebon beserta masyarkat yang datang dari berbagai wilayah berkumpul dalam acara pengesahan Forum Silaturahmi Daerah Aliran Sungai (Forsidas) Indonesia pada Minggu 16 Juli 2017 bertempat di Lapangan Bojong Sari Kabupaten Brebes.

Dibentuknya Forsidas adalah dengan tujuan untuk menyatukan komunitas, pegiat lingkungan, organisasi mahasiswa, Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) serta masyarakat dalam satu tujuan yaitu bagaimana masyarakat dapat mengaplikasikan kepedulian terhadap lingkungan.

Jumlah peserta mencapai lebih kurang 140 orang yang datang dari berbagai daerah. Meskipun lokasi pengesahan tepat di samping Sungai Cisanggarung yang juga merupakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciledug dengan kondisi yang memprihatinkan. Hal ini juga akan menjadi langkah dekat untuk mengusung kasus TPA agar ditutup karena dampak sudah sangat dirasakan oleh masyarakat.

Terkait bahwa sudah banyaknya kerusakan pada sungai serta lingkungan yang semakin berubah maka untuk merubah pola pikir masyarakat itu sendiri harus didorong salah satunya dengan cara ikatan silaturahmi untuk bersatu. “Tanggapan dari semua masyarakat dan seluruh komunitas sangat baik supaya bisa menjadi acuan masyarakat terutama kaum muda yang akan meneruskan generasi bangsa," ujar Dios Supriana selaku Humas Forsidas yang berasal dari Komunitas Bakpacker Cirebon.

Jarot selaku Kordinator Forsidas Indonesia, mengatakan, mengapliasikan kepedulian terhadap lingkungan harus secara nyata. Ia juga menambahkan tujuan forum ini adalah bergerak bersama-sama dan berjuang dengan kegiatan yang bisa dilakukan, seperti bersih-bersih, penanaman serta agenda diskusi terhadap pemerintahan sebagai penanggung jawab untuk mecari solusi seperti kasus TPA Ciledug yang kini masih menjadi usungan untuk segera ditutup.

“Tujuan dibuatnya Forum ini ialah bagaimana menyatukan komunitas, organisasi serta masyarakat dalam satu tujuan untuk menjadikan lingkungan yang lebih bersih,” terangnya kepada setaranews.com.

Siti Nurhala salah satu warga Bojongsari yang merasakan dampak TPA Ciledug mengungkapkan keresahannya soal aroma yang berasal dari TPA tersebut. ”Dulu bau dari TPA yang di bantaran sungai Cisanggarung itu ngga terlalu kerasa tapi sekarang malah sangat terganggu ngaruh buat pernafasan apalagi kalau malam itu baunya kerasa banget padahal jarak rumah saya kisaran 1 km dari TPA," ungkapnya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar