Jumat, 30 Desember 2016

Senja Sastra Adakan Diskusi Tentang Sosiologi Sastra

Unswagati, Setaranews.com – Senja Sastra adakan diskusi rutin dengan tema “SOS Sastra” pada Jumat sore, (30/12) yang terbuka untuk umum di Kampus II Unswagati (Universitas Swadaya Gunung Jati). Selain dihadiri oleh pelajar SMA/MAN dan mahasiswa umum, diskusi tersebut  pun dihadiri oleh penulis, budayawan dan wartawan Cirebon.

Diskusi diselingi dengan alunan musik dan pembacaan puisi yang dibawakan oleh sekelompok mahasiswa. SOS Sastra disini bermakna sosiologi sastra atau sastra dan masyarakat sosial. Menurut penulis antologi-puisi Manuskrip Sepi, Nisa Rengganis yang hadir dalam diskusi tersebut memaparkan bahwa sastrawan adalah bagian dari masyarakat, dan sastra lahir dari masyarakat itu sendiri.

Diskusi tersebut merupakan agenda rutin dwi Jumat dan kali ini pembahasan yang diangkat adalah tentang sosiologi sastra, seperti yang diungkapkan oleh Wahyudi, salah satu pengurus Senja Sastra. “Ini agenda rutin dwi Jumat dari Senja Sastra, kali ini temanya SOS Sastra, atau sosiologi sastra atau sastra dan masyarakat sosial. Dimana permasalahan sosial diangkat oleh masyarakat sastra, termasuk mahasiswa,” ungkapnya pada Setaranews.com seusai acara diskusi.

Sekedar informasi, Senja Sastra adalah sebuah komunitas yang didirikan oleh mahasiswa Diksatrasia (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Unswagati dimana sebagai wadah untuk mahasiswa yang memiliki minat lebih pada sastra.

Satu Dekade, ESA Kembali Adakan AEF

Unswagati, Setaranews.com - Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), English Student Association (ESA) akan adakan acara Annual English Festival (AEF) pada 30 Januari - 4 Februari 2017 mendatang. AEF hadir untuk memperingati usia ESA yang kini sudah menginjak satu dekade (10 tahun). Acara yang akan dilaksanakan di gedung FKIP Bahasa Inggris Kampus 3 Unswagati ini diikuti oleh siswa-siswi tingkat SD, SMP dan SMA se-Wilayah III Cirebon.

AEF adalah acara tahunan ESA yang berisi lomba akademik dan non akademik, adapun rangkaian lomba untuk tingkat SD adalah lomba Fashion Show dan Singing Contest. Untuk tingkat SMP ada lomba musikalisasi puisi, speech contest, dan story telling. Sedangkan untuk tingkat SMA yaitu ada debate competition, speech contest, mini drama, dan news caster.

Acara yang memakan waktu cukup lama ini membutuhkan persiapan panjang, hal tersebut diungkapkan oleh Hena Refa Fauziah, selaku Ketua Pelaksana AEF bahwa persiapan sejauh ini sudah 50 persen “allhamdulilah untuk persiapan sih sudah 50 persen, kami juga sering adakan rapat untuk membahas persiapan terkait pelaksanaan lomba itu, untuk penyuratan, undangan-undangan juga sudah tersebar.” Ujarnya pada setaranews, Jumat (23/12)

Persiapan pra-acara yang bertepatan dengan hari libur sekolah menjadi kendala bagi panitia untuk menyebarkan undangan di sekolah-sekolah. (Felis)

Junaedi Noer, Seniman Unswagati

Profil, Unswagati - Siapa yang tidak mengenal  Dr. Junaedi Noer,SE,MM,  salah satu pengajar berprestasi yang berada di Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati). Telah mengabdi selama 27 tahun sebagai akademisi Unswagati, sejak 1989. Dia pun pernah menjabat sebagai wakil dekan III dan pernah juga menjabat sebagai staff ahli bupati saat masa jabatan Dedi Supardi.

Telah mengenyam pendidikan di SMA Negeri 1 Cirebon, program S1 di Universitas Pasundan Bandung dan diteruskan dengan melanjutkan S2 di ARS Internasional Universitas Bandung dan akhirnya menyelesaikan S3 di Universitas Pasundan Bandung.

Karya dan prestasinya sudah tidak diragukan lagi. Dia sudah menciptakan lagu saat masih menempuh program S1 dan akhirnya menjadi seniman tarling di kota Cirebon. Bukan hanya satu single yang sudah ia keluarkan, melainkan banyak karya musik lainnya yang sudah tersebar yaitu Tembang pantura, perapatan plered, kampung batik, bunderan taman kedawung dan salah satunya berjudul ‘Unswagati Berprestasi’ yang menjadi theme song Universitas Swadaya Gunung jati.

“saya senang ada di Unswagati, bergabung menjadi pengajar dan berkarya di Unswagati suatu kebanggaan buat saya. sampai sekarang juga masih suka nyiptain lagu, jadi harus tetap berkarya” ujarnya kepada setaranews.com saat ditemui di ruangannya, Rabu (28/12).

Ia tidak hanya berprestasi dalam hal seni musik ataupun dalam bidang akademisi namun beliau juga menuangkan ilmunya dalam beberapa buah buku yang berjudul Marketing Syariah dan buku buku yang lainya. Meskipun beliau merupakan pengajar akademisi, namun seni tumbuh dalam jiwanya.

Kamis, 29 Desember 2016

Melalui Mubes, Ketua dan Wakil Ketua Ormawa FISIP Terbentuk

Unswagati, Setaranews.com – Presidium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon hari ini, Kamis (29/12) telah melaksanakan Musyawarah Besar (Mubes), di ruang serbaguna FISIP. Agenda  Mubes ini menetapan Ketua dan Wakil Ketua Organisasi Mahasiswa FISIP.

Sebelumnya, pemilihan akan dilakukan melalui Pemilihan Umum Mahasiswa (PUM). Namun, Faqih Ketua Presidium FISIP, mengatakan mekanisme pemilihan yang disepakati oleh forum adalah melalui musyawarah. “Kita sudah memberikan suatu rancangan mengenai PPUM, namun semuanya kembali lagi kepada forum. Di sini keinginan forum  adalah musyawarah mufakat,” jelasnya saat ditemui setaranews.com setelah Mubes berakhir.

Melalui Mubes tersebut, terpilihlah Didit Sudarmadi dan Tomi Pratama sebagai Ketua dan Wakil Ketua DPM FISIP. Lalu, Miftahul Jannah dan Tyo Mulyadi sebagai Ketua dan Wakil BEM FISIP. Kemudian, Tesa Maulana dan Desi sebagai Ketua dan Wakil Ketua HIMAKOM, dan Deftheo Mahardika dan Floria Septianingsih sebagai Ketua dan Wakil Ketua HIMAGARA.

Lain kesempatan, Didit Sudarmadi mengungkapkan harapannya agar dapat membangun FISIP menjadi lebih baik lagi. “Khususnya untuk DPM FISIP sendiri bisa berjalan dan berkolaborasi dengan ormawa lain di FISIP lebih baik lagi,” tuturnya.

Begitupun dengan Ketua terpilih BEM FISIP, Miftahul Jannah memaparkan harapannya bahwa organisasi mahasiswa di FISIP sebagai tempat mahasiswa untuk membentuk karakternya. “Harapannya supaya ormawa FISIP menjadi candradimuka, dimana tempat penggemblengan mahasiswa FISIP untuk menjadi mahasiswa yang berkualitas,” jelas mahasiswi Administrasi Negara semester 5 tersebut.

Sementara itu, Tesa Maulana menginginkan agar HIMAKOM (Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi) dapat berjejaring dan menjadi lebih baik lagi. “Harapan saya Ilmu Komunikasi bisa menaikkan akreditasi dan kami akan mengadakan kerja sama dan makrab dengan Ilmu Komunikasi sewilayah tiga Cirebon,” paparnya.

Kemudian, Deftheo Mahardika, menerangkan tujuannya untuk membentuk suatu keharmonisan di civitas akademika Administrasi Negara. “Sesuai dengan Visi saya akan membentuk keharmonisan dan akan membuat satu kajian analisa kebijakan publik berbarengan dengan dekanat. Selain itu, akan meminta saran dan kritik mahasiswa administrasi negara untuk sejauh mana ketika program ini alangkah baiknya seperti apa,” jelasnya.

Setelah terpilihnya Ketua dan Wakil Ketua di Ormawa FISIP, kemudian akan dilaksanakan pelantikan pada Senin 2 Januari 2017 mendatang.

AMPU Anggap Hari Jadi Unswagati Seremonial Belaka

Unswagati, Setaranews.com - Beberapa mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Unswagati (AMPU) Melakukan aksi refleksi terkait Hari jadi Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon yang ke-54 Tahun, Kamis (29/12). Dalam Aksi Refleksi tersebut, AMPU menilai bahwasanya hari jadi Unswagati yang ke-54 hanya seremonial belaka.

"Hari jadi unswagati bukanlah sekedar seremonial belaka, melainkan masih banyak lagi yang harus dibenahi oleh pihak universitas, Unswagati sudah mulai over kuota, ISO hanya sebatas lembaran kertas tanpa jaminan yang nyata dengan biaya yang tidak sedikit, pembangunan gedung baru hanya sekedar untuk berlindung para pimpinan kampus, parkiran yang sempit lebih dominan dikuasai para pimpinan, sedangkang mahasiswa banyak yang memakai lahan parkir ditempat orang" ungkap Zainul membacakan selebaran statement dalam orasinya, Kamis (29/12).

Aksi bermula di halaman parkir kampus utama Unswagati dengan berbagai orasi yang diluapkan oleh masa aksi. Terjadi insiden pembakaran ban oleh masa aksi yang geram sebab pihak universitas enggan menemui masa aksi. Akhirnya Dudung Hidayat dan Alfandi, selaku Wakil Rektor III dan Wakil Rektor I keluar menemui masa aksi.

Di depan masa aksi, Dudung Hidayat ajak untuk melakukan Audiensi bersama Rektor dan Yayasan secepatnya "Kita harus menanggapi secara serius atas aspirasi mahasiswa sekarang, kami harus menyampaikan dengan sejelas-jelasnya karena banyak yang harus disampaikan kepada mahasiswa, maka dari itu mari kita agendakan audiensi bareng-bareng, bersama Rektor dan jajarnya berikut juga kita akan hadirkan yayasan nantinya, karena rektor sekarang lagi ada keperluan keluar dan besok juga rektor bersama wakil-wakilnya serta yayasan juga ada acara di kopertis, jadi kemungkinan audiensi hari selasa nanti, untuk tempat dan jam nya kita akan infokan kepada perwakilan dari kalian yang aksi sekarang," ujarnya, kemudian meninggalkan masa aksi, Kamis (29/12).

Inilah Hasil Perolehan Data PUM FE

Unswagati, Setaranews.com - Proses perhitungan suara dalam Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Ekonomi (PUM FE) Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) dilakukan di Auditorium Kampus Utama, dilaksanakan pukul 20:00-00:30 WIB, Rabu (28/12). Proses perhitungan dilakukan oleh Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa (PPUM) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu).

Berdasarkan data yang dihimpun oleh setaranews.com, jumlah suara yang masuk dalam PUM FE berkisar 540 suara dari total 3460 Daftar Pemilih Tetap (DPT). Masing-masing dari jurusan Akuntansi sebanyak 1441 dan jurusan Manajemen sebanyak 2019 mahasiswa.

Perolehan suara dalam PUM FE Unswagati untuk calon Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi (BEM FE) Unswagati dari pasangan nomer urut satu Iis Istianah dan Gerry Aradea memperoleh sebanyak 110 suara. Sedangkan pasangan nomer urut dua, Azis Saleh dan Didin Ijudien memperoleh sebanyak 371 suara.

Perolehan suara untuk calon Ketua HMJ Akuntansi FE Unswagati dari nomer urut satu Paris S.N memperoleh sebanyak 147 suara. Nomer urut dua Akhmad Rifi'at memperoleh sebanyak 139 suara.

Sementara, perolehan suara untuk calon Ketua HMJ Manajemen FE Unswagati dari nomer urut satu M. Pahmy Riyanto memperoleh sebanyak 108 suara. Sedangkan untuk nomer urut dua, Gugun Gunawan memperoleh sebanyak 115 suara. (Anisa/Trusmiyanto)

Resensi Buku: Sayap-Sayap Patah

Judul                                        : Sayap-Sayap Patah

Penulis                                     : Kahlil Gibran

Cetakan                                   : I, 2011

Penerbit                                  : Narasi, Yogyakarta

Tebal                                       : 124 halaman

Resentator                             : Wasniah

Setaranews.com - Dalam novel Sayap-Sayap Patah oleh Kahlil Gibran, sebuah novel sastra romantis yang mengisahkan nasib kisah cinta Gibran pada seorang gadis Lebanon bernama Seima Karamy.

Cerita ini diawali dengan perkenalan seorang lelaki yang sangat kaya di tanah Lebanon bernama Fahris Effendi yang ternyata adalah sahabat ayah Gibran sewaktu mudanya. Perkenalan mereka berlanjut setiap waktu luang, Gibran sering mengunjungi rumah Fahris dan memperkenalkan Seima kepada Gibran. Akhirnya tumbuhlah bunga-bunga cinta antara Gibran dan Seima, akan tetapi takdir mengharuskan untuk mematahkan cinta mereka karena pendeta di Lebanon meminang Seima untuk keponakannya yang bernama Mansur Bey Galib. Pendeta memilih Seima bukan karena kecantikan melainkan kekayaan ayahnya. Pernikahan ini membuat Seima merasakan kepedihan mendalam sebab Mansur adalah seorang lelaki yang suka melampiaskan, serta menyiksa Seima bertubi-tubi dan pada akhirnya Sang Kuasa menghapus semua duka Seima dengan menjemput ajalnya.

Kelebihan dari novel ini, tata penulisannya berbeda dari novel biasanya. Tetapi, tata penulisannya yang berbeda dari novel biasanya inilah menyebabkan novel ini kurang menarik karena tidak tersusun dengan rapih.

Kata-kata yang menarik di novel Sayap-Sayap Patah:

“Penyair dan penulis berusaha untuk memahami kenyataan seorang wanita. Namun, sampai hari ini mereka tidak memahami rahasia tersembunyi  hati wanita ...”

“Aku menemukan cinta kita sedalam samudera, setinggi bintang dan seluas langit”

“Oh, Tuhan, ampunilah aku dan sambungkan sayap patahku”

“Oh, Tuhan, apa yang telah seorang wanita lakukan kepada-Mu? Dosa apa yang telah ia lakukan hingga layak menerima hukuman seperti ini? Karena kejahatan apa ia pantas mendapatkan penyiksaan seperti ini? Oh, Tuhan, Kau kuat dan aku lemah. Mengapa Kau membuatku menderita seperti ini? Kau besar dan agung, sementara aku tidak lain hanyalah makhluk kecil yang merangkak di hadapan-Mu. Mengapa Kau menginjakku dengan kaki-Mu? Kau adalah prahara yang murka, dan aku seperti debu; mengapa, oh Tuhan, mengapa Kau melemparkanku ke tanah yang dingin? Kau kuat dan aku tidak berdaya; mengapa Kau memerangiku? Kau penyayang dan aku sopan; mengapa Kau menghancurku? Kau telah menciptakan wanita dengan cinta, dan mengapa, dengan cinta, Kau menghancurkannya ....”

 

Rabu, 28 Desember 2016

Pengguna iPad Sudah Bisa Mainkan Alat Musik Gamelan

Semarang, Setaranews.com – Pernah membayangkan jika alat musik tradisional Indonesia yakni gamelan diterapkan dalam basis teknologi? Rupanya sekarang bukan menjadi angan-angan lagi, sebab pengguna iPad sudah bisa memainkan aplikasi e-Gamelan yang diciptakan oleh salah satu mahasiswa asal Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Semarang, Jawa Tengah.

Inovasi tersebut pun mendapatkan apresiasi yang besar dari Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi, sebab dinilai ikut serta melestarikan warisan budaya Indonesia.

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (27/11), Tyas Catur Pramudi selaku Kordinator tim e-Gamelan mengatakan, pembuatan e-Gamelan dilakukan secara berkala. Timnya melakukan proses perekaman musik gamelan pusaka dari Keraton Surakarta dan Yogyakarta yang dinilai sebagai simpul pelestari gamelan yang masih ada hingga sekarang.

“Tujuan kami ingin meningkatkan sikap afektif anak muda, sehingga bisa diarahkan mengenal gamelan,” kata Catur, Minggu (25/12).

Gamelan yang semakin jarang ditemui, dan tidak semua orang memilikinya sebab harganya yang relatif mahal menjadi alasan pengembangan gamelan secara elektronik.

Sementara itu Ketua Menristek, Muhamad Nasir turut berbangga, baginya e-Gamelan adalah wujud nyata menjaga budaya. “Saya sangat mengapresiasi setinggi-tingginya atas penghargaan yang diterima oleh seluruh pihak,” ucapnya.

Tidak Memenuhi Target Pemilih, PPUM FE Sebut Cukup Puas

Unswagati, Setaranews.com - Fakultas Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) telah melaksanakan  Pemilihan Umum Mahasiswa (PUM) pada Rabu (28/12). Pemilihan Umum berlangsung aman dan lancar meski sempat terlambat hampir satu jam dari rencana dikarenakan kehadiran saksi yang terlambat datang. Acara yang dijadwalkan mulai pukul 08.00 akhirnya molor hingga pukul 09.00 dan ditutup pada pukul 16.00 WIB.

Antusiasme mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam memberikan suaranya pada PUM yang mengalami peningkatan dibanding tahun lalu, dengan peningkatan sebanyak 40 mahasiswa menjadi alasan kepuasan Rahmat selaku Ketua Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa (PPUM). Terdapat 540 pemilih mahasiswa pada tahun ini dengan persentase mahasiswa jurusan Manajemen sebanyak 242 dan mahasiswa jurusan Akuntansi sebanyak 298.

Total pemilih tersebut diakui oleh Rahmat sebenarnya tidak memenuhi target yang ditetapkan, yaitu sebesar 800 pemilih dari total 3460 Daftar Pemilih Tetap (DPT) masing-masing dari jurusan Akuntansi sebanyak 1441 dan jurusan Manajemen sebanyak 2019 mahasiswa.

“Ya sebenarnya itu tidak memenuhi target ya karena target kami kan 800. Hanya saja itu sudah cukup memuaskan karena kami sudah melampaui total suara dari tahun kemarin.” Ujar Rahmat ketika ditemui Setaranews.com di sela-sela tahap penghitungan suara.

Terkait sosialisasi yang dilakukan pihak PPUM, Rahmad merasa sudah cukup optimal dengan pemasangan baliho besar di area Fakultas Ekonomi, penyebaran pamflet yang menyeluruh dan kunjungan ke kelas-kelas dalam rangka sosialisasi langsung.

Tidak terpenuhinya target pemilih pada tahun ini dikarenakan waktu pemilihan yang berada di minggu terakhir tahun baru dan beberapa kelas pun diliburkan akibat sudah selesainya materi perkuliahan serta tingkat apatisme mahasiswa yang tinggi.

“Saya sendiri tidak bisa memaksa seseorang untuk memilih, itu kembali pada individunya masing-masing saja.” Tutup mahasiswa jurusan manajemen tersebut ketika ditanya tanggapannya terkait mahasiswa yang masih apatis pada pemilihan umum tahun ini.

Selasa, 27 Desember 2016

dr. Tiar Perwakilan Indonesia di Sakura Science

Profil, Setaranews.com – dr. Tiar Masykuroh Pratamawati merupakan salah satu Dosen di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon yang turut serta dalam Japan-Asia Youth Exchange program in Science (SAKURA Exchange Program in Science) di Jepang. Acara tersebut pun diikuti oleh negara-negara Asia lainnya seperti Vietnam, Malaysia, Thailand, Taiwan dan Jepang.

Acara yang diadakan terhitung sejak tanggal 11-22 Desember 2016 di Kyushu Institute of Technology, diikuti oleh dr. Tiar sebagai salah satu perwakilan dari Indonesia. Japan-Asia Youth Exchange program in Science (SAKURA Exchange Program in Science) sendiri merupakan sebuah bentuk kerjasama tahunan yang diadakan oleh Japan Science and Technology Agency.

Perempuan kelahiran Cirebon, 25 Mei 1986 ini hadir di Sakura Science sebagai peserta, namun ia sebelumnya telah mengirimkan poster tentang Genetika yang dibuat bersama beberapa Dosen lainnya di FK Unswagati yang kemudian diterima oleh pihak terkait.

“Saya mewakili team genetika untuk presentasi poster internasional di sini (Red-Sakura Science),” ungkap dr. Tiar kepada Setaranews.com, Selasa (27/12).

Setelahnya, ia menginginkan agar gagasan tersebut bisa dilakukan kerjasama penelitian oleh pihak Kyushu Institute of Technology yang memiliki fasilitas lebih menunjang. “Saya menawarkan kerja sama untuk penelitian Genetika,” tuturnya.

Sekarang, dr. Tiar sedang mengenyam pendidikan S2 Konseling Genetik di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang.

 

Baca juga:

FK Unswagati Wakili Asia Tenggara dalam Sakura Science

Terjadi Insiden Dalam Pemilu, DPM FE Merasa Dirugikan

Unswagati, Setaranews.com - Pemilihan Umum (Pemilu) di Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon menuai permasalahan lain yaitu pencurian surat suara dan penyobekan berita acara rapat. Sebelumnya, permasalahan juga timbul terkait Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dinilai tidak strategis oleh mahasiswa yang berada di pihak kandidat calon Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi (BEM FE) nomor urut dua.

Baca juga http://www.setaranews.com/tps-tidak-strategis-pemilu-fe-dipending.html

Pencurian surat suara dan penyobekan berita acara rapat dilakukan oleh Jamalludin, Demisioner Ketua BEM FE. Dia menganggap jika berita acara tersebut belum disepakati bersama, "Saya melakukan itu karena memang berita acara belum ditandatangani oleh kedua pihak, jadi berita acara tersebut tidak sah untuk diberlakukan" ungkapnya saat ditemui setaranews.com, Selasa (27/12).

Atas insiden tersebut, Rais selaku ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi (DPM FE) merasa dirugikan atas perlakuan itu, "Tadi malam terjadi pencolongan surat suara, yah walaupun setau saya pihak Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) tidak mencantumkan peraturan akan hal tersebut karena memang enggak tau. Panwaslu sendiri kayaknya tidak terfikirkan kearah situ, dan masalah penyobekan berita acara juga sangat disayangkan, dan yang paling dirugikan lagi ketua DPM FE disangka memihak ke salah satu calon" ujarnya merasa dirugikan, saat diwawancarai setaranews.com di Sekretariat DPM FE, Selasa (27/12).

TPS Tidak Strategis, Pemilu FE Dipending

Unswagati, Setaranews.com -Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Ekonomi (PPUM FE) Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon menggelar pemilihan umum (Pemilu) Calon Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi (BEM FE) dan Calon ketua Himpunan Akuntansi dan Manajemen, pada Selasa (27/12) bertempat di depan ruang Tata Usaha Fakultas Ekonomi (TU FE).

Ternyata dalam pelaksanaan Pemilu FE menuai masalah terkait Tempat Pemungutan Suara (TPS), hal tersebut diungkapkan oleh Jamalludin, "Saya sudah bilang dari awal terkait TPS itu di depan BJB, dimana tempatnya lebih strategis dan kawasan keluar dan masuknya mahasiswa. sementara TPS yang sekarang dilaksanakan (depan TU FE) lebih dominan di lewati oleh mahasiswa prodi manajemen saja, sedangkan fakultas ekonomi itu terdapat dua prodi (manajemen dan akuntansi)." ungkapnya, setelah ditemui setaranews.com, Selasa (27/12).

Mahasiswa yang notabennya sebagai demisioner ketua BEM FE tersebut merasa perkataannya tidak didengar oleh pihak PPUM "Saya merasa ucapan saya terkait tempat tidak di gubris oleh PPUM" Katanya.

Sementara Rahmat Dz, Ketua PPUM menguatkan alasannya untuk tetap menggelar TPS di depan TU FE berdasarkan rencana awal PPUM terkait TPS. "Masalah TPS itu berdasarkan rencana awal PPUM sendiri, yaitu di depan TU FE dan sebelumnya kami sempat ngobrol bersama kaur kemahasiswaan terkait masalah TPS dan kaur kemahasiswaan menyepakati untuk TPS itu di depan TU FE bukan di depan BJB, karena depan BJB itu lebih dominan untuk ranah Universitas" jelasnya saat diwawancarai setaranews.com, Selasa (27/12).

Terkait hal tersebut, akhirnya pemilu di pending sampai besok dan terkait masalah tempat akan diputuskan setelah rapat. "Untuk pemilu di pending sampai besok, dan untuk tempat kemungkinan akan dipindah setelah keputusan rapat nanti antara pihak-pihak calon" Tutur Rais selaku Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi (DPM FE) saat dimintai kejelasan oleh setaranews.com, Selasa (27/12).

 

Minggu, 25 Desember 2016

Kendala Baru Terkait Adanya Magister Manajemen

Unswagati, Setaranews.com – Pascasarjana Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) tengah menunggu keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) terkait pengajuan pengadaan Program Studi (Prodi) baru, yaitu Magister Manajemen. Namun, hal itu menimbulkan permasalahan lain terkait dengan sarana belajar jika pihak Dikti telah memberikan izin Operasional.

Sarana dan prasarana, seperti ruang kelas ternyata juga menjadi perhatian dari Direktur Pascasarjana Unswagati, Endang Sutrisno. Menurutnya, Kondisi membangun sarana dan prasarana tidak mudah seperti membalikan telapak tangan, harus ada anggaran, surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB), dan juga lahan.

“Kami sudah melakukan pendekatan dengan pihak Rektor, Yayasan, Pembina. Itikad baik ke arah sana sudah ada, dan jika tidak ada arah melintang, sudah ada omongan dari salah satu pembina yayasan akan mengarahkan pasca pindah ke kampus satu yang sedang akan dibangun. Dana sudah ada, tinggal menunggu waktu saja. Kita coba seperti apa dan bagaimana, semuanya tergantung mereka bagaiamana kebijakannya,” ujarnya kepada setaranews.com, Jumat (23/12).

Namun, Endang pun memperkirakan jika untuk sementara waktu kegiatan belajar mengajar untuk prodi Manajemen tersebut akan dilakukan di Rusunawa Unswagati. “Sarana dan prasarana memang harus ada, dan untuk sementara tidak ada mungkin kita akan ke rusunawa terlebih dahulu, disana ada beberapa ruang yang bisa dimaksimalkan, itu untuk sementara waktu,” lanjutnya.

Keputusan pihak Dikti untuk memberikan izin operasioanal terkait pengadaan prodi Manajemen paling lambat dua minggu akhir Desember tahun ini.

Tidak Terkena Moratorium, Prodi Baru Pascasarjana Siap Dibuka

Unswagati, Setaranews.com – Proses pembukaan Program Studi (Prodi) Manajemen Pascasarjana Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) masih menanti keputusan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti). Sebelumnya, Pihak Dikti telah mengkonfirmasi keputusan mengenai izin operasional pada Desember ini.

Direktur Pascasarjana Unswagati, Endang Sutrisno, mengatakan jika kemungkinan mendapatkan izin operasional dari pihak Dikti terbuka lebar sebab selama proses tidak terkena moratorium. “Masih dalam proses, tapi kita tidak kena moratorium yang per 30 Agustus itu. Jadi masih ada kemungkinan akan ada prodi baru manajemen sebab tidak kena aturan moratorium,” ujarnya saat ditemui setaranews.com di ruangannya, Jumat (23/12).

Lebih lanjut, Endang pun mengungkapkan jika keputusan dari pihak Dikti paling lambat sekitar dua minggu akhir Desember tahun ini. “Dari pihak Dikti sudah ada omongan kalau Desember ada keputusan, justru bilangnya minggu-minggu ini. Tapi, Sampai saat ini saya belum dapet sms, kemarin sudah dicek-cek terus. Kalau tidak minggu ini berarti minggu depan, yang jelas bulan Desember,” tambahnya.

Selama proses pengajuan pengadaan Prodi baru, ternyata terkendala beberapa syarat seperti  Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal ini adalah tenaga pengajar. Namun, saat ini telah ada enam dosen bergelar Doktor linier yang akan ditempatkan di Prodi Manajemen.

Pengajuan pengadaan Prodi baru Manajemen ini sudah dilakukan sejak Januari 2016. Dibukanya prodi Manajemen Pascasarjana nanti diharapkan dapat menampung lulusan S1 Fakultas Ekonomi yang setiap tahunnya mengalami peningkatan.

 

Opini: Pemerintahan Mahasiswa Bukan 'Dagelan'

Opini, Setaranews.com - Mengamati perkembangan pemerintahan mahasiswa di kampus tempat penulis menimba ilmu amatlah menarik. Penulis melihatnya sebagai perebutan kekuasaan yang penuh ambisi. Hal ini tidak berlebihan, sebab beberapa peristiwa menggambarkan betapa posisi tersebut penuh kebanggaan sehingga diperjuangkan dengan berbagai cara. Namun anggapan bahwa posisi tersebut “hebat” tidak berlaku universal. Banyak mahasiswa yang acuh dan merasa tidak terkena dampak dari adanya pemerintahan mahasiswa. Dikotomi tersebut menggelitik pikiran penulis sehingga menimbulkan beberapa asumsi. Mungkin mereka tidak paham tujuan pemerintahan atau mungkin mereka paham namun tidak perduli.

Ketika berbicara mengenai pemerintahan artinya kita bicara soal cara dan tujuan. Penulis tertarik dengan pemikiran salah satu bapak pendiri bangsa yaitu Moh. Hatta, bahwa kedaulatan rakyat adalah sebuah cita-cita kemerdekaan Indonesia. Kemudian diterangkan lagi bahwa tugas kita ialah menerangkan perihal kedaulatan rakyat yang hakiki kepada rakyat itu sendiri (Moh. Hatta, 1957). Hubungan dari ide tersebut dengan kondisi pemerintahan mahasiswa kita (di kampus penulis) adalah semestinya mahasiswa dapat merumuskan tujuan dan cara mencapai tujuan dari pemerintahannya. Kedaulatan rakyat jelas bertujuan membuat suatu tatanan masyarakat adil-makmur dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat dan menggunakan cara permusyawaratan yang adil pula.

Penulis berfikir bahwa pemerintahan mahasiswa merupakan miniatur dari sebuah negara. Di situ menjadi wahana mahasiswa untuk melakukan terobosan-terobosan dalam membuat suatu sistem yang ideal dan kemakmuran, kesejahteraan sebagai tujuannya. Tentu saja yang dimaksud kemakmuran dan kesejahteraan ialah bagi para mahasiswa dan bisa saja diterapkan dalam sistem negara kita. Namun pada prakteknya, para mahasiwa yang aktif dalam pemerintahan itu tidak memahami tujuan sebenarnya dari membentuk suatu pemerintahan. Dilihat dari awal mereka berkampanye yang hanya obral janji dan pencitraan, kemudian setelah mereka bertahta tidak memberikan output konkrit bagi kemakmuran dan kesejahteraan mahasiswa di kampus tersebut juga kemajuan bagi kampus secara umum.

Fenomena di atas menghasilkan pembagian kelas di dalam mahasiswa. Ada elit politik yang aktif dalam pemerintahan dan ada mahasiswa jelata yang mudah tergiur tampang dan janji manis. Hal tersebut terjadi sebab tidak ada pendidikan politik (hak dan kewajiban) dalam peri kehidupan pemerintahan mahasiswa di kampus atau dengan kata lain tidak melakukan tugas generasi sebagai penerus bangsa. Seperti yang disampaikan Bung Hatta bahwa setelah Indonesia merdeka, tugas kita adalah memberi penerangan kepada rakyat tentang cita-cita dan bentuk kedaulatan rakyat. Ketika para mahasiswa yang merupakan kaum intelektual tidak memahami betul soal pemerintahan, bisa dibayangkan pemahaman rakyat kita yang notabene masih sibuk dengan urusan perut (kurang berpendidikan).

Tulisan ini merupakan kritik sekaligus solusi dari fenomena dagelan yang sedang terjadi di dalam kampus tempat penulis menimba ilmu. Sudah sepatutnya kita menjadi cotoh bagi rakyat yang masih belum mengerti mengenai kehidupan bernegara, sudah sepatutnya kita melakukan upaya-upaya merumuskan sistem ideal bagi negara kita dan sudah sepatutnya kita bisa mengusahakan kesejahteraan bagi kita (mahasiswa) secara menyeluruh dan konkrit. Penulis sangat menanti opini balasan dari kawan-kawan yang sedang aktif dalam pemerintahan mahasiswa hari ini, agar terjadi dialektika yang konstruktif dan kita bisa mencapai kemajuan dalam kehidupan keilmuan di kampus kita tercinta.

 

Penulis: Gusak Tilas Wangi
Mahasiwa Fakultas Ekonomi
Prodi Manajemen

6 Tips Keringkan Baju di Musim Hujan

Tips, Setaranews.com - Cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini, tidak hanya dapat mengganggu kesehatan namun juga menyulitkan kita dalam beraktivitas. Hujan bisa turun sejak pagi namun tiba-tiba siangnya matahari sudah menampakkan keganasannya.

Kondisi seperti itu kerap membuat bingung dalam menentukan waktu yang tepat untuk mencuci baju. Baju yang sedang dijemur kadang tidak sampai kering dan menyebabkan bau tidak sedap. Apalagi untuk anak kost yang mencuci baju tanpa mesin cuci. Namun, tak perlu khawatir lagi karena ternyata ada beberapa tips yang dapat dicoba agar baju tetap kering sempurna tanpa bau yang tidak sedap walau cuaca sedang hujan, yaitu:

1. Peras Air
Baju yang habis dicuci masih menyisakan tetesan air jika belum diperas secara kuat. Namun hati-hati dalam memeras agar tidak sampai merusak kainnya.

2. Gantung Pakaian
Agar baju kering menyeluruh walau tidak terkena sinar matahari, gantung baju menggunakan hanger. Dengan menggantungnya, baju akan terkena angin secara menyeluruh dari depan hingga belakang.

3. Bungkus dengan Plastik Hitam
Gunakan plastik hitam yang besar dan bersih. Baju yang sudah diperas dapat dibungkus plastic hitam sebelum dijemur agar cepat kering. Warna hitam pada plastik bisa menyerap energi panas yang besar, selain itu dipercaya juga dapat membunuh bakteri agar baju terhindar dari bau apek.

4. Jemur Baju di belakang Kulkas
Untuk keadaan mendesak yang memerlukan baju agar cepat kering karena akan dipakai, solusi menjemur baju di belakang kulkas menjadi pilihan terbaik. Tapi, metode ini hanya bisa dipakai untuk beberapa helai baju saja. Jangan biarkan baju terlalu lama di belakang kulkas karena akan mudah kusut dan lapuk akibat terlalu kering. Penempatan di belakang kulkas juga bisa digunakan untuk menjemur sepatu.

5. Jemur di Atas Televisi atau Komputer
Untuk barang-barang kecil seperti sapu tangan atau kaos kaki, bisa dijemur di atas televisi dan komputer. Suhu panas dari televisi dan komputer dapat mengeringkan jemuran kecil tersebut hanya dalam waktu beberapa jam saja.

6. Berikan Jeda dalam Menjemur
Jangan terlalu rapat dalam menjemur antara baju satu dengan baju yang lain. Berikan jeda yang sedikit renggang agar ada sirkulasi udara yang masuk.

Sri Lanka Pecahkan Rekor Pohon Natal Raksasa Dunia

Sri Lanka-Kolombo, Setaranews.com - Pada perayaan natal, salah seorang atlet kriket terkenal yang berasal dari Sri Lanka, Arjuna Ranatunga terlibat dalam pemecahan rekor dunia dengan membuat pohon natal tertinggi di dunia. Pohon yang tingginya mencapai 57 meter tersebut telah dikonfirmasi oleh Guinness World Records (GWR) dan didirikan tepat di pinggir pantai ibu kota Sri Lanka - Kolombo, pada Sabtu 24 Desember.

Pohon natal tersebut dihiasi 600.000 lampu warna-warni yang akan dinyalakan tepat pada perayaan natal, hal tersebut diungkapkan oleh Gunasekera, pihak dari GWR "pohon buatan ini akan dihiasi sekitar 600.000 lampu warna-warni dan Persis saat malam natal tiba, kita akan hidupkan lampu-lampunya,"ungkapnya seperti dikutip melalui kompas.com, Minggu (25/12).

Tapi ternyata, pohon natal tertinggi tersebut melenceng dari awal pembuatan yang semula akan dibuat setinggi 100 meter, akhirnya harus dipangkas menjadi 57 meter saja, karena mendapat penolakan dari pejabat kepemerintahan Sri Lanka dan juga mendapat kritikan dari Gereja Katolik Sri Lanka.

"Pembuatan proyek tersebut sangat Boros dan memakan biaya yang sangat besar,  lebih baik uangnya disumbangkan ke orang miskin untuk ber-amal," tegas Uskup Agung Gereja Kolomba, Malcolm Ranjith seperti di kutip melalui http://www.indopos.co.id.

Pohon natal tersebut berukuran 2 meter lebih tinggi dibanding pohon natal yang didirikan di provinsi Guangzhou, China, satu tahun yang lalu.

 

 

Sabtu, 24 Desember 2016

FE Ingin Wujudkan Pemimpin Yang Toleran dan Demokrasi

Unswagati, Setaranews.com - Pemilihan Umum Mahasiswa (PUM) Fakultas Ekonomi (FE) saat ini sudah hampir mencapai penghujung acara. Baru saja dilakukan sesi Debat Kandidat calon Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi (BEM FE) bersamaan dengan calon Ketua Himpunan Mahasiswa Manajemen (Himajemen) dan calon Ketua Himpunan Mahasiswa Akuntansi (Himatansi).

Tema yang diusung dalam Debat Kandidat tersebut yaitu "Mewujudkan Pemimpin yang Toleran dan Demokrasi" dengan tujuan untuk mencetak Pemimpin FE yang bertoleransi dan benar-benar demokrasi. Hal tersebut diungkapkan oleh M. Rahmat Dz, Ketua Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa (PPUM) Fakultas Ekonomi .

"Sistem birokrasi di Fakultas Ekonomi itu bagaikan sebuah miniatur negara yang mengusung sistem demokrasi, maka dari itu kami bawakan tema pemimpin yang toleran dan demokrasi, untuk benar-benar terwujudnya pemimpin yang seperti itu (Red. toleran dan demokrasi)," ungkapnya saat ditemui Setaranews.com disela-sela acara berlangsung, Sabtu (24/12).

Acara Debat Kandidat FE sendiri berisikan pemaparan visi dan misi masing masing calon dan berbagai pertanyaan yang diajukan oleh para mahasiswa.

"Debat kandidat sekarang ini untuk pemaparan lebih lanjut terkait visi dan misi masing masing calon kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi agar mahasiswa Ekonomi tertarik untuk memilih para calon pada tanggal 27 Desember nanti, dan pada Debat Kandidat Fakultas Ekonomi dihadiri oleh 78 audience yang merupakan mahasiswa Ekonomi sendiri baik dari prodi manajemen maupun akuntansi," tutur mahasiswa semester 3 Prodi Manajemen tersebut.

Tak sampai disitu Rahmat juga memberikan harapannya kepada mahasiswa FE dan calon Pemimpin FE. "Saya berharap kepada mahasiswa khususnya mahasiswa FE untuk ikut memilih nanti, dan kepada kandidat yang terpilih nanti untuk amanah dan menepati janji serta melaksanakan visi dan misi yang sudah disampaikan pada acara debat ini," tutupnya.

 

Baca juga:

Para calon Pemimpin Ormawa Fakultas Ekonomi Unswagati Cirebon dalam Debat Kandidat, Sabtu (24/12). Foto: Awank/LPM Setara

Dua Calon Ketua BEM FE Nyatakan Siap Turun Aksi

Unswagati, Setaranews.com - Terkait acara Debat Kandidat para calon pemimpin di Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon yang dilaksanakan pada Sabtu (24/12) di Aula Kampus Utama Unswagati.

Acara Debat Kandidat tersebut merupakan salah satu rangkaian acara dari Pesta Demokrasi yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi

Beberapa pertanyaan keluar dari calon kepada calon yang lainnya, maupun pertanyaan audience kepada para calon pemimpin Organisasi Mahasiswa FE, yaitu Ketua BEM FE dan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen maupun Akuntansi. Dari beberapa penanya, terdapat satu pertanyaan yang ditujukan kepada calon Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi (BEM FE).

Pertanyaan tersebut muncul dari salah satu mahasiswa FE, Ihsan Amala yang menanyakan terkait kesiapan kedua calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FE untuk melakukan aksi demonstrasi ketika ada permasalahan di ruang lingkup fakultas yang jalan penyelesaiannya dengan aksi demonstrasi.

"Apakah dari kedua calon siap untuk turun dan memimpin aksi ketika ada permasalahan di fakultas yang jalan permasalahannya harus dengan aksi demonstrasi?" ungkapnya saat dipersilahkan moderator memberikan sesi pertanyaan.

Bermula dari pertanyaan tersebut akhirnya dapat merubah kondisi Debat Kandidat menjadi pembahasan aksi demontrasi, dan pertanyaan tersebut dijawab oleh calon Ketua BEM nomor satu, Iis Istianah, menegaskan kesiapannya untuk melakukan aksi demonstrasi.

"Kandidat nomor satu siap untuk melakukan aksi, mungkin yang harus kita kawal lebih ke  permasalahan fasilitas di FE seperti fasilitas AC di kelas yang mati dan WC di Fakultas Ekonomi yang kotor tidak terurus dan langkah yang kita ambil untuk itu dengan melakukan pengkajian isu dan melakukan pendekatan emosional kepada mahasiswa FE melalui Program Kerja kami nanti yaitu forum angkatan mahasiswa FE. Kemudian pengoptimalan Media Sosial (Medsos) serta memberikan motivasi-motivasi kepada mahasiswa agar bersemangat untuk bergerak bareng-bareng dalam menyikapi permasalahan fakultas,” tuturnya.

Di sisi lain, M. Azis Shaleh, calon Ketua BEM nomor dua, memberikan jawaban yang sedikit berbeda dengan jawaban kandidat nomor satu. "Kalo ditanya siap demo, kandiat nomor 2 siap untuk turun dan siap memimpin aksi, caranya dengan melakukan negosiasi dengan pihak fakultas terlebih dahulu guna untuk mememukan titik temu permasalahan fakultas. Setelah itu kita langsung mengkaji permasalahan di fakultas dan melakukan pendekatan kepada mahasiswa melalui quesioner yang akan kita bagikan apabila terpilih menjadi ketua nanti, dan yang akan kita kawal nanti permasalahan fakultas dan memperjuangkan mahasiswa yang kesusahan mengikuti UTS atau UAS terkendala biaya," tandasnya.

Kedua kandidat Gubernur BEM FE menyatakan kesiapanya untuk melakukan aksi demonstrasi terkait permasalahan Fakultas Ekonomi nantinya.

HMS Bantu Program Desa Lewat P2M

Cirebon, Setaranews.com –Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) bekerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Cirebon pada Program Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) di desa Jemaras Kidul telah selesai dilaksanakan, pada Sabtu (24/12).

Kegiatan itu bertujuan untuk membangun penyadaran masyarakat lewat penyuluhan akan pentinggnya memelihara lingkungan serta membangun bak sampah. Acara yang sebelumnya diagendakan selama 21-28 Desember 2016 ini lebih cepat selesai dari yang telah direncanakan.

Chandra selaku Ketua Pelaksana menekankan, kegiatan tersebut bukan ajang eksistensi semata. Namun kegiatan ini adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat yang juga merupakan tugas mahasiswa dalam mengimplementasikan tridharma perguruan tinggi.

"Tahun ini kita memang tidak bisa memberikan sesuai dengan yang diharapkan masyarakat, namun sejauh ini kita sudah berusaha dan seoptimal mungkin. Awalnya kita akan membangun bak sampah permanen sekitar sepuluh bak, namun karena masalah teknis yaitu tidak tersedianya lahan sehingga yang terealisasi hanya tujuh bak," ungkapnya kepada Setaranews.com saat ditemui di ruangannya.

Pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Jemaras merasa terbantu atas kedatangan mahasiswa ke desanya, membangun penyadaran akan sampah selaras dengan program Pemdes pada tahun yang akan datang.

“Minggu lalu pemerintah desa mengadakan musyawarah rencana pembangunan (musrembang), yang salah satu programnya adalah terkait sampah, dan untuk tahun depan sudah dianggarkan untuk bagaimana pengolahannya. Kami merasa terbantu akan partisipasi mahasiswa baik dalam bentuk pemikiran dan materialnya yang berupa tujuh bak sampah permanen, lima tong sampah dan satu buah gerobak sampah,” ujar Sukrama selaku Sekretaris desa Jemaras Kidul saat ditemui di ruanganya.

Program yang merupakan agenda tahunan ini telah memberikan kesempatan mahasiswa Teknik Sipil khusunya untuk berintraksi dengan masyarakat dan tujuannya mengingatkan mahasiswa akan perannya dalam mendedikasikan diri untuk mengabdi pada masyarakat.

 

 

Baca juga:

Logo Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS)

 

 

IAI BBC Sukses Gelar Seminar Nasional

Cirebon, Setaranews.com – IAI BBC (Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon) telah berhasil menyelenggarakan acara Seminar Nasional Entrepreneurship yang bertajuk “Moslem Entrepreneur is My Way of Life” (Menuju Berkah Berlimpah) yang berlangsung pada Jumat (23/12) kemarin sejak pukul 13.00 WIB hingga selesai di Gedung Islamic Centre At-Taqwa Cirebon.

Sambutan yang berisi harapan disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Cirebon. “Harapannya, dengan adanya seminar ini semoga para peserta lebih termotivasi dan menumbuh kembangkan wirausahanya, hingga tidak melulu menjadi pegawai-pegawai, tapi mampu membuka lapangan kerja.” ungkapnya.

Kemudian, materi yang disampaikan pada Seminar Nasional Entrepreneurship ini diantaranya diisi oleh Sally Giovanny (Owner Batik Trusmi Cirebon) dan Ipho “Right” Santosa (Motivator dan Penulis). Sally berkisah tentang awal mula dirinya menginjakkan kaki ke dalam dunia wirausaha, sementara Ipho memberikan motivasi tentang wasilah kekayaan yang terdiri dari belajar, berhemat, berbisnis, berinvestasi, dan berbagi.

"Saya berharap semua peserta baik mahasiswa umum, atau golongan masyarakat, dan para tamu undangan yang hadir diantaranya para Manajer, Direktur, Jendral, dan lain-lain, mereka mampu mengaplikasikan sendiri apa yang telah disampaikan dalam materi dari Pak Ipho yaitu merubah mindset otak kiri menjadi otak kanan, mereka mau berusaha bukan hanya bekerja karena orang yang paling kaya adalah orang yang berwirausaha.” Tutur Linda selaku Ketua Pelaksana pada Setaranews.com, Jumat (23/12).

“Saya sangat senang dengan adanya Seminar Nasional ini, saya jadi mendapatkan ilmu dan pengalaman baru tentang berwirausaha, dan jadi tambah semangat ingin berwirausaha.” Pungkas salah satu peserta seminar, Vina, pada Setaranews.com.

Rupanya peserta yang hadir dalam seminar  pun diluar dugaan para panitia. Pasalnya, tiket yang disediakan kurang lebih sebanyak 500, tapi jumlah peserta yang hadir hingga lebih dari 500. Bahkan, ada peserta yang hadir dari luar kota seperti Tanggerang. (Riska)

Jumat, 23 Desember 2016

Presidium FISIP Segera Sahkan Aturan Pembentukan PPUM

Unswagati, Setaranews.com – Pada pembentukan Presidium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon pada Jumat (16/12), telah menghasilkan keputusan bersama bahwasanya Muhammad Faqih Istiqlal telah terpilih menjadi Ketua Presidium.

Setelah berjalan satu minggu selang pembentukan Presidium, kini Presidium pun telah merancang aturan pembentukan PPUM (Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa). Maka besok Sabtu (24/12) akan diadakan tindak lanjut pengesahan peraturan pembentukan PPUM pukul 08.00 WIB di Gedung Serbaguna FISIP, Kampus III Unswagati.

“Setelah hampir satu minggu kita sudah membuat aturan PPUM dan besok akan diadakan musyawarah, seperti sidang pleno lah untuk pengesahan peraturan PPUM,” ujar Faqih pada Setaranews.com di Kampus III Unswagati, Jumat (23/12).

Lebih lanjut, menurutnya, untuk waktu pemilihan panitia inti PPUM akan menjadi kesepakatan forum di rapat pengesahan peraturan PPUM besok, tapi tidak menutup kemungkinan langsung dilakukan setelah aturan PPUM sudah disepakati. “Kesepakatan forum besok, tapi agendanya mah langsung setelah peraturan kepanitiaan sudah disepakati,” lanjutnya.

Kemudian, setelah PPUM telah terbentuk secara clear, maka SK Presidium pun habis dan digantikan dengan SK PPUM.

UKM Seni dan Budaya Adakan Temab 2016

Unswagati, Setaranews.com - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni dan Budaya Unswagati Cirebon kembali mengadakan Tes Mental dan Bakat (Temab) yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya dalam rangka proses rekrutmen anggota baru, pada Sabtu (24/12) sampai dengan Senin (26/12) di Sidomba, Kuningan.

Konsep Temab kali ini sama dengan tahun sebelumnya, tapi dengan tema yang berbeda yaitu Nyatunang Gerak lan Tari sareng UKM Seni dan Budaya, “Acara hampir sama, bedanya game interaktif dan materi lebih ditambah lagi,” ujar Ian Faturrohman selaku Ketua Pelaksana pada Setaranews.com.

Jumlah peserta Temab yang terdaftar hingga hari Jumat kemarin sebanyak 30 mahasiswa, tapi hingga Sabtu, tidak menutup kemungkinan jumlah peserta akan bertambah sekitar 40 mahasiswa. “Jumlah peserta sampai saat ini ada 30 orang, kemungkinan masih akan bertambah sampai Sabtu, kemungkinan sekitar 40 orang,” tambahnya.

Sementara itu, karena terkendala ijin orang tua, tidak semua calon anggota baru bisa mengikuti Temab. “Ada beberapa orang yang tidak ikut karena tempat jauh sehingga tidak mendapat ijin dari orang tua,” jelasnya.

Bagi calon anggota baru yang mengikuti Temab dikenakan iuran sebesar Rp. 90.000 per orang untuk keperluan baju, makan dan tiket masuk wisata. Terakhir, Ian pun berharap Temab dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan acara.

Dekan FISIP Bantah Isu Penghapusan KKN

Unswagati, Setaranews.com – Isu penghapusan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon yang berhembus di kalangan mahasiswa dibantah oleh Mukarto Siswoyo selaku Dekan FISIP.

Menurutnya, KKN merupakan program dari Universitas yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa semester enam.

“Ini hal yang harus diikuti oleh mahasiswa, mungkin bahasanya bukan penghapusan tetapi boleh jadi pada periode tertentu tidak ada mahasiswa yang ikut KKN, bukan berarti dihapus,” ujar Mukarto pada Setaranews.com di ruangannya, Kamis (22/12).

Kembali, Mukarto menegaskan bahwa isu penghapusan KKN tersebut tidak benar dan pihak Fakultas tidak memiliki kewenangan untuk menghapusnya. Sementara, selama Rektor belum mencabut SK kewajiban mahasiswa mengikut KKN, artinya itu masih wajib diikuti oleh mahasiswa.

Kamis, 22 Desember 2016

Meriahkan Diesnatalis, Unswagati Adakan Lomba Futsal

Unswagati, Setaranews.com - Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) meriahkan Diesnatalis ke-55 nya dengan serangkaian acara, salah satunya adalah dengan mengadakan lomba futsal yang bertempat di Gedung Olahraga Bima Kota Cirebon pada Rabu (22/12).

Adanya kegiatan seperti ini, diharapkan mampu meningkatkan rasa persaudaraan di lingkungan Unswagati. Seperti yang dilontarkan oleh Rektor Unswagati Rochanda Wiradinata dalam pidatonya. “Harapan kegiatan turnamen futsal ini untuk memperkokoh hubungan kita semua dan memunculkan jiwa yang sehat dan cermat serta jujung tinggi sportifitas dan persaudaraan," ujarnya.

Peserta lomba futsal ini berasal dari kalangan mahasiswa dan staf karyawan Unswagati. Kegiatan ini mendapat antusias yang baik oleh seluruh kalangan di Unswagati, baik dari peserta maupun para penonton yang notabenenya pendukung dari masing-masing tim setiap Fakultas.

Seperti yang diungkapkan salah satu peserta futsal putri dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uun Sundusiah, yang mengungkapkan bahwa dirinya sangat senang dengan adanya lomba ini. “Seneng banget bisa berpartisipasi, harapannya sih kedepan adain terus turnamen begini biar ada futsal cewek,” katanya.

Adapun hadiah pemenang lomba, seperti yang disampaikan oleh Wakil Rektor III Unswagati Dudung Hidayat selaku Ketua Pelaksana, berupa piala beserta uang.  “Untuk futsal hadiahnya sendiri berbentuk hiburan yaitu ada bentuk uang dan piala,dengan adanya kegiatan seperti ini tujuannya itu untuk mempererat tali silahturahmi antar fakultas dan harapannya ke depan dapat semakin berbaur kembali," tuturnya.

Perlombaan futsal ini akan berlangsung sejak 22 sampai dengan 24 Desember 2016 mendatang.

 

Editor: Hashbi Isma Rabbani

"Om Telolet Om" Jadi Trend Dunia, Ini Asal Muasalnya

Nasional, Setaranews.com – Saat ini kata “Om Telolet Om” mendadak menjadi Tranding Topic di Indonesia. Bagaimana tidak, kata-kata “Om Telolet Om” saat ini sedang viral di Sosial Media dan sudah menjadi buah bibir warga Negara Indonesia, bahkan trend tersebut menembus jadi trend dunia.

Mungkin kata “Om Telolet Om” terdengar biasa-biasa saja, tapi di balik kata itu dapat membuahkan kebahagiaan tersendiri bagi yang menikmatinya dan untuk menuai kebahagiaan itu tidak lah sulit seperti apa yang kita pikirkan, melainkan melalui kata yang terdengar unik saja (Om Telolet Om) dapat membahagiakan.

Hal tersebut di ungkapkan oleh Kombes Martinus Sitompul, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri. "Bahagia itu sederhana, dan tidak ada larangan untuk Telolet," ungkapnya seperti yang dikutip melalui Liputan6.com, Kamis (22/12).

Lantas bagaimana asal muasal kata unik yang saat ini sedang viral terdengar ditelinga masyarakat tersebut? Awal bunyi “Telolet” tersebut berasal dari bunyi kelakson bus di timur tengah untuk mengusir unta yang kerap melintas di tengah-tengah jalan raya, Hal tersebut di jelaskan oleh Arif Setawan, Ketua Bismania Community.

“Awalnya berasal dari bunyi kelakson bus di Timur Tengah untuk mengusir Unta yang melintas ditengah jalanan waktu itu, kemudian ada seorang pengusaha dari Indonesia yang mendengar bunyi khas Telolet tersebut dan membawa pulang ke Indonesia untuk di aplikasikan sebagai klakson bus,” jelasnya seperti yang dikutip melalui detik.com, Kamis (22/12).

Lebih lanjut Arif menjelaskan akan ketenanaran kata "Om Telolet Om" saat ini, bermula dari anak-anak yang hendak berangkat kesekolah.

"Yang meminta telolet itu anak-anak yang mau berangkat sekolah, Dulu sih malahan mereka bilangnya 'Om Klakson Om' yang jadi ketenaran sekarang ini yah bunyi klakson dari buas-bus yang melintas hampir semua bunyi klaksonya berbunyi "Telolet"," tambahnya dikutip melalui detik.com, Kamis (22/12).

Dekan FISIP: Borang Reakreditasi Ilmu Komunikasi Sudah Rampung

Unswagati, Setaranews.com – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon sedang dalam proses menuju reakreditasi.

Menurut Mukarto Siswoyo selaku Dekan FISIP, ini bukan akreditasi reguler, melainkan reakreditasi atas perolehan akreditasi Prodi Ilmu Komunikasi satu setengah tahun yang lalu yang mendapatkan akreditasi C.

“Sekarang kita sudah rampung menyusun borang (red: instrumen akreditasi, berupa formulir) untuk reakreditasi Prodi Ilmu Komunikasi, dan Insha Allah akan kita kirim nanti tanggal 28 Desember,” ujarnya pada Setaranews.com di Ruang Dekan FISIP, Gedung Fakultas Hukum, Kampus III Unswagati, Kamis (22/12).

Berbagai upaya untuk menunjang reakreditasi Prodi Ilmu Komunikasi menjadi B pun telah dilakukan oleh pihak Fakultas, seperti dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) dan fasilitas penunjang pembelajaran.

“Kita berusaha keras melengkapi berbagai hal dari SDM seperti penambahan lima sampai enam dosen, dari fasilitas dengan adanya TV Kampus, lalu membenahi radio, dan tulisan-tulisan dosen di jurnal sudah kita lengkapi,” tambah Mukarto.

Hasil akreditasi untuk Prodi Ilmu Komunikasi pun sudah bisa didapatkan tahun depan. Setelah dikirim, paling cepat satu bulan divisitasi. Lebih lanjut, Mukarto berharap awal 2017, Prodi Ilmu Komunikasi sudah mendapatkan akreditasi baru.

Fakultas Ekonomi Unswagati Akan Gelar Pesta Demokrasi

Unswagati, Setaranews.com – Pesta Demokrasi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon akan segera digelar. Tepatnya pada tanggal 27 Desember 2016 mendatang, FE akan melangsungkan proses pemilihan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HMJ AK) dan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJ-M).

Rencananya apabila tidak ada kendala, pemilihan akan dilangsungkan di Halaman Parkir FE, tapi plan B nya bisa dilaksanakan di depan Bank BJB Kampus. Kemudian, pada Sabtu (24/12) mendatang, FE akan mengadakan debat kandidat di Aula Kampus Utama Unswagati dimulai sejak pukul 10.00 WIB sampai selesai.

Pesta Demokrasi yang rutin ada setiap tahun, untuk kali ini mengusung tema “Mewujudkan Pengembangan Organisasi yang Lebih Aktif Melalui Pemilu Demokratis” dan pemilihan ini bertujuan untuk memilih pemimpin yang terbaik di antara yang terbaik dan tentunya merupakan pembelajaran demokrasi untuk para mahasiswa.

Sementara berikut adalah nama-nama calon terpilih, Iis/Gerry dan Azis/Didin (BEM), Paris dan Rifat (HMJ AK), serta Gunawan dan Fahmi (HMJ M).

Rahmat selaku Ketua Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa (PPUM) berharap para calon yang terpilih kedepannya bisa amanah dan selalu mendengar aspirasi mahasiswa.

“Harapan saya semoga bisa menjalin visi misi dengan baik dan program kerja yang telah di buat dengan baik oleh para calon, dan harusnya yang telah terpilih harus menjabat dengan baik. Karena kepercayaan mahasiswa ada di tangan pemimpin yang baru dan yang gak kalah penting pemimpin yang terpilih harus amanah dan selalu mendengar aspirasi mahasiswa.” Pungkasnya pada Setaranews.com, Rabu (21/12).

Seluruh mahasiswa FE pun dihimbau untuk turut berpartisipasi pada saat pemilihan, sekaligus sebagai bentuk kepekaan sosial mahasiswa, sebab suatu suara mahasiswa akan memberi pengaruh sangat besar bagi organisasi di Kampus. (Riska)

Meski Jarang Terjadi, Waspadai Overdosis Kafein!

Kesehatan, Setaranews.com – Bagi Anda yang senang mengkonsumsi kopi setiap hari, tampaknya hal tersebut mulai perlu diperhatikan. Pasalnya, gejala overdosis bisa juga datang dari mengkonsumsi kafein secara berlebih.

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (21/12) menurut seorang ahli gizi, Samantha Heller, R.D., dari NYU Langone Medical Centre mengatakan bahwa biasanya tambahan secangkir atau dua cangkir kopi setiap hari tidak akan menimbulkan masalah kesehatan apapun. Tetapi, orang yang mengalami gejala overdosis kafein akan merasakan jantung berdebar-debar tak karuan dan tangan bergetar. Tentunya hal tersebut sangat tidak nyaman dirasakan.

“Butuh waktu empat sampai enam jam untuk efek kafein menghilang dari sistem tubuh Anda, dan sayangnya tidak ada cara untuk mempercepat proses tersebut,” ujar Heller.

Lalu, Heller pun menyarankan, jika Anda mulai merasa panik setelah meminum kopi, maka Anda hanya perlu menarik nafas dalam-dalam dan mengingatkan diri sendiri bahwa situasi tersebut hanya reaksi kimiawi sementara. Sebenarnya alangkah baiknya, Anda membatasi asupan kafein dengan 400 miligram perhari, tetapi meminum kopi hingga lebih dari empat cangkir sehari tidak akan menjadi masalah, kecuali apabila tubuh Anda memiliki tingkat toleransi kafein yang sangat tinggi.

Seorang ahli jantung dari South Florida, Adam Splaver, M.D., menyarankan agar meminum banyak air putih untuk mendorong kafein keluar bersama air seni, dan melakukan olahraga untuk membakar kelebihan energi dan mempercepat metabolisme tubuh.

Perhatikan jika Anda mulai merasa mual, pusing dan seperti ingin pingsan, itu bisa menjadi tanda Anda overdosis kafein. Meskipun jarang terjadi, overdosis kafein bisa menyebabkan masalah serius, terutama jika Anda memiliki kondisi gangguan jantung atau tekanan darah tinggi.

“Overdosis dapat menyebabkan gangguan irama jantung, vasokonstriksi, serangan jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi pada populasi tertentu,” kata Splaver.

Rabu, 21 Desember 2016

UN dan USBN Akan Tetap Dilaksanakan

Nasional, Setaranews.com – Pemerintah telah memutuskan untuk tetap mengadakan Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN). Hal ini ditetapkan setelah Presiden Joko Widodo memutuskan tidak melakuakan moratorium yang diajukan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sebelumnya, memang sudah tersebar isu tentang UN akan dihilangkan, dengan diterimanya kajian dari Muhadjir Effendy selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan oleh Presiden.

Wakil Presiden Jusuf Kalla, mengatakan, bahwa UN dan USBN akan tetap dilaksanakan bersamaan. “Dua-duanya akan dilaksanakan,” ujarnya di Istana Wakil Presiden, Selasa (20/12).

Untuk UN, Jusuf Kalla mengatakan, akan dilaksanakan dengan mengujikan empat mata pelajaran yang selama ini telah diujikan.

Sedangkan untuk USBN, akan dibuat batasan-batasannya yang berdasarkan standar yang ditetapkan secara nasional. “Harus ada kisi-kisi nasionalnya,” katanya.

*Artikel ini dibuat dari berbagai sumber

Selasa, 20 Desember 2016

Puisi: Perempuan dalam Perlawanan

Perempuan itu tersudut ketidakadilan
Keringatnya dijual murah
Terlebih tubuhnya dijamah
Lalu cintanya disepelekan
Harga dirinya dirampas

Ia tak bisa berbuat banyak
Sebab ia hanya perempuan miskin
Ia terombang-ambing di perahu nasib
Membawanya ke belantara lautan yang mencekamkan

Perempuan itu ingin melawan
Hidupnya bukan taruhan
Jika bukan dirinya sendiri yang bertahan, siapa yang akan memperjuangkan?
Ia pun menantang dunia dengan modal tatapan
Mencoba tegar dengan segala keadaan
Meski seluruh waktunya cacat, luka tertancap dimana-mana

Ia tak butuh belas kasihan
Hanya ingin dunia menatapnya
Membalikkan segala ketidakadilan yang menimpanya
Bergeraklah ia menuju dimensi perlawanan
Sebab ia dan kaumnya sudah lama dibawah tekanan
Inilah saatnya menyeruakan!

Cerpen: Perempuan yang Sedang Belajar

Karena pahit akan selalu ada, selagi masih berlakunya ejaan yang diakui dengan tulisan m-a-n-i-s. Tak perlu takut mengejanya, meskipun terpatah – patah. Tak perlu ragu untuk bangkit, meskipun tertatih. Larut dalam pusaran keintiman yang telah menjadi sebuah kalaidoskop yang terbingkai permanen memang akan terus membuntuti, kemanapun raga berlari. Namun, pemaksaan itu penting. Terlalu sulit untuk menemukan titik terang, ketika tidak memaksakan diri untuk beranjak dari kegelapan. Dengan mengenalmu, keberanian itu muncul mendadak. Bak nyanyian jiwa yang berujar dalam dada; inilah saatnya!


Sudah terlalu lama harum mawar tak lagi semerbak. Wewangian apapun bentuknya, tak tercium aromanya. Organ tubuh serasa tak berfungsi sempurna, tiba – tiba macet begitu saja. Hanya satu yang masih berjalan alami, kesedihan yang mengalir bermuara pada satu tujuan; tetesan kekecewaan! Kesekian kalinya, Aku kembali menjadi sosok yang menyeamkan! Menjadi seorang predator, meneguk bermacam minuman, menghisap, memangsa. Semua itu menjadi cirri khas yang terpatri, seolah seperti kepribadian.

Lama Aku menjalani detik sampai ke menit, berlanjut sampai hari, terbangun telah berganti bulan, hingga terlalu larut tak sadar telah berganti kalender. Seperti sebuah keajaiban, bagiku. Seseorang yang Aku anggap sebagai saudara seperjuangan. Membuatku sontak terperenjat terbangun, dengan langkah tergesa – gesa meraup segayung untuk membasuh muka agar  terlihat segar. Lebih dari itu, seperti kesurupan jin dari timur tengah seraya berkata, “Jikalau Semesta memberikan kesempatan, niscaya Aku akan melindunginya”

Dalam urusan kasih, Aku biasa terbuka, dan tak canggung untuk menceritakan. Mulai dari yang mandeg, lancar jaya seperti bus malam, sampai diselip dari kiri ditikungan. Tidak untuk yang satu ini, bukan menjadi konsumsi publik bak figuran papan triplek, bukan juga seperti santapan berjamaah ajang curhat mulai dari layar lebar sampai layar mini. Ini murni Aku privatisasi, menjadi kepentingan pribadi. Menjadi sebuah rahasia perusahaan. Kalau negara, tak perlu ada rahasia – rahasiaan, semuanya harus akuntabel dan transparan.

***


Bukan tanpa sebab, terlalu beresiko rasanya ketika seseorang yang menjadi pujaan dalam lingkungan dan keadan yang serba sama, tak jauh berbeda, tekadang juga berlebih menjadi seorang kerabat keluarga. Ditambah lagi bukan cuman Aku satu – satunya manusia yang tertarik dengan sumber daya dan potensi yang ada. Tak sedikit yang kemuidan beropini, “Sangat disayangkan jika jatuh ke tangan yang salah dan tak bertanggung jawab,” .  Citra yang Ada terhadapku, menjadi tantangan. Terlanjur nyemplung, naïf rasanya jika tidak sampai becek sekujur badan. Karena Aku selalu memiliki keyakinan; semua lelaki itu sama dalam urusan jamaah biologiskiyah al cintakiyah.

Jangan salah fikir, Aku bukan terjebak oleh kisah – kisah murahan yang sering kita dengar  dan saksikan bersama bahwa lokasi tak jarang menimbulkan sebuah benih kasih. Sama sekali bukan itu! Aku sengaja menjerusmuskan diri. Mengikuti naluri, berjalan alami, tanpa tambahan pestisida ataupun bumbu kimia. Namun memang, aksi nyata sama sekali belum pernah dilewati. Masih sebatas basa – basi ala sales yang menawarkan dan menonjolkan kelebihan, dan Aku yakin itu membosankan, tak sedikitpun membuatnya luluh lantah dengan seseorang yang tak berkarisma. Setidaknya tidak seperti praktik lain, Aku tidak menjatuhkan lawan saing, itu saja bedanya!

 

Berbagai pergulatan batin dan fikiran tak dipungkiri menghampiri. Entah tekanan dari luar maupun dalam diri sendiri bak meriam dalam perang.  Mendengar banyak yang sudah melakukan ekspansi, serta berbagai gerakan intelejen yang dilakukan oleh pasukan sekutu dan koalisinya.  Sementara Aku, jangankan dukungan materil, moril pun tak ada. Jelas jika dianalisis menggunakan teori ekononomi S-W-O-T itu, entah kekuatan, peluang, kelebihan, Aku tak punya modal itu. Mungkin hanya satu yang menjadi modal utama; suara hati yang mendorong untuk melakukan jihad memperjuangkan sesuatu yang dicintai sepenuh hati.

Tekad yang lebih dekat dengan kata nekat akhirnya Aku menceritakan apa yang Aku yakini kepada beberapa teman. “ Aku putuskan untuk berani bertarung, apapun risikonya. Jika ia terjadi, jagat raya berate masih memberi kesempatan dan amanah kepadaku untuk berubah,”  Keluarlah kata – kata itu dari mulutku yang bau, baru bangun tidur. Sebut saja temanku yang juga pernah mengalami nasib sama itu dengan inisial Uya. “ Serius? Jangan, lingkungan ini memiliki fatwa dilarang menjalin hubungan lawan jenis. Eh maksudku, dalam satu lingkaran,” ujarnya dengan muka sok serius yang membuatnya semakin memprihatinkan.

Memang itu sudah menjadi salah satu perhitunganku. Namun apalah daya, Aku cuma manusia biasa yang sama sekali tidak berusaha untuk menjadi seseorang yang sempurna, apalagi menjadi ekspektasi semua kaum hawa. Tugasku hanya satu, memperjuangkan. “ Aku udah mengingatkan, jangan nekat. Dia udah tertarik sama yang lain dan tinggal satu langkah lagi menuju jenjang ikatan,”  kembali temanku mengingatkan dengan mulutnya yang sedikit mengeluarkan busa disela – sela bibirnya.

Informasi mengenai Aku mengincar target menyebar keseluruh jagat dunia persilatan, bak sayambara, masuknya Aku turut campur  langsung diumumkan.  Mendengar cerita dari para tim suksesnya berbagai gerakanpun semakin masih. Manuver – manuver dilakukan, termasuk gerakan mempengaruhi jangan sampai Aku yang memperoleh permata itu. “ Kamu yakin? Bukan bermaksud melarang, itu hakmu.” Kali ini temanku terdengar lemas mengingatkan.

***


Suatu malam ditengah guyuran hujan yang menambah kesenyuian, dipojok ruangan biru dengan tembok tripleknya yang terlihat kusam namun tetap menggairahkan dengan kata – kata semboyan perjuangan. Sedikit demi sedikit Aku kembali mengurai kebelakang, Apa benar atau tidak yang akan Aku perbuat kedepan. Aku kembali berfikir, merenung, berdamai dengan hati. Sampai kemudian bisikan itu datang, tidak ada salah atau kalah dalam urusan berjuang. Aksi nyata walaupun hanya secuil akan berkesan ketimbang ribuan kata – kata yang hilang terbawa angin dan termakan zaman.

Sontak kemudian Aku ingat dengan salah satu Idolanya yang kebetulan sedang mampir di sebuah restoran. Bergegas Aku mengambil kamera, tarik nafas dalam – dalam untuk mengumpulkan keberanian. Kuda besi Aku tunggangi menerobos celah – celah hujan sampai lampu merah. Si Idola itu sedang dikerumuni oleh penggemarnya yang lain. Aku duduk memegang kamera, badan terasa bergetar, bisa karena grogi juga karena kedingininan. Satu persatu mulai meninggalkan meja Aku langsung berlari menghampirinya menahan agar tidak dulu menampilkan karya ajaibnya. “Minta waktu sebentar, tolong. Ada seseorang yang Aku nyaah banget dan dia mengidolakan akang. Namanya Juwita, Ia pengen ketemu cuman mungkin waktu belum berkehendak. Tolong sapa dia, dan bantu Aku mengatakan keluh kasih kang,” ucapku dengan terbata –bata. Grogi ya, gugup alagi. Dengan perhatian puluhan pasang mata tertuju kepadaku dan idolanya.

Mengerti dengan raut wajah dan pesan yang Aku sampaikan melalui gerak tubuh Ia langsung menyambut dengan senyum, “Hai Juwita, dia pantas untukmu, karena mau memperjuangkanmu, pokoknya dia” ujarnya. Kemudian sang Idolanya mengajak Aku bernyanyi dengan berujar, “Jika kau lelaki Ayo bernyanyi bersama disini, soal asmara”.

Bukan bermaksud mencari dukungan, apalagi memelas dikasihani.  Berbuat  terbaik yang Aku bisa seoptimal mungki, walaupun beda, out of the box, sedikit nakal. Berbekal durasi rekaman itu Aku kembali, begadang semaleman untuk merangkainya menjadi sebuah video pendek yang utuh. Tak lupa dengan sebatang bunga disampingku yang sudah tak wangi karena terguyur air dan juga kepulan asap. Selesai sudah, saat nya tidur. Mengumpulkan nyawa untuk gencatan senjata.

Suasana malam tersebut membuatku bangkit, ditambahlagi dengan momentum hari besar bangsa. Aku fikir sebagai momentum pas untuk merubah keadaan. Dimana Aku yang ingin merdeka, menyampaikan pendapatku akan suatu hal yang harus diperjuangkan. “Diantara mereka yang menghuni atau sekedar mampir bermain semuanya Aku anggap sama; teman dan keluarga, yang juga harus Aku perjuangkan. Aku pun cinta pada mereka.  Kecuali dengan kamu, lebih dari itu. Apa Aku Salah?,”  ungkapku sambil bertekuk dengan sedikit berkaca menahan kenyataan yang Aku perjuangkan.

Unjuk ‘rasa’ Ini yang bisa Aku buat, tidak lebih, jauh dari kata banyak.  Berjuang. Hidup yang tak pernah diperjuangkan tak akan pernah dimenangkan. Begitulah pepatah bijak mengajarkan. Cinta memang harus diperjuangkan, begitupun sebaliknya. Manis-pahit teralu biasa dalam urusan berjuang dan diperjuangkan. Kata sia – sia, kecewa, itu tak ada dalam teori atau rumus berjuang.  Hanya saja perlu kesabaran revolusioner untuk mencapainya. Itu saja.  Sejarah pasti berulang dan membuktikan kebenarannya.

 

Untukmu, Perempuan yang sedang Belajar

 

Penulis: Al – Aziz

Senin, 19 Desember 2016

LPM Setara Gelar Campdik Ke-5 untuk Anggota Magang

Unswagati, Setaranews.com – Lembaga Pers Mahasiswa Semua Tentang Rakyat (LPM Setara) Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon adakan Camping Dialektika (Campdik) ke-5 di Situ Pejaten, Ds. Cikalahang, Kec. Dukupuntang, Kab. Cirebon pada Sabtu-Minggu, 17-18 Desember 2016 kemarin.

Acara yang mengusung tema “Peran Pers Ada Dimana?” ini lebih dikhususkan untuk anggota magang, sebutan bagi anggota baru LPM Setara yang akan menjadi anggota tetap.

Campdik sendiri merupakan agenda tahunan LPM Setara, seperti yang diungkapkan oleh Riska Aulia selaku Ketua Pelaksana. “Ini merupakan acara rutin LPM Setara setiap tahun, bertujuan untuk mengenalkan dasar-dasar Jurnalistik kepada anggota magang, memperluas pengetahuan tentang LPM Setara, dan antar anggota magang dengan pengurus bisa saling mengenal lebih dekat,” ungkapnya saat ditemui di sela-sela acara.

Acara yang diselenggarakan sejak hari Sabtu hingga Minggu tersebut diikuti oleh empat peserta, dan diisi dengan berbagai kegiatan seperti, pemaparan mengenai dunia Jurnalistik maupun keorganisasian, diskusi film, games, praktek serta presentasi liputan untuk anggota magang.

Kemudian, harapan disampaikan oleh Haerul Anwar atau kerap disapa Awank selaku Ketua Umum LPM Setara. “Saya sih berharap semua anggota tetap, berikut anggota magang untuk lebih aktif lagi dalam organisasi, lebih kritis, dan khusus buat anggota magang semua yang sudah diberikan berikut materi-materi itu dapat diaplikasikan dengan baik untuk menunjang lancarnya kinerja organisasi sendiri,” ujarnya saat ditemui seusai acara, Senin (19/12).

Selain itu, komentar datang dari salah satu anggota magang yakni Felis Dwi, mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. "Secara keseluruhan acaranya biasa saja, tapi ada satu moment yang menarik ketika masa pengenalan, karena bisa mengenal satu sama lain, dan merasa bahwa LPM Setara itu keluarga," tutupnya. (Trusmiyanto)

IAI BBC Hadirkan Ippho Santosa dan Sally Giovanny dalam Seminar Nasional Entrepreneurship

Cirebon, Setaranews.com – Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon (IAI BBC) akan menggelar seminar nasional entrepreneurship bertajuk “Moslem Entrepreneur is My Way of Life (Menuju Berkah Berlimpah)” yang akan dilaksanakan pada 23 Desember 2016 di Gedung Islamic Centre Cirebon.

Acara yang diselenggarakan oleh mahasiswa dan yayasan tersebut bertujuan untuk menawarkan solusi di dunia perekonomian masyarakat. “Sekarang kan kita sedang menghadapi ASEAN ya. Tujuannya adalah kenapa entrepreneur muslim itu adalah solusi dunia, mengingat pada jaman rasulullah itu semua perkeonomian tertangani, dari segi manajemen dari segi perekonomian itu bisa dihandel,” ujar Linda selaku Ketua Pelaksana, Kamis (15/12).

Melalui seminar ini, lanjut Linda, akan mencoba memunculkan kembali entrepreneur muslim, dan sebagai entrepreneur outputnya bukan hanya materi tetapi juga dapat berbagi. “Kita itu menjadikan orang kaya dan mampu mengayakan, tujuannya seperti itu,” tambahnya.

Linda menargetkan peserta seminar ini sebanyak 500 orang dan dalam seminar ini pun akan menghadirkan pembicara Ippho Santosa dan Sally Giovanny.

“Peserta seminar dari umum dan mahasiswa. Untuk pematerinya Ippho Santosa, pakar otak kanan yang terakhir bukunya 7 Keajaiban Rezeki dan Sally Giovanni, Owner Batik Trusmi terbesar di Indonesia,” kata Linda.

Untuk HTM sendiri terdapat kategori VIP yang berkisar 500 ribu rupiah dengan fasilitas seperti mendapatkan buku dan tanda tangan dari Ippho. HTM lainnya yaitu presale 100 ribu rupiah dan on the spot 150 ribu rupiah.

HRW: Pemerintah Turki Bungkam Media Massa Independen

Internasional, Setaranews.com - Direktur HRW untuk kawasan Eropa dan Asia Tengah, Hugh Williamson, mengatakan bahwa upaya-upaya sistematis presiden dan pemerintah Turki untuk membungkam media di negara ini bertujuan untuk mencegah sorotan masyarakat.

Human Rights Watch (HRW) menyatakan Turki telah membungkam media independen, dalam penindakan keras terhadap para wartawan yang ditahan atas tuduhan palsu, termasuk terorisme.

Organisasi HAM Internasional itu menyatakan dalam laporan baru yang dilansir hari Kamis (15/12). Pembungkaman ini dilakukan demi mencegah munculnya kritik terhadap pembersihan besar-besaran yang dilakukan pasca-kudeta gagal Juli lalu.

Direktur HRW untuk kawasan Eropa dan Asia Tengah, Hugh Williamson, mengatakan bahwa upaya-upaya sistematis presiden dan pemerintah Turki untuk membungkam media di negara ini bertujuan untuk mencegah sorotan masyarakat. Ia mengatakan 148 wartawan dan pegawai media yang telah ditahan berdasarkan undang-undang situasi darurat. Dampak dari aturan baru ini  sebanyak 2.500 orang jurnalis kehilangan pekerjaan.

Para pejabat Turki tidak segera berkomentar mengenai laporan tersebut. Ruang gerak jurnalis untuk memberitakan isu-isu pemerintahan semakin dibatasi.

Sebelumnya pemerintah Turki membantah telah membatasi kebebasan pers dan berulang kali mengatakan tak memiliki masalah dengan kebebasan pers. Pemerintah menyatakan sedang melancarkan perang dari berbagai arah terhadap “teroris”, istilah yang mengacu pada para pendukung kudeta, militan Kurdi dan kelompok ISIS.(Silvia)

 

*Tulisan ini dikutip dari berbagai sumber

Tidak Ada Kenaikan, Dana Ormawa Masih Seperti Tahun Kemarin

Unswagati, Setaranews.com – Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon tahun ini tidak memberikan kenaikan dana bagi Organisasi Mahasiswa (Ormawa). Hal tersebut berarti setiap Ormawa tetap mendapatkan porsi dana yang sama seperti tahun kemarin, sesuai dengan prioritas jenis organisasinya.

"Untuk tahun ini dana Ormawa tetap sama dengan tahun kemarin. Dan itu juga tidak ada akumulasi dana kemahasiswaan, saat ada sisa akan di kembalikan ke Yayasan," ujar Dudung Hidayat selaku Wakil Rektor III saat ditemui setaranews.com di ruangannya, Jumat (16/12).

Untuk Ormawa tingkat Universitas, seperti BEM-U (Badan Eksekutif Mahasiswa Unswagati) mendapatkan dana sebesar Rp 40.000.000, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sebesar Rp 20.000.0000, untuk Ormawa tingkat Fakultas, seperti BEM-F dan DPM-F sebesar Rp 8.000.000 dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) sebesar Rp 4.000.000. Sedangkan, dana mahasiswa untuk minat dan bakat sebesar Rp 35.000.000.

Lebih lanjut, Dudung memaparkan jika dirinya sudah mengajukan kenaikan dana untuk Ormawa saat Rapat Kerja, tapi hal tersebut tidak dapat terealisasi dikarenakan masih banyaknya kebutuhan.

“Saya sudah mengajukan kenaikan dana Ormawa ke pihak Yayasan, tapi tidak bisa, dikarenakan masih banyaknya kebutuhan, seperti sekarang sedang fokus ke pembangunan. Untuk tahun ini kira-kira dua miliar dana yang di kembalikan ke Yayasan, itu dari semua unit," pungkasnya.

Minggu, 18 Desember 2016

HATHI Adakan Seminar Ketahanan Air di Unswagati

Unswagati, Setaranews.com – Himpunan Ahli Teknik Hidrolika Indonesia (HATHI) cabang Cirebon mengadakan seminar umum “Ketahanan Air untuk Mendukung Kedaulatan Pangan” di Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon pada Sabtu, 17 Desember 2016 pukul 09.30-16.30 WIB.

Seminar tersebut merupakan seminar pertama yang dilaksanakan, adapun pembahasannya terkait kebutuhan air dan ketahanan atau kedaulatan pangan. Menurut Dwi Agus Kuncoro selaku ketua pelaksana, kedaulatan pangan adalah bagaimana kita memperbaiki dan mengelola daerah irigasi yang menerima manfaat dari ketahanan air. Karena air merupakan sumber kehidupan, maka diperlukannya pembangunan untuk meningkatkan taraf hidup lebih baik.

“Kebutuhan air di Cirebon sendiri banyak, sedangkan persediaan air sedikit. Maka ketahanan air itu bagaimana kita membuat tampungan-tampungan air, sehingga pada waktu musim kemarau kita punya cadangan air, pada musim hujan juga dapat meredam banjir,” ujarnya yang tergabung dalam HATHI Cabang Cirebon.

Seminar ini diikuti oleh dosen, mahasiswa, dan dinas terkait di wilayah 3 Cirebon.  Sesuai dengan tema yang diambil, seminar ini membahas beberapa makalah tentang bagaimana mengolah irigasi secara modern. Adapun pembicara pada seminar ini mendatangkan konsultan dan pemerintah yang mempunyai peran fungsional di bidang sumber daya air.

“ini merupakan wadah pertemuan ilmiah yang memang konsen kepada sumber daya air. Rencannya akan diadakan setiap tahun,” ucapnya.

HATHI merupakan perhimpunan yang diikuti oleh orang-orang professional yang memiliki kompetensi di bidang sumber daya air.

 

Reporter : Mumu Sobar Mukhlis

Kamis, 15 Desember 2016

Terhambat LPJ, Ormawa FISIP Tak Kunjung Terbentuk

Unswagati, Setaranews.com - Perkembangan mengenai pembentukan kembali Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) memasuki tahapan penyelesaian, dimana kepengurusan periode sebelumnya sedang menyelesaikan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ).

Seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sedang dalam tahap penyelesaian LPJ, Himpunan Mahasiswa Jurusan Administrasi Negara sudah menyerahkan LPJ, begitupun dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi. Berbeda dengan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) yang tidak sanggup mengemban amanahnya sehingga tidak sanggup menyelesaikan LPJ.

Kaidah dalam pembentukan kepengurusan baru sebuah organisasi, dilaksanakan setelah diselesaikannya LPJ dari kepengurusan sebelumnya. Hal tersebut menjadi kendala pembentukan Ormawa FISIP yang sempat molor karena dibekukan beberapa bulan lalu.

“Memang kemarin itu Ormawa FISIP sempat beku tapi tidak sampai bertahun-tahun hanya beberapa bulan saja. Ya dinamika dalam organisasi selalu ada, beda pendapat itu pasti ada, belum terbentuknya kepengurusan yang baru pun karena belum adanya kesepahaman mengenai formula pemilihan,“ jelas Khaerudin Wakil Dekan III yang membidangi Kemahasiswaan, Selasa (13/12).

FISIP juga akan mengadaptasi formula mengenai aturan-aturan tata cara pemilihan ormawa di tingkat universitas agar bisa menjadi bahan referensi.

Upaya-upaya untuk membentuk kembali Ormawa FISIP sudah dilakukan oleh bidang kemahasiswaan dengan memberikan pendekatan-pendekatan serta memberikan deadline LPJ. Namun, hal tersebut terbentur dengan kegiatan akademik kampus.

“Kami juga sudah memberikan deadline penyelesaian LPJ , bulan ini ditargetkan hal-hal tersebut terselesaikan sebelum reakreditasi FISIP, sehingga secepatnya dapat terbentuk kembali ormawa di FISIP. Hal tersebut sebenarnya bukan hambatan karena dapat disiasati. Tetapi, selama jalur normatif masih dapat dilakukan ya kami laksanakan. Kami hanya sebagai pemberi arahan karena namanya juga organisasi mahasiswa maka yang berperan ya mahasiswanya,“ tutup Khaerudin.

LBU Sediakan Pelatihan Untuk Bekal Ikuti TEP

Unswagati, Setaranews.com - Lembaga Bahasa Unswagati (LBU) telah membuka pelatihan TOEIC (Test of English for International Communication) yang sampai saat ini sudah mencapai 11 rombel atau kelas, dengan tiap kelas maksimal 21 orang. Pelatihan dilakukan selama tiga bulan, dengan didampingi tutor dari Dosen Bahasa Inggris Unswagati, Dosen UNMA, dan Dosen STIBA.

Pelatihan ini bisa dijadikan pilihan alternatif bagi mahasiswa tingkat akhir sebelum mengikuti TEP (Test of English Profeciency) atau setara dengan tes TOEFL, dimana tes tersebut menjadi syarat wajib bagi mahasiswa yang akan mengikuti ujian akhir skripsi sesuai dengan SK (Surat Keputusan) Rektor tahun 2015.

“Sebelum ikut tes, kita sediakan pelatihan agar mahasiswa ada persiapan. Tes ini adalah bentukan Unswagati sendiri. Pelatihan ini juga bisa diikuti oleh mahasiswa semester berapapun yang ingin, tidak hanya mahasiswa tingkat akhir,” ujar Iin selaku staf LBU saat ditemui Setaranews.com di ruangannya, Selasa (13/12).

Pendaftaran dikenakan biaya 25.000 rupiah dan untuk pelatihannya dikenakan biaya sebesar 500.000 rupiah yang bisa dicicil selama jangka mengikuti pelatihan, yaitu tiga bulan. Sedangkan, untuk pendaftaran TEP dikenakan biaya 75.000 rupiah.

Ketentuan mahasiswa yang akan menyusun skripsi harus ikut TEP akan diberlakukan mulai 2017 mendatang. Syarat minimum nilai skor TEP untuk mahasiswa jurusan bahasa inggris adalah 450 sedangkan untuk mahasiswa umum 400. “Yang ikut TEP akan mendapatkan sertifikat yang berlaku selama satu tahun, bisa dipakai untuk melamar pekerjaan juga.” tambahnya.

HMS Bangun Kesadaran Masyarakat Jemaras Lewat P2M

Unswagati, Setaranews.com - Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) akan mengadakan program Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) pada 21-28 Desember 2016 di Desa Jemaras, Klangenan. Program tersebut merupakan program kerja (Proker) tahunan yang rutin dilaksanakan oleh HMS.

Candra Apriyanto, Ketua Pelaksana acara tersebut mengatakan bahwasanya program P2M tersebut sebagai sosialisasi penyadaran masyarakat dan pembangunan.

"Tujuan dari kegiatan ini sebenarnya lebih kepada sosialisasi penyadaran masyarakat desa sekitar, dan juga pembangunan bak sampah, yang mana masyarakat desa setempat masih membuang sampah di sembarang tempat seperti, membuang sampah di sungai dan halaman-halaman rumah, maka dari itu kami adakan penyuluhan P2M di desa Jemaras, Klangenan." ujarnya saat ditemui setaranews.com, Kamis (15/12).

Lebih lanjut, Candra juga menambahkan pemaparannya terkait isi dalam program P2M tersebut berupa penyampaina materi-materi. "Dalam program P2M nanti, kami suguhkan juga materi-materi untuk menunjang tercapainya penyadaran terhadap masyarakat desa setempat." tambahnya.

 

Ternyata Menangis Punya Banyak Manfaat, Lho!

Kesehatan, Setaranews.com – Menangis adalah sebuah reaksi yang wajar saat seseorang merasa sedih, ataupun bahagia. Air mata berasal dari kelenjar lakrimal yang ternyata dapat memberikan manfaat untuk kesehatan manusia. Berikut sejumlah manfaatnya dikutip dari Kompas.com dan Boldsky.com:

1. Meredakan Stres
Biasanya kondisi stres dapat membuat seseorang menangis, dan sebaiknya diluapkan saja, sebab hal tersebut selain dapat melegakan perasaan, sekaligus dapat melepaskan emosi negatif yang selama ini dirasakan.

2. Membuang Racun Tubuh
Tahukah Anda? Ternyata, saat stres, tubuh akan menghasilkan zat yang bersifat racun yang dapat meningkatkan hormon kortisol. Kortisol adalah hormon yang secara alami diproduksi di kelenjar adrenal. Nah, saat menangis, racun-racun di dalam tubuh ikut keluar lewat tetesan air mata.

3. Membunuh Bakteri
Sebenarnya, di dalam air mata terdapat kandungan apa sih? Ternyata, di dalam air mata mengandung enzim lisozim yang mana diketahui dapat membunuh bakteri secara alami.

4. Mencegah Mata Kering
Air mata berfungsi melumasi bola mata agar tetap lembab, artinya menangis dapat mencegah berbagai penyakit mata seperti mata kering, kemerahan, sampai iritasi. Tapi yang perlu diingat, bukan berarti harus menangis setiap hari.

5. Meningkatkan Suasana Hati
Sebagaimana yang Anda tahu, bahwa menangis dapat melegakan perasaan, bukan? Setelah menangis suasana hati menjadi lebih baik, sebab hormon endorfin meningkat. Artinya setelah menangis, Anda telah melepaskan emosi negatif dan mendapatkan emosi positif.

Jadi, jika Anda memang ingin menangis, tidak usah ditahan-tahan, bukan? Tapi yang perlu diingat, bukan berarti harus menangis setiap hari ya.

Sering Marah? Lakukan Hal ini Untuk Meredamnya

Tips, Setaranews.com –  Suasana yang membuat kita kesal kadangkala dapat menimbulkan dampak emosional, yaitu amarah. Kondisi seperti ini, dapat kita jumpai di kehidupan sehari-hari, misalnya di kantor, kampus, rumah bahkan tempat nongkrong yang biasa  untuk berkumpul dengan teman-teman.

Kondisi emosional ini, memang merupakan sifat alami dari manusia akibat reaksi terhadap sesuatu yang tidak disenangi. Namun, tahukah anda apabila kita sering marah dapat menimbulkan efek buruk pada kesehatan kita, seperti serangan jantung, tekanan darah tinggi hingga stroke.

Bagi Anda yang sering marah, ada beberapa cara yang  dapat dicoba untuk meredam kemarahan. Berikut ini kami sajikan tips untuk meredakannya:

  1. Diam


Jika sedang marah, tanpa kita sadari dapat menyakiti perasaan orang lain hingga menularkan rasa marah kepada orang lain di sekitar kita. Oleh karenanya, apabila kita memilih diam pada saat marah maka dapat menurunkan tingkat emosi, bahkan kemarahan itu akan hilang dengan sendirinya.

“Ketika marah, hitunglah sampai sepuluh sebelum anda berbicara. Jika anda sangat marah, hitunglah sampai seratus. ”  – Thomas Jefferson –

  1. Tenangkan Hati Di Tempat Yang Nyaman


Jika sedang marah, alihkan perhatian pada sesuatu yang anda sukai dan lupakan segala yang terjadi. Tempat yang sunyi dan asri seperti taman, pantai, kebun, ruang santai, atau tempat favorit anda bisa menjadi pilihan untuk menurunkan tingkat emosi. Jika emosi sudah memuncak mungkin rekreasi untuk penyegaran diri sangat dibutuhkan.

  1. Intropeksi Diri


Intropeksi adalah sesuatu yang sering orang lakukan karena paling gampang, namun tinjaulah dari berbagai sudut permasalahan. Dengan cara mengintropeksi diri sendiri tidak akan terlalu sulit daripada mengkoreksi kesalahan orang lain yang hanya akan membuat anda lebih emosi. Luangkan 10 – 30 menit untuk mengaca dan mulailah intropeksi.

  1. Tarik Napas Dalam-dalam


Tindakan yang bisa dibilang sepele ini, dapat membantu kita untuk meredam amarah. Jika Anda marah, cobalah luangkan waktu untuk mengambil napas dalam-dalam agar udara yang dihirup dapat memperlancar peredaran darah lebih maksimal.

  1. Bermeditasi


Dengan bermeditasi, anda dapat mengendalikan hasrat negatif dari dalam diri anda. Berlatih meditasi secara teratur untuk membawa kedamaian batin anda kedepan.

  1. Curhat


Ketika Anda marah, cobalah untuk curhat dengan orang yang menurut Anda dapat dipercaya. Hal ini dapat membantu kita untuk mencari solusi atas permasalahan yang membuat Anda marah.

  1. Tersenyum


Tersenyumlah ketika dalam keadaan apapun, baik sedang bahagia maupun marah. Hal ini dapat membantu kita meredakan situasi tegang dan cara kita agar tetap dalam kondisi yang positif.

*Tulisan ini diambil dari beberapa sumber

Rabu, 14 Desember 2016

Ini Penjelasan Soal Adanya Lift Kampus

Unswagati, setaranews.com  Pengadaan lift di Kampus Utama Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon mengundang tanggapan dari beberapa mahasiswa sebab penggunaannya yang hampir tidak terlihat.

Seperti yang diungkapkan oleh Hanifatul Mala, salah satu mahasiswi Fakultas Ekonomi yang mengatakan jika keberadaan lift saat ini masih belum diperlukan baik untuk mahasiswa maupun dosen. Selain itu, dia pun menganggap jika keberadaan lift sebagai bentuk pemborosan anggaran.

“Ketika lift tersebut tidak digunakan setiap hari, tapi pasti lift tersebut membutuhkan perawatan. Secara otomatis kampus pun sudah menganggarkan dana khusus untuk perawatan lift, itu merupakan pemborosan anggaran,” ujarnya melalui BlackBerry Massenger, Selasa (13/12).

Mahasiswa lain pun yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan jika anggaran untuk pembuatan lift seharusnya untuk membangun fasilitas lain yang lebih penting, seperti penambahan ruang kelas.

“Adanya lift bisa dilihat dari keadaan kampus, jika lantainya banyak minimal lima lantai, boleh pakai lift. Tapi kampus kita hanya tiga lantai, jelas itu pemborosan. Harusnya bisa dimanfaatkan untuk penambahan ruang kelas atau fasilitas lain yang lebih penting,” ungkapnya saat ditemui oleh Setaranews.com, Selasa (13/12).

Lalu, penjelasan datang dari Acep Komara selaku Wakil Rektor II yang membawahi Bidang Keuangan dan Sarana Prasarana mengatakan jika adanya lift tersebut sudah dirancang oleh Pihak Konsultan. “Hal-hal yang bersangkutan dengan rencana pembuatan atau design dibuat oleh konsultan. Kalau pihak Universitas hanya bertugas untuk mengadakan pemeliharaan. Pengadaan lift pun dikhususkan untuk memfasilitasi orang-orang yang tidak sanggup menggunakan tangga seperti yang berusia lanjut atau yang berkebutuhan khusus,” ujarnya saat ditemui Setaranews.com di ruangannya, Sabtu (10/12).

Di lain kesempatan, Kepala Bagian Peralatan Uyat Suhayat mengatakan keberadaan lift digunakan untuk kegiatan fasilitas di Kampus, tetapi sampai sejauh ini pengoperasiannya baru dipakai ketika ada wisuda, tidak digunakan untuk kegiatan sehari-hari. “Bisa dipakai untuk siapa saja, tapi jika tidak sedang dipakai maka semua orang tidak bisa makai,” tuturnya, Senin (5/12).

Kemudian, lanjut Uyat, perawatan lift belum dilakukan secara berkala, dan untuk melakukan perawatannya harus mendatangkan pendor dari Jakarta. “Untuk perawatan masih pakai pendor, belum ada kerjasama. Pendor dari Jakarta, sebab di Cirebon tidak ada. Untuk perawatan hanya sekedar upah untuk transportasi saja,” tambahnya.

Serba-Serbi Muludan di Cirebon

[caption id="" align="alignnone" width="640"] Aneka wahana permainan yang biasa dijumpai di acara Muludan[/caption]

[caption id="" align="alignnone" width="640"] Empal gentong dan Docang merupakan salah satu makanan khas cirebon turut mewarnai deretan kuliner di acara Muludan[/caption]

[caption id="" align="alignnone" width="640"] Harum manis, adalah salah satu makanan yang selalu dijumpai di acara Muludan[/caption]

[caption id="" align="alignnone" width="640"] Aneka makanan khas cirebon turut mewarnai deretan kuliner di acara Muludan[/caption]

[caption id="" align="alignnone" width="640"] Berbagai jenis pakaian dijual dengan harga murah meriah[/caption]

[caption id="" align="alignnone" width="640"] Seorang Kakek Tua yang sedang mengharapkan belas kasih dari para pengunjung Muludan[/caption]

Sudah Setahun Beku, Ormawa FH Tak Kunjung Diaktifkan

Unswagati, Setaranews.com - Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Fakultas Hukum (FH) Unswagati Cirebon sudah setahun alami kebekuan. Hal tersebut sesuai dengan SK (Surat Keputusan) Dekan FH Unswagati Nomor: SKEP/41/FH/VII/2015.

Dibekukannya Ormawa di lingkungan Fakultas Hukum oleh Ibnu Artadi selaku Dekan terjadi karena saat Pemilihan Umum BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dan DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) FH tahun 2015-2016 telah terjadi keributan. Namun, menurut Agus Dimyati selaku Wakil Dekan III menganggap jika keributan tersebut merupakan sebuah dinamika kampus yang dianggap masih dalam tahap wajar.

"Keributannya biasalah dinamika kampus, masih dalam tahap wajar. Hanya ketika hal tersebut dianggap deadlock, tidak bisa diambil jalan tengah dari para yang akan mencalonkan diri, maka Ormawa dibekukan sementara," ujarnya pada Setaranews.com di Ruang Dosen FH Kampus III Unswagati, Selasa (13/12).

Lebih lanjut, Agus mengatakan jika pembekuan sementara tersebut terjadi hanya sampai persoalan antara berbagai pihak yang bersangkutan terselesaikan atau secara administratif yakni tiga bulan. Tapi nyatanya, hingga persoalan keributan tersebut telah terselesaikan dan masa jabatan Dekan usai, kebekuan Ormawa tidak kunjung dibuka kembali dengan alasan takut keributan serupa akan terulang.

"Saya sendiri selama SK Dekan tidak dicabut, tidak bisa berbuat banyak. Sementara, masa jabatan Dekan FH sudah habis," tandasnya.

Kemudian, untuk mencabut SK tersebut diperlukan Dekan definitif, atau meminta Pelaksana Tugas (PLT) Dekan untuk mencabutnya. Mengingat FH Unswagati saat ini sedang mengalami pemilihan pergantian Dekan untuk periode mendatang.

Selasa, 13 Desember 2016

Asah Bakat di Organisasi, Hingga Raih Prestasi Tingkat Nasional

Setaranews.com - Menulis dianggap oleh sebagian orang menjadi kegiatan yang tidak mudah dilakukan. Namun menulis jika dikerjakan secara serius dapat membuahkan prestasi yang membanggakan bahkan sebagai bonusnya dapat menjadi sumber pendapatan. Seperti yang dialami Epri Fahmi Aziz, mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon. Berkat kepiawaiannya dalam menghimpun ide dan gagasan pada sebuah tulisan, Ia pernah menyabet prestasi baik dari tingkat daerah maupun nasional.

Prestasi yang pernah diraih Epri yaitu, Juara 1 Lomba menulis essay yang diadakan oleh BEM Fakultas Hukum Unswagati, Juara 1 lomba menulis opini dan menulis essay se-wilayah III yang diadakan oleh P&K, dan juara 1 Kontes menulis blog yang diadakan oleh Komunitas Blogger Cirebon.

Selain prestasi diatas, baru-baru ini Ia mengikuti ajang menulis yang telah mengantarkannya menembus 20 besar tingkat nasional dalam SKK Migas Student Writing Competition bersama para mahasiswa lainnya dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Trisakti dan Universitas Pertamina.

Berawal dari keisengannya membuka twitter, Epri, sapaan akrab mahasiswa yang lahir pada 17 April 1993 ini mendapatkan informasi adanya event Writing Competition yang digelar oleh Humas SKK Migas dengan tema ’Membesarkan Bangsa Bersama Industri Hulu Migas’. Informasi tersebut ia peroleh kurang dari tiga hari sebelum penutupan lomba. Dengan durasi waktu yang singkat, Epri merampungkan essay yang akan diikutsertakan dalam lomba hanya dengan jangka waktu tiga sampai empat jam.

Bidang ilmu yang dikuasai Epri sendiri jauh dari sektor pertambangan, minyak dan gas, sehingga Epri lebih mengarahkan tulisannya dari segi perekonomian. Meski akhirnya belum berhasil menyabet tiga besar, namun prestasi yang ditorehkan Epri patut diacungi jempol.

Selain menulis opini dan essay, Epri pun kerap menulis cerpen yang pernah diikutsertakan dalam lomba dan diterbitkan menjadi antologi sastra. Tulisan-tulisannya tak jarang terbit di beberapa media lokal.

“Saya pertama kali coba-coba kirim opini ke Radar Cirebon, dan ternyata dimuat. Sehingga saya makin termotivasi untuk menulis,” ujar Mahasiswa yang juga menjadi anggota di UKM LPM Setara.

Hobi menulisnya ini diakui Epri berawal dari keikutsertaannya dalam organisasi Internal Kampus, UKM Lembaga Pers Mahasiswa Semua Tentang Rakyat (LPM Setara) yang berkecimpung di dunia jurnalistik. Organisasi yang mengharuskan anggotanya untuk melakukan budaya literasi; baca, tulis dan disksusi, berhasil membentuk Epri dalam mengembangkan kemampuan menulisnya.

“Saya ditekankan untuk baca, tulis dan diskusi dalam organisasi. Semenjak masuk LPM setara saya mulai berkembang,” lanjutnya.

Bagi Epri, menulis adalah caranya untuk mempertahankan eksistensi. Ia selalu berusaha untuk konsisten dalam menulis dengan mencari perlombaan atau media yang bisa menjadi tempatnya menyalurkan tulisan.

Rabu, 07 Desember 2016

Istimewa! Inilah Manfaat Daun Pepaya Untuk Kesehatan

Setaranews.com – Pernahkah Anda memakan daun pepaya yang identik dengan rasa pahit? Mungkin saja sebagian orang tidak menyukainya karena rasanya tersebut, mungkin juga sebagian orang menyukainya karena terdapat banyak khasiat yang terkandung di dalam daun yang berbentuk seperti jari manusia ini. Nah, bagi Anda yang belum tahu apa saja khasiat daun pepaya, mari simak penjelasannya.

1. Mencegah Kanker

Dilansir Meetdoctor.com, penyakit ini menjadi ancaman serius dan sangat menakutkan saat ini. Penderita kanker terus bertambah di dunia, termasuk di Indonesia. Data WHO menyebutkan setiap tahun penderita kanker bertambah 6,25 juta orang. Selanjutnya diperkirakan 9 juta orang akan meninggal karena kanker dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.

Untuk menghindari bahaya kanker, mulailah menerapkan pola hidup sehat dan mengonsumsi sayur-sayuran, terutama daun pepaya. Pasalnya, daun pepaya yang dibuat menjadi minuman teh, terbukti sangat efektif sebagai pencegah dan pengobatan kanker.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Februari 2010 dari Journal of Ethnopharmacology mengatakan bahwa teh daun pepaya dapat mengurangi peradangan dan dapat mengaktifkan sistem kekebalan tubuh terhadap sel kanker, mengahambat pertumbuhan sel tumor, serta memodulasi efek anti tumor.

2. Mengobati Demam Berdarah

Untuk Anda yang menderita penyakit demam berdarah, campurkan 5 lembar daun pepaya dengan temulawak, gula merah dan meniran secukupnya. Rebus dan minum air rebusan daun tersebut secara teratur sampai demam berdarah sembuh.

3. Melancarkan Pencernaan

Susah buang air besar atau sembelit? Coba makanlah daun pepaya. Enzim papain yang terdapat dalam daun pepaya dapat membantu melancarkan pencernaan serta mengobati gangguan pencernaan. Tidak hanya itu, teh daun pepaya dapat mengurangi sakit perut yang menimbulkan ketidaknyamanan dan penambah nafsu makan.

4. Sebagai Antioksidan

Radikal bebas, seperti asap yang berasal dari knalpot kendaraan bermotor, debu, dan sebagainya adalah musuh dari kesehatan tubuh dan kecantikan kulit. Tapi tenang, Anda bisa menangkalnya dengan daun pepaya.

Sebuah penelitian menunjukan bahwa daun pepaya dapat mengurangi hydrogen peroksida yang merupakan tanda kerusakan oksidatif. Pada penelitian Asian Pasific Journal of Tropical Biomedicine pada Juni 2012 mengatakan bahwa teh daun pepaya memiliki kandungan asam askorbat yang merupakan salah satu antioksidan. Antioksidan tersebut disinyalir dapat menangkal radikal bebas yang bisa mengakibatkan kerusakan pada tubuh seseorang.

5. Pengontrol Tekanan Darah

Memiliki tekanan darah yang cukup tinggi sagatlah menggangu kesehatan Anda baik dalam hal beraktifitas maupun tidak, berikut cara menggunakan daun pepaya sebagai obat penurun tekanan darah atau hipertensi. Caranya, ambil lima lembar daun pepaya, rebus dengan setengah liter air. Rebus terus hingga tinggal tiga perempatnya. Dinginkan sebelum diminum. Jika perlu, tambahkan gula merah atau madu agar terasa lebih manis.

Selain manfaat diatas, daun pepaya ternyata memiliki efek negatif dalam penggunaannya. Perlu diketahui, tidak semua orang dapat mengonsumsi daun pepaya karena dapat menimbulkan reaksi alergi. Oleh karenanya, hentikan penggunaan apabila muncul gejala-gejala alergi. (Hashbi)

*Tulisan ini diambil dari berbagai sumber

Ketua BEM-U: Wujudkan Unswagati Tanpa Batas

Unswagati, setaranews.com - Acara Pelantikan Ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dan DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) telah dilaksanakan di Aula Kampus Utama Unswagati pada Selasa (6/12). Acara yang dimulai pada pukul 09.00 - 11.30 WIB turut pula dihadiri oleh Rektor Unswagati, Rochanda Wiradinata.

Ketua BEM-U periode 2016-2017, Oktaviandy Zebua menjelaskan tentang program yang ingin digarap ialah menjadikan Unswagati tanpa batas. Program tersebut bermaksud untuk menghilangkan sekat di antara Mahasiswa, dosen, dan civitas akademika yang lain. "Berusaha menghilangkan orang-orang yang hendak memecah belah kita. Juga agar kita semua bisa bahu membahu membangun Unswagati menjadi lebih baik." Ujarnya kepada setaranews.com usai upacara pelantikan.

Rektor mengharapkan agar kinerja BEM-U dan DPM-U bisa lebih semangat agar dapat menjalankan roda kepemimpinan secara solidaritas dan penuh kerjasama antar anggotanya. Juga agar semua jajarannya dapat lebih menguasai bahasa inggris. "Semoga bisa bekerja sama dengan baik dan dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar." Ujar Rektor Unswagati saat memberikan sambutannya.

Lebih lanjut, Rektor pun menjelaskan bahwa roda organisasi di perguruan tinggi harus didasarkan atas prinsip demokrasi yaitu dari, oleh, dan untuk seluruh Mahasiswa yang ada di perguruan tinggi tersebut.