Rabu, 31 Agustus 2016

Panitia PKKMB FK Diduga Lakukan Aksi Senioritas

Unswagati, SetaraNews.com – Pada sesi Penjemputan PKKMB Fakultas seusai Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tingkat Universitas. Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon diduga melakukan aksi senioritas di halaman GOR Ranggajati, Sumber, Kabupaten Cirebon pada Selasa (30/8).

Disaksikan puluhan pasang mata mahasiswa yang lain, panitia PKKMB FK berteriak-teriak pada para pesertanya yang hanya bisa menunduk dalam. Tidak terlihat fakultas lain melakukan hal yang serupa, hal tersebut pun menimbulkan tanda tanya, dan mengacu pada Surat Edaran Dikti tentang PKKMB 2016 yang harus bersih dari aksi kekerasan dan perpeloncoan.

Farras Arlinda Rachmawati selaku Ketua Pelaksana PKKMB FK memberikan pembelaan bahwasanya hal tersebut dilakukan semata-mata sebagai bentuk ketegasan agar para peserta PKKMB FK bisa membentuk kepribadian mereka. Mengingat perkuliahan di Kedokteran yang memakan waktu lama, dan dituntut harus tepat waktu.

“Sebenarnya balik lagi, kita disini bukan marah-marah, kita disini membentuk attitude mereka, supaya mereka lebih baik lagi attitude nya. Karena disini kita pun enggak akan berani melakukan kekerasan, kita sudah dapat notice dari pihak kampus untuk tidak melakukannya. Kita disini hanya berusaha bertindak tegas, untuk membentuk kepribadian mereka agar disiplin. Karena kalo kuliah di kedokteran kan memakan waktu lama, dan harus tepat waktu, bahaya kalo sampai mereka mengulur-ngulur waktu,” paparnya saat ditemui oleh SetaraNews.com disela-sela acara, Selasa (30/8).

Fakultas Kedokteran sendiri melaksanakan PKKMB yang diikuti oleh 75 peserta selama dua hari yakni sejak tanggal 31 Agustus-1 September dengan tema “GENETICS (Generating The Next Trustworthy, Inspirational, and Capable Medical Students)” di Kampus III Unswagati, Gedung Fakultas Kedokteran. (Fiqih/Acil)

PKKMB FKIP Jadi Ajang Sosialisasi Empat Pilar MPR RI

Unswagati, SetaraNews.com – Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tingkat Universitas telah selesai dilaksanakan. Setelah PKKMB tingkat Universitas selesai, dilanjut dengan PKKMB tingkat Fakultas. Seperti di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sedang melaksanakan PKKMB yang berlangsung dari 31 Agustus sampai dengan 1 September bertempat di Kampus II Unswagati.

Kegiatan PKKMB di FKIP mengundang Wakil Ketua MPR RI H. Mahyudin, S.T., M.M. Namun dalam kegiatan PKKMB ini ada hal yang aneh. Pasalnya, spanduk yang tertera di tempat berlangsungnya PKKMB FKIP adalah spanduk yang bertuliskan “Sosialisasi Empat Pilar MPR RI” bukan spanduk yang bernuansa PKKMB itu sendiri.

“Kalau spanduk tidak diganti itu kan ada dua. Spanduk disamping juga tidak ada kata PKKMB, saya nanya ke dekorasinya iya lupa katanya. Terus kita minta kesepakatan supaya spanduknya dua, toh buat Unswagati sendiri,” jelas Akmal selaku Ketua Pelaksana ketika dimintai keterangan terkait spanduk, Rabu (31/08).

Lebih lanjut, Akmal menjelaskan dengan menghadirkan Wakil MPR RI ini dengan materi kebangsaan untuk para mahasiswa baru dalam Kegiatan PKKMB sudah mengacu pada Surat Edaran Dikti. Akmal juga menambahkan bahwa sosialisasi ini tidak ada salahnya jika diberikan ketika PKKMB.

"Kalau saya sendiri selagi baik, selagi ini ilmu baru toh bukan buat saya sendiri. Kapan lagi MPR yang mau datang kesini kenapa ditolak," tambahnya.

Ketika ditanya mengenai adakah kompensasi yang diterima panitia penyelenggara dari MPR RI, Akmal memaparkan bahwa dirinya tidak tahu soal adanya kompensasi yang diberikan.

“Kalau kompensasi saya tak tahu-menahu, saya gak pegang sepeser pun. Yang tahu staf-staf semua gitu dari MPR ini nyalurnya ke BEM. Mal ini mau diambil gak katanya. Nanti dulu saya juga punya hak sebagai ketua pelaksana. Saya ngobrol dengan Pak Feri dan Pak Rusdi. Gitu,” tutur Akmal.

Senin, 29 Agustus 2016

Opini: Panitia PKKMB Calon Penghuni Keranjang Sampah

Opini, SetaraNews.com - Apabila usul ditolak tanpa ditimbang

Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan

Dituduh subversif dan mengganggu keamanan

Maka hanya ada satu kata: Lawan!

(Wiji Thukul, 1986)

Sebait puisi di atas merupakan penggalan dari puisi yang berjudul ‘Peringatan’ karya seorang aktivis dan pejuang HAM terkenal, Wiji Thukul. Saya rasa nama tersebut sangatlah terpatri betul bagi kawan-kawan aktivis mahasiswa. Tapi di sini saya tidak ingin mengulas tentang sosoknya yang pada 26 Agustus kemarin berulangtahun ke-53, walaupun entah di mana batang hidungnya berada.  Tidak. Tidak sama sekali.

Saya tiba-tiba teringat puisi ini ketika iseng stalking sebuah akun official instagram dari Panitia PKKMB Unswagati 2016 yang memiliki nama pengguna @pkkmbunswagati1617. Pada sebuah foto dalam akun tersebut, banyak komentar berisi kritik berjatuhan. Namun sayangnya, komentar-komentar tersebut tiba-tiba raib begitu saja, hilang dihapus adminnya. Saya bingung bukan main, di mana unsur demokratisnya?

Mahasiswa-mahasiswa yang merasa kehilangan teriakan kritikannya dalam kolom komentar ternyata tidak tinggal diam. Sama seperti saya, mereka pun mempertanyakan demokrasi macam apa yang sedang terjadi. Jawaban dari pihak admin dan mahasiswa lainnya pun mengecewakan bagi saya. Menurut mereka, akun official tersebut lebih baiknya difokuskan sebagai informasi bagi mahasiswa baru. Agak geli untuk saya ketika membacanya. Kita sedang menginjak bumi Indonesia yang katanya menjunjung tinggi kebebasan berpendapat, lagi pula media sosial ini memang dijadikan salah satu forum menyampaikan pendapat maupun kritik.

Mengenai alasan penghapusan komentar kritikan dari mahasiswa pun adalah untuk menghindari provokasi karena menurut salah satu mahasiswa yang ikut nimbrung berkomentar katanya ketika ada komentar atau kritik yang bertujuan untuk menghancurkan lembaga atau kepanitiaan PKKMB lebih baik dihapuskan saja. Saya dibuat geleng-geleng kepala karenanya. Sedangkal itukah pemikiran dari mahasiswa yang katanya berintelektual? Saya bukan sedang meremehkan, hanya saja tolonglah jangan terlalu cetek untuk menilai bahwa setiap kritikan yang masuk dianggap untuk menghancurkan.

Kalau ditilik lebih dalam dari beberapa sudut pandang, kritik yang datang bisa sangat membangun sebenarnya. Toh, ini untuk kepentingan dan kenyamanan bersama. Seharusnya, dengan adanya kritikan yang datang menjadikan pihak terkait untuk berbenah. Di zaman kemunduran mahasiswa ini, selayaknya kita bersyukur ketika masih ada yang peduli memberikan kritikan, karena hal tersebut lebih berarti dibanding mereka yang apatis dengan lingkungannya.

Menjadi panitia PKKMB seharusnya dapat dijadikan sebagai proses pembelajaran dan untuk menambah pengalaman. Ketika ada kritikan yang masuk, tidak semestinya dihapus dengan dalih menghindari provokasi. Itu namanya, pembungkaman dan sudah seharusnya untuk dilawan!

Manusia tidak ada yang sempurna, katanya. Memang benar, semua orang sudah tahu tanpa diberitahu. Tapi kritikan ini diberikan agar ada evaluasi yang harapannya akan segera dilakukan pembenahan. Kalau maunya dipuji dan diagungkan saja, tidak usah jadi manusia, jadi Tuhan saja Yang Maha Benar.

Bukankah begitu pas ketika saya melampirkan sebait puisi ‘Peringatan’ di sudut paling atas tulisan ini? Di sini saya sedang melawan. Bukan dengan golok, samurai atau meriam, tapi dengan tulisan. Cara yang menurut saya lebih elegan. Untuk terakhir, saya hanya ingin melampirkan kutipan yang sengaja saya ganti subjeknya dari sosok panutan mahasiswa Indonesia di mana pun berada, Soe Hok Gie: Orang yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah.

Semoga tulisan abal-abal ini bisa dibaca oleh yang bersangkutan. Saya dengan lapang dada akan menerima kalau ada kritikan untuk tulisan ini. Mungkin bisa dibalas dengan tulisan lagi, kirim saja ke SetaraNews melalui emailnya lpm.setara@gmail.com. Atau kalau mau lebih greget, bisa ajak saya diskusi sambil ngopi. Hehe. Mohon maaf sebelumnya, saya hanya ingin melawan bukan mencari musuh. Salam mahasiswa! Salam damai!

 

Penulis: Anisa Arwilah (Mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Unswagati)

 

Peserta PKKMB Diminta Membawa Lauk Yang Diatur Panitia

Unswagati, SetaraNews.com - Dengan alasan tidak ingin mengambil resiko dan membuat kecewa para peserta Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2016 Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon, panitia meniadakan pengkoordiniran konsumsi untuk para peserta PKKMB.

Sebagai gantinya, agar para peserta PKKMB tidak kelaparan, panitia menghimbau para peserta PKKMB untuk membawa makanan sendiri. Meski sudah membawa makanan sendiri, lauk pauk yang harus dibawa pun diatur oleh Kepanitiaan PKKMB.

"Kita enggak dikasih makan oleh panitia, terus disuruh bawa makan sendiri, tapi lauk-pauknya ditentuin oleh panitia yaitu 3T (Tahu, Tempe, dan Telor)," ungkap salah seorang peserta PKKMB yang enggan disebutkan namanya saat diwawancarai oleh SetaraNews.com pada Minggu (28/8).

Lebih lanjut, hal tersebut cukup merepotkan, sebab dirinya sebagai seorang mahasiswa baru dari perantau dimana harus menyiapkan segala sesuatunya sendiri.

"Otomatis saya harus bangun lebih pagi untuk masak tahu, tempe, dan telor dengan teman-teman mahasiswa baru yang satu kos." lanjutnya.

Sementara menurut Surya Oktaviandy Zebua selaku Ketua Pelaksana PKKMB 2016 mengungkapkan bahwa hal tersebut dilakukan untuk menghindari para peserta PKKMB membawa lauk yang cepat basi, mengingat waktu pelaksanaan PKKMB dilakukan hingga sore hari.

"Mahasiswa baru ini adalah orang yang dirawat oleh Ibunya, ada enggak sih yang paham mana makanan yang cepat basi atau tidak? Kita hanya minta teman-teman mahasiswa baru membawa makanan yang bisa bertahan hingga siang hari," ungkapnya saat dikonfirmasi oleh SetaraNews.com disela-sela waktu pelaksanaan PKKMB di GOR Ranggajati, Sumber, Kabupaten Cirebon pada Senin (29/8).

UKM Seni dan Budaya Rayakan Diesnatalis Ke-16

Unswagati, setaranews.com – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni dan Budaya Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) merayakan Diesnatalis ke-16 yang bertempat di Aula Grawidyasabha kampus utama Unswagati, Sabtu (27/08) kemarin.

Diesnatalis yang ke-16 ini, UKM Seni dan Budaya mengusung tema “Berani Bersemi”. Dengan tema tersebut, diharapkan UKM Seni dan Budaya ini dapat bermanfaat bagi orang banyak dan juga dapat menghasilkan suatu karya.

“Jadi tema Berani Bersemi ini suatu kata-kata filosofis. Jadi ibarat tanaman kita udah gak mikirin gimana caranya untuk tumbuh, tapi gimana caranya kita untuk berbuah, menghasilkan suatu karya buat semua orang,” papar Gusak Tilas Wangi selaku Ketua Pelaksana kepada setaranews.com, Sabtu (27/08).

Dikatakan Gusak, acara ini tujuannya adalah untuk memperat hubungan didalam UKM Seni dan budaya itu sendiri, baik antar anggota maupun dengan para alumni.

“Fokusnya kita adalah internalisasi alumni dan juga anggota. Kita harus selesaikan dulu persoalan-persoalan didalam,” tambah Gusak.

Acara yang seharusnya dijadwalkan pada 20 Agustus 2016 bertepatan dengan hari lahir UKM Seni dan Budaya, diundur menjadi 27 Agustus 2016. Pemunduran jadwal pelaksanaan tersebut dikarenakan dana yang diajukan kepada pihak Univeritas tidak kunjung cair.

Minggu, 28 Agustus 2016

Polemik PKKMB Universitas Sampai Dunia Maya

Unswagati Cirebon, SetaraNews.com - Seperti yang kita tahu, didalam Program Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Tingkat Universitas (PKKMB-U) tahun ini banyak sekali polemik yang terjadi. Ternyata polemik ini tidak hanya terjadi di dunia nyata tapi terjadi juga di dunia maya. Hal ini dipicu oleh peraturan yang dibuat oleh panitia tentang larangan membawa Handphone dan kendaraan pribadi.

Dari yang SetaraNews.com pantau lewat akun resmi Facebook (FB) yang bernama Pkkmb Unswagati pada Senin (29/08), ada beberapa komentar yang menunjukan kebingungan dan keberatan peserta atas diberlakukannya aturan tersebut. Kebingungan tersebut lebih kepada bagaimana nantinya mereka bisa mengabari orang tua mereka yang akan menjemput peserta di lokasi PKKMB berlangsung. Sementara itu, disisi lain mereka tidak diperbolehkan membawa kendaraan dan harus tiba di tempat pukul 05.00 WIB.

“Kak tempatnya juga disumber jadi kalo gabawa hp pulang sore terus gimana minta jemputnya? gimana ngasih tau orang tua kita udh bubar atau belum?” Tulis akun bernama Diana Nurmanah di kolom komentar FB Pkkmb Unswagati.

“Saya di cirebon jauh dari keluarga tidak ada yg bisa dimintai tolong untuk mengantar jemput seperti pemikiran panitia, dengan adanya aturan untuk tdk membawa kendaraan sangat memberatkan saya,seharusnya panitia juga bisa menyediakan fasilitas transportasi juga apabila ingin menerapkan peraturan seperti itu,atau panitia bisa sedikit memundurkan waktu yg tlah ditentukan agar yg tdk membawa kendaraan bisa memakai transportasi umum” Tulis akun bernama Yogi Prastyo.

Melihat komentar-komentar tersebut, akun FB yang bernama Yusuf Zirkov menjawab “@all , dilarang membawa kendaraan karena untuk keselamatan adik" kami mencegah agar tidak adanya sesuatu yg tidak di ingin kan terjadi , kalo soal hp juga sama seperti di atas dan kami ingin adik" sekalian bisa mengikuti jalannya acara dengan khikmat . :) Mohon kerjasamanya ini untuk kebaikan bersama ya de ..” Tulisnya dikolom komentar FB Pkkmb Unswagati.

 

Tak Mendapat Jemputan, PSM Merasa Kecewa dan Terlantar

Unswagati Cirebon, SetaraNews.com- Terkait pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Tingkat Universitas (PKKMB-U) yang menuai banyak polemik karena dianggap tidak demokratis oleh sebagian Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), kini terjadi polemik baru yang dialami oleh Paduan Suara Mahasiswa (PSM) yang merupakan salah satu bidang dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Budaya (USB). Karena tidak mendapat akomodasi transportasi dari panitia, guna untuk mengisi acara sidang senat yang merupakan salah satu rangkaian acara PKKMB-U.

Terkait hal ini, Anna Angelia selaku Ketua Umum USB mewakili bidang PSM merasa sangat kecewa terhadap panitia PKKMB Tingkat Universitas dan menilai bahwasanya panitia tidak serius dalam menjalankan program PKKMB Universitas.

“Saya sangat kecewa terhapat panitia, mereka terkesan tidak serius, menyepelekan. Kita mesti siap pukul 6.30 WIB. Kalo bus datang pagi jelas gak bisa, karena kita perlu persiapan yang matang, belum nunggu kumpul semua, belum make up. Maka dari itu saya minta berangkat malam ini. Sekarang anak-anak PSM sudah saya pulangkan. karena kita merasa diterlantarkan oleh panitia, bayangin aja, kita nunggu dari pukul 19.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB tetap saja masih belum ada jemputan dari panitia,” Ungkapnya saat ditemui SetaraNesw.com pada minggu (28/07).

Surya Oktaviandi Zebua selaku Ketua Pelaksana (Ketuplak) PKKMB-U menjelaskan bahwasanya sidang senat merupakan tanggungjawab pihak Rektorat.

"PSM itu merupakan rangkaian acara senat Universitas, dan secara spesifik itu tanggungjawab pihak Rektorat, selama ini PSM koordinasi dengan pihak Rektorat terkait masalah kendaraan, koordinasi dengan panitia hanya lokasi PKKMB saja," Jelasnya kepada SetaraNews.com melalui Blackberry Messenger (BBM)

PKKMB-U tahun ini banyak menuai polemik dan kekecewaan khusunya dari Ormawa dan UKM-UKM yang berada di lingkungan Universitas Swadaya Gung Jati (Unswagati) Cirebon.

PERJAL Cirebon Adakan Aksi Solidaritas

Cirebon, SetaraNews.com – Komunitas Perpustakaan Jalanan Cirebon mengadakan aksi solidaritas di Taman Kota Sumber, Kabupaten Cirebon atas pembubaran paksa terhadap Komunitas Perpustakaan Jalanan Bandung saat sedang menggelar lapak buku di Taman Cikapayang, Dago, Kota Bandung pada Sabtu (20/08). Pembubaran tersebut diduga dilakukan oleh aparat TNI dan Kepolisian yang disertai dengan aksi kekerasan.

Aksi solidaritas Perpustakaan Jalanan Cirebon (PERJAL Cirebon) diadakan sebagai bentuk rasa prihatin atas insiden yang dialami Perpustakaan Jalanan Bandung (PERJAL Bandung). Aksi solidaritas pun dilaksanakan selama satu hari yang dimulai dari pukul 13.00 WIB-23.00 WIB dengan sejumlah rangkaian acara yakni menggelar lapak buku hingga malam, performing art, dan pembacaan puisi.

PERJAL Cirebon yang biasanya buka setiap Sabtu-Minggu pukul 13.00 WIB-18.00 WIB, khusus untuk aksi solidaritas dibuka hingga pukul 23.00 WIB, mengikuti PERJAL Bandung yang buka hingga malam hari.

“Untuk hari ini khusus sebagai aksi solidaritas memberikan dukungan kepada PERJAL Bandung yang memang buka hingga malam hari. Untuk PERJAL yang di Bandung kenapa bisa membaca sampai malam, sebab orang-orang kan kerja sampai malam, jadi membaca bisa menjadi pelepas lelah. Dan kenapa harus ada kekerasan? Ini bukan hanya ketimpangan, tapi kejahatan.” Papar salah satu pengelola PERJAL Cirebon yang enggan disebutkan namanya saat ditemui oleh SetaraNews.com pada Sabtu (27/8).

Dengan adanya insiden yang menimpa PERJAL Bandung fungsi Taman Kota sebagai tempat untuk masyarakat berkreasi dan beraktifitas pun dipertanyakan. Apa salahnya membaca di sebuah ruang publik yang sudah disediakan? Lagipula menurut PERJAL Cirebon, Perpustakaan Jalanan hadir sebagai salah satu bentuk pendidikan non-formal yang dilengkapi tenaga pengajar secara gratis.

“Kita balikin saja deh, fungsi masing-masingnya. Fungsi TNI apa, fungsi Polisi apa, fungsi Satpol PP apa, dan fungsi taman apa. Fungsi taman kan untuk berkumpul, bercanda, bergurau, gak mungkin dibubarin gitu aja kan? Dan sebenarnya Perpustakaan Jalanan ini sangat membantu, lebih seperti sekolah non-formal, dimana masyarakat luas bisa membaca, ada juga pengajar sukarela, ini gratis kok, tidak bayar.” Tambahnya. (Hikmah)

Editor: Fiqih Dwi Hidayah

Sabtu, 27 Agustus 2016

Tidak Dianggap Sebagai UKM, Tutorial Keislaman Kecewa!

Unswagati, SetaraNews.com - Terkait pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon yang menuai banyak polemik karena dianggap tidak demokratis oleh sebagian Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Sebelumnya, Kepanitiaan PKKMB 2016 sendiri harus berpatok pada 4 Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu delegasi dekanat, delegasi fakultas, delegasi UKM dan Ormawa Universitas, dan open recruitment. Akan tetapi, tidak sedikit UKM atau Ormawa yang tidak dilibatkan dalam Kepanitian PKKMB, salah satunya UKM Tutorial Keislaman.

Seperti yang dikatakan oleh Ketua UKM Tutorial Keislaman, Ade Farhan, pihaknya telah mengirimkan 2 mahasiswa delegasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang dipimpinnya. Namun, tiba-tiba delegasi yang dikirimkan ditolak oleh kepanitiaan PKKMB dengan alasan yang tidak masuk akal.

"Kita mengirimkan dua delegasi, tapi tiba-tiba mereka dibatalkan dari pendamping gugus, alasannya kuota sudah melampaui dan delegasi kami tidak pernah menghadiri rapat. Sementara pemberitahuan untuk rapat saja tidak pernah dapat, sebagai ormawa kami kecewa sekaligus tersinggung karena merasa tidak dianggap," paparnya saat dihubungi melalui BlackBerry Messenger oleh SetaraNews.com pada Rabu (24/8).

Berdasarkan mekanisme yang benar, bahwa sebagai organisasi yang menjadi representatif mahasiswa dan bagian dari civitas akademik yang wajib dilibatkan dalam pelaksanaan PKKMB sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Dikti. Justru UKM Tutorial tidak dilibatkan, bahkan tidak ada satu pun delegasinya yang diterima oleh pihak panitia.

Sementara itu, Ketua Pelaksana PKKMB 2016 Surya Oktaviandy Zebua mengklaim pihaknya sudah mengirimkan pemberitahuan dan pendaftaran online untuk kepanitiaan, serta sudah mengkonfirmasi kepada yang bersangkutan.

"Harusnya mereka (delegasi dari UKM tersebut) ada tapi karena tidak pernah membalas konfirmasi dari kesekretariatan," ucap Okta saat dihubungi melalui BlackBerry Messenger oleh SetaraNews.com pada Rabu (24/8).

Sedangkan di Tutorial Keislaman sendiri terjadi pergantian Ketua Umum, lantas merasa memiliki hak untuk terlibat ke dalam Kepanitiaan PKKMB, Ade dan salah seorang delegasi dari UKM tersebut pun mencoba menghubungi pihak-pihak terkait untuk memastikan keterlibatan delegasi mereka. Namun, pihak-pihak terkait  tetap pada pendiriannya, sehingga untuk PKKMB 2016 ini tidak ada delegasi dari UKM Tutorial Keislaman.

Editor: Epri Fahmi Aziz

Jumat, 26 Agustus 2016

Maba Mengeluh, Pembekalan PKKMB Duduk Diemperan Lorong-Lorong Depan Kelas!

Unswagati Cirebon, Setaranews.com - Terdapat peristiwa menarik dalam pelaksanaan pembekalan  program Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB). Tidak didalam kelas, Mahasiswa Baru (maba) duduk diemperan lorong-lorong Kampus Utama Unswagati dengan kondisi lantai yang becek dan kotor akibat hujan. Hal tersebut, membuat tidak sedikit maba yang mengeluh dan merasa kecewa.

Seperti yang dikatakan salah seorang maba dari Fakultas Ekonomi yang enggan disebutkan namanya, sudah mempersiapkan segala perlengkapan untuk PKKMB dengan mengenakan pakaian yang rapih. Namun Ia merasa aneh dan kebingungan mengapa pembekalan dilakukan didepan kelas, dan duduk diemperannya.

"Saya lihat banyak kelas yang masih kosong. Iya maba pada nanyain dan ribut, kenapa tidak didalam kelas melakukan pembekalannya agar lebih kondusif. Tidak seperti ini, ada yang duduk, ada yang jongkok, lantainya kotor pula mas," ujarnya kepada Setaranews, Sabtu (27/08) disela-sela pembekalan PKKMB 2016.

Melihat kondisi tersebut kritikan datang dari mahasiswa baru lainnya, yang juga enggan disebutkan namanya,  Kata dia, kejadian tersebut sangat miris dan memprihatinkan. Dengan adanya kejadian semacam itu, terlihat bagaimana panitia tidak menkondisikan kelas sebelumnya untuk tempat pembekalan.

"Aula ada, kelas juga ada. Dari hal yang kecil seperti ini, terlihat bagaimana panitia tidak mempersiapakan semuanya dengan baik. Kalo saya sih mikirnya kasian aja sama maba yang lain, udah rapih-rapih, susah payah, eh malah mendapatkan fasilitasnya kaya gini," pungkasnya.

Editor: Epri Fahmi Aziz

Merasa Kecewa atas Mekanisme PKKMB-U yang Tidak Sesuai, Ormawa Menarik Mundur Delegasinya!

Unswagati Cirebon, SetaraNews.com- Setiap tahunnya, pelaksanaan Program Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) selalu menuai polemik didalamnya. Kali ini, mekanisme penentuan kepanitiaan tidak dijalankan dengan benar sepenuhnya oleh panitia. Alhasil, terdapat beberapa organisasi mahasiswa (ormawa) yang menarik mundur anggotanya dari kepanitiaan PKKMB 2016.

Dijelaskan oleh Ketua Umum Unit Kegitan Mahasiswa Seni dan Budaya (USB), Ade Anna Angelia, ketika Ia mendelegasikan anggotanya untuk menjadi panitia dengan harapan anggotanya bisa dilibatkan dalam setiap proses kepanitiaan dan sebagai pengalaman.

"Anggota dari kami menjadi kordinator pendamping gugus. Namun, Ia tidak dilibatkan sejak awal. Tahu-tahu sudah ada nama-nama untuk pendamping gugus. Dan yang lebih tidak masuk akalnya, pendaftaran panitia dilakukan diawal, dan tidak semua ormawa mengetahuinya. Idealnya kepanitiaan disi terlebih dahulu dari delegasi-delegasi ormawa, baru ketika memang kurang membuka pendaftaran untuk mahasiswa umum," ujarnya kepada setaranews, Sabtu, (27/08).

Kata Anna, pada awalnya Ia masih ingin mempertahankan anggotanya. Namun, melihat dinamika yang ada sudah tidak sehat. Daripada anggota yang akan ditumbalkan, berdasarkan kesepakatan organisasi akhirnya Ia menarik mundur semua anggotanya yang didelegasikan dari kepanitiaan.

" Seperti halnya hanya mendapat tugas untuk melaksanakan program. Tapi, kepanitiaan untuk pendamping gugusnya sudah ditentukan oleh divisi lain. Dan anggota saya selaku kordinator tidak mengetahuinya. Selain itu, Kita juga masih banyak acara seperti diesnatalis dan inagurasi. Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, lebih baik saya menariknya. Saya tidak terima kalau akhirnya nanti anggota saya yang jadi korban," tukasnya.

Sikap yang sama dilakukan oleh ormawa dilingkungan Fakultas Pertanian (Faperta). Dikatakan oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Indra Kusuma, melihat kondisi dinamika dikepanitiaan sudah tidak sehat. Dan banyak mekanisme yang tidak dijalanakn dengan benar sebagai mana mestinya.

"Memperjuangkan agar dikembalikan kepada mahasiswa, agar pelaksanaan bisa demokratis dan transparan. Kalau ini kebalikannya, terdapat mekanisme yang tidak sesuai. Banyak yang tidak dilibatkan, demokrasi dari mananya. Menghindari kemungkinan buruk dikemudian hari, Faperta mengambil sikap untuk menarik mundur delegasinya dari kepanitiaan," pungkasnya.

Editor: Epri Fahmi Aziz

Opini: PKKMB, Mendekati Esensi atau Tidak?

Opini, SetaraNews.com - Saya sempat bertanya kepada teman saya mengenai kepanjangan dari PKKMB dan dia menjawab dengan terbata-bata sambil mengingat-ingat dan berkata ‘Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru’. Ternyata, nama itu adalah nama baru  yang dulunya MABIM (Masa Awal Bimbingan Mahasiswa). Ya, apapun namanya yang terpenting adalah esensinya bukan?

PKKMB menurut keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) No 25 Tahun 2014 bertujuan untuk memberikan  pembekalan kepada  mahasiswa  baru  agar  dapat  lebih  cepat beradaptasi  dengan  lingkungan  kampus,  khususnya  kegiatan  pembelajaran dan kemahasiswaan. Ya, (lagi) secara tujuan tidak ada masalah, tapi tatkala diaplikasikan di kegiatannya, menurut saya terkadang ada yang ‘aneh’. Pakaian, atribut, warna dan model harus sama sesuai keinginan panitia. Kalau dibaca lagi tujuan PKKMB adalah cepat beradaptasi bukan? Padahal saat proses belajar mengajar di perkuliahan, mahasiswa tidak dituntut untuk memakai seragam seperti itu.

Apabila memang tujuannya agar mahasiswa baru memakai seragam yang sama, kenapa harus ditentukan sampai ke warna atribut pakaian? Nihil esensinya. Cost yang harus dikeluarkan mahasiswa baru untuk acara PKKMB menurut saya lumayan menguras kantong. Sebagai contoh, mahasiswa baru punya jam tangan berwarna biru, tapi panitia mintanya harus hitam, terus gimana dong? Beli lagi? Minjem? Belum lagi biaya masuk Unswagati tahun ini naik sampai 9 juta lebih.

Peran perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta mengembangkan berbagai keterampilan bagi pembangunan Masyarakat dan Bangsa adalah keharusan dan konten materi PKKMB sesuai keputusan Dirjen Dikti sudah menunjang universitas ke arah pembangunan masyarakat. Penyelenggara harusnya mendiskusikan lebih dalam konten materi yang akan disajikan dengan metode yang tepat kepada mahasiswa baru serta pemateri yang kompeten bahkan expert di bidang tersebut, itu yang penting, bukan atributnya.

Mahasiswa baru perlu dikenalkan bahwa mereka punya peran dan fungsi yang harus diemban ketika mereka telah menjadi mahasiswa, mahasiswa baru harus mengedepankan akalnya untuk berpikir secara ideal dan tidak mengkhayal, supaya nantinya ketika menghadapi masalah, mahasiswa tidak membuat ‘spanduk berdoa’ seperti yang saya lihat di Kampus Utama Unswagati. Mahasiswa harus bisa menghadapi masalah secara sistematis dengan analisis dahulu baru mencari metode yang solusional serta menggunakan akal sebagai pisau analisisnya.

PKKMB tahun ini tentu kita harap menuai hasil yang maksimal, penyelenggara harus mendahulukan esensi ketimbang eksistensi. Penyelenggara harus melawan ‘budaya ospek’ di Indonesia yang cenderung cari tenar, ajang ‘ngerjain’ mahasiswa baru dan perpeloncoan. Terakhir yang paling penting penyelenggara harus transparan.

Saat ini mahasiswa yang sadar akan peran dan fungsinya makin menipis terkikis oleh budaya kampusnya sendiri, dengan momentum PKKMB ini semoga bisa melahirkan generasi yang humanis, kritis terhadap permasalahan bangsa serta menjadi agen perlawanan budaya kampus yang telah menyimpang dari tujuan sebenarnya. Dan diharapkan Kampus menjadi laboratorium mahasiswa untuk bekal masa depan ketika mereka terjun di masyarakat sebagai agen perubahan.

Penulis: Reja Fauzi (Mahasiswa Fakultas Pertanian)

Kamis, 25 Agustus 2016

Ingin Traveling Tapi Budget Terbatas? Berikut Tipsnya!

SetaraNews.com - Memiliki hobi jalan-jalan atau traveling memang menyenangkan. Apa lagi bagi anda yang sibuk dengan rutinitas keseharian dan sesekali membutuhkan refreshing, meski terkadang anda harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk bepergian jauh. Lantas bagaimana jika keuangan anda terbatas, namun tetap bisa melakukan traveling? Berikut adalah beberapa cara melakukan traveling meski budget terbatas:

  1. Makan yang Murah


Terkadang ketika kita berpegian jauh seringkali tidak memperhatikan pengeluaran dalam hal makan. Carilah makanan yang murah dan terjangkau, terkecuali anda ingin mencicipi makanan khas daerah setempat, tidak masalah.

  1. Numpang


Jangan gengsi untuk numpang pada pengendara lain, entah itu mobil pribadi, motor, atau mobil pick-up. Cara ini bisa membantu pengeluaran anda dalam hal transportasi. Tapi ingat anda pun harus berpenampilan rapih dan bersih, agar tidak dicurigai oleh pengendara ketika ingin menumpang.

  1. Jangan Cari Hari Libur


Hal ini perlu sekali diperhatikan untuk anda, karena jika berpergian pada hari libur otomatis semua tarif menjadi mahal, dari mulai tiket masuk wisata, kendaraan, makan, sampai parkir pun meningkat harganya. Sebisa mungkin carilah pada hari biasa.

  1. Hubungi Teman


Cara ini sangat jitu sekali jika memang kebetulan anda memiliki teman yang bertempat di kota yang akan anda kunjungi. Anda bisa menghubunginya untuk berkunjung dan meminta informasi tentang daerah setempat. Siapa tahu anda bisa ditemani berkeliling olehnya. Maka perbanyaklah link.

  1. Ramah


Cobalah anda untuk berkomunikasi pada penduduk setempat, meski dengan sopir, penjual, ataupun orang-orang di masjid. Bisa dibilang mencoba untuk mengakrabkan diri dengan mereka, ini salah satu yang membuat perjalanan anda lebih menyenangkan karena pengalaman yang di dapat, entah sebuah informasi tentang daerah setempat atau malah mendapatkan bantuan dari orang-orang tersebut.

  1. Pintar Memilih


Dalam hal memilih apa saja anda harus pintar memperhatikan, seperti makanan murah, tiket murah, dan penginapan murah. Jangan langsung ambil keputusan ketika memilih sesuatu, pertimbangkanlah terlebih dahulu mana yang lebih terjangkau.

  1. Bikin Planning


Ini yang sangat penting diperhatikan, buatlah plan A, B, C ketika anda traveling, seperti ke kota mana anda akan pergi, berapa biaya transportasi yang dibutuhkan, dimana anda akan berkunjung, siapa teman yang bisa dihubungi di tempat tersebut.

Nah silahkan mencoba, namun tetap ingat untuk waspada ketika anda berpergian jauh apalagi jika traveling sendirian. Tetap memberi kabar pada orang terdekat anda agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama perjalanan. (Wido)

Wah, 6 Bahan Alami Ini Dapat Putihkan Gigi

SetaraNews.com - Memiliki gigi yang putih dan bersih memang menjadi keinginan banyak orang, namun apabila gigi anda berkerak atau menguning sebaiknya perlu memperhatikan pola makan. Selain karena sisa makanan yang masih menempel di gigi sehingga menyebabkan gigi berkerak dan menguning, kebiasaan mengkonsumsi es dan makanan panas secara bersamaan adalah salah satu penyebabnya.

Berikut adalah cara memutihkan gigi dengan bahan-bahan alami yang mudah ditemui:

  1. Stroberi


Buah yang satu ini selain enak untuk dikonsumsi, kandungan vitamin C nya dapat membantu memutihkan gigi secara alami. Caranya yakni dengan menumbuk daging stroberi dan dijadikan sebagai pasta gigi. Lakukanlah hal tersebut secara rutin dua kali dalam sehari.

  1. Kulit Jeruk


Caranya mudah sekali, kulit jeruk ini digunakan dengan cara menggosokkannya secara langsung pada gigi anda. Perlu diingat bagian yang digunakan adalah bagian dalam yang lembut.

  1. Air Lemon dan Garam


Campur perasan air lemon dan satu sendok garam, lalu gunakanlah dengan cara dikumur, kemudian sikat gigi anda. Cara ini pun bisa dilakukan secara rutin dua kali sehari.

  1. Sitrun


Campur sitrun ke dalam pasta gigi, lalu kumurlah dengan air hangat. Tapi yang perlu diingat, cara ini hanya dilakukan dua kali dalam seminggu saja.

  1. Kulit Pisang


Gunakanlah bagian dalam kulit pisang yang lembut, lalu gosokkan langsung pada gigi anda. Lakukan hal tersebut secara rutin, terutama sebelum tidur.

  1. Arang Kayu


Sedikit terdengar aneh memang, namun cara tradisional ini ampuh untuk mengurangi kerak pada gigi. Caranya gosokkan arang kayu secara langsung pada gigi, lalu bilas dengan air hangat. Cara ini hanya digunakan seminggu satu kali.

Selamat mencoba, namun harus diingat bahwa tips di atas digunankan secara rutin dan tetap jaga pola makan serta kesehatan gigi anda. (Wido)

Rabu, 24 Agustus 2016

Rapat PKKMB Universitas Menuai Kekecewaan

Unswagati, SetaraNews.com – Rapat Panitia Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas kembali menuai keluhan dari beberapa mahasiswa yang tergabung dalam kepanitiaan PKKMB. Hal tersebut dipicu karena rencananya rapat dilaksanakan pada Selasa (23/08) pukul 09.00 WIB di Aula Kampus Utama Unswagati Cirebon diundur menjadi pukul 14.30 WIB di Ruang 218 Gedung Fakultas Ekonomi Unswagati.

“Rapatnya ngaret dan tempatnya gak jelas, pindah-pindah gitu sampai tiga kali pindah ruangan rapat, dari ruang aula, 219, 204 dan akhirnya jadi rapat di ruang 218 Gedung Fakultas Ekonomi pukul 14.00 WIB. Perasaan Rapat Panitia PKKMB tahun ini selalu begini deh kurang kejelasan, saya dan teman-teman saya capek harus naik turun tangga karna tempat rapatnya pindah-pindah gak jelas, dan saya ngerasa panitia PKKMB tahun ini tidak konsisten dalam waktu dan tempat pelaksanaan rapatnya, dan saya kecewa akan hal ini,” keluh Gita Istiani mahasiswa Fakultas Ekonomi saat ditanya SetaraNews.com.

Kekecewaan yang serupa diungkapkan oleh Bunga Anggun mahasiswa Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

“Saya buru-buru dari Subang datang ke kampus pagi-pagi untuk hadir rapat panitia PKKMB, eh rapatnya ngaret panjang banget saya kesel kirain mau bahas masalah yang spesifik dan urgent, tapi cuma pemberitahuan mekanisme buat pembekalan dan pelaksanaan PKKMB doang yang sebelumnya sudah pernah dijelaskan dalam rapat pendamping gugus. Saya jelas kecewa akan mekanisme rapat panitia PKKMB Universitas yang selalu ngaret dan kurang kejelasan seperti ini,” pungkasnya saat diwawancarai SetaraNews.com.

Surya Oktaviandi sebagai Ketua Pelaksana PKKMB menjelaskan terkait ngaretnya rapat PKKMB tingkat Universitas.

“Sebenarnya kami sudah siap-siap untuk rapat seluruh panitia PKKMB, tapi ada kendala dibagian acara terkait koordinator  menyusun susunan acara tanpa melibatkan anggotanya, dan beberapa keputusan yang diambilnya melebihi wewenangnya sebagai koor acara. Jadi sebelum rapat seluruh panitia saya rapat dulu bersama bagian acara PKKMB untuk menyusun ulang susunan acara, maka dari itu rapat seluruh panitia ngaret" Jelasnya, saat ditemui SetaraNews.com.

Rapat seluruh Panitia PKKMB pun akhirnya dilaksanakan di Ruang 218 pukul 14.30 WIB dan di hadiri oleh Kaur Kemahasiswaan Unswagati. (Awank)

Panitia Tidak Sediakan Konsumsi Peserta PKKMB-U Tahun Ini

Unswagati, SetaraNews.com - Program Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tingkat Universitas yang bertema “Mengembangkan Sikap Ilmiah, Religius, dan Cinta Tanah Air Guna Mewujudkan Insan Akademis yang Berkarakter Kebangsaan” akan dilaksanakan pada tanggal 29-30 Agustus bertempat di Gedung Olahraga (GOR) Ranggajati Sumber. Sebelum pelaksanaan PKKMB akan diadakan pembekalan terkait PKKMB pada 27 Agustus di halaman parkir Kampus Utama Unswagati Cirebon.

Saat Rapat Panitia Umum PKKMB 2016 pada Selasa (23/08) di Ruang 218 Fakultas Ekonomi terungkap bahwa untuk tahun ini panitia PKKMB tidak mengkoordinir pengadaan makanan (konsumsi) bagi peserta PKKMB dengan alasan tidak ingin mengambil resiko dan tidak ingin mengecewakan para peserta PKKMB.

“Kami sengaja tidak menyediakan konsumsi bagi peserta PKKMB karena kami tidak mau menanggung resiko takut makanan yang kami sediakan basi atau kurang berkenan bagi selera mahasiswa baru. Daripada mereka makan gak enak mending mereka bawa makanan masing-masing aja buatan ibunya, mungkin lebih enak,” ungkap Selajatri selaku Divisi Konsumsi PKKMB saat ditanya oleh SetaraNews.com.

Lebih lanjut Selajatri memaparkan bahwasanya PKKMB tahun ini tidak mau mengecewakan mahasiswa terkait dengan pengadaan makanan (Konsumsi).

“Kami gak mau mengecewakan mahasiswa baru nantinya, nanti kalo kita yang ngadain makanan buat mahasiswa baru, eman duitnya mereka bayar konsumsi tapi nantinya mereka malah nggak puas dengan makanan yang kami sediakan,” tambahnya kepada SetaraNews.com.

PKKMB tahun ini panitia hanya mengkoordinir konsumsi bagi panitia PKKMB saja. (Awank)

Selasa, 23 Agustus 2016

Ketua Terpilih Ingin Wujudkan BEM FK yang "PROMOTOR"

Unswagati, Setaranews.com - Kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran (BEM FK) Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon periode 2016/2017 resmi dilantik pada Kamis, 18 Agustus 2016 di Kampus III Gedung Fakultas Kedokteran.

Kampanye telah dilaksanakan sejak 14-24 Juli 2016, lalu dilanjut dengan Pemilihan Umum (Pemilu) pada 28 Juli 2016 dan Ketua BEM FK yang terpilih adalah Sandy Caesario Widyatama, beserta wakilnya, Ully Tangziyah Fatmala.

Berikut adalah Visi dan Misi yang diusung oleh Sandy:

Visi

Terwujudnya BEM FK Unswagati yang PROMOTOR (Profesional, Modern, Objektif, dan Rasional)

Misi

  1. Mengembangkan potensi akademik dan non-akademik mahasiswa Fakultas Kedokteran Unswagati.

  2. Mengembangkan kemampuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Unswagati dalam menyikapi berbagai isu yang ada.

  3. Meningkatkan profesionalitas, integritas, dan kapabilitas kinerja BEM FK Unswagati.

  4. Meningkatkan eksistensi BEM FK Unswagati di tingkat lokal, regional, nasional maupun internasional.


Sementara untuk Program Kerja (Proker) dari BEM FK sendiri masih belum tersusun, dikarenakan sedang terfokus pada Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB).

"Kami sedang fokus pada PKKMB FK, maka kami belum mengadakan Rapat Kerja, jadi belum membahas mengenai RAB dan tentunya Proker," papar Sandy saat dihubungi Setaranews.com lewat pesan singkat pada Sabtu (20/08).

BEM FK diharapkan menjadi sebuah wadah yang strategis terkhusus bagi mahasiswanya agar bisa berkontribusi banyak.

"Harapannya agar BEM FK menjadi sebuah wadah strategis khususnya untuk mahasiswa mewujudkan kontribusi itu sendiri baik bagi almamater, maupun untuk bangsa ini." tutupnya.

Senin, 22 Agustus 2016

Puisi: Mendidik Adalah Cara

Mendidik adalah cara
Cara apa saja,
adalah merubah Siklus hidup mulai dari kecil hingga dewasa
Ada masa seorang manusia harus di omeli,
bahkan boleh di pukul ketika tak patuh.
Hidup memang butuh aturan, butuh hukum.
Agar tak salah jalan.

Aaaah, mental pemuda sekarang.
Menindas kalau padahal bersalah.
Merengek kalau "di pecut" karena kesalahannya.
Lihatlah generasi kita.
Guru di penjara karena mencubit
Guru di keroyok karena menegur dan menasehati .

Aku tak mengerti,
Bahkan orang dulu dididik begitu "keras"
"Tidak bisa" maka bisa saja kepala dicelupkan di air,
dipukul penggaris besar, dijewer dll.
Apakah itu disebut penyiksaan?
Bukan, melainkan salah satu cara mendidik.

Tapi sekarang salah tafsir.
memanglah perubahan peraturan bertujuan untuk kebaikan
dan berusaha demi kesempurnaan.
Aaah aku bosan dengar "peraturan"
Karna hanya sedikit yang mengerti.
Salah siapa jika pemuda/pelajar masa kini tak mengerti?

Puisi: Kabarku Yang Usang

Diwaktu yang ringkih menuju terang
Lama sudah rasanya menelan kenang
Tatapan kemarin berlalu berhias lugu
Sembari kecut senyum palsu jadi benalu

Pagi memang terang tapi masih petang
Kelopak indra merayap mencari tenang
Sapaku tak menawan hiasan gejolak alam
Muka pasih lusuh berdoa dalam geram

Aduh sayang masihkah engkau sabar terdiam
Menunggu lelahku hilang sampai fajar tenggelam
Maafku tak serenyah makanan siang atau malam
Kecewamu bentuk kewajaran karena menunggu salam

Santai, aku masih berdoa untuk indahnya pertemuan
Bukan sekarang, lusa atau hari lain yang tertelan
Sudahlah, aku manusia begitu juga sebaliknya
Jika ragu perangaimu, urungkan saja untuk bertemu

Aku yakin kau wanita dengan segala hormat senyumnya
Sedangkan aku lelaki dengan segala acuh lusuh gairahnya

Penulis: Kalangkabut (Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi)

Mubes Fakultas Teknik Hasilkan 3 Keputusan!

Unswagati, Setaranews.com – Lembaga Organisasi Kemahasiswaan (LOK) yang terdiri dari Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Teknik (DPM FT), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik (BEM FT), dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil (HMS) mengadakan Musyawarah Besar (Mubes) terkait terhambatnya pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon pada Jumat (19/08).

Hal diatas dipicu karena Dekan Fakultas Teknik masih belum memberikan kewenangan pelaksanaan PKKMB kepada kemahasiswaan, padahal pihak Universitas sendiri pun sudah memberikan kewenangan tersebut.

“Mubes ini dilaksanakan untuk menyatukan suara dari teman-teman yang lain, dan selama mubes tidak ada kendala, beda pendapat ya wajar. Tapi dari banyak pendapat dan akhirnya menghasilkan tiga kesepakatan bersama.” papar Alif Hamdilah selaku Ketua BEM Fakultas Teknik.

Adapun, mubes tersebut menghasilkan tiga keputusan:

  1. Kegiatan PKKMB harus dilaksanakan

  2. Apabila pihak fakultas tidak bisa melaksanakan PKKMB, maka PKKMB diserahkan kembali kepada mahasiswa sebagaimana mestinya

  3. Kami menginginkan musyawarah sehat dengan pihak fakultas untuk tujuan terlaksananya kegiatan PKKMB 2016


(Hikmah)

PON XIX Jabar, Pedagang Merugi

Cirebon, Setaranews.com – Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat, yang akan berlangsung September mendatang. Cirebon menjadi salah satu tuan rumah dalam pesta olahraga nasional yang diadakan setiap empat tahun sekali dan diikuti seluruh provinsi di Indonesia. Untuk mempersiapkan hal tersebut pemerintah kota Cirebon mulai memperbaiki infrastruktur kawasan Stadion Bima guna kenyamanan dan kesuksesan PON XIX Jabar.

Infrastruktur tersebut sudah dimulai diperbaiki sejak awal tahun 2016 dan perubahan-perubahan tersebut sudah mulai terlihat, seperti  jalan menuju stadion bima yang sudah tidak  berlubang lagi, juga para pedagang kaki lima (PKL) yang sudah merubuhkan bangunan-bangunan semi permanennya.

“Sebenarnya saya juga bingung mba mau jualan dimana lagi, apalagi istri saya kan jualan minuman sama makanan juga nah, kalau PON juga banyak yang nyari minuman mba kan lumayan dapet rezeki,“ ujar Iman tukang tambal ban kepada setaranews.com, Sabtu (20/08).

Hal senada pun diungkapkan Sukesih, penjual makanan dan minuman ringan yang menyesalkan keputusan pemerintah menggusur pedagang di sekitar kawasan Stadion Bima.

“PON tuh sebenernya peluang mba, peluang kita mengais rezeki tapi pemerintah malah melarang kita jualan disekitar GOR Bima, ya saya mah mau gimana lagi ngikutin aja kan saya cuma pedagang kecil-kecilan mba,” ujarnya.

 

(Silvia)

Berawal dari Kabut Asap, Dua Siswa SMA Berhasil Membuat Alat Detektor

Jakarta, Setaranews.com - Dua siswa asal SMA Negeri 1 Tarakan, Kalimantan Utara, berhasil memukau juri dan mengharumkan nama Indonesia dalam ajang Internasional Exhibition for Young Inventors (IEYI) di Cina, pada Juli lalu.

Dua siswa ini adalah Feriawan Tan (17) dan Aan Arian Nanda (17)  berhasil membuat alat detektor yang diberi nama D'Box CC (Detector Box for CO and CO2).

“Alat kami berawal dari bencana kabut asap di Tarakan pada Desember 2015. Kami membuat alat yang mendeteksi konsentrasi gas CO dan CO2," ujar Aan kepada media di Jakarta, seperti yang dikutip dari antaranews.com, Senin (22/08).

Pembuatan alat tersebut membutuhkan waktu selama enam bulan, dan komponen yang dibutuhkan untuk membuat alat ini terdiri dari kipas, baterai, LCD, lampu LED, kabel USB, dan speaker kecil.

Alat ini pun dilengkapi dengan aplikasi yang berfungsi menampilkan kelayakan udara secara realtime dalam bentuk grafik. Bila ada kadar CO dan CO2 yang melebihi batas maka akan ada suara peringatan melalui speaker.

"Kami nantinya ingin alat ini lebih mudah dibawa, wireless dan bisa di akses melalui aplikasi mobile," tutup Feri. (Tuti)

Minggu, 21 Agustus 2016

FISIP Unswagati Adakan Program TV Kampus

Unswagati, Setaranews.com - Dalam rangka meningkatkan akreditasi yang semula C menjadi B pihak Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon terkhusus untuk program studi Ilmu Komunikasi akan mengadakan program TV Kampus.

TV Kampus tersebut merupakan sebuah program untuk lebih menunjang pembelajaran mahasiswa agar tidak hanya sebatas teori, dan sebagai bahan evaluasi, karena dari tahun lalu sarana dan pra-sarana masih kurang.

Nantinya, TV Kampus pun akan melibatkan mahasiswa dari fakultas lain yang memiliki bakat dan minat dalam Bidang Penyiaran dan Jurnalisme.

“Dan tidak hanya dari program Komunikasi yang memproyeksi tapi juga dari fakultas lain yang memiliki bakat dan minat dalam bidang penyiaran yang nantinya ada kepenyiaran, kewartawanan, jurnalisme tv,  editor, dan media sosial sebagai sarana untuk pesan komunikasi di online. Ide ini pun di respon oleh pihak universitas dan universitas juga siap untuk mewujudkan berdirinya TV Kampus," papar Khaerudin Imawan selaku Wakil Dekan III FISIP saat ditemui oleh Setaranews.com di ruangannya pada Sabtu (20/08).

Namun karena ini hanya TV Komunitas Pendidikan, maka jangkauannya pun tidak terlalu luas sekitar 2,5 KM sampai 5 KM  sesuai dengan UU  Penyiaran  TV Kampus  yang diorganisir atau didukung oleh 250 anggotanya.

"Dengan segala persiapan melalui survei lokasi, semoga bisa didirikan di Kampus III. Survei chanel frekuensinya sudah koordinasi  dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID)  dan Balai Monitor (Balmon). Hanya tinggal pelaksanaannya saja yaitu bulan depan, akhir september, perangkat-perangkat dan pemasangannya. Target launchingnya Oktober," lanjutnya.

Keunggulan adanya TV Kampus ini yaitu untuk ajang promosi kegiatan-kegiatan kampus, bisa disalurkan pula kreatifitas-kreatifitas mahasiswa, dan yang terpenting yaitu sebagai pembelajaran dan menghasilkan lulusan yang profesionalisme.

"Untuk SDM sendiri itu dari mahasiswa, dan sedang kami persiapkan pengelolaannya dengan melakukan rekruitmen, yang kemudian pelatihan," sambung Khaerudin. (Hikmah)

Istimewa, Ada Kopi Rasa Wine

Jakarta, Setaranews.com - Kopi Gayo adalah kopi yang berbeda dari kopi pada umumnya, sebab memiliki rasa dan aroma seperti wine, yaitu minuman yang dibuat dari fermentasi anggur. Keistimewaan lainnya adalah walaupun memiliki rasa wine, tetapi kopi ini tidak mengandung alkohol sedikitpun, sehingga halal untuk dikonsumsi.

Kopi yang berasal dari dataran tinggi Gayo di Nanggroe Aceh Darussalam ini membutuhkan waktu 30 sampai 45 hari untuk menghasilkan kopi rasa wine.

"Proses fermentasi yang lama akan menghasilkan sensasi rasa wine." ujar Boy Wahab salah satu pemilik Super Gayo Coffee yang ada di daerah Jakarta Selatan, dikutip dari Tempo.co, Minggu (21/08).

Kopi ini terbuat dari biji kopi merah dari jenis arabika yang tumbuh pada ketinggian 1.500 mdpl dengan tekstur lahan berpasir. Sedangkan untuk menghasilkan aroma wine didapat dari fermentasi kulit kopi yang diserap oleh biji selama diperam.

"Tidak ada pencampuran bahan apapun untuk menghasilkan rasa wine," tambahnya. (Tuti)

Sabtu, 20 Agustus 2016

Puisi: Semoga Saja Kamu

Sebelum terlelap
Kerlingan mata
Baru saja ditemukan bunga
Yang terawat dihamparan tanah tandus

Kalau hujan mengikis malam nanti
Setengah mawarku terjaga oleh waktu...
Oleh awan dan debu...

Semoga saja
Kerlingan mata itu
Merampas luka yang lama bertamu

Seperti hanya menunggu
Tewasnya jiwa
Di antara kerdip lilin yang berarti

Semoga saja itu kamu…

Penulis: Wawas Wasniah (Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)

Kamis, 18 Agustus 2016

Puisi: Bisu

Di duri membisu
Sakitpun tak mau di tatap
Seperti pahitnya kopi tak diseduh
Pahit...
Sungguh terlalu pahit

Ditelan tak enak
Dimuntahkan terlalu sayang
Di malam menjelma
Ia melahirkan sesosok rindu amat pedih

Dan aku bingung pada suara luka
Kerap buat jiwa menangis
Di setiap malam bisu yang membungkam mulutnya sendiri

Ini seperti pengemis yang mengais sepucuk surat
yang terhempas dari ribuan debu
Dan mengharuskan mataku tertutup diheningnya rindu

Penulis: Wawas Wasniah (Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)

Rabu, 17 Agustus 2016

Komunitas Pecinta Motor Klasik Hadir di Cirebon

Cirebon, setaranews.com – Komunitas di Kota Cirebon semakin menjamur dimana-mana. Salah satunya adalah komunitas Pecinta Motor Klasik, yang baru diresmikan Rabu (17/08) kemarin malam di homebase-nya di Jalan Sutawinangun No 16 A Cirebon.

Komunitas yang baru diresmikan ini, bertujuan untuk menyatukan para pecinta motor klasik agar menyatu satu sama lain dan menjadi wadah bagi para peminat pecinta motor klasik itu sendiri di Cirebon.

“Kalau pecinta motor klasik Cirebon itu sendiri di sini baru, tapi sebelumnya udah banyak club motor klasik. Ini menjadi wadah buat anak-anak Cirebon yang minat dengan motor klasik ayo kita gabung bareng-bareng,” ujar Dimas Permadisiwi selaku pendiri komunitas Pecinta Motor Klasik kepada setaranews.com, Rabu (17/08).

Selain dihadiri oleh beberapa komunitas motor yang ada di Cirebon, dalam peresmiannya dihadiri juga oleh pengamat sosial politik dan penulis buku Bunga Rampai Seorang Ideolog, Sutan Aji Nugraha.

“Bagi saya secara pribadi atau secara perspektif masyarakat, ini sungguh hal yang bagus. Karena sudah banyak yang melupakan sejarah motor-motor zaman dulu. Oleh karenanya komunitas ini bisa dijadikan sarana, wahana bagi anak muda untuk berkreasi dan berinovasi,” ungkap Sutan.

Baik Dimas maupun Sutan, memiliki harapan yang sama yaitu membentuk solidaritas yang kuat antar anggotanya.

Selasa, 16 Agustus 2016

Sekjen PAN : Dirikan “Rumah Kreatif” Untuk Komunitas Cirebon

Cirebon, Setaranews.com – Eddy Soeparno mengadakan silaturahmi komunitas nusantara di beberapa kota di Indonesia, Cirebon merupakan kunjungan kota kedua dari acara silaturahmi ini, berlangsung pada selasa, 16 Agustus 2016 di bangi Kopitiam, Cirebon.

Acara ini mengundang beberapa komunitas di Cirebon seperti komunitas blogger cirebon, komunitas rumah kertas, komunitas terang sore, komunitas e tuli, komunias panca darma, dan jurnalis. Namun hanya perwakilan di tiap komunitas saja karena peserta terbatas.

Dengan tema “Mendorong Kreatifitas, Menjunjung Kebhinekaan, dan Memperkokoh Demokrasi” diwujudkan dalam bentuk suatu pemberiaan pribadi atau swadaya dari Eddy, yang juga menjabat sebagai sekretaris jendral Partai Amanat Nasional (PAN), berupa suatu bangunan fisik “rumah kreatif” dengan tujuan untuk menampung aspirasi anak muda khususnya bagi komunitas-komunitas di Cirebon.

“Sudah dirancang gambar rumahnya, lokasinya di jalan kalibaru utara, Cirebon. Akan ada fasilitas yang disediakan seperti wifi gratis dengan internet tercepat, makanan ringan dan minuman, meja dan kursi, rencananya akan dua lantai.” Ucap Eddy Soeparno disela-sela diskusi berlangsung.

Cirebon menjadi kota pilihan karena selama lima tahun kebelakang, pertumbuhan di kota ini cukup pesat dibandingkan kota-kota lain di Jawa. Menurutnya setelah mengikuti program safari, Cirebon jauh lebih maju, lebih progresif, kreatifitas pemuda Cirebon tidak kalah dari kota lain, mungkin fasilitasnya masih kurang.

Ketertarikan pada rumah kreatif juga dirasakan Nisa Rengganis dari komunitas terang sore, meskipun sudah lama ia bergelut dikomunitas yang mandiri dimana pelaksanaan program dan pembiayaan berasal dari swadaya masing-masing anggota.

“Acara ini bagus, karena bisa mengumpulkan komunitas-komunitas untuk sharing. Meskipun tidak diikuti semua komunitas. Harapannya rumah kreatif bisa menjadi perkumpulan komunitas-komunitas dan menjadi rumah bersama.” Ujarnya.

Acara silaturahmi komunitas nasional berlangsung di kota-kota lain diantaranya Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Bandung, dan Makasar.

Rapat Koordinasi PKKMB Alami Ketidakjelasan!

Unswagati, Setaranews.com - Terkait surat edaran Rapat Koordinasi Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) bersama seluruh perwakilan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) yang dilaksanakan pada Selasa (16/08) pukul 14.00 WIB di Sekretariat Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM-U) mengalami ketidakjelasan.

Rupanya hal tersebut dipicu karena tidak adanya komunikasi yang sejalan antara pihak BEM-U dan jajaran kepanitiaan PKKMB.

“Kata saya, kepengurusan BEM-U sangat kacau, dari pihak BEM-U nya mungkin tidak mengingatkan, hanya sekedar menyebar undangan, dan sementara sebagian Ormawa pun tampaknya menyepelekan,” ungkap salah satu perwakilan UKM yang ingin menghadiri rapat saat ditemui Setaranews.com di halaman Sekretariat BEM-U.

Hal ini tampak jelas tidak adanya komunikasi yang sejalan, karena saat dikonfirmasi ke Anggi Dea Anggraeni selaku Menteri Dalam Negeri (Mendagri) BEM-U, mengungkapkan bahwa dirinya tidak tahu tentang adanya Rapat Koordinasi PKKMB.

"Saya sama sekali tidak mengetahui bahwasanya hari ini akan ada Rapat Koordinasi PKKMB, dan kalau terkait surat undangan Rapat Koordinasi hari ini, yah itu sih urusannya Divisi Acara PKKMB." ungkapnya saat dihubungi oleh Setaranews.com melalui Blackberry Messenger pada Selasa (16/08).

Sementara, Surya Oktaviandi Zebua selaku Ketua Pelaksana (Ketuplak) PKKMB Universitas, memaparkan bahwa wewenang dirinya sebagai Ketuplak telah disebar ke tiap-tiap divisi, sehingga Okta hanya menerima laporan dari yang bersangkutan.

"Wewenang saya sebagai Ketua Pelaksana sudah saya sebar di tiap-tiap divisi, yang memimpin acara Rapat Koordinasi kan Divisi Acara, saya hanya menerima laporan, mengingat waktu pelaksanaan yang mepet.” paparnya saat dihubungi oleh Setaranews.com melalui BlackBerry Messenger pada Selasa (16/08).

Rapat Koordinasi PKKMB pun tidak ada kejelasan dan batal dilaksanakan oleh Panitia Pelaksanaan PKKMB, sementara surat undangan sudah tersebar ke seluruh Ormawa dan UKM yang ada di Unswagati.

Senin, 15 Agustus 2016

Himatansi Raup Keuntungan di Acara Wisuda

Unswagati, Setaranews.com -  Acara Sidang Terbuka Senat Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) yang digelar selama dua hari pada Senin dan Selasa, 15-16 Agustus 2016. Acara tersebut dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang musiman termasuk dari anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (Himatansi) Unswagati.

Dengan berbekal buket bunga yang merupakan barang titipan, anggota Himatansi menjajakannya di sekitar kampus. Kegiatan berjualan bunga ini rutin dilakukan setiap Unswagati mengadakan acara Sidang Terbuka Senat Unswagati.

"Setiap acara wisudaan emang selalu jualan. Wisudaan kemarin kita jualan di hotel karena tempatnya di sana, tapi sekarang di kampus jadi kita jualan di sini juga," ungkap Lala,  anggota Himatansi ketika ditemui tim Setaranews.com di halaman parkir kampus.

Laba kotor yang didapat dari hasil penjualan bunga sedikitnya mencapai Rp 2.000.000, dengan keuntungannya akan masuk sebagai kas Himatansi. Tidak hanya anggota Himatansi yang mengambil kesempatan meraup keuntungan dalam acara ini, tapi juga dari beberapa pedagang dari luar. Yang dijual pun tidak hanya boneka atau bunga saja namun juga berbagai makanan dan mainan anak-anak. Hal ini dikarenakan acara dipadati oleh keluarga wisudawan yang membawa anak-anaknya.

"Soalnya banyak yang bawa anak juga jadi pasti ada yang beli," ujar salah satu pedagang.

 

 

Keluarga Wisudawan Berharap Tempat Wisuda Lebih Baik

Unswagati, setaranews.com - Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati)  yang mengadakan acara Sidang Terbuka Senat ke-45 selama dua hari pada Senin dan Selasa 15-16 Agustus 2016 menimbulkan pro dan kontra oleh orang tua wisudawan terkait tempat pelaksanaan. Banyak yang menyayangkan pemilihan tempat yang disediakan pihak kampus untuk keluarga wisudawan karena dirasa kurang nyaman, namun tak sedikit juga yang sudah merasa cukup puas dengan fasilitas tempat yang diberikan.

Sejauh pantauan dari tim Setaranews.com, ada beberapa titik yang dijadikan tempat tunggu bagi keluarga wisudawan di antaranya ruang kelas Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik sekitar Auditorium yang dijadikan tempat pelaksanaan wisuda, dan halaman masjid Nurul Ilmi yang disulap menjadi ruang tunggu dengan didirikannya tenda dan layar infokus besar.

Lia, salah satu orang tua wisudawan merasa maklum dan cukup nyaman dengan tempat yang tersedia. Lia sendiri menunggu di depan ruang kelas Fakultas Ekonomi demi melihat anaknya yang sedang diwisuda.

"Ya segini sih udah nyaman lah. Saya maklum." Ujarnya.

Berbeda dengan Syamsudin, orang tua wisudawan asal Indramayu yang menganggap tempat pelaksanaan kurang nyaman. Ia berharap agar  tempat untuk acara wisuda yang akan datang dipilih lebih baik lagi dari sekarang.

"Saya merasa kurang nyaman. Anak saya sebelumnya dari Unswagati juga dulu wisuda di Hotel, nah anak saya yang sekarang wisuda di sini. Harapannya sih semoga tempat buat wisuda nanti lebih baik lah dari sekarang." Tutupnya.

Kemacetan Terjadi Saat Wisuda Unswagati ke-45

Unswagati, Setaranews.com - Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon mengadakan sesi pertama Wisuda Sarjana dan Magister ke-45 pada 15 Agustus 2016 di Aula Kampus Utama Unswagati yang dihadiri oleh 350 lulusan.

Acara wisuda tersebut telah menyebabkan kemacetan di sepanjang jalan depan Kampus Utama Unswagati.

Kemacetan disebabkan oleh beberapa kendaraan yang parkir secara sembarangan di sepanjang bahu jalan dan lalu lalang orang-orang yang menghadiri acara wisuda. Padahal untuk parkiran, telah disediakan lahan parkir oleh pihak Unswagati di belakang Komandan Distrik Militer (Kodim) Kota Cirebon.

Keluhan pun datang dari salah seorang pengguna jalan, Saefudin yang memaparkan bahwa dirinya sedikit merasa terganggu dengan kemacetan yang terjadi.

"Nyaman gak nyaman ya, memang keadaannya sedang seperti ini, dimaklumi saja." paparnya saat ditemui oleh Setaranews.com di depan jalan Kampus Utama Unswagati pada Senin (15/08).

4 Bahan Alami Ini Bikin Rambut Berkilau!

Setaranews.com- Rambut bukan hanya mahkota bagi perempuan namun juga bagi laki-laki, untuk mendapatkan rambut yang sehat,hitam, dan berkilau terkadang kita harus mengeluarkan budget yang tidak sedikit. Namun bahan-bahan berikut dapat menolong permasalahan tersebut karena dapat ditemui  dengan
mudah. Yuk intip apa saja bahan-bahannya.




  1. Gunakan telur, mungkin sedikit aneh didengar. Namun kuning telur dapat memelihara rambut agar tidak terlihat kusam. Putih telur membersihkan rambut dengan membantu menghilangkan penumpukan kotoran pada rambut. Hasilnya adalah rambut yang terlihat sangat mengilap setelah hanya sekali pemakaian. Caranya dengan mengoleskan telur ke rambut yang sebelumnya telah dibasahi, kemudian tunggu 10-15 menit. Setelah itu bilas dengan air bersih.



  1. Strawberry, buah yang satu ini bisa memberikan bantuan yang luar biasa. Buatlah masker stroberi dengan sedikit campuran mayones. Masker ini akan membuat rambut berkilau dengan indah dan menghilangkan rambut yang kering dan kusam pada setiap helai rambutnya. Selain itu juga dapat memberi asupan nutrisi dan vitamin yang cukup pada rambut.


 

401169_10150472340001750_1437248613_n




  1. Kayu Manis, Kayu manis memiliki manfaat luar biasa selain menambah cita rasa pada masakan, salah satunya adalah membuat rambut berkilau. Caranya cukup campurkan bubuk kayu manis dengan kondisioner biarkan selama satu malam, lalu bilas hingga bersih keesokan harinya. Perawatan ini bisa dilakukan secara rutin untuk hasil yang maksimal.



  1. Minyak Kelapa, minyak kelapa bisa dimanfaatkan sebagai conditioner yang akan membuat rambut berkilau. Caranya yaitu sebelum keramas gunakanlah minyak kelapa secara merata pada rambut. Untuk hasil terbaik, tutuplah menggunakan penutup rambut dan diamkan selama kurang lebih 30 menit. Setelah itu bukalah dan keramas hingga bersih.


Selamat mencoba.


(Silvia)


 

 

 

 

SEJARAH! Orang Amerika Duduki Posisi Menteri

Setaranews.com - Kabar hangat ini gencar diperbincangkan diberbagai media. Presiden Joko Widodo akhirnya memberhentikan dengan hormat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Archandra Tahar, Senin (15/8) malam.

Hal tersebut terjadi karena Menteri ESDM, Archandra Tahar memiliki paspor AS, menurut Pasal 23 Undang-Undang Kewarganegaraan Nomor 12 Tahun 2006, dia praktis kehilangan statusnya sebagai Warga Negara Indonesia.

Hal itu diamini Menkumham Yasonna Laoly. Namun, menurutnya, seseorang yang kehilangan status sebagai Warga Negara Indonesia harus melalui formalitas.

“Kehilangan kewarganegaraan itu harus diformalkan melalui keputusan menteri. Saya setiap bulan pasti menandatangani SK (surat keputusan) penghilangan kewarganegaraan Indonesia atau menerima kewarganegaraan orang asing menjadi warga Indonesia. Jadi, secara legal formal belum ada proses pencabutan kewarganegaraan melalui SK menteri hukum dan HAM kepada pak Archandra Tahar, belum ada,” kata Yasonna.

Lantaran belum ada surat keputusan pencabutan kewarganegaraan Indonesia, Yasonna mengatakan Archandra masih warga Indonesia.

“Karena paspor beliau juga masih hidup, pencabutan formal belum dilakukan melalui SK Menteri Hukum dan HAM, maka dengan melalui sumpah pengembalian kewarganegaraan pejabat yang bersangkutan, utuhlah kembali kewarganegaraan (Indonesia) beliau,” kata Yasonna.

Pernyataan Yasonna berbenturan dengan Undang-Undang Kewarganegaraan Nomor 12 tahun 2006.

Sebagaimana diatur dalam Pasal 9 undang-undang tersebut, seseorang yang telah kehilangan status WNI lantaran mengucapkan janji setia kepada negara asing, tidak bisa begitu saja memperoleh kembali status WNI dengan membuang status kewarganegaraannya yang lama.

Orang itu harus mengajukan permohonan kembali sebagai WNI pada saat sudah bertempat tinggal di Indonesia selama lima tahun tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut.

Usut punya usut saat dilantik pada Rabu (27/7/2016), Archandra sudah memegang paspor AS setelah melalui proses naturalisasi pada Maret 2012 dengan mengucapkan sumpah setia kepada AS. Karena Indonesia belum mengakui dwi kewarganegaraan, secara hukum, Archandra dinilai sudah kehilangan status WNI nya.

(Dikutip dari www.bbc.com dan nasional.kompas.com dengan beberapa perubahan). (Silvia)

15 Agustus Indonesia Merdeka di Cirebon

Cirebon, Setaranews.com - Hari ini, tepatnya 15 Agustus adalah hari paling bersejarah bagi Kota Cirebon . Pasalnya, 71 tahun yang lalu Cirebon adalah kota yang lebih dulu memproklamasikan Kemerdekaan Republik Indonesia. Proklamasi ini bertempat di Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon.

Menurut Mustaqim sejarawan asal Cirebon, yang setaranews temui dikediamannya di Desa Pasindangan Kabupaten Cirebon, menceritakan bahwa berita mengenai Jepang yang kalah oleh sekutu sudah terdengar di radio luar negeri.

“Kekalahan Jepang dari sekutu waktu itu terdengar oleh Syahrir lewat radio luar negeri, langsung memanfaatkan kesempatan ini untuk segera memproklamasikan kemerdekaan kepada pusat di Jakarta. Tapi karena karena di Jakarta situasinya alot maka proklamasipun di ulur lagi ntuk menunggu. Syahrir yang juga merupakan tokoh Sosisalis waktu itu tak ingin menunggu lebih lama dan tak mau kemerdekaan di anggap sebagai pemberian langsung menghubungi kadernya di Cirebon dan  juga sebagai basisnya Sosialis waktu itu. Salah satunya Dr. Soedarsono untuk segera memproklamasikan Kemerdekaan sesegara mungkin,” ujar Mustaqim kepada setaranews.com Sabtu (13/08).

Lebih lanjut, Mustaqim juga menjelaskan bahwasanya tugu yang berada di Jalan Siliwangi, tepatnya di depan Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon, merupakan titik dimana proklamasi pertamakalinya dikumandangkan di Cirebon pada tanggal 15 Agustus 1945.

“Tugu Proklamasi yang ada di alun-alun kejaksan adalah simbol dari merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Tugu itu di bangun sekitar tahun 1946,” lanjutnya.

Mengenai naskah proklamasinya dari kutipan yang kami kutip dari Demosmagz.com yang di ungkapkan oleh Wawan , sebagai arsiparis di Bapuspida Cirebon

“Kami tidak memiliki arsip bersejarah itu, hanya ada tulisan dari media massa. Maka dari itu kami membuat tim, untuk penelusuran tentang naskah 15 Agustus 15 Agustus tersebut,” terang Wawan.

Minggu, 14 Agustus 2016

Kemana Perginya Moral dan Integritas Pemimpin Sekarang?

Opini, Setaranews.com - Di era yang serba kekinian, era dimana teknologi semakin merajalela di seluruh penjuru dunia, banyak kita saksikan kelakuan pemimpin-pemimpin dan aparat birokrasi negara sangat teramat tidak terpuji yang dipertontonkan kepada kita semua sebagai rakyat. Perilaku kesewenang-wenangan, pemimpin doyan korupsi, pemimpin gila jabatan, dan perilaku negatif lainnya yang mereka perbuat.

Cerminan Rusaknya Moral Pemimpin

Sebagai cerminan terkait rusaknya moralitas seorang pemimpin. Mari kita cermati dengan teliti bagaimana sikap kejam mantan presiden Amerika Serikat (AS), George Walker Bush yang merupakan sosok pemimpin yang kejam dan suka perang. Dapat kita lihat negara Irak hancur lebur karena abisinya yang kejam dalam ranah politik.

Bukan hanya itu sebagai contoh yang dapat kita jadikan pandangan, coba kita putar balik fikiran kita kebelakang (masa lalu). Kita perhatikan bagaimana Stalin, si raja dari Rusia yang bisa dibilang tega. Cara apapun dihalalkannya, hingga mencapai jutaan nyawa melayang diseluruh dunia, hanya karena ambisinya yang sangat tinggi untuk menegakkan panji-panji berideologi komunisme.

Lihat pula bagaimana Hitler dengan menjunjung tinggi Nazi nya di Jerman, yang dalam kiprahnya menghancur leburkan umat Yahudi di Jerman.

Sungguh dapat dibilang kejam Stalin, dan betapa biadapnya Hitler.

Lantas bagaimana perilaku pemimpin kita di tanah air yang raya ini? Sebenarnya persamaannya antara negara kita dan negara lain perbedaannya tidak jauh, karena tak dipungkiri sering sekali kita di suguhi kabar, serta berita-berita yang sangat miris sekali untuk kita dengarkan. Bayangkan, tidak sedikit pemimpin kita, mulai dari bupati, gubernur, mantan menteri, politisi dan aparat lainnya yang tergabung dalam birokrasi negara, terjeblos ke dalam jeruji besi (Penjara). Karena perilaku mereka yang tak terpuji, seperti korupsi yang mereka lakukan, hingga merugikan miliaran rupiah bagi negara, dan sampai saat ini pun bila kita perhatikan korupsi masih merajalela di tanah air kita Indonesia Raya. Sungguh biadap pemimpin-pemimpin itu. Mata mereka hanya terbuka tetapi gelap untuk memandang, dan hati nurani merekapun tertutup rapat. Sungguh tidak humanis kelakuan mereka.

Penyebab Hancurnya Pemimpin

Menurut penulis, terdapat bebrapa hal yang menyebabkan pemimpin-pemimpin tersebut terperosok kedalam lubang kenistaan, dan melakukan perbuatan yang sungguh tidak bermoral bagi seorang pemimpin.

Pertama, mereka tidak memahami bahwasanya kepemimpinan itu merupakan amanah dari tuhan. Lantas, kepemimpinan dalam bentuk apapun harus semerta-merta berdasarkan norma-norma yang telah digariskan olehnya.

Kedua, dalam pandanga mereka, kepemimpinan itu sebagai cara terbaik dan tercepat untuk mencapai kekuasaan tertinggi. Padahal, sebagai pemimpin seharusnya memahami tugasnya untuk melayani rakyat dan mensejahterakannya, bukan semata-mata mencapai kekuasaan dan menggunakan kekuasaannya untuk melakukan hal-hal yang tidak bermoral.

Ketiga, mereka menjadikan jabatan sebagai ajang yang merengguk keuntungan yang sebesar-besarnya. Hal ini terlihat dari banyaknya pemimpin yang di jebloskan kedalam jeruji besi (penjara) karena tindakan korupsi yang mereka lakukan.

Perilaku Mulia Seorang Pemimpin

Lantas muncul lah satu pertanyaan, bagaimanakah seharusnya seorang pemimpin bersikap dan berperilaku? Di sinilah pentingnya akhlakul karimah (perilaku yang mulia). Perilaku yang mulia harus dijadikan sebagai landasan yang utama khususnya bagi seorang pemimpin yang benar-benar ingin meraih kesuksesan yang mutlak dalam kepemimpinannya, tidak saja didunia, tetapi juga sebagai bekal di akhirat kelak.

Pemimpin yang berperilaku mulia selalu mrnyelaraskan antara perbuatan yang dilakukan dan perkataan yang diucapkannya. Perilaku mulia inilah yang menjadi misi utama utusan tuhan yaitu Muhammad SAW untuk menyempurnakan sikap dan perbuatan di dunia.

Dengan sikap dan perbuatan yang baik serta mulia, derajat seorang pemimpin dapat melambung tinggi dan akan sangat di hargai serta perintah-perintahnya akan di taati oleh rakyatnya. Pemimpin yang berperilaku mulia akan melahirkan tatanan masyarakat yang adil dan sejahtera seperti yang dituangkan dalam pancasila negara Indonesia.

Penulis: Haerul Anwar

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unswagati.

Sabtu, 13 Agustus 2016

Yudisium FH Unswagati Berbeda Dengan Fakultas Lain

Unswagati, Setaranews.com – Acara pelepasan lulusan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon diadakan di Auditorium Kampus memiliki tradisi yang berbeda dibandingkan dengan fakultas lain.

Fakultas Hukum melepas 80 mahasiswa pada 11 Agustus 2016. Pelepasan tersebut mengutamakan agar mahasiswa bisa senang dan sebagai bentuk penghormatan karena sudah menempuh perkuliahan selama empat tahun.

“Pelepasan khusus oleh fakultas bertujuan untuk menghargai mahasiswa, tradisi nya beda dengan fakultas lain, jadi bukan mahasiswa yang terbaik saja di panggil ke depan, tapi semua mahasiswanya agar senang dan merasa dihargai.” Ujar Montisa selaku sekretaris Kabag saat ditemui di Ruang Akademik Fakulas Hukum pada Jumat (12/08).

Acara tersebut dihadiri oleh Civitas Akademik dengan agenda acara pemberian surat kelulusan, sambutan-sambutan, dan kesan-kesan dari mahasiswa cumlaude serta orang tuanya, dan acara hiburan. Selain agar mahasiswa bisa senang, Montisa juga berharap agar mahasiswa bisa bersaing ketika dihadapkan dengan lulusan dari berbagai perguruan tinggi lainnya.

Keseruan saat yudisum juga dirasakan oleh Dian, salah satu mahasiswa yang baru saja mendapat gelar sarjana dibidang hukum. “Pelayanan saat yudisium udah enak, kami merasa terhormat dan acaranya juga bagus.” Ucapnya.

Manusia dari Kamar Mandi

Keyakinan runtuh

Rasa takut menghantam

Yang timbul hanya patuh

Teror mental menghujam

Manusia bermandikan  dosa

Menyabuni diri dengan kebohongan

Mengahandukinya  dengan argumentasi

Jijik!

Jangan percaya padaku

Jangan juga menghakimiku

Aku bukan Tuhan yang harus kau percayai

Kamu juga bukan Tuhan yang pantas menghakimi

Tak ada kebenaran yang hakiki

Benar hanya menurut definisi

Manusia yang menyucikan diri di kamar mandi.

 

Oleh: Adrian N

Jumat, 12 Agustus 2016

Fakultas Kedokteran Unswagati Akan Bangun Gedung Baru

Unswagati, Setaranews.com – Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati telah menyiapkan lahan sebanyak 2.200 meter persegi untuk membangun gedung baru Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon.

Informasi tersebut terlontar langsung dari mulut dr. Catur Setiya Sulistiyana selaku Dekan baru Fakultas Kedokteran Unswagati.

“FK Unswagati kemungkinan tahun ini akan membangun gedung baru, sudah disiapkan lahan sekitar 2.200 meter persegi oleh yayasan,” ujarnya saat ditemui oleh Setaranews.com di ruangannya pada Jumat (12/08).

Lebih lanjut, lahan sebanyak 2.200 meter persegi tersebut berada di Jalan Terusan Pemuda dekat Stadion Bima. Dan rencananya, pembangunan gedung baru paling lama Oktober tahun ini sudah dapat terlaksana.

"Lahan tersebut berada di Jalan Terusan Pemuda dekat Stadion Bima, dan kemungkinan paling lama Oktober ini kita akan mulai ngebangun," lanjut Catur.

Lantas dengan diberikannya lahan sebanyak 2.200 meter persegi, pihak yayasan menaruh harapan besar terhadap Fakultas Kedokteran.

“Yayasan inginnya supaya FK Unswagati berkembang maju, sehingga tahun depan FK Unswagati bisa pindah saat gedung baru sudah jadi,” tambahnya.

Kemudian, terkait adanya pembangunan gedung baru, kemungkinan gedung lama lantai satu akan tetap dipakai, dimaksimalkan untuk ruang laboratorium.

“Kalo kita sudah pindah kesana kan disini kosong, rencana akan dimaksimalkan untuk Ruang Laboratorium Biomedik 1, Biomedik 2, dan Anatomi yang memakai mayat asli, atau bahasa mediknya cadaver,” tutup Catur.

Kamis, 11 Agustus 2016

Ini Alasan Wadek III FISIP Soal Pembentukan Presidium

Unswagati, setaranews.com – Organisasi Mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Swadaya GunungJati (Unswagati) Cirebon, memang tengah dalam masa pembekuan akibat masa Surat Keputusan (SK) telah habis.

Dengan tidak adanya organisasi mahasiswa (ormawa) di FISIP, maka dibentuklah Presidium sesuai dengan Pedoman Organisasi Kemahasiswaan (POK) yang berlaku di Unswagati. Namun, dari pihak dekanat FISIP sendiri belum membentuk presidium hingga saat ini.

"Presidium belum terbentuk. Masih menunggu kesepakatan antar mahasiswa," ungkap Khaerudin Imawan selaku Wakil Dekan III FISIP saat ditemui disela-sela acara pelepasan sarjana FISIP di Hotel Zamrud, Kamis (12/08).

Terkait hal tersebut, pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di tingkat fakultas khususnya di FISIP sendiri menjadi tidak jelas arahnya. Pasalnya, pelaksanaan PKKMB hanya tinggal menunggu waktu saja. Namun, dari pihak dekanat FISIP belum mengambil langkah siapa yang akan menjadi ketua Presidium itu sendiri.

“Ya mudah-mudahan dalam waktu dekat ini kalau memang peraturan sudah ada dari Universitas. Kita masih menunggu aturan dari Univeristas tentang PKKMB itu,” tutup Khaerudin.

Dekan Baru FK Unswagati Inginkan Akreditasi B Tahun Ini

Unswagati, Setaranews.com - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (FK Unswagati) Cirebon periode 2016/2020, dr. Catur Setiya Sulistiyana yang baru saja dilantik pada 21 Juli 2016 memiliki sejumlah program kerja. Namun yang utama dirinya ingin meningkatkan akreditasi Fakultas Kedokteran yang semula C menjadi B.

"Intinya sih yang menjadi tanggung jawab besar saya sekarang adalah akreditasi Fakultas Kedokteran, sampai sekarang kita akreditasi C, karena memang pada saat kita di visitasi tahun 2010 keluar tahun 2011. Pada saat itu kan Fakultas Kedokteran belum memiliki lulusan, padahal di borangnya harus ada lulusan, yang akan menaikkan nilai," papar Catur saat ditemui oleh Setaranews.com di ruangannya pada Jumat (12/08).

Lebih lanjut, target akreditasi B tersebut bisa terwujud di tahun 2016.

"Untuk sekarang harus B, karena kami tahun ini akan terakreditasi. Akreditasi Fakultas Kedokteran kan tidak sama dengan akreditasi fakultas yang lain, kalo yang lain di pegang BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi), sedangkan untuk Fakultas Kedokteran atau bidang kesehatan di pegang LAMPTKS (Lembaga Akreditasi Pendidikan Tinggi Kesehatan), dan itu lebih sulit, katanya." lanjutnya.

Terakhir, Catur berharap untuk FK Unswagati semuanya dapat berjalan lebih baik lagi, melanjutkan apa yang telah dirintis oleh dr. Affandi selaku Dekan lama menjadi berkembang lebih baik lagi.

"Kedepan sih berharapnya FK Unswagati bisa lebih maju lagi. Saya kira apa yang telah dirintis oleh dr. Affandi selaku Dekan lama sudah sangat mulia, makanya saya punya tanggung jawab besar untuk bisa mengembangkan lebih baik lagi. Semoga apa yang diamalkan beliau kepada saya, bisa saya jalankan lebih baik lagi." tutup Catur.

FISIP Melepas 132 Lulusan Sarjana

Cirebon,Setaranews.com - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon melepaskan 132 Sarjana dari Jurusan Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi pada Kamis 11 Oktober 2016 di Hotel Zamrud Cirebon.

Dari total lulusan tersebut, 10 orang dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude. Pemegang Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi dari Jurusan Administrasi Negara diraih oleh Anggi Melati dengan angka 3,69 sedangkan dari Ilmu Komunikasi diraih oleh Gina Oktavia dengan angka 3,62.

Dalam acara pelepasan tersebut banyak lulusan yang tidak dapat hadir, karena sudah terikat pekerjaan. Presentasi lulusan yang sudah bekerja mencapai angka 10% kebanyakan berasal dari Jurusan Ilmu Komunikasi.

Pihak Fakultas sendiri selalu berupaya untuk meningkatkan daya serap perusahaan dengan meningkatkan kemampuan mahasiswa dan kualitas sumber daya pengajar, tercatat terdapat sembilan dosen FISIP yang sedang menempuh kuliah berjenjang S3 baik dari Jurusan Ilmu Administrasi Negara maupun Ilmu Komunikasi.

“Peningkatan daya serap perusahaan dilakukan dengan cara memperbanyak pengalaman lapangan mahasiswa, melakukan kegiatan yang memacu dan memicu prestasi mahasiswa, mengikuti perlombaan sehingga mahasiswa terpacu untuk berprestasi dan juga meningkatkan kualitas sumber daya dosen,” Ujar Mukarto Siswoyo selaku Dekan FISIP.

Mukarto berharap agar lulusan FISIP 2016 dapat mencapai apa yang dicita-citakannya baik bekerja, berwirausaha maupun segala yang diharapkan.

“Kami dari pihak fakultas sudah berusaha membangun karakter, membentuk pribadi dan mendidik mereka, selebihnya kami doakan agar mereka sukses di dalam masyarakat sesuai dengan yang diinginkan,” Tutupnya.

Rabu, 10 Agustus 2016

Gemar Membaca Buku, Proker BEM FKIP Tahun Ini

Unswagati, Setaranews.com - Kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (BEM FKIP) Unswagati Cirebon periode 2016/2017 yang baru dilantik pada 27 Juli 2016 lalu, menamai kepengurusannya dengan nama Kabinet Mata Air.

"Penamaan Kabinet Mata Air tersebut memiliki filosofi bahwa BEM FKIP dapat memberikan sumber inspirasi dan kreatifitas bagi mahasiswa dalam berbagai hal," ujar Ivan Rahadiansyah selaku Wakil Gubernur BEM FKIP saat ditemui oleh Setaranews.com pada Kamis (11/9), di Sekretariat BEM FKIP Kampus 2 Unswagati.

Dalam kepengurusan satu tahun kedepan BEM FKIP memiliki berbagai macam program kerja (proker) yang nanti dalam pelaksanaannya, esensinya akan menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Program kerja terbesar yang akan dilaksanakan yaitu Dies Natalis FKIP yang akan baru dihadirkan tahun ini. Sedangkan program kerja yang rutin dilaksanakan oleh BEM FKIP adalah Festival FKIP dimana didalamnya terdapat berbagai perlombaan yang pesertanya terdiri dari mahasiswa dan siswa-siswi SMA sederajat, serta Bakti Sosial (Baksos) yang diadakan tiap bulan Ramadhan.

Selain itu, BEM FKIP akan mencanangkan Program Gemar Membaca Buku untuk menumbuhkan minat membaca yang mulai hilang dikalangan para mahasiswa.

“Program kerja kita tahun ini sih ingin mencanangkan Program Gemar Membaca Buku, program kerja tersebut diharapkan akan menumbuhkan minat baca dikalangan mahasiswa yang saat ini mulai memudar," tutupnya. (Silvia)

Waspada 44 Narkoba Jenis Baru Beredar di Indonesia!

Bandung, Setaranews.com  – United Nations Office on Drugs Crime atau semacam organisasi dunia yang menangani masalah narkotika dan kriminal melaporkan terdapat 643 narkoba jenis baru yang beredar di dunia dan diantaranya 44 beredar di Indonesia.

"Yang sudah masuk ke Indonesia ada 44 jenis. Ini harus diwaspadai terutama oleh generasi muda," tutur Deddy Mizwar selaku Wakil Gubernur Jawa Barat di sela-sela peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tingkat provinsi Jawa Barat di halaman parkir Gedung Sate, Jalan Diponegoro Bandung, Selasa (09/08).

Lebih lanjut, menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN) sekarang narkoba bukan hanya berbentuk sabu atau heroin, bahkan terdapat pula yang disisipkan ke dalam makanan yang sering dijumpai.

"Sekarang bentuknya bisa permen, kue kering, kue bolu, berbentuk rokok. Di Bogor terakhir berbentuk permen. Biasanya ada campuran sabu-sabu dan zat psikotropika lainnya," tambah Deddy.

Masih menurut Deddy, masyarakat harus turut berperan dalam memberantas narkoba, sebisa mungkin melaporkan kepada pihak yang berwajib apabila menemukan hal-hal yang mencurigakan.

"Dan kalau hanya mengandalkan penegak hukum saja agak sulit, masyarakat harus melawan juga, melaporkan kejadian di sekelilingnya," ucapnya.

Jawa Barat dengan penduduk lebih dari 33 juta jiwa menjadi salah satu pasar yang potensial untuk para pengedar narkoba. Sementara Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat telah merehabilitasi sekitar 5.500 pecandu narkoba dalam satu tahun terakhir.

Menjaga Kearifan Lokal, Kacirebonan Gelar Prosesi Budaya

Cirebon, Setaranews.com - Keraton Kacirebonan yang bertempat di Jalan Pulasaren Kota Cirebon pada Rabu (10/9), menggelar prosesi “Memayu Agunge Budaya Ingsun” di Bangsal Prabayaksa. Memayu yang dalam Bahasa Indonesia berarti memperindah, pesan yang diusung oleh Keraton Kacirebonan.

Tradisi tersebut merupakan tradisi khas Keraton Kacirebonan yang kaya akan nilai budaya dan kearifan lokal. Prosesinya pun dilakukan oleh seniman-seniman Cirebon dari berbagai macam usia dari yang muda sampai yang tidak muda lagi.

Prosesi tersebut cukup mengundang perhatian sebagian masyarakat sekitar Jalan Pulasaren karena pada kesempatan tersebut hadir pula Sanggar Sinar Surya Santa Barbara California Amerika yang dipimpin oleh Mr. Richard Nort atau yang kerap disapa Mama Erik. Sanggar Sinar Surya Santa Barbara mempersembahkan Tarian Topeng Kelana yang di mainkan oleh Noah.

Prosesi Memayu Agunge Budaya Ingsun ditutup dengan penanaman Pohon Gedong Gincu oleh Sultan Kacirebonan di halaman Keraton.

“Kita berharap agar acara ini mendapat dukungan dari semua pihak, sehingga kearifan lokal budaya Cirebon dapat terjaga,“ ujar Pangeran Abdul Ghani Natadiningrat SE saat melakukan prosesi penanaman pohon.

Acara terus berlanjut tidak hanya pada siang itu saja, malamnya terdapat Pagelaran Wayang Golek dengan lakon Palagan Sayembara Nyimas Gandasari didalangi oleh Ki Warsad Gandingan Indramayu dengan Sinden Nyi Beatrik. (Silvia)

Fakultas Ekonomi Lepas 401 Calon Wisudawan

Unswagati, Setaranews.com - Fakultas Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati (FE Unswagati) Cirebon telah mengadakan acara pelepasan calon wisudawan dan wisudawati ke-45 di Aula Kampus Utama Unswagati.

Acara yang berlangsung cukup khidmat ini dilaksanakan pada pukul 10.00 pagi sampai dengan selesai, dan dihadiri oleh 401 calon wisudawan dan wisudawati yang terdiri dari mahasiswa Program Studi Akuntansi sebanyak 206 orang dan Program Studi Manajemen sebanyak 195 orang.

Sementara gelar mahasiswa terbaik dari Program Studi Akuntansi di raih oleh Zainal dengan perolehan IPK sebesar 3,73 sementara dari Program Studi Manajemen diraih oleh Asri dengan perolehan IPK sebesar 3,51. Dua-duanya berpredikat cumlaude. Namun, untuk pelaksanaan wisudanya  akan dilaksanakan pada 15-16 Agustus untuk Gelombang I, dan pada Desember untuk Gelombang II.

“Jujur kami tidak dapat membalas semua jasa yang telah diberikan oleh para Dosen. Namun kami hanya dapat memanjatkan do’a yang tulus untuk semua Dosen agar senantiasa sehat, dan diberikan panjang umur. Ingatlah pula para kawanku sekalian, agar kita dapat mengaplikasikan semua ilmu yang telah kita dapat dengan sebaik-baiknya, tetap menjadi diri sendiri, juga semoga lulusan kita tidak kalah saing dengan lulusan-lulusan dari Universitas lain,” papar Zainal salah satu lulusan terbaik di Fakultas Ekonomi saat ditemui oleh Setaranews.com pada Selasa (09/08). (Riska)

Selasa, 09 Agustus 2016

Mapala Gunati Lepas Angkatan XX Wanantara ke Lombok

Unswagati, setaranews.com - Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Swadaya Gunung Jati (Mapala Gunati), pada Selasa (9/8) melaksanakan Upacara Pembukaan Pengembaraan Anggota Muda Mapala Gunati Angkatan XX Wanantara. Kegiatan pengembaraan dilaksanakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat, tepatnya di Suku Sasak.

Sesuai dengan nama kegiatannya yaitu Pengembaraan, para peserta dilepas ke alam bebas agar mereka dapat melatih mental dan pertahanan diri serta agar dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan diluar sana. Pengembaraan merupakan salah satu syarat diangkatnya anggota menjadi pengurus.

“Pengembaraan itu salah satu syarat diangkat menjadi pengurus, anggota yang telah 2 tahun di Mapala itu wajib ikut pengembaraan, kebetulan tahun ini yang mengikuti pengembaraan ada 2 orang dari Fakultas Pertanian sama dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,“ ujar Wulan Sekretaris Umum Mapala Gunati saat di temui oleh setaranews.com.

Kegiatan ini, sambung Wulan, adalah untuk proses regenerasi dalam kepengurusan Mapala Gunati yang nantinya akan diteruskan oleh anggota muda Angkatan XX Wanantara.

"Kegiatan tersebut sebenarnya untuk meneruskan regenerasi di Mapala Gunati. Dengan adanya pengembaraan diluar Jawa, diharapkan dapat mengharumkan nama Unswagati melalui Mapala yang telah mengembara diluar Jawa," tambahnya.

Kegiatan pengembaraan ini, hal yang berkaitan dengan administrasi maupun teknis dipersiapkan oleh anggota yang akan berangkat pengembaraan. Kendala yang terjadi dalam kegiatan ini adalah masalah transportasi yang akan ditempuh ke lokasi pengembaraan itu sendiri. Kegiatan pengembaraan ini berlangsung hingga 19 Agustus mendatang dan merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh Mapala Gunati setiap tahunnya. (Silvia)

Senin, 08 Agustus 2016

Sering Membaca Buku Sama Dengan Memperpanjang Umur

Kesehatan, Setaranews.com – Semua hobi memang membantu untuk mencari suasana baru, dan menghilangkan rutinitas yang suntuk. Misalnya hobi menonton film, bernyanyi, traveling, menggambar atau membaca buku, tapi tau kah kalian? Membaca buku adalah sebuah hobi yang dapat memperpanjang umur kita, tapi sayangnya sangat jarang ditemui di kalangan remaja.

Membaca buku untuk sebagian orang terbilang sangat membosankan, dengan alasan lain seperti terlalu tebal halamannya, monoton, membuat mata lelah, tidak ada waktu dan sebagainya. Padahal membaca buku sangat bermanfaat dan harus ditingkatkan pada usia remaja, sebab membaca membuat imajinasi menjadi lebih luas.

Peneliti melibatkan 3.635 orang, lebih dari 50 yang berpartisipasi dalam studi kesehatan telah menjawab pertanyaan tentang membaca.

Para ilmuwan membagi sampel menjadi tiga kelompok: mereka yang tidak membaca buku, mereka yang membaca buku sampai tiga setengah jam seminggu, dan mereka yang membaca buku lebih dari tiga setengah jam.

Penelitian ini membuktikan bahwa mereka yang hobi membaca buku cenderung kebanyakan perempuan berpendidikan tinggi dan berpenghasilan tinggi. Bila di bandingkan dengan individu yang  tidak membaca buku, mereka yang  sering membaca buku hingga tiga setengah jam per minggu 17 persen cenderung lebih panjang umur hingga lebih dari 12 tahun.

Sedangkan mereka yang membaca buku lebih dari tiga setengah jam  23 persen memiliki usia hidup yang jauh lebih panjang. Rata-rata pembaca buku hidup hampir 2 tahun lebih lama  daripada mereka yang tidak membaca buku sama sekali.

"Orang yang setidaknya membaca buku selama setengah jam sehari mendapatkan manfaat bertahan hidup secara signifikan dibandingkan mereka yang tidak membaca," ujar penulis senior, Becca R. Levy, Professor Epidemiology di Yale University, AS.

"Dan manfaat survival itu akan tetap bertahan meski telah disesuaikan dengan kekayaan, tingkat pendidikan, kemampuan kognitif, serta banyak variable lainnya." sambung Levy, dilansir dari New York Times, Minggu (7/8/2016). (Hikmah)

Sabtu, 06 Agustus 2016

DPM FKIP Akan Fokus ke Rapat Kerja

Unswagati, Setaranews.com – Pada tanggal 27 Juli 2016 kemarin, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unswagati Cirebon telah mengadakan pelantikan atas terpilihnya Ketua DPM periode 2016/2017, Muhammad Rizqi dari program studi Pendidikan Matematika.

Beberapa Program Kerja (Proker) DPM FKIP yang telah tersusun diantaranya adalah Rapat Kerja, Penanaman Pohon di Kampus 2 dan Kampus 3 (terkhusus di Gedung FKIP), Musyawarah semua Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) FKIP, dan Studi Banding.

Sementara itu, yang terdekat dan akan difokuskan adalah Rapat Kerja (Raker) dimana seluruh Ormawa di FKIP berkumpul untuk menyerahkan dan mempresentasikan prokernya.

“Kita rencananya yang pertama Raker, jadi semua Ormawa itu menyerahkan dan mempresentasikan program kerjanya, biar kita susun dan sepakati secara bersama, lalu biar cepat berjalan semua Ormawa itu,” ungkapnya.

Rapat Kerja sendiri rencananya akan di laksanakan pada pertengahan bulan Agustus ini. “Untuk Rapat Kerja, insha allah akan diadakan pada 20 Agustus.” tambahnya.

Saat ditanya harapan kedepannya, Rizqi memaparkan ingin adanya silaturahmi yang terjalin antara seluruh Ormawa dan mahasiswa, lalu kepentingan mahasiswa harus bisa terpenuhi.

“Saya berharap semua Ormawa itu silaturahminya ada, antara Ormawa dan mahasiswa. Terus kepentingan mahasiswa harus terpenuhi, karena prinsipnya dari mahasiswa, oleh mahasiswa, dan untuk mahasiswa. Caranya, kita banyak silaturahmi, banyak sharing, saya sendirikan selaku Ketua DPM, insha allah pingin mampirlah, mampir ke semua Ormawa.” tutup Rizqi.

Jumat, 05 Agustus 2016

PKKMB Dikembalikan Kepada Mahasiswa, LPJ Panitia Harus Transparan!

Unswagati Cirebon, Setaranews.com - Program Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) yang semula akan dilaksanakan oleh pihak kampus, berdasarkan musyawarah mahasiswa akhirnya untuk pelaksanaan dan pengelolaan dikembalikan kepada Mahasiswa, atas dasar kesepakatan antara Mahasiswa dengan pihak kampus.

Seperti yang diungkapkan oleh Presiden Mahasiswa (Presma) Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU), Ihsan Amala, pihak Rektorat menyetujui bahwa tidak akan mengintervensi kegiatan PKKMB yang pelaksanaannnya diserahkan kepada mahasiswa.

"Pihak kampus menyepakati dikembalikan kepada mahasiswa. Musyawarah kali ini bicara soal struktural kepanitian PKKMB. Apapun hasilnya pihak kampus harus menyepakati," ujarnya pada saat musyawarah di Aula Unswagati, Jumat (05/08).

Selain itu, Anna Angelia, perwakilan dari Unit Kegiatan Mahasiswa Seni dan Budaya (USB) menegaskan bahwa siapapun yang menjadi kepanitian pada dasarnya siap mengawal terselenggaranya PKKMB dengan baik dari awal sampai akhir.

"Termasuk mempertanggung jawabkannya secara terbuka. Dengan kata lain LPJ secara terbuka," tukasnya dalam musyawarah.

Dalam musyawarah tersebut disepakati bahwa untuk Ketua Pelaksana PKKMB di pegang oleh Okta, sebagaimana menjabat posisi Wapres di BEMU. Untuk posisi struktural lainnya sampai berita ini diterbitkan masih dalam proses musyawarah.

Kamis, 04 Agustus 2016

Rektor Ngotot Tetapkan WR III Ketuplak PKKMB!

Unswagati, SetaraNews.com - Rabu (03/08) diadakan pertemuan antara Rektor, Wakil Rektor III dan empat orang perwakilan dari mahasiswa di Sekretariat Rektor Unswagati terkait tindak lanjut Program Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tingkat Universitas.

Mahasiswa kembali mempertanyakan tentang Asas Demokrasi, Kesetaraan serta Keterbukaan pelaksanaan program PKKMB dan Musyawarah Besar (MUBES) yang gagal dilaksanakan.

“Saya minta perombakan struktural kepanitiaan PKKMB Tingkat Universitas, berikut Ketua Pelaksana (Ketuplak) dan stuktural lainnya harus berdasarkan keputusan rapat antara Pimpinan Lembaga dan Mahasiswa yang tergabung dalam MUBES, itu baru adanya proses Demokrasi yang bersih,” ungkap Fikri Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Dudung Hidayat Selaku Wakil Rektor III juga mengungkapkan bahwasannya untuk ketua pelaksana PKKMB itu terserah keputusan Rektor.

“Kalau masalah Ketua Pelaksana PKKMB yah saya sih hanya ditunjuk oleh Rektor berdasarkan keputusan rapat pimpinan, dan kalau memang kalian ngotot ingin merombaknya yah itu sih terserah Rektor saja gimana keputusanya. Saya sih hanya diperintahkan untuk menjadi ketua pelaksana PKKMB tingkat Universitas Tahun ini,” ungkapnya dihadapan Rektor dan Perwakilan Mahasiswa yang berada dalam pertemuan tersebut.

Anehnya, Rochanda Wiradinata Selaku Rektor Unswagati ngotot menolak kalau Ketua Pelaksana PKKMB dipegang Oleh Mahasiswa.

“Kamu boleh merubah struktural PKKMB berdasarkan hasil rapat panitia PKKMB, tapi tidak dengan ketua pelaksananya. Karena Ketua Pelaksana PKKMB sudah diputuskan berdasarkan Rapat Pimpinan Lembaga Universitas yaitu Wakil Rektor III. Apa kamu mau merubah keputusan Rapat pimpinan, tidak bisa begitu kamu,” ungkapnya dengan nada tinggi sambil memukul meja dan menunjuk salah satu mahasiswa.

Mendengar nada tinggi Rektor tersebut, seakan-akan Universitas ingin sekali memegang kendali PKKMB tingkat Universitas tahun ini. Ada apakah dibalik sikap Rektor yang ngotot menetapkan Wakil Rektor III sebagai Ketua Pelaksana PKKMB?

 

 

Rabu, 03 Agustus 2016

WR III Bantah Adanya MUBES PKKMB

Unswagati, SetaraNews.com- Musyawarah Besar (MUBES) terkait pembentukan struktural kepanitiaan program Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tingkat Universitas telah disepakati antara mahasiswa dan Wakil Rektor III akan dilaksanakan pada hari Rabu (03/08) pukul 13:00 WIB.

“Kami perwakilan dari mahasiswa mengajukan surat terkait pelaksanaan MUBES PKKMB itu hari kamis nanti, tetapi WR III meminta untuk dilaksanakan MUBES PKKMB hari Rabu sekarang. Oke kami sepakati penawaran WR III Untuk dilaksanakan MUBES PKKMB hari Rabu Pukul 13:00 WIB,” ungkap Fikri salah satu mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang mengajukan surat pelaksanaan MUBES PKKMB kepada Wakil Rektor III.

Tetapi MUBES PKKMB digagalkan oleh Wakil Rektor III tanpa mengirimkan surat penggagalan MUBES kepada Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM U) dan Organisasi Mahasiswa (ORMAWA).

“Saya menunggu sampai Pukul 14:00 WIB tapi MUBES tak juga dilaksanakan, sampai akhirnya kami mendengar kabar kalau MUBES gak jadi dilaksanakan, dan saya tidak mendapatkan surat penggagalan MUBES dari WR III. Padahalkan BEM U yang mewakili mahasiswa mengirim surat untuk pelaksanan MUBES, jadi tanpa terkecuali WR III juga harus mengirim surat kepada kami dong apabila ingin menggagalkan MUBES,” ungkap Ihsan Amala Presma Unswagati saat ditemui SetaraNews.com di bawah Gedung Aula Unswagati.

Mendengar hal itu, akhirnya perwakilan dari mahasiswa sebanyak empat orang mengadakan pertemuan langsung bersama Rektor dan Wakil Rektor III di Ruang Sekretariat Rektor.

Anehnya, Dudung Hidayat selaku Wakil Rektor III membantah atas tuduhan bahwasanya dia menyepakati adanya MUBES PKKMB hari ini.

“Saya tidak merasa menyepakati akan diadakan MUBES hari ini, yang saya sepakati itu hari ini adalah batas akhir pengumpulan delegasi panitia PKKMB dari tiap-tiap Fakultas,” tegasnya dalam pertemuan di Ruang Sekretariat Rektor.

 

 

 

1.437 Mahasiswa KKN Resmi Dilepas

Unswagati, Setaranews.com - Universitas Swadaya Gunung Jati resmi melepas 1.437 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke 73 desa di kabupaten Cirebon, Kuningan dan Majalengka pada Rabu (3/8) yang bertempat di lapangan parkir kampus satu. Program studi yang ikut serta dalam KKN tahun ajaran 2015/2016 yaitu Fakultas Teknik (FT), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Pertanian (FP) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). KKN belangsung sejak 3 Agustus hingga 6 September 2016.

Dalam sambutannya Rektor Unswagati Prof Dr H Rochanda Wiradinata MP, menyampaikan bahwa pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu program yang wajib dilakukan baik oleh dosen maupun mahasiswa Unswagati dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip kompetensi akademik, jiwa kewirausahaan dan profesional sehingga dapat menghasilkan program pengabdian masyarakat yang bermutu, relevan dan sinergis dalam pemberdayaan masyarakat.

“Kegiatan KKN Unswagati merupakan suatu wujud nyata sinergitas antara civitas akademika Unswagati dengan masyarakat, juga merupakan salah satu kegiatan yang mendukung visi Unswagati,” ujarnya.

Rektor berharap kepada pihak yang terkait dan berkompeten untuk turut membantu pelaksanaan KKN Unswagati sehingga benar-benar menjadi media pembelajaran praktis kepada para mahasiswa, khususnya kepada Bupati, Camat, Kepala Desa yang wilayahnya menjadi lokasi mahasiswa KKN Unswagati.

"Arahan dan bimbingan dari bapak dan ibu kepada mahasiswa kami teramat sangat kami harapkan, terlebih kepada para dosen pembimbing lapangan tugas yang diemban dalam membimbing, mengarahkan dan memberikan penilaian agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga pada akhir kegiatan KKN dapat memenuhi tujuan utamanya,” tambahnya.

Senin, 01 Agustus 2016

Indonesia Kirim 10 Atlet Bulutangkis ke Olimpiade Rio 2016

Jakarta, Setaranews.com – Olimpiade Rio 2016 telah dimulai, artinya tradisi emas olimpiade dari cabang olahraga (cabor) Bulutangkis siap dilanjutkan.

Pada Kamis (28/07), Indonesia telah mengirim 10 atletnya ke Brazil dengan menggunakan maskapai Qatar Airways.

10 atlet tersebut terdiri dari Lindaweni Fanetri (tunggal putri), Tommy Sugiarto (tunggal putra), Greysia Polii/Nitya Krishinda (ganda putri), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (ganda putra), dan Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad serta Debby Susanto/Praveen Jordan (ganda campuran).

Sementara itu, sebelum ke Rio de Janeiro, mereka akan dikarantina di Sao Paulo.

“Semoga kami semua selalu dilindungi oleh Tuhan YME selama di Sao Paulo dan Rio, untuk bisa mencapai hasil terbaik. Tekad, motivasi dan fokus adalah hal-hal yang perlu kami jaga. Saya yakin dan percaya kalau para pemain sudah siap, baik secara teknik maupun mental.” ujar Rexy Mainaky selaku Manajer Tim Bulutangkis Indonesia, dikutip dari Kompas.com, Selasa (08/02).