Sabtu, 30 Desember 2017

BEM-FT Sukses Gelar Reuni Akbar Perdana Fakultas Teknik

Unswagati, setaranews.com - Masa saat menjadi mahasiswa merupakan momen yang meninggalkan kenangan menarik, tak terkecuali bagi alumni Fakultas Teknik Unswagati Cirebon. Semangat untuk menjalin tali silaturahim antar alumni akhirnya mendorong Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik (BEM-FT) Unswagati untuk mengadakan Reuni Akbar Fakultas Teknik Unswagati Cirebon.

Reuni akbar yang melibatkan 27 angkatan dari tahun 1983 sampai 2010 dihadiri oleh sekitar 46 alumni, digelar di Auditorium Kampus I Unswagati pada hari Sabtu (30/12), dengan mengusung tema Berjumpa, Bercerita, dan Berbagi Rasa Untuk Membangun Ikatan Alumni dalam Silaturrahim Keakraban.

Pupung Saepulloh, selaku ketua pelaksana reuni akbar FT Unswagati 2017 menjelaskan, kegiatan ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan dan akan menjadi cikal bakal terbentuknya sebuah wadah Ikatan Alumni (IKAL) Mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Unswagati Cirebon.

“Tujuan dari kegiatan ini sebagai langkah awal untuk mempererat tali silaturahim, saling bertukar informasi dunia kerja, dan mengenang masa-masa perjuangan ketika menjadi mahasiswa”, terang Pupung.

Adapun agenda kegiatannya yaitu menyusun dan merumuskan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART), Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO), dan Garis Besar Haluan Kerja (GBHK), serta menetapkan Ketua IKAL FT yang pertama. Hendara Kurniawan alumni angkatan 2002 terpilih menjadi ketua IKAL FT yang pertama.

Reuni akbar FT 2017 juga merupakan salah satu Program Kerja (Proker) BEM FT periode 2016/2017. “Semoga acara ini bisa berkelanjutan dan berperan aktif dalam membangun negeri dengan karya, dan acara ini juga menjadi program kerja terakhir Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik (BEM-FT) periode 2016/2017“, jelas Suharto, Ketua BEM-FT.

Jumat, 29 Desember 2017

Unswagati Lahirkan Pemimpin Baru Mahasiswa Melalui Pemira

Unswagati, Setaranews.com - Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon telah sukses melaksanakan Pemilihan Umum Mahasiswa Raya (Pemira) pada Kamis (28/12). Pesta demokrasi tahunan yang diadakan guna memilih pemimpin yang menjadi nahkoda Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas (BEM-U) dan jajaran Dewan Perwakilan Mahasiswa tingkat Universitas (DPM-U) dari partai yang bertarung di Pemira.

Kesuksesan Pemira tahun ini ditandai dengan meningkatnya partisipasi mahasiswa dalam memilih pemimpinnya dibandingkan tahun 2016 kemarin. Terdapat kenaikan 249 mahasiswa yang mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di tiga kampus dari yang mulanya 1471 mahasiswa pada 2016 menjadi 1720 mahasiswa pada tahun 2017. Kenaikan tersebut diakui Hadi Utomo, Ketua Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa (PPUM) merupakan capaian yang cukup baik dan menjadi bahan evaluasi PPUM kedepan agar terus menaikkan partisipasi pemilih. Meningkatnya partisipasi mahasiswa tahun ini pun tidak akan terjadi cukup besar tanpa dibarengi track record dari para pasangan calon sehingga dapat mendobrak angka partisipasi mahasiswa.

Tahun ini terdapat empat pasangan calon dengan tujuh partai yang bertarung mendapatkan kursi kekuasaan. Dari empat pasangan calon tersebut, keluarlah pasangan Fikri-Kiki yang berada di nomor urut dua sebagai pemenang. Suara yang diperoleh mencapai 31,16% dari total pemilih yang datang ke TPS. Pasangan pemenang ini diusung oleh tiga partai yakni Partai Damai Amanah Mahasiswa (PDAM), Partai Ekonomi Mobile Legend dan Partai Premium. Fikri sendiri merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris sedangkan Kiki adalah mahasiswa jurusan Manajemen.

Untuk tapuk kekuasaan pimpinan DPM-U datang dari Partai Pendidikan dengan perolehan suara 17,67% dari total mahasiswa yang menyuarakan pilihannya. Partai yang memiliki lambang Ganesha ini diketuai oleh Ahmad Jalaludin, mahasiswa jurusan Manajemen.

Terpilihnya pemimpin baru di kalangan mahasiswa Unswagati diharapkan dapat menjaga kepercayaan mahasiswa yang telah memilih agar bisa menjalankan tugas dan kewajibannya bagi kepentingan mahasiswa seperti yang diungkap Hadi,

“Harapannya bisa menjaga amanah mahasiswa dan menjalankan tanggung jawab sesuai kepentingan mahasiswa.” Tutupnya. (Anisa/Reporter)

Kamis, 28 Desember 2017

Terkait Pemira Unswagati 2017, TPS 3 Sempat Alami Perdebatan

Unswagati, Setaranews.com – Pemilihan Raya (Pemira) 2017 Presiden Mahasiswa (Presma) dan Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 3 yang terletak di Kampus 3 Unswagati sempat mengalami perdebatan.

Perdebatan tersebut terjadi antar mahasiswa lebih tepatnya terjadi antara ketujuh partai yakni PDAM, Premium, Ekonomi ML, Pendidikan, KITA, Garuda dan PAHAM yang melakukan musyawarah mufakat pada pukul 15.45 WIB. Musyawarah ini terjadi karena menentukan penutupan TPS khususnya pada TPS 3.

Partai PDAM, Premium, Ekonomi ML mengajukan untuk meminta diperpanjang karena TPS 3 dibuka pada pukul 09.15 WIB, mengingat hal ini telah melanggar aturan bahwa seharusnya TPS dibuka pada pukul 08.00 WIB, disisi lain Partai Pendidikan, KITA, Garuda dan PAHAM menolak untuk perpanjangan waktu karena hal tersebut sudah tertulis jelas jika TPS harus tutup pada pukul 15.00 WIB. Mereka meminta agar mahasiswa bisa mengikuti aturan yang telah dibuat.

Sementara menurut Wakil Ketua Partai PDAM yakni Hotman jika merujuk pada aturan, seharusnya ada punishment bagi penyelenggara terkait keterlambatan pembukaan TPS 3 yang seharusnya pukul 08.00 WIB tetapi menjadi 09.15 WIB. “Jika merujuk pada aturan kita minta konsekuensi bagi pelanggar aturan,” ujarnya, Kamis (28/12).

Sementara pihak penyelenggara yakni Ketua PPUM, Hadi mengikuti kesepakatan yang diambil dari musyawarah. "Kita sesuai kesepakatan yang di ambil dari musyawarah ini, karena kan musyawarah sudah tapi tidak menemukan solusi, jadi voting."

Setelah melalui perdebatan yang cukup alot akhirnya TPS 3 ditutup pada pukul 15.00 WIB dengan menandatangani berita acara yang disetujui oleh perwakilan saksi partai mahasiswa, PPUM dan Panwaslu.

Simak Hasil Pemira FE Unswagati 2017

Unswagati, Setaranews.com - Fakultas Ekonomi Unswagati baru saja menyelenggarakan PEMIRA (Pemilihan Raya), ialah salah satu pesta demokrasi yang di selenggarakan di lingkungan kampus biasanya untuk memilih Ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) tingkat Fakultas. Pada kesempatan ini diselenggarakan dalam rangka pemilihan Ketua dan Wakil Ketua ORMAWA (Organisasi Mahasiswa) Fakuktas Ekonomi  tahun 2017/2018 diantaranya pemilihan Gubernur BEM Fakultas Ekonomi, Ketua HIMAJEMEN (Himpunan Mahasiswa Manajemen), HIMATANSI (Himpunan Mahasiswa Akuntansi) yang berlangsung pada Rabu, 27 Desember 2017 di depan  Gedung Baru Kampus 1 Unswagati. Acara yang di diselenggarakan oleh PPUM  (Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa) DPM FE (Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi) ini bertemakan “Mengawal PEMIRA SEHAT (Sportif, Efektif, Harmonis, Aspiratif, Taat Azaz)" dan acara ini di mulai sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.

Panitia hanya membuka satu TPS (Tempat Pemungutan Suara) dikarenakan anggaran yang diberikan oleh pihak kampus yang hanya mencukupi untuk satu TPS saja. Namun demikian, dengan dibukanya satu TPS banyaknya mahasiswa yang melakukan proses pemilihan tentu menjadi daya tarik tersendiri untuk PEMIRA FE (Pemilihan Raya) kali ini. Jumlah surat suara yang disiapkan sesuai dengan DPT (Daftar Pemilih Tetap) sebanyak 3.423 surat suara. Setelah proses perhitungan selesai yang dilaksanakan di Auditorium Kampus 1 Unswagati, terakumulasi bahwa surat suara yang terpakai sebanyak 406 untuk pemilihan ketua HIMAJEMEN, 377 untuk pemilihan HIMATANSI, dan 786 untuk pemilihan ketua BEM FE.

Jadi total keseluruhan surat suara yang terpakai sebanyak 1.569 surat suara. Sedangkan dari total keseluruhan jumlah surat suara yang GOLPUT (tidak memilih) hanya 22 surat suara. Hal inilah  yang menjadi bukti adanya kemajuan tingkat partisipasi mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Ormawa di Fakultas Ekonomi tahun ini. “Harapan saya, semoga nanti siapa pun yang terpilih menjadi Ketua dan Wakil Ketua ORMAWA (Organisasi Mahasiswa) bisa memenuhi dan melaksanakan semua visi misinya sesuai dengan apa yang dipaparkan saat kampanye berlangsung.” Tutur Oci Mahasiswa dari Prodi Manajemen usai pemilihan pada LPM Setara (27/12/17)

Akhirnya setelah tahap demi tahap terlewati dengan cukup baik, maka tadi malam sudah terpilih beberapa nama yang sah menjadi Ketua dan Wakil Ketua Ormawa FE diantaranya, Ketua Himajemen terpilih atas nama M. Rahmat Dzakiyudin dengan perolehan 256 surat suara, Ketua Himatansi terpilih atas nama Faisal Muharram dengan perolehan surat suara sebanyak 203. Gubernur BEM FE terpilih atas nama Widha Wahidah dengan Wakil Gubernur Gugun Gunawan dengan perolehan surat suara sebanyak 497.

“Menurut saya sih PEMIRA tahun ini lebih banyak partisipannya jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Soalnya tahun sekarang ini mahasiswanya masih banyak yang masih aktif kuliah, jadi lumayan banyak yang ikut memilih. Harapan untuk semua paslon (pasangan calon) semoga siapapun yang nanti terpilih bisa ikhlas menerima apapun hasilnya, karena kami selaku panitia sudah berusaha memfasilitasi dalam kegiatan ini.” Tutup Ana Rosiana selaku Ketua PPUM FE 2017. (Riska Aulia/Reporter)

 

Puisi: Kosong

Kutumpahkan kesaktian langit

Dikeluarkannya angin dengan lembut

Pun kabut halus

Untuk disampaikannya pada relung

Ia pada kenangan sejalan demi setapak

Keringatnya dicucurkan tidak untuk menerima lelah pada perjalanan

Tapi teruntuk mengendalikan

Yaitu

Lebih menerima kenyataan

Bahwa di dalam benak adalah ingatan yang tak bisa terhapus oleh masa

Sejengkal pun tanah ,tikungan dimana pernah berebut

hujan badai yang menahan

Bahkan langir cerah dengan gelayutan monyet

Juga kelip kelip indah malam hari

Masih kita nikmati

Dulu bisa bersamaan

Tapi kali ini ku tengok langitnya kosong

Senin, 25 Desember 2017

PPUM Unswagati: Dana Kampanye Bersifat Mandiri

Unswagati, Setaranews.com - Di Unswagati sedang berlangsung perhelatan akbar mahasiswa yakni Pemilihan Raya (Pemira) tingkat Universitas 2017. Dimana calon yang diusung ada 4 pasang yakni nomor urut 1 Lisa-Gerry, nomor urut 2 Fiqri-Rizki, nomor urut 3 Dhannar-Reja, dan nomor urut 4 Tessa-Kelly.

Pemilihan Umum Mahasiswa (PUM) sendiri rencana akan dilaksanakan pada Kamis, 28 Desember 2017. Dimana banyak kampanye yang dilakukan partai mahasiswa beserta pasangan calon yang diusungnya.

Berbagai cara kampanye pun dilakukan oleh partai mahasiswa untuk memperkenalkan calon Prsiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa yang diusungnya. Pemasangan spanduk, pamflet dan stiker menjad media untuk berkampanye.

Terkait dana kampanye, Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa (PPUM) mengungkapkan, bahwa sudah ada aturan yang mengatur tentang sumber dana kampanye partai mahasiswa maupun calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa.

“Dana kampanye itu sifatnya mandiri, yang jelas di dalam aturan itu sudah dijelaskan bahwa ada larangan terkait sumber dana kampanye, diantaranya tidak boleh bersumber dari Partai Politik, Lembaga, dan sejenisnya," ungkap Hadi Utomo, Ketua PPUM Unswagati 2017.

Ketika ditanya mengenai dana PUM dari Universitas, Hadi pun menjelaskan dana dari universitas hanya diperuntukan untuk jalannya kegiatan PEMIRA saja. "Dana dari universitas itu pasti ada, tapi hanya untuk jalannya pemira saja," tutupnya. (Trusmiyanto/Reporter)

Jumat, 22 Desember 2017

Makna Historis Hari Ibu Nasional yang Disahkan Presiden Soekarno

Nasional, Setaranews.com – Di Indonesia sosok Ibu diapresiasi lewat Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember. Banyak orang akan berbondong-bondong mengungkapkan kasih sayang dengan cara yang bermacam-macam. Biasanya ada yang memberikan sebuket bunga atau membebaskan seorang Ibu dari tugas domestik seharian. Tapi tahukah Anda bahwa Hari Ibu di setiap negara berbeda-beda dan mempunyai sejarah yang bermacam-macam?

Misalnya saja di India, Hari Ibu dilakukan selama 10 hari di bulan Oktober. Umat Hindu di India akan merayakannya dengan Festival Pujha Durga. Festival ini bertujuan memberikan penghormatan kepada Dewi Durga yang dianggap Ibu alam semesta.

Atau Amerika Serikat yang menjadikan minggu kedua di bulan Mei sebagai Hari Ibu. Pelopor utamanya ialah Anna Marie Jarvis. Tiap tanggal 9 Mei ia memperingati kematian Ibunya dengan cara membagikan tangkai-tangkai bunga Anyelir ke tiap Ibu. Ibunya ialah Ann Maria Jarvis yang meninggal pada tahun 1905 yang merupakan seorang aktivis sosial selama Perang Sipil Amerika. Pada tahun 1908, Anna mulai memperjuangkan keberadaan Hari Ibu dan mengajukan proposal untuk menjadikannya sebagai hari libur nasional, tapi ditolak. Baru pada tahun 1914, deklarasi tersebut disetujui oleh Presiden Amerika ke-28, Woodrow Wilson.

Kemudian, berangkat dari sanalah Hari Ibu di Amerika Serikat diperingati tiap minggu kedua di bulan Mei dan diikuti oleh 75 negara seperti Australia, Denmark, Italia, Jerman, Afrika Selatan, Malaysia, Filipina, China, Hong Kong dan Jepang.

Sementara di Indonesia, tanggal 22 Desember diambil dari tanggal sejak terselenggaranya Kongres Perempuan Indonesia pertama tahun 1928 di Yogyakarta. Kongres ini bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dalam bidang pendidikan dan pernikahan. Acara yang dihadiri oleh 30 organisasi wanita dari 12 kota di Jawa dan Sumatera ini berlangsung selama 4 hari. Dan ternyata, organisasi wanita di Indonesia ini sudah ada sejak tahun 1912. Keberadaannya terinspirasi oleh para pahlawan wanita Indonesia seperti Kartini, Cut Nyak Meutia, Martha C. Tiahahu, Dewi Sartika dan Rasuna Said. Kini Kongres Perempuan Indonesia lebih dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).

Lantas tercetusnya tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu telah diputuskan lewat Kongres Perempuan Indonesia ketiga pada tahun 1938 di Bandung. Lalu dikukuhkan lewat Dekret Presiden RI No. 316 tanggal 16 Desember 1953 oleh Presiden Soekarno. Jika Amerika Serikat menjadikan Hari Ibu sebagai hari libur nasional, maka Indonesia hanya menjadikannya sebagai hari nasional.

Adanya Hari Ibu di Indonesia sebagai bentuk jawaban atas protes masyarakat. Karena sebelumnya Presiden Soekarno menetapkan Hari Kartini tiap tanggal 21 April sebagai bentuk perayaan emansipasi wanita nasional. Banyak masyarakat menganggap perjuangan Kartini tidak menyeluruh—hanya di Jepara dan Rembang. Maka Presiden Soekarno menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu. Salah satu cara untuk mengenang jasa para pahlawan wanita Indonesia, selain Kartini, yang disatukan kedalam simbol sosok Ibu.

Selamat Hari Ibu! Semoga kita tidak lupa jasa para pahlawan wanita Indonesia dan Ibu yang telah melahirkan kita.

Rabu, 20 Desember 2017

SKK Migas Kenalkan Industri Hulu Migas ke Mahasiswa Unswagati

Unswagati, Setaranews.com - Pagi yang cerah mengiring Satuan Kerja Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Divisi Humas mengadakan acara Kuliah Umum Hulu Migas Goes To Campus 2017, di Ruang Auditorium Kampus Utama, Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) pada Rabu, 20 Desember 2017, dengan menggandeng pihak Fakultas Teknik bersama Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik (BEM-FT) sebagai panitia.

Adapun pemateri dalam acara ini yaitu Benyamin (SKK Migas), Agus Sudaryanto (Humas Pertamina Hulu Energi), dan Ali Dharmayasa (Asset 3 Legal & Relation Manager), dimana ketiga pemateri ini memang berkompeten di bidangnya.

Program ini merupakan kuliah umum dan diskusi seputar masalah terkini industri hulu migas. Program ini dilakukan serentak di 42 kampus di Indonesia. Dimana teknisi-teknisi migas ini sudah dipegang oleh anak bangsa, maka perlu diadakannya pengetahuan mengenai industri hulu migas.

Benyamin yang membawakan materi tentang industri hulu migas, dia menegaskan bahwa harus mengganti ketergantungan pemakaian minyak dan beralih ke gas. Benyamin juga menegaskan pentingnya bantuan dana dan teknologi yang mendukung dalam industri migas. “Industri ini membutuhkan biaya dan teknologi yang besar sehingga semua ditanggung oleh pemerintah," tegasnya.

Melihat kondisi sumber daya alam akhir-akhir ini memaksa masyarakat harus beralih dari minyak ke gas. Dimana di daerah perbatasan memiliki potensi besar jika menggiatkan kegiatan hulu migas maka akan ada kemungkinan untuk bisa lebih maju. “Kita mencoba memberi pengertian dan merubah pola fikir masyarakat dengan komponen lain yang juga dapat memberikan pendapat bagi negara,” tutupnya.

Peran kehumasan dalam pertamina hulu migas yang disampaikan oleh Agus Sudaryanto, membangun hubungan dan menjalin kerjasama memang sangatlah penting untuk keberhasilan dalam sebuah industri tak lain dengan pertamina pula, dengan menerapkan kehumasan berbasis kemasyarakatan. "Peran pertamina hulu energi bekerja pada laut dalam, dimana kehumasan merenerapkan kehumasan berbasis kemasyarakatan,” katanya.

Sependapat dengan Benyamin, Ali Dharmayasa menegaskan pentingnya kelangsungan pasokan gas bagi kehidupan masyarakat.

Berikut Cara Agar Tidak Mudah Sakit Saat Musim Hujan

Tips dan Trik, Setaranews.com - Akhir tahun hingga menjelang bulan baru ditahun baru iklim di Indonesia biasanya terasa dingin, hujan yang terus menerus mengguyur dari pagi hingga malam terkadang menjadi rutinitas yang mau tidak mau harus kita hadapi. Pergantian musim dari musim kemarau ke musim penghujan ini biasanya membuat tubuh lebih rentan terhadap gangguan kesehatan. Hal ini disebabkan karena tubuh dipaksa beradaptasi dengan suhu dan kelembapan udara yang berbeda daripada sebelumnya.

Jika tidak segera mendapatkan perhatian dan penanganan yang serius maka kemungkinan tubuh terkena penyakit akan lebih besar. Sehingga tak heran jika ruang tunggu dokter akan lebih penuh saat musim ini. Penyakit yang menjangkit dimusim penghujan ini bukan hanya rentan menyerang orang dewasa, anak-anak juga justru lebih beresiko. Berikut beberapa tips agar tidak mudah sakit saat musim hujan seperti yang dikutip dari Konsultasi Syariah Blogspot.

1. Saat Kehujanan, segera mandi dan keramas

Sebisa mungkin saat kita kena air hujan dan segera dibersihkannya dengan mandi dan keramas. Karena partikel polusi ada di udara hujan dan kita tidak bisa menjamin kebersihannya. Air hujan juga membuat tubuh kedinginan. Mandi air hangat bisa menjadi solusi.

2. Usahakan tubuh selalu hangat

Misalnya dengan memakai jaket atau sweater. Minum minuman atau makanan yang hangata. Karena suhu dingin saat musim hujan bisa turun daya rahan tubuh jika terpapar terlalu sering.

3. Tidur yang cukup dan jangan begadang

Bagi orang dewasa minimal tidur 6-8 jam sehari. Usahakan saat bagadang, balas dengan tidur siang. Jangan sampai tidur nanti kehujanan atau mandi air hujan. Tidur adalah fase di mana tubuh memperbaiki daya tahan tubuh dan meningkatkannya selama turun.

4. Tetap rutin berolahraga

Musim hujan jangan menjadi alasan tidak berolahraga. Selama musim hujan tetap rutin berolahraga. Banyak olahraga indoor yang bisa dijadikan piliha. Misalnya gym, futsal, bulutangkis dan lain-lain. Tidak bisa ditawar akibat udara dingin selama musim hujan

5. Banyak minum air putih

Air putih merupakan sarana detokfisiksi yang baik. Air bisa membantu membebaskan racun-racun dalam tubuh. Minum air minimal 8 gelas sehari dan usahakan bawa tempat minuman di mana saja anda berpergian. Bisa saja kapan saja dan tidak bisa terjadi gejala awal dehidrasi.

6. Jaga Makanan anda

Musim hujan buat bakteri dan kuman mudah menyebar dan penyakit infeksi menular menjadi lebih banyak kejadiannya. Anda perlu menjaga makanan anda dan melihat sumber makanan anda. Misalnya makanan di pinggir jalan. Perhatikan kebersihannya, jika layak dan cukup bersih anda bisa memilihnya jika meragukan keluar cari yang lain.

7. Jaga kebersihan rumah anda

Kesehatan rumah anda, gangguan genangan udara dan saluran airnya. Musim hujam terjaga menjadi penyakit sarang. Jaga kebersihannya agar anggota keluarga bisa terjaga dair kuman dan virus yang bisa menyerang kapan saja di musim hujan.

8. Konsumsi Vitamin

Saat pergantian musim dari musim kemarau menuju musim penghujan tubuh biasanya akan tidak secara langsung menyesuaikan kondisinya, melainkan melalui sebuah proses terlebih dahulu. Proses inilah yang biasanya mempengaruhi system imun atau kekebalan tubuh manusia menjadi lebih lemah. Saat sistem kekebalan tubuh menurun, maka penyakit akan lebih rentan menyerang. Untuk itulah konsumsi vitamin amat dibutuhkan untuk menjaga kestabilan system imun. Oleh sebab itu, konsumsi vitamin terutama vitamin C amat dianjurkan. Kandungan vitamin C ini bisa juga anda peroleh secara alami dari kandungan buah-buahan seperti buah jeruk, buah strawberry dan masih banyak lagi. Mengkonsumsi vitamin C secara rutin akan memastikan kebutuhan vitamin C dalam tubuh terpenuhi, yang pada akhirnya akan membantu anda meningkatkan fungsi sistem imun dalam tubuh. (Nanang Abdul F./Anggota Magang)

Bersama Fakultas Teknik Unswagati, SKK Migas Adakan Kuliah Umum

Unswagati, Setaranews.com - Satuan Kerja Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Divisi Humas adakan acara Kuliah Umum Hulu Migas Goes To Campus 2017 di Ruang Auditorium Kampus Utama, Universitas Swadaya Gunung Jati, pada Rabu, 20 Desember 2017.

Acara yang dihadiri oleh 250 peserta dari kalangan umum namun di khususkan untuk mahasiswa Fakultas Teknik Unswagati itu, menggaet pihak Fakultas Teknik dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik (BEM-FT) sebagai panitia.

Adapun tujuan dari acara tersebut untuk menyebarkan informasi yang tepat tentang industri migas. “Yaa untuk menyebarkan informasi yang tepat tentang migas itu sendiri,"ungkap pihak Humas SKK Migas Jakarta. Unswagati dipilih sebagai tuan rumah acara tersebut karena Unswagati adalah kampus besar yang dekat dengan daerah operasi Industri Migas.

“Ini kan di daerah Jawa barat dekat dengan daerah operasi industri migas, jelas ini menjadi stakholder yang penting sekali bagi kalangan akademisi di daerah operasi,” Tegasnya. Pihaknya juga mengharapkan Masyarakat dan mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar dan rasional jika suatu saat nanti ada pemberitaan tentang Industri migas.

Disisi lain Suharto selaku Ketua BEM-FT Mengungkapkan Acara ini adalah acara tahunan. Ketika di singgung mengenai persiapan, Ketua BEM-FT yang sebentar lagi dimisiyoner itu menyatakan semua persiapan dengan maksimal, serba Dadakan karena waktu untuk Prepare tidak lama. “semua serba mendadak, yaa kita sih berusaha semaksimal mungkin, dan bisa di bilang acara ini alakadarnya, karena kita persiapan tuh cuma 4 hari” Tegasnya. Dia juga mengharapkan bisa menjalin kerjasama baik itu untuk Beasiswa, Lapangan kerja dan sebagainya.

Wakil Rektor III Berikan Dukungan Untuk Kepengurusan Baru UKM Seni dan Budaya

Unswagati, Setaranews.com – Berdiri di podium di hadapan puluhan mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon, Dr Ipik Permana, M.Si selaku Wakil Rektor III yang mewakili Rektor Unswagati memberikan dukungannya terhadap Organisasi Mahasiswa Unswagati. Beliau membagi pengalamannya berorganisasi semasa menjadi mahasiswa Fisip Unswagati, dari mengikuti organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di tataran Fakultas hingga Universitas. Lika-liku yang dialami ketika berorganisasi diyakininya menjadi sebuah proses kedewasaan mahasiswa.

Menurutnya, para pemimpin dapat terlahir dari organisasi mahasiswa. Untuk itulah beliau menghimbau agar mahasiswa dapat mengikuti organisasi yang berada di Fakultas maupun Universitas sesuai dengan keinginannya guna mengasah kepemimpinan masing-masing.

“Organisasi Kemahasiswaan merupakan kawah candradimuka. Tempat lahirnya pemimpin. Akan sangat rugi jika mahasiswa tidak mengikuti organisasi mahasiswa.” Tutur Dr. Ipik Permana, M.Si. pada acara Serah Terima Jabatan dan Pelantikan Kepengurusan UKM Seni dan Budaya periode 2017/2018 di Aula Unswagati, Senin (18/12).

Sementara itu, Safeti Winarsih, ketua umum UKM Seni dan Budaya terpilih periode 2017/2018 sempat mengeluhkan dukungan dari pihak Universitas terkait kegiatan yang diadakan UKM Seni dan Budaya, serta keikutsertaan UKM Seni dan Budaya selaku organisasi mahasiswa yang berfokus pada bidang kesenian dan kebudayaan dalam partisipasinya di acara tahunan Universitas. Hal itu dikarenakan universitas kerap menggunakan pihak luar untuk mengisi kesenian lengser pada kegiatan wisuda.

“Kami kurang mendapat dukungan dari universitas, padahal kami sering membawa nama baik Unswagati baik di dalam maupun luar kampus.” Ujar Safeti, yang juga merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.

Namun tak sejalan dengan pernyataan Safeti, Dr. Ipik Permana, M.Si mengaku sudah melakukan dukungan dari awal untuk UKM Seni dan Budaya. Beliau juga menegaskan untuk melakukan diskusi secara baik-baik antara ketua umum dan pihaknya jika ada permasalahan dalam bidang kemahasiswaan tanpa membawa masa ramai-ramai.

“Kan sudah ada Ketua, kita memberi amananat kepada ketua. Jadi kalau ada masalah apa-apa, bicarakan saja tapi gak usah rama-ramai.” ucapnya.

Terkait keluhan Safeti mengenai partisipasi UKM Seni dan Budaya di kegiatan wisuda, dirinya berjanji akan selalu melibatkan UKM Seni dan Budaya pada setiap acara tahunan yang diadakan Universitas, khususnya yang berkaitan dengan kesenian dan kebudayaan.

 

Selasa, 19 Desember 2017

Asclepius 2018 Sparta Jadi Ajang Promosi FK Unswagati

Unswagati, Setaranews.com - Unswagati, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran (FK) Unswagati akan menyelenggarakan pertandingan bola basket SMA Putra/i se-wilayah 3 Cirebon.

Kegiatan yang di beri nama ASCLEPIUS 2018 SPARTA ini memiliki tema Sportivity, Unity, and Glory. Kegiatan yang akan berlangsung pada tanggal 25 Februari hingga 4 Maret 2018 ini diselenggarakan di GMC Basketball Arena Cirebon.

ASCLEPIUS merupakan event bola basket tahunan se-Wilayah 3 Cirebon. Pendaftaran pun sudah mulai di buka dari tanggal 4 Desember-10 Januari 2018 (Rp.700.000) dan tanggal 11 Januari – 15 Februari 2018 ( Rp. 750.000). Sistem pendaftaran ini disediakan dengan dua cara yakni bisa secara online atau pun offline (transfer) pada REK BNI 0585350050 a.n. Dina Alfiana. Total hadiah untuk acara ini sebesar Rp.10.000.000,-

Hanif selaku Ketua Pelaksana berujar bahwasanya tujuan acara ini selain untuk mempererat persaudaraan dengan tim-tim basket tingkat SMA se-Wilayah 3 Cirebon juga sebagai ajang promosi Fakultas Kedokteran (FK) Unswagati.

“Acara ini diadakan sebagai ajang promosi Fakultas Kedokteran Unswagati, selain itu juga tujuan kami mengadakan acara ini untuk mempererat tali persaudaaraan & sportifitas tim-tim basket tingkat SMA yang ada di wilayah 3 Cirebon. Tentunya dengan diselenggarakan acara ini selain para siswa lebih mengenal Fakultas Kedokteran Unswagati, dengan di adakannya acara ini para siswa diharapkan bisa terus berkarya dan mengembangkan bakatnya di bidang olahraga bola basket.” Tutupnya. (Riska Aulia/Reporter)

7 Tips Memanage waktu Kuliah dan Organisasi

Tips dan Trik, Setaranews.com - Jika kamu seorang mahasiswa jangan sampai kamu menjadi mahasiswa yang hanya menjadi mahasiswa kupu – kupu (kuliah pulang kuliah pulang). Aktiflah di berbagai organisasi yang kamu sukai. Tidak akan rugi ketika kamu mengikuti kegiatan selain kegiatan kuliah. Karena dengan berorganisasi, kamu bakal terbiasa bekerjasama dengan orang lain (work as a team), memiliki jiwa kepemimpinan (work as a leader), terbiasa bekerja dengan manajemen (work with management). Di dalam kehidupanmu setelah kuliah, skill tersebut sangat dibutuhkan ketika memasuki dunia yang sebenarnya. Tetapi kadang seorang mahasiswa aktivis organisasi menemui kendala dalam membagi waktu antara kuliah dan organisasi. Berikut tips-tips membagi waktu kuliah dan organisasi:

1. Kenali Dirimu

Pertama yang harus kalian lakukan adalah, kenali dirimu dengan baik. Kenali cara kerja kalian, dan dalam kondisi yang bagaimana kalian dapat bekerja secara efektif. Cara ini menurut penulis penting banget. Simak ilustrasinya dibawah ini:
A orangnya harus di cicil kalo nugas, karena tidak bisa begadang sampai malem, jadi waktu efektif A buat nugas itu pagi-sore, biasanya A sering kebut nugas di weekend pagi. Terus A bukan termasuk orang yang perfectionist, jadi kalo nugas bisa cepet yang penting hasilnya rapih dan sesuai, gak harus perfect dan muluk-muluk yang penting pas ngerjain do the best aja dan yakin sama karya kamu! Jadi A udah tahu butuh berapa lama untuk ngerjain tugas-tugasnya.

2. Kenali Aktivitasmu

Nah, setelah kamu tahu gimana cara kamu bekerja dan kapan aja kamu bisa bekerja efektif, kamu harus tau apa aja aktivitas yang akan kamu lakukan, minimal kamu udah punya list kegiatanmu dalam seminggu. Bagi aktivitasmu berdasarkan prioritas, kamu harus bisa nentuin mana yang paling penting dan paling urgent, mana yang penting aja tapi gak terlalu urgent, dll.

3. Aturlah Waktumu

Biasakan memanage perencanaan waktu. Buatlah jadwal kuliah dan kegiatan organisasi dalam satu timeline yang detail – baik hari, jam, dan tempatnya. Artinya buatlah schedule di Notes sebagai agenda dan acuan kamu.

4. Komunikasi

Biasakan bersikap dan berkomunikasi asertif.
Contoh: besok, kamu menghadapi ujian semester. Akan tetapi, kamu juga memiliki agenda rapat organisasi nampakny mendesak. Dalam situasi ini, kamu harus berani mengatakan tidak, tetapi tetap dalam koridor kesantunan. Ujian semester adalah Prioritas I, rapat bisa diganti waktu lain, namun ujian semester tidak bisa.

5. Jangan menunda pekerjaan

Kebiasaan yang satu ini pasti hobi banget nih, nah ini adalah salah satu juga kendala penghambat kegiatan kuliah ataupun kegiatan organisasi yaitu “menunda pekerjaan”. Kebiasaan yang menyenangkan bagi kamu, membuat kamu menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya kamu lakukan sekarang juga. Apalagi jika sudah mendekati kata “deadline”. Jangan pernah salahkan siapapun jika tugas-tugas yang kamu kerjakan menjadi terbengkalai atau lupa. Kebiasaaan mahasiswa banget memang, suka mengerjakan tugas pada saat menjelang deadline. Atau melakukan sistem SKS (Sistem Kebut Semalam) Ini merupakan suatu kebiasaan yang buruk bagi kamu. Efeknya mungkin tidak akan tersasa pada saat ini, melainkan pada masa depan yang akan datang. Jika kamu sudah terjun ke dalam suatu komunitas masyarakat atau suatu organisasi masyarakat, lalu kamu diberi tugas untuk menjalankan suatu pekerjaan jangan pernah menunda pekerjaan tersebut, karena kelak kamu akan menjadi publicfigure yang akan dinilai banyak orang. Segala pekerjaan kamu akan menjadi contoh bagi lingkungan sekitarnya dan dari situlah mereka akan melihat kamu itu pribadi yang seperti apa.

6. Totalitas diri

Dalam kegiatan kuliah maupun kegiatan suatu organisasi, kamu harus memiliki totalitas diri yang baik. Jika kamu di organisasi, pada saat itu juga totalitaskan diri kamu di kegiatan organisasi. Begitu juga dengan kuliah. Pandai-pandailah memposisikan totalitas diri kamu pada suatu organisasi. Jika kamu berada di organisai tersebut, totalitaskan diri kamu pada kegiatan tersebut. Sebaliknya, saat kuliah totalitas dan fokuskan diri kamu pada mata kuliah yang kamu pelajari tidak pada satu mata kuliah saja tapi semua mata kuliah.

7. Kesehatan

Kesehatan tubuh juga sangat penting, karena kalau kita tidak bisa menjaga kesehatan tubuh kita bagaimana kita mau menjalani kegiatan sehari-hari yang padat tentunya. Apalagi masa-masa kuliah, masa yang sibuk-sibuknya, waktu liburpun atau kosong tidak tentu. Saking asiknya main dengan teman-teman kamu jadi lupa dengan kesehatan diri sendiri. Hal tersebut tidak boleh sampai terjadi karena kesehatan itu tetap nomor 1. Bagaimana kita mau ikut banyak kegiatan organisasi kalau kesehatan tubuh kita gampang down. Pasti kita jadi tidak bisa banyak mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi atau kegiatan lainnya. Jadi sayangilah tubuhmu jangan pernah menyepelekan sakit, jika kalian sedang sakit beristirahatlah jangan memaksakan tubuh kalian untuk melakukan kegiatan yang membuat tambah sakit. (Shara Maharani/Anggota Magang)

Senin, 18 Desember 2017

PPUM Telah Terbentuk, PEMIRA Unswagati 2017 Siap Digelar

Unswagati, Setaranews.com - Pemilihan Raya Universitas Swadaya Gunung Jati (PEMIRA Unswagati) 2017 tinggal menghitung hari, tahap demi tahap telah dilalui mulai dari open recruitment panitia Pemilihan Umum Mahasiswa (PPUM) sebagai pelaksana PEMIRA Unswagati, hingga pada proses pendaftaran partai mahasiswa.

Tercatat oleh PPUM terdapat 8 calon partai mahasiswa yang mendaftar. Untuk menjadi partai mahasiswa yang terdaftar secara sah dalam PEMIRA Unswagati 2017, ke-8 calon partai mahasiswa tersebut harus melengkapi beberapa persyaratan diantaranya persyaratan administrasi dan verifikasi. Setelah melakukan verifikasi, PPUM menetapkan hanya ada 7 partai mahasiswa yang lolos dengan status terpenuhi, dan 1 partai mahasiswa yang tidak lolos yakni Partai Semar, dikarenakan tersandung oleh persyaratan administrasi.

Pada Rabu kemarin (13/12) adalah tahap pengambilan nomor urut partai mahasiswa, dengan menghasilkan:

1. Partai PDAM
2. Partai PAHAM
3. Partai Pendidikan
4. Partai KITA
5. Partai PREMIUM
6. Partai Ekonomi ML
7. Partai Garuda Merah

Kemudian, pada tanggal 14-16 Desember 2017 adalah tahap pendaftaran calon ketua dan wakil ketua BEM tingkat Universitas. Ketika disinggung terkait data Daftar Pemilih Tetap (DPT), Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa (PPUM) masih menunggu data dari Pusat Data (PUSDAT) Unswagati. Namun, pihaknya sudah melayangkan surat untuk mendapatkan DPT. ”Kami sudah melayangkan surat ke Pusdat untuk dapatkan DPT, tapi sampai saat ini belum ada respon,” ujar Hadi Utomo Ketua PPUM Unswagati 2017.

Adapun puncak pelaksanaan PEMIRA Unswagati 2017 yaitu proses pemilihan umum dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 28 Desember 2017 di kampus 1, 2, dan 3 Unswagati.

Selasa, 05 Desember 2017

Diksar Klise Jadi Ajang Penguatan Emosional Anggota Muda

Cirebon, Setarnews.com - Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) Fotografi Klise adakan acara Pendidikan Dasar (Diksar) untuk anggota muda Klise. Acara yang dilaksanakan tanggal 2-3 Desember 2017 ini dilaksanakan di Vila Getsemani, Kuningan.

Diksar Klise angkatan ke-10 ini membawa 21 orang anggota muda, namun 1 diantaranya tidak bisa hadir karena sakit. Acara yang mengusung tema “Wild Life Photography” ini dianggap lebih santai dan tidak monoton di banding dengan Diksar yang sebelumnya. Acara ini diawali dengan pengalungan bunga dan mencoret-coret wajah. Ini bermaksud menjadi senjata utama Klise merekatkan emosional satu sama lain.

Adapun alasan dibalik pemilihan tema “Wild Life Photography” ini karena hasil jepretan tangan anggota muda Klise dianggap tidak biasa. "Ya, karena melihat hasil foto-foto sesuai dengan hasil jepretan anggota muda Klise yang terlihat lebih out of the box, dimana hasil-hasil jepretan mereka tidak biasa dengan menggunakan angel yang berbeda,” tutur Ayu Lestari sebagai Ketua Pelaksana acara.

Acara Diksar ini merupakan tahapan pertama yang harus ditempuh anggota muda Klise untuk menjadi anggota tetap Klise, dimana Pendidikan Lanjutan (Dikjut) akan digelar sebagai tahap akhir pengukuhan dengan penerimaan uniform klise sebagai bentuk penetapan anggota tetap Klise.

Penguatan emosional dan tidak meninggikan ego menjadi harapan Ayu untuk anggota muda. “Diksar kan ajang pengakraban antara anggota tetap dan anggota muda ya harapan nya sih tetap saling menguatkan emosional dan jangan sampai terpecahkan karena ego, karyanya harus terus di kembangkan jangan cepat puas dengan pujian 'waaah ini bagus' jangan cepet puas dan harus terus belajar,” tutupnya.

Senin, 04 Desember 2017

Lewat Pra-Diksar Mapala Gunati Siapkan Calon Anggota Baru

Kuningan, Setaranews.com – Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Swadaya Gunung Jati (Mapala Gunati) Cirebon telah melaksanakan kegiatan Pra Pendidikan Dasar (Pra Diksar) bagi para calon anggota baru. Kegiatan tersebut di laksanakan di Kebun Raya Kabupaten Kuningan pada 02-03 Desember 2017.

Pra Diksar merupakan jenjang keanggotaan sebagai tahap awal untuk menjadi anggota Mapala Gunati. Calon anggota harus mengikuti beberapa proses terlebih dahulu sebelum melakukan Pra Diksar yaitu melakukan pendaftaran, melewati seleksi yang terdiri dari tes tulis, fisik, dan interview, selanjutnya perserta akan melanjutkan ke tahap pemberian materi kelas.

“Di dalam materi kelas terdiri dari materi dasar tiga buana dari delapan divisi tentang Kegiatan Alam Terbuka (KAT), barulah selanjutnya mendapatkan materi Pra Pendidikan Dasar sebagai pemantapan calon anggota terhadap pemahaman pada materi-materi yang telah disampaikan sebelumnya.” menurut Abu Nashor selaku Ketua Pelaksana yang juga akrab disapa Laceng.

Laceng juga menambahkan, dengan jumlah peserta yang awalnya yaitu 25 orang terdaftar mengkerucut lagi menjadi 10 orang, kegiatan tersebut di adakan agar calon anggota tidak kaget saat terjut ke medan.

Puisi: Daun Gugur Tinggal Kenangan

Ohhh... Mawarku

Tak sepanjang usiaku mengharapmu

Tak setinggi gunung aku memintamu

Ohhh... Mawarku

Sepatah kata saja kau bilang merindu

Cukuplah itu menjadi penawar empedu

Sekaligus penebus laraku

Dari waktu yang cepat berlalu

Ohh... Mawarku

Ada kenangan yang tak mau di kenang

Ada kerinduan yang tak bisa merindukan

Ada cerita yang tak mau di ceritakan

Kau Mawarku

Ada keinginan yang tak terelakan

Sudikah engkau menjadi penghias hidupku

Mewarnai taman rumahku

Mengharumkan ruang kamarku

Ahhh... Mawarku

Aku terlalu lama menunggu

Tak sudilah aku denganmu

Rabu, 29 November 2017

BEM Unswagati Pamit lewat Festival Musik dan Budaya

Unswagati, Setaranews.com – Penghujung tahun sudah di depan mata. Barisan lama menggantikan barisan baru. Begitupun kepengurusan BEM Unswagati yang segera berakhir. Mereka menamai kepengurusan 2016/2017 itu dengan nama Kabinet Andhakara. Maka dari itu, BEM-U menggelar acara bertajuk “BEM-U Pamit 2” dengan suguhan pagelaran Festival Musik dan Budaya.

Sebagai bagian dari rangkaian acara, pagi tadi di Aula Kampus Utama Unswagati, mereka menggelar seminar bertajuk “Pengenalan Seni dan Budaya Cirebon” yang disampaikan oleh Drs. Dana Kartiman selaku Kepala Dinas Disporbudpar Kota Cirebon. Sayangnya, Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan, PRA Arief Natadiningrat yang dijadwalkan turut mengisi materi tidak bisa hadir.

Suasana seminar cukup ramai dihadiri oleh kalangan mahasiswa dari berbagai Universitas di Cirebon seperti Untag dan UMC. Menurut Imam Wahyudin selaku Ketua Pelaksana, seminar ini seperti wadah untuk pengenalan budaya Cirebon.

“Seminar ini menjadi satu wadah mahasiswa atau pemuda untuk mengenal budayanya sendiri,” ujarnya pada Rabu (29/11) setelah acara berlangsung.

Kemudian acara tidak berhenti sampai disitu. Malamnya tepatnya pukul 18.30 WIB, masih di tempat yang sama, BEM-U akan menggelar malam puncak yang akan diisi dengan akustikan. Bintang tamu acara itu, tidak lain tidak bukan putra kandung Widji Thuku, aktivis 1998 yakni Fajar Merah.

“Kita kan berada di ruang lingkup kampus, Fajar Merah juga dikenal sebagai aktivis. Jadi, malam ini kita akan datangkan beliau,” tutupnya.

Selasa, 28 November 2017

Opini: Isu Jam Malam dan Ruang Gerak Mahasiswa yang Menyempit

Opini, Setaranews.com - Belum lama, sekitar dua pekan yang lalu pihak kampus Unswagati melakukan pemeriksaan terhadap sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan organisasi mahasiswa (ormawa) intra kampus, dengan maksud melakukan pengawasan bagi mahasiswa yang berkegiatan sampai larut malam bahkan menginap di kampus. Karena pemeriksaan tersebut, dalam lingkungan mahasiswa terjadi obrolan hangat yang isunya menjurus pada penertiban kegiatan kampus yang memberlakukan jam malam untuk kegiatan mahasiswa. Bagaimana jika jam malam di berlakukan, menuai pro dan kontra?

Jelas itu akan mengakibatkan konflik antara mahasiswa dengan pihak kampus jika memang jam malam di berlakukan, sebab kenapa, karena sejauh ini belum ada pendekatan yang intens dari pihak kampus untuk bersama-sama menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif dan sesuai dengan kebutuhan suasana akademik di Unswagati. Terlebih lagi bagi UKM dan Ormawa yang frekuesnsi kegiatanya padat, tentunya akan sangat keberatan dengan hal tersebut.

Kira-kira apa alasan pihak kampus jika memberlakukan pembatasan kegiatan dengan adanya jam malam? Menurut penulis, jika memang itu benar, pihak kampus tentunya mempunyai alasan yang mendasar dan tidak asal-asalan. Dengan adanya jam malam kegiatan mahasiswa akan terkontrol dari batasan waktunya dimana setelah malam hari tidak ada resiko penyimpangan-penyimpangan yang di lakukan di dalam kampus, misalnya interaksi mahasiswa yang kurang produktif seperti kongkow games atau semacamnya. Dimana tidak bisa di pungkiri sekretariat organisasi mahasiswa tidak melulu di gunakan dalam kegiatan formal, tapi juga di pakai sebagai pusat interaksi dalam ruang dan waktu yang luas.

Lalu bagaimana jadinya jika itu di terapkan dalam waktu dekat dan dalam kondisi saat ini?

Jika isu jam malam berlaku, tentunya akan menuai konflik antara mahasiswa dengan kampus, karena hal tersebut kegiatan mahasiswa jadi tidak efektif dan akan menurunkan produktifitas organisasi mahasiswa dalam mengimplementasikan program kerjanya yang telah di rencanakan sebelum adanya jam malam. Disisi lain kegiatan mahasiswa juga menambah kredit poin untuk prestasi Unswagati di mata publik ataupun pemerintah.

Selain itu, sebagai mahasiswa dengan beban moralnya untuk menjadi bagian dari lingkungan, bagian dari politik, bagian dari rakyat, yang memiliki tanggung jawab moral untuk merasakan kondisi perkembangan sosial, sangat kiranya perlu ruang gerak yang leluasa untuk bisa berekspresi dan berkarya dalam tempat dan waktu yang lua. Jika di dalam kampus saja sudah di batasi tentunya hal tersebut akan berdampak pada mental dan karakter mahasiswa. Sedangkan di kampus atau di dalam organisasi sangat berpengaruh terhadap perkembangan mahasiswa menuju insan yang berkarakter sesuai harapan pemerintah di dalam regulasinya.

Dalam berorganisasi mahasiswa menjadi terlatih dan berkembang, dengan adanya budaya literasi, diskusi dan perumusan sampai pemecahan masalah, melatih karakter mahasiswa secara alami sehingga memungkinkan bisa berbaur dan mengimplementasikan ilmunya di tengah persoalan rakyat.

Dari pembahasan tadi sedikitnya ada gambaran mengenai kondisi kampus saat berlakunya jam malam untuk tidak melakukan kegiatan di malam hari bagi mahasiswa Unswagati. Di berlakukan atau tidaknya jam malam selagi tidak membatasi ruang gerak mahasiswa untuk berekspresi dan berkarya, menurut penulis tidak masalah. Misalkan saat malam hari ada kegiatan di dalam kampus, sebaiknya ada solusi dari kampus untuk memfasilitasi tempat bagi Ormawa atau UKM agar tetap bisa menjalankan aktivitas organisasinya. Misalnya ada gedung khusus di dalam atau luar kampus khusus untuk kegiatan mahasiswa. Jika hal tersebut belum bisa terpenuhi maka sama saja pihak kampus sudah membunuh karakter generasi muda penerus bangsa, setelah reformasi 1998 harusnya mahasiswa lebih leluasa lagi untuk berdemokrasi dan melanjutkan cita-cita bangsa.

Jika tujuannya adalah penertiban, atau pengawasan organisasi mahasiswa intra kampus, maka pihak kampus harusnya melakukan pembinaan terhadap pembina-pembina organisasi mahasiswa untuk bersama-sama menciptakan suasana akademik di ruang-ruang mahasiswa yang semakin baik. Karena pada dasarnya pihak kampus juga terlibat dalam perkembangan organisasi mahasiswa untuk selalu lebih baik, sama sekali bukan menutup atau membatasi ruang gerak organisasinya. Karena sepengetahuan penulis, di Unswagati banyak organisasi mahasiswa yang tidak mendapat dukungan dari pihak kampus dalam bentuk pembinaan, yang jelas dalam struktur ada SK pembina di setiap Unit Kegiatan Mahasiswa.

Tingkatkan Jiwa Wirausaha Mahasiswa, BEM-Unswagati Gelar Seminar Enterpreneur

Unswagati, setaranews.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati (BEM-Unswagati) Cirebon mengadakan Seminar Enterpreneur di Auditorium Kampus Utama Unswagati, Selasa (28/11). Acara yang mengusung tema "How To Be An Enterpreneur?" tersebut merupakan salah satu Program Kerja BEM Unswagati di Bidang Ekonomi.

Dalam seminar enterpreneur tersebut, BEM-Unswagati mengundang Coach Barlian Winarta dari Star Coach Indonesia sebagai pembicara Seminar.

"Kami undang dia karena dia belajar langsung dari coach Harvard dan dia juga sudah berpengalaman dalam bidang entrepreneur," ungkap Siska Wati Dewi, mahasiswa fakultas ekonomi yang juga Ketua Pelaksana Seminar Enterpreneur pada setaranews.com.

Seminar yang diikuti oleh kurang lebih 250 peserta yang berasal dari mahasiswa unswagati ini bertujuan agar mahasiswa dapat menambah wawasan mengenai cara berwirausaha dan memiliki sifat entrepreneur. "Dengan berkurangnya lapangan kerja, kita harus memiliki sifat enterpreneur agar tidak bergantung pada perusahaan, kita juga bisa membuka lapangan kerja buat orang lain," lanjut Siska.

Kemudian, Siska juga berharap setelah diadakannya seminar ini peserta dapat termotivasi untuk berwirausaha, "Disini mahasiswa berkesempatan menerima ilmu tentang enterpreneur, dengan apa yang sudah mereka dapat mereka tidak takut memulai usaha untuk kedepannya." tutupnya.

Pasca dilaksanakannya seminar enterpreneur, BEM-Unswagati juga membuka Konsultasi Wirausaha bagi mahasiswa yang berkeinginan untuk lebih memperdalam tentang enterpreneur. (Trusmiyanto/Reporter)

Manfaat Mengonsumsi Kacang Hijau bagi Kesehatan Tubuh

Kesehatan, Setaranews.com – Kacang hijau merupakan salah satu tanaman kacang penting di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Dulunya bangsa China menggunakan kacang hijau untuk obat-obatan, seperti menurunkan panas dan mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Di Indonesia, tanaman ini menempati urutan ketiga setelah kedelai dan kacang tanah, baik mengenai luas areal penanaman dan produksinya maupun peranannya sebagai bahan makanan.

Tanaman ini merupakan tanaman semusim berumur pendek, lebih kurang 65 hari biji kacang hijau mempunyai kandungan protein sebanyak 24,4%, lemak 1%, dan karbohidrat 64,6%. Selain itu menurut (Marzuki dan Soeprapto, 2007), tanaman ini mengandung vitamin B1, vitamin A dan C. Biji kacang hijau sebagian besar dikonsumsi untuk bahan makanan seperti tauge, sup, bubur, tepung, minuman dan tahu. Berikut sederet manfaat mengonsumsi kacang hijau:

1. Mengurangi risiko kanker

Kacang hijau termasuk jenis kacang yang memiliki senyawa untuk memerangi infeksi virus. Zat ini berfungsi untuk memperlambat pertumbuhan sel kanker tertentu, termasuk sel yang memicu kanker payudara. Zat di dalam kacang hijau juga bermanfaat untuk mencegah terbentuknya sel tumor.

2. Mengobati anemia (kurang darah)

Kacang hijau kaya akan kandungan zat besi, yang sangat bermanfaat untuk para penderita kurang darah. Diantara jenis kacang-kacangan lainnya, kandungan zat besi pada kacang hijau paling tinggi.

3. Menurunkan berat badan

Kacang hijau disarankan dikonsumsi bagi orang yang ingin diet. Hal itu karena kandungan serat tinggi dan rendah lemak di dalam kacang hijau, sehingga kacang hijau dapat diandalkan untuk menurunkan berat badan. Selain itu tetap jangan lupa melakukan aktivitas olahraga secara teratur.

4. Menurunkan kolesterol

Kacang hijau baik dikonsumsi oleh mereka yang ber-kolesterol tinggi. Dimana makan kacang hijau secara teratur mampu menurunkan kadar kolesterol. Dengan kandungan kalori yang rendah dan memiliki kandungan lemak tak jenuh, sangat baik dikonsumsi untuk menjaga kadar kolesterol agar dalam batas normal.

5. Mengatasi diabetes

Kacang hijau memiliki indeks glikemik yang rendah, artinya bahwa kacang hijau sangat baik dikonsumsi oleh penderita diabetes. Hal itu karena makanan yang memiliki kadar glikemik rendah mampu membuat kadar gula menurun (menjadi normal).

6. Mengurangi keluhan pasca menopause

Kacang hijau memiliki senyawa isoflavon, yang merupakan kelompok phytoestrogen, hal ini membuat kacang hijau memiliki sifat estrogenik alamiah. Konsumsi 90 mg phytoestrogen sehari bermanfaat untuk membantu perempuan yang sedang mengalami transisi menopause, guna mencegah osteoporosis, zat ini bekerja untuk merangsang pembentukan tulang.

7. Menjaga kesehatan jantung

Jantung adalah organ yang sangat vital. Untuk itu, sangat penting melakukan aktivitas olahraga untuk menjaga kesehatan jantung, selain itu yang juga sangat penting adalah mengonsumsi makanan yang baik untuk organ jantung salah satunya dengan kacang hijau. Kandungan serat yang terkandung di dalamnya berfungsi menyerap lemak, hal ini untuk mencegah timbulnya flak di dalam pembuluh darah. Dimana terbentuknya flak di pembuluh darah akan memicu resiko tinggi penyakit jantung dan stroke. (Sindi Lidiaulfah/Anggota Magang)

Senin, 27 November 2017

Pertamina vs Driver AMT, Siapa yang Menang?

Setaranews.com, Indepth Reporting – Siapa sangka, di Indonesia ternyata zombie bukanlah fiktif belaka. Keberadaan mereka nyata adanya, terlebih saat terjadinya Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) massal yang dilakukan oleh Pertamina. Tidak tanggung-tanggung, 1095 orang Awak Mobil Tangki (AMT) Pertamina mendadak menjadi zombie-zombie yang berkeliaran menuntut keadilan pasca PHK yang dilakukan secara sepihak. Padahal, rilis terakhir yang diterbitkan Kompas tertanggal 16 Maret 2017 Pertamina mendapatkan laba sebesar Rp 42 Triliyun rupiah. Sebuah tabiat buruk yang sering dilakukan perusahaan terhadap para pekerjanya.

Zombie yang dimaksud bukanlah seperti yang kita sering tonton di layar kaca, menyeramkan, berbau busuk, dan sering memburu manusia untuk dihisap darahnya kemudian berubah menjadi zombie. Perlu diketahui istilah Zombie ini ditujukan untuk AMT yang bekerja di Pertamina. Kenapa kemudian di sebut Zombie? Alasannya karena para pekerja tersebut tidak mengenal waktu dalam menjalankan tugasnya, karena mereka memakan waktu 12 jam per harinya menjadi pekerja, dan tanpa uang lembur. Mengerikan memang.

Para AMT tersebut benar-benar menjadi zombie yang haus akan darah setelah pengabdiannya selama bertahun-tahun – bahkan puluhan tahun – dibunuh oleh Pertamina dengan melakukan PHK massal. Seperti zombie yang sering muncul di layar kaca, AMT pun kuat berjalan hingga ratusan kilo meter pada saat menggelar aksi long march dari Bandung sampai Jakarta dengan menghabiskan waktu selama delapan hari. Perjalanan tersebut dilakukan lantaran hak-haknya sebagai pekerja – juga manusia – dibumi hanguskan. Tidak salah jika kemudian menyerbu Istana Negara untuk menuntut hak-haknya.

Kekesalan yang memuncak ini bukan tanpa sebab musabab, Nuratmo Setiawan, Koordinator AMT yang terkena PHK dengan raut sedih bercampur marah menjelaskan sederet persoalan. Diantaranya yaitu mereka bekerja dalam waktu panjang diluar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, tanpa hak cuti, jaminan kesehatan, upah rendah hingga PHK tanpa hak yang layak.

“Kami hanya ingin mengembalikan hidup selayaknya kita yang bisa beristirahat, bersenda gurau bersama keluarga setelah kerja panjang. Kami hanya ingin bekerja dengan upah yang bisa membiayai perkembangan diri dan keluarganya. Mereka hanya perlu diperlakukan layak oleh perusahaan, seperti perlakuan yang bisa meningkatkan harkat martabat layaknya seorang manusia,” ujarnya kepada setaranews.com, Senin (27/11).

Mewakili kenistaan yang dialami oleh teman-teman seperjuangan di AMT, Nuratmo menuturkan, tidak sedikit dari para AMT telah bekerja selama belasan tahun tersebut bersama perusahaan BUMN di bidang Minyak dan Gas (MIGAS) tersebut. Pertamina, menurutnya sejak November melakukan PHK secara bertahap terhadap AMT di beberapa wilayah diantaranya Lampung, Merak, Jakarta, Padalarang, Tasik, Ujung berung, Tegal, Surabaya, Banyuwangi dan Makasar.

“Karena kekejaman Pertamina membuat 8000 jiwa keluarga kami terancam. Padahal kami sudah bekerja lebih dari 12 jam sehari membawa BBM yang mudah terbakar, resiko tinggi hingga nyawa kami yang dipertaruhkan jika terjadi kecelakaan. Siang malam kami mengabdi tanpa upah lembur, kami yang sudah berusia lanjut tidak mendapatkan uang pensium,” pungkasnya.

Para AMT terus melakukan perlawanan atas kesewenang-wenangan tersebut, Pria yang menjadi Jubir ini mengatakan dengan penuh keyakinan bahwa Pertamina telah melanggar UU No 13 tahun 2013 yang mewajibkan AMT sebagai buruh tetap. Pertamina juga melanggar peraturan lainnya yaitu, Rekomendasi DPR Komisi IX pada 22 Oktober 2013 yang berisi menghapus sistem outsourching atau divendorkan, melanggar SK Dirjen Migas No 725 bahwa AMT adalah pekerja inti.

“Tidak hanya para suami, istri-istri dari AMT yang bernasib sama pun ikut berjuang bersama. Kami menuntut Pertamina membatalkan PHK, hapus sistem Outsourching, berlakukan 8 jam kerja, bayarkan iuran BPJS, dan bayarkan pesangon terhadap para pensiunan, dan berikan kami hak cuti tahunan,” tukasnya.

Sementara itu, Pertamina mengklaim bahwa pihaknya tidak melakukan PHK secara ilegal. Seperti yang dilansir dari laman detik.com, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Rudy Permana menegaskan, sebanyak 141 AMT yang di PHK itu bukan merupakan pegawainya. Melainkan pekerja yang disedikan oleh 6 mitra perusahaan pemborong pekerja pengangkut.

“Jadi kami luruskan, mereka bukan pegawai kami. Mereka itu para pekerja yang disediakan oleh perusahaan pemborong. Kami sudah menyerahkan sepenuhnya pengangkutan BBM kepada mereka," kata Rudi.

Seleksi dan evaluasi itu meliputi tingkat kehadiran kerja, kinerja yang sesuai target, tidak adanya tindakan indisipliner pekerja, dalam usia produktif, kondisi fisik sehat hingga lulus psikotes yang dilakukan lembaga psikologi.

"Nah, kami mendengar dari para vendor itu, mereka yang di PHK tidak memenuhi beberapa syarat itu. Jadi bukan kami yang memutuskan, tetapi vendor," ungkap dia.

Rudy memastikan distribusi bahan bakar minyak (BBM) di seluruh wilayah operasional tetap terjamin walaupun terjadi mogok kerja awak mobil tangki (AMT). Pasalnya, pihaknya sudah meminta vendor menggantikan para AMT yang mogok.

[caption id="attachment_15538" align="aligncenter" width="212"] Infografis www.setaranews.com tentang Pertamina vs Driver[/caption]

Berbagai Kecaman Terhadap Pertamina

Walaupun aksi demonstrasi dan ancaman mogok massal telah diupayakan para zombie AMT yang juga tidak turut ditanggapi dengan serius oleh Pemerintah, tidak membuat buruh angkut tersebut putus asa. Jerih payahnya mencari keadilan untuk mendapatkan hak-haknya mendapat dukungan dari elemen masyarakat biasa, mahasiswa, politis, hingga parlemen.

Sorotan tajam datang dari anggota DPR RI fraksi PDIP – Parta yang sedang berkuasa – Rike Diah Pitaloka dalam beberapa kesempatan mengecam tindakan Pertamina terhadap AMT. Ia menjelaskan Suku Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Sudinakertrans ) Jakarta Utara telah menerbitkan Nota Pemeriksaan pada tanggal 26 september 2016 nomor : 4750/-1.838 dan 5 Mei 2017 nomor 1943/-1.838. Surat ini menyatakan bahwa status hubungan kerja Awak Mobil Tanki (AMT) beralih menjadi pegawai tetap PT Pertamina Patra Niaga dan meminta agar hak normatif dipenuhi tetapi tidak dijalankan.

"PT Pertamina Patra Niaga untuk mematuhi Peraturan Perundang-Undangan Ketenagakerjaan dengan menjalankan seluruh Nota Pengawasan Sudin Jakarta Utara," kata Rieke seperti yang dikutip di lama tribunnews.com

Kejadian tersebut mendorong adanya ancaman dari para buruh untuk melakukan mogok massal yang bisa berdampak pada terhambatnya saluran distribusi MIGAS. Ketua Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI), Ilhamsyah, membenarkan bahwa para awak mobil tangki (AMT) Pertamina akan melakukan aksi mogok kerja pada 19-24 Juni mendatang. Ilhamsyah mengklaim aksi tersebut akan dilakukan secara serentak di sejumlah kota, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Dilakukannya aksi itu dipicu oleh pemecatan sejumlah AMT yang dilakukan anak perusahaan Pertamina, yakni PT Pertamina Patra Niaga.

“Seperti di (depo) Plumpang, ada 353 PHK, sementara di (depo) Merak juga ada 14 PHK. Di Surabaya, ada yang pekerjanya kini tengah diberikan masa percobaan padahal sudah 11 tahun bekerja,” kata Ilhamsyah seperti yang dikutip dari laman Tirto.id

Puluhan awak mobil tanki (AMT) Pertamina berjalan kaki 159 kilometer dari Bandung menuju Istana Negara Jakarta. Aksi dilakukan untuk menolak PHK ilegal terhadap lebih dari 1000 pekerja berstatus alih daya. Sebelumnya sekitar 300 AMT diberhentikan karena dianggap tidak lulus seleksi sebagai karyawan tetap usai bertahun-tahun bekerja.

Sementara itu, Wakil Koordinator lapangan Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia-Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (FBTPI-KPBI), Asep Maulana Idris, penolakan PHK ilegal itu dikarenakan informasinya diterima pekerja AMT Pertamina melalui pesan singkat telepon seluler (SMS) dan surat melalui Kantor Pos oleh anak perusahaan Pertamina tersebut.

"Makanya ini kawan-kawan sekarang mau mengadakan aksi longmarch sebagai bentuk perlawanan kami, naikin eskalasi perlawanannya gitu. Longmarch ini bertema gugat negara selamatkan BUMN. Kenapa harus gugat negara ini, negaralah yang harus bertanggung jawab ketidakadilan di lingkungan BUMN terlebih semua perusahaan di bawah BUMN ini semuanya outsourching," kata Asep Maulana Idris di depan Kantor Pertamina UPMS III, Jalan Wirayudha, Bandung.

Tidak hanya dari kalangan parlemen dan buruh saja, mahasiwa yang berada di wilayah Indonesia pun turut mengutuk tindakan Pertamina tersebut. Muhamad Ikbal, mahasiwa Universitas Andalas Sumatra Barat, mengatakan bahwa mahasiswa pun akan menggelar aksi solidaritas di beberapa Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia.

“Kami beserta kawan-kawan akan membuat gerakan perlawanan dengan mengumpulkan 5000 petisi untuk turut serta mendesak Pemerintah, khususnya Pertamina agar memberikan hak-hak serta menjamin nilai Keadilan tetap berdiri tegak di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," katanya.

“Sejauh ini belum ada tanggapan yang memberikan angin segar terhadap teman-teman buruh AMT. Kami akan menggelar aksi solidaritas. Saya sangat berharap agar mahasiswa juga turut memberikan dukungan moril. Kejahatan kemanusian tidak boleh dibiarkan berdiri tegak di Indonesia, karena bisa menggerogoti sendi-sendi yang sudah diamanatkan oleh konstitusi,” ujarnya.

Lipsus oleh Epri Fahmi Aziz

Jumat, 24 November 2017

Resensi Film: Dirampok, Diperkosa dan Membunuh untuk Membela Diri ‘Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak’

Judul Film : Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (Marlina the Murderer in Four Acts)

Sutradara : Mouly Surya

Penulis Naskah : Mouly Surya, Garin Nugroho, Rama Adi

Produser : Fauzan Zidni dan Rama Adi

Pemeran : Marsha Timothy (sebagai Marlina), Egi Fedly (sebagai Markus), Dea Panendra (sebagai Novi) dan Yoga
Pratama (Franz)

Tanggal Rilis : 16 November 2017 (Indonesia)

Resentator : Fiqih Dwi Hidayah

Resensi Film, Setaranews.comMarlina bukanlah pembunuh biasa. Ia terpaksa membunuh untuk mempertahankan diri dari para perampok yang menjarah rumah, harta serta harga dirinya sebagai wanita.

Kematian putra dan suaminya membuat Marlina tampil menjadi wanita yang tegar namun sangar. Ia harus berternak dan menjalani kehidupan seorang diri di puncak perbukitan sabana di Sumba, Nusa Tenggara Timur.

Lewat film ini Mouly Surya sang sutradara telah melahirkan sebuah genre baru dalam perfilman Indonesia yang disebut-sebut sebagai satay western. Julukan satay western sendiri diberikan oleh Maggie Lee seorang kritikus film luar negeri dalam laman bernama Variety.

Ini seperti antitesa dari genre spaghetti western di Italia dan lebih mengacu pada suatu nama Negara dimana film ala western dibuat yakni dengan setting padang sabana dan terdapat satu tokoh jagoan yang bertahan hidup.

Film ini dibuka dengan pemandangan lebar perbukitan sabana yang dipadu dengan sentuhan musik etnis yang apik. Babak demi babak pun lekas dimulai. Diceritakan oleh Marlina dengan ritme yang tragis.

Pertama tatkala seorang lelaki tua yang mengendarai motor melintasi terjalnya jalanan perbukitan menuju rumah Marlina. Ia adalah Markus, perampok yang mempelopori kawanan perampok lainnya untuk datang ke rumah Marlina.

Disinilah terungkap bahwa Marlina baru kehilangan suaminya. Suaminya itu menjadi mumi disudut rumahnya karena ia tidak mempunyai biaya untuk pemakaman.

Para perampok itu mengangkut binatang ternak milik Marlina dan berniat memperkosanya. Ia merasa ketakutan sehingga memutuskan untuk membunuh mereka. Markus dipenggal kepalanya oleh Marlina tatkala ia diperkosa oleh lelaki tua itu.

Sesuai judul, film ini dibagi menjadi empat babak. Selebihnya alur film ini bercerita tentang perjalanan Marlina menuju Kantor Polisi dalam rangka mencari keadilan. Ia pun dengan berani menenteng kepala Markus yang penuh darah menuju Kantor Polisi. Dalam perjalanannya itu ia dibantu oleh kawannya Novi yang tengah hamil 9 bulan.

Ada percakapan menarik antara Novi dan Marlina di pinggir jalanan perbukitan. Novi bilang Marlina tidak usah ke Kantor Polisi yang ada nanti ia yang disalahkan, lalu Novi mengajak Marlina ke Gereja untuk mengakui dosanya, tapi Marlina tidak mau sebab ia merasa tidak berdosa.

Tentu Marlina menganggap apa yang dilakukannya semata-mata untuk melindungi dirinya. Bayangkan, jika Marlina tidak membunuh para perampok itu, ia bisa saja diperkosa secara bergilir hingga tewas, bukan?

Film ini menyisipkan kritik sosial yang cerdas. Terlihat saat Marlina hendak ke Kantor Polisi ia harus menunggu truk berjam-jam. Bahkan saat ia tidak dapat truk Marlina harus naik kuda. Sesampainya Marlina di Kantor Polisi pun aparat tidak bisa diandalkan menyelesaikan kasusnya. Prosesnya memakan waktu hingga berbulan-bulan karena minimnya fasilitas. Ini menjadi gambaran suram kondisi Indonesia di pedalaman.

Tampaknya film ‘Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak’ ini secara tidak langsung menggambarkan wanita Sumba yang kuat dan berani. Buktinya kandungan Novi baik-baik saja meski ia didorong berulang-ulang.

Film ini menjadi agak creepy tatkala sosok Markus tanpa kepala sembari memainkan alat musik khas Sumba beberapa kali menghantui Marlina. Tapi kesan creepy itu ditutupi dengan alur cerita yang kuat.

Akting Marsha Timothy dan Dea Panendra pun patut diacungi jempol apalagi tatkala memainkan ekspresi wajah. Itu membuat penonton bergejolak dan tenggelam dalam peran yang mereka jalani. Tak ayal film ini mendapatkan apresiasi lebih di berbagai festival film luar negeri seperti Cannes, Toronto dan yang terbaru di Polandia.

Film ini juga sudah bisa disaksikan di bioskop-bioskop Indonesia sejak tanggal 16 November 2017. Pastikan kalian sudah cukup umur untuk menonton film ini ya, karena banyak adegan yang hanya pantas ditonton oleh usia 17 tahun ke atas!

Rabu, 22 November 2017

Iing Daiman Ajak Masyarakat Cirebon Dukung Konsep Smart City

Unswagati, Setaranews.com - Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon sekaligus Ketua Team Pelaksana Smart City yakni Iing Daiman, S.IP., M.Si., menjadi salah satu pembicara dalam acara Dialog Strategis yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik (BEM-FT) di Auditorium Kampus Utama Unswagati pada Rabu (22/11/2017).

Acara yang membahas tentang perkembangan teknologi yang digunakan untuk Smart City ini sekaligus memberikan infomasi kepada masyarakat bahwa Cirebon adalah salah satu dari 25 kota perintis Smart City.

Kabar mengenai Smart City ini baru di launching oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada 2-3 Mei 2017 yang lalu. Kota Cirebon mengikuti audisi seleksi Smart City oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) masuk ke dalam tahap awal audisi seleksi Smart City yaitu 100 besar perintis kota pintar dari 500 kota di Indonesia yang kemudian dikerucutkan menjadi 25 kota.

Diseleksi dari segi kesiapan infrastruktur menghantarkan Kota Cirebon ke dalam lingkaran 25 kota perintis Smart City yang bersanding dengan Kota Jambi, Kab. Pelalawan, Kab. Siak, Kab. Banyuasin, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kab. Purwakarta, Kota Bandung, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kab. Sleman, Kota Semarang, Kab. Banyuwangi, Kab. Bojonegoro, Kab. Gresik, Kab. Sidoarjo, Kab. Badung, Kota Singkawang, Kab. Kutai Kartanegara, Kota Samarinda, Kota Makassar, Kota Tomohon, dan Kab. Mimika.

Tanggal 22-23 Mei 2017 yang lalu, diadakan Memorandum Of Understanding (MoU) antara Walikota Cirebon dengan Kemenkominfo dan setelah itu ada pembinaan pendampingan penyusunan master plan.

“Sebenarnya ruh Smart City Di Cirebon itu sudah dilaksanakan dari tahun 2009/2010 dengan mengadakan program Cirebon wadulbae. Cirebon telah memiliki embrio untuk jadi Smart City," ungkap Iing Daiman saat ditemui oleh setaranews.com.

Upaya pertama yang dilakukan untuk menunjang Smart City ini dimulai dari pendekatan ke berbagai lini masyarakat melalui pendekatan teknologi di berbagai daerah. “Kita mulai dari pendekatan teknologi dari berbagai daerah dulu contoh pembuatan akta lahir jadi dalam waktu 14 hari kita pangkas menjadi 2 hari dengan sentuhan dari teknologi tersebut, selain itu juga pendaftaran, pelayanan dan administrasi lainnya juga melalui teknologi," katanya.

Kelemahan Kota Cirebon sebagai Smart City ini yaitu hanya memiliki lahan kurang lebih 37 km persegi. Selain sempit, banyak kawasan di kota yang memiliki otoritas sendiri. Pemerintah akan melakukan kerjasama dengan pemilik otoritas dan dalam rencana tim pelaksana Smart City akan melakukan reklamasi laut di pelabuhan.

"Pada dasarnya konsep kota pintar mengelola kota dengan cerdas, masyarakat memberi reaksi positif karena berkaitan dengan pelayanan, keamanan maka masyarakat mendukung. Pengelolaan kota yang seefisiensi mungkin, semurah mungkin dan menyejahterakan masyarakat," jelas Iing.

Iing juga mengucapkan banyak terimakasih kepada mahasiswa dan karena telah memberikan peluang untuk dapat menyebarluaskan informasi Cirebon Smart City. Ia mengajak untuk bersama-sama medukung Smart City untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat di Kota Cirebon, bersinergi untuk mendukung Smart City dalam tupoksinya masing-masing, sebagai birokrasi, mahasiswa dan masyarakat Kota Cirebon.

Selasa, 21 November 2017

HMJ-M Unswagati Gaet Sylviana Murni Jadi Pembicara Kuliah Umum

Unswagati, Setaranews.com – Pernah dengar nama Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, S.H., M.Si? Saat Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 silam sosoknya sering muncul di televisi. Ia tampil sebagai Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Calon Gubernur DKI Jakarta bernomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono.

Dalam kesempatan kali ini Himpunan Mahasiswa Jurusuan Manajemen (HMJ-M) Unswagati berhasil menghadirkan ia sebagai pembicara dalam Kuliah Umum bertajuk “Pengembangan Pariwisata dan Budaya Dalam Peningkatan Ekonomi Nasional” yang diadakan pada Selasa (21/11) di Aula Kampus Utama Unswagati.

Wanita berhijab yang sering disapa Mpok Sylvi ini rupanya pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta tahun 2015-2016. Hal tersebut pula yang akhirnya mendorong HMJ-M Unswagati untuk menggaetnya menjadi pembicara.

“Ibu Sylviana sudah berpengalaman dan sangat paham, terutama dalam materi kepariwisataan, jadi kami kira ia cukup cocok untuk menjadi pemateri Kuliah Umum ini,” ujar Billy Nova Purnama selaku Ketua Pelaksana saat diwawancarai oleh setaranews.com di sela-sela acara.

Tujuan acara yang dihadiri oleh kurang lebih 180 orang ini bertujuan agar masyarakat bisa memperoleh wawasan yang lebih luas tentang pariwisata dan budaya. Mengingat apalagi Cirebon sedang gencar-gencarnya melakukan promosi terhadap sejumlah wisatanya.

“Kan kami mengambil tema tentang pariwisata dan budaya, sebagaimana kita tahu bahwa Cirebon dan Sewilayah III Cirebon mempunyai budaya dan pariwisata yang banyak. Jadi kami memberikan semacam edukasi tentang tema ini agar Cirebon lebih baik ke depannya.”

Lebih lanjut, Billy berharap setelah para peserta pulang dari acara ini, mereka bisa lebih mendukung pariwisata dan budaya Cirebon.

“Sekarang jaman sudah canggih, bisa pakai internet untuk mencari ilmu tentang pariwisata dan budaya, juga bisa sebagai ajang promosi wisata Cirebon ke dunia luar. Kalau bukan orang Cirebonnya sendiri yang mendukung, siapa lagi? Misalnya pergi ke Goa Sunyaragi, pergi ke Keraton Kasepuhan, atau pakai batik khas Cirebon.” Tutupnya.

Selain Sylviana, pemateri lainnya adalah Dr. Junaedi Noer, S.E., M.M yang juga menjadi Dosen Ekonomi di Unswagati serta penggiat budaya di Cirebon.

Minggu, 19 November 2017

BEM-FT Unswagati Akan Gelar Dialog Strategis Tentang Cirebon Smart City

Cirebon, Setaranews.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik (BEM-FT) Unswagati akan adakan acara bertajuk Dialog Strategis Nasional yang akan dilaksanakan pada Rabu, 22 november 2017 ini bertempat di Aula Kampus Utama Unswagati.

Acara yang membahas tentang perkembangan teknologi yang digunakan untuk Smart City ini mengundang 4 (empat) pemateri sekaligus yaitu H. Fathur Rohman, ST.,MT. (Dekan Fakultas Teknik Unswagati), Gunawan, ATD,DEA (Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Cirebon), Iing Gunawan, S.IP., M.Si (Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Cirebon), dan Edi Suripno, S.Ip.,M.Si (Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Cirebon).

Alasan pemilihan nama Dialog Strategis ini karena pemerintah diajak untuk berdialog dengan masyarakat dengan tujuan agar pemerintah bisa membaur dengan para peserta didukung dengan posisi tempat duduk berletter U agar terlihat lebih setara. Dengan mengusung tema “Optimalisasi Pembangunan Transportasi Yang Unggul Guna Menuju Cirebon Smart City” bertujuan untuk memberikan informasi bahwa Kota Cirebon adalah salah satu diantara 25 Kota perintis Smart City.

“Iyakan masyakat enggak tau kalo Cirebon sedang merintis Smart City, kaya e-tilang kan lagi dioperasikan akhir-akhir ini, terus sekarang tiap lampu merah ada CCTV, ternyata masyarakat enggak banyak yang tahu tentang itu,” ungkap Febri Rokhmadan, selaku Ketua Pelaksana.

Selama persiapan acara, panitia dihadapkan dengan beragai hambatan mulai dari follow up pemateri dan dana dari sponsor, karena panitia menggunakan dana independent dari sponsor. Alasannya tidak ingin menghabiskan anggaran Universitas dan agar panitia berani keluar untuk bisa berkembang.

“Setiap acara pasti memiliki hambatan, kaya follow pemateri itu lumayan susah karena selalu bentrok dengan jadwal kuliah panitia, follow up dana sponsor juga lumayan sulit, karena kita kan enggak pakai uang dari Univeristas, biar panitia bisa berkembang dan enggak mau ngabisin anggaran Universitas,” Tandasnya.

Diharapkan acara Dialog Strategis ini akan menjadi acara rutin BEM-FT karena sudah mendapatkan izin dan dukungan dari Dekan Fakultas Teknik bahkan pihak fakultas memberikan himbauan kepada seluruh mahasiswa Fakultas Teknik untuk mengikuti acara ini.

Sabtu, 18 November 2017

KPK Resmikan Setya Novanto Sebagai Tahanan Kasus E-KTP

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menetapkan Ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golar, Setya Novanto sebagai tahanan dalam kasus pembuatan KTP Elektronik (E-KTP) saat sedang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo karena kecelakaan.

Nasional, Setaranews.com - Tepat pada Jumat (17/11) malam, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah resmi menetapkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Setya Novanto sebagai tahanan pada kasus tindak pidana korupsi KTP Elektronik (E-KTP).

Penetatapan tersebut ditegaskan oleh Juru Bicara (Jubir) KPK, Febri Diansyah pada saat konfrensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, "KPK melakukan penahanan terhadap Setya Novanto karena KPK telah mengantongi bukti-bukti yang menunjukkan keterlibatannya dalam kasus tersebut." tegasnya.

Namun pada saat penetapannya, Ketua Umum Partai Golkar tersebut sedang berada dalam kondisi sakit dan harus menjalani pemeriksaan medis di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCMK), sehingga KPK melakukan penangguhan penahanan selama 20 hari, terhitung mulai tanggal 17 November - 6 Desember 2017 yang kemudian akan dibawa ke rumah tahanan Negara kelas satu Jakarta Timur cabang KPK. "Tersangka Setya Novanto masih membutuhkan perawatan medis lebih lanjut di RSCMK."ungkap Jubir KPK tersebut, Jumat (17/11).

Sebelum dilarikan ke RSCM, Tersangka yang berinisial SN tersebut dirawat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau karena mengalami kecelakaan sebelumnya pada Kamis (16/11), kisaran pukul 18:35 WIB dengan status penyidikan terhadap kasus tindak pidana korupsi E-KTP, keterangan tersebut diungkapkan oleh Jubir KPK, Febri Diansyah. Disisi lain Pengacara SN, Frederich Yunadi dan keluarga menolak untuk menandatangani berita acara terkait penahanan SN.

“Berita acara tersebut akhirnya ditandatangani oleh dua orang saksi dari pihak Rumah Sakit Permata Hijau dan diserahkan satu rangkap kepada istri SN, Destri Astriani ,”tutur Febry.

Pengacara tersangka SN, Fredich Yunadi menduga SN menderita gegar otak yang diakibatkan karena kecelakaan lalu lintas yang dialaminya. "Novanto mengalami luka di bagian kepala dan langsung dibawa ke ruang VIP Lantai III, Nomor 323. Rumah Sakit Permata Hijau. Bahkan  menurutnya Novanto mengalami gegar otak,"ketusnya, menjelaskan.

KPK menetapkan Setya Novanto pertama kali sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi E-KTP pada 17 Juli 2017. Ketua DPR-RI tersebut diklaim telah ikut serta dalam barisan penerimaan aliran dana pada kasus korupsi pengadaan E-KTP tahun 2011-2012 dan ikut merugikan negara dengan nilai nominal Rp 2,3 Triliun. Kemudian Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Golkar itu telah melanggar pasal 2 ayat 1 subsider pasal 3 UU 31/99 sebagaimana diubah UU 20/01 Jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana.

Namun pada 29 September 2017 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan membatalkan penetapan tersangka SN melalui sidang praperadilan. Lalu akhirnya SN ditetapkan kembali menjadi tersangka kasus korupsi E-KTP pada Jumat (17/11) Pasca Tersangka SN berhasil memenangkan gugatan praperadilan pada 29 September 2017 lalu.

Penetapannya sebagai tersangka kali ini merupakan keputusan yang di keluarkan KPK yang kedua kali nya setelah tersangka SN berkali-kali mengabaikan panggilan KPK sebelumnya.

Dikutip melalui tirto.id.

Jumat, 17 November 2017

Gempa Bumi Di Korsel Tidak Timbulkan Dampak Pada Reaktor Nuklir

Internasional, Seoul, Setaranews.com - Gempa berkekuatan 5,5 skala Richter telah mengguncang pantai tenggara Korea Selatan (Korsel). Akibatnya, sejumlah bangunan retak dan mengalami kerusakan.

Getaran dahsyat terdeteksi di dekat Pohang di Provinsi Gyeongsang Utara pada hari Rabu (15/11/2017) siang pukul 14:29 waktu setempat.
"Gempa tersebut melanda enam kilometer dari Pohang dan mengirim guncangan ke daerah-daerah terdekat termasuk kota pelabuhan tenggara Busan," kata Administrasi Meteorologi Korea mengatakan kepada Herald Korea yang dinukil Daily Mail.

Badan tersebut kemudian melaporkan gempa kedua, dengan skala 5,4, juga dilaporkan sekitar sembilan kilometer dari Pohang.
Asosiasi cuaca kemudian mengirim peringatan gempa melalui jaringan mobile yang meminta beberapa penduduk setempat di daerah yang terkena dampak untuk segera dievakuasi.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Wolseong yang berjarak sekira 35 kilometer dari Pohang tidak melaporkan adanya kerusakan pada enam reaktor nuklirnya yang bekerja.

Dikutip dari (okezone.com dan sindonews.com)

Ultah Ke-33, Himaptika Adakan Gebyar Matematika Se-Jabar

Unswagati, Setaranews.com - Dalam rangka merayakan hari jadi yang ke-33, Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika (Himaptika) mengadakan acara Gebyar Matematika. Tidak tanggung-tanggung acara ini digelar se-Jawa Barat. Acara yang mengusung tema “Raih Peluang Prestasi dengan Frekuensi Potensi dalam Kombinasi Kompetisi” ini diisi dengan beberapa rangkaian kegiatan perlombaan yang berkaitan erat dengan Matematika.

Ada tiga perlombaan yang di selenggarakan, ialah lomba OMA (Olimpiade Matematika) peserta dari mulai SD, SMP, SMA/SMK sederajat, mahasiswa dengan biaya pendaftaran sebesar Rp.65.000. Lomba kedua ialah LCTM (Lomba Cerdas Tangkas Matematika) peserta dari mulai SD, SMP, hingga SMA/SMK dengan biaya pendaftaran sebesar Rp.115.000. Lomba ketiga yaitu LKTIM (Lomba Karya Tulis Ilmiah Matematika) peserta dibuka untuk umum, dimana setiap peserta terdiri atas 1 tim dengan jumlah anggota 2-3 orang, biaya pendaftaran sebesar Rp.150.000 sekaligus pengiriman fullpaper. Namun untuk pengiriman abstrak gratis, dan pendaftarannya pun sudah di buka oleh pihak panitia sejak tanggal 9 November 2017.

Proses pendaftaran bisa melalui pendaftaran langsung ke sekretariat HIMAPTIKA di Kampus 2 Unswagati, juga bisa melalui pendaftaran online pada website yang sudah ditentukan. Perlombaan OMA (Olimpiade Matematika) dan LCTM (Lomba Cerdas Tangkas Matematika) ini dibuka pendaftarannya mulai dari tanggal 20 November s.d 18 Januari 2018. Ini Beberapa wilayah yang akan mengikuti beberapa perlombaan dalam acara ini ialah sebagai berikut:

1. Rayon Cirebon (Kota/Kab. Cirebon, Indramayu, Kuningan, Majalengka)
2. Rayon Subang ( Subang, Karawang, Purwakarta, Bekasi, Depok)
3. Rayon Bandung ( Bandung, Cimahi, Sumedang, Cianjur, Sukabumi, Bogor)
4. Rayon Ciamis ( Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Banjar).

Rencananya final acara ini akan berlangsung pada 31 Januari 2018 mendatang.

“Adapun respon dari para peserta ataupun dari masyarakat terhadap acara ini, selama ini sih baik soalnya banyak juga peserta yang antusias untuk mengikuti acara ini, baik yang jaraknya dekat atau yang jauh pun tetap semangat untuk ikut dalam beberapa perlombaan yang kami selenggarakan.” Tutup Rizki salah satu panitia Gebyar Matematika saat ditemui setaranews.com, Jumat (10/11). (Riska Aulia)

Gandeng Produk Kecantikan BEM-U Sukses Gelar Beauty Career Talk

Unswagati, Setaranews.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Unswagati (BEM-U) mengadakan acara seminar Beauty Career Talk bekerjasama dengan salah satu brand kecantikan, Pixy pada Jumat (17/11) di Aula Kampus Utama Unswagati.

Acara tersebut merupakan edukasi pengetahuan tentang cara menghadapi dunia pekerjaaan, baik secara penampilan, mengasa bakat dan menumbuhkan kepercayaan diri dalam menghadapi dunia pekerjaan. Acara ini mendapatkan antusias dari peserta mahasiswi dengan mencapai 230 peserta.

Rohyan Abdul Aziz sebagai Ketua Pelaksana menjelaskan bahwa acara ini menjadi agenda Program Kerja BEM-U yang diharapakan akan tetap terus terselenggara dan menjadi agenda rutin.

"Saya harap sih acara ini jadi program kerja rutin karena penting untuk menjadi bekal di dunia kerja dan kita bisa gandeng sponsor lainnya untuk suport untuk acara ini,” Ungkapnya.

Hal ini menjadi daya tarik tersendiri yaitu tempat acara yang di design sedemikian rupa bertemakan warna pink muda lengkap dengan alat make-up di setiap meja peserta untuk langsung dipraktekkan PENGGUNAAN make-up yang baik dan benar.

Agenda ini menjadi perhatian bagi para peserta yang sangat antusias untuk belajar memoles diri terutama kecantikan wajah, “Acara ini menarik banget selain tambah wawasan bisa langsung praktek cara make up juga dan jadi namabah banyak temen.” Tutup Devi Ariyanti Lestari salah satu peserta seminar.

Rabu, 15 November 2017

Elektabilitas Menurun Drastis, Akbar Tandjung Minta Ganti Pucuk Pimpinan Golkar

Nasional, Setaranews.com - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golongan Karya (Golkar) Akbar Tanjdung merasa perihatin akan keadaan partai nya yang semakin mengikis dan terancam gagal pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 mendatang. Hal tersebut dipicu karena pandangan publik terhadap tren negatif yang menimpa Ketua Umum Golkar Setya Novanto sebagai tersangka pada kasus korupsi E-KTP.

Akbar mengungkapkan hal tersebut dapat memperburuk kondisi partai, karena menurutnya (Akbar Tanjdung) sosok seorang pemimpin memiliki peran yang sangat penting atas keberhasilan yang diperoleh partai, "apabila pada kaca mata publik pemimpinnya tidak competeble, tentunya hal ini akan memunculkan tren negatif terhadap Golkar sendiri", ungkapnya, Selasa (14/11) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Lebih lanjut, akbar merasa khawatir dengan elektabilitas golkar yang kian mengalami penurunan yaitu 7 persen dan dapat diperkirakan akan menurun hingga dibawah 4 persen, yang artinya golkar tidak akan mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 2019 mendatang. Padahal meninjau tren kejayaan golkar dimulai dari masa orde baru selalu memiliki wakil legislatif hingga mencapai angka elektabilitas sebesar 60 persen.

"Bayangkan saja jikalau suara pemilih nya tidak mencapai target, maka dapat dipastikan golkar tidak memiliki kursi satu pun di legislatif,"pungkasnya.

Berdasarkan hal tersebut, Akbar menginginkan untuk menggati posisi Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar, karena menurutnya pergantian posisi pucuk pimpinan partai merupakan satu - satunya solusi untuk kembali memperbaiki citra partai dimata publik, "Karena elektabilitas golkar tengah menurun dan untuk menyelamatkan partai, maka pergantian Ketua Umum dianggap tepat". Katanya.

Berita dikutip melalui tempo.co dan tribunnews.com

 

Umat Kristen China Gantikan Gambar Yesus Dengan Gambar Xi Jinping

Internasional, Beijing, China, Setaranews.com - Presiden China, Xi Jinping mendesak ribuan orang kristen yang berada di sebuah daerah miskin di China untuk mengganti gambar Yesus Kristus menjadi gambar nya (Xi Jinping). Pergantian gambar yesus tersebut tampak jelas terlihat dipinggiran daerah Poyang, Yugan, Provinsi Jiangx. Dimana Daerah tersebut merupakan kawasan kristen terbesar di China.

Hal tersebut sengaja dilakukan oleh pemerintah setempat guna untuk merubah kepercayaan terhadap agama menjadi kelompok yang memiliki kepercayaan penuh terhadap partai komunis.

Ketua Kongres Rakyat Huangjinbu, Qi Yan, mengungkap kan bahwasanya fokus China dibawah kepemerintahan Xi Jinping untuk memberantas kemiskinan yang dialami para keluarga kristen di Yugan.

”Banyak rumah tangga terjerumus ke dalam kemiskinan karena sakit. Beberapa orang terpaksa mempercayai Yesus untuk menyembuhkan penyakit mereka, tapi kami coba katakan kepada mereka bahwa sakit merupakan hal fisik dan orang yang benar-benar dapat membantu mereka adalah Partai Komunis dan Sekretaris Jenderal Xi (Jinping),” ungkapnya, dikutip melalui sindonews.com, Selasa (14/11).

Lebih lanjut, Qi Yan menegaskan bahwasannya tuhan bukanlah penyelamat bagi mereka yang mengalami kemiskinan."Mereka sangat bodoh dan tudak tahu apa-apa. Mereka pikir Tuhan adalah penyelamat mereka. Setelah kader kami bekerja, mereka akan menyadari kesalahan dari apa yang mereka percayai sebelumnya, kita seharusnya tidak lagi bergantung pada Yesus, tapi kita harus bergantung pada Partai (Komunis) untuk meminta bantuan,” lanjutnya, dikutip melalui sindonews.com, Selasa (14/11).

Akhirnya seluruh simbol yang melambangkan agama (Kristen) seperti gambar Yesus Kristus, Patung Salib, dan Cakram injil terpaksan harus disinggkrikan oleh warga sekitar dan menggantinya dengan gambar Presiden China, Xi Jinping karena jika tidak menuruti apa yang telah di perintahkan maka tidak akan mendapat kuota dari prorgram bantuan penanggulangan kemiskinan.

Dikutip dari sindonews.com.

 

 

Sabtu, 11 November 2017

Martha C. Tiahahu Mati Muda Lawan Penjajah

Nasional, Setaranews.com – Pernah mendengar nama Martha Christina Tiahahu? Penggemar sejarah mungkin tak asing kala mendengar nama itu. Ya, dia yang dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional pada masa pemerintahan Presiden Soeharto berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 012/TK/Tahun 1969 per tanggal 20 Mei 1969. Tepatnya setelah satu setengah abad lamanya terhitung sejak tahun kematiannya pada 1818 silam diusia yang masih sangat muda.

Lahir di Desa Abubu, Nusalaut, Maluku pada 4 Januari 1800 merupakan putri sulung dari Kapitan Paulus Tiahahu, salah satu pemimpin tentara rakyat Maluku. Berkat didikan sang Ayah, ia tumbuh menjadi perempuan tangguh, pemberani dan keras kepala. Perempuan dengan ciri khas berikat kepala merah ini menjadi pejuang di garis depan melawan pemerintah kolonial Belanda di Maluku.

Sepak Terjang Martha Christina Tiahahu

Tindak tanduk Martha melawan kolonial dimulai ketika ia berusia 17 tahun. Kala itu, ia bersama dengan ayahnya dan juga Kapten Pattimura beserta pasukan Maluku berhasil memukul mundur kolonial di Pulau Saparua yang dikuasainya.

Perlawanan di Pulau Saparua tepatnya di Desa Ouw-Ullath, Martha turut angkat senjata melawan kolonial. Selain itu pun, ia menjadi “influencer” dalam memberikan semangat kepada pasukan Maluku, terlebih pada kaum perempuan lainnya agar turut mendampingi kaum laki-laki.

Berkobarnya semangat yang diberikan oleh Martha, lantas tak serta merta memenangkan pertempuran di Saparua. Pertempuran yang terus menerus tak ayal membuat persediaan persenjataan pasukan Maluku kian menipis, jatuhnya korban pun tak dapat dihindari di kedua belah pihak. Richemont, salah satu pimpinan perang kolonial harus terenggut nyawanya pada pertempuran tersebut.

Melihat kondisi menguntungkan tersebut, pada tanggal 12 Oktober 1817 Vermaulen Kringer memberi komando untuk menyerang secara habis-habisan pasukan Maluku beserta Martha yang terlibat di dalamnya. Alhasil, kolonial berhasil ‘menjinakan’ perlawanan pasukan Maluku dan menangkapnya, termasuk Martha dan ayahnya. Martha dibebaskan karena masih sangat muda. Sementara ayahnya dijatuhi hukuman mati oleh kolonial.

Kematian sang Perempuan Berikat Kepala

Pada bulan Desember 1817,  Martha beserta 39 orang lainnya tertangkap dan dibawa ke Pulau Jawa menggunakan Kapal Eversten untuk menjadi pekerja paksa di perkebunan kopi.

Dalam perjalanannya ke Pulau Jawa, Martha menolak untuk makan dan menerima pengobatan yang diberikan. Imbasnya, kondisi kesehatan Martha kian hari kian memburuk. Dua hari menjelang usianya yang ke 18 tahun, ia mengehembuskan nafas terkahirnya pada 2 Januari 1818. Jenazahnya dikebumikan di Laut Banda.

Itulah Martha Christina Tiahahu, perempuan dengan ikat kepala merahnya yang berjuang melawan kolonial Belanda. Kini, rakyat Maluku dapat mengenang semangat juang Martha lewat monumennya. Dalam monumennya tertulis “Martha C. Tijahahu, mutiara Nusa Laut (Pulau), Pahlawan Nasional RI, yang berjuang untuk mengusir penjajah Belanda dari Maluku, jatuh pada Januari 2, 1818”.

Jumat, 10 November 2017

Mahasiswa Cirebon: Hilangnya Patriotisme Aparat Penegak Hukum

Cirebon, Setaranews.com – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Sosialis (Gemsos) Cirebon melakukan aksi refkleksi Hari Pahlawan yang dimulai dari depan Kampus Utama Unswagati menuju kantor Kejaksaan Negeri Cirebon.

Aksi tersebut dilakukan karena Gemsos Cirebon menilai aparatur penegak hukum telah kehilangan jiwa patriotnya dalam menegakan hukum, terlebih menyangkut persoalan publik seperti korupsi dan represifitas aparat.

Tessa Nur Maulana, Jubir dalam aksi tersebut mengatakan aparat sudah kehilangan keberanian dalam menegakkan hukum. Ia juga menilai pada kasus DAK 96 M aparat penegak hukum sampai saat ini belum ada kejelasan.

"Aparat penegak hukum sudah lemah syahwat, kehilangan keberanian untuk membela kepentingan rakyat," ungkap Tessa Nur Maulana, yang juga mahasiswa FISIP Unswagati, Jumat (10/11/2017).

Selain itu, dalam aksinya Gemsos Cirebon menuntut kepada penegak hukum dalam tiga tuntuan yakni, pertama usut tuntas kasus-kasus korupsi di Kota Cirebon. Kedua, usut aparatur yang bertindak arogan dan represif terhadap mahasiswa. Ketiga, patriotisme sebagai jenderal dan penegakan hukum sebagai panglimanya.

Opini: Mahasiswa yang Kehilangan Semangat Kepahlawanan

Opini, Setaranews.com - Momentum 10 November memiliki makna berarti bagi Bangsa Indonesia. Tanggal itu adalah waktu dimana babak peristiwa bersejarah dimulai. Tepatnya tanggal 10 November 1945 di Surabaya. Sebuah pertempuran sengit antara rakyat Surabaya melawan Sekutu dan kroni-kroninya sedang digelar. Pertempuran yang mengorbankan beribu nyawa terutama dari rakyat Surabaya yang digempur dari darat, laut, dan udara, merupakan peristiwa besar yang terjadi di negri ini. Nyawa yang melayang, jiwa yang hilang, adalah bukti kegigihan rakyat Surabaya berjuang mempertahankan Kemerdekaan RI dari rong-rongan penjajah. Sebuah prestasi yang sungguh tak mampu digantikan dengan apapun. Hanya untaian doa yang mampu kita haturkan bagi para pejuang.

Itulah peristiwa 10 November 1945 yang saat ini kita peringati sebagai Hari Pahlawan. Kali ini peringatan Hari Pahlawan kembali menyapa Rakyat Indonesia terutama para generasi penerus bangsa. Hari Pahlawan adalah sebuah momentum reflektif bagi para generasi penerus bangsa untuk kembali memikirkan Bangsa Indonesia. Para generasi penerus bangsa yang selama ini disibukkan dengan berbagai hal ditegur kembali dengan sapaan hangat dari para pahlawan kusuma bangsa lewat momentum Hari Pahlawan ini. Itulah sesungguhnya makna yang hendak disampaikan oleh Hari Pahlawan. Hanya saja kita tak mampu menangkap makna-makna itu. Kita telah lama terkurung oleh budaya materialisme, hedonisme, pragmatisme, bahkan egoisme. Sehingga celah kesadaran kita semakin tertutup. Kita hanya memikirkan hal-hal yang serba material-fisikal saja. Jabatan, kedudukan, uang, harta, dan segala sesuatu yang mendatangkan kesenangan diri, itulah yang menjadi fokus dan perhatian kita.

Mahasiswa sebagai salah satu tonggak penerus bangsapun, tidak luput dari pertanyaan di momentum Hari Pahlawan ini. Siapakah mahasiswa? Kalimat itu sudah tidak lagi asing ditelinga kita bahkan kata mahasiswa diumpamakan sebagai sosok yang diagungkan oleh beberapa orang, sebab mahasiswa digambarkan sebagai sosok pemuda yang berintelektul, kritis dan berani. Namun akhir-akhir ini muncul banyak pertanyaan masikah mahasiswa memiliki sosok tersebut di tengah kehidupan mahasiswa yang syarat akan hedonisme, pragmatisme, bahkan cenderung egoisme?

Mahasiswa saat ini seakan sedang mengalami amnesia atau lupa ingatan siapa dirinya dan untuk apa mereka dikuliahkan. Kaum minoritas berintelektual ini sebenarnya merupakan tulang punggung pembangunan bangsa untuk menuju perubahan yang lebih baik dan memerdekakan bangsa selayaknya bangsa yang sudah merdeka. Mahasiswa merupakan lokomotif penggerak utama perubahan bangsa, sejarah mencatat kemerdekaan bangsa Indonesia tidak luput dari peran kaum muda dan mahasiswa, runtuhnya kekuasaan orde baru tahun 1998 adalah buah dari semangat pergerakan pemuda dan mahasiswa. Namun pola pikir seperti ini terkadang menjadi sebuah pola pikir yang asing dibenak mahasiswa jaman sekarang bahkan mereka lebih memilih berada pada posisi aman karena mereka takut dirinya akan menuai kesengsaraan dan kemiskinan apabila mereka sibuk memikirkan hal seperti ini.

Diri kita saat ini memang betul-betul diambang ke-chaos-an. Berbagai problematika bangsa dari kemiskinan, anak-anak terlantar, pengangguran, korupsi, aksi penggusuran, serta berbagai problematika lain, sungguh semakin meresahkan bangsa. Tetapi kita masih sibuk membangun kemewahan dan kejayaan diri (self glory). Kita semakin lalai akan kepentingan rakyat, namun semakin sibuk dengan kepentingan diri sendiri. Rakyat semakin semrawud karena semakin banyaknya problematika kehidupan, mereka semakin sesak dengan zaman sekarang yang tidak memberikan kenyamanan. Sementara para perwakilan rakyat sedang sibuk mempersoalkan gaji, kepentingan politik, jabatan yang tak kunjung naik, sibuk membagi hasil sisa proyek, dan korupsi yang ditutup-tutupi, kemanakah kalian wahai, Mahasiswa?

Kita patut bersyukur dan bangga jika dapat menyandang gelar sebagai seorang mahasiswa dan gelar sarjana, doktor, profesor bahkan guru besar sekalipun, karena hanya 4,3 juta orang atau sekitar 5% dari jumlah penduduk Indonesia yang bisa merasakan pendidikan tinggi. Hal ini semakin diperkeruh dengan fenomena lembaga pendidikan yang menjelma menjadi pasar. Tawar menawar dengan para dosen untuk mendapatkan nilai yang tinggi menjadi budaya dan tradisi, menjadi pertanda bahwa pendidikan hanya untuk berburu gelar. Berbagai cara dilakukan bahkan menjadi penjilat pun menjadi salah satu cara. Wajar saja kalo output yang dihasilkan mahasiswa bukan orang-orang yang memiliki mental intelektual tetapi mental orang-orang serakah. Lunturnya idealisme mahasiswa dan hilangnya budaya-budaya ilmiah seperti diskusi, membaca, mengkaji dan menulis menjadikan pergerakan mahasiswa hari ini sedang mati suri.

Sebagai kaum intelektual mahasiswa harus menjadi kelompok sosial (collective sosial) yang berperan aktif, menjadi problem solving di tengah himpitan dan problematika sosial yang begitu kompleks. Ia harus berdiri paling depan, mempropogandakan tatanan sosial yang bebas dari najis dan pemerkosaan hak-hak rakyat. Menendang jauh-jauh bentuk pembodohaan yang semakin canggih dengan wajah baru!

Rabu, 08 November 2017

Jejak Mukarto Sang Rektor Baru di Unswagati

Profil, Setaranews.com – Pria berusia 52 tahun ini bernama lengkap Mukarto Siswoyo. Lahir di Desa Budur, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon. Ia besar pula di tanah Cirebon.

Sekonyong-konyong pada penghujung tahun 2017 ini namanya tercantum sebagai Rektor baru salah satu universitas swasta kenamaan di Cirebon. Kampus yang identik dengan cat warna birunya yang digadang-gadang segera dinegerikan, yakni Universitas Swadaya Gunung Jati.

Beberapa waktu lalu tepat di penghujung bulan Oktober, ia secara aklamasi terpilih sebagai Rektor baru. Kala itu setelah usai Sidang Senat Terbuka dengan agenda khusus Pemilihan Rektor. Sebagian hadirin mengambil hidangan yang disuguhkan. Sementara Mukarto masih berdiri meladeni ucapan selamat segelintir orang. Tatkala dimintai waktu untuk diwawancara, tanpa pikir panjang ia langsung menyetujui. Sembari duduk Mukarto berkisah tentang riwayat hidupnya.

Setelah bermukim di Unswagati selama 14 tahun, kini Mukarto mencapai puncak tertinggi jabatan dalam ranah universitas. Namanya menjadi perbincangan kalangan mahasiswa yang mengenalnya.

Agaknya pria yang lahir pada 6 Juli 1965 ini sudah sejak dahulu merantau untuk memperoleh pendidikan. Katakanlah Mukarto kecil mengenyam bangku Sekolah Dasar di kampung halamannya. Setelah beranjak remaja ia mencoba mandiri dengan singgah ke Majalengka merasakan Sekolah Menengah Pertama di tanah yang masyarakatnya dominan berbahasa Sunda.

Setelah usai ia kembali bergerak mendekati kampung halamannya untuk menghabiskan masa Sekolah Menengah Atas di Palimanan. Lantas jiwa mudanya sebagai mahasiswa dihabiskan di Bandung dan Jakarta. Gelar Sarjana dan Doktornya diraih di Universitas Pasundan. Sementara gelar Magisternya diraih di Universitas Indonesia.

Perawakannya tidak terlalu tinggi dengan kulit kuning langsat, khas Indonesia. Ternyata, Mukarto muda telah menggeluti profesi Dosen. Ia berkecimpung di ranah ilmu sosial. Pria berkumis ini sebelum pindah mengajar ke FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik) Unswagati pada tahun 2003 pernah menjadi Dosen di STKS (Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial) Bandung sejak tahun 1989. STKS adalah sebuah sekolah tinggi dibawah naungan Kementerian Sosial.

Dalam tempo yang sesingkat-singkatnya di Unswagati. Pada tahun 2005, pengalamannya membawa Mukarto menjadi Sekertaris Jurusan Ilmu Komunikasi.  Setelah dua tahun, ia langsung berganti jabatan menjadi Kabag Kerjasama Universitas. Jabatan itu hanya ia pegang selama satu tahun.

Kemudian pada tahun 2009-2010, Mukarto menjadi Sekertaris Kepala Biro Kerjasama. Jabatannya terus meningkat, ia didapuk menjadi Wakil Dekan I FISIP pada tahun 2011-2012, lalu Kepala Badan Penjamin Mutu pada tahun 2014-2015 dan menjadi Dekan FISIP pada Agustus 2015 hingga sekarang. Lantas yang terbaru ia akan mengemban tugas sebagai Rektor Unswagati menggantikan Rochanda Wiradhinata. Jabatan Rektor akan dijalaninya terhitung sejak tahun 2018-2022.

Wajar apabila namanya tidak asing di kalangan mahasiswa FISIP ya? Sekarang namanya akan tidak asing di kalangan mahasiswa umum Unswagati. Selamat bekerja, Pak Rektor!


 Infografis kursi jabatan yang pernah diduduki Mukarto Siswoyo selama di Unswagati

FKIP Bahasa Inggris Unswagati Gelar Konferensi Internasional Pertama di Kota Cirebon

Cirebon, Setaranews.com - Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Swadaya Gunung Jati adakan acara The 1st International Conference on Linguistics and English Teaching (ICLET) pada Selasa, 7 November 2017 yang bertempat di hotel Luxton and Convention Cirebon. Acara ini merupakan Konferensi Internasional pertama di kota Cirebon.

Kegiatan ICLET 2017 mengangkat tema Empowering Language Educators and Practitioners to Confront The 21st Century Challenges. Acara ini dimulai pukul 08.00 WIB dengan di awali sambutan-sambutan dari Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Prof. Dr. H. Abdul Rozak, M.Pd, Ketua Asia CALL Prof. Andrew Lian dan terakhir oleh Rektor Unswagati Prof. Dr. H. Rochanda Wiradinata., M.Pd.

ICLET 2017 ini menghadirkan para ahli di bidang pendidikan bahasa Inggris dari Prof. Dr. Endang Fauzianti (Universitas Muhammadiyah Surakarta, Solo ), Dr. Azlina Abdul Aziz (Universiti Kebangsaan Malaysia), Prof. Dr. Andrew Lian (Asia CALL Thailand), Paulus Kuswandono, Ph.D. (Universitas Sanatha Dharma Yogyakarta), Prof. Fuad Abdul Hamied, Ph.D. (ASIA TEFL), TEFLIN Indonesia dan Prof. Dr. Nenden Sri Lengkanawati, M.Pd. (Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung), Dr. Ania Lian (Charles Darwin University) dan APBSI (Assosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Seluruh Indonesia).

Para peserta dan presenter sebanyak 360 orang berasal dari berbagai universitas dan sekolah dari penjuru tanah air, serta perwakilan dari negara tetangga, Malaysia dan Australia. Mereka berbagi pengalaman, penelitian, dan hasil pemikiran inovatif yang dapat bermanfaat pada peningkatan profesionalisme pendidik dan pembuat kebijakan (sebagai masukan/ rekomendasi).

Pada kesempatan ini juga, telah dilaksanakan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) antara Unswagati dengan asosiasi TEFLIN dan Asia CALL guna peningkatan kualitas pengajaran Bahasa Inggris yang berbasis Teknologi Informasi (Computer-Assisted Language Learning), penelitian, dan penyelenggaraan international coference. "Insyaallah international conference ini akan menjadi anggeda rutin tiap 2 tahun sekali yang nantinya di pegang oleh mahasiswa, mulai dari panitianya pokoknya pure acara dari mahasiswa," tegas Nurani Hartini selaku Ketua Pelaksana acara tersebut.

Kegiatan yang bekerjasama dengan Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Djati, pihak universitas, FKIP, dan prodi Pendidikan Bahasa Inggris ini memiliki tujuan untuk meningkatkan mutu para pendidik dan praktisi pendidikan serta sebagai bukti Bhakti Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Selain itu juga acara yang dipandu oleh Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Ratna Andika S.Pd.M.Hum mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, seperti Wonderful Indonesia, Indocement, Language Center FKIP, Lembaga Bahasa Unswagati, Vinotel, BRI, BJB, Apotek Pemuda Farma, Batik Trusmi, Batik Paksi Naga Liman, Diana Education, Hanamahira, Rajjas Batik, dan Funwatches.