Rabu, 30 Oktober 2013

Ahok: Anak Muda Harus Berani Berpolitik, Perbaiki Keadaan!

Jakarta, SetaraNews.com – Malam penganugerahan KEM Tempo Institute Menjadi Indonesia telah berlangsung sukses, Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahya Purnama atau Ahok pun ikut membacakan surat dari dan untuk pemimpin.

SetaraNews berkesempatan meliput acara ini secara langsung. Acara yang dimulai sejak pukul 20.00 Wib di Gedung Galeri Nasional Jakarta (30/10) ini telah selesai. Begitu juga dengan program KEM Tempo Institute periode 2013 yang ganjil dilaksanakan kelima kalinya. Dalam acara itu, turut berbicara juga Rocky Gerung Dosen Filsafat UI tentang kebudayaan akal sehat, dan Titiek Puspa yang menyumbang dua buah lagu yang cukup menyentuh.

Dalam pidatonya, pria yang mengawali karier politiknya sebagai Anggota DPRD Belitung Timur ini mengatakan bahwa saat ini generasi muda harus berani dan mau berpolitik, karena politik lah yang akan membawa kita ke jalan perubahan. “ Kita, harus berani terjun langsung ke arena. Berpolitiklah menggunakan akal sehat” ujarnya.

Dalam pidato singkat selama 10 menit itu, Ia menceritakan tentang perjalanan politiknya. Ia kurang yakin jika menjadi seorang pengkritik bisa merubah keadaan. Ia berpendapat bahwa daripada menjadi pengkritik, lebih baik terjun langsung ke politik sebagai negarawan dan memperbaiki keadaan.

“Kalau kata Bung Sjahrir, kita itu ibarat seperti penonton yang menantang pemain sepak bola” tegas Ahok.

Selain itu, Ahok juga menegaskan bahwa dirinya adalah seorang yang percaya dengan kutipan dari Abraham Lincoln “Kalau mau menguji karakter seseorang, beri dia kekuasaan, nanti disana akan terlihat dia itu jujur atau tidak ”

“Saya memilih berpolitik karena saya ingin supaya semua orang tahu karakter saya, supaya semua orang tahu kalau saya bisa menjadi pemimpin yang berakal sehat, dan ini adalah pilihan.” tukasnya.

Website DPRD Kota Cirebon Sangat Kurang Bermanfaat

Cirebon, SetaraNews.com - Rabu (30/10) Website resmi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Cirebon sangat kurang bermanfaat. Ini ditujukan pada koresponden online yang ditampilkan di laman resmi http://dprd.cirebonkota.go.id/component/poll/1-bermanfaatkan-website-ini-untuk-anda.html.

Di dalam laman tersebut dijelaskan pilihan bagi pembaca situs online mengenai jejak pendapat "Bermanfaatkan website ini untuk anda?" Diantaranya :

  1. Sangat bermanfaat

  2. Bermanfaat

  3. Cukup bermanfaat

  4. Kurang bermanfaat, dan

  5. Sangat kurang bermanfaat


Jejak pendapat tersebut dibuka sejak Sabtu, 20 Oktober 2012 07:28 dan terakhir kami himpun pada Rabu, 30 Oktober 2013 21:45.  Di dalam postingan tersebut dijelaskan bahwa, koresponden menjawab :

  • Sangat Kurang Bermanfaat     36%

  • Sangat Bermaanfaat     28%

  • Bermanfaat     12%

  • Cukup Bermanfaat     12%

  • Kurang Bermanfaat     12%


Dengan total kunjungan rata-rata perhari antara 100 pengunjung hingga 180 pengunjung ke situs DPRD Kota Cirebon tersebut, website www.dprd.cirebonkota.go.id kalah jauh dengan situs www.cirebonkota.go.id. Pengunjung ke situs publikasi Walikota Cirebon tersebut ternyata jauh lebih unggul yakni sekitar 868 pengunjung perharinya.

Selasa, 29 Oktober 2013

Inilah Isi dari APBN Indonesia Tahun 2014

Jakarta, SetaraNews.com - Pembahasan mengenai Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 akhirnya disepakati. Keputusan bersama tersebut dicapai oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisyahbana, dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, serta anggota DPR-RI yang telah berhasil merampungkan pembahasan pada Jumat (25/10) lalu yang kami kutip dari laman Setkab.go.id.

DPR RI telah menyetujui dan menetapkan Rancangan Undang Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 menjadi Undang Undang.  Anggaran belanja negara tahun 2014 ditetapkan sebesar Rp 1.842,4 triliun yang terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp 1.249,9 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp 592,5 triliun. Angka tersebut naik 6,74 persen atau Rp 116,2 triliun dari APBN-P 2013 yang sebesar Rp 1.726,2 triliun.

Belanja pemerintah pusat 2014 sebesar Rp 1.249,9 triliun ini meningkat 4,4 persen dibanding belanja pemerintah pusat tahun 2013 sebesar Rp1.196,8 triliun. Begitu pula untuk belanja modal meningkat dari 192,6 triliun rupiah pada APBN-P 2013 menjadi Rp 205,8 triliun di APBN-2014. Belanja modal ini tumbuh sebesar 6,8 persen dan menjadi salah satu faktor penting untuk peningkatan ketersediaan dan kualitas infrastruktur di Indonesia.

Sementara itu, pendapatan negara disepakati Rp 1667,1 triliun atau naik Rp 165,1 triliun (10,99 persen) dari APBN P 2013, terdiri dari penerimaan dalam negeri Rp 1.665,7 triliun dan penerimaan negara bukan pajak Rp 385,3 triliun. Defisit anggaran disepakati sebesar Rp 175,348 triliun (1,69 persen  dari PDB) atau turun Rp 48,85 triliun (21,7%) dari APBN-P 2013 yang sebesar Rp 224,2 triliun. Pembiayaan defisit anggaran 2014 bersumber dari pembiayaan utang sebesar Rp 185,1 triliun dan pembiayaan non-utang sebesar negatif Rp 9,7 triliun.

Adapun asumsi makro yang telah disepakati Pemerintah dan DPR-RI adalah: perrtumbuhan ekonomi sebesar 6 persen pada 2014; Inflasi 5.5 persen atau lebih tinggi dari pengajuan pada RUU APBN sebesar 4,5 persen; nilai tukar rupiah Rp 10.500 per dolar Amerika Serikat; tingkat Suku Bunga Perbendaharaan Negara (SPN) untuk 3 bulan ditetapkan sebesar 5,5 persen. Serta harga ICP minyak ditetapkan 105 dolar AS, lifting minyak 870 ribu barel/hari, dan lifting gas 1.240 ribu barel/hari setara minyak.

 

 

 

 

 

Senin, 28 Oktober 2013

'Keluarga Ormawa Unswagati' Gelar Peringatan Sumpah Pemuda

Unswagati, SetaraNews.com - Keluarga Besar Organisasi Kemahasiswaan Universitas Swadaya Gunung Jati menggelar acara peringatan sumpah pemuda yang bertajuk 'Pemuda Untuk Indonesia'.  Acara yang diselenggarakan pada 28 Oktober 2013 kemarin malam berlangsung sangat khidmat.

Acara peringatan sumpah pemuda ini dimulai dengan pengumpulan cap tangan mahasiswa dari kampus 1 hingga ke kampus 3, sejak pukul 08:00 pagi hingga pukul 15:00 WIB dan dilanjutkan kembali pada pukul: 16.00 yang dibuka dengan live musik, menggambar karikatur yang berbentuk poster oleh para mahasiswa, musikalisasi puisi, teatrikal dan ditutup dengan renungan malam serta diakhiri dengan pembacaan ikrar sumpah pemuda pada pukul 22.00 WIB.

Antusias mahasiswa Unswagati yang mengikuti acara ini sangat tinggi, terlihat dari jumlah pengunjung yang datang dapat memenuhi space di tempat parkir Kampus 1 Unswagati. Nampak mahasiswa begitu serius saat merenung arti dari 'perjuangan mahasiswa masa penjajahan' saat mahasiswa Unswagati melakukan teatrikal terbuka di depan para penonton diiringi dengan panggung seribu lilin.

Kegiatan peringatan sumpah pemuda ke-58 yang bertema 'Pemuda untuk Indonesia' ini mendapat apresiasi dan dukungan dari Wakil Rektor III. "Dengan adanya acara seperti ini, saya sangat mendukung sekali. Apalagi anak-anak mengapresiasikannya kepada bidang seni. Sangat menghibur. Saya berharap acara seperti ini pun akan terus berlanjut. Dan saran dari saya, jika akan ada acara seperti ini lagi, harusnya semua panitia menyiapkannya dengan baik, jangan spontan seperti ini". Ujar Bapak Amanan, selaku Wakil Rektor III (bidang kemahasiswaan) kepada SetaraNews sesaat setelah mengikuti kegiatan peringatan sumpah pemuda di Kampus 1 Unswagati.

Senada dengan Wakil Rektor III, Ketua Pelaksana kegiatan; Tri Utomo dari Fakultas Pertanian berharap mahasiswa Unswagati dapat bersatu untuk bersama-sama menuangkan gagasan dan ide dalam satu forum, sehingga dalam perjalanannya pemuda tidak lagi terpecah-pecah dan dapat bersatu seperti masa-masa perjuangan. "Saya melihat, acara ini sangat apresiatif dengan bersatunya seluruh ormawa yang mengumpulkan suatu ide, dan menghasilkan konsep yang sangat baik, hingga mampu mengisi acara momentum sumpah pemuda ini. saya acungkan jempol bagi para ormawa di Unswagati. Saya harapkan acara ini menjadi jembatan bagi para ormawa untuk bisa tetap bersatu" ujarnya.

 

Taman Krucuk Kota Cirebon Terbengkalai, Ini Kata Warga

Cirebon, SetaraNews.com - Taman Kota Cirebon, Taman Krucuk yang sekian lama dibangun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat  kini terbengkalai, tidak jelas; manfaat, kegunaan, dan tata kelolanya.

Pembangunan yang telah menghabiskan biaya lebih dari Rp 1 miliar dan  memiliki luas sekitar 500 m2, kini jadi tempat tidak berpenghuni dan menyisakan banyak coretan di dinding-dinding bangunannya.

Warga kota Cirebon yang sempat kami minta komentarnya mengenai kondisi Taman Kota Cirebon yang sekian lama tidak terpakai dengan baik, banyak memberikan masukan kepada Pemerintah Kota Cirebon.

Salah satunya adalah Arman dan Vindi, mereka berharap Pemerintah Kota Cirebon dapat segera mengelola Taman Krucuk dengan baik, pada Sabtu (26/10) yang lalu kepada SetaraNews.com. Simak liputannya melalui Setara TV berikut.

Filosofi yang Tertanam di Wayang Padi

Kuningan, Setaranews.com - Wayang padi merupakan kreasi seni asli dari Kabupaten Kuningan khususnya dari Kecamatan Cigugur, daerah yang dipercaya sebagai asal muasal keberadaan perkembangan Wayang Padi.

Bahan untuk membuat wayang padi ini berasal dari tangkai padi gogo ataupun tangkai singkong, karena tangkai padi gogo berbeda dengan tangkai padi biasa. Tangkai padi gogo lebih kokoh daripada padi-padi biasa yang ditanam di sawah sehingga tangkai padai dapat dibentuk berupa wayang dengan berbagai macam model.

Wayang padi mengandung filosofi yang sangat baik bagi kehidupan manusia karena wayang padi dapat mengibaratkan hubungan antara manusia dengan Tuhannya.

Selain untuk mengingatkan kembali kepada jenis permainan anak kecil pada zaman dahulu wayang padi juga mengandung makna atau filosofi yang perlu kita pahami. Jani Jatnika selaku kepala bidang kreasi seni di Paseban Tri Panca Tunggal mengatakan, “Padi merupakan sumber kehidupan, arti dari wayang itu dalam pewayangan tentunya ada dalang yang menggerakan wayang, kita juga mengartikan bahwa kita hidup itu bukan kehendak kita sendiri melainkan sebagai anugerah dari yang Maha Kuasa diciptakan sebagai manusia”. Ujarnya kepada Setaranews pada Sabtu (26/10) yang lalu.

Selain dipamerkan pada acara upacara adat Seren Taun yang diselenggarakn satu tahun sekali,  wayang padipun biasa dijadikan sebagai souvenir untuk tamu-tamu kehormatan yang datang ke Paseban karena selain unik juga sangat langka.

Pada perayaan budaya adat tersebut bahan wayang sulit ditemukan di Kuningan, sehingga panitia penyelenggara biasanya mendatangkan padi gogo dari daerah Garut. Karena di Kecamatan Cigugur sendiri sudah berkurang jumlah padi gogonya.

 

Editor : Ali Fikri

 

 

 

Minggu, 27 Oktober 2013

Paseban Tri Panca Tunggal Kembali Adakan Upacara Adat

Kuningan, setaranews.com - Minggu (27/10) Paseban Tri Panca Tunggal kembali mengadakan acara Seren Taun dalam rangka mensyukuri hasil bumi selama satu tahun yang diberikan kepada para petani di Provinsi Jawa Barat khususnya di Kabupaten Kuningan.

Seren Taun merupakan acara adat yang menjunjung tinngi nilai-nilai kemanusiaan seperti bergotong royong, saling mengasihi antar sesama manusia. Kegiatan-kegiatan yang di lakukan pada acara tersebut salah satu contohnya yaitu tumbuk padi menggunakan alat-alat tradisional seperti alu.

Tumbuk padipun mengandung filosofi yang cukup bagus untuk kehidupan manusia.“Kita selaku manusia mempunyai akal budi bahwa manusia sebelum memakan hasil bumi tentunya akan di olah terlebih dahulu, berbeda dengan binatang yang langsung memakan tanpa diolah, selain itu kita selaku makhluk sosial tidak bisa hidup sendirian melainkan memerlukan bantuan dari orang lain”. Ujar Dodo Widodo selaku panitia upacara adat Seren Taun kepada Setaranews.

Dalam acara tersebut sangat ramai karena banyaknya pengunjung dari lokal, nasional dan internasional juga memamerkan berbagai macam hasil bumi seperti bahan pangan, sayuran, buah-buahan dan umbi-umbian untuk dipajang serta di berikan kepada para pengunjung yang hadir.

Agnia salah satu pengunjung asal Kota Cirebon berkomentar “Acara Seren Taun ini sangat baik dan semoga tahun depan bisa lebih tertata lagi karena dalam acara ini masih banyak pedagang-pedagang yang masuk ke area sehingga menghilangkan sedikit esensi dari acara tersebut” Ujarnya kepada Setaranews.

 

Editor : Ali Fikri

 

 

Jumat, 25 Oktober 2013

Ormawa Unswagati Bahas Acara Peringatan Sumpah Pemuda

Unswagati Cirebon, SetaraNews.com  Seluruh Ormawa (Organisasi Mahasiswa) dan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) dari berbagai fakultas - Universitas Swadaya Gunung Jati mengadakan pertemuan di Kampus 1 Unswagati pada sore tadi, Jumat (25/10). Pertemuan ini guna membahas persiapan dan membentuk rangkaian acara memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan tema “Pemuda Untuk Indonesia” pada 28 Oktober 2013 nanti.

Acara yang dimotori oleh Ormawa dan UKM  yang diperuntukan untuk umum ini menghasilkan kesepakatan rangkaian acara sebagai berikut :

  1. Pengumpulan cap tangan

  2. Live accoustic music

  3. Penyaluran bakat (membuat poster)

  4. Kegiatan sosial (tenda tensi)

  5. Musikalisasi puisi

  6. Mimbar bebas

  7. Malam seribu lilin dan renungan

  8. Ikrar sumpah pemuda


Rencananya acara ini akan diadakan di Kampus 1 Unswagati, dimulai pada pukul 16.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 wib. Harapannya mahasiswa dan mahasiswi Unswagati dan pemuda dapat ikut meramaikan acara ini.

"Acara ini terbuka untuk umum, dan mahasiswa Unswagatilah yang menyelenggarakannya." ujar Ketua Pelaksana acara "Pemuda untuk Indonesia" Tri Utomo kepada SetaraNews (25/10).

Rabu, 23 Oktober 2013

DIVA PRESS Promosikan Buku-buku Murah

Unswagati - SetaraNews.com Rabu (23/10) Lembaga Dakwah Kampus(LDK) IMMNI mengadakan bazar buku yang bekerjasama dengan salah satu penerbit buku yaitu DIVA PRESS Yogyakarta dengan harga yang cukup murah untuk kalangan mahasiswa Unswagati.

Acara tersebut sudah dimulai dari hari selasa lalu (22/10) pukul 08.00 WIB dan rencananya hingga hari sabtu (26/10) nanti. Dalam stand bazar tersebut terdapat cukup banyak jenis buku yang dijual mulai dari pendidikan, sejarah, novel, kesehatan, hingga buku-buku agama. Beberapa Mahasiswa tertarik untuk membeli atau bahkan hanya melihat-lihat buku tersebut karena selain menarik harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau.

Dalam kunjungan mereka yang kedua ini mereka memang sengaja memasang tarif yang lebih murah dengan memberikan diskon lebih dari 50% dibandingkan dengan harga yang ada di toko buku, karena mereka memang bertujuan selain mengenalkan bahwa Yogyakarta memiliki buku-buku yang berkualitas.

“Tujuan kami dalam bazar ini tentu saja untuk bisa menebarkan ilmu ke para mahasiswa Unswagati tanpa mementingkan keuntungan.” Ujar Heru selaku staff DIVA PRESS saat diwawancarai setaranews di stand tersebut.

Hingga dua hari ini bazar tersebut cukup ramai dikunjungi para mahasiswa, terlihat sudah lebih dari 50 buku yang terjual.

“Acara ini sangat bagus selain harganya dibawah standar, bukunnya cukup lengkap dan cukup menarik.” Ujar Nuriska mahasiswi Fakultas Ekonomi yang diwawancarai setaranews saat melihat-lihat bazar tersebut.

Selasa, 22 Oktober 2013

Koloni(ali)sasi Digital




Oleh : Kurniawan T Arief



SETIAP kali televisi menayangkan iklan berdurasi 10 detik itu, keponakan penulis Marsha (10), terlihat gusar memegang ponselnya. Sejak kemarin bocah kelas lima Sekolah Dasar itu berusaha mengunduh aplikasi KakaoTalk,  namun entah kenapa selalu gagal. Rupanya iklan pendek yang getol tampil di TV itu telah memikatnya, dan membuat repot sang orang tua yang bekerja -hanya- sebagai guru honorer. Mereka terpaksa menyisihkan uang belanja hanya untuk membeli ponsel -Android- seri terbaru demi anaknya, agar mau kembali berangkat ke sekolah.




Sementara, pada tahun lalu peluncuran perdana BlackBerry (BB) Bold 9790 di Pacific Place malah berakhir rusuh. 2000 lebih manusia Indonesia rela berjejal dalam antrean yang sumpek hanya demi mendapat BB seri terbaru. Mereka berkompetisi untuk menjadi konsumen pertama dari peradaban gadget seperti saat ini. Puluhan korban pun tumbang-pingsan karena berdesakan[1]. Ironis memang.




***




Banyak yang tak sadar bahwa tiap kali kita mengakses informasi melalui mesin pencari Google, situs sosial media macam Facebook, Twitter dan lainnya, kita baru saja menggelontorkan rupiah ke luar negeri. Tak kurang dari Rp1,7 triliun potensi pendapatan negara secara mubazir terekspor pertahunnya[2] demi memenuhi syahwat manusia Indonesia pada dunia maya. Hal ini dikarenakan mayoritas server yang digunakan manusia Indonesia terkonsentrasi di jantung ekonomi negeri Paman Sam: New York. Selain server, layaknya nama domain, hosting, konten aplikasi, konten seluler, software hingga situs belanja pun hampir semuanya produk impor.




Kolonisasi Digital




Dunia memang tengah memasuki era baru: era digital. Akses internet semakin mudah dan murah, teknologi perangkat kian ramah dan dikenal. Tak ayal, gaya hidup masyarakat pun –utamanya generasi muda– terasa sulit menghindari kepungannya. Menurut MIKTI (Masyarakat Industri Kreatif Indonesia) dalam tempo waktu kurang dari lima tahun (2008-2012), telah tumbuh sekitar 400 usaha baru kreatif digital. Tak cukup di situ, dengan volume transaksi e-commerce yang saat ini sedang mewabah, digit laba yang diraup nyaris mencapai Rp35 triliun di tahun 2011. Angka ini diperkirakan akan melesat hingga US$10,2 miliar pada tahun 2015 setelah diberlakukannya AFTA.[3] Tentu, ini merupakan prospek fantastis yang belum banyak diketahui pemuda Indonesia, bukan? Menilik jumlah pengguna internet dan nilainya di Indonesia yang kian melesat, sepatutnya itu cukup menjadi modal kita untuk percaya diri menjadi raksasa dunia maya.




Indonesia menurut Bank Dunia adalah salah satu negeri dengan jumlah populasi penduduk terbesar di Dunia. Sebanyak 130 juta orang diantaranya, atau 56,5 persen penduduknya masuk ke dalam kategori kelas menengah[4], kelompok yang selama ini menjadi unggunan tambang emas bagi pelaku bisnis teknologi digital dunia. Betapa tidak disebut laiknya tambang emas, tengok saja pengguna Facebook di Indonesia yang dari bulan ke tahun seolah berkejaran dengan angka populasi penduduk Negeri ini. Tak mau kalah, pengguna Twitter di Indonesia pun mengemban julukan paling getol ‘berkicau’ ketiga di dunia. Ini belum mengabsen Google, Yahoo, Amazon, InstagramPath, LinkedIn, WhatsApp, Line, AVG, Bing, Avast, Youtube, BlackBerry Messenger dan lain-lain.




Ironisnya, di tengah euforia syahwat informasi itu, ternyata dari 10 situs paling populer  di negeri ini hanya dua situs merupakan besutan asli anak muda Indonesia: forum Kaskus dan portal Detik. Delapan lainnya merupakan situs luar negeri. Hingga kini, peringkat ini belum pernah berubah. Entah mengapa, manusia Indonesia seperti kerasukan dengan pelbagai kemudahan teknologi digital non-Indonesia yang banyak berseliweran di alam maya. Lantas, dimana konten digital yang berasal dari Indonesia? Rasanya jejak maupun namanyapun tak familiar sama sekali. Padahal, banyak produk digital dari talenta kreatif muda Indonesia yang mendunia.




Bukan Malin Kundang Digital




Fakta bahwa perusahaan asing menjadi pemain besar teknologi digital di Indonesia memang sudah menjadi legenda. Namun bukan berarti anak muda negeri ini tak sanggup melakukan hal yang sama. Mereka justru sanggup bermetamorfosis di negeri orang hingga meraih sukses. Sebut saja Criticube,  jejaring sosial yang berbasis di Belanda. Situs jejaring sosial yang didirikan oleh Rama Manusama itu kini mampu menjadi pesaing Facebook di daratan Eropa. Atau juga Gulfware, perusahaan pengembang Software dan IT Solutions yang berdiri sejak tahun 2010 di Dubai. Perusahaan yang didirikan oleh Novel Tjahyadi itu sekarang sukses menggaet Motorola sebagai salah satu mitra bisnisnya. Mereka adalah segelintir anak negeri yang mampu berjaya di negara lain dengan memanfaatkan era baru digital.




Tak hanya di luar negeri, optimisme untuk menjangkarkan penetrasi digital juga sudah merembes ke bilik dalam negeri. Tahun 2008, dalam sebuah ruangan sempit pada salah satu kampus di Bandung, sekelompok Mahasiswa akhirnya bersepakat membentuk usaha kreatif: Agate Studio. Di tempat itu, mereka mencoba mewujudkan impiannya untuk membuat permainan berbasis kekuatan budaya lokal di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, mereka memanfaatkan Facebook dengan lima permainan khas Indonesia: Climb The Pinang, Gado-Gado Sibuk, Defend The Monas, Kiri-kiri[5] dan Art of Pencak Silat. Terakhir, mereka merilis permainan multiplayer yang populer di dunia: Football Saga. Kini, sekelompok anak muda itu tak hanya mengharumkan Indonesia dengan pernah menyabet gelar juara Imagine Cup di Paris, omset bisnis mereka pun sudah mencapai miliaran rupiah perbulannya[6].




Melarung Samudera Digital Dengan Kebudayaan




Kembali beranjak ke luar negeri, Jepang adalah salah satu negara paling sukses dalam industri konten, khususnya animasi. Pendapatan mereka dari anime (sebutan untuk animasi Jepang) di tahun 2008 mencapai lebih dari US$2,2 miliar. Selain animasi, ada Mixi yang menampilkan identitas Jepang melalui situs jejaring sosial. Situs yang didesain sesuai dengan karakter masyarakat Jepang ini terbukti berjaya sebagai situs jejaring nomor wahid di Jepang mengalahkan Facebook atau MySpace.




China lebih radikal lagi. Negeri tirai bambu itu membatasi mesin pencari Google, Facebook dan Twitter. Mereka, mendorong industri kreatif digital dalam negerinya untuk membuat konten lokal. Walhasil: Baidu, Sina Weibo dan Qzone sukses menjadi tiga kaisar di Negerinya sendiri. Ini mereka lakukan lantaran sadar bahwa peluang ekonomi dari perubahan global saat ini begitu potensial. Mereka berhasil mencegah uang rakyatnya lari ke luar Negeri. Dari sinilah China mulai mengunduh pundi-pundi ekonominya, dan kini negeri itu tengah bersiap menjadi negeri adi-maya.




Jepang dan China, sanggup memapah era teknologi digital tanpa harus larut dalam pusaran kontestasi yang mengabaikan akar kultural. Kedua negeri itu mampu membenamkan dirinya dalam aras perubahan global, namun tetap bisa melarung samudera dengan kapal kebudayaannya.




Indonesia adalah Desa Saya




Berkaca pada dua negeri itu, kita juga mustinya mampu memiliki versinya sendiri. Desa kita, kini tengah bersiap memasuki era keempat peradaban manusia: era teknologi. Tentu saja, apabila tak diisi oleh nafas kearifan budaya lokal bukan hal mustahil kasus Pasific Place akan kembali terjadi di Desa-Desa. Kita bukan mengeksplorasi informasi, justeru dengan konyol menyerahkan diri untuk dijajah teknologi informasi. Tentu ini sebuah anomali yang tak lucu. Apalagi, mulai Oktober 2013 nanti pemerintah secara resmi membangun jaringan Meaningful Broadband ke tiap Desa di seluruh Indonesia[7]. Program ini diharapkan mampu menjadikan anak-anak atau orang tua kita para petani dapat terhubung dengan derasnya akses informasi dan pengetahuan baru lewat Internet. Kita bisa memperkokoh identitas lokal-nasional dalam dunia yang serba terhubung saat ini dengan mendorong munculnya berbagai konten buatan anak negeri. Beberapa diantaranya memang sudah bergeliat di permukaan. Namun, lagi-lagi kebanyakan nasibnya belum begitu baik. Lantaran tak mendapat ramahnya rejeki di tanah airnya sendiri.




Berangkat dari titik ini, ada secuil alternatif yang mungkin bisa kita diskusikan kembali. Pertama, yakni dimulai dari dunia maya. Jika kita termasuk yang setia memakai situs atau konten luar negeri saat terhubung dengan Internet, kita bisa mulai dengan memakai situs pencari dan konten lokal. Jika selama ini kita berbangga memakai domain (dot)com, (dot)org, (dot)net dan lain-lain demi nama situs internet, kita bisa memulainya dengan menggunakan domain(dot)id. Selain itu, pastikan pula server yang digunakan berasal dari Indonesia, bukan dari Singapura atau New York. Singkat kata: membumikan Indonesia.




Kedua, buatlah komunitas yang menggunakan internet sebagai surau kreatif dalam mengeksplorasi potensi yang bersifat lokalitas. Langkah ini bisa dimulai dari lingkungan kampus. Seperti apa yang sudah dikerjakan oleh Handi[8] seorang mahasiswa semester tiga di Unswagati Cirebon. Ia membuat mesin pencari www.kita.pw dan digunakan oleh teman kuliahnya. Melambat laun, kini mesin pencarinya mulai dikenal oleh mahasiswa lain di kampusnya. Menggeser Google dan Yahoo yang populer, setidaknya di kampusnya sendiri.




Terakhir, setelah memproduksi dan menggunakan domain sendiri, secara otomatis kita harus membuat konten sendiri. Dalam hal konten, sepertinya kebudayaan mendapatkan relevansinya di sini. Lantaran, di dunia yang sudah digenggam oleh globalisasi (budaya) ini, kebudayaan lokal-nasional merupakan strategi paling genuine untuk memperluas cakar Indonesia ke pentas dunia. Lihatlah Amerika dengan Hollywood maupun Korea Selatan dengan K-Popnya. Dua negara itu berhasil melebarkan kepak sayapnya dengan modal kebudayaan. Toh, seperti pernah Antonio Gramsci ujarkan, pada saatnya nanti kita hanya akan dihadapkan pada dua pilihan: dihegemoni atau menghegemoni?




Jika sudah seperti ini, penulis yakin, optimisme akan lebih mudah kita petik. Sebab, dengan membangun patriotisme digital para manusia Indonesia, tak pelak kemandirian ekosistem di dunia nyata niscaya dapat tumbuh subur di halaman rumahnya sendiri: Indonesia.




Kita bisa saja menjadi pemimpi(n) atas daulat ekonomi dan budaya bangsa ini di masa depan. Sebuah era di mana latar bumi manapun bisa kita jelajahi. Kita, merupakan pembebas bagi bangsa yang tengah tergadai ini. Koloni(ali)sasi digital sudah merasuk ke sukma manusia Indonesia. Tak sesulit di dunia nyata apabila mau, manusia Indonesia mampu berjaya setidaknya di dunia maya.




Akhirul kalam, meminjam alegori Radhar Panca Dahana: kenapa harus jadi rusa jika bisa menjadi singa? Atau, kita membiarkan saja generasi Indonesia yang masih hijau menjadi Marsha-Marsha baru? Relakah kita menyaksikan generasi kelak dijadikan ‘rusa’ oleh ‘singa’ Facebook, Twitter, Yahoo, Instagram, Google, Wordpress, KakaoTalk dan atau BlackBerry?




***




Daftar pustaka




-          http://www.kita.pw > wikipedia dan Teknopreneur.com




-          Majalah Tempo, Majalah Tempo, edisi 20-26 Februari 2012




-          Majalah Teknopreneur, edisi Juni 2010  (hal - 15) dan edisi Februari 2013 (hal - 71)




-          Radhar Panca Dahana, Inikah Kita – Mozaik Manusia Indonesia, Resist Book, Yogyakarta 2007




-          Reference Book Digital Creative & Information Communication Technology Industries, Infomedia 2012.











[1]  Majalah Tempo, edisi 20-26 Februari 2012, halaman 57






[2]  http:www.teknopreneur.com






[3]  Reference Book Digital Creative & Information Communication Technology Industries, Infomedia 2012.






[4]  Majalah Tempo, edisi 20-26 Februari 2012,  Mereka Yang Beranjak Kaya - halaman 53






[5]  Permainan yang ter-ilhami dari keberadaan angkot di Kota Bandung yang sangat khas.






[6]  Majalah Teknopreneur, edisi Juni 2010, halaman 15







[8] Mahasiswa Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon, teman satu Jurusan kuliah dan organisasi dengan penulis.



Sabtu, 19 Oktober 2013

PRISMA Unila di Buka Dengan Nonton Bareng

Bandar Lampung, SetaraNews.com – Pagi tadi Unit Kegiatan Penerbitan Mahasiswa (UKMP) Teknologi Inovasi Kreasi dan Aktivitas (TEKNOKRA) Univesitas Lampung (Unila) menyelenggarakan Talk Show dan Nonton Bareng (NoBar) film dokumenter Dibalik Frekuensi di auditorium Perpustakaan Universitas Lampung.

Acara  talk show dan nobar ini dalam rangka pembukaan Pelatihan Riset Media (PRISMA) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) se-Indonesia   yang dibuka langsung Oleh walikota Bandar Lampung Drs. Herman H.N.

Acara yang dimulai pukul 10.00 WIB Ini pun mendapat aspirasi yang cukup baik dari mahasiswa Universitas Lampung, mahasiswa terlihat  antusias mengikuti acara tersebut hingga selesai, mereka juga menilai acara tersebut bagus untuk mahasiswa.

Dengan menonton film dokumenter tersebut mahasiswa menjadi tahu ada  Kepentingan apa dibalik media yang ada di Indonesia,.salah seorang peserta yang setara temui  berharap film tersebut tidak hanya diputar di lingkungan mahasiswa, bisa menjadi lebih baik jika dapat dinikmati 0leh masyarakat luas.

“Filmnya bagus ya, tapi lebih baik dipublikasikan lebih luas, tidak hanya dikalangan tertentu, ini juga bias jadi pembelajaran bagi masyarakat.” Ujar Irsan Mahasiswa Semester 3 jurusan fisika  Fakultas Matematika Ipa (MIPA)

Tidak hanya dari kalangan mahasiswa yang antusias terhadap pemutaran film dokumter tersebut, panitia penyelenggarapun sangat besemangat menyelengarakan acara tersebut. Panitia berharap  acara bisa berlangsung dengan baik dan berharap pula film tersebut bisa meng-inspirasi mereka yang menonton film dokumenter tersebut.

“Saya menganggap film ituu bagus buat mengispirasi masyarakat, dan harapan saya mayarakat bisa menilai media secara bijak, dan bisa memilah dan memilih media’. Ujar Vina Oktavia Selaku ketua plaksana acara tersebut.

Acara Pelatihan Riset Media sendiri  akan diselenggarakan selama 5 hari dimulai dari hari sabtu (19/10) hingga kamis (24/10).

 

 

 

Kamis, 17 Oktober 2013

150 Calon Anggota USB Ikuti Seleksi

Unswagati - SetaraNews.com, Kamis (17/10) Unit Kegiatan Mahasiswa Seni dan Budaya atau yang biasa dikenal dengan sebutan USB ini melakukan recruitment anggota baru yang diadakan di Aula Grahawidya Sabha - Kampus 1 Universitas Swadaya Gunung Jati.

Pendaftaran ini mencapai 200 calon anggota yang hingga penutupan pada tanggal 13 oktober 2013. Sedangkan yang mengikuti hingga ke tahap penyeleksian berjumlah 150 mahasiswa dari berbagai jurusan.

"Pada hari ini kami sedang melakukan pengecekan atau melihat bakat-bakat dari para calon anggota baru yang dimulai dari pukul 08.00 hingga 16.00, calon anggota baru yang mengikuti proses hari ini berjumlah 150 orang sedangkan sisanya tidak hadir dari sekian calon anggota baru mereka lebih banyak memilih divisi paduan suara." tutur Nono S selaku ketua umum USB kepada SetaraNews sore tadi (17/10).

Kebanyakan calon anggota baru ini yang mendaftar berasal dari Fakultas Ekonomi, calon anggota baru ini sangat antusias dalam mengikuti proses penerimaan anggota baru UKM Seni dan Budaya dengan dilihat dari jumlah yang hadir pada hari ini hampir semua pendaftar yang hadir.

Proses ini akan dilakukan selama tiga hari dan dilihat dari kehadiran calon anggota juga salah satu proses menjadi anggota UKM Seni dan Budaya karena akan kelihatan apakah mereka serius atau tidak, dalam mengikuti dan serius ingin menjadi anggota UKM Seni dan Budaya.

 

 

Minggu, 13 Oktober 2013

Parkir Penuh, Kapan ke Kampus Naik Sepeda?

Komik Kampus, SetaraNews.Com - Parkir mulai penuh di kampus 1, 2, dan 3 Unswagati. Perlu kesadaran diri untuk 'mengalah' dengan 'memperkecil kendaraan' pribadi ketika hendak pergi ke kampus. Tujuannya demi meningkatkan efisiensi tempat parkir, ketika jumlah penghuni kampus kian bertambah.

Sejalan dengan pembangunan gedung baru di Kampus 1 Universitas Swadaya Gunung Jati yang direncanakan akan rampung pada akhir bulan Desember nanti dan efek dari pembangunan gedung baru tersebut yang tentunya kian mempersempit lahan parkir yang tersedia di kampus. Diperlukan pengertiannya dari penghuni kampus untuk bersedia 'memperkecil kendaraan' agar lahan parkir di kampus menjadi 'lebih luas' dari hari ini.

Salah satu caranya, dengan bersepeda ke kampus. Bersepeda ke kampus disamping dapat 'memperluas lahan parkir' di kampus, juga ikut memperkecil tingkat polusi di jalanan dan ikut menghemat pemakaian bahan bakar fosil yang kian menipis jumlahnya. Bahkan dengan terbiasa bersepeda, turut menyehatkan tubuh - terutama menjaga kesehatan jantung.

Dari sekian ribu mahasiswa, ternyata hanya beberapa mahasiswa Unswagati yang sudah bersepeda ke kampus. Mereka adalah, Hari Saptarengga dari Fakultas Ekonomi, dan Ririn Rinanti dari Fakultas Pertanian.

Ketika ditanya perihal ide ngampus bersepeda, Hari mengatakan, "Ide ngampus bersepeda sangat bagus, karena sudah sedikit sekali orang yang menggunakan sepeda. Padahal sepeda selain menyehatkan, kendaraan tersebut ramah lingkungan dibandingkan kendaraan bermotor." kepada SetaraNews via pesan singkatnya (13/10). Lebih lanjut dirinya berharap di Unswagati turut disediakan lahan untuk parkir mahasiswa yang bersepeda.

Ide ngampus bersepeda agar dapat diterapkan menjadi aktivitas dan rutinitas baru, tentunya membutuhkan dukungan bukan hanya dari kalangan mahasiswa, tetapi juga dari kalangan dosen, kalangan rektorat, dan staf karyawan Unswagati. Agar suasana hijau mulai tercipta di lingkungan akademik ini.

 

Jumat, 11 Oktober 2013

Peluang Mendapat Beasiswa Jenjang S1,S2, dan S3 ke Norwegia

Jakarta , SetaraNews.com - Pemerintah Norwegia tahun ini kembali membuka  beasiswa bagi mahasiswa jenjang studi S1,S2, dan s3, beasiswa ini lebih  diutamakan untuk mahasiswa - mahasiswa di negara - negara  berkembang, termasuk Indonesia.

Tujuan dari skema ini adalah untuk mempromosikan internasionalisasi pendidikan tinggi . Saat ini , skema ini memberikan beasiswa penuh untuk total 1 100 siswa , dimana 800 berasal dari negara-negara berkembang dan 300 dari Eropa Timur dan Asia Tengah . Setiap tahun universitas dan perguruan tinggi universitas di Norwegia dialokasikan sejumlah siswa kuota . Skema ini biasanya mencakup kursus yang diajarkan dalam bahasa Inggris di tingkat Master dan PhD , di samping gelar profesional tertentu.

Sebagian besar universitas dan perguruan tinggi universitas di Norwegia berpartisipasi dalam skema Kuota . Lembaga-lembaga yang terlibat dialokasikan sejumlah siswa di bawah program setiap tahun, untuk lebih jelasnya mengenai Universitas - universitas yang terkait dengan program beasiswa ini  silahkan kunjungi situs berikut http://www.infobeasiswa.com

mengenai tata cara dan syarat yang harus di penuhi atau dokumen - dokumen yang harus dilengkapi  bisa di lihat di situs resmi Universitas - Universitas yang terkait, akan tetapi mengenai informasi lebih rinci tentang cara pengajuan beasiswa bisa kunjungi situs resminya yaitu http://siu.no/eng/Front-Page/Global-menu/Study-in-Norway/Quota-Scheme
Batas akhir Pendaftaran Paling Lambat 1 Desember 2013, mulai belajar 2014.

 

Meng-KRETEK adalah Budaya Indonesia

Opini, Setaranews.com - Kretek merupakan budaya Indonesia sekaligus merupakan Rokok khas Indonesia, industri tembakau Nasional lebih khusus lagi industri rokok kretek telah hidup dan berkembang lebih dari seratus tahun , setara dengan kegiatan ekspolitasi migas di negri ini, jumlah penerimaan Negara dari industri rokok jauh lebih tinggi dari jumlah eksploitasi sumber daya alam tambang yang slama ini menjadi andalan investasi di indonesia. Namun ironisnya, industri rokok nasinal dan sektor-sektor terkait termasuk pertanian juga perkebunan tembakau justru semakin tersisihkan, bahkan terancam akan “punah” akibat aturan–aturan hukum yang disponsori oleh kepentingan-kepentingan bisnis internasional.


Kampaye regulasi anti rokok yang dimulai di Negara–negara maju membuat perusahaan–perusahaan multinasional seperti Philip Morris berhasil meng-akuisisi PT HM Sampoerna, dan British Amerikan Tobacco berhasil meng-akuisisi PT Bentoel. Disisi lain, perusahaan–perusahaan farmasi internasional dengan sigap berdiri dibelakang kampanye–kampanye itu, seraya menyiapkan produk terapi anti nikotin mereka untuk dipasarkan demi meraup keuntungan yang menggiurkan.

Kegiatan merokok “dikriminalkan” secara sitematis, namun potensi keuntungan yang ada dilahan indutri ini dengan cepat dimonopoli secara “ilmiah”. Maraknya kampanye anti tembakau yang diikuti dengan dibuatnya berbagai peraturan hukum oleh pemerintah pusat atau daerah yang seakan menjadikan kegiatan produksi, perdagangan, serta konsumsi tembakau dan rokok sebagai kegatan KRIMINAL (Baca: Kriminalisasi Berujung Monopoli).

Tidak banyak masyarakat yang tau bahwa rujukan yang digunakan oleh PARA PEMBUAT KEBIJAKAN untuk membuat aturan–aturan anti tembakau dan rokok di berbagai level itu adalah Framework Convention On Tobacco Control (FCTC). Perjanjian FCTC yang diadopsi oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) tidaklah  “murni untuk kesehatan", terdapat kepentingan bisnis internasional yang bermain cantik dibelakangnya. Kepentingan–kepentingan tersebut tampak dari pembiayaan kampanye anti rokok dan pembuatan UU, Peraturan Daerah (PERDA) serta berbagai regulasi anti tembakau dan rokok lainnya dengan alasan Klasik yaitu “KESEHATAN PUBLIK” padahal alasan itu masih menjadi perdebatan banyak kalangan dikarnakan NIKOTIN juga bisa digunakan sebagai obat penyakit KANKER, HEPATITIS, DIABETES, SAKIT GIGI, LUKA BAKAR, dan sebagainya.

Kampanye tersebut bersumber dari perusahaan–perusahaan farmasi dan perusahaan rokok multinasional dibawah yayasan Michael Bloomberg dengan gerakan filantropinya yang mengatasnamakan “kesehatan masyarakat dunia” (Baca: Muslihat Kapitalis Global).

Kampanye anti tembakau berawal dari persaingan bisnis nikotin antara industri farmasi dengan inustri tembakau di Amerika Serikat, perusahaan farmasi berkepentingan menguasai nikotin sebagai bahan dasar produk Nicotine Replacement Therapy (NRT), adanya perang global melawan tembakau terutama kretek yang merupakan ciri khas Indonesia yang terkenal dengan aromanya, ini membuat perusahaan multinasional industri Rokok Putih ketakutan akan persaingan pasar global, sehingga membuat slogan ‘LOW TAR, LOW NIKOTIN’ semboyan ini mempengaruhi pasar global dikarenakan Kretek mengandung Tar dan Nikotin yang melebih Rokok Putih, kemudian membuat isu bahwa Tar dan Nikotin berbahaya bagi kesehatan (Baca:Membunuh Indonesia).

Seharusnya kita secara Kritis menyikapi Kampanye anti tembakau dengan mengatasnamakan “Kesehatan Publik” dengan tidak mengiakannya sebagai kebenaran yang absolut (Mutlak) tanpa adanya skeptime (Keraguan/kecurigaan) dibalik Kampanye tersebut, Hegemoni dari “Rezim Pengetahuan” seolah - olah merasionalkan opini publik, mari kita telaah bersama–sama ada apa dibalik Kampanye Anti Rokok tersebut.  Save Kretek For Indonesian!!!

 

Unswagati Edarkan Surat Larangan Merokok

Unswagati-SetaraNews.com (11/10)– Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) edarkan surat no 029/Rektor/X/2013 perihal himbauan dilarang merokok di ruangan lingkungan Unswagati Cirebon yang disampaikan pada Jum’at 11 Oktober 2013 .

Surat edaran tersebut di sampaikan kepada seluruh unsur pimpinan, karyawan, dan dosen serta Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) di lingkungan Unswagati untuk pengaplikasian daripada UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 115 ayat 1 yang mengatur mengenai "Kawasan Tanpa Rokok antara lain ; fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan."

Larangan merokok di ruangan tersebut mempertimbangkan

1) Setiap ruangan baik ruangan administrasi maupun kelas di lingkungan Unswagati sudah terpasang Air Conditioner (AC).

2) Bahwa asap rokok terbukti dapat membahayakan kesehatan individu, masyarakat (perokok pasif ) serta lingkungan, sehingga perlu dilakukan tindakan perlindungan atau menetapkan larangan kawasan tanpa rokok (merokok diruangan).

3) Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di lingkungan Unswagati Cirebon  adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok diantaranya adalah tempat bekerja (kantor), tempat belajar mengajar (kelas), tempat beribadah (masjid) dan tempat umum (WC, Lab. Komputer, Perpustakaan, pos satpam, dan dimana tempat yang biasa dimanfaatkan bersama-sama).

 

Editor : Ali Fikri

Rabu, 09 Oktober 2013

Inilah Jadwal Serangkaian Acara Kampus dan Hari - Hari Besar

Unswagati Cirebon, SetaraNews.com -  Inilah jadwal serangkaian acara dan event yang bakal digelar di Aula Graha Widya Sabha Kampus 1 Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati), jadwal ini SetaraNews himpun dari Kepala Bagian Umum Unswagati.  (9/10)

Acara-acara tersebut SetaraNews himpun dari tanggal 10 Oktober 2013, hingga 10 November 2013 yang akan datang, berikut serangkaian jadwal acara kegiatan yang akan diselenggarakan di Aula Grawidya Sabha Unswagati:











































No

Waktu Pemakaian



Agenda Acara



1



10 Oktober 2013


HMJ Akuntansi; Rapat Tahunan

2



12 Oktober 2013


Basic Traning Organition FKIP B. Inggris

3



16, 17, 18 Oktober 2013


USB

4



21 dan 27 Oktober 2013


BEM FISIP ; FISIP FEST

5



22, 26, 29 Oktober 2013


KSR & PMI ; DIKLATSAR

6



1, 5, 8, 12, 19 November 2013


KSR & PMI ; DIKLATSAR

7



7 - 10 November 2013


MENWA ; NAPAKTILAS RAOS

Dari data tersebut, dapat di lihat bahwa penggunaan Aula cukup padat untuk satu bulan ke depan, bagi Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) atau Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang akan menyelenggarakan kegiatan tidak usah khawatir karna masih ada waktu disela - sela jadwal tersebut, yakni pada tanggal :

  • 11 Oktober

  • 13, 14, 15, Oktober

  • 20 Oktober

  • 23, 24, 25, 28 Oktober

  • 2, 3, 4, November

  • 6, 7, November

  • 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, dan 18 November


Tidak hanya jadwal pemakaian Aula yang bakal dijadikan sebagai tempat acara bagi Ormawa dan UKM  Unswagati yang SetaraNewa paparkan, Tidak luput pula SetaraNews paparkan  hari-hari penting baik itu ditaraf Nasional atau Internasional yang bakal kita lalui di bulan Oktober hingga November 2013, diantaranya yaitu:

  1. 1 Oktober: Hari Kesaktian Pancasila

  2. 2 Oktober: Hari Batik Nasional

  3. 3 Oktober: Hari Arsitektur Dunia-World Architecture Day UIA dan Hari Kretek Nasional

  4. 5 Oktober: Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI)

  5. 8 Oktober: Hari Tata Ruang Nasional

  6. 9 Oktober: Hari Surat Menyurat Internasional

  7. 10 Oktober: Hari Kesehatan Jiwa

  8. 15 Oktober: Hari Hak Asasi Binatang dan Hari Raya Idul Adha

  9. 16 Oktober: Hari Parlemen Indonesia dan Hari Pangan Sedunia

  10.  24 Oktober: Hari Dokter Nasional dan Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

  11. 27 Oktober: Hari Listrik Nasional dan Hari Blogger Nasional

  12. 28 Oktober: Hari Sumpah Pemuda

  13. 30 Oktober: Hari Keuangan

  14. 3 November: Hari Kerohanian

  15. 5 November: Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional

  16. 10 November: Hari Pahlawan dan Hari Ganefo

  17. 12 November: Hari Ayah Nasional dan Hari Kesehatan Nasional

  18. 14 November: Hari Brigade Mobil (BRIMOB) dan Hari Diabetes Sedunia

  19. 21 November: Hari Pohon

  20. 22 November: Hari Perhubungan Darat

  21. 25 November: Hari Guru

  22. 28 November: Hari Menanam Pohon Indonesia

  23. 29 November: Hari Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI)


setidaknya dengan memaparkan hari - hari besar diatas bisa menyegarkan skaligus mengingatkan kembali ingatan yang barang kali lupa dikarenakan kesibukan - kesibukan di dunia perkuliahan.

 

Redaktur: Efri

 

Unswagati Adakan Loka Karya Di Bappeda

Cirebon, Setaranews.com (09/10) Mahasiswa peserta KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik Unswagati tahun akademik 2013/2014 melakukan loka karya hasil kegiatan mereka jalani selama kurang lebih satu bulan. Loka karya tersebut diadakan di Kantor Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) kabupaten Cirebon pada rabu(9/10) pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB.

Dalam acara tersebut masing-masing koordinator dari lima kecamatan yang menjadi tempat KKN yaitu kecamatan Pasaleman, kecamatan Gunung Jati,kecamatan Beber, Kecamatan Kaliwedi, dan kecamatan Panguragan memaparkan laporan hasil kegiatannya dalam bentuk presentasi.

Terlihat para peserta KKN begitu semangat mempresentasikan laporan mereka masing-masing dari 40 kelompok yang tersebar di lima kecamatan, meraka memaparkan langsung kepada Bappeda kabupaten Cirebon.

Setelah Loka karya ini masing-masing laporan tiap kecamatan akan dikirimkan ke pemerintah provinsi sebagai masukan kepada pemerintah mengenai setiap permasalahan di setiap desa untuk melakukan pembangunan lebih lanjut sesuai dengan tema KKN Tematik ini , yaitu Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui pendidikan, kesehatan dan daya beli.”Semoga bermanfaat untuk para mahasiswa, bagi Bappeda loka karya ini bisa menjadi masukan bagi pemerintah daerah dalam membangun masyarakat” Ujar Alfandi selaku ketua Pelaksana KKN Tematik kepada SetaraNews.

Dari pihak Bappeda mereka menyambut positif kegiatan loka karya yang diadakan oleh Unswagati ini, mereka menilai mahasiswa akan mendapatkan pengalaman yang berharga dalam kegiatan KKN ini. “Cukup bagus, mahasiswa kalau bisa kedepannya harus lebih peka terhadap lingkungan, karena minimal para mahasiswa harus tau dulu potensi daerahnya.” Ujar Narti staff Bappeda saat diwawancarai SetaraNews setelah acara selesai.

 

Editor : Ali Fikri

FISIP Kembali Adakan KBS

 Unswagati, setaranews.com Rabu (09/10) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) kembali mengadakan Kemah Bakti Sosial (KBS) pada 10 Oktober 2013 nanti, di daerah Cipucung Kuningan Jawa Barat. KBS yang rencanyanya akan di helat selama tiga hari dua malam ini mengambil tema ‘Menciptakan Mahasiswa yang Peduli Terhadap Masyarakat dalam Menginterpretasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi'.


KBS kali ini diikuti 154 Mahasiswa angkatan 2013-2014 yang di bagi menjadi 13 kelompok mahasiswi dan delapan kelompok mahasiswa.


Tujuan diadakanya KBS kali ini agar mahasiswa FISIP dapat terjun langsung kemasyarakat sebagai bentuk tindak nyata dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi. “Tujuanya supaya mahasiswa ini bisa terjun langsung  ke masyarakat”. Ujar Fandi selaku ketua pelaksana kepada SetaraNews.


Sampai saat ini dalam pelaksanaanya belum menemui masalah yang berarti, namun tidak di menutup kemungkinan masalah dapat  terjadi saat pelaksanaan.


”Sejauh ini sih ga ada, tapi ga tau nanti di lapangan.” Ungkap Fandi.


Rencananya kegiatan tersebut akan dibuka oleh perwakilan pihak dosen serta diikuti oleh beberapa alumni FISIP.



Foto : keperawatan-poltekesdepkes-sby.ac.id


Editor : Ali Fikri

Tips & Perlengkapan Mendaki Gunung

Cirebon Unswagati , SetaraNews.com  - Mendaki Gunung adalah  salah satu kegiatan yang sangat menantang, selain itu kegiatan mendaki gunung menguras adrenalin dan fisik para pendaki, karena itulah banyak orang berkeinginan untuk melakukannya, selain menantang para pendaki disajikan keindahan Alam serta pemandangan yang menawan.

Mental serta fisik  merupakan modal utama dikarenakan hal itulah yang memacu kita untuk bisa sampai ketujuan. Berikut beberapa tips ketika akan mendaki gunung:

  • Sebelum mendaki sebaiknya kita melihat kondisi kita terlebih dahulu, karena sangat riskan apabila kita memaksakan kondisi kita yang sedang kurang baik untuk mendaki.

  • Setelah mempersiapkan diri dengan baik, kita juga harus tau tentang peta geografis gunung yang akan di daki, serta harus mempelajari lingkungan disekitar gunung tersebut, Sehingga bisa mempersiapkan bekal dan alat apa saja yang akan dibawa.

  • Di usahakan tidak boleh gengsi ketika sedang melaksanakan pendakian, jika letih istirahatlah, apabila lapar, cari sesuatu yang bisa dimakan ataupun bekal yang telah kita bawa.

  • Jangan sesekali kita lengah, lihat di sekitarmu, tersandung batu atau memegang dahan pohon yang salah bisa membuatmu terluka.

  • Dirikanlah tenda di lahan yang terbuka.

  • Pilih barang yang berfungsi ganda, fungsinya untuk meringankan berat beban yang harus dibawa.

  • Packing barang dengan baik, simpan barang yang paling berat di posisi paling atas agar pada saat carier digunakan beban terberat berada dipundak anda dan memudahkan kaki kita untuk melangkah pada saat pendakian, ataupun pada saat turun.


Selain itu  ada beberapa peralatan serta barang yang harus di bawa seperti :  Tenda, Sleaping bad, Carier , Peralatan masak, Peralatan makan dan minum, Senter, Jaket parasit, Subtabel (berisi benang, jarum dan sebagainya), obat-obatan/P3K, sepatu khusus(sepatu olahraga), serta Golok.

Makanan yang harus dibawa pada saat perjalanan adalah : Madu, Agar-agar (Jelly), Coklat , Roti, botol Air mineral (perjalanan dan camp)

Sumber : Blepot (Logistik Mapala Gunati)

 

Redaktur: Ali Fikri

Harga Hewan Kurban Naik, Ini Penyebabnya

Cirebon, SetaraNews.com - Memasuki minggu ke dua  menjelang hari raya Idul Adha 1434 H harga hewan kurban seperti kambing dan sapi mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.

Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa bulan terahir secara tidak langsung mempengaruhi terhadap harga pakan dan ongkos transportasi pengiriman hewan kurban, hal itu  mengakibatkan kenaikan harga sekitar 20% - 30%/ekor ketika dijual ke konsumen.

"Harga kambing dan sapi naik sekitar 20% - 30% mas. kalo kambing saya ternak sendiri tapi kalo sapi saya pesan lagi ke orang mas. ya malum BBM kan naik mas, harga pakan juga naik, belum buat ngirimnya".Ujar Asmadi kepada SetaraNews ketika ditemui di kediamannya yang bertempat tinggal di Desa Kacang Suuk blok karang anyar. (9/10)

Tahun sebelumnya harga kambing paling murah Rp1.000.000 - Rp 1.250.000 tergantung kondisi hewan tersebut, tapi  saat ini  bisa mencapai Rp1.500.000,- sampai Rp2.000.000,- itu juga tergantung dengan kondisi hewan, jika kondisinya sehat bisa mencapai Rp3.000.000/ekor, untuk harga sapi  paling murah Rp10.000.000,- dan paling mahal Rp20.000.000,-  itupun melihan kondisi dari hewan tersebut.

Kenaikan harga hewan kurban tidak lantas membuat orang - orang malas untuk berkurban, permintaan terhadap hewan kurban terus berdatangan menjelang Hari Raya Idul Adha 1434 H.

"Harga emang naek, tapi yang mesen ada aja mas" Tutup Asmadi.

Selasa, 08 Oktober 2013

Kelas Sosial, Picu Buruknya Pendidikan di Indonesia

Jakarta, SetaraNews.com - Sistem pendidikan di Indonesia yang kerap kali 'mengkotak-kotakkan' pelajar dalam pengajaran di sekolah, memicu buruknya pendidikan di Indonesia.

Finlandia yang memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia saat ini merupakan negara yang layak untuk dicontoh oleh Indonesia. Aspek kesetaraan kelas sosial pada layanan pendidikan di Finlandia tidak mendiskriminasi orang kaya, terdidik, miskin, dan tidak terdidik. Berbeda halnya ketika di Indonesia, layanan pendidikan akan mengkotakkan antara si kaya dan si miskin. Seperti kasus pada tahun lalu, dimana RSBI dan SBI menjadi isu nasional tentang kastanisasi pendidikan di Indonesia.

Guru Besar (Gubes) Ilmu Matematika Institut Teknologi Bandung (ITB); Prof. Dr. Iwan Pranoto mengatakan, "Finlandia, kesetaraan layanan pendidikan sangat penting. Orang kaya, terdidik, miskin, maupun tidak terdidik harus mendapat layanan pendidikan sebaik-baiknya," ujar di Auditorium Gedung D, Kemdikbud, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10/2013) yang kami kutip dari laman Okezone.

Selain Finlandia, Iwan juga membandingkan sistem pendidikan Indonesia dengan Singapura. Saat ini, Singapura juga gencar menghapus kastanisasi di sekolah.

"Di Indonesia ada sekolah baik dan buruk, sebenarnya itu juga tidak boleh. Kalau seperti itu, maka pendidikan kita akan semakin jauh dan semakin buruk. Di Singapura, cap sekolah baik tidak bisa hanya dari sisi mata pelajarannya atau dari satu sisi yang menonjol saja." pungkasnya.

 

Senin, 07 Oktober 2013

Kekecewaan Warga Berujung Dengan Aksi

Majalengka, SetaraNews.com -  Masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Majalengka kembali dihebohkan dengan  aksi unjuk rasa  para buruh kapur yang tergabung dalam paguyuban keluarga besar kuli kapur Majalengka – Cirebon (PKBKKMC), aksi yang berjalan di depan kantor Bupati Majalengka ini didasarkan atas kekecewaan terhadap kebijakan H. Sutrisno (Bupati Majalengka) yang akan menutup sejumlah pabrik kapur di Majalengka.

Kekecewaan pun tidak hanya datang dari organisasi buruh yang tergabung dalam PKBKKMC, akan tetapi  sebagian masyarakat Majalengka yang tergabung dalam Forum Masyarakat Majalengka Lintas Generasi (FMMLG) ikut kecewa terhadap kinerja H.Sutrisno (Bupati Majalengka) yang dianggap gagal dalam mengemban tugasnya sebagai Bupati Majalengka.

aksi ini merupakan aksi ke dua yang sebelumnya aksi digelar di depan kantor Kejaksaan Majalengka (27/8). Dalam aksi yang pertama para demonstran menuntut Kejaksaan secepatnya memproses kasus – kasus korupsi yang dilakukan oleh Bupati Majalengka,  kemudian  Disusul dengan aksi ke dua yang terjadi pada tanggal (26/9) di depan kantor Bupati Majalengka.

“Ini adalah proses demokrasi, masyarakat memang sudah seharusnya seperti ini. Karena sebagian masyarakat sudah mulai mengetahui buruknya kepemimpinan Bupati yang sekarang. Walaupun salah satu masyarakat sudah ada yang melapor kepada KPK, tapi tetap kita sebagai masyarakat harus giat mencari keadilan,  jangan hanya mengharapkan pihak – pihak tertentu.” ujar AMN salah satu mahasiswa Universitas Majalengka saat ditemui SetaraNews (7/10).

Aksi kedua yang bertemakan “aksi damai” ini dipenuhi juga oleh ormas - ormas yang ada di kabupaten majalengka,   akan tetapi  peserta aksi merasa kecewa dengan adanya barisan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang juga turut serta mengamankan proses berjalannya aksi tersebut, akan tetapi aksi mulai memanas ketika aparat yang berwajib mencoba membubarkan aksi tersebut sehingga memicu terjadinya konflik yang mengakibatkan kericuhan antara ormas dan Satpol PP.

“Jika masyarakat masih melihat kerusakan yang terjadi pada aksi kedua, maka tolong kalkulasikan berapa uang negara dan berapa uang rakyat yang habis dikeruk oleh Bupati yang sekarang? Silahkan tindak pidana orang – orang yang melakukan hal – hal yang tidak seperlunya pada aksi tersebut sesuai dengan prosedur.” Ujar  Kosasih kepada SeataraNews.

 

Redaktur: Efri

Minggu, 06 Oktober 2013

PEMILUKADA Cirebon, Warga Babakan Tentukan Pilihan

Cirebon,  SetaraNews.com – Hari ini  masyarakat Kabupaten Cirebon khususnya Desa Babakan Gebang  berdatangan ke Tempat Pemilihan Sura (TPS) dalam  rangka Pemilihan Umum Kepala Daerah (PEMILUKADA) untuk menentukan Pemimpin baru di kabupaten Cirebon (Bupati Cirebon).

Mayarakat Desa Babakan terlihat antusias dalam PEMILUKADA ini, menurut sebagian masyarakat  harapan besar untuk kemajuan kabupaten Cirebon tidak lepas dari momentum PEMILUKADA ini.

“Saya sangat berharap di pemilukada ini. Disini  saya  berharap pemimpin yang kami pilih bisa menepati janji – janjinya. Tadinya anak istri gak mau nyoblos, tapi  saya sampai bujuk anak dan istri saya supaya ikut milih mas”. Ujar Jihad kepada SetaraNews pasca mencoblos di TPS 06 Desan Babakan Gebang. (6/10)

Akan tetapi momentum ini juga tidak terlalu menarik bagi sebagian masyarakat yang lain, ada yang menilai PEMILUKADA hanya dijadikan ajang merebutkan ‘Kursi kekuasaan’ demi melanggengkan kepentingan – kepentingan yang ada dibalik PEMILUKADA ini. Mereka menilai Pemimpin sekarang tidak ada yang bisa dipercaya, masyarakat hanya dibutuhkan ‘Suaranya’ dalam Pemlihan Umum, untuk kedepannya suara masyarakat tidak akan berpengaruh besar . Pandangan seperti ini lah  yang membuat tidak sedikit masyarakat yang Golput (Tidak memcoblos/ absen) dalam PEMILUKADA ini.

“saya tidak percaya dengan parpol yang ada di Indonesia, saya juga tidak pecaya dengan system pemilunya, kalo dari awalnya aja udah gak bener kedepannya juga gak bakalan bener, KKN akan tetap melanda kabupaten Cirebon. Lagian saya tidak ada yang sreg sama  Para cabup dan cawabup, lebih baik saya golput aja” Ujar Salam ketika didatangi oleh SetaraNews dikediamanya .  (6/10)

Sejauh ini PEMILUKADA  berjalan dengan baik,   sore ini perhitungan suara akan segera dilaksanakan. Sampai berita ini diterbitkan belum ada kepastian Pasangan sapa yang terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Cirebon.

Sabtu, 05 Oktober 2013

Darurat MK, Petinggi Negara Hasilkan Lima Kesepakatan

Jakarta, SetaraNews.com - Sabtu (5/10) Paska penangkapan Akil Muchtar, ketua Mahkamah Konstitusi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu lalu (2/10) beberapa petinggi negara bahas masa depan MK di Istana Negara.

Para pimpinan lembaga negara tersebut diantaranya; Ketua MPR Sidharto Danusubroto, Ketua DPR Marzuki Ali, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua Komisi Yudisial Suparman Marzuki, Ketua Mahkamah Agung (MA) M. Hatta Ali, dan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Purnomo, serta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dalam pertemuan tersebut, fokus membahas langkah-langkah yang akan ditempuh dan kesepakatan bersama untuk menyelamatkan MK sesuai mekanisme hukum yang berlaku, seperti yang kami kutip dari laman setkab.go.id bahwa; ada "lima agenda penyelamatan Mahkamah Konstitusi" sesuai dengan kesepakatan bersama.

Lima butir kesepakatan tersebut diantaranya;

  1. Dalam peradilan MK, Presiden dan para pimpinan Lembaga Negara berharap dijalankan sangat hati-hati, dan jangan ada penyimpangan baru.

  2. Presiden dan pimpinan Lembaga Negara berharap penegakan hukum yang dilaksanakan oleh KPK dapat dilaksanakan lebih cepat dan konklusif. Hal ini agar dapat membuktikan kepada rakyat bahwa jajaran MK yang lain bersih.

  3. Presiden berencana menyiapkan Perpu, untuk diajukan ke DPR RI, yang antara lain akan mengatur persyaratan, aturan dan seleksi hakim MK. Presiden berharap bila Perpu ini diberlakukan tidak dijudicial review di MK sendiri kemudian dibatalkan atau digugurkan, sebab kalau itu dilakukan tidak ada yang bisa dilakukan perbaikan.

  4. Perlu juga diatur proses peradilan di MK. Menurut Presiden, dirinya dan  para pemimpin Lembaga Negara juga berpendapat yang sama, Komisi Yudisial diberikan kepercayaan untuk melakukan pengawasan terhadap Hakim Konstitusi sebagaimana melakukan pengawasan terhadap hakim lainnya.

  5. Dalam fase konsolidasi yang dilakukan MK saat ini, MK juga melakukan audit internalnya. Bahkan, Presiden dan pimpinan Lembaga Negara berpendapat perlu dilakukan audit eksternal oleh lembaga yang memiliki kewenangan itu. Presiden mengaku mendengar banyak pihak agar hakim konstitusi sekarang ini mengundurkan diri, namun Presiden SBY menyerahkan sepenuhnya kepada MK.


Kesepakatan tersebut diharapkan dapat menjadi solusi dari masalah jangka pendek, menengah maupun panjang di Indonesia ini. Lebih lanjut, Presiden meminta insan pers untuk meneruskan informasi ini kepada seluruh rakyat Indonesia dan juga disampaikan secara utuh serta tidak terjadi bias.

Kamis, 03 Oktober 2013

Peringati Hari Batik, SMKN 1 GJ Gelar 4 Acara

Cirebon, SetaraNews.com - Kemarin Rabu (2/10) Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Gunung Jati menggelar serangkaian acara untuk peringati hari batik internasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober 2013. Ada tiga acara dalam menyambut hari batik internasional tersebut diantaranya; seminar dan bincang-bincang batik sebagai aset bangsa, lomba mewarnai lukisan batik antar siswa SD dan SMP se-kecamatan Gunung Jati, lomba tumpeng antar kelas, dan lomba sepak bola antar kelas.

Acara yang diselenggarakan oleh SMKN 1 Gunung Jati tersebut merupakan upaya sekolah dalam menduniakan batik, dan menjadikan batik sebagai identitas bangsa. "Acara hari ini merupakan bentuk wujud nyata kami dalam melestarikan batik dan membudayakan batik di lingkungan anak muda." ujar Kepala Sekolah SMKN 1 Gunung Jati, Wiryo Santoso, M.Pd di sela-sela sambutan dalam acara seminar dan bincang-bincang batik sebagai aset bangsa.

Acara seminar yang turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata; Assulah turut mengapresiasi kepada pihak sekolah yang ikut mengkampanyekan hari batik nasional pada hari ini. Karena masih belum banyak yang mengetahui bahwa pada setiap tanggal 2 Oktober adalah peringatan hari batik internasional.

"Ada kemajuan yang cukup membanggakan bagi kita, paradigma pemakai batik yang terkesan hanya untuk golongan tua sekarang sudah banyak anak muda yang sudah memakai batik. Bahkan perusahaan produksi batik sudah berinovasi dengan aneka ragam model baju batik yang trendy dan batik telah lama masuk sebagai warisan dunia milik Indonesia." ujar Assulah saat bincang-bincang bersama peserta seminar dari siswa-siswi kejuruan kriya tekstil SMKN 1 Gunung Jati, guru kesenian se-kecamatan Gunung Jati dan turut dihadiri oleh guru praktikan dari Universitas Swadaya Gunung Jati.

Idental Radio Kembali Adakan Diskusi Film

Cirebon Unswagati – SetaraNews.com, Kamis (3/10) Idental Radio mengadakan kegiatan diskusi film yang merupakan kegiatan rutin tiga mingguan sekali, acara dimulai pukul 17.00 WIB, bertempat di kantin tepatnya belakang gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Kampus 3 Universitas Swadaya Gunung Jati(Unswagati) serta dibuka untuk semua kalangan mahasiswa Unswagati.

Tema kegiatan itu sendiri yakni nonton bareng film yang berjudul ‘Alangkah Lucunya Negeri Ini' serta di selingi Live Accoustic."Tujuan serta harapan diadakan kegiatan ini untuk memperkaya wawasan, mempertajam sudut pandang melalui media film yang akan kita bedah juga mendiskusikannya” Ujar Sartika selaku ketua Pelaksana kegiatan diskusi Film yang wawancarai oleh SetaraNews.

“Isi dari film Alangkah Lucunya Negeri Ini tuh berupa kritikan kepada pemerintah agar memperhatikan anak-anak jalanan yang kurang terjamah seperti memberikan pendidikan gratis, sekolah gratis, ataupun penyuluhan-penyuluhan agar anak-anak  jalanan dapat diberdayai, karena mereka pun layak untuk mendapatkan hidup yang lebih baik” Tambah Sartika.

“Diskusi film ini bagus, karena kita bisa mecoba belajar untuk berdiskusi bukan hanya dari buku dan di kelas saja tapi lewat apa yang kita lihat dari film" Ujar Winda salah seorang peserta kepada SetaraNews.

"Yang saya tangkap dari film ini kaya judulnya lucu, lucu aja karena serba salah, mau ngasong dengan duit halal tetep dikejar petugas ,mau nyopet duitnya banyak tapi haram. Kayanya yang bisa berkuasa tuh cuma orang-orang yang berduit aja” Tambah Winda.

 

Selasa, 01 Oktober 2013

Faperta Unswagati Bakal Buka Magang Di Jepang

Unswagati, SetaraNews.com - Selasa (1/10) Fakultas Pertanian Universitas Swadaya Gunung Jati bakal membuka magang di Jepang pada bidang pertanian organik. Kegiatan magang ini akan berkelanjutan dan merupakan kerjasama dengan Himpunan Usaha Rakyat Indonesia (HURI).

Beberapa dosen dari Fakultas Pertanian (Faperta) akan menjadi fasilitator pelatihan untuk para peserta sebelum seleksi yang akan dilaksanakan pada 10 Oktober 2013 nanti. Pelatihan yang akan diselenggarakan oleh dosen Faperta ini dalam rangka untuk persiapan seleksi magang tersebut.

Dekan Faperta I Ketut Sukanata Ir. M.P. berharap dari pelatihan ini peserta magang akan lebih siap secara penguasaan materi dan terutama attitude-nya (sikap).

"Pelatihan ini dilakukan untuk calon magang agar nanti memiliki sikap kerja yang baik." Ujarnya.

Selain ada pelatihan di dalam kampus, peserta juga akan mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Bandung setelah selesai magang di Jepang.

“Jadi, nanti peserta akan dilatih di BLK Bandung untuk mampu merencanakan usaha setelah pulang dari magang di Jepang.” ujarnya saat diwawancarai SetaraNews.com di ruangannya (1/10).

BEM Faperta Adakan Test & Propertest untuk Calon Pengurus Baru

Unswagati – SetaraNews.com, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, hari ini (1/10) mengadakan test dan propertest untuk calon pengurus baru.


Kegiatan ini dilaksanakan di ruang BEM fakultas Pertanian Unswagati kampus 1, test ini di mulai dari pukul 13.00 WIB ini cukup mendapat antusias dari calon pengurus yang akan mengikuti test dan propertest ini. Mahasiswa pertanian yang mengikuti test dan propertest ini didominasi oleh mahasiswa tingkat dua semester tiga. Di sela-sela menunggu untuk mengikuti tahap propertest, ada beberapa mahasiswa yang terlihat tegang, ada juga yang tengah mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan yang akan dilontarkan penguji test.


“Ya saya sih biasa saja, tapi ya untuk ketrima atau engga nya tergantung ali dan penguji di dalam sih.” ujar Fayatawakal FN mahasiswi Agroteknologi semester tiga yang mencalonkan diri di departemen Informasi dan komunikasi.


Mahasiswa yang baru pertama kali mengikuti test ketika masuk organisasi, “Pertanyaan di dalam sih mengenai tujuan dan motivasi, tapi jujur, saya baru kali ini selama mengikuti organisasi internal ada test yang seperti ini." tambahnya.


"Jadi agak kaget juga, apalagi pertanyaannya detail banget, tapi saya tetap menjawab apa adanya.” ujar Hidayat mahasiswa Agribisnis semester tiga yang mencalonkan dirinya di Departemen Kerohanian.


Hingga saat ini BEM Faperta tengah serius menyeleksi calon pengurus agar kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dari tahun ke tahun harapannya akan semakin meningkat.

Penerobos Lampu Merah Sering Memicu Kecelakaan Di Perumnas

Cirebon, SetaraNews.com - Selasa (1/10) Penerobos lampu merah di wilayah Jalan Ciremai Raya mulai mengkhawatirkan keamanan dan ketertiban. Hal ini diperkuat dengan banyaknya masyarakat yang menerobos lampu rambu lalu lintas, ketika lampu tersebut sedang berwarna merah.

“Bukan hanya sekali atau dua kali saya melihat mas, tapi sering sekali saya melihat lampu merah tersebut diterobos begitu saja. Padahal kondisinya lampu sedang berwarna merah pada saat itu. Mungkin masyarakat belum terbiasa dengan adanya lampu merah ini, karena pada awalnya lampu merah ini gak ada mas. Dan setelah banyaknya kecelakaan yang terjadi, baru lampu merah ini di adakan.” ujar Bayu salah satu pedagang kaki lima di Jalan Ciremai Raya (Perumnas Kota Cirebon), saat ditemui SetaraNews Senin (30/9) kemarin.

“Mungkin banyak orang yang melanggar lalu lintas ini merasa nyaman karena di sini tidak ada polisi. Jadi lampu merah pun dihantam saja.” ujar Josep Pramudia yang biasa menjadi ojeg di sekitaran Jalan Ciremai Raya.

“Saya sendiri sering melihat terjadinya kecelakaan di sini. Padahal sudah ada lampu merah, tapi tetap saja terjadi kecelakaan. Pengendara banyak yang belum sadar, apalagi supir angkutan kota, mereka mungkin sedang mengejar setoran. Ya saya sendiri berharap masyarakat harus sadar. Bahwa dengan banyaknya kecelakaan di sini (Jalan Ciremai Raya, Perumnas Kota Cirebon) yang bertanggung jawab itu bukan hanya polisi, tetapi kita sendiri sebagai pengendara harus sadar, agar tidak ada lagi kecelakaan.” pungkas Roni salah satu warga Perumnas Kota Cirebon.

Tingkat pelanggaran yang mungkin sepele, akan tetapi dari hal sepele seperti ini mengakibatkan meningkatnya potensi kecelakaan di jalanan. Butuh kesadaran dari masyarakat, dan peran serta dari aparat kepolisian agar penegakan disiplin di jalan raya demi terciptanya kelancaran dan ketertiban berlalu-lintas.