Rabu, 31 Desember 2014

Di Depan Balkot Cirebon, GeMSos Kembali Gelar Aksi Pantomim

Cirebon-SetaraNews.com (31/12) Di penghujung tahun, Gerakan Mahasiswa Sosialis (GeMSos) Cirebon kembali menggelar aksi Refleksi Akhir Tahun Kota Cirebon, jika sebelumnya berlokasi di Polres Cirebon Kota, Kodim 0614 Cirebon dan Pengadilan Negeri Kota Cirebon. Kali ini Teatrikal bertempat di depan Balai Kota Cirebon.

Aksi yang digelar pukul 15.30 WIB ini mendapat perhatian dari masyarakat sekitar dengan penampilan menarik, yakni gaya ala para Pantomim yang diperagakan oleh sekurangnya 10 orang. Dalam hal ini Gemsos kembali menegaskan bahwa di Kota Cirebon masih banyak permasalahan khususnya ditahun 2014.

Putra selaku perwakilan GeMSos menyatakan bahwa di Kota Cirebon masih banyak Tindakan pelanggaran korupsi seperti pengadaan Mobil Dinas untuk Muspida. "Aksi ini sebagai bentuk penyadaran terhadap masyarakat, agar mengetahui keadaan kota cirebon sebenarnya".Ujarnya kepada SetaraNews.

Hal itu diperkuat lewat Statmen GeMSos menyoal pemberian Mobdin ke Muspida dengan aturan hukum Permendragi nomor 13 tahun 2006 menyatakan bahwa "SKPD(Satuan Kerja Perangkat Daerah) dilarang melakukan pengeluaran atas beban anggaran daerah untuk tujuan lain dari yang telah ditetapkan dalam APBD".

Kemudian APBD 2014 dan KUA/PPAS 2014 tidak menganggarkan pembelian mobil bagi jajaran muspida, diatur pula dalam Permendagri nomor 13 tahun 2006 "Pengeluaran belanja daerah menggunakan prinsip hemat, tidak mewah, efektif, efisien dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan".

Selang beberapa menit GeMSos sempat mengunjungi kantor DPRD, namun setelah diminta untuk bertemu dengan salah satu pejabat terkait, pihak keamanan menyatakan bahwa para instansi DPRD sudah pulang.

Selain kantor DPRD, GeMsos juga sempat ke gedung kantor balai kota dengan berjalan mengitari seluruh gedung dan dilanjutkan ke lampu merah kejaksaan tepatnya di Tugu Proklamasi.

 

Era Pertelevisian Modern, Ide atau Rating?

Setaranews.com - Ada sebuah adigium mengatakan "seorang yang mampu mengendalikan media, maka ia dapat mengendalikan pikiran orang lain". Ketika Anda menyaksikan acara televisi pada saat ini apa yang ada dipikran Anda? Bagaimana pendapat Anda mengenai media layar kaca sekaligus frekuensi publik tersebut? Apakah tindakan Anda selanjutnya setelah melihat tayangan-tayangan yang ditampilkan?

Ketika anda berpikir bahwa seluruh program acara yang ditampilkan ditelevisi itu benar-benar nyata sesuai dengan kehidupan sehari-hari maka secara tak langsung pikiran anda telah terpengaruh oleh perkembangan media massa salah satunya televisi. Itulah yang dinamakan dengan teknik teori kultivasi. Fungsi pokok dari media massa sendiri yakni sebagai informasi, pendidikan, hiburan, kontrol sosial, dan kebudayaan.

Menurut ilmu teori agenda setting menjelaskan bahwa media tidak selalu berhasil memberitahu apa yang kita pikirkan, tetapi media benar-benar berhasil memberitahu kita berpikir tentang apa. Secara singkat media selalu mengarahkan kita pada apa yang harus dilakukan. Media memberi agenda-agenda melalui pemberitaannya, sedangkan masyarakat akan mengikutinya. (Pengantar Komunikasi Massa, 195:2014).

Pada hakikatnya tayangan televisi berawal atas dasar ide-ide cemerlang seorang pengarah program acara. Berbicara mengenai fungsi televisi sendiri sebagai frekuensi publik seiring dengan perkembangan zaman banyak sekali para penguasa serta pemilik modal yang memanfaatkan media yang seharusnya milik publik ini sebagai alat kepentingan politik dan ekonomi. Pada era modern kini televisi yang seharusnya menjadi suatu panutan yang positif kini hanya menjadi sebuah tayangan tak bermutu kemudian ditelan mentah-mentah oleh masyarakat kita. Bahkan boleh jadi ditiru, sehingga menjadi sebuah budaya baru.

Selain itu hal yang menjadi faktor ialah adanya Rating. Rating sendiri dibuat sebagai data statistik sebuah program televisi untuk melihat bagaimana seberapa besar minat dari masyarakat akan tayangan program televisi tersebut. Rating sering dianggap sebagai ‘dewa’ nya media massa kini. Semakin tinggi angka Rating tersebut maka semakin banyak minat masyarakatnya. Dengan begitu banyak sponsor iklan bermunculan. Untuk itu Rating sering dimanfaatkan oleh sejumlah pemilik modal sebagai kepentingan ekonomi dan politik dengan menggunakan media sebagai alat. Jadi pertelevisian ini adalah pertarungan ide atau rating ?

Dalam hal ini ide dan gagasan sebuah program televisi tidak lagi menjadi elemen utama, namun hanya melihat bagaimana sebuah program diminati serta ‘laku’ dipasaran. Banyak sekali saluran televisi yang tidak lagi memperhatikan bagaimana tayangan tersebut akan dipandang dan sebagai tuntunan oleh masyarakat. Seperti tayangan sinteron yang menampilkan adegan tidak pantas, program acara gosip yang didalamnya membicarakan aib seseorang, program berita yang informasinya tidak objektif serta memihak pada salah satu politisi, kegiatan yang seharusnya menjadi agenda pribadi seperti resepsi pernikahan seorang artis justru menjadi konsumsi publik,  juga acara hiburan yang menampilkan kekerasan sebagai bahan lawakan.

Sungguh miris rasanya bila frekuensi publik ini hanya dijadikan sebagai alat kepentingan pemilik modal dan masyarakat dibuat terkesan bodoh dengan tayangan kurang layak, karena mayoritas masyarakat kita juga masih awam. Untuk itu alangkah bijaknya jika KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) lebih menyeleksi ketat program apa saja yang patut ditayangkan. Serta media massa kini terutama televisi lebih menonjolkan program acara mendidik, informatif juga rekreatif serta inspiratif. Tidak membuat masyarakat bingung. Jadikan isi televisi ini selain menjadi ‘tontonan’ juga sebagai ‘tuntunan’. Selain itu kita sebagai khalayak lebih cerdas dalam menangkap seluruh informasi yang disajikan oleh televisi.

 

Oleh : Reiva Novianti

Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Unswagati.

Senin, 29 Desember 2014

Sejak Bulan September, Kasus Mobdin Tak Kunjung Pasti

Cirebon-Setaranews.com Sejak bulan September 2014 kasus penyalahgunaan APBD yang melibatkan Walikota dan Musyawarah Pemerintah Daerah (Muspida)  menyoal pengadaan mobl dinas belum juga menemui titik temu. Gerakan Mahasiswa Sosialis Cirebon (Gemsos Cirebon) menyayangkan hal tersebut.

Dalam refleksi akhir tahunya, Gemsos menyayangkan lambatnya proses pengungkapan kasus yang ditengarai grativikasi tersebut. Sunan salah seorang anggota Gemsos menyampaikanya pada Setaranews.com disela aksi teatrikal akhir tahun didepan kantor Polresta Cirebon.

“Kalo dari Polres katanya sudah penelaahan sedangkan di kejaksaan terakhir dua minggu lalu sudah masuk pengadilan. Tapi, itu juga belum ada kepastian hasilnya masih statis. Itu-itu saja jawabanya” tutur Sunan

Aksi refleksi akhir tahun ini dilakukan di dua titik. Depan Polresta Cirebon dan juga Kodim 0614 Kota Cirebon. Dalam refleksi tersebut masih ujar Sunan, Gemsos coba ingin memberi tahu masyarakat jika ada indikasi Korupsi di Kota berjuluk Kota Wali ini.

“Di akhir tahun ini ingin merefleksikan bahwa di Kota Cirebon ini ada indikasi korupsi. Di tengah-tengah tenang kota cirebon ternyata ada koreng. Sampai saat ini pun Walikota belum juga menemui kami. Audiensipun juga tidak ada” Tandasnya.

Berganti Tahun GemSos Harapkan Cirebon Bersih dari Korupsi

Cirebon-SetaraNews.com (29/12). Refleksi Akhir Tahun Untuk Kota Cirebon diadakan oleh Gerakan Mahasiswa Sosialis (GemSos) Cirebon. Refleksi ini digelar serempak di Jalan Pemuda depan Kodim 0614 dan Polresta Kota Cirebon. Refleksi ini dimulai pada pukul 15.00 WIB sampai matinya lilin. Tujuan refleksi ini adalah untuk penyadaran terhadap masyarakat sekaligus menutup akhir tahun 2014, karena pada tahun 2014 masih banyak permasalahan-permasalahan yang terjadi dan masih dipandang sebelah mata oleh pemerintah Kota Cirebon.

Keadaan Kota Cirebon yang dianggap aman tetapi menuai banyak permasalahan. Ibarat air yang jernih dan tenang tetapi didalamnya keruh. Penyelewengan birokrasi menjadi kasus yang banyak mendapat perhatian masyarakat, contohnya kasus mobil dinas muspida. Dugaan penyalahgunaan APBD 2014 oleh pemerintah kota, terkait pengadaan mobil dinas untuk muspida merupakan bukti nyata bahwa masih ada permasalahan yang belum jelas.

GemSos menilai penyalahgunaan anggaran APBD tersebut  yang fungsinya untuk kesejahteraan masyarakat tetapi digunakan untuk muspida. Sedangkan muspida itu sendiri anggarannya ada didalam APBN. Menurut aturan hukum Permendagri nomor 13 tahun 2006 menyatakan bahwa “ SKPD dilarang melakukan pengeluaran atas beban anggaran daerah untuk tujuan lain dari yang telah ditetapkan dalam APBD”. Sementara itu dalam APBD 2014 dan KUA/PPAS 2014 tidak menganggarkan pembelian mobil bagi jajaran muspida. Dalam Permendagri nomor 13tahun 2006 juga tercantum bahwa “ pengeluaran belanja daerah menggunakan prinsip hemat, tidak mewah, efektif, efisien dan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan”.

Melihat masih banyak kebijakan yang benar-benar tidak berpihak pada rakyat, mereka juga menilai fungsi dari APBD ini pun kurang dapat dirasakan rakyat. Pedagang kaki lima masih tidak jelas nasibnya, orang miskin masih sulit untuk bisa sekolah dan jalan-jalan masih berlubang. Pada tahun 2015 nanti harapan atau pesan untuk Kota Cirebon sendiri adalah menginginkan Kota Cirebon bersih dari Korupsi dan menolak keras segala bentuk tindak pidana Korupsi.

“Betapa semena-menanya pemimpin kita, yang kitapercaya bisa mensejahterakan rakyat Kota Cirebon. Tidak Cuma pemkot (Pemerintah Kota) yang amoral dan inkonstitusioanl tindakannya, jajaran muspida pun sama. Sudah jelas bahwa mereka punya instansi yang lebih tinggi dan anggaran tersendiri yaitu dari APBN, tetapi malah menerima hadiah mobdin dari pemkot. Maka patutlah kita menduga bahwa mobil dinas untuk muspida merupakan gratifikasi dari pemkot untuk jajaran muspida.” tutur Ali selaku perwakilan GemSos.



Senin, 22 Desember 2014

Resensi : Ada Bom di Masjid

Judul Buku : Ada Bom di Masjid

Penulis        : Hermawan Suci

Penerbit      : Eduvision Publishing

Tebal Buku : 282 halaman

Ada bom di masjid ? pertama saya baca judulnya, maka pikiran saya langsung melayang pada kejadian bom bunuh diri yang pernah terjadi di masjid polres Cirebon. Karena penulisnya berasal dari Cirebon, maka saya pikir dia terinspirasi dengan kejadian itu. Tapi, ternyata buku ini menawarkan pemahaman konsep mengenai manajemen resiko. Mungkin pada awal membacanya, pembaca akan dibuat bingung dengan latar belakang dan pendahuluan yang mungkin menurut saya tidak ada hubungannya sama sekali dengan judulnya.

Penulis buku mencoba untuk memaparkan mengenai pemahaman manajemen resiko dengan caranya tersendiri. Novel ini memberikan gambaran mengenai manajemen resiko dalam bentuk dialog yang interaktif. Ninu, dan Yuki menjadi tokoh penting dalam novel ini. Ninu merupakan pemuda yang  mengaku sebagai anak kuliahan, dan nge-kost di sebuah desa yang tidak jauh dari pusat kota. Di desa itulah Ninu akhirnya bertemu dengan Yuki yaitu seorang gadis desa yang polos dan cantik, Yuki juga aktif dalam kegiatan masjid. Konflik berawal ketika Ninu mulai menyukai Yuki yang ternyata sudah dijodohkan oleh anak seorang Kyai yang bernama Rohman. Semakin Yuki mengenal Ninu, maka perasaan cinta mulai tumbuh di hati Yuki. Hubungan Ninu dan Yuki ternyata tidak disetujui oleh Ayah Yuki, karena menganggap Ninu merupakan pemuda yang tidak jelas asal-usulnya. Lalu, sebenarnya siapakah Ninu ? benarkah dia seorang mahasiswa ?  lalu apa hubungannya dengan ‘bom’ ?

Novel yang memberikan sebuah pemahaman teori manajemen resiko, dan dikemas dalam cerita cinta para remaja yang penuh dengan konflik, serta dibumbui dengan cinta segitiga atau mungkin lebih tepatnya cinta segiempat. Novel ini tidak hanya memberikan hiburan dengan lakon para tokohnya, tetapi juga memberikan pengetahuan tentang manajemen resiko. Karena novel ini lebih menggunakan bahasa yang interaktif (dialog) bukan dengan naratif, maka setiap kalimatnya dapat dipahami dengan mudah. Tapi dari itu semua, ternyata masih banyak pemborosan kata dan pengulangan kata dalam kalimat. Kalimat yang terlalu panjang (tanpa koma) dapat membuat pembaca kesusahan karena tidak tau harus berhenti di mana, padahal jika ingin diperingkas lagi maka akan jauh lebih enak untuk dibacanya. Manusia tidak pernah bisa lepas dari yang namanya resiko, karena setiap tindakan yang diambil oleh manusia pasti mengandung resiko. Manusia mempunyai pilihan dan cara untuk memilih mana resiko yang paling kecil dari sebuah tindakan yang dilakukannya. Lalu, cara seperti apa untuk mengatur dan mengambil resiko tersebut ? jawabannya ada di buku ini.

Sabtu, 20 Desember 2014

Kementerian Keuangan RI Sosialisasikan MEA di Unswagati Cirebon

Unswagati - SetaraNews.com, Dalam rangka menyambut Asean Economic Community (AEC)  2015 Kementerian Keuangan Republik Indonesia mengadakan sosialisasi tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN di Fakultas Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati  Cirebon.

Sosialisasi ini lebih ke arah akuntansi yang turut dihadiri lebih dari 100 peserta dari mahasiswa jurusan akuntansi dan manajemen.  Acara yang bertemakan “Sosialisasi arah regulasi profesi di bidang akuntansi dalam menyongsong asean economic community 2015” ini dimulai dari pukul 09:00 hingga 17:00.

“Acara ini dadakan, soalnya surat dari kementeriannya baru datang 18 desember, jadi kita persiapannya hanya 2 hari.” Ujar Fahmi Saepul selaku ketua panitia saat ditanya mengenai proses persiapannya tentang acara tersebut Sabtu kemarin (20/12).

Meski persiapan acara hanya dua hari, tapi tidak mengurangi antusiasme mahasiswa yang terbukti dari kuota yang disediakan pihak panitia yang seharusnya untuk 100 peserta tapi malah melebihi kuota.

“Buat wawasan nambah pengetahuan karena bentar lagi menghadapi Asean Economic Community.” ujar Wawan mahasiswa manajemen. selaku peserta

 

Minggu, 14 Desember 2014

Prodi Ilmu Komunikasi Unswagati Nantikan Keputusan BAN-PT

Cirebon - SetaraNews.com, Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Universitas Swadaya Gunung Jati saat ini tengah menunggu keputusan akreditasi dari BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi).

Kelengkapan persyaratan telah diserahkan kepada BAN-PT sejak dua bulan yang lalu (8/10), tetapi sampai saat ini belum ada keputusan dari BAN-PT. Seluruh proses persiapan pergantian akreditasi program studi Ilmu Komunikasi dari status C ke B hampir membutuhkan waktu selama satu tahun.

“Semuanya sudah selesai tinggal nunggu saja, tapi kan kita tidak mungkin mendesak pihak BAN-PT, tetapi kita tetap selalu memantau." ujar Heriyani Agustina selaku Dekan FISIP, saat ditemui oleh SetaraNews kemarin (13/12).

Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk proses akreditasi ini meliputi tenaga pengajar, dengan kriteria minimal telah menyelesaikan program S2, dan harus memiliki dosen yang bergelar doktor. Selain itu, kelayakan infrastruktur juga menjadi hal yang dinilai untuk proses akreditasi tersebut.

“Kita akan lebih meningkatkan dalam SDM, lalu akan bikin laboratorium multimedia.” tambah Heriyani saat ditanya mengenai harapan untuk Program Studi Ilmu Komunikasi.

Proses kreditasi ini melibatkan seluruh staf bagian akademisi FISIP. “Semuanya ikut membantu bahkan dosen-dosen Administrasi  Negara juga, walaupun FISIP punya dua prodi tapi kita tetap satu kesatuan.” tandasnya.

Sabtu, 13 Desember 2014

Mapala Gunati Kembali Selenggarakan Diklatsar di Enam Tempat

Unswagati, SetaraNews.com - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam Gunung Jati (Mapala Gunati) mengadakan acara pendidikan dan latihan dasar (Diklatsar) bagi calon anggota baru.

Acara tersebut dilaksanakan sejak tanggal 12 hingga 24 Desember 2014. Tema yang diangkat pada tahun ini, "Melahirkan anggota yang cerdas inspiratif dan mempunyai loyalitas terhadap organisasi serta peduli terhadap lingkungan sosial masyarakat dan alam".

Acara yang diikuti lebih dari 37 orang yang terdiri dari 30 panitia dan 7 calon anggota. Kegiatan bakal  dimulai dari kampus utama, Linggasana, Sungai Beber, Situ Patok, Pantai Kejawanan, Keraton Kasepuhan dan yang terakhir di kampus lagi.

“Di sini kita mendidik dari fisik, mental agar menjadi seorang yang mandiri mempunyai daya juang tinggi yang bisa survive ke alam.” ujar Candra Permana selaku ketua pelaksana saat di wawancara sesaat setelah melakukan upacara pelepasan.

Pendidikan dasar adalah acara rutin yang diadakan oleh Mapala Gunati setiap setahun sekali, setelah menerima materi selama kurang lebih dua bulan lamanya, calon anggota terjun langsung ke lapangan untuk mempraktekan materi yang telah didapat.

“Candra Permana selaku ketua pelaksana menginginkan bibit baru supaya roda organisasi Mapala Gunati terus berputar.” tambah Candra.

Kamis, 11 Desember 2014

Mapala Gunati: Banyak Sampah di Gunung

Unswagati - SetaraNews.com, Dalam memperingati hari gunung internasional yang jatuh hari ini 11 Desember 2014, Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Swadaya Gunung Jati (Mapala Gunati) mengajak masyarakat agar peduli dengan kondisi gunung yang ada di Indonesia.

Gali Sinaga Sasak selaku ketua umum Mapala Gunati yang mengungkapkan bahwa, "Gunung di Indonesia saat ini hanya menyisakan sampah-sampah yang berserakan." katanya.

Senada dengan Gali, Ryan Gunawan selaku mahasiswa Cirebon menganggap gunung sudah seperti sahabat, tempat bermain, dan tafakur yang tidak hanya bisa dinikmati oleh mata dari jauh, tapi dirasakan pula di dalamnya.

Ryan menjelaskan hingga saat ini kondisi gunung di Indonesia sangat memperihatinkan, mulai dari sampah, air kencing yang diberserakan di botol kemasan, penebangan pohon, hingga pengrusakan bunga edelweis di puncak gunung.

"Aku mah maunya alam lestari, tidak ada kepentingan untuk eksploitasi yang merusak. Kita harus bersama-sama menjaga flora atau pun fauna yang ada di gunung." ujarnya hari ini (11/12/2014).

Monster Bansos

Kita semua tahu bahwa korupsi adalah penyebabkan tertundanya keadilan sosial. Dan korupsi ialah bentuk perampokan yang membuat kemiskinan terus gagal di selesaikan. Inilah mengapa koruptor disebut sebagai perusak peradabaan.


Tetapi, aktivis, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan lembaga pemerintahaan telah di periksa oleh penegak hukum terkait kasus korupsi bantuan sosial (bansos) di kabupeten Cirebon. Sekarang ada dugaan bahwa koruptor bisa bercokol dimana saja. Betapa kini tangan-tangan yang mengatasnamakan rakyat itu juga monster perusak peradaban. Inilah paras wajah kabupaten Cirebon yang di sodorkan media massa, yang tak kunjung selesai pemberitaanya.

Ini adalah problem serius, karena cideranya keadaban publik bukan saja telah di pertontonkan oleh pemerintahan, namun juga oleh aktivis dan LSM.

Timbunan permasalahan  itu terus memuncak drastis, karena darurat kepercayaan itu bukan saja tertuju pada lembaga pemerintahan, namun juga pada pihak yang kerap turun ke jalan, seperti aktivis dan LSM, yang justru tindakannya selalu mengatasnamakan  rakyat. Ini sunggguh telah mengancam konsensus, lantaran kita sulit menemukan alasan  untuk hidup bersama, karena semua intitusi telah korup. Kini korupsi telah menjadi sistem sosial masyarakat.

Ini menandakan bahwa, Jatuh-bangunnya pemerintahan tidak serta merta mereformasi institusi. Dan jika dimensi institusi struktural-nonstruktural tidak lagi bekerja, maka masyarakat akan hidup secara predatori.

Kasus bansos menjadi gambaran bahwa ada operasi yang sistematis, untuk menjarah uang negara secara bersama-sama. Belum terang benar apa motifnya, tetapi jika dugaan bahwa aktivis dan LSM itu benar menerima uang bansos tersebut, maka kala itu telah terjadi transaksi luar biasa antar aktivis, LSM dan juga pemerintahan masa itu.

Transaksi itu tentu demi kepentingan politik dan kekuasaaan. Bahwa, dana bansos bisa jadikan sebagai alat tukar-tambah kepentingan politik-kekuasaannya. Kita tahu, urusan kekuasaan  ialah mengelola kepentingan publik, dan salah satu energi untuk mengelola kepentingan publik adalah uang. Dan uang yang mestinya beredar untuk kepentingan publik, telah dicegat oleh segelintir pemegang kekuasaan untuk menumpuk kekayaannya.

Aktivis dan LSM adalah pihak yang kerap di percaya publik untuk menditeksi penyimpangan kebijakan publik. oleh karenanya, agar operasi penyimpaangan itu berjalan secara baik perlulah menciptakan alat anti diteksi publik itu, yaitu dana bansos sebagai alat transaksi . Inilah operasi kekuasaan yang di support oleh aktivis dan LSM, begitu sistematis dan masive.

Karena korupsi kini  melembaga atau menjadi sistem sosial, maka sangat masuk akal untuk memastikan bahwa ada gunung es korupsi di institusi-institusi struktural-nonstruktural di kabupaten Cirebon. Jadi, teori bahwa para koruptor hanyalah oknum tidak dapat lagi terus-menerus disodorkan sebagai apologi oleh para penegak hukum, media, aktivis, LSM maupun pemerintahan mereka dalam institusi- institusi struktural -nonstruktural itu. Kita tidak harus menunggu seluruh gunung es itu tersembul untuk mengubah jalan pikiran kita tentang korupsi dari praduga tak bersalah menjadi praduga bersalah.

Dengan kondisi semacam ini, operasi kekuasaan yang menjarah uang negara untuk  menumpuk kekayaan pribadi, yang di support oleh aktivis dan LSM tidak cukup lagi diselesaikan pada rana hukum. Tetapi dengan berpikir radikal bahwa  semua adalah koruptor, sampai nanti dibuktikan secara terbalik. Dengan kata lain, kita harus melihat  problem  ini sebagai keadaan “darurat sistem sosial”, yaitu keperluan untuk membongkar sistem yang menopang institusi korup itu.

Keterkejutan kita mungkin bukan pada rana pembuktian di pengadilan nanti. Tetapi pada fakta banyaknya pihak-pihak yang telah diperiksa. Yang notabennya adalah penyanggah kadilan dan pengeras suara penderitaan rakyat, yaitu aktivis dan LSM.

Fakta di atas telah menunjukan  hancurnya institusi nonstruktural. Keterlibatan korupsi aktivis dan LSM tidak memiliki dasar pembenaran apapun, karena mereka selama ini telah memproklamirkan diri sebagai perawat keadaban publik. Maka, sanksi sosial harus di dengungkan, bahwa saat ini telah terjadi darurat sistem sosial.

Urusan korupsi selalu menyangkut urusan politik, oleh sebabnya agar operasi untuk memberantas korupsi itu maksimal, dibutuhkan kekuatan politik dari seorang pemimpin di kabupaten Ciebon. Dengan otoritas kepemimpinannya dan melalui intuisi itulah, dengan dasar bahwa ia sedang memimpin daerah yang korup. Bisa melalui regulasi atau progaram-program yang progresif demi daerah yang bersih dari korupsi, untuk menghindari masyarakat yang predator.

Inilah pentingnya seorang pemimpin untuk mengerasakan tekad bahwa kita mesti berhenti hidup dengan cara yang tak terhormat. Dan merayakan perpisahan dari sebuah sikap hidup yang tak mengenal rasa malu, yaitu korupsi. Karena kekinian  korupsi sudah sungguh-sungguh menjadi soal teknis,  bisa dilakukan atau tidak, bukan lagi soal etis, malu atau tidak!

 

Oleh: Kris Herwandi

Mahasiswa Fisip Unswagati

Aktivis BASIS  &  Ketua komunitas Dialog

Email: herwandikris@yahoo.com

 

 

 

 

Rabu, 10 Desember 2014

Perlukah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia ?

Bisakah kita katakan korupsi adalah sebuah bentuk kebudayaan bagi masyarakat Indonesia ? Korupsi adalah perilaku yang merugikan kepentingan publik atau masyarakat luas dan hanya memikirkan kepentingan pribadi atau golongan tertentu, atau dalam kata lain korupsi adalah merampas hak yang seharusnya menjadi milik orang lain. Tindakan yang merugikan sebuah Negara itu dinamakan korupsi. Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain. Korupsi ada akibat pola perilaku manusia yang serakah, dan pola perilaku merupakan bentuk perwujudan dari kebudayaan. Jadi, bisakah saya katakan jika korupsi sudah menjelma menjadi bentuk kebudayaan ?


Menurut sejarah, pada tanggal 9 Desember 2003 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melakukan sebuah konvensi anti korupsi yang dilaksanakan di Meksiko. Konvensi ini bertujuan untuk memerangi tindak korupsi yang sudah merajalela. Maka dari itu, setiap tanggal 9 Desember diperingati sebagai hari antikorupsi sedunia. Korupsi sudah menjadi musuh besar bagi sebuah Negara baik Negara berkembang maupun Negara maju. Korupsi dianggap sebagai tindak kejahatan yang mampu mengganggu dan merusak sistem sebuah Negara, oleh sebab itu PBB sampai menetapkan adanya peringatan hari anti korupsi sedunia, yang dimana seluruh Negara wajib untuk memperingatinya.

Seberapa pentingkah peringatan hari anti korupsi sedunia yang diperingati setiap tanggal 9 Desember tersebut, dalam kalender terdapat 12 bulan, dengan jumlah hari sekitar 365 dalam 1 tahun, lalu kenapa dari sekian ratus hari dalam 1 tahun hanya ada 1 hari untuk memperingati hari antikorupsi. Para narapidana kasus korupsi sebenarnya tidak salah kalau begitu karena mereka melakukan tindakan korupsi bukan di tanggal 9 Desember, mereka bebas melakukan korupsi karena bukan pada peringatan antikorupsi sedunia.

Berpengaruhkah dengan ditetapkannya tanggal 9 Desember sebagai hari antikorupsi sedunia terhadap para koruptor. Tikus-tikus kantor ketika melakukan tindakan korupsi tidak mungkin melihat kalender terlebih dahulu untuk melihat tanggal berapa sekarang. Koruptor tidak mungkin membatalkan rencana korupsinya hanya karena tahu tanggal 9 Desember itu diperingati sebagai hari antikorupsi sedunia.  Para koruptor melakukan aksinya tanpa peduli hal apapun, bahkan berpikir tentang masuk penjara pun tidak terlintas dibenak mereka. Apakah dengan adanya peringatan hari anti korupsi sedunia mampu menurunkan tingkat kasus korupsi di sebuah negara, tepatnya pada setiap tanggal 9 Desember terjadi penurunan kasus korupsi. Lalu, sebenarnya peringatan hari antikorupsi sedunia ini ditujukan untuk siapa ? Peringatan ini hanya sebagai simbolisasikah atau ini memang salah satu langkah yang dilakukan untuk memerangi korupsi.

Perilaku korupsi terjadi karena adanya dorongan dari diri sendiri untuk melakukannya, jadi hal yang paling utama untuk menghentikan perilaku korupsi tersebut adalah adanya dorongan juga untuk mencoba menghentikannya. Pendidikan menjadi faktor penting yang mampu membentuk pola perilaku manusia, baik pendidikan formal dalam lingkup sekolah maupun pendidikan informal yang ada dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya. Aspek inilah yang mampu membentuk pola pikir dan tindakan seseorang dalam melakukan segala sesuatu. Tindak korupsi itu dimulai dari diri sendiri, jadi yang bisa menghilangkannya juga dari diri sendiri. Perlukah kementrian pendidikan menerapkan mata pelajaran wajib anti korupsi bagi para muridnya, agar dari pendidikan bangku dasar pun para penerus bangsa bisa memahami seberapa jahatnya korupsi.

 

Oleh : Tuti Andriyani

mahasiswa fakultas FISIP Unswagati

Selasa, 09 Desember 2014

Mahasiswa Unswagati Kritisi Hari Anti Korupsi

Unswagati, Setaranews.com – Seperti yang telah kita tahu bahwa 9 Desember merupakan tanggal dimana diperingati sebagai “Hari Anti Korupsi Internasional” atau HAKI. Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mengesahkan HAKI sejak tahun 2003. Fokus HAKI sendiri yaitu mengkampanyekan nilai-nilai anti korupsi dan memberi informasi tentang peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasi korupsi.

“Hari anti korupsi bagus sekali, mengingatkan kita pada bahaya korupsi. Sebenarnya korupsi itu nggak selalu pejabat yang mengambil uang rakyat. Korupsi itu cakupannya luas. Misalnya kita sebagai mahasiswa mengambil jajan lebih dari orang tua itu juga termasuk tindakan korupsi. Korupsi tidak hanya uang tapi juga waktu, kita sering sebel sama dosen yang tidak datang tepat waktu, secara tidak langsung dosen juga mengambil hak belajar mahasiswa.” Ujar Nur Arofah salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi, yang ditemui SetaraNews pagi tadi.

Nur juga menilai hukuman para pelaku korupsi harus lebih tegas lagi agar korupsi tidak terulang lagi “Hukuman yang cocok bagi pelaku korupsi terutama untuk wakil rakyat yang sudah dipercaya namun melalaikan tugasnya. Jadi untuk para pejabat itu lebih dipertegas lagi undang-undangnya misalnya dihukum mati. Biar memberi efek jera untuk pejabat lainnya juga.” Tutup Nur Arofah.

Selain Nur Arofah tadi ada juga mahasiswa Unswagati lainnya yang memberikan tanggapannya, terutama pada kinerja KPK selaku pemberantas koruptor ditingkat pemerintahan.

“Sejauh ini secara pribadi cukup puas ya dengan kinerja KPK yang terus mengungkap kasus-kasus korupsi pejabat, wakil rakyat kita sehingga uang negara yang sudah dikorupsi itu dikembalikan dan para pelaku jera” Tutur Nisa sebagai mahasiswa FISIP, saat ditemui di kampus tiga.

“Korupsi itu juga bukan soal penggelapan uang tapi soal moral juga, kecewa dengan wakil rakyat namun mengkorupsi uang kita. Moral mereka juga tamak dengan mementingkan diri mereka sendiri, tidak cukup puas, tidak ada keinginan mensejahterakan rakyat”

“Sanksi tegas untuk pelaku korupsi katakanlah seperti di China korupsi itu mereka harus turun dari jabatannya, atau mereka potong tangan. Tapi itukan terlalu ngeri ya. Gaji untuk wakil rakyat itu sebaiknya diberikan ke pembangunan masyarakat untuk mensejahterakan rakyat.” Tambahnya.

Para mahasiswa berharap tidak hanya sekadar seremonial namun hari anti korupsi ini harus diperingati setiap saat dalam kehidupan sehari-hari.

“Hari anti korupsi sekarang harapannya apapun peringatannya bisa mengurangi korupsi yang terjadi disegala lapisan baik pemerintahan lapisan atas sampai birokrasi lapisan bawah. Pelan-pelan budaya korupsi itu hilang mulai dari masyarakat itu sendiri.” Tegas Nisa dalam penuturannya.

Alangkah baiknya jika mulai saat ini kita mulai berbenah diri untuk mencegah perilaku korupsi yang terlanjur membudaya.

Sempat Terhambat, DPM FISIP Segera Selenggarakan Mubes

Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (DPM Fisip) tengah bersiap melangsungkan musyawarah bersama (Mubes) sebagai agenda wajib diakhir setiap kepengurusan. Naila, ketua DPMF Fisip menuturkan pada setaranews.com bahwa DPMF yang ia pimpin kemungkinan akan melaksanakan Mubes Sabtu ini.

“Insya Allah sih Sabtu ini. tempatnya di gedung serba guna Fisip” ujarnya saat ditemui di kampus tiga Unswagati.

Selain Mubes, DPM Fisip juga telah menyiapkan Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa (PPUM) yang nantinya mulai bekerja setelah DPM Fisip melaksanakan Mubes. Hal ini disampaikan Insan salah seorang anggota DPM Fisip Kemarin.

“Jika PPUM sih udah siap, nanti kita Mubes dulu baru mereka bekerja setelah itu, buat pemilihan ketua BEM Fisip” kata mahasiswa tingkat tiga tersebut.

Masa kerja Gubernur BEM dan DPMF Fisip sebetulnya sudah habis saat Oktober, namun karena terkendala beberapa kendala, DPMF Fisip baru hendak melangsungkan Mubes Desember ini.

Korupsi Racun Penghancur Negara

Setaranews.com- Hari ini tanggal 9 Desember seperti yang kita ketahui merupakan hari anti korupsi sedunia. Ini menjadi sebuah tamparan keras bagi bangsa kita, Indonesia!. Cukup memalukan memang,di negeri serba kaya ini masih terikat oleh belenggu korupsi. Entah apa yang ada dibenak para koruptor di negeri ini,hingga mereka tega menghancurkan bangsa mereka sendiri demi kesenangan pribadi, merekalah racun – racun penyebab keroposnya kemakmuran negeri ini.

Korupsi sendiri artinya adalah penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi yang menyebabkan kerugian bagi negara. Inilah racun penghambat pertumbuhan ekonomi dan sosial di negara manapun, kemiskinan menyebar, sistem ekonomi di masyarakat kacau, sehingga menendang jauh – jauh masyarakat dari kemakmuran dan kesejahteraan.

Di tanah air kita Indonesia, korupsi seperti sudah melekat kental dangan bangsa kita, dari mulai elemen para pejabat daerah, kota, provinsi, bahkan sampai lembaga seperti MK (Mahkamah Konstitusi) melakukan korupsi. Ini benar – benar memalukan, dan ini terjadi hampir di seluruh daerah yang dengan tega menghisap hak – hak masyarakat di daerahnya masing –masing.

Lalu bagaimana perkembangan korupsi di Indonesia saat ini ? Kita sering melihat di media – media para koruptor silih berganti menghiasi pemberitaan dengan mimik wajah mereka yang tak kenal malu. Dari tahun ketahun Indonesia rajin memberikan prestasi sebagai jajaran elite negara – negara korup, memang dalam beberapa kesempatan Indonesia sempat mengalami peningkatan dalam survei mengenai korupsi, namun hal tersebut tidak bisa bilang sebuah peningkatan besar di kala para negeri tetangga semakin jauh meninggalkan kita dalam wabah korupsi ini. Hal ini tercermin pada IPK ( Indeks Persepsi Korupsi ) Indonesia pada tahun 2012 hanya mencapai skor 30 – 32 dari nilai maksimal 100. Sedangkan data terbaru tahun ini yang dikeluarkan Lembaga Transparency International atau Transparansi Internasional merilis Indeks Korupsi Dunia 2014 dimana Indonesia mendapat skor 34 dan menduduki posisi ke -107 negara paling bersih, sedangkan tetangga kita yaitu Singapura menjadi negara Asia yang paling bersih dengan menduduki peringkat ke-7 dengan skor 84.

Khususnya Di Cirebon kasus korupsi juga masih terjadi, tentu kita masih ingat beberapa bulan yang lalu rektor IAIN cirebon tersandung kasus korupsi, dan saat ini pun masih banyak dugaan – dugaan korupsi di kota udang ini.seperti kasus pengadaan mobil dinas beberapa bulan terakhir. Itu artinya mental kita untuk melawan korupsi masih bergerak stagnan dan walaupun berjalan itupun sangat lamban dalam membebaskan diri dari korupsi. Ibarat penyakit semakin lama dipelihara maka suatu waktu dapat membunuh bangsa ini. Tentu hal ini menuntut para pemimpin bangsa dan kita semua menemukan obat yang tepat sebelum terlambat Tentu kita dapat belajar dari beberapa negara yang dinilai bersih dari korupsi seperti Denmark contohnya, negara ini menduduki peringkat pertama sebagai negara terbersih pada tahun 2013 dan 2014. Dalam memberantas korupsi mereka mendirikan lembaga yang independen dan penegakan yang adil serta tidak diskriminatif, biasa di sebut lembaga Ombudsman. Lalu beberapa hal lain yang membuat mereka sukses adalah mereka sangat terbuka mengenai transparansi dan akuntabilitas pemerintahan, selain itu mereka juga terkenal dengan birokrasi yang efisien dan memiliki komitmen untuk membangun kepercayaan publik.

Tentu pengalaman – pengalaman negara yang sukses memerangi korupsi bisa kita jadikan resep untuk membenahi penyakit akut ini, kita harus optimis di tengah pesimisme bangsa ini bahwa kita siap melawan korupsi di manapun dan bagaimanapun keadaannya demi cita – cita kita semua yaitu masyarakat yang hidup makmur dan sejahtera serta memiliki integritas sebagai bangsa Indonesia.

“ SELAMAT HARI ANTI KORUPSI SEDUNIA, 9 DESEMBER, LAWAN KORUPSI SAMPAI HABIS!!!”

Oleh Hari Saptarengga

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unswagati

Kamis, 04 Desember 2014

Awas Serangan Hacker Kembali Datang Mengintai Perusahaan Besar

Technology - SetaraNews.com, Beberapa perusahaan publik telah merilis tentang adanya serangan Spionase Cyber yang berusaha mencuri data perusahaan dan rahasia saham di bursa Amerika. Para peneliti mencari tahu dan menduga mereka (hacker) mungkin telah dilatih di beberapa perusahaan khusus cyber.

Peneliti keamanan mengatakan mereka telah menemukan sebuah jaringan spionase cyber yang berfokus mencuri rahasia perusahaan untuk tujuan permainan pasar saham dalam sebuah operasi yang telah direncanakan sebelumnya.

Perusahaan Cybersecurity FireEye, mengungkapkan bahwa sejak pertengahan tahun lalu kelompok tersebut telah menyerang account email di lebih dari 100 perusahaan. Sebagian besar dari mereka perusahaan farmasi dan kesehatan. Korban termasuk perusahaan-perusahaan di sektor lain, serta penasihat perusahaan termasuk bankir investasi, pengacara dan perusahaan hubungan investor.

"Mereka mengejar informasi sensitif yang akan memberi mereka wawasan istimewa ke dinamika pasar saham," kata Weedon juru bicara Cybersecurity FireEye seperti yang dilansir dari The Guardian beberapa waktu yang lalu.

Para hacker tidak menginfeksi PC korban mereka. Sebaliknya mereka mencuri password email account, kemudian menggunakannya untuk mengakses akun tersebut melalui internet, menurut FireEye. Mereka memperluas jaringan mereka dengan menyamar sebagai pengguna akun anonymous, mengirim email phishing untuk mereka, kata Weedon.

 

 

Sabtu, 29 November 2014

Mengkaji Dana Kemahasiswaan

Opini-Setaranews.com. Organisasi mahasiswa (Ormawa) di dalam suatu Universitas merupakan salah satu wadah dalam mengasah kreativitas mahasiswa untuk mengembangkan diri di samping menjalani rutinitas akademik yang mereka lakukan. Tentu Ormawa menjadi salah satu mensin yang sering kali mencetak mahasiswa berkarakter, ber-skill, berintegritas, dan tentunya berprestasi dalam bidang yang masing – masing mereka tekuni, karena hal ini jarang mereka dapatkan di kelas perkuliahan. Peranan ormawa juga cukup signifikan bagi perkembangan universitas, selain membantu melambungkan nama universitas itu sendiri ormawa juga dapat tempat untuk menghasilkan para mahasiswa yang memiliki kualitas.

Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) merupakan salah satu universitas yang sudah ada sejak tahun 1961 memiliki ormawa yang cukup aktif dan terus berkembang. Ormawa di Unswagati sendiri ada beberapa macam bentuknya mulai dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Himpunan mahasiswa (HMJ), dan Unit Kegiatan mahasiswa (UKM). Mereka terus berperan dengan melakukan berbagai macam kegiatan baik di kampus maupun di lingkungan masyarakat. Hal tersebut tentu berkontribusi positif dalam membawa nama Unswagati. Oleh karena itu perlu dukungan positif dari pihak universitas itu sendiri, karena ormawa di Unswagati walaupun terlihat cukup aktif namun mereka kerap kali masih memiliki permasalahan – permasalahan yang menghambat pertumbuhan sebuah organisasi. Salah satu permasalahan yang sering kali muncul adalah dana kegiatan.

Ormawa – ormawa Unswagati hampir seluruhnya mengandalkan dana yang memang sudah disediakan oleh Universitas sebagai tenaga penggerak kegiatan organisasi. Ajaran tahun 2014/2015 dana kegiatan yang disediakan kampus sebesar Rp. 513.000.000,00 untuk seluruh kebutuhan kegiatan ormawa di kampus. Jumlah ini sama dengan dana yang di sediakan tahun lalu dimana BEM - U mendapat jatah Rp.50.000.000,00, DPM-U Rp.15.000.000,00 dan masing – masing UKM kebagian Rp. 16.000.000. Namun apakah dana tersebut sudah terbagi secara efektif ? Saya melihat hal – hal yang perlu kita perhatikan mengenai dana kemahasiswaan tersebut, karena dana tersebut sumbernya dari mahasiswa maka tentu pengelolaan anggara harus memiliki esensi untuk kesejahteraan mahasiswa itu sendiri.

Hal pertama, setiap UKM di Unswagati jatah anggaran yang di berikan di pukul rata yaitu Rp.16.000.000,00. Yang menjadi pertanyaan bagaimana standarisasi nominal tersebut? Kenapa muncul angka seperti yang disebutkan? Kita tahu masing – masing UKM memiliki aktivitas di bidangnya, dan tentu saja aktivitas tiap UKM tidaklah sama. Itu artinya masing – masing UKM memiliki kebutuhan yang berbeda – beda. Dengan disamakannya dana kemahasiswaan setiap UKM tingkat efektifitas dan efiensi di pertanyakan karena tidak ada standar yang menetapkan nominal tersebut. Bisa saja jumlah tersebut tidak terpakai sepenuhnya atau malah tidak memenuhi kebutuhan ormawa, tentu hal ini berdampak terhambatnya perkembangan organisasi.

Hal kedua, Seperti yang penulis katakan diatas, dengan ditetapkannya jumlah dana kegiatan menuntut para ormawa harus melakukan hitung –hitungan sebelum melakukan berbagai kegiatan, lalu, ketika di akhir periode kepengurusan sebuah organisasi. ini yang mengganjal pikiran penulis di mana jika terdapat sisa dana kegiatan yang seharusnya masih bisa di gunakan bukan hilang entah kemana. Apakah masuk kas Unswagati ? untuk pembangunan ? atau gaji dosen/staff? Itu semua seharusnya sudah ada pos anggarannya masing – masing. Dan tentu saja sisa anggaran yang tersisa seharusnya diberikan kepada kepengurusan organisasi selanjutnya, sehingga para ormawa bisa mengembangkan misi dan visi mereka jauh kedepan.

Hal ketiga, tidak adanya peningkatan jumlah dana kemahasiswaan untuk ormawa menjadi pertanyaan besar. Pada tanggal 2 Oktober 2014 Wakil Rektor III memberikan sosialisasi mengenai jumlah dana kemahasiswaan yang bisa digunakan ormawa, dalam sosialisasi tersebut beliau mengaku sudah mengajukan peningkatan dana kemahasiswaan untuk tahun ini namun tidak bisa direalisasikan karena keterbatasan dana. Pernyataan ini berbanding terbalik dengan data dan fakta yang mereka tampilkan di website mereka sendiri.

Anggaran akademik setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan, dan  hal ini menggambarkan bahwa organisasi mahasiswa belum menjadi perhatian serius bagi pihak Universitas.

Oleh karena itu Universitas sebagai pengelola penuh dalam kehidupan kampus perlu memiliki sinergitas dengan ormawa – ormawa yang ada, dalam hal ini Universitas harus memberikan transparansi dana agar kita semua tahu apakah benar dana dari Unswagati terbatas atau tidak. Selain itu juga dengan adanya transparansi anggara baik mahasiswa dan segenap sivitas kampus bisa menggkaji bersama mengenai anggaran demi Unswagati yang jauh lebih baik lagi.

Oleh Hari Saptarengga

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unswagati

Kamis, 27 November 2014

Jelang Visitasi BAN PT, Unswagati Berbenah

Cirebon - SetaraNews.com, Jelang visitasi BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) kampus Universitas Swadaya Gunung Jati mulai berbenah.

Hal ini ditunjukkan oleh program studi Pendidikan Bahasa Inggris di kampus III. Dari pantauan SetaraNews saat berada di Gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris, beberapa staf sedang menyusun laporan dalam rangka mempersiapkan penilaian akreditasi pada 27 hingga 29 November 2014 nanti.

Sementara itu Wakil Rektor I, Alfandi saat dikonfirmasi SetaraNews membenarkan bahwa sejak beberapa hari yang lalu Unswagati telah kedatangan perwakilan dari BAN PT dan telah mengunjungi beberapa program studi yang ada di Unswagati.

"Iya benar kita kedatangan BAN PT, dan sudah ada visitasi kemarin." katanya singkat (26/11).

Beberapa yang telah divisitasi oleh BAN PT diantaranya program pasca sarjana agronomi, dan ilmu administrasi.

Senin, 24 November 2014

Kota Cirebon Capai Target Dalam Porda Jabar, Kabupaten Tercecer

Cirebon Setaranews.com- Pekan olahraga daerah Jawa Barat (Porda Jabar) telah usai diselenggarakan. Dalam gelaran porda Jabar ke XII ini tuan rumah Kabupaten Bekasi berhasil menyabet gelar juara umum.

Kota Cirebon berhasil mewujudkan target berada di 10 besar gelaran olahraga tertinggi di Jawa Barat ini. dengan perolehan 18 medali emas, 19 perak dan 32 perunggu, kota Cirebon berhasil meraup total 69 medali. Dengan demikian Kota Cirebon berhak menduduki peringkat 10. Sebelumnya Ano sutrisno Walikota Cirebon menargetkan Kota Cirebon berada di 10 Besar Porda Jabar kali ini.

“"Target kita 10 besar, harus tercapai” kata Ano seperti dilansir oleh Radio Republik Indonesia.

Sementara itu Kabupaten Cirebon tercecer diposisi ke 19 dengan hanya mengumpulkan 7 medali emas, 11 perak dan 23 perunggu dengan total keseluruhan 41 medali. Hal ini melesetkan target Kabupaten Cirebon yang berkeinginan mendapat 8 medali emas.

Perhelatan Porda Jabar ini diikuti oleh 8 ribu atlet dari 27 kota/kabupaten dan memperebutkan 2376 keseluruhan medali. Kabupaten Bogor menjadi tuan rumah gelaran empat tahunan ini di 2018 nanti.

 

Minggu, 23 November 2014

Peringati Hari Anti Impunitas, Gemsos Sayangkan Para Penegak Hukum

Cirebon, Setaranews.com- Momentum anti Impunitas yang diperingati hari ini (23/11)di manfaatkan oleh  Gerakan Mahasiswa Sosialis (GemSos) dengan  melakukan aksi refleksi di depan kampus 1 Unswagati, selain menyampaikan orasi mereka juga menyalakan belasan lilin untuk menarik perhatian masyarakat.

Impunitas sendiri ialah tindakan atau kondisi sistemik yang mengarah pada pembiaran atau pelepasan bebas para pelaku kejahatan dari tanggung jawabnya secara hukum.

Mereka menilai fenomena impunitas sendiri masih marak di Indonesia, Seperti kasus Munir, tewasnya wartawan karena pemberitaannya, dan masih banyak kasus impunitas baik dengan cara ancaman, kekerasan, pembunuhan, bahkan hukum.

Selain itu mereka juga menilai kasus impunitas juga terjadi di Cirebon, salah satunya kasus mobil dinas Muspida yang diduga menyalahi aturan dan penegak hukum pun seperti melakukan pembiaran terhadap kasus ini.

“Kami  merasa penegak hukum harus menjalan tugasnya lebih baik lagi, salah satunya kasus mobil Muspida karena pemerintah pun sama di mata hukum” Ujar Erlangga selaku Jubir GemSos saat ditanyai mengenai kasus ini.

“Dalam dua minggu ini kami juga tidak mendapatkan progess yang jelas dari kejaksaan, padahal kami sudah membuat pelaporan ke mereka sebelumnya, kan menurut SK Ketua Mahkamah Agung  RI No.76/KMA/SK/VI/2009 Menyebutkan bahwa pelapor berhak mendapatkan informasi  mengenai tahapan laporan pengduan yang didaftarkan” Tambahnya.





Inilah Alasan Ditundanya Penayangan Film ‘Jokowi Adalah Kita’

Cirebon, Setaranews.com (23/11) – Penarikan penayangan film ‘Jokowi Adalah Kita’ secara serentak dari bioskop menimbulkan tanda tanya. Film yang baru dirilis pada kamis (20/11) kemarin langsung ditarik penayangannya pada esok harinya. Pembatalan ini terkait dengan kondisi politik Indonesia yang kurang baik pasca kenaikan harga BBM beberapa hari sebelumnya.

"Ditunda penayangannya, Kenaikan harga BBM mengakibatkan politik yang panas. Sayang kalau gara-gara panas soal BBM lantas malas nonton film karena banyak contoh teladan di dalamnya," ujar KK Dheeraj selaku produser yang dikutip dari laman kompas.com

Penarikan film ini dilakukan atas saran dari para relawan Jokowi, Bara JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden) karena munculnya pendapat-pendapat miring di dunia maya. Selain itu, film ini mangangkat perjuangan positif Jokowi hingga menjadi presiden, dan ini berbanding terbalik dengan suasana politik saat ini akibat dari kenaikan BBM.

Film yang dibintangi oleh Ben Joshua dan Sylvia Fully akan kembali ditanyangkan jika suasana sulai mulai kondusif, seperti yang diutarakan oleh produser "Jadi, kita tunggu. Kalau suasana aman, baru diputar lagi,"

Jiwa Yang Merdeka

Jiwa harus menjadi pusat manusia yang tetap berdiri mempertahankan sifat otonomnya, otonom jiwa terletak dari nilai-nilai yang sebenarnya pasti ada didalam hati terdalam manusia, nilai tersebut adalah kebenaran akan kesadaran batin setiap manusia tentang nilai kemanusiaan, nilai keadilan, nilai kesetaraan, nilai solidaritas, dan nilai kebebasan. "jiwa yang merdeka" akan terus mempertahanan nilai-nilai yang telah dianugrahi oleh pencipta ke seluruh umat manusia dan tak bisa terelakan kebenarannya. saya akan coba menginterpretasikan nilai-nilai otonom dalam jiwa tersebut.


 Pertama "Nilai Kemanusiaantidak bisa terelakan kebenarannya didalam jiwa yang otonom karena setiap agama pasti meyakini bahwa manusia adalah mahluk paling mulia diantara mahluk lainnya, kemuliaan tersebut menurut saya adalah sebuah fitrah yang harus dipertanggungjawabkan dalam gerak ihsan (tekad/niat ,ucap,tingkah laku) dalam interaksi antar mahluk, karena manusia sebenarnya adalah pemimpin semua mahluk didunia yang berarti menjadi tauladan kehidupan baik bagi dirinya, keluarganya, lingkungannya dan bangsanya. Nilai kemanusiaan menjadi otonom dalam jiwa manusia karena manusia tidak dapat mengelak dari hati nuraninya ketika melihat manusia lain tertindas oleh manusia yang jiwanya dijajah oleh pemikiran dogmatis, dijajah oleh keinginannnya yang terus tidak puas akan harta dan tahta yang sebenarnya sudah membuat menderita jiwanya.

Kedua "Nilai Keadilan" tidak bisa terelakan kebenarannya didalam jiwa yang otonom karena sebenarnya manusia telah sadar akan baik buruk, akan proporsionalitas, akan ketimpangan, akan penyimpangan dan segala hal yang mencederai nilai tersebut , permasalahanya adalah  niat, ucap ,dan tingkah laku masih dikekang oleh rasa takut untuk memperjuangkan nilai tersebut secara rasional. atau nilai tersebut telah dijajah oleh keinginan yang egosentris sehingga salah dalam menempatkan sesuatu. Nilai keadilan yang melekat dalam jiwa yang otonom akan menjadikan manusia bijak dalam mengambil keputusan hidup, apakah keputusannya bermamfaat bagi dirinya, orang lain dan lingkungan atau keputusannya akan menindas jiwanya dengan merebut hak orang lain dan lingkungan.

Ketiga "Nilai Kesetaraan" tidak bisa terelakan kebenaranya didalam jiwa yang otonom,kesetaraan yang dimaksud adalah manusia tidak dapat mengelakan akan fitrahnya bahwa kita semua terlahir dari cairan sperma dan sel telur , bahwa kita terlahir dalam tangisan, bahwa kita terlahir dan hidup menjadi dewasa karena kasih sayang manusia lain, yaitu orang tua kita, ini menegaskan bahwa kita memiliki kedudukan yang sama didunia ini yaitu MANUSIA, manusia yang dianugrahi memiliki akal untuk berfikir dengan bebas sehingga tidak ada strata dalam pemikiran manusia, kesetaraan pemikiran merupakan nilai yang selalu otonom dalam jiwa, mengapa saya katakan demikian karena semua manusia mempunyai kesempatan proses dan waktu untuk berfikir. Strata hanya diciptakan dalam ranah keegosentrisan manusia yang merasa dia lebih pintar, lebih dewasa, lebih berpengalaman, lebih ningrat, tapi seyogyanya semua manusia mempunyai kesetaraan pemikiran dengan manusia lain. Yang lebih berpengalaman dapat dilalui dengan pengalaman, yang lebih dewasa dapat dilalui dengan proses kedewasaan yang cepat, yang lebih pintar dapat dilalui dengan proses 1000x lipat yang telah dilalui oleh sipintar, yang merasa lebih ningrat dapat dilalui oleh kebijaksanaan yang lebih berpengalaman. jadi hakekat nilai kesetaraan dalam jiwa yang otonom adalah bagaimana seorang manusia menyadari bahwa kita jauh dari kesempurnaan, dan selalu ingat akan diri kita yang ada karena interaksi dengan manusia lain. jika nilai kesetaraan pemikiran tersebut sudah ada dalam jiwa yang otonom maka kita akan terjauh dari kesombongan yang merupakan awal pengkelasan dan kefeodalan.

Keempat "Nilai Solidaritas" tidak bisa terelakan kebenarannya didalam jiwa yang otonom, solidaritas yang saya maksud adalah solidaritas kemanusiaan bukan solidaritas kelompok yang berlatar belakang SARA, solidaritas ini harus bersifat universal, solidaritas harus didudukan dalam kemanusiaan, apa yang membuktikan nilai tersebut adalah kebenaran ? yang membuktikan adalah ketidakmampuan manusia untuk hidup sendiri didunia, manusia sebagai mahluk sosial pasti membutuhkan orang lain, sesombongnya manusia merasa bisa hidup dengan individualistik sebenarnya dia telah mengkhianati kodratnya, mengapa demikian karena kebutuhan manusia tidak sepenuhnya di hasilkan oleh individu seorang tetapi merupakan hasil individu manusia lain, individu manusia kota tidak bisa mengelakan bahwa nasi yang dia makan untuk hidup merupakan hasil bertani individu manusia di desa, jadi tidak bisa dielakan bahwa manusia sebagai mahluk sosial harus mempunyai nilai solidaritas kemanusiaan dalam jiwanya yang otonom untuk saling menghormati, saling memperjuangkan dalam menuju kemaslahatan bersama.

Terakhir "Nilai Kebebasan" tidak bisa terelakan kebenaranya dalam jiwa yang otonom, kebebasan yang saya maksud adalah kebebasan yang berlandaskan nilai-nilai sebelumnya, kebebasan bukan berarti bebas sebebas bebasnya, karena kebebasan dibatasi oleh ruang dan waktu, dibatasi oleh interaksi antar manusia (hak dan kewajiban), kebebasan dibatasi oleh nilai-nilai sebelumnya dalam jiwa yang otonom. Jadi menurut saya nilai kebebasan ini dalam konteks bahwa manusia didalam pemikirannya selalu dinamis melihat gerak perubahan dalam proses kedewasaan tanpa meniadakan nilai kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, dan solidaritas. kebebasan berada dalam ranah pemikiran kita yang rasional dengan akal tapi tetap otonom dalam mengambil keputusan baik secara politik maupun sosial berlandaskan nilai-nilai sebelumnya. kebebasan jiwa yang otonom ,pemikirannya tidak  terdogmatis oleh paham-paham yang menghilangkan nilai-nilai sebelumnya, tapi kebebasan jiwa yang otonom adalah kebebasan dalam tekad ucap dan tingkah laku hidup dalam keberanian memperjuangkan kebenaran dan melawan penindasan, kebebasan tersebut tidak akan terintervensi oleh siapaun, apapun, kapanpun dalam berdiri menjadi manusia otonom yang berlandaskan nilai kemanusiaan, nilai keadilan, nilai kesetaraan dan nilai solidaritas.

 

Manusia yang mempunyai JIWA YANG MERDEKA akan bisa memimpin dirinya, memimpin keluarganya,memimpin bangsanya, dan memimpin umat manusia kedalam kedewasaan hidup yang saling mengingatkan dalam kemajuan dan kebaikan bersama, saling menyayangi dalam menjaga perdamaian umat manusia, dan saling membimbing untuk kemaslahatan bersama. Kesempurnaan hanyalah milik kesombongan, dan yang patut sombong bukanlah manusia tapi yang menciptakan manusia. kebebasan pemikiran membutuhkan pemikiran manusia lain sebagai bentuk dialektika dinamis yang saling mengkritik untuk kemajuan bersama, saling menyayangi sesama manusia yang tidak sempurna, dan saling membimbing dalam kedewasaan berfikir.


Manusia merupakan mahluk baik, masyarakat yang membuat manusia jahat (mementingkan diri sendiri dan bersifat merusak). Negara berfungsi untuk memungkinkan manusia untuk mendapatkan kembali sifat kebaikannya yang asli. 


Jean Jacques Rousseau (1712 – 1778)


Oleh Rangga A Juang


Alumni LPMS SETARA

Jumat, 21 November 2014

Manajemen Expose di Universitas Indonesia Berlangsung Ramai

Depok, Setaranews.com (21/11). Manajemen Expose Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia adakan lomba yang bertempat di  aula Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Depok. Lomba ini dibawah naungan MSS yaitu himpunan manajemen student society. Acara berlangsung selama dua hari, yaitu pada hari kamis dan jum'at tanggal 20 - 21 November 2014. Manajemen Expose ini bertujuan untuk mengembangkan minat anak-anak muda , “lomba ini difokuskan untuk S1 yang mempunyai latar belakang dibidang manajemen” tutur Fikar selaku panitia acara tersebut.

Lomba ini dihadiri oleh tim Submit ada 32 tim, bisnis plan 32 tim, dan talkshow ada 160 peserta. Lomba ini cukup meriah, antusiasme dari para peserta menunjukan acara lomba ini adalah acara yang benar-benar membuat mereka yang menghadiri tertarik untuk mengikutinya. Adapun mengenai jadwal yang ditujukan untuk para peserta hari pertama adalah talkshow dan company visit. Lalu pada hari kedua jadwalnya adalah,presentasi dari best 7 submit, simulasi bisnis, dan galadiner. Submit  adalah mereka yang mendaftar, membayar, mengumpulkan soft copynya. Untuk kualifikasi pemenang lomba panitia hanya ditentukan pada temanya  saja.

Pada hari pertama lomba setelah talkshow akan diadakan company visit. Company visit ini sendiri adalah pertemuan untuk delegasi dan panitia, media tidak diperbolehkan untuk mengikutunya. Company visit ini bertempat di Bogasari.  Setelah acara company visit ini selesai berakhirlah acara lomba pada hari pertama. Lalu untuk hari kedua nanti akan ada presentasi oleh  submit yang terpilih 7 dianggap terbaik oleh panitia, simulasi bisnis  yaitu semacam games yang bertujuan untuk mengakrabkan  peserta dan panitia.

Rabu, 19 November 2014

BBM Naik, Penjual Makanan Tidak Naikkan Harga

Cirebon - SetaraNews.com, Kenaikan harga bahan bakar minyak rupanya tidak membuat pedagang makanan kupat tahu tidak menaikkan harga dagangannya, seperti bahan makanan lain di pasar yang merangkak naik seiring dengan kenaikan BBM kemarin (18/11/2014).

Seperti Warsiah (51) penjual makanan kupat tahu di Pasar Celancang, Gunung Jati, Cirebon akui tidak menaikkan harga dagangannya lantaran khawatir pelanggannya akan kabur saat harga dagangannya naik.

"Tidak naik harganya mas seperti kemarin. Tetap Rp 5.000 sebungkus." katanya tadi (19/11/2014).

Ketika ditanya mengapa tidak menaikkan harga dagangannya, ia mengaku khawatir pelanggannya akan pindah ke penjual yang lain. "Iya mau bagaimana lagi, kalau naik nanti pembeli kecewa." tambahnya.

Ia mengaku untuk hari ini omsetnya turun sedikit dibandingkan sebelum kenaikan BBM.

Tax Center Adakan Olimpiade Pajak di Unswagati



Cirebon,Setaranews.com- Selasa siang Tax Center bersama Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi ( HMJ Akuntansi ) Unswagati mengadakan Olimpide Pajak bagi SMA atau sederajat SMA untuk Wilayah tiga Cirebon bertemakan " Lets be Smart and Fun with Tax " yang juga bekerjasama dengan KPP Pratama Cirebon dan KP2KP Sumber.

Olimpiade ini tidak hanya diikuti oleh SMA dan sederajat tetapi juga diperuntukkan bagi Perguruan Tinggi sewilayah tiga Cirebon. Namun dikarenakan Perguruan Tinggi lain tengah sibuk dan tidak bisa mengikuti Olimpiade Pajak tersebut, maka untuk tingkat Perguruan Tinggi hanya Universitas Swadaya Gunung Jati  yang diikuti oleh berbagai Fakultasnya.


Olimpiade tersebut dilaksanakn pada tanggal 18-19 November 2014 yang bertempat di Aula Fakultas Ekonomi Unwagati Cirebon, yaitu di hari pertama Olimpiade Pajak untuk tingkat SMA dan sederajat dan dihari kedua atau hari terakhir Olimpiade Pajak untuk tingkat Perguruan Tingginya. Perwakilan dari SMA dan sederajat terdapat 31 Tim dan dari Perguruan Tinggi terdapat delapan Tim yang mengikuti Olimpiade Pajak ini yang setiap timnya terdiri dari tiga siswa/mahasiswa.


Bagi juara pertama Olimpiade Pajak  berhak mendapatkat uang pembinaan sebesar Rp 1.000.000,00, Tropi, dan sertifikat, Juara dua berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 750.000,00,Tropi, serta Sertifikat, dan bagi juara ketiga berhak mendapatkan uang pembinaan Rp 500.000,00, tropi, Sertifikat bagi masing-masing tingkatan.


“ Alhamdulilah Olimpiade Pajak ini berjalan dengan lancar , Saya berharap dengan diadakannya Olimpiade Pajak ini dapat menciptakan nilai sportifitas bagi peserta dan mengenalkan pajak pada generasi muda. Serta agar masyarakat khususnya diwilayah tiga Cirebon memahami bagaimana pentingnya pajak bagi pembangunan Negara,” Ujar Henry Ginanda selaku ketua pelaksana dalam Olimpiade Pajak tersebut.  


Selasa, 18 November 2014

Harga BBM Naik, Tarif Angkutan Umum Meningkat 25%

Cirebon, SetaraNews.com (18/11) - Pada 17 Nopember 2014 pak Joko Widodo selaku presiden Republik Indonesia resmi mencabut subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM). Dicabut nya subsidi tersebut membuat harga BBM mengalami kenaikan terutama pada premium, yang semula 6.500 menjadi 8.500 naik nya harga BBM pun diikuti dengan kenaikan harga angkutan umum di wilayah Cirebon.

Hal tersebut membuat Dewan Pimpinan Cabang Organda Kota Madya/Kabupaten Cirebon Jawa Barat mengeluarkan instruksi yang berupa surat untuk menaikkan harga BBM sebesar 25 % dari tarif semula sambil menunggu keputusan pemerintah, itulah inti dari instruksi surat dewan pimpinan cabang Organda yang bernomor 43/ORG-CN/XI/2014.

Kenaikan harga angkutan umum ini berlaku mulai dari selasa 18 November 2014, yang semula untuk umum 3.000 rupiah menjadi 4.000 rupiah sedangkan pelajar/mahasiswa dari 2.000 menjadi 3.000.

Masyarakat pengguna angkutan umum pun cukup merasakan dampaknya “Enggak terima, karena uang jajannya jadi berkurang, tapi ya udahlah itu kan udah jadi keputusan dari pak Jokowi jadi enggak masalah” tutur salah satu pengguna angkutan umum.

Para Pedagang Rasakan Dampak Kenaikan BBM

Cirebon,SetaraNews.com- (18/11) Setelah di umumkannya kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi oleh presiden Indonesia yaitu Ir. Jokowi kemarin malam, banyak tanggapan dari berbagai kalangan mulai dari pedagang sampai pelajar.

Dari para pedagang mereka terpaksa menaikan harga jual akibat kenaikan harga BBM tersebut seperti salah satu pedagang masakan warung sederhana, “ Ya kalo harga BBM naik pasti harga bahan pokok akan kena imbasnya, ya mau gak mau harus dinaikkan juga harga makanannya” ujar  bu'e yang biasa di panggil oleh pelanggannya.

Kenaikkan harga bbm bersubsidi otomatis juga akan mempengaruhi kenaikkan harga bahan pokok karena pengangkutan bahan pokok dari yang memproduksi ke yang memasarkan memerlukan transportasi tentunya akan mempengaruhi kenaikkan harga bahan pokok tersebut.

“Saya mah pasrah kalo harga bbm naik karena sebelum harga BBM naik juga harga –harga bahan pokok sudah naik”, ujar Asep yang berprofesi pedagang kaki lima.

Berbeda dengan tanggapan para pedagang tanggapan berbeda juga datang dari kalangan Mahasiswa.

Tanggapan berbeda datang dari Sofyan salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi” Jika harga BBM naik ya setuju setuju saja, karena BBM yang selama ini kita nikmati adalah dana subsidi dari pemerintah yang justru tidak tepat sasaran, dana yang seharusnya untuk orang miskin malah dinikmati oleh masyarakat kalangan menengah sampai ke atas, saya rasa pemerintah sudah benar menghapus subsidi bbm dan dialihkan ke sektor lain yang lebih membutuhkan”, ujarnya.

Acara Mahasiswa Paling Bergengsi: Management e[X]posed M[X] FEUI IX

Depok - SetaraNews.com, Management Student Society Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (MSS FEUI) dengan bangga mempersembahkan sebuah acara yang sangat valuable untuk mengasah kreativitas kalian di bidang kewirausahaan. Ya! Management e[X]posed M[X] FEUI kembali lagi nih tahun ini! Acara ini merupakan program terbesar dalam pengembangan kewirausahaan bagi mahasiswa yang diselenggarakan di lingkungan Universitas Indonesia.

This year, The 9th Management e[X]posed is now back with Talkshow and Company Visit yang mengangkat tema “Developing Originality as a Breakthrough Towards Global Business”.

Pembicara yang dihadirkan dalam sesi talkshow merupakan pengusaha-pengusaha yang sudah lama terjun dalam dunia kewirausahaan dan akan berbagi informasi seputar mendirikan, mengontrol, dan mengembangkan bisnis sehingga mampu bersaing di pasar internasional. Talkshow akan dilaksanakan tanggal 20 November 2014 di Auditorium FEUI, Depok.

Tahun ini The 9th Management e[X]posed menghadirkan Anne Avantie as Owner of The Cat Walk & Roemah Pengantin. Yayas Murwodo as General Manager of PT Tangmas, and Adi Reza Nugroho as Founder of Growbox

Selain mendapatkan pengetahuan seputar entrepreneurship dari para pembicara talkshow, Tahun ini Company Visit The 9th Management e[X]posed akan mengunjungi PT ISM Bogasari Flour Mills yang akan diperlihatkan secara langsung manajemen operasi dari perusahaan. Tur di lingkungan kerja diharapkan dapat menjadi sebuah pengalaman baru yang mampu menginspirasi partisipan tanpa ragu untuk memulai sebuah bisnis. Company Visit juga akan dilaksanakan tanggal 20 November 2014.

..So, what are you waiting for? BOOK YOUR SEAT NOW!

Penjualan Tiket dimulai dari tanggal 10 – 20 November 2014. Presale tickets is 25k for talkshow and 50k for Talkshow + Company Visit. Kalian dapat mengunjungi stand The 9th Management Exposed di Gedung A Kampus FEUI Depok, or you just can simply make a registration to our contact person for pre-order ticket.

Untuk informasi mengenai event ini, kalian dapat menghubungi kami melalui:

Twitter : @MX_FEUI

Web : www.mxfeui.com

And here are the contact persons that will be nicely answered all of your questions:

Della 082138593875

Zhafran 08118124999

Management Student Society Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (MSS FEUI) dengan bangga mempersembahkan sebuah acara yang sangat valuable untuk mengasah kreativitas kalian di bidang kewirausahaan. Ya! Management e[X]posed M[X] FEUI kembali lagi nih tahun ini! Acara ini merupakan program terbesar dalam pengembangan kewirausahaan bagi mahasiswa yang diselenggarakan di lingkungan Universitas Indonesia,

This year, The 9th Management e[X]posed is now back with Talkshow and Company Visit yang mengangkat tema “Developing Originality as a Breakthrough Towards Global Business”.

Pembicara yang dihadirkan dalam sesi talkshow merupakan pengusaha-pengusaha yang sudah lama terjun dalam dunia kewirausahaan dan akan berbagi informasi seputar mendirikan, mengontrol, dan mengembangkan bisnis sehingga mampu bersaing di pasar internasional. Talkshow akan dilaksanakan tanggal 20 November 2014 di Auditorium FEUI, Depok.

Tahun ini The 9th Management e[X]posed menghadirkan Anne Avantie as Owner of The Cat Walk & Roemah Pengantin. Yayas Murwodo as General Manager of PT Tangmas, and Adi Reza Nugroho as Founder of Growbox

Selain mendapatkan pengetahuan seputar entrepreneurship dari para pembicara talkshow, Tahun ini Company Visit The 9th Management e[X]posed akan mengunjungi PT ISM Bogasari Flour Mills yang akan diperlihatkan secara langsung manajemen operasi dari perusahaan. Tur di lingkungan kerja diharapkan dapat menjadi sebuah pengalaman baru yang mampu menginspirasi partisipan tanpa ragu untuk memulai sebuah bisnis. Company Visit juga akan dilaksanakan tanggal 20 November 2014.

..So, what are you waiting for? BOOK YOUR SEAT NOW!

Penjualan Tiket dimulai dari tanggal 10 – 20 November 2014. Presale tickets is 25k for talkshow and 50k for Talkshow + Company Visit. Kalian dapat mengunjungi stand The 9th Management Exposed di Gedung A Kampus FEUI Depok, or you just can simply make a registration to our contact person for pre-order ticket.

Untuk informasi mengenai event ini, kalian dapat menghubungi kami melalui:

Twitter : @MX_FEUI

Web : www.mxfeui.com

And here are the contact persons that will be nicely answered all of your questions:

Della 082138593875

Zhafran 08118124999

Senin, 17 November 2014

Komplek Olahraga Bima Perlu Renovasi

Cirebon, Setaranews.com- Kondisi komplek olahraga Bima Kota Cirebon sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak, pusat olahraga kota udang itu nampak tidak terurus dan kurang mendapat perahatian khusus oleh dinas terkait. Bisa dilihat patung Bima yang menjadi landmark pusat olahraga tersebut, sebaran sampah, coretan pilok dimana-mana dan kolam yang keruh dengan sampah yang mengambang membuat patung itu menjadi kurang menarik.

Yanti, salah seorang pengunjung menuturkan kekecewaanya. Wanita asal plumbon tersebut menyayangkan kondisi komplek Bima yang tidak terurus.

“Sebetulnya kalau mau dirawat tempat ini bisa jadi pilihan wisata di kota Cirebon, Cuma sayang kayanya gak keurus” kata Yanti ketika ditemui tim Setaranews.com

Senada dengan Yanti, Ahmad salah seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Swasta di Kota Cirebon juga mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, prestasi olahraga Kota Cirebon bisa lebih baik jika infrastruktur mendukung.

“ Kalau saja dijaga dengan baik, terus atlet juga dapat fasilitas yang cukup mungkin prestasi Cirebon bisa lebih baik. Tapi, coba liat jalananya berlubang gitu kaya gak pernah diperbaiki” ungkap Ahmad.

Jumat, 14 November 2014

Tuntutan Tak Ditanggapi, HMI Kembali Gelar Aksi

Himpunan mahasiswa islam Indonesia (HMI) cabang Cirebon kembali menggelar aksi atas tindakan represif oknum kepolisian resor Cirebon Kota, terhadap salah satu kadernya ketika unjuk rasa mengenai penyalahgunaan mobil dinas beberapa waktu lalu.

Aksi ini ialah aksi lanjutan setelah kepolisisan Cirebon kota baru menyanggupi satu dari tiga tuntutan yang dilayangkan HMI. Sebelumnya HMI mengirim tiga tuntutan meminta Kapolres Cirebon kota untuk meminta maaf pada seluruh kader HMI cabang Cirebon secara tertulis dan lisan, disampaikan didepan publik dan disaksikan oleh media cetak maupun elektronik, menindak tegas terhadap anggota polres Cirebon kota yang telah melakukan pemukulan terhadap kader HMI cabang Cirebon secara transparan dan dipublikasikan dan bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh kader HMI akibat pemukulan yang dilakukan oleh anggota polres cirebon kota baik materil dan non-materil.

Selain itu dari selebaran yang disebarkan untuk publik, HMI menyatakan tidak bisa menerima ketidaktegasan Polres Cirebon Kota  atas tindakan represif anggotanya tersebut.

“Kami seluruh kader HMI cabang Cirebon tidak bisa menerima perlakuan yang tidak tegas dari Kaolresta Cirebon Kota, yang tidak jantan mengakui kesalahan dan memohon maaf pada kepada seluruh kader HMI cabang Cirebon

Sejumlah Wartawan Cirebon Tolak Tindakan Represif Terhadap Jurnalis

Cirebon-SetaraNews.com Insan Pers Cirebon yang tergabung dalam aksi solidaritas jurnalis Cirebon mengadakan aksi unjuk rasa di depan Polres Cirebon kota (Ciko) siang tadi (14/11).

Aksi ini di lakukan untuk mengecam tindakan kekerasan oknum aparat kepolisian di Makassar terhadap jurnalis dari Metro Tv ,Celebes Tv, Tempo koran dan Tv One .

Fajri salah satu pengunjuk rasa dalam orasi menyerukan "Kami mengutuk keras sikap kekerasan terhadap jurnalis oleh oknum aparat kepolisian. Terkait hal tersebut pekerja pers cirebon menyatakan sikap .Pertama ,mengecam tindakan kekerasan oleh oknum aparat kepolisian seperti yang terjadi di Makassar .Yang kedua, Petinggi Polri untuk menindak tegas anggotanya yang melakukan kekerasan membabi buta, seperti yang di tentukan pidana undang-undang pers no 40 tahun  1999".

"Kami pers cirebon menyerukan save jurnalis yang meliputi ancaman atau teror, pengusiran ,pelarangan liputan secara fisik, sensor, tuntutan gugatan hukum, pembredelan atau dilarang terbit. Yang terakhir dan paling penting, insan pers cirebon meminta kepada polres Cirebon kota tidak melakukan tindakan represif dan premanisme terhadap jurnalis yang sedang bertugas" lanjutnya .

Mereka datang untuk bertemu dan berdiskusi dengan kapolres, Tapi setelah setengah jam berorasi Kapolres tak kunjung keluar . Wakapolres sempat keluar untuk bertemu dengan pengunjuk rasa ,tapi di tolak karena mereka ingin bertemu dengan kapolres .

Setelah satu jam berorasi Kapolres tak kunjung keluar, akhirnya merekapun membubarkan diri .

 

 

Terganjal Dana, Persiapan Kegiatan HMS Hampir Rampung

Unswagati, Setaranews.com – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon akan mengadakan kegiatan “Pengabdian Kepada Masyarakat” pada hari sabtu (15/11) selama satu minggu di Desa Munjul Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon. Acara ini Bertujuan untuk menerapkan tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat. Kegiatan tersebut akan dibuka pada pukul 09.00 WIB akan dilakukan peletakan batu pertama oleh pihak fakultas.


Persiapan yang dilakukan saat ini sudah mencapai 80% mulai dari menyiapkan material, donasi. Pak Arif sebagai Sekretaris Jurusan fakultas teknik akan ikut memantau disana.


Serta yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut seluruh anggota HMS (Himpunan Mahasiswa Sipil) sebanyak 50 orang, beserta para alumni.


Bentuk dukungan dari pihak universitas berupa finansial, namun pendanaan sampai saat ini masih belum cair. Sedangkan untuk pengajuan mobil sendiri masih belum disetujui. Tanggapan positif dari mahasiswa lain pun ikut menyertai.


Kendala yang dihadapi dalam menyiapkan kegiatan ini pihak fakultas sendiri tidak ingin ikut campur.


“Dana dari pihak universitas sendiri masih belum cair sampai sekarang jadi kita mandiri aja”. Ucap Soleh sebagai Divisi Seni dan Budaya HMS juga selaku tim survei.


Selain dari pihak universitas, donatur yang ikut mendukung berasal dari PT. Holcim, PT. Indocement dan para Alumni.


Dalam kegiatan tersebut berencana akan membangun fasilitas yang belum memadai untuk warga seperti menambah fasilitas mushola, pembuatan sanitasi, dan berbagi ilmu pada masyarakat.


“Nanti disana kita akan membantu kegiatan masyarakat seperti mengerjakan PR untuk anak-anak sekolah, mengajar ngaji”. Ujar Anggi Helmiansyah selaku Divisi Penelitian dan Pengembangan HMS.


Harapan setelah kegiatan ini adalah agar pemerintah lebih peka terhadap pembangunan di lokasi-lokasi pelosok, dan tidak hanya mengutamakan pembangunan di pusat kota.


“Saya harap pemerintah tidak hanya di pusat kota dalam membangun fasilitas tetapi juga di lokasi terpencil” Tambah Andi Sanjaya sebagai Divisi Infokom HMS.

Rabu, 12 November 2014

Komunitas Dialog Akan Adakan Bedah Buku Memetics

Cirebon, SetaraNews.com – Jum’at(07/11) Komunitas Dialog akan adakan acara Bedah Buku MemeticsPerspektif Evolusionis Membaca Kebudayaan” yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu 15 November 2014 Pukul 13.30-16.30 WIB di Rumah Makan (RM) Jepun Bistro Jl. Aryabanga No. 5A Cipto Mangunkusumo.

Acara yang di moderatori oleh Kris Herwandi ini juga menghadirkan beberapa pembicara yaitu Dr. Eko Wijayanto, M. Hum (Penulis Buku Memetics, Dosen Filsafat dan Pelopor Studi Darwinisme di Universitas Indonesia) dan Dr. H. Nurudin Siraj. M. A, M. Si (Dosen di Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon dan Penggiat Kajian Filsafat)

Tujuan diadakannya bedah buku Memetics tersebut agar dapat menambah pengetahuan "Buku ini patut diperbincangkan baik kalangan umum ataupun para akademisi". Ujar Friendy Oktiantoro selaku panitia kepada SetaraNews.

"Harapannya dengan adanya kegiatan ini bisa dapat memahami tentang buku Memetics serta menambah wawasan juga pengetahuan". Tambahnya.

 

Di Kabupaten Cirebon, Masih Banyak Gaji Tidak Sesuai UMK

Cirebon - SetaraNews.com, Penetapan Upah Minimum Kabupaten Cirebon untuk tahun 2015 ditetapkan sebesar Rp 1.389.500,00. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 14,57 % dari UMK tahun lalu.

Penetapan yang telah disepakati oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cirebon bersama para pengusaha dan perwakilan serikat pekerja, masih diragukan aplikasinya oleh masyarakat.

Menurut Jaenudin Erlangga selaku perintis Komunitas Lowongan Kerja Cirebon yang anggotanya telah mencapai lebih dari 40.000 orang tersebut meragukan regulasi penetapan UMK Cirebon tersebut akan ditunaikan oleh perusahaan yang berada di Cirebon.

"Di lapangannya masih banyak perusahaan yang membayar upah di bawah UMK yang ditetapkan oleh pemerintah." katanya hari ini (12/11/2014).

Ia pun menilai bahwa jumlah UMK tersebut masih terlalu kecil, dibandingkan dengan daerah-daerah lain. "Masih terlalu kecil, jika dilihat dari perkembangan perekonomian Cirebon yang tumbuh pesat." tandasnya.

Senin, 10 November 2014

Jelang Pilihan Ketua BEM, DPM Fisip Rekrut Panitia

Unswagati- Setaranews.com (10/11) Setelah sempat tertunda, akhirnya Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPMF) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) membuka pendaftaran bagi mahasiswa FISIP untuk menjadi Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa (PPUM) Fakultas. Hal ini dibenarkan lewat selebaran yang terpampang dihampir seluruh kelas FISIP.

Dalam selebaran, tertulis persyaratan bagi mahasiswa yang berminat menjadi ketua PPUM setidaknya mahasiswa tingkat dua dan tidak melebihi tingkat tiga. Mahasiswa yang berminat menjadi panitia itu pun setidaknya memiliki Indeks Prestasi kumulatif (IPK) 3.00 dan tidak menjabat sebagai ketua atau wakil ketua di organisasi lain. bagi yang berminat DPMF FISIP meminta kesediaanya untuk menyerahkan KTM, menyerahkan transkip nilai dan surat kelakuan baik dari fakultas. Kelengkapan tersebut dapat dikirim paling lambat tanggal 12 November.

Insan, selaku perwakilan DPMF mengaku pada setaranews.com sejauh ini telah ada lima orang pendaftar untuk menjadi panitia pemilu raya fakultas yang terdapat di kampus tiga tersebut. Menurutnya, DPMF butuh lima orang lagi untuk menggenapkan panitia.

“Iya, sejauh ini sudah ada lima pendaftar, empat orang perempuan dan semuanya dari jurusan Administrasi Negara, satunya lagi laki-laki dari Komunikasi” ujar mahasiswa tingkat tiga tersebut.

Selain itu, insan juga berharap agar pemilihan nanti dapat berjalan dengan lancar.

“Semoga pemilu nanti semuanya bisa lancar lah” kata Insan

Perlukah Pahlawan Saat Ini ?

Hari ini adalah hari dimana kita memperingati keringat juang para pahlawan kita atau biasa kita sebut hari pahlawan.Tentu kita ingat bagaimana dengan gigihnya para pejuang di kota Surabaya mengusir para sekutu yang ingin mencengkram kembali bangsa ini, Kejadian tersebut merupakan peristiwa besar dimana ribuan nyawa telah berkorban di hantam dari darat, laut dan udara. Nyawa yang hilang dalam jumlah besar itu adalah bukti kegigihan rakyat surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dari teror para penjajah. Itulah peristiwa 10 November 1945 yang kita peringati hari ini, dan peristiwa tersebut kembali menyapa kita sebagai para penerus bangsa yang terlalu sibuk dengan berbagai aktivitas. Hari pahlawan juga menjadi sebuah refleksi bagi kita untuk lebih memikirkan bangsa ini. Itulah makna yang harus diresapi dalam momentum ini, hanya saja makna tersebut sulit sekali tersampaikan kepada generasi bangsa saat ini.

Generasi bangsa saat ini cenderung terlalu nyaman dilingkungan Materialisme, Hedonisme, Pragmatisme, bahkan egoisme, dan bahkan terlihat membudaya dilingkungan kita. Terlebih, hal tersebut sudah menutup lubang kesadaran kita. Saat ini kita hanya sempat memikirkan hal – hal materia saja, uang, jabatan, ketenaran, harta, dan segala sesuatu yang hanya untuk menguntungkan diri sendiri. Itulah yang menjadi fokus di diri kita saat ini, dan hal tersebut adalah langkah maju menuju kehancuran bagi bangsa kita. Padahal problematika bangsa saat ini seperti kemiskinan, korupsi, pengangguran dan masih banyak problematika lain yang seharusnya mendapat perhatian penuh bagi kita. Imbasnya rakyat kecil semakin semrawud menghadapi berbagai problematika yang ada, mereka semakin tersiksa saat perkembangan zaman mempersempit ruang kenyamanan mereka. Sementara para pimpinan rakyat yang tak tahu malu dengan gaduhnya sibuk mempersoalkan gaji, kekuasaan, kekayaan, korupsi yang mereka tutup – tutupi, dan hal tersebut hanya demi kepentingan pribadi dan kelompok semata. Itulah faktanya sekarang dan hal ini menjadi musuh yang harus kita hadapi. Jadi bisa dibilang dulu para pahlawan menghadapi musuh dari luar namun di era kita ini musuhnya justru dari dalam negeri sendiri.

Musuh lain yang juga harus kita hadapi yaitu nafsu – nafsu kita, saat ini kita kerap dicambuk oleh nafsu –nafsu kita yang hanya mementingkan diri kita sendiri dan mengacuhkan hati kecil kita sebagai manusia. Kita disibukan dengan keinginan – keinginan diri, Saat mendapatkan harta kita ingin lebih, korupsi pun menjadi jalan pintas yang akhirnya menindas hak orang lain, lalu saat kita memperolah jabatan, tetapi dirasa masih kurang yang akhirnya kita saling menjatuhkan dan saling memfitnah satu sama lain. Itulah sedikit contoh di mana kita tidak dapat membendung nafsu kita sendiri. Dan jangan heran jika melihat kekacauan yang ada saat ini. Seperti kata Pram dalam kutipannya “ Setiap hak yang berlebihan adalah penindasan” tentu kata – kata tersebut membuat kita tahu batasan dan nafsu yang kita punya, jika tidak akan ada pihak yang tertindas.

Kita butuh pahlawan namun pahlawan yang kita butuhkan saat ini bukanlah mereka yang membawa senjata seperti para pahlawan kita dahulu, tetapi pahlawan yang kita butuhkan ialah mereka yang mau menuangkan pemikiran, tenaga, dan waktu yang siap dikorbankan demi kemajuan bangsa, bukan saatnya lagi kita mementingkan diri sendiri karena generasi yang berhasil adalah yang paling bermanfaat bagi bangsa ini. Selamat hari pahlawan, mari kita hargai para pahlawan pendahulu kita dengan melanjutkan perjuangan mereka demi kebaikan bersama.

 

Oleh Hari Saptarengga

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unswagati

Minggu, 09 November 2014

Tolak Kenaikan BBM, Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Majalengka Adakan Aksi




Cirebon - Setaranews.com (9/11), Pemerintah yang akan menaikan harga BBM masih di warnai unjuk rasa di berbagai daerah , terkait hal tersebut Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Majalengka Adakan aksi penolakan. Aksi yang dilaksanakan di depan gedung DPRD Kabupaten Majalengka pada pukul 16.00 Wib ini berjalan dengan lancar.

Mereka menilai dengan dinaikannya harga BBM pada pemerintahan Jokowi-Jk, hanya akan menambah permasalahan dan menyengsarakan rakyat.

"Percayakah anda pada rezim Jokowi-JK bahwa dengan menaikan harga BBM, negara akan menjadi kuat dan rakyat akan menjadi sejahtera dan sehat?" Ujar salah satu peserta aksi dalam orasinya

Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Majalengka, juga menuntut pemerintah agar mengganti demokrasi dan sistem ekonomi liberal, dengan menerapkan syariah dan khilafah.

Karena menurut mereka, menaikan harga BBM dan kebijakan apapun yang bermaksud untuk meliberalkan pengelolaan BBM merupakan kebijakan yang bertentangan dengan Syariat Islam.



Sabtu, 08 November 2014

UKM Olahraga Ikuti Turnamen Universe Cup




Unswagati, Setaranews.Com – UKM Olahraga akan mengikuti turnamen basket “Universe Cup” mulai senin nanti (10/11) selama beberapa hari. Turnamen tersebut merupakan pertandingan yang akan  diikuti antar fakultas se-jawa. Berlokasi di Universitas Padjadjaran Jatinangor Bandung. Universe Cup ini merupakan kali kedua yang diikuti oleh Unswagati Cirebon.  


Turnamen ini di ikuti oleh perwakilan Universitas Se-jawa seperti Fisip Unswagati Cirebon, Universitas bakrie, Universitas Widyatama dan masih banyak lagi.


“Persiapan yang sudah dilakukan saat ini yakni latihan selama satu bulan mulai dari jogging, ketahanan tubuh serta teknik permainan”. Ujar Riswanto sebagai Manajer Basket.


Beberapa berkas yang menjadi persyaratan diantaranya KRS (Kartu Rencana Studi), KTM (Kartu Tanda Mahasiswa), dan KTP sudah disiapkan .


 Respon dari pihak Universitas sendiri berupa dukungan finansial, tetapi dana tersebut masih belum cair.


“Universitas hanya memberikan dana sebesar Rp.900.000,- untuk tiga belas orang selama empat hari di Bandung”. Ujar Kapten Tim.


“Harapannya bisa merebut juara satu, mempertahankan juaran yang sudah didapat”. Tambahnya.