Senin, 30 Maret 2015

Terjaga Gelisahku

Malam masih terjaga gelisahku

Rupanya bola ini tak ingin menutup

Meski jarum jam menghujam dini pagi lagi

Diam-diam gumpalan sesak

Telah mencuri isi kepalaku

Untuk dijadikannya lapangan beradu

Suaranya menderu tak bertalu

Seusai itu entah mengapa butiran bening lahir dari kedua sudut

Siap untuk jatuh

Mengalir hingga terus mengalir deras

Sampai kurasakan perihnya saat matahari mrnyeretku pada  kokokan  ayam subuh

Yang kusambut dengan mata sayup

Dan aku terus bertanya

Apa dia juga menjaga gelisahku?

Kamis, 26 Maret 2015

UKM KOPMA Selenggarakan Rapat Anggota Tahunan

Unswagati-Setaranews.com – UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Kopma (Koperasi Mahasiswa) Kawula Cendikia Unswagati Cirebon baru saja menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan di Gedung Aula Kampus Utama pada (26/03). Mulai pada pukul 09.00 WIB hingga petang.

Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan, tujuan diadakannya kegiatan ini mengetahui transparansi pembelanjaan koperasi, pemasukan dan pengeluaran tiap tahunnya. Adapun agenda dalam acara tersebut yakni pertanggung-jawaban kepengurusan koperasi, pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha) dari para anggota, serta pembahasan anggaran rumah tangga koperasi dan pembukuan keuangan koperasi. Dalam kegiatan ini yang terlibat adalah pengurus koperasi, dan biro kesekretariatan kemahasiswaan.

Selain itu dalam Rapat Anggota Tahunan ini diadakan sidang. Pimpinan sidang sendiri ditentukan oleh anggota sidang. Muhamad alfiansyah putra didaulat sebagai pimpinan sidang satu, sementara Clarisa ditunjuk sebagai pimpinan sidang dua, dan Fajar selaku pimpinan sidang tiga.

“Biasanya kalau ganti kepengurusan ada rapat anggota luar biasa , tapi untuk tahun ini kemungkinan akan digabung dengan sidang rapat anggota tahunan”. Ujar Gerhana Mentari Putri selaku Ketua Pelaksana saat acara tersebut.

Ketua pelaksana juga berharap bahwa Kopma Kawula Cendikia ini bisa kembali eksis di Unswagati. “Harapan dari saya pribadi inginnya Kopma semakin eksis, bisa dibilang kita kaya baru lagi istilahnya kita baru lahir kembali di Unswagati, bisa lebih baik lagi” Pungkas Gerhana pada Setaranews.com kemarin.

 

Selasa, 24 Maret 2015

KSR Unswagati Bantu Rumah Sakit Adakan Donor Darah





Cirebon, Setaranews.com - Pagi tadi gedung FKIP Pendidikan Bahasa Inggris kampus 3 nampak ramai dari biasanya. Terdapat kegiatan donor darah yang berlangsung sejak pukul 08.00-12.00 siang nanti. Acara ini diadakan oleh KSR Unswagati yang bekerjasama dengan PMI Cirebon.

"Acara ini merupakan program bulanan yang diadakan setiap tiga bulan sekali. Kebetulan bulan ini tidak ada cek kesehatan seperti yang diadakan tiga bulan lalu", Ujar Suci Wisudawati, ketua umum KSR Unswagati Cirebon.

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh calon pendonor di antaranya harus mempunyai berat badan minimal 46 kg untuk perempuan dan 55 kg untuk laki-laki. Selain itu para calon pendonor tidak boleh mempunyai penyakit dan dalam keadaan sedang tidak berpuasa supaya tidak pingsan seperti yang terjadi di kampus 2 kemarin.

Nantinya kantung-kantung darah ini akan didistribusikan ke rumah sakit di wilayah Cirebon.

"Saya membantu rumah sakit yang kekurangan darah terutama darah AB", pungkas mahasiswi semester 6 program studi Manajemen ini ketika ditanyai mengenai tujuan kegiatan ini (24/3).




Sabtu, 21 Maret 2015

Mahasiswa Pertanian Antusias Ikuti Pelatihan HIPMAGRI

Cirebon, Setaranews.com- HIPMAGRI (Himpunan Mahasiswa Agribisnis) Unswagati Cirebon mengadakan kegiatan LKMM (Latihan Kepemimpinan Manajerial Mahasiswa) yang di adakan rutin setiap tahun bagi para anggota mudanya untuk menanamkan modal dasar berorganisasi.

“Kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama dua hari, hari pertama penyampaian materi kepada para peserta yang dilaksanakan di Kampus 1 Unswagati, dan hari kedua yaitu field trip ke Rajagaluh dimana para peserta akan bertemu dan berbaur dengan masyarakat secara langsung”.  Lugas Galuh Puja Utama selaku ketua pelaksana memaparkan susunan acara.

Kegiatan yang bertema “Membangun Mahasiswa Yang Berkarakter Yang Berjiwa Interpreneur” tersebut diikuti  oleh 25 peserta dari para anggota baru HIPMAGRI dengan antusias, mereka menyadari pentingnya kegiatan tersebut untuk memahami dasar-dasar baik dalam berorganisasi maupun bermasyarakat.

Rabu, 18 Maret 2015

Mahasiswa Fakultas Pertanian Kehilangan Laptop

Unswagati-setaranews.com. Berita kehilangan Laptop milik Saeful Fatah mahasiswa Fakultas Pertanian Jurusan Agroteknologi. Sekitar pukul 03.40 WIB di Sekretariat Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (Hipmagro) kampus 1 Unswagati.

Kejadian bermula ketika Saeful Fatah sedang keluar untuk mengambil minum disalah satu sekretariat Organisasi Kemahasiswaan(Ormawa). Selang beberapa menit Epul sebutan akrab Saeful Fatah kembali kesekretariat Hipmagro. Namun, laptop yang sedang dioperasikannya lenyap beserta Charger nya.

“Laptop lagi musikan, saya tinggal untuk ambil air minum di sekretariat sebelah. Terus saya ngobrol sama temen disekretsriat itu. Nah temen saya ini pas mau ambil korek di Hipmagro saat itu masih ada. Habis rokok sebatang, saya balik ke sekretariat Hipmagro udah raib” ungkap Saeful Fatah pada setaranews.com

Berikut spesifikasi laptop tersebut: Asus tipe K35U, berwarna coklat, casing pojok kiri LCD pecah, keyboard bertuliskan mandarin serta beberapa sticker pertanian yang menempel.

Bagi yang menemukan harap konfirmasi segera kepada Saeful Fatah atau bisa menghubungi langsung ke nomer 08982525113.

Selasa, 17 Maret 2015

BEM Jabar Beri Jokowi SP 1

Cirebon-Setaranews.com Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) daerah Jawa Barat memberikan Surat Penringatan pertama (SP 1) pada Presiden Republik Indonesia. Ir.H Joko Widodo. SP 1 ini dilayangkan oleh BEM Jabar pada Senin lalu dalam aksi di depan gedung sate Bandung.

Aksi ini terjadi lantaran mahasiswa kecewa akan awal kepemimpinan Jokowi yang justru membuat banyak polemik. Dari Kisruh KPK VS Polri sampai melambungnya kurs Rupiah yang menyentuh 13.000.

Fikri salah satu kordinator aksi menyerukan agar Presiden Indonesia ke tujuh itu segera menstabilkan nilai tukar Rupiah dan merealisasikan janji-janjinya kala kampanye

“Kita harap itu direalisasikan dan untuk itu kita berikan surat peringatan pertama kepada Jokowi. Dalam hal itu jangan sampai SP-1 ini hanya dianggap remeh” kata Fikri Senin lalu seperti dikutip Inilah.com.

Sementara itu Presiden Mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati Tumpas Febriyanta belum bisa dimintai keterangan terkait kontribusi BEM Unswagati dalam aksi BEM se-Jawa Barat tersebut.

Minggu, 15 Maret 2015

You Dont Know About Us [Chapter 3] : Dating Rumours

oleh : 


Ratna Hayuningsih


Mahasiswa tingkat satu program study Ilmu Komunikasi Unswagati Cirebon


 

“Apakah itu Stephanie?” ujar seseorang

“Dimana?” ujar seorang lagi

“Yang sedang berjalan menuju mobil hitam memakai topi” bisiknya

“Aaah kau benar bukankah itu managernya? Apa ia datang ke konser untuk menemui Nick? Bisakah kau memotretnya?” pintanya

Stephanie dan Joy meninggalkan venue, di dalam mobil Stephanie memotret dirinya sendiri dan mengupload hasil jepretanya ke akun instagram pribadinya ia pun tak lupa meninggalkan sebuah pesan yang manis.

Stephanie masih serius dengan ponselnya dan membaca komentar-komentar di akun instagramnya, ia mencari hastag nama dirinya. Alangkah kagetnya Stephanie dalam pencarian nama dirinya, muncul beberapa foto dirinya sedang di depan sebuah venue tempat dimana Nick konser. Stephanie tampak gusar, alih-alih takut seseorang papparazi menangkap dirinya sedang bertemu dengan Nick di taman tadi. Tetapi keberuntungan masih berpihak padanya tidak ada sebuah foto dirinya yang sedang bersama Nick.

“Mereka benar-benar hebat” Stephanie menghela nafas “kenapa tidak mendaftarkan saja menjadi anggota FBI” lanjutnya

“hah? Apa yang kau bicarakan steph?” tanya Joy

“aah tidak, aku hanya sedang bermain instagram” Stephanie tidak ingin membahasnya

“Yak!! Apakah kau menambahkan ke akunku?” tanya Joy dengan jengkel

“Tentu, kau harus tahu bukan apa dan dimana yang sedang aku lakukan” Stephanie memberikan alasan

“Kau membuatku pusing, semua pemberitahuanku tentang dirimu steph” Joy sedikit memprotes kebiasaan yang di lakukan oleh Stephanie ketika dirinya mengupload sebuah foto ke akun instagram, ia selalu menambahkan Joy dalam setiap fotonya bahkan Nin sering ikut menjadi korban.

Pukul 6 pagi Stephanie terbangun karena suara ponsel yang berdering mengganggu dari tidurnya, iapun menggerutu karena sudah mengganggu waktu tidurnya dengan setengah sadar Stephanie mencari sumber bunyi ponselnya, tak menunggu waktu lama Stephanie menggeser tombol warna hijau dari layar ponsel

“Uh?” Stephanie bersuara dengan parau

“Cepatlah turun, aku berada di depan apartemen kau hanya punya waktu 15 menit steph” ujar seseorang dari sebrang telepon

“Aku?” Stephanie masih setengah sadar

“Tut. . . Tut. . .Tut” Stephanie melihat layar ponsel, sontak ia langsung bergegas ke kamar mandi hanya sekedar untuk mencuci muka. Cepat Stephanie menyambar hoodie berwarna putih dengan penutup kepala dan menggunakan sebuah kaca mata untuk melengkapi penyamarannya. Stephanie berjalan ke depan apartemen dengan mengendap-endap layaknya seorang pencuri karena ia takut tertangkap lagi oleh seorang papparazi. pikirnya karena masih pagi tidak ingin membuat kehebohan seluruh jagat hanya gara-gara bertemu Nick. Stephanie menemukan mobil Nick, tanpa berpikir panjang Stephanie membuka pintu mobilnya.

“Kenapa kau menggunakan penyamaran?” tanya Nick dengan heran “Bukankah apartemen ini bebas dari papparazi?” lanjut Nick

“Aku hanya berjaga-jaga saja” Stephanie membuka penutup kepala dan kaca matanya

“Steph, aku membelikan ini untukmu” Nick memberikan sebuah braclet berwarna hitam kepada Stephanie. Sedangkan Nick menggunakan braclet berwarna merah ditangan kirinya “Karena semalam aku tidak membawanya jadi hanya memberikanmu gantungan saja” terang Nick

“Wah sangat manis” Stephanie memasang braclet pemberian Nick di tangan kirinya

“ kau masih memakainya?” menujuk kemeja couple yang diberikan olehnya bebarapa tahun ke belakang, Nick dan Stephanie selalu berbagi couple hitam sejak dulu

“Aku kira sudah hilang” singkat Stephanie

“Tentu saja aku masih menyimpannya, aku masih ingat betapa marahnya kau saat itu” terawang Nick saat Stephanie menginginkanya memakai kemeja pemberian Stephanie berwarna pink. Ia pun harus beradu argumen dengannya pada saat itu

“Tetapi akhirnya kau menurutiku” ingat Stephanie yang dibalas senyuman lebar oleh Nick

“Steph, perilisan album repackgeku akan segera datang bagaimana jika kau meminjamkan suaramu?” tanya Nick dengan wajah serius

“Tentu saja Nick” Stephanie tersenyum “Aku senang bisa bekerja denganmu dan melakukan promosi bersama, apakah lagu tersebut menjadi lagu utama? lalu kau sudah mendiskusikan masalah ini dengan agensimu?” cerosos Stephanie dengan berbagai pertanyaan

“Belum pasti Steph apakah lagu duet ini menjadi lagu utama atau tidak masih dalam tahap pembicaraan dengan agensi dan music director kira-kira 4 sampai 5 bulan untuk merampungkan semuanya” beber Nick kepada Stephanie yang mendengarkan dengan serius

“Secara pribadi aku yang meminta untuk melakukan duet denganmu” lanjut Nick

“Apakah kejutan ini yang kau maksud untuk fansmu semalam?” Stephanie menebak karena masih mengingat konser semalam Nick akan memberikan kejutan untuk para fansnya dan Nick dengan cepat mengangguk

“Baiklah aku harus menyelesaikan jadwalku hari ini” Nick menginterupsi dan Stephanie memakai penutup kepalanya kembali serta kaca matanya

See you Nick, fighting” Stephanie keluar dari mobil Nick dan mobil berwarna merah meninggalkan pelataran gedung apartemen

Stephanie berjalan dengan cepat takut Joy sudah bangun dan mencarinya, ia tak membawa ponsel karena terburu-buru untuk menemui Nick. Ditengah perjalanan seseorang menginterupsinya, seseorang tersebut adalah Luna. Didalam apartemen Stephanie mempersilahkan Luna untuk duduk, berbeda dengan Joy yang tampak tidak suka dengan kehadiran Luna.

“Bagaimana tidurmu Steph?” tanya Luna “Hei Joy bagaimana kabarmu?” lanjut Luna dengan melambaikan tangan kanannya yang melihat Joy melintas di ruang tamu dan hanya di jawab singkat oleh Joy, Stephanie berusaha menghilangkan rasa kecanggungan diantara mereka

“Yah sangat baik tidurku semalam Lun” jawab Stephanie dengan tersenyum

“Steph aku sudah mendengar rumor di agensiku jika Nick akan melakukan duet denganmu” Luna memulai membuka inti pembicaraan “Apakah Nick memintamu melakukan ini?” Stephanie sedikit terkejut tetapi ia menutupi rasa keterkejutannya

“Bagaimana kau menanyakkan seperti ini kepadaku, bukankah kalian satu agensi?” jawab Stephanie dengan sarktik

“Aku hanya ingin kau menolak tawaran Nick” ujar Luna dengan jelas Stephanie tertohok mendengarnya “Bisakah kau mengalah untukku Steph?” lanjut Luna

“Bagaimana jika aku menolak permintaanmu?” tanya Stephanie dengan cepat

“Tetap kau harus mengalah bukankah kau menganggapku sebagai adikmu?” Luna beralibi Stephanie membisu dan mencerna perkataan Luna yang baru saja di dengar olehnya

“Baiklah aku harus pergi sekarang managerku sudah menunggu didepan” Luna menbuyarkan lamunan Stephanie. Setelah kepergian Luna, Joy keluar dari kamarnya dan mengampiri Stephanie yang tengah duduk

“Kau ingin mengalah lagi?” Joy menginterupsi Stephanie tentunya ia mendengar percakapan diantara Stephanie dan Luna

“Sepertinya aku harus menurutinya” Stephanie memberikan tanggapan

“Untuk kesekian kalinya kau mengalah, kau tahu kenapa aku tidak menyukainya? karena ia selalu membuatmu lemah seperti ini ia hanya seperti macan betina dengan caranya ia akan membuat mangsanya tak berkutik” cerosos Joy “Ia hanya haus akan ketenaran, tidak peduli siapapun disampingnya” terang Joy lagi

“Lalu bagaimana aku harus menolak Nick, aku benar-benar tidak tega melihat wajah polos Luna” Stephanie meminta solusi, Joy membuang nafas

“Steph ia hanya mencari perhatianmu untuk mengalah dengannya, apakah Nick sudah memintamu?” Joy menyakinkan Stephanie

“iya tadi pagi sebelum Luna menemuiku aku bertemu dengannya” jujur Stephanie

“Kali ini kau tidak boleh mengalah, kau ingat bagaimana ia meminta lagu debutmu untuk diberikan kepadanya dengan susah payah kau mencari konsep baru untuk melakukan debut walaupun kau tetap debut lebih awal di bandingkan denganya” nasihat Joy

“Dan satu lagi kau dan Nick saling menyukai bukan?” tebak Joy

“Bagaimana kau bisa berpikir seperti itu? Kami hanya berteman dekat” sangkal Stephanie

“Mungkin kau tidak merasa, tetapi Nick mungkin mempunyai feeling denganmu” terang Joy dan bergegas pergi ke dapur menghindari pukulan Stephanie

Perilisan album repackge Nick sudah rampung sekitar 75 persen, agensi Nick sudah mengumumkan bahwa Nick akan kembali dengan album repackge dan mempromosikan lagu utamanya bersama seorang wanita menjadi teman duetnya tetapi agensi belum membeberkan siapa yang akan menemani Nick bernyanyi dan detail albumnya.

Nick di temani oleh manager dan CEO agensinya dengan menggunakan mobil van menuju gedung agensi Stephanie untuk mendiskusikan konsep duet yang akan dilakukan oleh keduanya dan akan melakukan recording terlebih dahulu. Di dalam van, Nick mengusir rasa penatnya ia bermain ponsel dan membuka akun twitternya dengan jumlah pengikutnya mencapai 1,5 juta followers. Dengan antusias Nick mengupload sebuah foto dengan menampilkan secarik kertas yang berisi sebuah bait lagu tetapi dengan lirik yang blur untuk  menggoda para penggemarnya yang semakin penasaran.

Nick hanya tersenyum simpul membaca respon yang diberikan oleh penggemarnya lewat twitter, diluar dugaan banyak penggemar menanyakan apakah dirinya sedang berkencan atau tidak di bandingkan memberi respon tentang perilisan album barunya. Seseorang penggemar mengirim sebuah foto perbandingan dirinya dengan Stephanie yang menggunakan barang yang sama seperti sepatu, gantungan ponsel, kemeja, jaket, beanie, braclet dan hoodie dengan berbeda waktu memakainya. Di akui dalam benaknya, Nick selalu gemar berbagi couple hitam yang sama dengan Stephanie begitupun sebaliknya, Nick memang mempunyai feeling terhadap Stephanie sedari awal tetapi seperti berjalan tanpa gangguan Nick dan Stephanie menyukai dan menikmati hubungan seperti ini.

Di sebuah ruangan gedung, para CEO kedua agensi terbesar itu bertemu perasaan canggung menyelimuti Nick dan Stephanie dalam obrolan CEO mereka yang dikenal sebagai sahabat.

“Aku rasa kalian tidak bisa melakukan duet bersama” usul CEO dari agensi Stephanie

“Banyak rumor tentang kalian berdua berkencan, aku tidak ingin memanfaatkan situasi seperti ini dan akan membuat kalian memiliki waktu yang sulit” lanjutnya Stephanie dan Nick saling memandang satu sama lain

“Bukankah ini kesempatan yang baik?” protes Nick

“Aku sudah memutuskan Luna yang akan menggantikan Stephanie, aku rasa ini adalah yang terbaik untuk kalian, yah untuk menutupi rumor kalian yang beredar” nasihat CEO yang sudah di anggap seperti kakak oleh Nick

“Aku rasa hal ini cukup tepat untuk saat ini ” Stephanie berpendapat, ia ingat permintaan Luna di waktu dulu “Apakah Luna tahu tentang hal ini juga?” terka Stephanie dalam hatinya

“Steph” protes Nick dengan keras

“Nick turutilah, kau jangan egois bukankah ini untuk penggemarmu?” balas Stephanie dengan sarkastik

“Apa yang dikatakan Steph benar Nick, dan aku yakin ia akan mendukungmu” ujar laki-laki yang merupakan pemilik agensi tempat Stephanie bernaung dan menggerlingkan matanya terhadap Nick

Nick mengantar Stephanie pulang menggunakan mobil Stephanie, setelah mendiskusikan project duet dengan Stephanie yang gagal, didalam mobil keheningan menyelimuti mereka, Nick tampak masih kesal sehingga Stephanie tidak tahu harus membuka obrolan seperti apa. Mobil yang dikendarai Nick masuk ke pelataran depan apartemen. Stephanie dengan wajah tampak kusut Nick mematikan mesin mobil dan menghela nafas

“Nick apakah kau benar-benar marah tentang hal ini?” buka Stephanie mengusir keheningan di dalam mobil

“Tidak, aku mengkhawatirkanmu Steph” lirih Nick

“Apa yang kau khawatirkan tentangku Nick” timpal Stephanie dengan rasa penasaran

“Aku tahu aku tidak pernah meminta dengan langsung untuk berkencan denganmu tetapi aku merasa sedang berkencan denganmu Steph”  ungkap Nick memandang Stephanie dengan intens  “Saat ini secara langsung aku memintamu untuk berkencan denganku Steph”  lanjut Nick dengan wajah serius

“Aku mengenalmu sejak kita masih belia Nick tentu aku tahu segala tentangmu” jawab Stephanie “So i will make you love me every single day” lanjut Stephanie dengan logat khasnya

And i will protect and take care of you always” balas Nick dengan menampilkan senyum manisnya

“Lakukan yang terbaik untuk album repackgemu Nick” Stephanie memberi nasihat

“Maafkan aku Steph” lirih Nick yang sedikit menaruh rasa khawatir akan duetnya yang gagal dengan Stephanie

“Jangan tunjukkan wajah seperti itu Nick”

“Apakah kau saat ini sedang menutupi rasa cemburumu dengan Luna?” tebak Nick. Namun, orang yang ditanyainya memalingkan wajahnya

“Tentu saja tidak, bukankah ini hanya sebuah pekerjaan?” Stephanie beralibi

“Percayalah padaku Steph” lirih Nick

“Uh. . .?” Stephanie kembali memandang Nick yang sedang fokus melihat kearah depan

“Masuklah, aku akan pulang dengan naik taksi dan tentu menggunakan ini” Nick berujar sambil memamerkan kaca mata dan menutup kepalanya dengan tudung hoodienya

“Aku akan baik-baik saja mereka tidak akan mengenalku” ucap Nick seolah-olah tahu pertanyaan yang terlintas di otak Stephanie

Stephanie menceritakan kejadian hari ini dengan Joy dan Nin di sebuah ruang makan setelah menyantap makan malam buatan Nin. Joy dan Nin tampak senang mendengar cerita Stephanie, tetapi obrolan tiga gadis ini terpotong oleh sebuah suara ketukaan pintu yang menginterupsi mereka.

“Biar aku saja yang membukakan” Stephanie bergegas bangkit dari kursi

“Apakah kau berharap itu Nick steph?” goda Joy dan Stephanie berteriak mengelak

“Ia sangat antusias” celetuk Nin dan dihadiahi sebuah anggukan dari Joy

“Siapa Steph?” teriak Joy dari ruang makan

Stephanie menyuruh tamunya untuk duduk di ruang tamu, dari sebrang ruangan Joy dan Nin tahu siapa tamu yang datang mengganggu mereka, yang tak lain adalah Luna. Dengan cepat Joy dan Nin bergegas menghampiri Stephanie yang sudah duduk saling berhadapan dengan Luna.

“Joy, Nin bagaimana kabar kalian?” Luna menyapanya

“Ada angin apa kau kemari?” ucap Joy dengan sinis dan Stephanie menepuk paha Joy

“Ah aku kemari hanya ingin memberikan hadiah untuk yang sudah menganggapku sebagai adik yang manis” Luna memberikan sebuah bingkisan kepada Stephanie

“Terima kasih” ujar Stephanie menerima bingkisan

“ah tidak akulah yang harus berterima kasih Steph akhirnya aku bisa berduet dengan Nick” ucap Luna dengan bangga “Aku benar-benar sedikit membantu perusahaan” lanjut Luna dengan berbinar-binar

“Aku tidak mengerti apa yang baru saja kau ucapkan” Stephanie tampak bingung

“apakah perusahaanmu mengalami krisis keuangan?” celetuk Joy dengan sinis

“Tentu saja tidak, keputusan ini sangat tepat dengan menyandingkanku sebagai teman duet Nick yang satu agensi, dibandingkan dengan Steph yang berbeda agensi tentunya membutuhkan biaya produksi yang tinggi dan rumor kalian saat ini” cerocos Luna “Apakah aku sebagai penyelamatmu lagi Steph?” lanjut Luna

“Aku berharap projectmu akan sukses” ujar Stephanie dengan tenang “Lakukan yang terbaik Lun” tambah Stephanie yang mendapat tatapan tidak mengerti dari Joy dan Nin

“Aku rasa tidak baik seorang gadis cantik sepertimu pulang terlalu malam” sindir Joy dengan halus. Luna melihat jam tangannya, lalu segera pamit kepada Stephanie

“Jaga kesehatanmu Steph kau memiliki kantung mata dan makanlah dengan baik” ucap Luna sebelum pergi meninggalkan apartemen Stephanie

“Aku mengerti” balas Stephanie dengan singkat dan Luna pergi meninggalkan mereka

“Sebenarnya apa yang ada diotak Luna? Aku benar-benar tidak mengerti” Nin membuka suaranya

“Steph, lebih baik kau jangan berhubungan dengan gadis itu lagi bukankah sudah aku peringatkan” seru Joy kepada Stephanie

“Luna adalah gadis yang baik Joy” Stephanie menjawab dengan enteng

“Setelah membuatmu gagal untuk duet dengan Nick?” timpal Joy dengan cepat

“Joy ini tidak ada hubungannya dengan Luna, bukankah sudah jelas Luna menyelamatkan kami dari rumor yang beredar sekarang?” Stephanie berusaha meluluhkan Joy

“Terserahmu Steph” Joy masuk kedalam kamarnya sambil membanting pintu. Stephanie melirik orang disampingnya, Nin mengedikkan bahunya dan menyusul Joy yang sedang berada di kamar.

Stephanie masuk kedalam kamar mengecek ponselnya dan terlonjak mendapat begitu banyak pesan dari Nick. Tanpa menunggu lama Stephanie menyambar jaket yang berada di kursi kamarnya. Stephanie turun ke bawah untuk menemui Nick di basement apartemen yang tentunya sudah menunggu lama. Stephanie dengan langkah kakinya cepat memastikan apakah Nick sudah pergi ataukah masih menunggunya. Sesampainya di basement Stephanie melihat mobil berwarna merah dan pemiliknya yang sedang berdiri di luar mobil sambil bermain dengan ponselnya, Stephanie bernafas lega dan Nick yang menyadari kedatangan Stephanie tersenyum cerah.

 

To Be Continued


 

Sabtu, 14 Maret 2015

Ingin Wujudkan Peserta Didik Inovatif, FKIP Gelar Festival

Unswagati-Setaranews.com Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) Unswagati mengadakan Festival dengan tujuan sebagai wadah kreativitas mahasiswa. Festival tersebut memuat tiga bidang yaitu pendidikan, olahraga dan kebudayaan. Festival ini mengangkat tema "mewujudkan peserta didik yang inovatif dalam pendidikan dan olahraga dengan menunjung tinggi kebudayaan lokal".

Perlombaan yang diadakan meliputi debat mahasiswa, media pembelajaran, akustik, tari topeng, komik edukatif dan futsal bagi putra/putri. Adapun pelaksanaannya bertempat di kampus 2 unswagati dan radar (bagi futsal putra/putri).

"Perlombaan ini diikuti oleh pihak internal dan eksternal. Internal sendiri berasal dari mahasiswa fkip dan berlaku untuk semua lomba, sedangkan untuk eksternal hanya berlaku lomba media pembelajaran untuk sewilayah 3 cirebon. Hadiah yang diberikan kepada para pemenang yaitu uang pembinaan, sertifikat dan tropi." Kata Dimas Delimaswara selaku ketua pelaksana

Festival ini rencananya akan dilaksanakan setiap Sabtu dan berkelanjutan tiap minggunya hingga tanggal 4 April 2015. untuk hari ini, lomba dimulai dengan tari topeng, komik dan media pembelajaran.

"Pelaksanaannya setiap hari sabtu selama 1 bulan dimulai tanggal 14 Maret s.d 04 April. Pembukaan festival fkip ini dibuka pada hari ini dimulai dengan perlombaan tari topeng, komik edukatif dan media pembelajaran. Sedangkan untuk minggu berikutnya tanggal 21 Maret akan diadakan lomba futsal putra/putri dan debat mahasiswa." Kata Dimas

Penutupan Festival ini akan diadakan pada hari sabtu tanggal 4 April bersamaan dengan pembagian hadiah.

Kamis, 12 Maret 2015

Ini Nama Calon Pengurus Ormawa Fisip yang Baru

Unswagati-Setaranews.com Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa fakultas ilmu sosial dan politik (FISIP) Universitas Swadya Gunung Jati (Unswagati) telah menyelenggarakan fit and proper test selasa lalu diruang serba guna lantai tiga gedung FISIP.

Dari fit and propertest tersebut, kemudian muncul nama-nama calon yang nantinya akan menempati beberapa posisi penting dalam organisasi mahasiswa lingkup Fisip tersebut. Lewat

Untuk calon Gubernur Fisip nama Ilham Mulus Riyanto menjadi satu-satunya calon yang lolos Fit and Propertest didampingi Elang Nagara Y. Sedangkan Calon ketua DPMF di isi oleh Ahmad Sachu.Selain itu ketua Himpunan Mahasiswa Administrasi  Negara beserta wakilnya akan ditempati oleh Deni Ermawan dan Nindi Nurarpenia. Untuk ketua beserta wakil ketua Himpunan mahasiswa komunikasi akan di isi Jimat Alisandoso dan Mohammad Faqih Istiqlal.

Nama-nama diatas sudah secara resmi akan menempati pos penting Ormawa Fisip. Terbukti dengan di sah kanya berita acara PPUM per-tanggal 10 Maret 2015 dan ditanda tangani oleh Wakil Dekan Tiga Mohamad Sutarjo.

 

Foto : *Istimewa

Sabtu, 07 Maret 2015

Sosialisasi 4 Pilar Jadi Ajang Kampanye Terselubung?

Unswagati-Setaranews.com MPR-DPR RI dapil VIII Jawa Barat adakan sosialisasi 4 pilar kehidupan  bermasyarakat, kebangsaan dan bernegara di Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) pagi tadi pukul 09.30 WIB (7/3).

Namun acara ini di sayangkan karena menyimpang dari  tujuannya . Hal ini di sampaikan oleh Bambang selaku Mendagri Badan Eksekutif Mahasiswa Unswagati “saya menyangkan jika penyampaian acara ini tidak sesuai dengan tujuannya untuk sosialisasi ,tapi malah lebih  membahas tentang partai pemateri, mungkin ini bisa disebut kampanye terselubung “. Kata Bambang

Senada dengan pernyataan mendagri, Qomar selaku ketua pelakasna meyatakan “ saya secara pribadi dan jujur mengkhawatirkan tidak suka dengan isi-isi yang di sampaikan pemateri ,tidak pada sasaran untuk sosialisasi”

Sedangkan Dudung  sebagai wakil rektor tiga tidak terlalu memusingkan terkait hal yang disampaikan pemateri.

“saya mengesampingkan tetntang hal-hal yang disampaikan tentang dia yang mebicarakan tentang partainya saya lebih fokus tentang dia yang sosialisasi empat pilar kebangsaan itu ”. Ujar Wakil Rektor tiga tersebut.

Salah satu pemateri sosialisasi adalah Dave Fikarno Laksono. Putra Mantan Menteri Kordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono yang melenggang ke Senayan dalam pertarungan merebutkan kursi DPR RI Daerah Pilihan Jawa Barat VIII.

Rabu, 04 Maret 2015

You Dont Know About Us : [Chapter 2] Meeting

Suara pintu terdengar di ketuk oleh seseorang. Tanpa menunggu aba-aba, seseorang masuk dengan senyum lebar ia menyapa Stephanie

“Stephi, im here girl” sapanya dengan melempar senyum terbaiknya

“Wah. . .kemarilah Nick” seru Stephanie menyuruh Nick untuk menghampirinya

Nick adalah satu-satunya teman pria terdekat Stephanie, mereka berteman sedari masa-masa audisi, ketika masa-masa sulit dalam tahap audisi dan latihan Nick lah yang membantu Stephanie karena pada waktu itu Stephanie mengalami kendala dalam bahasa. Nick yang fasih berbahasa inggris membuat mereka tak ada kendala dalam berkomunikasi, sehingga mereka menjadi teman. Nick memiliki tinggi badan sekitar 180 cm postur tubuh yang ideal, berkulit putih seperti bayi dan alis yang tebal. Nick terpaut jarak 1 tahun lebih tua dari Stephanie, ia debut lebih awal sebagai seorang penyanyi. Dua teman dekat ini jarang bertemu setelah debut bahkan hampir tidak pernah bertemu untuk sekedar saling sapa karena kesibukan Nick dan jadwal Stephanie yang padat setelah debut, tidak ada waktu untuk mengobrol ataupun berdiskusi tentang musik. Bagi keduanya hanya sekedar saling bertukar pesan tetapi dengan  intensitas yang sangat jarang. Tak sengaja untuk pertama kalinya mereka bertemu di stasiun televisi setelah debut mereka yang sama-sama menjadi seorang penyanyi.

“Long time no see boy” sapa Stephanie berbinar-binar

“Bagaimana hari-harimu Nick?”

“Uh. . .kau ada jadwal di acara talk show?” lanjutnya

“Kau seperti agen FBI Steph” sindir Nin yang mendapat tatapan maut dari Stephanie dan Nick tersenyum melihat keduanya

“Tidak Steph, aku baru saja menyelesaikan sebuah acara lain” sanggah Nick

“ Hari-hariku tentu saja menyenangkan bertemu penggemar, orang baru dan hari ini bertemu kau” terang Nick

“Yeah. . .kau benar sudah lama sekali kita tidak bertemu, kau terlalu sibuk berwara-wiri dilayar kaca Nick” ujar Stephanie diiringi dengan memukul Nick yang duduk di kursi sebelahnya

“Steph kau ingin aku merusak rambutmu ?” seru Nin yang sedang menata rambutnya dan Stephanie kembali diam

“Baiklah, aku tidak bisa berlama-lama disini sepertinya” ucap Nick dan bangkit dari duduknya

“Kau benar-benar sibuk rupanya” ucap Stephanie dengan sedikit kecewa

“Ya, aku memiliki jadwal latihan untuk konser perdanaku, aku harap kau bisa datang Steph” Nick menyerahkan selembar tiket konser untuk Stephanie

“Sabtu pukul 7 malam?” tanya Stephanie

“Ya, aku minta kau duduk  paling depan Steph” pinta Nick

“Aku pasti datang Nick” janji Stephanie kepada Nick

Setelah kepergian Nick dari ruang tunggu, Stephanie bersiap-siap on air dalam acara talk show, seorang kru mengiringnya pergi ke backstage disana terlihat Joy yang sedang berdiskusi dengan produser, mungkin sedang tawar menawar pertanyaan seperti apa yang akan diajukan kepada Stephanie terlepas dari skandal yang menimpanya. Stephanie terlihat tegang terkait pertanyaan seperti apa yang akan dilontarkan MC dan bagaimana ia akan menjawabnya, tetapi ia segera menepis keraguan yang terlintas di benaknya karena ia merasa tidak melakukan apa yang seperti diberitakan oleh media terkait masalah penghinaan terhadap Luna setidaknya ia mampu untuk megklarifikasinya saat nanti.

“Selamat malam pemirsa. . . hadir kembali dalam acara talk show di balik rahasia yang akan menemani waktu santai anda, malam ini saya kehadiran bintang tamu yang sangat special dan eksklusif tentunya” cerosos sang MC

“Huh bisakah diam aku benar-benar tegang saat ini” lirih Stephanie yang didengar oleh Luna yang berada tak jauh darinya di belakang panggung

“Tenanglah Steph aku akan membantumu” ujar Luna dengan tersenyum simpul

“Ya aku harap, aku bisa mengatasi masalahku sekarang” balas Stephanie dengan raut wajah yang sedikit tegang

“Langsung saja kita panggil penyanyi cantik nan berbakat Stephanie Young dan Aluna Putri” yang disambut tepuk tangan riuh penonton Stephanie berjalan lebih dulu ke panggung sementara Luna di belakang Stephanie dengan raut wajah yang susah untuk diartikan. Sang MC mengajukan beberapa pertanyaan untuk keduanya dan dijawab oleh mereka dengan santai di penghujung acara sang MC menyinggung tentang skandal yang menimpa Stephanie. Joy dan Nin terlihat tampak gugup di belakang panggung seperti apa jawaban yang akan di lontarkan olehnya sementara Luna tampak duduk dengan perasaan santai.

“Stephanie bagaimana kau bisa menyatakan suara Luna seperti suara kambing? Ini kedengaran sangat lucu bagiku” ujar sang MC

“Semua orang tahu bukan, aku sebelumnya hidup di california gaya bicaraku yang ceplas-ceplos menjadi kebiasaanku, bukankah itu natural? Aku sungguh tidak bermaksud menghina Luna, ia adalah teman dekatku sejak kami memulai debut menjadi seorang penyanyi, itulah gayaku ketika aku mengajak seseorang untuk bercanda dan akibat skandalku ini mungkin aku tidak akan menggunakan gaya seperti itu lagi, sepertinya aku harus mencari cara baru” jelas Stephanie yang diiringi dengan senyuman dan di sambut riuh oleh penonton

“Dan kau beruntung bertemu denganku Steph aku akan mengajarimu”  ujar sang MC yang di balas senyuman oleh Stephanie

“Lalu untuk Luna apakah merasa tersakiti dan terbebani dengan adanya skandal yang menimpa Stephanie” tanya MC kepada Luna

“Tidak. . .tidak aku tidak merasa sakit bukankah setiap hati seseorang tidak ada yang mengetahui bukan?” ucap Luna ambigu yang menimbulkan berbagai respon dari penonton. Stephanie hanya tersenyum mendengar jawaban dari sahabatnya. Acara talk show berakhir Stephanie dan Luna berjalan menuju backstage

“Luna terima kasih kau telah menyelamatkanku dan aku benar-benar minta maaf aku tidak bermaksud seperti itu” ujar Stephanie dengan menggenggam tangan Luna dan ia tersenyum membalas genggaman tangan Stephanie

“Aku lelah aku akan pulang Lun apakah kau masih memiliki jadwal?” lanjut Stephanie

“Tidak, aku akan pergi keluar sebentar dengan managerku” balas Luna

“Baiklah jangan terlalu larut malam, kau harus memiliki energi bukan untuk keesokan hari” nasihat Stephanie

“Tentu saja, kau cerewet sekali” ujar Luna

“Anggap saja aku ini kakak paling baik untukmu” balas Stephanie yang berlalu pergi meninggalkan Luna

“Haruskah seperti itu? Kau salah mengartikan sepertinya Steph” ujar Luna di dalam hatinya

Jam dinding menunjukkan pukul 10 malam beberapa kru masih sibuk mondar-mandir, di ruang tunggu sedikit tampak gaduh. Tampaknya Stephanie dan Joy sedang bercerita sesuatu dan sesekali tertawa sangat keras. Sementara, Nin fokus pada benda kotaknya dan sedang berkirim pesan dengan seseorang sehingga Stephanie tak sungkan untuk menggodanya.

Stephanie sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian santai dan tak lupa ia mengucapkan terima kasih pada kru dan produser acara talk show yang berjalan dengan baik. Stephanie sesekali melontarkan candaannya kepada para kru, Joy dan Nin bersiap untuk pulang.

“Stephi jadwalmu sudah selesai, hari ini kau bekerja sangat keras” ucap Joy sambil menepuk-nepuk pundak Stephanie

“Lets go home Steph” lanjut Joy

“Yeah”  jawab Stephanie dengan semangat

“Baiklah aku pulang sekarang jika begitu” seru Nin dengan berbinar-binar

“Uh. . . apakah seseorang menunggumu di luar?” celetuk Stephanie dengan wajah polosnya

“Ya aku akan pulang dengannya” ucap Nin dengan bersemu merah dan kembali melihat ponselnya ketika tanda pesan masuk

“Eeey. . .bergegaslah Nin, dia sudah menunggumu lama” seru Stephanie sambil berdehem

“Hei! Kau membaca pesanku?” seru Nin

“Tidak, hanya saja tidak sengaja terbaca olehku” elak Stephanie

“Kau terlalu serius berkirim pesan bahkan kau tidak menyadari kehadiranku”  terang Stephanie dan Nin bergegas untuk pulang bersama kekasihnya yang sudah menunggu.

“Hati-hati Nin, jadwal untuk besok aku akan kirim secepatnya” seru Joy dan di jawab acungan jempol oleh Nin yang sudah sedikit jauh dari pandangan

Stephanie dan Joy meninggalkan pelataran gedung stasiun televisi, mobil yang ditumpangi oleh keduanya pun melesat dengan cepat Joy fokus mengemudi dan mengobrol dengan Stephanie yang duduk di kursi depan yang biasa di tempati oleh Nin. Ketika mereka sudah sampai di apartemen, mereka di sambut hangat oleh penjaga apartemen yang sudah dikenalnya. Stephanie dan Joy berjalan beiringan menuju apartemen sesekali Stephanie bersenandung lagu-lagu miliknya dan orang lain.

“Joy kau ingin tidur sekarang ?” seru Stephanie yang sedang menuangkan air putih

“Kau ingin berbicara 5 menit?” tanya Joy yang dijawab anggukan oleh Stephanie jika ada masalah sangat penting atau hal mengganggu diantara mereka, mereka memberlakukan berbicara dalam waktu 5 menit.

“Masalah apa yang ingin kau bicarakan” ujar Joy menarik kursi meja makan

“Tentang skandalku” lirih Stephanie sembari menghampiri Joy

“Bukankah sudah selesai” jawab Joy dengan sarkastik

“Bukan dengan Luna tetapi dengan kekasihmu” balas Stephanie dengan nada serius

“Maafkan aku yang melibatkan kekasihmu tetapi kau tenang saja media tidak tahu bukan identitas kekasihmu” lanjut Stephanie dengan semangat

“Tenanglah Steph agensi akan menangani masalah ini” nasihat Joy

“Uh. . .apakah kau yang mengajukan saat acara talk show untuk tidak membicarakan skandal ini” tanya Stephanie penuh selidik

“Tentu saja, kau ingin kekasihku menjadi terkenal?” seru Joy

“Tidak masalah untukku” ucap Stephanie dengan enteng

“Yak!” seru Joy

“Padahal aku ingin membuat pernyataan bahwa sosok pria itu kekasihmu yang sedang menunggumu saat kau marah dengannya, sehingga aku terjebak oleh kalian. dan kami, bukan minum alkohol tetapi hanya teh hangat, mengapa mereka berasumsi seperti itu apakah tidak bisa membedakan warnanya? apakah karena ukuran gelas yang terlalu besar?” cerocos Stephanie

“Kenapa pula kau berdiri disana saat itu?” tanya Joy

“Aku tidak tega melihat pria setulus kekasihmu dan kau terlalu kekanakan” cercah Stephanie kepada Joy

“Yak!” sontak Joy

“Uh Joy apakah hari sabtu ada jadwal?” tanya Stephanie

“Hanya photoshoo majalah My Girls” jawab Joy dengan santai

“pukul berapa?” tanya Stephanie dengan mendetail

“Jam 10 mungkin, nanti aku akan cek lagi” ujar Joy “Kau ingin pergi?” lanjut Joy

“Tadaa. . .aku akan pergi ke konser perdana Nick “Love’s True” “ seru Stephanie dengan mengeluarkan selembar tiket konser yang bertuliskan first concert “Love’s True” kepada Joy

“Darimana kau mendapatkannya” ujar Joy yang berpura-pura acuh tak acuh karena sebenarnya ia adalah salah satu penggemar Nick

“Dari Nick, ia datang ke ruang tunggu untuk menemuiku” terang Stephanie dengan polos

“Benarkah? Kenapa bisa ia menemuimu untuk apa? Aah. . . aku lupa kau dan Nick berteman baik bukan? pikir Joy “ Ya! Kenapa kau tidak memberitahuku ?” seru Joy

“Ya he’s my bestfriend” singkat Stephanie “Uh. . .Joy aku sangat berterima kasih kepada Luna ia. . .” ucap Stephanie yang belum selesai

“Sebaiknya kau hati-hati dengannya” potong Joy dengan nada ketus

“Kenapa harus begitu?” serius Stephanie dengan kening yang berkerut

“Ia juga best friendku terkadang aku menganggap Luna sebagai adik yang menyenangkan” jelas Stephanie

“Kau jangan terlalu dekat dengannya” seru Joy sembari bangkit dari kursinya dan pergi melenggang ke kamarnya

“Ada apa dengannya? Aneh sekali apakah sedang datang bulan?” gerutu Stephanie bertanya sendiri

Hari sabtu Stephanie bangun lebih awal dan terlihat lebih bersemangat. Ia pun mendapat berbagai macam celotehan dari Joy dan Nin dengan nada menggodanya. Stephanie terlihat acuh karena ia sedang serius dengan ponselnya berkirim pesan dengan Nick untuk mengingatkan Stephanie agar tidak lupa untuk datang ke konsernya. Sekitar pukul 10 pagi Stephanie pergi untuk photoshoot di sebuah majalah My Girls, di dalam mobil Stephanie masih berkutat dengan ponselnya. Setiap menit ponsel Stephanie selalu berdering tanda adanya pesan masuk

From : Nick Silly


Jangan lupa untuk datang ke konserku dan cepat selesaikan jadwalmu dengan baik stephi =]


Stephanie pun lekas mengetik sebuah kalimat di layar ponselnya dengan berbinar-binar

To : Nick Silly


Tunggu aku (: tentu saja aku akan datang lebih awal jika itu maumu


Stephanie menyentuh tombol send dan beberapa menit ponselnya berdering ada pesan masuk untuknya

From Nick Silly


Benarkah?


Stephanie hanya tersenyum simpul dan memasukkan ponsel ke dalam tas kecilnya, ia tidak berniat untuk membalas pesan Nick. Ia ingin sedikit bermain-main dengan Nick dan tak berselang lama ponselnya kembali berdering, tetapi Stephanie mengacuhkan dan tersenyum. Namun, suara ponsel itu terdengar kembali sehingga membuat Joy sedikit risih dengan suara ponsel Stephanie

“Jika tak berniat membalas pesan matikan ponselmu mengganggu telingaku saja” seru Joy yang sedang mengemudi mobil

“Memang dari siapa?” tengok Nin yang duduk di kursi depan

“Nick” jawab Stephanie dan langsung mematikan ponselnya

“Hei! Kenapa tidak kau balas?” seru Joy lagi

“Aku hanya ingin bermain-main dengannya Joy tenanglah” jelas Stephanie dengan sumringah

“Yak! Kau benar-benar” seru Joy yang kesekian kalinya dan di sambut tersenyum santai oleh Stephanie, Nin hanya menggeleng-gelenggkan kepalanya

Pengambilan gambar untuk photoshoot di majalah My Girls, dilakukan di sebuah studio yang di sulap seperti kebun yang dihiasi oleh banyak bunga dengan beraneka macam warna. Nin beberapa kali membantu Stephanie untuk berganti pakaian sesuai tema yang diambil, kali ini baju yang ke empat Stephanie tampak cantik dengan mengenakan  dress selutut berwarna peach dan menggunakan lipstick berwarna baby pink yang terlihat natural dan tampak charming. Stephanie mulai bersiap untuk di potret lagi, ia pun mendengarkan arahan sang fotografi dengan baik, pose kali ini ia duduk di sebuah bangku panjang seperti beralaskan rumput dan ia memegang sebuah bunga berwarna pink. Stephanie tampak serius dan menikmati photoshoot, beberapa kali ia mengganti pose dan sesekali ia menghibur kru yang ada di studio seperti membuat lelucon. Setelah selesai pengambilan gambar Stephanie yang belum sempat mengganti pakaiannya  mendapat beberapa pertanyaan oleh kru majalah yang akan di muat pada awal bulan. Tentang,  bagaimana ia lolos audisi, masalah kekasih dan tentunya masalah skandal yang menerpanya beberapa waktu lalu Stephanie menjawab interview ini berjalan santai dan tenang. sesekali ia tersenyum, menampilkan mata indahnya yang seperti sedang tersenyum.

Stephanie mengganti pakaiannya dengan kaos dan jeans yang di padu padankan dengan sepatu berwarna merah dan rambutnya yang tergerai panjang ditutupi oleh sebuah topi sebagai bentuk penyamarannya karena tidak ingin membuat kegaduhan saat menunggu antrian nanti. Stephanie rupanya akan datang ke konser perdana Nick karena waktu sudah menunjukkan pukul 16.30. Joy akan mengantarkan Stephanie sampai ke venue. Mobil yang di kendarai Joy mulai bergerak perlahan, di dalam mobil Stephanie tampak cemas alih-alih takut datang terlambat dan ia sesegera mungkin membuka ponselnya dan mengaktifkannya. Di venue Nick tampak mondar-mandir rasa cemas menghantuinya.

“Nick bisakah kau diam” ujar manager Nick

“Bagaimana ia tidak membalas pesanku bahkan ponselnya tidak aktif apakah ia melupakan janjinya untuk datang ke konser perdanaku” Nick mengoceh

“Profesionalisme Nick” celetuk sang manager “Coba sekali lagi kau hubungi” nasihatnya, Nick mulai mencoba menghubungi Stephanie dan tersambung ia pun merasa senang

Stephanie yang baru saja mengaktifkan ponselnya di kejutkan oleh banyaknya pesan dari Nick ia tertawa senang dan tak kunjung lama panggilan seseorang berdering di ponselnya Nick Silly yang tertera di layar ponselnya tidak menunggu lama Stephanie menggeser layar hijau

“Hallo” sapa Stephanie dengan logat amerikanya

“Yak Steph kau tidak membalas pesanku, ponselmu pun tak aktif? Kau dimana? apakah sedang menuju ke venue?” cerosos Nick dengan banyak pertanyaan yang di ajukan untuk Stephanie

“Hahahahaha” Stephanie tampak tersenyum puas

“Stephi” seru Nick

Calm down boy, aku sedang menuju ke venue pukul enam lebih kira-kira aku sampai” jelas Stephanie “Oho kau tampak cemas rupanya, kau bernyanyilah dengan baik Nick” sahutnya lagi

“Ya kau puas sekarang? Tentu saja aku akan bernyanyi dengan baik aku sudah berlatih keras Steph”  jelas Nick

“Aku yakin konsermu akan sukses, keluarkan energimu Nick buatlah semua terhibur” nasihat Stephanie

“Ya aku mengerti, baiklah aku harus berdiskusi dengan kru sekarang” sahut Nick masih dari sebrang telepon

“Tentu” singkat Stephanie tanda ia mengerti dan keduannya memutuskan sambungan telepon

Di luar venue terlihat penggemar Nick sedang menunggu antrian untuk masuk ke dalam venue sekitar setengah jam lagi konser akan di mulai, penggemar Nick sangat banyak. umumnya adalah para gadis remaja mereka membawa lighstick, banner dan pernak-pernik yang berbau Nick. Mulai dari baju hingga topi yang bertuliskan nama Nick. Stephanie menunggu antrian masuk dan teriakan para penggemar tak terhindar membuatnya harus menutup kedua telinganya ponsel Stephanie bergetar tanda ada seseorang memanggilnya dan seseorang tersebut adalah Nick.

“Hei! kau masih sempat-sempatnya untuk menelponku huh?” angkat Stephanie

“Apakah kau sudah datang?” tanya Nick

“You’re silly! Kau tidak mendengar disini sangat berisik para penggemarmu huh?” cercah Stephanie kepada Nick

“Aku sudah datang Nick menunggu antrian untuk masuk” bisik Stephanie karena ia takut seseorang mendengar ia menyebut Nick yang tentunya akan membuat gaduh.

“Steph, setelah selesai konserku bisakah untuk bertemu? kau tunggu saja di samping venue di sana ada sebuah taman kecil” ucap Nick penuh harap yang mendapat sebuah anggukan dari Stephanie dan ia menyadari Nick tidak melihatnya

“Stephi?” seru Nick “kau mendengarkanku?” lanjut Nick

“Aah tentu aku akan menunggumu disana” buru-buru Stephanie menjawab Nick

“Nick aku akan masuk sekarang, fighting!” tutup Stephanie dengan tak sabar Stephanie memasukkan ponselnya ke dalam tas kecil, ia menyerahkan sebuah tiket kepada staf yang bertugas di depan pintu masuk venue yang disambut tatapan curiga Stephanie bergegas masuk ke dalam venue sebelum staf mengetahui dirinya. Di dalam venue teriakan penggemar Nick tak terelakkan, mereka tidak sabar untuk melihat Nick bernyanyi semua penggemar berteriak memanggil Nick dimana konser akan di mulai sekitar 15 menit lagi. Stephanie duduk di area VIP bersama penggemar Nick lainnya. Seseorang penggemar memberikan lighstick kepada Stephanie, ia menerimanya dengan senang hati tetapi seseorang tersebut tidak menyadari bahwa orang yang menerima lighstick pemberiannya adalah Stephanie. Lampu mulai di matikan semua orang berteriak memanggil Nick dengan serempak tanpa disadari Stephanie terhipnotis memanggil Nick pula, seperti yang dilakukan oleh penggemar Nick, ponsel Stephanie bergetar, ia pun kesal dibuatnya ternyata Nick menghubunginya kembali

“Yak! Bagaimana bisa kau menghubungiku lagi? cepatlah muncul penggemarmu sangat histeris dan aku tidak mungkin mendengarmu, fighting!” Stephanie menutup sambungan dan kembali fokus ke depan dimana layar menampilkan Nick dan di sambut teriakan bermacam-macam dari penggemarnya. Seluruh lampu panggung dan area penonton dimatikan tirai putih di panggung perlahan bergulung ke atas dan menampilkan sosok pria dengan jas berwarna merah blossom lampu sorot hanya fokus kepada sosok pria tersebut alunan musik mulai menggema dan lampu-lampu mulai menghiasi panggung. Nick membawakan sebuah lagu yang bernuansa ceria dengan sukses sebagai lagu opening, semua penggemar sangat menikmati dan Stephanie sesekali melambaikan tangan ketika Nick melihatnya. Semua lagu yang di bawakan Nick sukses menghipnotis para penonton, area panggung kembali gelap dan penonton mengira konser telah selesai beberapa saat kemudian lampu sorot kembali kepada sosok Nick dengan Jas yang berbeda di awal ia menggunakan jas berwarna putih dan di temani oleh sebuah piano berwarna putih yang serasi, Nick mulai memainkan piano membawakan sebuah lagu love’s true sebagai lagu penutup. Nick bernyanyi dengan menghayati lagu ini Stephanie terhanyut bersama penonton lainnya untuk bernyanyi bersama. Acara konser telah berlalu, semua penonton satu persatu meninggalkan venue Stephanie duduk di sebuah bangku di taman. ia menuruti titah Nick untuk menungguinya disini, tak berselang lama sosok Nick datang menghampiri Stephanie  menggunakan kaos hitam dan menggunakan topi berwarna merah serta beralaskan sneakers berwarna hitam.

“Sudah lama?” sapa Nick menghampiri Stephanie yang sedang duduk ia pun duduk di sebelah Stephanie

“Tidak, hanya 10 menit” Stephanie melempar senyum kepada Nick

“Selamat Nick untuk konsermu kau berhasil membuat penonton terhipnotis oleh penampilanmu” lanjut Stephanie memberi selamat

“Kau pun terhipnotis olehku, apakah aku begitu mempesona?” goda Nick

“Hei! bagaimana bisa kau sangat percaya diri?” sergah Stephanie yang tidak ingin mengakuinya

“Eeey. . .tentu saja karena aku melihatmu saat aku bernyanyi kau bahkan melambaikan tangan kepadaku dan berteriak-teriak bukan” Nick menjelaskan

“Kau melihatku? Aku kira kau tidak melihatku?” lirih Stephanie dengan rasa malu

“Nick apa yang ingin kau bicarakan denganku?” ucap Stephanie dengan nada mengintrogasi Nick

“Tidak, mana ponselmu?” titah Nick dan Stephanie dengan polos memberikan ponselnya kepada Nick namun dengan kening berkerut ia merasa heran Nick tiba-tiba meminta ponselnya dan bukan membicarakan sesuatu, Nick masih berkutat dengan ponsel Stephanie

“haha, cantik bukan?” Nick memperlihatkan ponsel Stephanie yang sudah di pasang sebuah gantungan oleh Nick

“Kau masih menyukai minnie mouse bukan? dan di ponselku terpasang mickey mouse” lanjut Nick

“Steph terima kasih sudah datang ke konserku” celetuk Nick

Never mind Nick, jika aku tidak datang pun kau akan memaksaku bukan” celoteh Stephanie dengan nada bergurau mengingat bagaimana Nick mengiriminya banyak pesan dan terus menghubunginya, Nick tersenyum mendengarnya

“Baiklah, kau pulang di jemput oleh managermu?” tanya Nick dan di jawab anggukan oleh Stephanie

“Segeralah pulang tentu managermu sudah menunggu di depan” perintah Nick

“Baiklah, aku pulang sekarang see you Nick” Stephanie bangkit dari duduknya dan bergegas ke depan venue untuk menemui Joy yang sudah menunggunya

“Bagaimana bisa datang begitu saja” lirih Nick dan meninggalkan taman ia pun masuk ke venue untuk menemui staf dan mengucapkan rasa terima kasih

“Apakah itu Stephanie?” ujar seseorang

“Dimana?” ujar seseorang satunya lagi

“Yang sedang berjalan menuju mobil hitam memakai topi” bisiknya

“Aaah kau benar bukankah itu managernya? Apa ia datang ke konser untuk menemui Nick? Bisakah kau memotretnya?” pintanya

 

To Be Continued


Ratna Hayuningsih


Penulis adalah mahasiswa tingkat satu program study Ilmu Komunikasi Unswagati Cirebon