Selasa, 30 Juni 2015

Farewell Party Akhiri Kepengurusan ESA

Unswagati,Setaranews.com - Hari ini tepat diadakannya acara Farewell Party di Gedung FKIP Pendidikan Bahasa Inggris. Acara ini diadakan dalam rangka puncak kepemimpinan pengurus periode 2014/2015 dan perpisahan dengan supervisor HMJ Pendidikan Bahasa Inggris atau biasa disebut ESA (English Student Association), Mr. Usep Syaripudin karena akan melanjutkan studinya ke luar negeri.

"Tiga tahun yang luar biasa, suasana baru buat saya, ada sedikit beda culture, saya yakin Unswagati akan semakin baik, khususnya prodi bahasa inggris, begitupun kualitas SDM dan mahasiswa. Tinggal modal SDM itu dimaksimalkan oleh lembaga, mengembangkan program kegiatan pendukung non akademik diperbanyak. Negeri atau tidak yang penting kualitas, maka bisa jadi favorite. Insha allah tidak kekurangan peminat", ujar dosen yang akan melanjutkan studi jurusan language teaching and curriculum di Pennsylvania State University.

Adapun susunan acara ini dimulai dari photoshoot pengurus lama dan baru, sambutan dan motivasi dari ketua prodi pendidikan bahasa inggris, supervisor ESA, buka puasa bersama hingga puncak acara yaitu ESA Award 2015 yaitu pemilihan beberapa nominasi sebagai bentuk penghargaan untuk kepengurusan lama.

"Ngerasa punya keluarga baru, di sini rasa kepemilikannya tinggi buktinya mereka bisa nge back up satu sama lain, kalau ada perlombaan, siap didelegasikan. Pesannya semoga lebih cerdas untuk bangun kerja sama keluar, lebih cerdas untuk memahami satu sama lain", tukas Agus Umar Akmad, ketua ESA period 2014/2015 (29/6)

Minggu, 28 Juni 2015

Bau Mulut Saat Puasa? Sekarang Tidak Lagi

Setaranews.com - Salah satu masalah terbesar bagi orang yang sedang berpuasa adalah bau mulut. Hal ini sangat perlu disiasati karena bagi beberapa orang bau mulut dapat menurunkan tingkat kepercayaan diri mereka, banyak yang merasa minder akibat bau mulut tersebut.

Agar terbebas dari aroma tidak sedap yang keluar dari mulut, biasanya bau mulut disebabkan oleh sisa-sisa makanan di dalam mulut yang diubah menjadi gas sulfur oleh bakteri yang terdapat dalam rongga mulut dan Penurunan produksi saliva ketika berpuasa sehingga menimbulkan perkembangbiakan bakteri dengan sangat cepat.

Lalu bagaimana cara mengatasinya ? berikut sedikit tips menghindari bau mulut

  • Minum air putih sebanyak 8-10 gelas ketika sahur dan berbuka puasa, meminum air putih dengan rutin dapat mencegah karena akan meningkatkan produksi air liur (saliva) sehingga mulut kita tetap terjaga kebersihannya

  • Minumlah minuman yang mengandung zat polyphenol yang berguna untuk membersihkan bakteri pada mulut dan saluran pernapasan pada saat sahur dan berbuka puasa.  Zat polyphenol tersebut dapat ditemukan pada teh hijau

  • Untuk perokok, kurangi atau bahkan hindari merokok saat sahur dan berbuka puasa karena dapat memicu bau mulut pada siang harinya saat berpuasa

  • Tidak makan makanan yang sulit untuk dibersihkan, seperti coklat, es krim, biskuit dan kue basah lainnya. Karena merupakan makanan lengket yang akan menempel pada gigi dalam waktu lama sehingga sulit dibersihkan dan menyebabkan bau mulut.

  • Hindari tidur terlalu lama. Tidur bagi orang berpuasa memang merupakan ibadah, namun akan lebih baik lagi jika waktu tersebut digunakan untuk beribadah atau melakukan kegiatan positif lainnya, karena tidur terlalu lama pun bisa menjadi pemicu timbulnya bau mulut.


Itulah beberapa tips agar mulut tidau bau saat berpuasa yang bisa dipraktekan dirumah. (Anisa)

Editor : Hari

Sambut Ramadhan, BEM FKIP Adakan Bakti Sosial

Unswagati, Setaranews.com – Dengan adanya bulan suci ramadhan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan mengadakan acara penggalangan dana bakti sosial pada Sabtu (27/06) yang nantinya akan di serahkan kepada anak yatim piatu.

Pengurus BEM juga mengajak para mahasiswa FKIP ikut berpartisipasi sabagai wujud kepedulian sosial.

“Acara ini diadakan oleh BEM FKIP, akan tetapi boleh diikuti oleh semua mahasiswa FKIP,” ujar Diah Parahita Soraya selaku anggota BEM FKIP. Ada beberapa titik tempat bakti sosial ini dilaksanakan yaitu lampu merah pemuda, lampu merah by pass, lampu merah jalan Cipto, dan lampu merah jalan Karanggraksan.

Acara penggalangan dana berlangsung pada 25 Juni hingga 01 Juli. “Sampai saat ini dana yang terkumpul belum diketahui” ujar Diah.

Sabtu, 27 Juni 2015

BI Impor Bahan Baku Pecahan Logam

Jakarta, Setaranews.com – Sabtu (27/06), Pemerintah Indonesia ingin mengurangi ketergantungan bahan baku yang diperoleh dari luar negeri, namun hal ini bertolak belakang dengan kenyataan saat ini. Bank Indonesia (BI) melaksanakan tender internasional untuk memperoleh bahan baku yang berupa nickel plated steel untuk uang pecahan logam Rp.1.000. Bahan baku tersebut akan diproduksi dan dicetak oleh Perum Peruri.


Tender tersebut pada akhirnya dimenangkan oleh perusahaan asal Kanada, sehingga mulai saat ini untuk memenuhi kebutuhan bahan baku BI harus mengimpor dari Negara tersebut.


Untuk mendapatkan bahan baku pecahan logam diakui tidak mudah karena memerlukan teknologi khusus untuk pengolahannya. “Teknologi khusus diperlukan agar pada komposisi kimia tertentu tidak mudah dipalsukan, seperti halnya pada lingkungan industri peleburan logam terkait teknologi alloying,” ujar I Gusti Putu Suryawirawan selaku Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin).


Dan mengenai bahan baku nickel plated steel sendiri sampai saat ini belum ada produsen yang mampu memasok. “Saat ini bahan baku seperti nickel plated steel belum ada yang membuat,” lanjutnya.


Namun hal ini tidak berarti semua bahan baku untuk membuat pecahan logam mengambil dari luar negeri, seperti halnya pecahan Rp. 100, Rp. 200, dan Rp.500 yang menggunakan bahan alumunium lokal.

Jumat, 26 Juni 2015

Demi Tuhan,Ku Benci

Kurasakan kembali sakit pada jiwaku


Meronta ronta melenyapkan seluruh isi otak hilir mudik keluar


Demi kuraih kenikmatan  Sang pemilik surga ditelapak kakinya


Harus kucium pula tangan lelaki itu


Seketika tangannya menempel dihidungku


Begitu pula ali-ali yang disematkan pada jarinya


Yang menebarkan wewangian tua


Menusuk


Lamat-lamat pikianku berebut kabur melarikan diri


 

Demi Tuhan

Berkali-kali aku benci lelaki itu

Kulompatkan badanku ini dari eternit  kontrakan yang tak pernah sama

Awan-awan hitam

Langit jatuh bergugusan

Dan waktu berubah menjadi tengik

Kulewati malam jahanam

Aku mengoceh penuh keji

Ini Tuntutan AMFHU Terkait Kisruh PPUM Fakultas Hukum

Unswagati-Setaranews.com, Kerusuhan antar mahasiswa terjadi di Fakultas Hukum (FH) kemarin sore (25/6). Kisruh ini terjadi ketika Panitia Pemilhan Umum Mahasiswa (PPUM) mengadakan audiensi. Aliansi Mahasiswa Fakultas Hukum (AMFHU) yang disebut menjadi salah satu pihak yang terlibat dalam kisruh tersebut sore lalu berkunjung ke Setara dan mencoba menjelaskan duduk perkara yang terjadi saat audiensi tersebut.

Dalam  Releasesnya, AMFHU menekankan pada tiga poin penting yang ingin disampaikan. AMFHU mengaku kecewa pada sikap Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum (DPMFH) yang terkesan mempersingkat waktu dalam penjaringan calon PPUM, selain itu pendaftaran calon Gubernur BEM dan DPMF pun terkesan dipersingkat.

“DPM (FH) itukan membuat peraturan yang disebut GBHOK. Itukan dalam GBHOK dibentuk oleh peraturan yang disahkan oleh ketua DPM dan itu untuk penyelenggaran penjaringan calon PPUM-nya mempersempit waktu dalam waktu tiga hari, dan itu untuk mendaftarkan diri sebagai Ketua BEM dan DPM (FH) mepet tiga hari” kata Habibi perwakilan AMFHU.

Selain itu Habibi juga menuturkan jika garis besar haluan organisasi yang menjadi pegangan pembentukan PPUM nyatanya dibubuhi tanda tangan palsu Sekretaris Jendral DPMFH.

“Dan ternyata tadi dari GBHOK setelah kita lihat dan sekjen yang sedang menjabat mengaku bahwa tidak pernah tanda tangan, jadi saya usul terhadap pemalsuan tanda tangan tersebut. Artinya,tidak ada korelasi antara yang menandatangani dengan sekjend tersebut”

“Sebetulnya ketua DPM juga mengakui memang tanda tangan tersebut dipalsukan oleh anggotanya, dan mengakui tanda tangan sekjen memang dipalsukan. Sekjenya pun bilang bahwa dia tidak merasa menandatangani”

Karena masalah diatas AMFHU beranggapan bahwa hal ini masuk dalam hukum pidana dan mesti dikaji ulang.

“Karena Indonesia menggunakan hukum normatif maka itu dianggap pemalsuan atau dianggap tidak sah dalam pembuatan peaturan tersebut, artinya pemalsuan tersebut masuk dalam pidana nah makanya ini mesti di kaji” Tandas Habibi.

Sementara itu soal keos salah seorang dari AMFHU juga menuturkan jika pihaknya juga jadi salah satu korban.

“Saya ga tau ada unsur kesengajaan atau tidak tapi  masa nyikut lebih dari sekali, kalau sekali mah wajar tapi ini beberapa kali”

Sampai rilis AMFHU ini di posting belum ada pernyataan terkait dari PPUM dan DPM Fakultas Hukum. (Wildan)

 

Editor : Hari

Kamis, 25 Juni 2015

Raih Untung Hingga 3 Kali Lipat, Ini Cerita Pedagang Musiman di Cirebon

Cirebon,Setaranews.com- Menginjak bulan suci Ramadhan tentunya biasa kita temui pedagang makanan khas ramadhan. Dari mulai di pinggir jalan, alun-alun apa lagi pasar tradisional .Salah satunya adalah di  Pasar Kanoman Cirebon. Di pasar ini meneyediakan bahan-bahan mentah musiman khas ramadhan seperti kolang-kaling dan labu yang sebagian besar diolah menjadi takjil kolak, makanan paling favorit di bulan suci ini.

Seperti yang ditemui (19/06)  Safitri (25) mengaku bahwa dengan menjual kolang-kaling dan labu pada bulan ramdhan pendapatannya bisa mencapai sepuluh kali lipat dari biasanya jika pada hari biasa harga kolang-kaling hanya Rp15.000,-/kg kini mencapai Rp20.000,-/kg. Tentu saja ini menjadi rizki di bulan ramadhan bagi perempuan berusia 25 tahun ini. Pada minggu pertama dan menjelang akhir puasa yang biasanya sangat ramai pembeli .

Dagangannya pun tak menggunakan bahan-bahan pengawet atau borax  demi mendapatkan kepercayaan dari pembeli, maka dari itu setelah tiga hari biasanya kolang-kaling berubah warna sedikit kecoklatan,seperti yang diungkapkan langsung

“Saya tidak berani menggunakan bahan pengawet, saya berani diuji dagangan saya, karena sudah empat tahun berjualan seperti ini.” Ungkapnya.

Sebelumnya jika pada hari-hari biasa Ibu Safitri hanya menjual jajanan tradisional seperti ketan hitam,ketan putih dan sejenisnya. Namun karena peminat jajanan ini hanya ramai pada akhir pekan saja maka Safitri memanfatkan bulan ramadhan dengan beralih menjual kolang-kaling dan labu.

Selain itu pedagang dadakan yang banyak dijumpai adalah di sekitar masjid. Seperti di Masjid At-Taqwa Cirebon. Sudah menjadi langganan ketika di bulan ramdhan kini bazar aneka makanan dan minuman tumpah ruah mengelilingi alun-alun. Pedagang dari mulai makanan matang,es buah,aneka bubur,sampai berbagai macam kolak tersedia disini.

Salah satunya adalah Dian, yang mengaku sudah berdagang sejak 15tahun disekitar alum-alun. Pelangganya dari banyak klangan dari mulai anak-anak, dewasa bahkan dari luar kota yang sedang beristirahat atau mampir di masjid pun ikut meramaikan

”Dulu jual masakan matang,tapi sekarang beralih ke makanan takjil seperi bubur,kolak,gorengan,es buah”.terangnya.

Tentu saja hal ini menjadi tambahan pemasukan bagi Ibu berusia 41 tahun ini yang semula hanya menjadi Ibu rumah tangga biasa. Dengan berjualan musiman seperti ini bisa mendapatkan pendapatan hingga 3 kali lipat. Apalagi pada awal minggu puasa ,pada saat itu sedang ramai-ramainya pembeli.

Sebenarnya Beliau menginginkan tidak hanya bulan puasa saja bisa berjualan di area sekitar masjid namun karena biaya sewa tempat yang cukup mengurs kantong,jadi Beliau hanya bertjualan pada saat bulan puasa.

Ada juga cerita dari Asep yang berjualan disekitar area masjid .Disini dirinya menjajakan kebutuhan untuk beribadah atau pelengkap kebutuhan di hari Raya seperti baju kokoh,topi peci,tasbih,sarung. Berbeda dengan kebanyakan pedagang lain yang berjualan di sekitaran At-Taqwa. Asep sendiri tidak hanya berjualan pada saat ramadhan tapi sehari-harinya memang sudah berjualan disini selama 8tahun. Namun Beliau mengaku sangat senang jika bulan ramadhan seperti saat ini. Jika biasanya hanya memiliki pendapatan yang tak seberapa kini bisa mencapai dua kali lipat.

Ramadhan memang selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi mereka yang memiliki jiwa bisnis, bagaimana dengan anda?

 

 

Selasa, 23 Juni 2015

Selama Ramadhan Sekolah di Inggris Melarang Siswa Muslim Berpuasa

LONDON, SETARANEWS.COM - Sekolah Dasar (SD) Barclay di Lenton, Inggris melarang siswanya berpuasa selama bulan Ramadan. Dalam surat pernyataan yang diberikan kepada orang tua siswa, pihak sekolah menyatakan berdasarkan pengalaman sebelumnya, sejumlah siswa sakit dan pingsan atau tidak mampu menyerap pelajaran dengan baik saat berpuasa.

Pihak sekolah menyatakan telah mempertimbangkan dan memutuskan siswanya tidak perlu berpuasa selama istirahat sekolah.

Juru Bicara Komunitas Islam Inggris, Ajmal Masroor mengatakan, anak-anak tidak wajib berpuasa, terutama anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

"Masalah ini dapat dengan mudah terselesaikan hanya dengan berbicara kepada orang tua siswa. Sekarang kami mendapat cerita negatif menyerang komunitas Muslim," kata Masroor yang juga seorang imam, senin (15/06) dilansir dari BBC.COM. "Tindakan ini bodoh dan konyol," sambungnya.

Pihak Barclay menjelaskan, bulan Ramadan jatuh pada masa cuaca panas dan aktivitas sekolah dipenuhi kegiatan olah raga dan studi wisata. Mereka menyarankan, siswa yang ingin berpuasa sebaiknya melakukannya hanya pada akhir pekan.

Larangan puasa tersebut juga berlaku di beberapa sekolah di bawah yayasan Lion Academy Trust lain. Sekolah lain yang terkena dampak peraturan tersebut antara lain, SD Sybourn, SD Thomas Gamuel, dan SD Brook House.(Reiva)

Jumat, 19 Juni 2015

1 Juli Waterland Ade Irma Bakal Dibuka untuk Umum

Cirebon-Setaranews.com, Awal Juli mendatang tempat rekreasi Cirebon Waterland Ade Irma Suryani rencananya akan dibuka. Walau belum rampung seluruhnya, pihak pengelola rencanya bakan menggelar soft opening tempat rekreasi yang belakangan menjadi perbincangan warga Kota Cirebon itu.

“Sekarang sudah beres semua, tinggal satu kolam besar dengan kelanjutan pembangunan cottage. Nanti setelah lebaran kita akan lanjutkan lagi. Untuk kolam ada empat, sekarang yang beroprasi tiga kolam dulu” begitu kata Hanjaya Arif Halim, investor taman rekreasi tersebut seperti dikutip dari Fajarnews.com

Rencananya sof opening akan digelar 1 Juli nanti. Sementara itu pengelola belum memastikan kapan taman rekreasi ini akan benar-benar dibuka. Namun, Halim menargetkan Desember nanti Cirebon Waterland dapat sepenuhnya diresmikan.

“Grand Opening kita targetkan awal Desember 2015”

Bangunan Cottage yang belakangan menjadi objek foto warga Cirebon khususnya kaum muda sepertinya bakal menjadi primadona tempat rekreasi yang sudah dibangun sejak setahun lalu. Terbukti walau belum dibuka, foto berlatar belakang cottage Cirebon Waterland itu sudah banyak diunggah warga di akun media sosialnya.

Kamis, 18 Juni 2015

Begini Semangat Belajar Mahasiswa Unswagati Saat Ramadhan

Setaranews.com- Bulan Ramadhan memiliki warna tersendiri bagi kalangan pelajar terutama mahasiswa yang tetap harus menjalani aktivitas belajar seperti biasanya. Semangat belajar mahasiswa pun berbeda-beda setiap individu satu dengan lainnya. Pada bulan Ramadhan aktivitas belajar mengalami sedikit pengurangan waktu untuk kegiatan belajar mengajar di kampus tapi hal itu pun tergantung pada kebijakan masing-masing fakultas. Hal ini diakui oleh Joko Dwi Anjasmara, mahasiswa tingkat satu jurusan Teknik Sipil sebagai sesuatu yang tidak efisien, “Pengurangan waktu belajar tidak membantu jadi tidak perlu dikurangi karena mengingat banyaknya materi yang harus tersampaikan sama saja dengan hari-hari biasanya”.

Kebanyakan mahasiswa mengaku masih tetap bersemangat walaupun harus menjalani kuliah saat bulan Ramadhan, terlebih lagi tahun ini mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati harus menjalani Ujian Akhir Semester (UAS) saat bulan Ramadhan. Rata-rata presentase semangat mahasiswa masih seperti hari biasanya hanya berkurang beberapa persen dari seharusnya, “Semangat kuliah dihari biasa sekitar 80% namun apabila kuliah mungkin berkurang hanya beberapa persen tidak terlalu signifikan mengingat sudah menjadi kewajiban kita untuk belajar, apalagi saat bulan ramadhan harus lebih banyak melakukan ibadah” ungkap Kiki, mahasiswa tingkat I jurusan Pendidikan Ekonomi. Tingkat kehadiran mahasiswa memang berbeda dari hari biasanya, namun perubahan tingkat kehadiran mahasiswa tidak banyak, “Dibandingkan hari biasanya tingkat kehadiran mahasiswa jelas berbeda, namun tidak banyak perubahannya mungkin hanya berkurang sekitar 5% dari biasanya” ujar Antho, mahasiswa Manajemen tingkat II. Kebanyakan dari mereka mengaku bahwa lebih senang jika mendapat jadwal kuliah pagi dan sore, mereka tidak mengharapkan mendapat jadwal kuliah siang hari, “Saya lebih berharap mendapat jadwal pagi karena masih semangat, atau jika tidak pagi ya sore karena sekalian ngabuburit menunggu waktu berbuka puasa” lanjut Antho.

Mahasiswa berharap tidak kebanjiran tugas selama bulan ramadhan karena menyesuaikan kondisi saat berpuasa dan diharapkan tingkat kehadiran dosen tidak berubah karena kehadiran dosen menjadi salah satu hal yang mempengaruhi semangat mahasiswa untuk belajar, “Yang menjadi motivasi saya untuk meningkatkan semangat belajar itu dari dosen dan dorongan dari teman-teman saya” ujar Iqbal, mahasiswa tingkat dua jurusan Manajemen. (Yul,dev)

Editor :Hari Saptarengga

 

Selasa, 16 Juni 2015

Hilal Tak Nampak, Pemerintah Tetapkan Awal Ramadhan 18 Juni

Jakarta,Setaranews.com - Malam ini (16/6/15) Kementrian Agama Republik Indonesia mengadakan konferensi pers. Dalam konferensi pers yang digelar setelah pengamatan bulan baru atau yang biasa disebut rukyatul hilal.  Lukman Hakim Syaifuddin selaku mentri agama menyampaikan bahwa hilal belum nampak, sehingga bulan Syaban digenapkan menjadi 30 hari. dan Pemerintah menetapkan bahwa awal Ramadhan jatuh pada Kamis, 18 Juni 2015.

"Karenanya, atas dasar itulah seluruh peserta sidang itsbat menyepakati bahwa karena saat ini hilal tidak bisa dilihat, maka bulan Sya;ban distikmalkan (disempurnakan) menjadi 30 hari. Dengan demikian, maka 1 Ramadlan baru akan jatuh pada esok lusa, tepatnya Kamis 18 juni 2015," ujar Politikus PPP itu.

Tahun ini, umat Islam bisa mengawali puasa Ramadhan secara serentak. Lukman berharap dengan kebersamaan ini bisa mengatasi permasalahan yang ada.

"Dengan hasil ini, mudah-mudahan (puasa) umat Islam bisa dilakukan serentak. Ini juga cerminan kebersamaan umat Islam bisa terus dibangun dari waktu ke waktu sehingga seluruh persoalan bisa disikapi bersama" Ujar Lukman.

Bulan Ramadhan bukan Alasan Untuk Malas

Setaranews.com- Menjelang bulan ramadhan, kegiatan belajar mengajar di salah satu universitas yang mengaku akan menjadi Perguruan Tinggi Negeri pada waktu dekat ini tidak berpengaruh dengan seiring adanya bulan Ramadhan. Aktivitas mahasiswa didalam ruang kuliah tetap berjalan sesuai dengan jadwal seperti biasanya.
Seperti pada fakultas pertanian yang mengadakan Ujian Akhir Semester 2 pada Senin (29/6) sehingga pihak fakultas pertanian tersebut mengagendakan materi perkuliahan diselesaikan pada minggu ketiga bulan Juni. Pada minggu tersebut, para dosen mengejar target untuk menyelesaikan materi perkuliahan, mahasiswa tetap masuk dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar karena bulan Ramadhan bukanlah alasan para mahasiswa maupun dosen untuk bermalas-malasan.
Dalam keadaan menahan rasa lapar dan dahaga, mahasiswa tetap aktif untuk mengikuti perkuliahan. Kondisi tersebut bukan menjadi hambatan mahasiswa untuk menuntut ilmu ataupun sebagai penghalang dosen untuk menyebar ilmunya karena hal tersebut termasuk dalam ibadah, terutama di bulan suci ini yang pahala dalam berbuat kebaikan akan dilipatgandakan oleh Yang Maha Kuasa.
‘’Bulan Ramadhan atau tidak, perkuliahan tetap berjalan normal, karena memang sudah diagendakan seperti itu. kecuali mungkin jam belajar mengajar di kelas untuk yang mendapatkan jadwal sore akan dipercepat", tukas Wakil Dekan I Fakultas Pertanian.
Sedangkan fakultas Teknik Sipil yang mengagendakan Ujian Akhir Semester 2 pada senin (22/6) menargetkan sebelum tanggal 22 materi perkuliahan sudah disampaikan kepada mahasiswa, karena minggu ke-3 di bulan Juni sudah memasuki minggu tenang dan jika ada materi perkuliahan yang tertinggal akan disampaikan pada hari Jum’at dan Sabtu.
Pihak fakultas teknik sipil mempercepat waktu mengerjakan soal ujian akhir semester 2 untuk yang mendapatkan jadwal masuk ujian sore, dikarenakan berbenturan dengan waktu berbuka puasa. (git, ans, awk)

Editor: lia

Sabtu, 13 Juni 2015

Lewat Bazar, Hipmagri Ingin Tumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa

Unswagati-Setaranewx.com Himpunan Mahasiswa Agribisnis (Hipmagri) menyelenggarakan Bazar Pekan Kewirausahaan Hipmagri yang diselenggarakan dari Senin (8/6) hingga Sabtu (13/6). Bazar bertempat di lapangan parkir kampus utama Universitas Swadaya Gunung Jati sehingga mahasiswa dapat dengan mudah untuk melihat dan mengunjunginya.

Bazar dikuti oleh para mahasiswa Unswagati dari berbagai jurusan tidak hanya dari Agribisnis saja, sampai saat ini stand yang dibuka ada Sembilan yang menjual aneka makanan ringan seperti sosis bakar. minuman dan ada pula yang menjajakan kreasi hasil tangan mahasiswa seperti gelang, kalung, tempat tisu, keset dari kain perca dan kaos yang semuanya dibuat sendiri.

Respon dari mahasiswa Unswagati sendiri cukup antusias dengan adanya bazar ini, terbukti dari kunjungan mahasiswa yang setiap harinya selalu ramai.

‘’Mahasiswa Unswagati merespon baik adanya bazar ini sehingga stand pun menjadi ramai.’’ Ujar Hilmi, ketua pelaksana bazar.

Bazar yang bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa dalam berwirausaha ini ditanggapi baik oleh Syahru selaku ketua Hipmagri.

‘’Harapannya sih setelah bazar ini diadakan, mahasiswa bisa memulai untuk berwirausaha, jadi dapat dikatakan ini menjadi langkah awal untuk berwirausaha selain itu bazaar ini juga bisa jadi wadah untuk mahasiswa Unswagati khususnya mahasiswa Agribisnis untuk berwirausaha.’’ Tuturnya.

 

 

 

Kamis, 11 Juni 2015

Mahasiswa Dan Tugas Akhirnya

Opini-Setaranews.com Bagi seorang mahasiswa kata “skripsi” tentu sangat-sangat tidak asing di telinga mereka, ya itu merupakan suatu tugas yang di anggap khususnya para mahasiswa sebagai ujian terberat mereka. Mahasiswa memang tidak jauh dari tugas-tugas akademis yang hampir menjadi rutinitas mereka dalam kehidupan kampus, namun skripsi mempunyai tempat sendiri dikalangan mahasiswa dibandingkan dengan tugas-tugas yang lainnya, karena selain menjadi tolak ukur dan syarat kelulusan, dalam pengerjaan skripsi mahasiswa dibenturkan berbagai permasalahan yang membawa mereka melek dan tahu bagaimana proses seorang akademisi melakukan penelitian. Artinya skripsi menjadi perjuangan akhir para mahasiswa dalam perjalanan mereka di dunia kampus sebelum akhirnya mereka beralih dunia yang dinamakan masyarakat.Tugas akhir ini menguji bagaimana pengetahuan dan mental mahasiswa dalam melakukan penelitian, tidak heran banyak mahasiswa yang kewalahan dan bahkan ada juga yang menyerah dalam mengerjakannya atau bahkan juga sampai ketakutan mendengar kata skripsi. Hal ini menimbulkan kepuasan yang luar biasa bagi mahasiswa yang benar-benar mengerjakannya, namun ternyata masih banyak mahasiswa dikalangan kita yang bermental pragmatis dan saya sebut pengecut karena yang seharusnya mereka bisa kerjakan tapi malah mengambil jalur pintas, yaitu menggunakan jasa orang lain untuk membuat skripsi.

Lembek dan malasnya mental para mahasiswa ini yang akhirnya membuat beberapa orang memanfaatkan menawarkan jasa pembuatan skripsi atau lebih sering dikenal “Joki Skripsi”. Bertahun-tahun jasa pembuatan tugas akhir ini marak terjadi dikalangan mahasiswa dan mirisnya malah semakin banyak. Dengan budget Rp.2.000.000 – Rp.3.000.000 mereka bisa menggunakan jasa joki skripsi sampai selesai, selain “murah” para mahasiswa MALAS ini sangat mudah mencari joki-joki skripsi mulai dari relasi teman, internet, dan bahkan yang membuat penulis miris melihat Universitas sendiri terpampang brosur pembuatan jasa tersebut di mading kampus. MIRIS !!!!

Bagi perguruan tinggi pratik ini cukup sulit ditemukan karena pembimbing yang disediakan kampus pun tidak bisa memonitor mahasiswa seutuhnya dalam proses pengerjaan skripsi. Hal tersebut malah dimanfaat oleh mahasiswa-mahasiswa yang berpikiran sempit untuk mengambil jalan pintas, karena walaupun skripsi mereka tidak murni pembimbing tidak akan tahu karena mereka hanya mengevaluasi hasil bukan memonitoring prosesnya.

Di kampus penulis yaitu Unswagati, penulis melihat masih banyak sekali mahasiswa – mahasiswanya yang menggunakan jasa joki. Namun tidak banyak dosen-dosen pembimbing tahu bahwa mahasiswa yang dibimbingnya bermain curang dibelakang mereka. Mungkin salah satu penyebabnya di kampus kita kurang efektif dalam pembagian mahasiswa pembimbingnya karena satu dosen bahkan membimbing 5-7 mahasiswa, sehingga pembimbing kesulitan dalam mengawasi mahasiswanya. Disini pembimbing memegang peran penting dalam proses penelitian mulai dari pertemuan intens, perombakan tulisan, dan adanya sanksi tegas jika ada mahasiswa yang curang.

Fenomena ini menggambarkan bahwa para akademisi saat ini sangat sangat meremehkan dunia pendidikan tinggi bahkan dikalangan mahasiswanhya sendiri, sungguh ini merupakan suara terompet keras bagi kita semua yang terlalu terlelap dalam memandang dunia pendidikan.

Joki-joki skripsi pun saat ini seolah memoles muka mereka serata tembok yang hingga dengan pede-nya memasarkan jasa-jasa mereka demi keuntungan pribadi. Penulis sama sekali tidak menyalahkan joki-joki ini yang hanya membantu orang lain dalam pengerjaan skripsi, namun disini penulis tekankan para pembantu penelitian ini sebagian besar merebut proses perkembangan seorang mahasiswa dan parahnya mengambil keuntungan sabagai rutinitas bisnis. Pernahkah terlintas dibenak kita bagaimana generasi kita nanti?? Generasi yang bermental malas?? Generasi yang tak ingin berproses??? Generasi instan??

Jika fenomena ini terus berlanjut jangan heran jauh kedepan nanti sulit sekali muncul permata-permata dari generasi akademis saat ini, jangan berharap banyak orang jujur dan pekerja keras nanti karena saat ini saja kebiasaan-kebiasaan merusak  dibenarkan. Dan secara tidak langsung para pembantu penelitian ini menurunkan standar kualitas pendidikan insan akademis pribumi yang akhirnya berbuah kemerosotan mental dimasyarakat.

Sebagai mahasiswa kita harusnya sudah siap dalam tugas akhir atau skripsi karena itu adalah bagian dari kita yang sudah memutuskan melanglangbuana di dunia perkuliahan. Bisa gak bisa, mau gak mau, ngerti ga ngerti, jalani saja Enjoy the procces.

 

Hari Saptarengga

Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Unswagati

Sabtu, 06 Juni 2015

Ini Dia Gelaran Pekan Diksatrasia HMJ Bahasa Indonesia

Unswagati, Setaranews.com – Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Diksatrasia) menggelar Pekan Diksatrasia pada Sabtu (06/06) yang bertujuan untuk menampung apresiasi mahasiswa dan untuk mengakrabkan antar mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dalam acara pekan Diksatrasia terdapat 3 perlombaan yaitu lomba membaca berita,  membaca puisi, dan futsal bagi putra dan putri. Dan yang terakhir terdapat acara bedah buku.

Lomba dilaksanakan tanggal 06 s.d 07 Juni 2015, sementara untuk bedah buku dilaksanakan pada Sabtu (13/06).

Peserta yang mengikuti perlombaan sebanyak 20 peserta untuk baca puisi, 12 peserta untuk lomba baca berita, futsal putra terdiri dari13 tim dan 6 tim untuk futsal putri. Peserta yang mengikuti perlombaan dikenakan biaya Rp.15.000,00 untuk lomba baca berita, Rp.100.000,00 untuk futsal putra dan Rp.85.000,00 untuk  futsal putri.

Buku yang akan dibedah adalah “Partitur Hujan” karya Faisal Syahreza. Bedah buku ini bebas dan boleh diikuti oleh semua kalangan

“Awalnya bedah buku diperuntukkan bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia namun karena banyaknya permintaan dari pihak luar maka bedah buku ini dibuka untuk umum, acara bedah buku ini gratis dengan syarat mempunyai buku Partitur Hujan yang dapat dibeli diseharga Rp.25.000,00 di panitia. Acara bedah buku dilaksanakan di aula FKIP” ujar Nindi Aulia Rahman selaku seksi acara.

Jumat, 05 Juni 2015

Jelang Pemira, FKIP Gelar Debat Kandidat Calon Ketum HMJ

Unswagati-Setaranews.com Hari ini (5/6) fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) menggelar debat kandidat calon ketua umum himpunan mahasiswa jurusan (HMJ).

Acara ini merupakan puncak acara kampanye agar mahasiswa lebih mengenal calon masing-masing. Karena bukan merupakan acara resmi, dari panitia pemilihan umum mahasiswa jurusan (PPUMJ) tidak mengirimkan undangan resmi pada pihak kaprodi. Sementara jumlah peserta dalam debat kandidat yang hadir sejumlah 32 orang.

“Meskipun sempat terjadi kesalahpahaman tentang POK dengan ormawa juga dari pengurus DPM, namun hari ini debat kandidat diadakan serentak untuk semua calon dari masing-masing prodi, pada pukul 07.30-09.30 untuk prodi ekonomi, pada 09.30-11.30 prodi matematika, sementara untuk hmj diksatrasia dan dikbaris diadakan serentak karena berada di tempat berbeda. Sebelumnya memang untuk pendidikan bahasa inggris dijadwalkan pada pukul 15.00-17.00 wib”, ujar Iis Nur Aisiyah, salah seorang panitia pemilihan umum mahasiswa jurusan.

Adapun peserta pemilu ketua umum HMJ ini merupakan mahasiswa aktif. Puncak pemilu raya sendiri akan dihelat pada hari Senin, 8 Juni 2015 mendatang, pada pukul 08.00 WIB.

Selasa, 02 Juni 2015

Dekan FE : "Tingkat Kesejahteraan Wilayah Cirebon Masih Rendah"

UNSWAGATI, SETARANEWS.COM - Masih dalam rangkaian acara seminar dan diskusi publik yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unswagati Cirebon yang mengangkat tema "Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi Dalam Membangun Perekonomian Daerah" pada (01/06) lalu, salah satu pembicara yakni Dr. Hj. Ida Rosnidah SE., MA., Ak., Ac. selaku Dekan Fakultas Ekonomi membahas bagaimana tri dharma perguruan tinggi dalam membangun pereknonomian daerah dari segi akademisi. Menurut UU NO.20 tahun 2003 menyebutkan bahwa sistem pendidikan nasional diwajibkan mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

Untuk meningkatkan suatu perekonomian daerah terdapat beberapa yang menjadi acuan, seperti potensi daerah masing-masing, pertumbuhan perekonomian suatu daerah dilihat indikator PDRB, kontribusi sekitar lapangan usaha terhadap PDRB wilayah Cirebon.

"Dari segi perekonomian daerah apa sih yang menjadi potensi dari daerah masing-masing, bercermin dari indikator PDRB", jelas beliau saat menjasi pembicara acara seminar lalu.

Dekan Fakultas Ekonomi ini menilai PDRB wilayah Cirebon didominasi segi pertanian, serta kontribusi PDRB wilayah Cirebon sekitar 12,22%. Selain itu PDRB per-kapita dihitung membagi angka PDRB dengan jumlah penduduk.

"Jadi dalam hal ini kesimpulannya tingkat kesejahteraan wilayah Cirebon masih rendah", tutup beliau ada semianr dan disuksi publik senin lalu.

Acara seminar dan diskusi publik ini menarik kesimpulan bahwa perlu adanya sinergitas antara pemerintah dengan pihak lembaga pendidikan dalam membangun perekonomian daerah, perlu adanya program-program yang mendukung mahasiswa.

Senin, 01 Juni 2015

BEM-U Gelar Seminar dan Diskusi Publik

UNSWAGATI, SETARANEWS.COM – Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam Membangun Perekonomian Daerah merupakan tema yang diusung dalam seminar sekaligus diskusi publik yang digelar pihak Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon pagi tadi (01/06) di Gedung Aula Grawidysabha Kampus Satu. Acara ini mulai pukul 10.00 WIB sampai 13.00 WIB. Dalam kegiatan tersebut menghadirkan pembicara Dedi Mulyadi, SH yakni Bupati Purwakarta, Drs. Jaja Sulaiman selaku asisten pembangunan ekonomi di Cirebon, dan Dr. Hj. Ida Rosnidah SE., MA., Ak., Ac. yaitu Dekan Fakultas Ekonomi. Serta dipandu oleh Wakil Presma Unswagati Sigit S sebagai moderator.

Acara seminar dan diskusi publik ini merupakan salah satu agenda dalam Gebyar BEM-U Festival 2015 sampai pertengahan Juni mendatang.

“Kegiatan ini adalah rangkaian gebyar BEM-U Festival 2015, sebagai mahasiswa kita harus bisa mengontrol, mengawasi juga memperbaiki perekonomian apalagi ditahun 2015 ini kita menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN. Jangan sampai industri rumahan tergerus oleh investor asing saatnya mahasiswa juga masyarakat daerah bangkit memperbaiki perekonomian daerah” tutur Tumpas Febriyanta sebagai Presiden Mahasiswa Unswagati, dalam pidato sambutannya.

Dalam seminar dan diskusi publik tersebut membahas mengenai konsep serta implementasi dalam membangun perekonomian daerah terutama di wilayah Cirebon. Membuka seminar ini Bupati Purwakarta yakni Dedi Mulyadi, SH menilai bahwa masih banyak mahasiswa ekonomi yang hanya mengejar angka namun bukan menerapkan nilai yang didapat.

“Identitas kebudayaan adalah identitas ekonomi, identitas ekonomi adalah identitas kita. Pendidikan seharusnya disesuaikan sengan kebutuhan berbasis lingkungan” ujar beliau saat membuka seminar dan diskusi publik tersebut.

Berlanjut ke segmen selanjutnya Drs. Jaja Sulaiman selaku pemerintahan Kota Cirebon atau asisten pembangunan ekonomi menjabarkan konsep pembangunan perekonomian Kota Cirebon, yaitu visi dari mantan Wali Kota Cirebon Alm. Ano S.

“Perlu diketahui bahwa dibawah kepemimpinan Pak Ano telah melahirkan visi RAMAH-nya, pertama Religius artinya konsep pembangunan kota Cirebon dikaitkan dengan religius, yang kedua Aman situasinya harus aman agar bisa melakukan kegiatan ekonomi, kota Cirebon ini banyak kedatangan orang pembisnis. Kemudian Maju bagaimana memajukan berbagai aspek memajukan pembangunan, berikutnya Aspiratif untuk menyalurkan pendapatnya dalam pembangunan kota Cirebon” ungkap Drs. Jaja Sulaiman.