Jumat, 27 November 2015

Karcis Tak Efisien, STNK Menjadi Pilihan

Unswagati, Setaranews.com – Pihak keamanan kampus saat ini memberlakukan sistem pengecekan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) untuk setiap kendaraan bermotor yang keluar dari lingkungan kampus Universitas Swadaya Gunung Jati. Menurut Mardi, Koordinator Keamanan, hal tersebut untuk mencegah pencurian motor,  "Kami lakukan untuk mencegah kejahatan pencurian kendaraan bermotor, jika menunjukan STNK kan lebih gampang" ujarnya saat ditemui Setaranews pada Rabu (25/11).

Sebelumnya pihak keamanan menggunakan karcis sebagai bukti keluar-masuknya kendaraan, tetapi hal ini tidak efisien karena bisa menghabiskan 2100 lembar karcis dalam sehari, selain itu disebabkan pula karena kekurangan tenaga kerja. Sistem pengecekan STNK ini baru diberlakukan di kampus utama dan kampus tiga Unswagati, sedangkan untuk kampus dua masih dalam tahap sosialisasi. Pemberlakuan STNK ini merupakan hasil dari rapat koordinasi dengan Kepala Bagian Umum, “Sistem pengecekan STNK juga disetujui oleh Kasatlantas yang tadi pagi berkunjung ke sini” tambah Mardi. Koordiantor keamanan juga menghimbau kepada mahasiswa yang membawa kendaraan untuk lebih waspada sebab keamanan adalah tanggung jawab bersama, dan ikut berusaha meminimalisir kehilangan dalam bentuk apapun baik motor maupun helm.

Mardi : Tak Ada Potongan Gaji Gara-Gara Motor Hilang

Unswagati, Setaranews.com– Hilangnya motor yang terjadi di kampus utama Universitas Swadaya Gunung Jati beberapa waktu lalu ternyata menimbulkan isu mengenai pemotongan gaji satpam untuk mengganti denda motor yang hilang tersebut. Namun hal ini dibantah oleh Mardi selaku koordinator keamanan saat ditemui Setaranews pada Rabu  (25/11), "Saya tegaskan tidak ada anggota saya yang gajinya dipotong untuk mengganti motor yang hilang, jika dipotong pun itu karena ada potongan hutang koperasi, hutang bank dan lain-lain, tidak ada yang dipotong untuk mengganti motor yang hilang." tegasnya.

Hal serupa pun disampaikan salah satu petugas keamanan lainnya ketika ditanya mengenai kebenaran tentang pemotongan gaji tersebut "Saya tidak tahu, belum gajian soalnya, saya juga tidak dengar kabar tersebut dari teman-teman sesama satpam yang lain, paling kalau ada potong gaji itu karena ada hutang koperasi." ujar Sobirin salah satu petugas satpam yang sedang berjaga. Upaya untu mencegah terjadinya kasus yang sama, saat ini diberlakukan sistem keamanan kampus terhadap keluar masuknya kendaraan bermotor serta menggunakan sistem pemeriksaan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan).

Rabu, 25 November 2015

Perpres Siap Keluar Demi Gelar Motogp di Sentul

Jakarta, Setaranews.com - Pemerintah Indonesia terus berusaha agar sirkuit Sentul bisa menjadi tuan rumah pagelaran balap motor terbesar, MotoGP 2017. Pemerintah juga sedang mempersiapkan Perpres (Peraturan Presiden) untuk mendukung penyelenggaraan kejuaraan motor tersebut.

Pembuatan Perpres ini juga membahas masalah infrastruktur yang harus diperbaiki demi lancarnya ajang balap motogp yang akan dilaksanakan pada tahun 2017. Rencana penerbitan Perpres yang diperkirakan pada akhir tahun ini melibatkan Menteri Pariwisata, Menteri Pemuda dan Olah Raga serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, "Begitu Perpres dibuat lalu lokasi ditetapkan," kata Arief  Yahya seperti yang dikutip dari Tempo.co. di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jakarta, Rabu, 18 November 2015.

Kesiapan sirkuit Sentul, Bogor Jawa Barat sampai saat ini telah mencapai 80%, diantaranya perbaikan yang dilakukan meliputi penyelarasan standar kesulitan di tikungan dan hal-hal lainnya, “Perkiraan untuk investasi yang diperlukan untuk Sirkuit Sentul sebesar Rp 50 miliar” ujar Arief.

Dana yang diperlukan ini akan diambil dari anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, "Untuk ukuran PU itu kecil, dia kan anggarannya Rp 100 triliun," tutupnya.

Ihsan: LDK, BEM-U Goes to BEM-F Proker Terdekat Kami

Unswagati, Setaranews.com – Setelah ditetapkan SK dengan nomor SKEP/001/BEM-U/XI/2015 tentang Pengangkatan Sekertaris Kabinet, Sekertaris Umum, Bendahara Umum, dan Menteri dalam Kabinet Pahlawan BEM Unswagati tepat pada hari Pahlawan, Kabinet Pahlawan BEM Unswagati membuka open recruitment untuk posisi sekertaris umum, bendahara umum, sekertaris kabinet dan beberapa menteri diantaranya menteri koorinasi internal, menteri koordinasi eksternal, menteri ekonomi, menteri pendidikan, menteri advokasi dan kesejahteraan masyarakat, menteri sosial masyarakat, menteri olahraga dan seni budaya, dan menteri tekominfo.

Open recruitment untuk menteri dibuka pada 28 Oktober - 2 November dan wawancara pada 3-4 November. Dua minggu kemudian open recruitment untuk staf dibuka yaitu pada 11-15 November 2015, sementara wawancara pada 17 November. Dalam tahapan wawancara setiap pendaftar harus menjalani sesi wawancara dari presma dan jajaran menteri lainnya.

Total pendaftar ada 56 mahasiswa dan  yang diterima sejumlah 47. Pertimbangan yang diterima diantaranya komitmen, kompetensi, dan visi, "Kita menekankan pada komitmen dari setiap pendaftar, tidak masalah jika dia bergabung di ormawa lain asalkan tidak menempati posisi strategis, untuk Kabinet Pahlawan ini juga saya menginginkan pendaftar dengan kualitas rentang 20-100% karena kita akan diamanatkan ribuan mahasiswa di sini", ujar Ihsan, Presma periode 2015/2016. Ketika ditanya mengenai proker terdekat, Ihsan juga mengemukakan tentang beberapa hal diantaranya LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) yang akan dilaksanakan pada akhir November atau awal Desember. "Proker terdekatnya paling LDK, BEM-U goes to BEM-F, temu rektor dan refleksi anti narkoba", pungkas mahasiswa jurusan Manajemen semester lima ini.

Diksatrasia Kembali Adakan Bulan Bahasa

Unswagati, Setaranews.com- Acara Bulan Bahasa yang diselenggarakan pada 24-26 November 2015 bertempat di kampus dua Universitas Swadaya Gunung Jati rutin diadakan oleh HMJ Diksatrasia (Himpunan  Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia). Acara ini diusung dengan tema “Meningkatkan kreativitas peserta didik dalam memperingati Bulan Bahasa”. Adapun tujuan diadakannya bulan bahasa menurut Page Iman selaku ketua pelaksana yaitu agar peserta didik di dorong untuk aktif, kreatif, inovatif dan bisa menjunjung tinggi bahasa, yaitu bahasa Indonesia.

Acara bulan bahasa diisi dengan lomba-lomba. Lomba untuk tingkat SD yaitu menulis surat pribadi dan mendongeng. Untuk tingkat SMP yaitu berpidato. Sementara itu untuk tingkat SMA yaitu Drama, “Dan kemarin sudah dilaksanakan lomba untuk tingkat SMA dan umum yaitu lomba baca puisi” ujar Jaki Yudin selaku Sie. Dokumetasi. “Antusiasme mahasiswa dalam menghadapi acara bulan bahasa ini lumayan aktif berperan, terutama dalam lomba baca puisi, dan Insya Allah kami tekankan untuk mahasiswa tingkat satu dan dua untuk wajib mengikuti seminar” tambahnya.

Masing-masing lomba berbeda-beda biaya pendaftarannya, untuk menulis surat pribadi, mendongeng, berpidato dan seminar yaitu Rp.30.000,00 sedangkan untuk drama yaitu Rp.85.000,00, “Hari sabtu ada seminar, dan sekaligus penutupan dari rangkaian acara bulan bahasa” tutupnya.

Senin, 23 November 2015

Cinta Alam Hanyalah Wacana

Fotografi-Setaranews.com– Pada kenyataannya tak semua orang peduli terhadap lingkungan sekitar. Sungai yang lebih terlihat seperti got ini terletak di samping Universitas Swadaya Gunung Jati. Air yang  hitam dan eceng yang tidak terurus. Sungai yang sudah tidak layak ini dibiarkan begitu saja, tidak berfungsi seperti sungai pada umumnya.

Jorok, Sampah Berserakan di Perumahan Elit

Fotografi- Setaranews.com– Kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan masih jauh dari yang diharapkan. Kondisi perumahan elit yang terletak  di samping kiri Universitas Swadaya Gunung Jati ini sangat memperihatinkan. Perumahan tersebut  tampak bersih dari luar, namun terlihat sangat jorok di dalam. Sampah-sampah dibuang seenaknya saja.

Sabtu, 21 November 2015

UKM Seni dan Budaya Buka Pendaftaran Calon Anggota Baru

Unswagati, Setaranews.com- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni dan Budaya Universitas Swadaya Gunung Jati membuka pendaftaran bagi mahasiswa Unswagati yang ingin bergabung bersama UKM Seni dan Budaya sejak tanggal 09-23 Desember 2015. Sampai dengan hari Rabu kemarin (18/11) tercatat sekitar 70 mahasiswa yang mendaftar. Adapun teknis pendaftarannya yaitu mahasiswa hanya datang ke sekretariatan UKM Seni dan Budaya untuk mengisi formulir dengan membawa persyaratan pas foto ukuran 3x4 sebanyak satu lembar sebagai pelengkap administrasi.

Kriteria bagi calon anggota yang akan diterima sebagai anggota baru UKM Seni dan Budaya yaitu 30% bakat, 20% pengalaman, dan 50% motivasi. Dari banyaknya mahasiswa yang mendaftar akan diadakan seleksi yaitu unjuk bakat dan pendidikan dasar hingga akhirnya akan dipilih 100 mahasiswa yang lolos menjadi anggota baru UKM Seni dan Budaya.

Tahun ini antusiasme mahasiswa baru untuk bergabung bersama UKM Seni dan Budaya berkurang dibandingkan tahun sebelumnya. Usaha-usaha yang dilakukan untuk menarik minat mahasiswa baru dengan cara publikasi melalui media sosial dan pemasangan pamflet di setiap kampus, “Selain melalui media sosial dan memasang pamflet, awalnya kita ingin membuka stand pendaftaran di tiga kampus namun karena beberapa kendala akhirnya kita hanya buka di sekre saja.” ujar Khory selaku koordinator pendaftaran.

Sebelum pendaftaran dibuka sudah banyak mahasiswa baru yang mendaftar, namun dikarenakan padatnya agenda UKM Seni dan Budaya, maka secara teknis hanya melakukan pendataan sementara bagi mahasiswa yang mendaftar, “Sebenarnya sebelum dibuka sudah banyak yang daftar, tapi saat itu kami belum menyediakan formulir jadi kami hanya mendata nama dan contact person saja, setelah dibuka hari senin, kami menginformasikan bahwa bagi yang mendaftar diharapkan datang ke sekre untuk mengisi formulir.” tambahnya.

Rabu, 18 November 2015

Resmi Dilantik, DPM-U Siap Laksanakan Program Kerja

Unswagati, Setaranews.com- Tujuh Mahasiswa yang telah resmi dilantik menjadi anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon pada Rabu (18/11) pukul 09.30 di Aula DANDENPOM III Cirebon telah mendapatkan porsi jabatannya masing-masing di DPM-U. Pembagian jabatan ini telah dilaksanakan sebulan sebelum pelantikan dihelat dengan menggunakan musyawarah mufakat. Struktur organisasi DPM-U sendiri dibentuk tanpa campur tangan Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa (PPUM) yang hanya ikut andil sekadar menjadi fasilitator atau penengah dari anggota DPM-U yang didelegasikan dari partai Persaudaraan dan partai Pendidikan, selebihnya anggota DPM-U melakukan diskusi internal sendiri dalam penempatan jabatannya.

Ketua DPM-U terpilih adalah Putra Nuzul dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dengan dibantu Sekretaris Jendral, Bendahara dan Komisi-komisi yang ada. Dalam pembagian komisi sendiri, terdapat empat komisi yaitu komisi A (legislasi) yang bertugas merancang rumusan-rumusan yang akan menjadi dasar-dasar, komisi B (pengawasan) yang bertugas mengawasi kebijakan dan peraturan yang berlaku termasuk budgeting (anggaran), komisi C (aspirasi dan riset) yang bertugas menampung aspirasi mahasiwa yang menjadi referensi dalam pembentukan Peraturan Organisasi Kemahasiswaan (POK) dan yang terakhir adalah komisi D (Humas) dengan tugasnya untuk membuka hubungan ke semua organisasi mahasiswa.

Dengan pembagian tugas yang telah jelas ini, Putra telah merancang Program kerja jangka dekat yang akan dilakukan oleh DPM-U, “Program kerja jangka dekat kami adalah menentukan AD/ART karena AD/ART merupakan landasan organisasi setelah itu adalah rapat per komisi agar terjalin koordinasi yang baik, lalu akan ada rapat koordinasi dengan BEM untuk program kerja dan setelah itu pembentukan POK.” jelasnya.

DPM-U dilantik, Presma Taruh Harapan Besar

Unswagati, Setaranews.com- Dengan dilantiknya anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon pada Rabu (18/11), Ihsan Amala selaku Presiden Mahasiswa Unswagati yang ditemui SetaraNews.com ketika menghadiri acara pelantikan DPM-U di Aula DANDENPOM III Cirebon menyampaikan ucapan selamatnya kepada anggota DPM-U yang telah dilantik. Ihsan berharap agar DPM-U dapat memperkuat kesolidan dalam organisasi kemahasiswaan yang ada di Unswagati, “Sebelumnya saya mengucapkan selamat kepada kawan-kawan yang telah dilantik, harapannya agar kita bisa sama-sama membentuk tim yang solid dalam organisasi kemahasiswaan di Unswagati yang bersinergi untuk kepentingan mahasiswa, lembaga dan masyarakat luas.” ujar mahasiswa jurusan Manajemen ini.

Sesuai dengan tugas dari DPM-U sebagai legislasi yaitu legislatting (membuat aturan), controlling (mengawasi pelaksanaan anggaran dan tugas lainnya) dan budgetting (mengesahkan dan mengkritisi anggaran belanja), Ihsan juga menegaskan agar tugas-tugas tersebut dapat dilaksanakan dengan baik demi kepentingan mahasiswa, “Tugas Legislasi yang mencakup legislating, controlling, dan budgeting agar dilaksanakan sebaik mungkin oleh DPM-U untuk mahasiswa.” tutupnya.

Sedikit yang Hadir, Pelantikan DPM-U Berjalan Lancar

Unswagati, Setaranews.com- Pelantikan Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon (DPM-U) yang dilaksanakan Rabu (18/11) pada 09.30 berjalan dengan lancar. Acara ini sempat mengalami kemunduran waktu beberapa kali dalam pelaksanaannya karena beberapa hal, akhirnya pelantikan DPM-U ini selesai dilakukan. Meski acara terlambat hingga satu setengah jam dari jadwal yang telah ditentukan namun hal tersebut tidak mengurangi ketertiban acara sampai penutupannya.

Acara yang dihelat di Aula DANDENPOM III Cirebon ini dihadiri oleh Rektor Unswagati dan beberapa staf lainnya serta tamu undangan. Berdasarkan dari daftar tamu undangan tercatat hanya 25 orang yang menghadiri acara tersebut, padahal undangan telah disebar sebanyak lebih dari 50 surat yang masuk ke jajaran rektorat, staff kampus dan organisasi mahasiswa Unswagati, “Kalau kehadiran sih mau bagaimana lagi ya toh itu antusiasme mereka sendiri, karena sebenarnya kita telah menyediakan semuanya.” ujar Rais selaku koordinator penanggung jawab Pelantikan DPM-U.

Setelah dilantiknya 7 mahasiswa yang menjadi anggota DPM-U ini, Rais berharap agar kinerjanya dapat lebih baik lagi, “Ya semoga kinerja mereka di Dewan Perwakilan Mahasisa tingkat Universitas ini lebih baik lagi dari yang sebelumnya.” tutup mahasiswa jurusan Akuntansi tersebut.

Selasa, 17 November 2015

Sempat Mundur, Pelantikan DPM-U Akhirnya Diadakan Besok

Unswagati, Setaranews.com- Pelantikan Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati (DPM-U) akan diadakan besok, Rabu (18/11). Acara yang sempat mundur dilaksanakan akibat beberapa kendala salah satunya ketidakhadiran Rektor tersebut akhirnya dipastikan dapat terlaksana dengan diterimanya surat undangan dari Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa (PPUM) kepada Lembaga Pers Mahasiswa Setara yang merupakan salah satu Organisasi Mahasiwa (Ormawa) di Unswagati yang diundang untuk menghadiri acara tersebut.

Acara yang rencananya akan dihadiri oleh jajaran Rektorat, Seluruh Kepala Badan, Lembaga dan Satuan yang ada di Unswagati, Direktur Pasca Sarjana, Seluruh Dekan dan Wakil Dekan III Fakultas serta seluruh Ormawa Unswagati ini dijadwalkan mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai. Pelantikan DPM-U merupakan bagian dari agenda Pemilihan Raya yang diselenggarakan oleh PPUM ini bertempat di Aula DANDENPOM III Cirebon.

Anggota yang dilantik menjadi DPM-U sendiri diusung oleh dua partai yang sempat bertarung di Pemira. Dua partai tersebut mendapatkan porsi yang berbeda dalam mengusungkan anggotanya sesuai dengan hasil perolehan suara. Partai Persaudaraan yang keluar sebagai pemenang mendapatkan kursi dengan proposisi sebanyak 60% dan Partai Pendidikan sebanyak 40% dari jumlah anggota DPM-U.

Sabtu, 14 November 2015

Kota Cirebon Raih Penghargaan Smart City

Jakarta, SetaraNews.com – Dalam perhelatan Indonesian Smart Nation Award (ISNA) 2015 yang diselenggarakan oleh City Asia di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan Oktober silam, Kota Cirebon mendapatkan penghargaan sebagai smart region.
Seperti yang dilansir dari laman pikiran-rakyat.com, Jawa Barat (Jabar) mendapatkan anugrah penghargaan sebagai Smart Ragion dalam kategori Provinsi besar mengalahkan Jakarta. Tidak hanya itu, 5 Kabupaten/Kota di Jabar pun menyabet penghargaan Smart City diantarnya Kabupaten Bogor, Kota Cimahi dan Kota Cirebon.

Dari seluruh Provinsi, Kabupaten dan Kota yang berada di Indonesia, pada saat ajang ISNA 2015 tersebut dipilih 45 daerah yang mendapat pengahargaan Smart Ragion, Kota Cirebon masuk didalamnya. Dikatakan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan yang dilansir dari metrotvnews.com Komitmen Jawa Barat terkait dengan kelembagaannya, regulasinya, dan implementasinya yang sudah cukup bagus. Contohnya dalam pengganggaran, semenjak awal sudah e-Budgeting, sehingga kita sudah tidak manual.

“Kemudian tendering, juga sudah menggunakan IT, bahkan kita paling lama. Kalau tempat yang lain baru dimulai 2012, sementara Jabar sudah sejak 2009 yang lalu," kata Ahmad Heryawan.

Penghargaan yang dirain oleh Jabar beserta daerah – daerah yang berada pada teritorial Jabar sesuai dengan konsep yang ingin selalu dikembangkan oleh Pemprov Jabar yaitu West Java Cyber Province.

“Penghargaan ini menandakan kesiapan Jawa Barat menghadapi era pemerintahan berbasis teknologi informasi komunikasi (TIK),” ujar Kepala Dinas Komunikasi Informatika (Diskominfo) Jawa Barat Dudi Sudradjat Abdurachim.

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck: Film Megah yang Memiliki Akhir Cerita Pasaran

Pernah dengar nama Hayati dan Zainuddin? Keduanya adalah nama tokoh utama dalam novel best-seller karya Buya Hamka yaitu Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang kemudian diadaptasi menjadi sebuah film. Diperankan oleh Herjunot Ali sebagai Zainuddin, Pevita Pearce sebagai Hayati dan Reza Rahadian sebagai Aziz. Film ini berkisah mengenai Hayati dan Zainuddin yang saling jatuh cinta tapi tidak dapat bersatu karena latar belakang sosial yang berbeda.  Atas paksaan keluarganya Hayati menikah dengan seorang laki-laki kaya yang lebih terpandang bernama Aziz. Zainuddin yang kecewa memutuskan merantau ke tanah Jawa untuk berjuang lebih keras hingga menjadi seorang penulis terkenal yang karya-karyanya diakui seluruh Nusantara. Ditengah gelimang harta dan ketenarannya dalam sebuah pertunjukan opera, Zainuddin kembali bertemu Hayati, kali ini bersama Aziz, suaminya. Suatu hari Aziz bangkrut lalu meminta bantuan pada Zainuddin dengan kerendahan hati Zainuddin membantu Aziz dan Hayati, termasuk menampung mereka dirumahnya. Aziz yang telah merasa gagal dalam hidupnya memilih bunuh diri. Pada akhirnya, kisah cinta Zainuddin dan Hayati menemui ujian terberatnya. Hayati pulang ke kampung halamannya dengan menaiki kapal Van der Wijck. Di tengah-tengah perjalanan, kapal yang dinaiki Hayati tenggelam. Sebelum kapal tenggelam, Zainuddin mengetahui bahwa Hayati sebetulnya masih mencintainya.

Mengambil setting di tahun 30-an, tim dari Soraya Intercine Films telah mampu memperlihatkan pada penonton gambaran tahun tersebut yang ternyata amat indah, klasik dan megah. Wajar bila digadang-gadang film ini menghabiskan biaya produksi yang amat tinggi. Bayangkan saja tim produksi harus menyesuaikan keadaan ditahun 30-an, dari mulai busana, properti dan replika kapal Van Der Wijck yang hanya ada di Belanda. Banyak pengamat film awam yang menyebut bahwa film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck mirip Titanic, tapi bagi penulis kedua film tersebut tidak memiliki keterkaitan. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck melakukan pengambilan setting di berbagai tempat termasuk pulau Sumatra dan Jawa, rentetan peristiwa pun terjadi jauh sebelum keberangkatan kapal Van Der Wijck, puncaknya Hayati menaiki kapal Belanda terbesar yang pernah dibuat tersebut, dalam perjalanan pulang ke Batipuh, kampung halamannya sedangkan Titanic melakukan pengambilan setting lebih banyak di kapal dan rentetan peristiwa pun terjadi didalam kapal.

Tatanan film ini begitu klasik dan megah, dari mulai musik sampai pengambilan gambar yang eksotis. Adegan yang paling penulis suka adalah saat Hayati tenggelam di dalam lautan lalu masih sempat menatap foto Zainuddin yang lepas dari genggamannya dengan backsound suara Hayati tentang isi surat perpisahannya yang sendu untuk Zainuddin. Terasa begitu manis, cantik dan dramatis. Sepintas seperti melihat satu film Hollywood yang berkelas tapi yang membedakan adalah bagaimana jalan ceritanya disuguhkan. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck terlalu banyak memasukkan adegan tidak penting, seperti beberapa adegan humor yang terkesan dipaksakan. Seharusnya untuk film romance yang penuh tragedy kurang tepat bila memasukkan unsur humor didalamnya. Emosi yang terbangun menjadi tidak sempurna. Lalu, di beberapa bagian, bagi penulis akting Herjunot terkesan berlebihan (lebay), misalnya dalam adegan menangis, sehingga menjadi lucu, bukannya membuat penonton terharu malah tertawa. Begitupun dengan akting Pevita, di beberapa bagian sedikit datar sehingga penonton tidak bisa merasakan emosinya. Di sini yang patut diapresiasi adalah akting Reza Rahadian yang memerankan tokoh antagonis begitu apik.

Terpampang jelas film ini dibuat tidak semata untuk mengapresiasi sebuah karya sastra besar Indonesia, tetapi juga meraih keuntungan dengan mengikuti selera pasar, membuat akhir-cerita bahagia yang malah jadinya seperti dipaksakan. Hayati memang meninggal dunia, Zainuddin bersedih lalu (lagi-lagi) memilih bangkit dari kesedihannya dan membangun sebuah panti asuhan yang diberi nama “Hayati” di rumah super-besarnya. Jauh berbeda seperti apa yang dikisahkan di dalam novel, setahun setelah kepergian Hayati, Zainuddin sakit lalu meninggal dunia karena amat bersedih kehilangan semangat hidupnya. Akhir cerita, di dalam film sebenarnya memiliki makna mendalam, mengingatkan kita sebesar apapun kesedihan yang dihadapi, kita harus bangkit, karena kejatuhanmu bukanlah awal dari kesedihanmu tapi awal dari kebangkitanmu. Tetapi dalam menerapkannya atau mengekspresikannya Zainuddin terlihat terlalu baik-baik saja untuk ukuran tokoh laki-laki melankolis, dua kali kehilangan Hayati, perempuan yang amat dicintainya, yang terakhir dalam konteks benar-benar kehilangan, tidak akan bisa kembali lagi. Penulis sendiri lebih suka akhir-cerita didalam novel, lebih selaras dan berkelas. (Fiqih Dwi)

Parkir di Pinggir Jalan, Keamanan Dipertanyakan

Unswagati, Setaranews.com- Sudah menjadi pemandangan yang biasa bila di pinggir jalan depan kampus Universitas Swadaya Gunung Jati penuh dengan kendaraan seperti motor dan mobil. Hal ini terjadi di setiap kampus Unswagati, baik kampus 1, kampus 2 maupun kampus 3.

Alasan mahasiswa parkir di pinggir jalan yaitu karena praktis meskipun mereka paham betul keamanan tidak terjamin, “Karena praktis tidak usah parkir ke belakang kalo pas kuliah ruangannya di depan, akan tetapi jika parkir di pinggir jalan keamanannya belum terjamin, sama sekali tidak aman” ujar Zaki Yudin Mahasiswa FKIP saat ditemu Setaranews.

Tidak sedikit mahasiswa yang memilih parkir di pinggir jalan ketimbang parkir di tempat yang disediakan oleh pihak Universitas walaupun dengan resiko yang sangat besar, “Soalnya lebih deket aja kalau parkir di pinggir jalan, terus juga biar jalan pulangnya bareng sama temen-temen, kalau masalah khawatir tidak ya sebenarnya sih khawatir, cuma yakin saja tidak ada apa-apa” jelas Nizha Ununi mahasiswa tingkat 2 FKIP.

Dengan berbagai alasan yang berbeda-beda seperti sudah menjadi hal yang sepele jika di pinggir jalan penuh dengan kendaraan mahasiswa, “Soalnya kadang parkiran yang di dalam penuh, waktu dulu sih keamanannya kurang, tetapi pas sekarang saja ada penjaga parkirnya, tapi nyesekin jalan” ujar Bayu mahasiswa Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia.

Selasa, 10 November 2015

Keluarga Mahasiswa Unswagati Telah Kirimkan Dana Untuk Korban Asap

Unswagati, Setaranews.com – Keluarga mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati telah mengirimkan dana untuk korban asap di Sumatera dan Kalimantan kemarin (9/11). Dana yang terkumpul sejumlah Rp. 2.928.500,00  didapat pada saat acara refleksi sumpah pemuda yang dilaksanakan pada 28 Oktober 2015.

Dana  diperoleh dari kampus utama, kampus 2, dan kampus 3 unswagati, “kampus unswagati ada 3 dibagi, ada yang di kampus utama ada yang di kampus 2 dan yang di kampus 3 sehingga total yang terkumpul sampai malam hari Rp. 2.928.500,00” ujar Jaka selaku anggota keluarga mahasiswa yang mengirim dana.

Dana tersebut dikirim melalui Muhammad Ihsan Aziz, beliau selaku relawan dari Makasar yang akan pergi langsung ke tempat bencana.
Dalam pengirimannya Jaka tidak mengirimkan sesuai jumlah yang terkumpul, melainkan mengirim dengan jumlah Rp. 2.920.000,00. Hal ini dikarenakan bank tidak menerima uang dengan pecahan lima ratus rupiah, jadi sisa Rp.8.500,00 diberikan kepada pengemis di pinggir jalan.

Minggu, 08 November 2015

Ternyata Pecinta Alam yang Tersambar Petir di Ipukan Binaan Mapala Gunati

Kuningan-setaranews.com Kabar duka datang dari bumi perkemahan Ipukan Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Sabtu siang (7/11) sebanyak tujuh orang tersambar petir di daerah yang masih masuk kawasan Palutungan tersebut. Tragisnya empat orang dinyatakan tewas.

Mereka yang dinyatakan tewas adalah siswa dan alumni SMAN 1 Jamblang yang tengah mengikuti acara pelatihan dasar yang dilaksanakan Pecinta Alam SMAN 1 Jamblang. Selain itu tiga lain yang dinyatakan selamat langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sekar Kamulyaan Ciugur Kuningan. Tiga orang yang selamat adalah dua siswa SMAN 1 Jamblang dan mahasiswa Universitas Muamadiah Cirebon yang juga tengah mengadakan acara di Ipukan.

Kabar ini juga menjadi duka bagi Mapala Gunati Unswagati. Bagaimana tidak, pecinta alam SMAN 1 Jamblang adalah binaan mapala Gunati.

“Deket banget bung, mereka sering ke Gunati. PA (Pecinta alam:red) SMAN 1 Jamblang binaan anak-anak gunati” ujar Warsono mantan ketua umum Mapala Gunati ketika ‘Setara’ hubungi via pesan singkat.

Masih dari narasumber yang sama, Mapala Gunati telah mengunjungi rumah sakit Arjawinangun untuk melayat korban tewas.

“iya ini kita lagi di RSUD Arjawinangun” tandasnya

Menonton Drama Korea Sama Dengan Keliling Korea

Opini-Fenomena Gelombang Korea (Korea Wave atau istilah setempat adalah “hallyu”) istilah untuk menandai fenomena kebangkitan budaya populer korea, diantara korea wave salah satunya ada drama televisi. Mungkin saat ini drama korea tidak sepopuler tahun-tahun sebelumnya, akan tetapi Drama korea sempat mendapat perhatian khusus di hati pemirsa indonesia. Kebanyakan dari penikmat drama korea adalah umumnya kaum hawa baik remaja hingga dewasa. Ada beberapa stasiun tivi yang berlomba-lomba  menayangkan drama korea, hingga pada akhirnya hanya tersisa satu stasiun tivi yang masih tetap menayangkan drama korea hingga saat ini.

Kenapa drama korea begitu menarik? Kenapa setelah menonton drama korea kita jadi tertarik dengan budaya korea?  Dan kenapa kita jadi ingin berkeliling korea? Mungkin pertanyaan ini sama halnya dengan pemirsa yang pernah menonton drama korea. Karena penulis pernah bertukar cerita, dengan teman yang pernah menonton drama ia pun memiliki pertanyaan yang sama.

Bisa dikatakan jika Drama korea tak hanya sekedar industri pembuatan sinema semata. Lebih dari itu, drama korea tak terlepas dari kebangkitan ekonomi dan budaya korea selatan.

Pemerintah pun ikut andil dalam kemajuan industri hiburan di korea, dengan cara mendukung dan membantu pembangun industri . Serta menjadikan industri ini sebagai sarana untuk mempromosikan kebudayaan korea terhadap khalayak banyak.

Tak heran jika drama korea selalu mengajak kita mengenal budaya korea. Baik nilai-nilai yang dianut, seperti hormat terhadap yang orang lebih tua. Hingga makanan tradisional, siapa yang tak tau kimchi? Setiap adegan makan-makan pasti mereka makan-makanan khas korea tersebut. sadar atau tidak pasti yang menonton ingin mencoba makanan tersebut.

Dalam pembuatan drama korea selalu memakai latar belakang tempat wisata. Baik tempat wisata alam seperti nami island latar belakang drama winter sonata, Wisata bersejarah seperti daejanggeum theme park latar belakang jewl in the palace, dan ada juga kompleks perkampungan tiruan seperti Petite France latar belakang Secret Garden.

Dalam drama korea kita mengenal karakter bangsa tersebut, mereka mempunyai rasa cinta terhadap negara hingga kerja keras yang begitu hebat, ini bisa dilihat dari berbagai drama contohnya drama musikal dream high. Dalam drama tersebut terlihat sekali para siswa yang berlatih musik dengan keras. Dari drama lainnya school 2015, seorang siswa yang jago renang tahu jika tidak latihan sehari, maka ia tidak akan menang dalam perlombaan.

Nyatanya jam sekolah remaja korea dari pagi hingga sore (08:00-18:00), belum lagi mereka diharuskan mengikuti les. Untuk bisa memasuki perguruan tinggi adalah suatu kebanggaan dan serta tidak mudah diperoleh. Maka dari itu dalam drama korea pelajar SMA mati-matian belajar demi bisa lulus ujian dan masuk keperguruan tinggi.

Dalam drama korea juga terdapat pesan moral yang ingin disampaikan kepada penonton, intinya kerja keras akan membuahkan hasil entah soal cinta, karir ataupun sekolah. Karena kerja keras tidak akan mengecewakan, karena sesuatu yang didapatkan harus selalu dengan kerja keras.

Keunggulan lain dari drama korea adalah selalu kreatif dan inspiratif dalam setiap adengan dan dialog yang ditampilkan. Bahkan bebarapa dari kalimat dialog bisa dijadikan motivasi.

Penjiwaan akting para pemain nya pun perlu acungi jempol. Setiap drama korea selalu dikemas dengan apik oleh sang sutradara hingga tidak menimbulkan kesan bosan bagi pemirsa. Episode drama korea pun tidak terlalu panjang serta jalan ceritanya pun tidak monoton. Tak bisa dipungkiri jika para pemain drama korea memiliki wajah yang begitu cantik dan tampan, serta memiliki kulit yang begitu putih.

Sinetron indonesia bisa belajar banyak dari drama korea diantaranya dari sisi teknis, strategi pemasaran, manajemen hingga etos kerja para pekerja seni.

Cara pemerintah korea memberi dukungan terhadap industri hiburan perlu di contoh oleh pemerintah indonesia, serta menjadikan industri hiburan di negri kita sebagai sarana memperkenalkan kebudayaan dalam negri bukan hanya kepada masyarakat dunia akan tetapi kepada warga negara sendiri.

Meski korea selatan dan korea utara masih dalam suasana perang, tapi korea selatan bisa memproduksi drama-drama yang mampu memperkenalkan kebudayaan korea selatan, bagaimana dengan indonesia? Apa kabar sinetron indonesia saat ini? Setidaknya sinetron indonesia bisa mencontoh drama korea dalam mempromosikan budaya, Semoga industri sinema di negara kita, bisa mengalami perubahan menjadi yang lebih baik, dan lebih mengutamakan kekuatan cerita dibandingkan mementingkan jumlah episode.

Penulis adalah Dinda A.Lestari

Mahasiswa Tingkat Tiga Ilmu Komunikasi

 

 

 

 

Jumat, 06 November 2015

Dana Kemahasiwaan Disamaratakan

Unswagati, Setaranews.com- Dana kemahasiswaan atau dana bagi Organisasi Mahasiswa (Ormawa) sudah turun. Seperti yang diutarakan oleh Dudung Hidayat, SH, MH, pada Selasa (03/11), “Dana kemahasiswaan sudah turun, tapi sosialisasi mengenai berapa nilainya perunit kegiatan mahasiswa itu nanti akan kita sampaikan, untuk tahun sekarang ada kenaikan walaupun kenaikannya tidak sebagaimana yang diharapkan oleh para mahasiswa juga oleh saya, saya juga minta kenaikannya agak besar karena banyak kegiatan kemahasiswaan yang tidak tercover, tetapi walaupun seperti itu alhamdulillah ada kenaikan dari tahun kemarin” ujarnya.

Dana tersebut sudah lama turun melalui rapat kerja Universitas dan telah ditetapkan sekitar dua bulan yang lalu. Selain itu sudah mendapat Surat Keputusan (SK) oleh yayasan, “usulan saya sih besar tapi pada akhirnya dikabulkannya sekian itu kan sudah berbagai pertimbangan bukan hanya Universitas saja, tetapi juga dari yayasan dengan melihat aspek keuangan lembaga juga” tambahnya.

Pada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun sekarang dana setiap ormawa disamakan, “setiap ormawa mendapat dana yang sama termasuk UKM olahraga yang terdiri dari beberapa divisi juga disamakan agar tidak menimbulkan kecemburuan adapun karena ada kegiatan-kegiatan lain ada stimulan misalnya seperti penggunaan lapangan karena kita belum punya fasilitas maka kita akan bantu walaupun tidak full seperti tahun kemarin"  tambahnya.

Inilah Sebab Terjadinya Kabut Asap

Setaranews.com – (05/11) Kabut asap yang melanda sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan sudah menjadi perbincangan serius sejak bulan Agustus lalu. Bencana asap di Kalimantan dan sumatera merupakan bencana alam namun bencana ini terjadi karena beberapa faktor seperti faktor iklim dan faktor manusia yang disebabkan oleh kekeringan yang berkepanjangan serta perusahaan-perusahaan  yang berkepentingan dengan cara membakar hutan agar lebih mudah membasmi gambut.

Lahan yang sudah gundul dijadikan perkebunan seperti perkebunan sawit dan perkebunan karet. Akibat penegakan hukum yang rendah maka pelaku-pelaku (red:pengusaha perkebunan) dengan sendirinya me-legal kan pembakaran hutan guna membasmi gambut karena dengan cara membakar lebih mudah dan lebih menekan biaya operasional. Namun, dampak yang terjadi adalah kabut asap yang tebal hingga mengganggu pernapasan warga sekitar. Banyak yang mengecam aksi pembakaran hutan ini salah satunya adalah Ahmad Faqih selaku dekan Fakultas Pertanian, “untuk perusahaan- perusahaan yang menjadi dalang diberi sanksi dicabut izin usaha dan oknum dipenjarakan karena sudah ada UUD tentang  perusakan lingkungan terlihat kebanyakan dari perusahaan asing dari perkebunan karet dan sawit" ujarnya.

Hal senada pun diungkapkan oleh salah satu mahasiswa pertanian yang mengatakan bahwa pelaku seharusnya mendapat sanksi. Bila pelaku adalah perusahaan maka sanksi yang diberikan adalah mencabut izin usahanya, sementara itu bila pelaku adalah perorangan maka sanksi yang diberikan yaitu mendapat hukuman pidana.

Untuk menanggulangi bencana  ini seharusnya setiap Negara berkontribusi dalam mengurangi dampak kabut asap bahkan mengurangi kebakaran hutan yang terjadi, “seharusnya ada kontribusi dari Negara penyumbang perusakan ozon, menurut hasil konverensi Negara Indonesia berkewajiban mengelola hutan tropis sebagai paru-paru dunia, maka jika sesuatu terjadi pada hutan di Indonesia maka Negara lain harus berkontribusi dalam menangani masalah ini” lanjut Ahmad Faqih selaku dekan Fakultas Pertanian.

Opini : Ironi Tradisi Bagi Mahasiswa Baru

Penyambutan bagi mahasiswa baru di setiap Perguruan Tinggi menjadi agenda rutin setiap pergantian tahun ajaran, dengan mahasiswa baru sebagai peserta dan para pendahulu (baca:senior) sebagai panitia pelaksana kegiatannya. Tradisi tahunan seperti ini mengandung unsur kenangan dan pengalaman tersendiri baik bagi pelaksana maupun bagi peserta menurut tahun angkatannya.

Tradisi tahunan yang dilakukan di Perguruan Tinggi tempat penulis menuntut ilmu (Unswagati-Cirebon) ini bertajuk Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di mulai dari tingkatan Universitas hingga tingkatan Fakultas. Tradisi ini sebagai langkah untuk mengenalkan mahasiswa baru kepada kehidupan yang ada di kampusnya.

Kemudian setelah melalui tahapan PKKMB tingkat Fakultas, penulis masih harus melewati tahap tradisi selanjutnya, yakni tradisi yang bertajuk Kemah Bhakti bagi Mahasiswa. Tradisi seperti ini bertujuan untuk mengajarkan mahasiswa baru kepada lingkup kompetensi dan bidang Fakultasnya masing-masing, dengan konsep bakti sosial dalam rangka mewujudkan mahasiswa yang peka terhadap permasalahan yang ada di masyarakat dan dapat mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, pengabdian).

Penulis merupakan salah satu peserta dari Kemah Bakti bagi Mahasiswa salah satu Fakultas di Unswagati yang baru saja terlaksana. Kegiatan yang bertajuk “bakti sosial” tersebut seakan jauh dari maksud dan tujuannya, Seakan peserta turun ke masyarakat hanya formalitas semata. Tidak ada maksud dari penulis untuk mengungkit kekurangan suatu kegiatan yang sudah dilakukan dengan persiapan yang maksimal, karena ketika suatu kegiatan tidak adanya kesempurnaan semata-mata karena keterbatasan yang memang tidak bisa dihindari. Akan tetapi yang penulis sayangkan dalam kegiatan yang memang rutin dilakukan tersebut masih saja ada adegan perpeloncoan yang dilakukan oleh pendahulu (baca:senior) dan tamu yang terdiri dari mahasiswa non semester dan alumni Fakultas Kami serta beberapa tamu yang berasal dari luar Fakultas kami (data menurut panitia pelaksana).

Kegiatan perpeloncoan tersebut dilakukan sebagai syarat untuk mendapatkan jas almamater, padahal jas almamater merupakan hak kami sebagai mahasiswa baru ketika sudah diterima sebagai mahasiswa di Universitas ini. Maka sudah seharusnya untuk mendapatkannya pun tidak harus dengan cara yang sedemikian rupa menyiksa kami. Kegiatan perpeloncoan ini dengan skenario yang sedemikian rupa dikonsepkan, pada malam terakhir kegiatan. Mulai dari tengah malam kami dikumpulkan dan dibentak-bentak kemudian dicari-cari kesalahan kami, hingga keliling hutan sampai pagi. Pada saat keliling hutan, kami diberikan beberapa materi dan sedikit dikerjai oleh oknum. Alasan perpeloncoan tersebut disampaikan untuk membentuk karakter dan mental kami, karakter yang seperti apa dan mental yang bagaimana ?.

Dewasa ini masih banyak cara yang dapat dilakukan kalau ranahnya untuk mendidik, tidak harus dengan cara mengintimidasi psikologi kami, karena penulis yakini cara seperti itu sudah menjadi budaya dan kami hanya pelampiasan dan korban tradisi semata. Ayolah kita lakukan budaya “jangan membenarkan kebiasaan akan tetapi membiasakan kebenaran”.

Pada perpeloncoan tersebut banyak penulis temui pula dari beberapa agen pendidik (baca:pelaku perpeloncoan) yang terdiri dari pendahulu di Fakultas kami dan tamu non Fakultas kami membentak dan mendidik dengan kondisi mulut beraroma minuman khas alkohol. Sekarang apa layak kami dididik oleh orang yang dalam kondisi pengaruh alkohol ? dan apakah pendidik tersebut merupakan orang yang terdidik ?.

Maka dari itu sangat penulis harapkan bagi generasi selanjutnya agar melakukan terobosan baru demi perubahan yang lebih baik, dengan pendidikan tanpa adanya unsur perpeloncoan. Sekarang saatnya hentikan tradisi turun temurun perpeloncoan untuk pembaharuan di lingkungan pendidikan.

(Mahasiswa Unswagati)

Kamis, 05 November 2015

Tidak Menyangka Bakal Terpilih Sebagai Ketua Umum

Unswagati, Setaranews.com – Mahasiswi ini tidak menyangka sebelumnya bahwa dirinya akan terpilih sebagai Ketua Umum UKM Seni dan Budaya, ia adalah Ade Anna Angelena, seorang Mahasiswi tingkat 2 Fakultas Ekonomi Unswagati.

Dalam pelaksanaan serah terima jabatan yang bertempat di Denpom kota Cirebon. Acara ini berlangsung dari pukul 15.00-16.30 WIB dengan dihadiri perwakilan dari berbagai tamu undangan yang terdiri dari beberapa ormawa dan pihak Rektor.

“Saya tidak menyangka, awalnya belum siap tapi sudah terpilih. Kedepannya saya berharap bisa membawa UKM Seni dan Budaya lebih baik lagi,” ujarnya kepada setaranews.com.

Sementara itu, ketua umum sebelumnya yaitu  Moh. Khory. A brharap kepengurusan selanjutnya tetap bisa menjaga nama baik organisasi dan membawanya lebih kreatif dan masih bisa berkarya dan berkesenian.

“Harapan untuk kedepannya bisa menjaga nama baik UKM Seni & Budaya, proses kreatifnya efektif, memenuhi hak anggota menghasilkan karya lebih baik lagi, dan disukai masyarakat khususnya", pungkas mahasiswa akuntansi semester 7 ini.

Adapun ketika ditanya mengenai kendala satu tahun kepengurusannya, Moh. Khory. A menuturkan bahwa SDM yang tidak mempunyai kesadaran merupakan salah satu kendala yang dihadapi pada masa kepengurusannya, alasan lainnya adalah fasilitas yang tidak memadai, juga latihan tidak normal.

“Kendala selanjutnya adalah ketika ada SK Pejabat Sementara Presiden Mahasiswa (PJs Presma) yaitu pada 5 Agustus, setelah dinonaktifkan sebagai ketua umum UKM Seni & Budaya, dua bulan terakhir ini untuk posisi ketua umum saya serahkan kepada PJs ketua umum,” tutupnya.

Presma Unswagati Terpilih Rencanakan Program Kerja Jangka Pendek

Unswagati, Setaranews.com- Unswagati kini telah memiliki Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU) yang baru atau biasa disebut Presiden Mahasiswa (Presma). Setelah dilantik oleh Universitas secara resmi dalam beberapa pekan yang lalu, tentunya saat ini sudah  menmpunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk melaksanakan amanah dan program kerja yang akan dilaksanakan.

Berikut program kerja yang akan dilaksanakan dalam jangka pendek sekitar tiga bulan kedepan seusai diwawancarai (30/10). Dalam waktu terdekat ini setelah Presma dan Wapresma sudah dilantik secara resmi,akan adakan Open Recruitment Kabinet dari seluruh Fakultas setelah itu akan diadakannya LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) bagi para anggota kabinet yang sudah terpilih dan bergerak langsung menampung aspirasi Mahasiswa yakni “Goes to BEMF”,untuk menerima aspirasi secara langsung dari Mahasiswa. Selain daripada itu akan adakan kegiatan kebersihan dan seminar.

Seperti yang ditutukan oleh selaku Ketua Presma Ihsan,”Yang terpenting komunikasi selalu ada dan berkelanjutan antar Mahasiswa dan Organisasi Mahasiswa”.Tutupnya ketika diwawancarai.

Selasa, 03 November 2015

Ciptakan Kader Baru, KBS Pertanian Dilaksanakan

Unswagati, Setaranews.com- Fakultas Pertanian Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon kembali mengadakan Kemah Bakti Sosial (KBS) yang bertempat di Bumi Perkemahan Cisurian Desa Cisantana Kecamatan Cigugur kabupaten Kuningan. Acara ini berlangsung selama tiga hari sejak Sabtu (31/10). Peserta dari kegiatan ini ialah Mahasiswa Pertanian dari tingkat I Agribisnis dan Agroteknologi yang berjumlah 107 mahasiswa.

KBS sudah menjadi agenda rutin bagi Fakultas Pertanian yang bertujuan mewujudkan mahasiswa yang menjunjung tinggi Tiga Pilar Perguruan Tinggi yakni penelitian, pendidikan, dan pengabdian.  Kegiatan berkemah ini diharapkan dapat menjalin solidaritas antar sesama. Selain itu ada pula kegiatan observasi langsung kepada petani setempat guna mengetahui secara langsung keadaan pertanian saat ini dan dapat berinteraksi dengan petani maupun lingkungan sekitar.

Seperti yang dituturkan oleh salah satu peserta KBS, Revy Agustian, ”saya senang dengan kegiatan ini, semoga apa yang telah disampaikan di sini dapat menjadi pelajaran di perkuliahan”, tuturnya. Selain itu Ketua Pelaksana KBS menuturkan,”selain kegiatan sosial, tujuan dari kegiatan ini adalah menciptakan kader-kader baru yang memiliki sikap berani, kritis dan berwawasan luas”, jelas Eka.

Minggu, 01 November 2015

Rekam Lensa : Saat Kampus Sepelekan Fasilitas Parkir

Fotografi-Setaranews.com Universitas yang disebut sebagai Universitas terbesar di Ciayumajakuning itu nyatanya masih belum bisa penuhi lahan parkir yang memadai untuk seluruh mahasiswa. dampak dari itu, Mahasiswa harus parkir di bahu jalan dengan tingkat keamanan minim