Minggu, 10 Juni 2018

Resensi Film: “Jurassic World: Fallen Kingdom”, Sensasi Ketegangan dan Emosional Dunia Dinosaurus

Judul : Jurassic World: Fallen Kingdom

Tanggal rilis : 6 Juni 2018

Sutradara : Juan Antonio Bayona

Perusahaan produksi : Universal Studios, Amblin Entertainment

Pemain : Bryce Dallas Howard (Claire), Chris Pratt (Owen), Justice Smith
(Franklin), Daniella Pineda (Zia), Rafe Spall (Mills), B.D. Wong (Dr. Henry)

Resentator : Hari Saptarengga

Setaranews.com - Dinosaurus, makhluk yang berasal dari ratusan juta tahun lalu ini memang selalu mendapatkan tempat tersendiri bagi penikmatnya. Kehidupan mereka di masa lampau memang sangat menarik untuk diikuti. Pasti asyik kan pola hidup mereka dan cukup seru ketika kita membayangkan keberadaan mereka di zaman now ini kan?

Tahun 2015 kita cukup dikejutkan lewat film pertamanya "Jurassic World" yang bisa dikatakan cukup sukses jika dilihat dari reaksi penontonnya. Kini sekuelnya pun hadir dengan judul "Jurrasic World: Fallen Kingdom" yang di sutradarai oleh Juan Antonio Bayona. Naskahnya ditulis oleh Colin Trevorrow yang menyutradarai Jurassic World. Dalam "Fallen Kingdom" ini pemain-pemain sebelumnya yang pasti sudah akrab di kalangan penonton seperti Chris Pratt, Bryce Dallas-Howard, B.D Wong dan lainnya, serta para pemain baru yang tak kalah populer di dunia perfilman.

Setting cerita di ambil tiga tahun setelah peristiwa Indominus Rex di film pertama, taman megah pun sudah ditutup dan di pulau tersebut atau kita sebut Isla Nublar berada dalam kondisi yang sangat gawat karena erupsi gunung berapi. Dr. Claire Dearing yang sebelumnya menjadi manajer Jurassic World kini mengambil alih pimpinan Dinosaurus Protection Group (DPG) mendengar kabar tersebut dan sadar masih banyak sekali dinosaurus yang ada di Isla Nublar. Blue salah satu velociraptor yang di asuh Owen Grady dari kecil pun masih hidup dan diincar olehnya. Owen Grady yang ditemani dua anggota DPG yaitu Franklin Webb, mantan teknisi IT Jurassic World dan Dr. Zia Rodriguez. Namun mereka tidak menyadari konspirasi yang terjadi dibalik program penyelamatan dinosaurus yang mereka jalani.

Sejak tahun 1993 franchise ini memang sudah melegenda, dan bagi pecinta serial ini overall cukup baik, tapi dalam segi cerita masih kurang bisa di bilang greget. Alurnya memang lebih kelam apalagi saat tim penyelamat meninggalkan Isla Nublar yang terbakar, mungkin sebagian dari kalian meneteskan air mata saat menyaksikannya. Hanya saja dalam film yang berdurasi kurang lebih 128 menit ini terbilang simpel dan klimaksnya pun mainstream. Sang antagonis mengacau lalu protagonis pun yang menumpasnya. Mungkin sensasi lain yang bisa kita nikmati adalah scene-scene menegangkan dan beberapa jumpscare-nya. Oh iya disini kalian bakal melihat Owen dan Blue semakin mesra loh.

Dari sisi audio film ini cukup mengagumkan, musiknya asik dinikmati di setiap scene, kita bisa ikut merasakan ketegangannya saat momen yang memicu adrenalin, dan penonton seperti merasa menjadi Owen dan Claire di adegan-adegan emosional. Apik deh kalo dari sisi suaranya.

Jadi film Jurassic World: Fallen Kingdom ini cocok banget deh untuk ditonton bareng keluarga, karena lewat film ini kita bisa merasakan ketegangan dan emosional yang mendalam. Seperti ikatan kuat antara Owen dan Blue, serta ketulusan Claire untuk membantu para dinosaurus yang menyentuh hati kita.

Jumat, 08 Juni 2018

Fakultas Teknik adakan Open House dan Buka Bersama

Unswagati, Setaranews.com - Tiga eloka Fakultas Teknik yakni Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan HMS (Himpunan Mahasiswa Sipil) mengadakan Open House dan Buka Puasa Bersama dengan tema "Menjalin Silaturrohim Guna Terciptanya Sinergitas, Kenyamanan, Keharmonisan di Fakultas Teknik Tercinta" pada Kamis, (7/6) di Ruangan Kelas 224 Fakultas Teknik, Kampus Utama Unswagati.

Diadakannya Open House tersebut tiga eloka Fakultas Teknik ingin memperkenalkan visi dan misi Ormawa (organisasi mahasiswa) Fakultas Teknik. Menjalin hubungan baik antara pihak Ormawa dengan pihak fakultas. Sekaligus mengungkap keluhan-keluhan yang dialami oleh mahasiswa Fakultas Teknik.

Ramadhan Abdullah Praja selaku Ketua Pelaksana acara tersebut mengatakan bahwasannya agenda seperti ini layak untuk diselenggarakan, mengingan terdapat beberapa masalah yang terjadi, khususnya di ruang lingkup fakultas.

"Salah satu permasalahan yang kerap dikeluhan oleh mahasiswa yaitu terkait kinerja dosen yang makin hari semakin tidak jelas saja, seperti sering kosongnya dosen pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), lalu dari kebijakan yang dibuat oleh jajaran dekanat yang justru mempersempit daya kritis bagi mahasiswa fakultas teknik"katanya, saat ditanya oleh setaranews.com, Kamis (7/6).

Lebih lanjut Mahasiswa yang akrab disapa Rama tersebut memberikan harapan agar acara tersebut menjadi program rutinitas yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik, "Harapannya mungkin kedepannya, semoga bisa lebih antusias lagi mahasiswa umum untuk menghadiri acara ini. Jangan hanya sekedar mengisi kuesioner lalu ketika acaranya berlangsung malah tidak hadir, dan yang terakhir mengharapkan acara ini bisa jadi program rutin tahunan,"harapnya kepada setaranews.com. (Aditya Warman).

 

Kamis, 07 Juni 2018

Puisi: Serpihan

Ohhh...
Kamu yang ku anggap sebagai serpihan ragaku
Aku tak peduli kalau itu hanya anggapan ku saja
Aku pun tak peduli ocehan manusia, jin, bahkan setan iblis sekalipun
Aku pun tak peduli anggapan dari kamu tentang diriku
Yang aku tahu inilah penganggapan ku

Inilah daya khayalku, inilah citaku, dan inilah cerminan rasaku
Rasa yang tak terikat oleh hal-hal yang bodoh tentang keterikatan pada kefanaan
Rasa yang selalu ku kejar lebih dari perjuangan sang Rahwana mengejar Sinta

Sang Majnun merindukan Laila
Ahhh...
Aku sudah tak peduli dengan gurauan tokoh fiksi penyedap bumbu dongeng dan lakon itu
Jika kau tak percaya padaku atau kau mengacuhkan aku

Tak secuil pun menggerus rasa ini
Dan ketika dunia telah selesai dalam memainkan drama sandiwaranya
Tak sedikitpun mematilan bara yang ada dalam hatiku
Lalu aku akan hidup untuk tetap menumbuhkan rasa ini
Di kehidupan selanjutnya, selanjutnya dan selanjutnya.

Penulis: Zakiyudin