Tampilkan postingan dengan label seminar nasional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label seminar nasional. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 22 April 2017

BEM Unswagati Hadirkan Guru Besar UI dalam Seminar Rangkaian Kegiatan Rakernas

Unswagati, Setaranews.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Unswagati (BEM U) yang menjadi tuan rumah Rapat Kerjasama Nasional (Rakernas) Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), menggelar seminar “Nasionalisme Ekonomi dan Ekonomi Rakyat” sebagai rangkaian kegiatan dari Rakernas kesepuluh.

Acara yang diselenggarakan pada Jumat 21 April 2017 di Convention Hall, Hotel Zamrud, menghadirkan Prof. Dr. Sri Edi Swasono yang merupakan Guru Besar Ekonomi di Universitas Indonesia (UI) sebagai pembicara. Dalam seminar tersebut, Edi Swasono menjelaskan dalam membangun ekonomi rakyat, pemerintah tentunya harus memahami kedaulatan rakyat.

Ekonomi kerakyatan yang mendasar pada nilai kerakyatan, tertuang dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 27 ayat (2) yakni tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, pasal 33 dan pasal 34 serta sila kelima Pancasila yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Tema yang diusung oleh BEM U dalam seminar kali ini masih berkaitan dengan pokok bahasan Musyawarah Nasional (Munas) BEM SI di Samarinda pada Januari 2017 silam.

“Ada pokok pembahasan, ketika di Samarinda, kebetulan fokus tentang ekonomi yang diselipi dengan pembahasan terkait BUMN. Jadi, kita ambil tema seminar secara global tentang ekonomi.” Ujar Iqbal Anand selaku Ketua Pelaksana saat ditemui oleh Setaranews.com seusai acara, Jumat (21/4).

Pada pukul 08.00 WIB, kegiatan dimulai dengan pembukaan dari Rektor Unswagati Prof. Dr. H. Rochanda Wiradinata MP lalu diskusi publik “Prospek dan Masa Depan Industri Strategis Nasional” dengan menghadirkan Rizkan Chandra, Deputi BUMN, dan Dr. H. Herman Kaheron sebagai pembicara. Dan pada pukul 13.00 WIB, seminar dimulai yang dihadiri oleh sekitar 240 peserta dari kalangan mahasiswa dan umum.

Rangkaian kegiatan Rakernas kesepuluh inipun masih akan terus berlanjut hingga 23 April mendatang.

Sabtu, 24 Desember 2016

IAI BBC Sukses Gelar Seminar Nasional

Cirebon, Setaranews.com – IAI BBC (Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon) telah berhasil menyelenggarakan acara Seminar Nasional Entrepreneurship yang bertajuk “Moslem Entrepreneur is My Way of Life” (Menuju Berkah Berlimpah) yang berlangsung pada Jumat (23/12) kemarin sejak pukul 13.00 WIB hingga selesai di Gedung Islamic Centre At-Taqwa Cirebon.

Sambutan yang berisi harapan disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Cirebon. “Harapannya, dengan adanya seminar ini semoga para peserta lebih termotivasi dan menumbuh kembangkan wirausahanya, hingga tidak melulu menjadi pegawai-pegawai, tapi mampu membuka lapangan kerja.” ungkapnya.

Kemudian, materi yang disampaikan pada Seminar Nasional Entrepreneurship ini diantaranya diisi oleh Sally Giovanny (Owner Batik Trusmi Cirebon) dan Ipho “Right” Santosa (Motivator dan Penulis). Sally berkisah tentang awal mula dirinya menginjakkan kaki ke dalam dunia wirausaha, sementara Ipho memberikan motivasi tentang wasilah kekayaan yang terdiri dari belajar, berhemat, berbisnis, berinvestasi, dan berbagi.

"Saya berharap semua peserta baik mahasiswa umum, atau golongan masyarakat, dan para tamu undangan yang hadir diantaranya para Manajer, Direktur, Jendral, dan lain-lain, mereka mampu mengaplikasikan sendiri apa yang telah disampaikan dalam materi dari Pak Ipho yaitu merubah mindset otak kiri menjadi otak kanan, mereka mau berusaha bukan hanya bekerja karena orang yang paling kaya adalah orang yang berwirausaha.” Tutur Linda selaku Ketua Pelaksana pada Setaranews.com, Jumat (23/12).

“Saya sangat senang dengan adanya Seminar Nasional ini, saya jadi mendapatkan ilmu dan pengalaman baru tentang berwirausaha, dan jadi tambah semangat ingin berwirausaha.” Pungkas salah satu peserta seminar, Vina, pada Setaranews.com.

Rupanya peserta yang hadir dalam seminar  pun diluar dugaan para panitia. Pasalnya, tiket yang disediakan kurang lebih sebanyak 500, tapi jumlah peserta yang hadir hingga lebih dari 500. Bahkan, ada peserta yang hadir dari luar kota seperti Tanggerang. (Riska)