Cirebon, SetaraNews.com - Masa Awal Bimbingan Mahasiswa Baru (MABIM) Universitas Swadaya Gunung Jati, tingkat Universitas yang dimulai tanggal 1 September 2014 kemarin, dan berakhir pada hari ini (3/9).
Berbagai pendapat dari Mahasiswa Baru mewarnai kegiatan mabim tahun. Mulai dari persyaratan dan masalah konsumsi.
“Kalau masalah konsumsi tidak enaknya di nasi, karena nasinya kering dan keras, dan aku tidak suka ayam.” tutur Puput mahasiswa baru dari Fakultas Teknik hari ini (3/9).
Persyaratan yang diajukan pihak panitia ada yang diambil lagi seperti, minuman bersoda, roti, kopi, dan buah.
“Bawa coklat batang per-gugus disuruh ngumpulin 3, dan patungannya Rp2.000,-” ujar Randi mahasiswa baru Fakultas Ekonomi.
Editor: Dinda Ayu Lestari
Rabu, 03 September 2014
Soal Tempat Mabim Univ Unswagati, Ini Kata Ketua Pelaksana
Cirebon - SetaraNews.com, Soal pemilihan Gedung The Radiant yang dijadikan tempat mahasiswa baru (Maba) Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) yang terletak di daerah Gronggong - Kabupaten Cirebon, Ketua Pelaksana masa bimbingan mahasiswa (Mabim) Bambang angkat suara.
Tempat yang belum 100% rampung itu dipilih sebab harga sewanya paling terjangkau. Bambang menyatakan sebelumnya ada dua gambaran tempat di daerah kota Cirebon yang tadinya siap dipakai. Namun, karena sedikit kendala, tempat pun dipindah ke gedung yang terletak di Kecamatan Beber tersebut.
“Tadinya ada dua gedung yang sempat hampir dijadikan gedum Mabim Univ, tapi ga jadi soalnya letaknya ga strategis soalnya pas di pusat kota, udah gitu jauh dari tempat ibadah.” Sebut Bambang hari ini (3/9).
Mengenai harga sewa gedung, Bambang juga blak-blakan menyebut angka sewa the Radiant.
“Untuk dua hari 44 juta di sini. Kalau di kota itu 30 juta baru satu hari.” Tambah Bambang.
Sebelumnya banyak maba yang menyayangkan pemilihan tempat mabim Universitas yang terlampau jauh dari kampus utama Unswagati. Seperti halnya Ahmad Fikri. Mahasiswa baru fakultas Hukum ini menyayangkan dipilihnya The Radiant sebagai tempat Mabim Universitas.
“Menurut saya tempatnya jauh, (namun) luas. Tetapi tidak ada penghijauannya. Jadi terasa panas, itu yang membuat kurang nyaman.” Ujar Fikri kemarin (2/9) kepada SetaraNews.
Tempat yang belum 100% rampung itu dipilih sebab harga sewanya paling terjangkau. Bambang menyatakan sebelumnya ada dua gambaran tempat di daerah kota Cirebon yang tadinya siap dipakai. Namun, karena sedikit kendala, tempat pun dipindah ke gedung yang terletak di Kecamatan Beber tersebut.
“Tadinya ada dua gedung yang sempat hampir dijadikan gedum Mabim Univ, tapi ga jadi soalnya letaknya ga strategis soalnya pas di pusat kota, udah gitu jauh dari tempat ibadah.” Sebut Bambang hari ini (3/9).
Mengenai harga sewa gedung, Bambang juga blak-blakan menyebut angka sewa the Radiant.
“Untuk dua hari 44 juta di sini. Kalau di kota itu 30 juta baru satu hari.” Tambah Bambang.
Sebelumnya banyak maba yang menyayangkan pemilihan tempat mabim Universitas yang terlampau jauh dari kampus utama Unswagati. Seperti halnya Ahmad Fikri. Mahasiswa baru fakultas Hukum ini menyayangkan dipilihnya The Radiant sebagai tempat Mabim Universitas.
“Menurut saya tempatnya jauh, (namun) luas. Tetapi tidak ada penghijauannya. Jadi terasa panas, itu yang membuat kurang nyaman.” Ujar Fikri kemarin (2/9) kepada SetaraNews.
Selasa, 02 September 2014
Inilah Setara News Paper Terbitan Edisi Khusus Mabim 2014
Unswagati - SetaraNews.com, Kali ini Lembaga Pers Mahasiswa (Setara) Semua Tentang Rakyat menerbitkan koran edisi khusus Masa Bimbingan Mahasiswa Baru Universitas Swadaya Gunung Jati sebanyak 500 ekslempar yang akan dibagikan kepada 2560 maba Unswagati pada esok pagi (3/9/2014).
Koran yang memiliki 4 halaman ini akan mengupas tiga berita fenomenal hasil peliputan dari awak redaksi LPM Setara selama satu tahun. Dari tiga berita tersebut, ada berita yang paling terheboh yakni mengangkat isu Chveron. Beberapa yang menjadi isu hangat sepanjang tahun lainnya seperti isu proses penegerian Unswagati yang masih panjang.
Ada beberapa tulisan menarik lainnya, yakni mengupas tentang sejarah proklamasi Indonesia di kota Cirebon yang didengungkan pada tanggal 15 Agustus 1945 lalu, dan saksi bisu tugu yang biasa kita lewati.
Ada juga beberapa paragraf yang mengupas tentang manfaat berorganisasi di kampus, seperti soft skill, wawasan, networking, dan masih banyak lainnya.
Penasaran seperti apa Setara News Paper edisi khusus Mabim kita? Download disini.
Koran yang memiliki 4 halaman ini akan mengupas tiga berita fenomenal hasil peliputan dari awak redaksi LPM Setara selama satu tahun. Dari tiga berita tersebut, ada berita yang paling terheboh yakni mengangkat isu Chveron. Beberapa yang menjadi isu hangat sepanjang tahun lainnya seperti isu proses penegerian Unswagati yang masih panjang.
Ada beberapa tulisan menarik lainnya, yakni mengupas tentang sejarah proklamasi Indonesia di kota Cirebon yang didengungkan pada tanggal 15 Agustus 1945 lalu, dan saksi bisu tugu yang biasa kita lewati.
Ada juga beberapa paragraf yang mengupas tentang manfaat berorganisasi di kampus, seperti soft skill, wawasan, networking, dan masih banyak lainnya.
Penasaran seperti apa Setara News Paper edisi khusus Mabim kita? Download disini.
Maba: Tempat Acara Mabimnya Jauh
Cirebon - SetaraNews.com, Masa awal bimbingan (Mabim) mahasiswa baru (Maba) Universitas Swadaya Gunung Jati tahun ajaran 2014-2015, pada tanggal 2-3 September 2014 yang diselenggarakan di Gedung Radiant, kawasan Gronggong, kecamatan Beber, kabupaten Cirebon dirasakan cukup jauh bagi maba.
"Menurut saya tempatnya jauh, (namun) luas. Tetapi tidak ada penghijauannya. Jadi terasa panas, itu yang membuat kurang nyaman." ujar Ahmad Fikri Maba dari Fakultas Hukum kepada SetaraNews hari ini (2/9).
Sebagian dari mereka mengeluhkan mengenai transportasi yang sulit diakses. Dalam mengatasi hal tersebut, para peserta mabim mengaku secara berkelompok menyewa angkutan kota (angkot) untuk sampai ke lokasi.
"Kami harus nyarter angkot untuk sampai ke sini (Red: Gedung The Radiant)." tambahnya.
Reporter: Tuty Andriyani
Editor: Dian Aviyanti
"Menurut saya tempatnya jauh, (namun) luas. Tetapi tidak ada penghijauannya. Jadi terasa panas, itu yang membuat kurang nyaman." ujar Ahmad Fikri Maba dari Fakultas Hukum kepada SetaraNews hari ini (2/9).
Sebagian dari mereka mengeluhkan mengenai transportasi yang sulit diakses. Dalam mengatasi hal tersebut, para peserta mabim mengaku secara berkelompok menyewa angkutan kota (angkot) untuk sampai ke lokasi.
"Kami harus nyarter angkot untuk sampai ke sini (Red: Gedung The Radiant)." tambahnya.
Reporter: Tuty Andriyani
Editor: Dian Aviyanti
Mabim Unswagati, 1 Maba Dibawa ke RS dan 50 Maba Sakit
Cirebon - SetaraNews.com, Masa bimbingan awal yang diadakan pada hari ini (2/9/2014) di Gedung The Radiant kawasan Gronggong, kecamatan Beber, kabupaten Cirebon banyak yang mengalami sakit.
Tercatat sebanyak 50 mahasiswa baru yang sakit dan telah mengalami penanganan khusus dari tim Korps Suka Rela dan Mahasiswa Pecinta Alam Unswagati, bahkan satu orang maba terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit.
Menurut anggota KSR yang di sela-sela penanganan medis kepada SetaraNews mengatakan bahwa, "Hari ini banyak yang sakit, bahkan dari pagi hari kita sudah berkali-kali pindah tempat (mengurus maba yang sakit)." ujarnya hari ini (2/9).
Dari pantauan SetaraNews saat berada di lokasi, nampak beberapa maba yang jatuh sakit dan dengan dibantu tim dari KSR dan Mapala segera dibawa ke ruang unit medis untuk penanganan yang lebih lanjut.
Reporter: Dian Aviyanti
Fotografer: Tuty Andriyani
Editor: Reyva Noviyanti
Tercatat sebanyak 50 mahasiswa baru yang sakit dan telah mengalami penanganan khusus dari tim Korps Suka Rela dan Mahasiswa Pecinta Alam Unswagati, bahkan satu orang maba terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit.
Menurut anggota KSR yang di sela-sela penanganan medis kepada SetaraNews mengatakan bahwa, "Hari ini banyak yang sakit, bahkan dari pagi hari kita sudah berkali-kali pindah tempat (mengurus maba yang sakit)." ujarnya hari ini (2/9).
Dari pantauan SetaraNews saat berada di lokasi, nampak beberapa maba yang jatuh sakit dan dengan dibantu tim dari KSR dan Mapala segera dibawa ke ruang unit medis untuk penanganan yang lebih lanjut.
Reporter: Dian Aviyanti
Fotografer: Tuty Andriyani
Editor: Reyva Noviyanti
Peserta Mabim Dikenakan Biaya, Lalu Apa Kata Maba?
Cirebon - SetaraNews.com, Mahasiswa Baru yang mengikuti bimbingan mahasiswa baru Universitas Swadaya Gunung Jati tahun 2014 yang diselenggarakan di Gedung The Radiant, Gronggong, kecamatan Beber, kabupaten Cirebon pada hari ini (2/9/2014) dikenakan iuran kepada mahasiswa baru.
Menurut panitia koordinator seksi kedisiplinan Rena, kepada SetaraNews hari ini (2/9) mengatakan bahwa, "Peserta diminta Rp50.000,- buat makan Rp20.000,- dan Rp30.000,- buat persyaratan dari pihak sponsorship." ujarnya.
Lebih lanjut pihaknya menambahkan bahwa mendapatkan informasi terbaru, bahwa peserta dikenakan Rp56.000,-. Ia pun menegaskan bahwa dirinya tidak mengetahui dengan pasti mengenai hal tersebut.
Sementara itu beberapa mahasiswa baru Unswagati kepada SetaraNews mengaku bahwa ia dikenakan biaya sebesar Rp60.000,-, dana tersebut diperuntukkan untuk pembekalan dan makan untuk para peserta mabim. Beberapa diantaranya dialokasikan untuk makan peserta dua hari dikenakan biaya Rp20.000,- untuk dua hari, sedangkan Rp36.000,- (dalam dua hari) untuk pembekalan peserta.
Menurut panitia koordinator seksi kedisiplinan Rena, kepada SetaraNews hari ini (2/9) mengatakan bahwa, "Peserta diminta Rp50.000,- buat makan Rp20.000,- dan Rp30.000,- buat persyaratan dari pihak sponsorship." ujarnya.
Lebih lanjut pihaknya menambahkan bahwa mendapatkan informasi terbaru, bahwa peserta dikenakan Rp56.000,-. Ia pun menegaskan bahwa dirinya tidak mengetahui dengan pasti mengenai hal tersebut.
Sementara itu beberapa mahasiswa baru Unswagati kepada SetaraNews mengaku bahwa ia dikenakan biaya sebesar Rp60.000,-, dana tersebut diperuntukkan untuk pembekalan dan makan untuk para peserta mabim. Beberapa diantaranya dialokasikan untuk makan peserta dua hari dikenakan biaya Rp20.000,- untuk dua hari, sedangkan Rp36.000,- (dalam dua hari) untuk pembekalan peserta.
Mabim Univ Diwarnai Kericuhan Antar Peserta dengan Sekdis
Cirebon - SetaraNews.com, Acara Masa Bimbingan Mahasiswa baru tahun 2014 yang diselenggarakan di gedung The Radiant hari ini (2/9/2014) yang berada di kawasan Gronggrong, kecamatan Beber, kabupaten Cirebon berlangsung semrawut.
Acara yang diikuti oleh maba sebanyak 2560, dari berbagai fakultas se-Universitas Swadaya Gunung Jati ini sempat terjadi kericuhan antara anggota seksi kedisiplinan dari panitia penyelenggara dengan peserta mabim pada siang tadi.
Kericuhan yang terjadi sesaat setelah jam istirahat tersebut diduga timbul akibat ada anggota sekdis yang mengatakan hal-hal yang tidak menyenangkan. Rizal dari peserta Mabim Fakultas Pertanian yang terlibat dalam kericuhan mengaku bahwa, "Salah satu panitia ada yang mengatakan goblok, ke peserta mabim cewek." ujarnya.
Ryan dari maba Fakultas Ekonomi pun membenarkan hal tersebut, "Ada yang digoblok-goblokin kami di sini." ungkapnya.
Dari pantauan SetaraNews saat berada di lokasi, beruntung kedua belah pihak berhasil direlai dan didamaikan.
Acara yang diikuti oleh maba sebanyak 2560, dari berbagai fakultas se-Universitas Swadaya Gunung Jati ini sempat terjadi kericuhan antara anggota seksi kedisiplinan dari panitia penyelenggara dengan peserta mabim pada siang tadi.
Kericuhan yang terjadi sesaat setelah jam istirahat tersebut diduga timbul akibat ada anggota sekdis yang mengatakan hal-hal yang tidak menyenangkan. Rizal dari peserta Mabim Fakultas Pertanian yang terlibat dalam kericuhan mengaku bahwa, "Salah satu panitia ada yang mengatakan goblok, ke peserta mabim cewek." ujarnya.
Ryan dari maba Fakultas Ekonomi pun membenarkan hal tersebut, "Ada yang digoblok-goblokin kami di sini." ungkapnya.
Dari pantauan SetaraNews saat berada di lokasi, beruntung kedua belah pihak berhasil direlai dan didamaikan.
Langganan:
Postingan (Atom)