Unswagati, setaranews.com – Beasiswa yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprof Jabar) disinyalir sarat unsur nepotis, dikarenakan hanya mahasiswa yang mempunyai kedekatan dengan pihak fakultas yang mendapatkannya. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) membantah jika ada unsur nepotisme dalam proses penerimaan beasiswa dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) beberapa waktu lalu.
Seperti yang dikatakan oleh Wakil Dekan (Wadek) III FISIP Khaerudin Imawan, sosialisasi beasiswa memiliki prasasyarat dan prinsip - prinsip tertenu. Ia mengklaim bahwasannya pihak fakultas telah transparan dan terbuka dalam setiap pembagian beasiswa.
“Info beasiswa ini tetap kami sosialisasikan, kami tempel di mading. Prinsipnya terbuka, transparan, yang memenuhi klasifikasi dan yang berhak akan kita usulkan tapi kan disananya juga akan diseleksi lagi.” ujar Khaerudin Imawan selaku Wakil Dekan III FISIP saat ditemui setaranews di ruangannya, Rabu (2/3).
Beasiswa Pemprov Jabar ini diperuntukan khusus untuk program studi yang telah terakreditisi B, selain itu syarat lain penerima beasiswa adalah Hafiz Qur’an. “Provinsi kan menginginkan yang Hafiz Qur’an, tapi kan susah jadi jika ada yang hafal beberapa surat, maka kita akan prioritaskan” tambahnya.
Kuota untuk penerima beasiswa Pemprov Jabar untuk FISIP adalah Sembilan orang. Tujuh untuk yang berprestasi dan dua lainnya untuk mahasiswa yang melakukan tugas akhir.
“Semuanya dari administrasi negara, untuk ilmu komunikasi tidak bisa karena masih terakreditasi C. Tapi yang belum dapat nanti bisa mengajukan lagi. Fisip tidak ada unsur nepotisme, tapi tidak tahu kalau fakultas lain” tutupnya.
Tampilkan postingan dengan label Beasiswa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Beasiswa. Tampilkan semua postingan
Senin, 07 Maret 2016
Telah Upayakan, Sosialisasi Beasiswa Belum Optimal
Unswagati, Setaranews.com- Setiap Informaso pembagian beasiswa, baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi, Daerah, ataupun pihak kampus belum tersosialisasikan kepada seluruh mahasiswa dengan optimal. Sosialisasi beasiswa baru sebatas penyebaran info lewat majalah dinding (Mading).
Seperti yang diungkapkan oleh Wakil Dekan (Wadek) III Fakultas Ekonomi (FE) Unswagati, Misbak, sosialisasi beasiswa dengan cara menempalkan informasi di mading dan meminta bantuan kepada Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dilingkungan FE.
“Sosialisasi sih dengan cara menempelkan di mading dan minta bantuan ke ormawa, tapi karena waktu untuk pengumpulan daftar beasiswa sendiri dibatasi sehingga info yang di mading tidak dapat bertahan lama tergantung waktu yang dibutuhkan,” ujar Misbak selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi ketika ditemui di ruangannya pada Jumat (4/3).
Menurutnya, Setiap fakultas dibagi kuota penerima beasiswanya berdasarkan jumlah mahasiswa di fakultas tersebut. Pembagian kuota dilakukan berdasarkan asas keadilan. Pada beasiswa Pemprov kemarin Fakultas Ekonomi dijatahi sebanyak 17 mahasiswa.
Ia menambahkan, kriteria penerima beasiswa ada beberapa jenis yaitu jalur prestasi dan mahasiswa kurang mampu. Jalur prestasi sendiri dilihat dari nilai IPK yang tertinggi dari para pendaftar sedangkan jalur lain untuk mahasiswa kurang mampu keuangannya dengan persyaratan lain berupa memberikan surat dari desa dan kecamatan masing-masing.
"IPK harus memenuhi standar, dan bagi yang kurang mampu harus melampirkan surat keterangan tidak mampu (SKTM) dari desanya masing - masing," ucapnya.
Seperti yang diungkapkan oleh Wakil Dekan (Wadek) III Fakultas Ekonomi (FE) Unswagati, Misbak, sosialisasi beasiswa dengan cara menempalkan informasi di mading dan meminta bantuan kepada Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dilingkungan FE.
“Sosialisasi sih dengan cara menempelkan di mading dan minta bantuan ke ormawa, tapi karena waktu untuk pengumpulan daftar beasiswa sendiri dibatasi sehingga info yang di mading tidak dapat bertahan lama tergantung waktu yang dibutuhkan,” ujar Misbak selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi ketika ditemui di ruangannya pada Jumat (4/3).
Menurutnya, Setiap fakultas dibagi kuota penerima beasiswanya berdasarkan jumlah mahasiswa di fakultas tersebut. Pembagian kuota dilakukan berdasarkan asas keadilan. Pada beasiswa Pemprov kemarin Fakultas Ekonomi dijatahi sebanyak 17 mahasiswa.
Ia menambahkan, kriteria penerima beasiswa ada beberapa jenis yaitu jalur prestasi dan mahasiswa kurang mampu. Jalur prestasi sendiri dilihat dari nilai IPK yang tertinggi dari para pendaftar sedangkan jalur lain untuk mahasiswa kurang mampu keuangannya dengan persyaratan lain berupa memberikan surat dari desa dan kecamatan masing-masing.
"IPK harus memenuhi standar, dan bagi yang kurang mampu harus melampirkan surat keterangan tidak mampu (SKTM) dari desanya masing - masing," ucapnya.
Langganan:
Postingan (Atom)