Unswagati, Setaranews.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik (BEM-FT) Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon menggelar Kemah Pengabdian Masyarakat (KPM) pada tanggal 5-7 Otober 2017 di Bumi Perkemahan (Buper) Cipaniis, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu agenda rutin tahunan yang kerap diselenggarakan oleh BEM-FT sebagai program khusus untuk mahasiswa baru Fakultas Teknik (FT) guna untuk membangun kesadaran sebagai mahasiswa dalam kerangka Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"Selain sebagai bentuk implementasi terhadap penelitian, pendidikan, dan pengabdian masyarakat, sya juga mengarapkan pasca program KPM ini mahasiswa fakultas teknik dapat terbangun emosional nya dan menjadi solid,"ungkap Haris Darmawan, Ketua Pelaksana kegiatan, saat ditemui setaranews.com, Minggu (08/10).
Dalam kegiatannya (KPM) terdapat salah satu rangkaian acara yang menjadi keunggulan kegiatan tersebut yaitu Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) dengan kegiatan berupa penanaman pohon, pengadaan tempat sampah untuk masyarakat sekitar, dan pembersihan sumber mata air di desa Cipaniis.
Kegiatan KPM diikuti oleh sebanyak 126 Mahasiswa baru Fakultas Teknik Unswagati Cirebon.
(Ramadhan/LPM Setara).
Tampilkan postingan dengan label P2M. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label P2M. Tampilkan semua postingan
Senin, 09 Oktober 2017
Sabtu, 24 Desember 2016
HMS Bantu Program Desa Lewat P2M
Cirebon, Setaranews.com –Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) bekerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Cirebon pada Program Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) di desa Jemaras Kidul telah selesai dilaksanakan, pada Sabtu (24/12).
Kegiatan itu bertujuan untuk membangun penyadaran masyarakat lewat penyuluhan akan pentinggnya memelihara lingkungan serta membangun bak sampah. Acara yang sebelumnya diagendakan selama 21-28 Desember 2016 ini lebih cepat selesai dari yang telah direncanakan.
Chandra selaku Ketua Pelaksana menekankan, kegiatan tersebut bukan ajang eksistensi semata. Namun kegiatan ini adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat yang juga merupakan tugas mahasiswa dalam mengimplementasikan tridharma perguruan tinggi.
"Tahun ini kita memang tidak bisa memberikan sesuai dengan yang diharapkan masyarakat, namun sejauh ini kita sudah berusaha dan seoptimal mungkin. Awalnya kita akan membangun bak sampah permanen sekitar sepuluh bak, namun karena masalah teknis yaitu tidak tersedianya lahan sehingga yang terealisasi hanya tujuh bak," ungkapnya kepada Setaranews.com saat ditemui di ruangannya.
Pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Jemaras merasa terbantu atas kedatangan mahasiswa ke desanya, membangun penyadaran akan sampah selaras dengan program Pemdes pada tahun yang akan datang.
“Minggu lalu pemerintah desa mengadakan musyawarah rencana pembangunan (musrembang), yang salah satu programnya adalah terkait sampah, dan untuk tahun depan sudah dianggarkan untuk bagaimana pengolahannya. Kami merasa terbantu akan partisipasi mahasiswa baik dalam bentuk pemikiran dan materialnya yang berupa tujuh bak sampah permanen, lima tong sampah dan satu buah gerobak sampah,” ujar Sukrama selaku Sekretaris desa Jemaras Kidul saat ditemui di ruanganya.
Program yang merupakan agenda tahunan ini telah memberikan kesempatan mahasiswa Teknik Sipil khusunya untuk berintraksi dengan masyarakat dan tujuannya mengingatkan mahasiswa akan perannya dalam mendedikasikan diri untuk mengabdi pada masyarakat.
Baca juga:

Kegiatan itu bertujuan untuk membangun penyadaran masyarakat lewat penyuluhan akan pentinggnya memelihara lingkungan serta membangun bak sampah. Acara yang sebelumnya diagendakan selama 21-28 Desember 2016 ini lebih cepat selesai dari yang telah direncanakan.
Chandra selaku Ketua Pelaksana menekankan, kegiatan tersebut bukan ajang eksistensi semata. Namun kegiatan ini adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat yang juga merupakan tugas mahasiswa dalam mengimplementasikan tridharma perguruan tinggi.
"Tahun ini kita memang tidak bisa memberikan sesuai dengan yang diharapkan masyarakat, namun sejauh ini kita sudah berusaha dan seoptimal mungkin. Awalnya kita akan membangun bak sampah permanen sekitar sepuluh bak, namun karena masalah teknis yaitu tidak tersedianya lahan sehingga yang terealisasi hanya tujuh bak," ungkapnya kepada Setaranews.com saat ditemui di ruangannya.
Pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Jemaras merasa terbantu atas kedatangan mahasiswa ke desanya, membangun penyadaran akan sampah selaras dengan program Pemdes pada tahun yang akan datang.
“Minggu lalu pemerintah desa mengadakan musyawarah rencana pembangunan (musrembang), yang salah satu programnya adalah terkait sampah, dan untuk tahun depan sudah dianggarkan untuk bagaimana pengolahannya. Kami merasa terbantu akan partisipasi mahasiswa baik dalam bentuk pemikiran dan materialnya yang berupa tujuh bak sampah permanen, lima tong sampah dan satu buah gerobak sampah,” ujar Sukrama selaku Sekretaris desa Jemaras Kidul saat ditemui di ruanganya.
Program yang merupakan agenda tahunan ini telah memberikan kesempatan mahasiswa Teknik Sipil khusunya untuk berintraksi dengan masyarakat dan tujuannya mengingatkan mahasiswa akan perannya dalam mendedikasikan diri untuk mengabdi pada masyarakat.
Baca juga:
Kamis, 15 Desember 2016
HMS Bangun Kesadaran Masyarakat Jemaras Lewat P2M
Unswagati, Setaranews.com - Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) akan mengadakan program Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) pada 21-28 Desember 2016 di Desa Jemaras, Klangenan. Program tersebut merupakan program kerja (Proker) tahunan yang rutin dilaksanakan oleh HMS.
Candra Apriyanto, Ketua Pelaksana acara tersebut mengatakan bahwasanya program P2M tersebut sebagai sosialisasi penyadaran masyarakat dan pembangunan.
"Tujuan dari kegiatan ini sebenarnya lebih kepada sosialisasi penyadaran masyarakat desa sekitar, dan juga pembangunan bak sampah, yang mana masyarakat desa setempat masih membuang sampah di sembarang tempat seperti, membuang sampah di sungai dan halaman-halaman rumah, maka dari itu kami adakan penyuluhan P2M di desa Jemaras, Klangenan." ujarnya saat ditemui setaranews.com, Kamis (15/12).
Lebih lanjut, Candra juga menambahkan pemaparannya terkait isi dalam program P2M tersebut berupa penyampaina materi-materi. "Dalam program P2M nanti, kami suguhkan juga materi-materi untuk menunjang tercapainya penyadaran terhadap masyarakat desa setempat." tambahnya.
Candra Apriyanto, Ketua Pelaksana acara tersebut mengatakan bahwasanya program P2M tersebut sebagai sosialisasi penyadaran masyarakat dan pembangunan.
"Tujuan dari kegiatan ini sebenarnya lebih kepada sosialisasi penyadaran masyarakat desa sekitar, dan juga pembangunan bak sampah, yang mana masyarakat desa setempat masih membuang sampah di sembarang tempat seperti, membuang sampah di sungai dan halaman-halaman rumah, maka dari itu kami adakan penyuluhan P2M di desa Jemaras, Klangenan." ujarnya saat ditemui setaranews.com, Kamis (15/12).
Lebih lanjut, Candra juga menambahkan pemaparannya terkait isi dalam program P2M tersebut berupa penyampaina materi-materi. "Dalam program P2M nanti, kami suguhkan juga materi-materi untuk menunjang tercapainya penyadaran terhadap masyarakat desa setempat." tambahnya.
Langganan:
Postingan (Atom)