Sabtu, 12 Januari 2013

Kementerian ESDM Prioritaskan Energi Terbarukan



Bandung  - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan, energi baru dan terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) merupakan prioritas utama yang harus dikembangkan mengingat potensi Indonesia sangat besar.

"Mengembangkan energi baru dan terbarukan merupakan prioritas utama, BBM yang digunakan untuk membangkitkan listrik semakin langka dan mahal," kata Jero Wacik saat memberikan sambutan peresmian PLTP di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang, Kabupaten Bandung, Sabtu.

Jero mengatakan, energi panas bumi di Indonesia masih belum seluruhnya dikerjakan, sementara potensi energi bersumber dari panas bumi mencapai 29.000 megawatt atau 40 persen dari total potensi panas bumi di dunia.

"Sebelumnya masih empat persen saja yang sudah dikembangkan, dari potensi 40 persen yang ada, namun sekarang sudah mulai meningkat menjadi enam persen, dan saya harap bisa terus ditingkatkan," ujar Jero.

Dengan potensi yang sangat besar tersebut, lanjut Jero, pihaknya menginginkan adanya optimalisasi dari energi baru dan terbarukan seperti energi panas bumi.

"Saya harapkan Pertamina segera mengembangkan pembangunan unit-unit yang lain baik di Kamojang maupun lokasi lain di Indonesia dan tidak perlu untuk menunggu waktu yang lama," tambah Jero.

Jero menegaskan, saat ini kebutuhan listrik terus naik, oleh karena itu tidak ada cara lain dengan mengembangkan potensi sumber energi baru dan terbarukan.

"Kalau dahulu ada hambatan terkait masalah hutan dan tarif, namun sekarang sudah terselesaikan dan diharapkan bisa terus dikembangkan," ujar Jero.

Pembangkit PLTP Kamojang Unit V yang merupakan pengembangan dari empat unit PLTP sebelumnya, akan mulai beroperasi pada tahun 2014 mendatang.

Kapasitas yang terpasang di Kamojang adalah 200MW, dan pengembangan PLTP Kamojang Unit V dan Lahendong merupakan bagian dari proyek 10.000MW tahap dua.(Editor: Desy Saputra)

Sumber : antara

Perpustakaan Unswagati Membutuhkan Koleksi Buku Baru

CIREBON. SetaraNews.com - Perpustakaan yang merupakan gerbang utama dalam membuka gudang ilmu memang sangatlah perlu, terutama di satuan lembaga pendidikan. Di Unswagati misalnya, berdasarkan data yang SetaraNews.com kumpulkan sejak hari kamis (5/1) hingga rabu (10/1) terdapat sekitar lebih dari 15000an. Jumlah koleksi buku tersebut dari berbagai fakultas, diantaranya dari fakultas pertanian, ekonomi, hukum, keguruan dan ilmu pendidikan, kedokteran dan sosial politik, dan teknik sipil serta fakultas diktratasia.
Dilihat dari jumlah peningkatan mahasiswa baru tahun 2012 Unswagati yang mancapai 2.579 lebih, tentu kebutuhan akan bahan penunjang seperti buku di dalam proses perkuliahan sangat diperlukan.  Dilihat dari intensitas kunjungan mahasiswa yang ke perpustakan untuk mencari buku sebagai bahan rujukan dalam menjalani perkuliahan masih cukup tinggi.  Data statistik menunjukan bahwa di perpustakaan universitas, angka transaksi peminjaman buku di tahun 2010 hingga tahun 2012 telah mencapai lebih dari 1.750-an.
Sementara itu staf Perpustakaan Unswagati, Kubeni, SIP menuturkan bahwa; “Untuk lebih meningkatkan pelayanan koleksi buku untuk mahasiswa, dosen, dan karyawan, serta penggiat akademik lainnya. Unswagati berupaya untuk memberikan koleksi buku baru di perpustakaan di setiap tahunnya.” Dalam hal ini, beliau masih melakukan sosialisasi kepada mahasiswa, dan khalayak akademis pada umumnya, agar perpustakaan dapat dijadikan rujukan informasi.
Salah satu mahasiswa Unswagati yang biasa mengunjungi perpustakaan Unswagati Robert , mengatakan bahwa, “Koleksi buku-buku di perpustakaan di pusat (Unswagati) masih cukup, namun buku-buku tersebut kurang up to date. Karena banyak buku-buku yang telah mengalami revisi. Hal tersebut dikarenakan perubahan kurikulum baru. Saya harap ada koleksi buku-buku baru yang lebih relevan lagi agar saya tidak perlu repot-repot untuk membeli buku baru di toko buku.”

Reporter: Santosa

Rabu, 09 Januari 2013

Mahasiswa Mengaku Dimintai Rokok Ketika Mengambil Uang Beasiswa

Cirebon,  Setaranews.com – Beberapa waktu lalu di akhir Desember 2012, kampus satu Unswagati cukup dibuat geger dengan adanya berita beberapa mahasiswa penerima Beasiswa periode tahun 2012-2013 yang mengaku dimintai rokok oleh Salah seorang bidang Rektor III Unswagati sebanyak dua Bungkus ketika mereka hendak mengambil uang beasiswanya di ruangan Wakil Rektor III Unswagati.


Hal itu, berawal dari keterangan salah satu mahasiswa penerima Beasiswa yang tidak mau disebutkan namanya yang mengaku kepada Setara yang ditemui pada hari Rabu (02 Januari 2013), menyatakan ketika dia hendak mengambil beasiswa itu merasa tidak enak dan bingung dengan kejadian ini, karena pada akhir Desember lalu, dia hanya ingin mengambil beasiswa di ruangan Wakil Rektor III. Namun  ternyata dimintai dua bungkus rokok. Sampai-sampai dia harus meminjam uang terlebih dulu ke teman sekelas, karena belum memiliki uang untuk membeli rokok tersebut. Disamping dia malu, karena dia tidak terbiasa membeli rokok mengingat statusnya sebagai perempuan. “Padahal sewaktu saya menyetorkan rokok itu (di ruangan Wakil Rektor III Unswagati), di situ sedang ramai. Ada beberapa karyawan dan dosen. Ya mereka semua diam saja, seolah sudah menjadi kebiasaan.” Ujarnya.

Namun, hal itu kemudian dibantah oleh staf Wakil Rektor III Unswagati, Sangaji.

“Rokok yang kemarin dari mahasiswa itu, saya hanya meminta tolong buat ambilkan dulu di KOPMA (Koperasi Mahasiswa), tapi ternyata malah sudah dibayar. Jadi ini hanya salah paham saja. Karena saya juga baru kali ini mengurus beasiswa dan tidak pernah meminta rokok.” Ujarnya saat  dikonfirmasi oleh Setara di Ruangan Wakil Rektor III Unswagati.
Selain mahasiswi tadi, ada lagi mahasiswa penerima Beasiswa warga dari  salah satu Fakultas di Kampus III yang juga enggan untuk menyebutkan namanya mengaku kepada Setara pernah dimintai rokok oleh salah seorang bidang Wakil Rektor III Unswagati saat mengambil beasiswa dengan dalih sebagai ongkos terima kasih.


Salah seorang mahasiswi Fakultas Pertanian yang juga penerima beasiswa, Yanesa P menyatakan bahwa dia tidak memberikan Rokok ketika mengambil uang beasiswa itu. ”Waktu itu sih mereka nyindir-nyindir gitu bahasanya, gak ngomong terang-terangan. Tapi ya saya cuekin saja. Pura-pura gak dengar. Akhirnya saya sih gak ngasih apa-apa (*rokok), malesin banget ngasih rokok segala. Tapi ternyata, belakangan saya baru tahu kalau  beberapa temen saya (penerima beasiswa) malah kena.” Ujarnya kepada Setara.


Sudah setengah abad lebih lembaga pendidikan ini berdiri. Usia yang sudah lebih dari matang seharusnya diimbangi dengan kematangan sumber daya manusianya. Tidak hanya itu, dari segi kualitas, fasilitas, dan pelayanan pun sudah selayaknya menjunjung semangat Tri Darma Perguruan Tinggi. Sudah seringkali Civitas Unswagati mendengar tentang konsep Rektor Unswagati perihal Nawa Karya, yang salah satunya adalah mengedepankan pelayanan yang terbaik terhadap Mahasiswa.


Namun, adanya beberapa pengakuan Mahasiswa Penerima Beasiswa yang kemudian dibantah oleh Staf Bidang Wakil Rektor III Unswagati tentang praktik pungli dalam bentuk rokok  sangat menciderai nilai profesionalisme dan kejujuran dalam falsafah Nawa Karya.



Nia dan Faldi

Editor      : Santosa

Rabu, 26 Desember 2012

Afrika Menjadi Tempat Beraksi Pelaku Kejahatan Cyber




Jakarta (Setara News) - Negara-negara di Benua Afrika yang memiliki kapasitas bandwidth besar diprediksi akan menjadi sarang para pelaku kejahatan siber dalam menjalankan aksinya tanpa takut terkena sanksi hukum, kata Business Manager Trend Micro Aulia Fajar Huriadi.

"Afrika menjadi tempat yang aman bagi para pelaku kejahatan dunia maya," kata Aulia dalam Diskusi Kupas Tuntas Kejahatan Cyber dan Trend Online Shopping di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan, November 2012 lalu pihaknya mendapat informasi bahwa Afrika memiliki kapasitas bandwidth yang mencapai lebih dari 4.000 gigabit per detik yang diduga akan mengundang banyak pelaku kriminal dunia maya. "Para cybercriminal itu selalu berusaha mendapatkan akses kecepatan internet yang paling cepat," katanya.

Dia menambahkan, beberapa pelaku tidak secara fisik berada di Afrika, namun mereka menempatkan infrastruktur serangan mereka di benua tersebut.

Aulia mengatakan upaya untuk memerangi kejahatan jaringan secara global membutuhkan waktu 2 tahun atau lebih untuk bisa sempurna. "Undang-undang IT di negara manapun butuh setidaknya dua tahun dari sekarang untuk bisa diimplementasikan," katanya.

Sementara saat ini perkembangan perangkat perusak (malware) semakin beragam dan rumit. Serangan bisa menjadi sangat destruktif jika sudah terkait dengan motif politik tertentu.

Trend Micro menyarankan untuk melakukan berbagai tindakan pencegahan untuk melindungi perangkat dari kemungkinan serangan, diantaranya selalu melakukan pembaruan sistem, memasang program untuk melindungi komputer dan perangkat lainnya, serta menjaga keamanan password.

Sementara Aulia berharap dunia bisnis mampu berupaya mencari solusi efektif untuk melindungi sistem komputasi perusahaannya, menjaga komunikasi dengan konsumen, serta mengedukasi karyawan untuk selalu menerapkan panduan yang telah ditetapkan dalam menggunakan perangkat komputasi. (ar)

Redaktur : Kurniawan T Arief


Senin, 17 Desember 2012

Buruknya RTH Kota Cirebon (Bagian Satu)

Seiring perkembangan zaman menuju era globalisasi. Berbagai program pemerintah telah dilakukan dalam rangka mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera, kondusif, dan seimbang. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah pusat, pemerintah daerah dan berbagai lembaga negara yang berkaitan dengan hal tersebut mulai membangun berbagai fasilitas infrastruktur, pelayanan masyarakat, akses publik, dan sebagainya. kesemua itu harus didasarkan dengan nilai-nilai keadilan sosial yang termuat dalam idiil pancasila dan Undang-undang yang berlaku.


Namun, sejalan dengan perkembangan dunia usaha pada umumnya, pembangunan yang berorientasi pada bisnis dan ekonomi di wilayah perkotaan masih belum seimbang dengan penataan ruang terbuka hijau. Di  daerah kota Cirebon misalnya, masih belum maksimal dalam menjamin ketersediaannya ruang terbuka hijau.


Luas Kota Cirebon adalah 3.913,20 Ha yang terdiri dari penggunaan lahan terbangun seluas 2.240,24 ha (57,25%) dan  lahan tidak terbangun seluas 1.750,48 ha (42,75%). Luas Kota ini mengalami penambahan dari sebelumnya diakibatkan oleh tingginya tingkat sedimentasi di sepanjang pesisir pantai Kota Cirebon


Peralihan Ruang Hijau Menjadi Bangunan Komersial

Di lihat dari wilayah kota Cirebon yang memiliki banyak ruas-ruas jalan di sisi kota, dan mulai merebaknya pembangunan tempat perbelanjaan. Seolah kita mulai melupakan peran dari ruang terbuka hijau yang sedianya untuk mengimbangi tingkat polusi udara di perkotaan, Karena pembangunan gedung-gedung konvensional tidak diimbangi dengan pembangunan tata ruang hijau yang akan bermanfaat untuk menstabilkan kondisi efek pembuangan gas buang dari mobilisasi masyarakat dan kegiatan pabrikasi lainnya.


Kota Cirebon yang merupakan kota penghubung antara provinsi Jawa Barat dengan Jawa Tengah memiliki aktifitas ekonomi yang tinggi. Jalur trans regional yang dilalui oleh kereta api di Stasiun Kejaksan, Pelabuhan Muara Jati Kota Cirebon sebagai Pelabuhan Internasional di Pesisir, Terminal Harjamukti, dan Bandara Cakrabuana di daerah Penggung, hal tersebut apabila tidak di imbangi dengan tata ruang hijaun yang baik akan menjadi faktor pemicu polusi udara.


Kondisi jalanan di kota Cirebon juga semakin melebar karena kebutuhan akan arus pengguna jalan, maka satu persatu pepohonan seperti di ruas jalan Dr Cipto Mangunkusumo sedikit demi sedikit menghilang karena ditebang. Padahal, penebangan pohon tersebut selain dapat meningkatkan suhu udara di daerah sekitar lokasi, juga dapat mengakibatkan lambatnya resapan air di sekitaran lokasi (drainase). Hal ini dapat kita amati dari menurunnya ketinggian tanah di sekitaran jalan depan Cirebon Super Blok.


Saat ini, tren terbaru pada tahun 2012 adalah semakin menjamurnya pembangunan gedung-gedung komersial lainnya yang berdiri di atas tanah hijau, yang merupakan lahan yang diharapkan akan menjadi daerah resapan air, seperti di kawasan Bima yang dibangunnya (Giant Mall), dan kawasan barat Terminal Harjamukti, Pembangunan perumahan Pulau Intan di sekitaran utara Gedung Negara, kawasan by Pass yang dibangunnya Hotel Aston, dan lain sebagainya. Pembangunan komersial tersebut tentu akan merubah fungsi daerah resapan air dan daerah penyeimbang udara, menjadi rusak. Kerusakan keseimbangan system hijau di kota Cirebon dapat memicu bencana banjir yang diakibatkan oleh hilangnya daerah yang berfungsi sebagai daerah resapan air. Benar saja, akibat berkurangnya area drainase di Cirebon pernah terjadi banjir di awal tahun 2012, dimana saat itu 60 Persen wilayah Kota Cirebon terendam air bukan dikarenakan pasang air laut. Namun karena sampah yang menumpuk, saluran drainase yang menyempit, dan hilangnya fungsi lahan hijau di Kota Cirebon.


Maka dari itu, perlunya perlindungan terhadap keberadaan pepohonan sebagai pelaksanaan amanat UU tentang tata ruang hijau di dalam kota. Perlindungan terhadap kawasan lahan hijau bukan hanya atas perlindungan pepohonan saja, tetapi perlindungan juga atas perusakan batang pohon yang seringkali dirusak oleh papan iklan komersial yang sengaja menempatkan iklannya di batang tersebut dengan paku. Sehingga kesehatan dan keasrian dari pohon tersebut menjadi kurang baik. Hingga saat ini, sepanjang pinggiran jalan masih banyak dijumpai papan iklan terpaku di batang-batang pohon yang akhirnya dapat mengurangi nilai estetika bagi yang melihatnya.



Santosa

Mahasiswa FKIP - Ekonomi

Unswagati Cirebon

Sabtu, 01 Desember 2012

Obama menang lagi

New York (Setara News) - Gegap-gempita pemilihan presiden AS 2012 terasa hingga berbagai belahan dunia. Misalnya saja, seorang ibu asal Kenya yang menamai bayi kembar laki-lakinya Mitt Romney dan Barack Obama.


Persaingan ketat Romney dan Obama dalam meraih tampuk pimpinan komando tertinggi di Amerika Serikat terekam dalam media, tetapi ternyata tidak semua orang senang dengan berulang-ulangnya berita seputar pemilihan presiden.

Seorang anak usia 4 tahun menangis karena bosan mendengar berita politik antara keduanya.

Terlepas dari proporsi besar pemberitaan pemilihan presiden AS, kampanye kedua calon presiden ini berpusat pada isu-isu ekonomi. Mitt Romney, lawan Obama dari Partai Republik, mengatakan bahwa Presiden Obama tak cukup cepat dan tak cukup mampu dalam mengatasi krisis ekonomi yang masih melanda Amerika.

Romney, seorang mantan CEO perusahaan dana sekuritas, Gubernur Massachusetts, dan salah satu pria terkaya yang mencalonkan diri sebagai presiden, berusaha meyakinkan Amerika bahwa dialah pilihan yang lebih tepat.

Sementara Obama berusaha meyakinkan publik bahwa ia masih membutuhkan waktu untuk membalikkan ekonomi Amerika yang terkoyak karena membiayai dua perang yang tak mampu mereka bayar.

Pada akhirnya, Obama, dengan bantuan para relawan muda yang menjadi garda depan kampanyenya, berhasil memenangi pemilihan presiden AS untuk kedua kali. Strategi kemenangan kampanye Obama juga sangat mengandalkan internet dan media sosial. Sesaat setelah kemenangannya, sebuah tweet dari akun resmi Presiden Obama menjadi salah satu twit yang paling populer sepanjang masa.

Twit itu sudah mencapai lebih dari 800.000 retweet.

 

Sumber : Yahoo.news

Redaktur : Kurniawan T Arief

Senin, 22 Oktober 2012

Terjadi Kembali, Satpam Unswagati Memukul Mahasiswa

Puluhan Mahasiswa Menggeruduk Pos Jaga Satpam Kampus Satu Unswagati Untuk Meminta Klarifikasi Atas Kejadian Pemukulan Tersebut. Kerumunan tersebut sempat menyita perhatian pengguna jalan raya di depan kampus satu Unswagati.
CIREBON - (Setaranews.com) Insiden tersebut terjadi pada Selasa (23/10) malam sekitar Pukul 19.30 Wib di Kampus satu Unswagati. Berawal dari salah satu Mahasiswa Fakultas Tehnik Sipil yang juga anggota UKM Mapala Gunati setelah mengendarai motor dari arah Jalan Pemuda masuk menuju Kampus Satu Unswagati.


Melihat motor yang melintas dengan terburu-buru kedalam Kampus secara spontan kedua satpam yang bertugas jaga ketika itu Rajiman dan Sugiarto, langsung mendatangi mahasiswa yang baru saja memarkirkan Kendaraannya di gedung belakang Kampus Satu. Menurut saksi mata yang berada di lokasi kejadian menerangkan, saat itu satpam seraya menghampiri langsung melakukan pemukulan terhadap Mahasiswa tersebut, dan Satpam yang melakukan pemukulan tersebut diketahui adalah Rajiman.


 Sontak saja, hal itu membuat kaget mahasiswa-mahasiswa lainnya yang lantas berbondong-bondong langsung mendatangi Pos Satpam yang berada di pintu gerbang kampus satu Unswagati. Sempat terjadi adu mulut dan ketegangan beberapa saat, untung saja saat itu masih terdapat beberapa Staf yang kebetulan masih berada di dalam kampus diantaranya Kaur Kemahasiswaan Fakultas Pertanian Anom Sutrisno yang langsung menengahi sehingga tidak sempat terjadi keributan yang lebih besar.


Ketika SETARA mengkonfirmasi kejadian tersebut kepada Komandan Satpam Sumardi mengatakan “ Saya gak tahu apa-apa. Tidak ikut-ikutan. Wajar lha wong lagi emosi. Biarkan saja masalah ini diselesaikan dengan baik.” Tegasnya. Namun keterangan berbeda dilontarkan oleh Satpam yang melakukan pemukulan, “Saya di pukul lebih dulu, saya membalas memukul mahasiswa itu.” Terang  Rajiman.


Setelah beberapa jam, akhirnya mahasiswa membubarkan diri. Namun pihak korban pemukulan dan beberapa saksi mata dari Fakultas Hukum, tehnik dan ekonomi yang berada di tempat kejadian menyangkal keterangan Satpam yang menyebutkan bahwa mahasiswalah yang memukul terlebih dulu. “ Tidak benar itu, tiba-tiba aja saya dipanggil oleh satpam itu. Setelah saya dipanggil dan saya mendekat eh tiba-tiba malah dihajar. Saya kaget dan bingung, karena saya merasa tidak mempunyai masalah pribadi terhadap Satpam itu. Banyak saksi yang tahu kok masih menyangkal. Sudah salah tapi tetap menyalahkan kami. Kalaupun saya salah dan membuat satpam tersinggung karena menurut dia saya mengendarai motornya agak ngebut, ya tolong sampaikan dengan cara yang baik. Bukan malah maen hajar saja tanpa ada obrolan sedikitpun. Apalagi ini sampai menuduh saya mabuk minuman keras, fitnah itu. Saya sadar dan tidak mabuk!” Ujar Leo korban pemukulan kepada Setara, yang terkena pukulan di wajahnya hingga memar.


Perlu pembaca ketahui, bahwa insiden ini kedua kalinya terjadi dengan korban yang berbeda. Korban mahasiswa yang dahulu menjadi korban pemukulan adalah salah satu anggota UKM IMMNI Unswagati. Jika perilaku salah satu oknum Satpam tersebut dibiarkan dan tidak ditindak tegas oleh Universitas, tidak tertutup kemungkinan hal ini akan kembali terulang mengingat sebelumnya juga pernah terjadi. Beruntung insiden ini tidak memicu aksi kekerasan yang lebih besar, namun yang harus di ingat oleh kedua belah pihak bahwa kampus adalah area pendidikan yang seharusnya jauh dari tindak kekerasan baik itu yang dilakukan oleh mahasiswa maupun non mahasiswa karena dituntut untuk membiasakan menyelesaikan masalah yang terjadi dengan cara-cara yang baik, bukan dengan tindak kekerasan fisik. Semoga hal ini dapat menjadi bahan pelajaran bagi kita semua.


Reporter : Kurniawan T Arief