Bandung, Setaranews.com – United Nations Office on Drugs Crime atau semacam organisasi dunia yang menangani masalah narkotika dan kriminal melaporkan terdapat 643 narkoba jenis baru yang beredar di dunia dan diantaranya 44 beredar di Indonesia.
"Yang sudah masuk ke Indonesia ada 44 jenis. Ini harus diwaspadai terutama oleh generasi muda," tutur Deddy Mizwar selaku Wakil Gubernur Jawa Barat di sela-sela peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tingkat provinsi Jawa Barat di halaman parkir Gedung Sate, Jalan Diponegoro Bandung, Selasa (09/08).
Lebih lanjut, menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN) sekarang narkoba bukan hanya berbentuk sabu atau heroin, bahkan terdapat pula yang disisipkan ke dalam makanan yang sering dijumpai.
"Sekarang bentuknya bisa permen, kue kering, kue bolu, berbentuk rokok. Di Bogor terakhir berbentuk permen. Biasanya ada campuran sabu-sabu dan zat psikotropika lainnya," tambah Deddy.
Masih menurut Deddy, masyarakat harus turut berperan dalam memberantas narkoba, sebisa mungkin melaporkan kepada pihak yang berwajib apabila menemukan hal-hal yang mencurigakan.
"Dan kalau hanya mengandalkan penegak hukum saja agak sulit, masyarakat harus melawan juga, melaporkan kejadian di sekelilingnya," ucapnya.
Jawa Barat dengan penduduk lebih dari 33 juta jiwa menjadi salah satu pasar yang potensial untuk para pengedar narkoba. Sementara Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat telah merehabilitasi sekitar 5.500 pecandu narkoba dalam satu tahun terakhir.
Tampilkan postingan dengan label BNN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BNN. Tampilkan semua postingan
Rabu, 10 Agustus 2016
Selasa, 28 Juni 2016
Kemensos Kukuhkan Dua Juta Tagana secara Nasional untuk Memberantas Narkoba
Malang, setaranews.com – Kementrian Sosial (Kemensos) kukuhkan dua juta Taruna Tanggap Bencana (Tagana) untuk memberantas narkoba. Hal tersebut diberikan secara simbiolis kepada dua orang Duta Tagana di sela acara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) bertema ‘Ramadhan Tolak Narkoba’ yang bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin malam lalu (26/06).
Khofifah Indar Parawansa selaku Menteri Sosial memaparkan, “Kalau tidak kita kendalikan dan perangi dengan cara memberantasnya hingga tuntas, narkoba ini bisa menjadi bencana kemanusiaan paling besar di negeri ini,”
Lebih lanjut, menurutnya, Tagana harus mampu memberikan motivasi kepada para pecandu narkoba untuk bisa terlepas dari pemakaian obat-obatan terlarang.
Sementara itu, BNN lewat keterangan tertulis mengungkap 1.015 kasus narkotika dari 72 sindikat selama tahun 2015 sampai Juni 2016, dan telah melibatkan lebih dari 1.681 tersangka yang terdiri dari Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA).
Alat bukti yang disita BNN dalam satu setengah tahun terakhir antara lain 2,8 ton sabu, 707.864 butir pil ekstasi, 4,1 ton ganja kering, dan lahan ganja seluas 69 hektare. Lalu, dalam upaya untuk melakukan penyembuhan, BNN lewat lembaga rehabilitasi pemerintah dan masyarakat telah merehabilitasi 42.429 pecandu narkoba selama tahun 2015 sampai Juni 2016.
Langganan:
Postingan (Atom)