Cirebon, Setaranews.com - Sabtu siang, beberapa orang mahasiswa dari Fisip mendatangi sekretariat LPM Setara untuk menyampaikan keberatan atas pemberitaan tentang kericuhan yang terjadi di dalam Debat Kandidat Capresma yang dilakukan kemarin (25/1/2013) di kampus satu Unswagati Cirebon.
Hal itu diutarakan oleh Edo, dia menjelaskan bahwa kemarin yang melakukan penyampaian keberatan atas penyelenggaraan debat kandidat tidak semuanya berasal dari mahasiswa Fisip (baca beritanya disini). “tidak seluruhnya berasal dari Fisip, namun ada juga yang berasal dari Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Keguruan” ujarnya.
Lebih lanjut, jimmy temannya yang juga mahasiswa Fisip menyampaikan bahwa dia mengklarifikasi soal tidak adanya aksi kekerasan apalagi pelemparan kursi pada saat pembubaran acara debat kandidat. “Kalau indikasi untuk kekerasan itu ada, tapi maksud saya jika soal kekerasan waktu kemarin tidak ada. Justru malah berusaha menarik teman kami dan mencegah agar tidak tersulut emosi. Sehingga yang terjadi ketika itu ada kursi yang tertarik.” tukasnya.
Sementara itu, mereka pun membantah adanya kejadian yang hampir terjadinya pemukulan, sesuai dengan apa yang disebutkan oleh Hendriwanto dan beberapa anggota PPUM kemarin yang dikutip oleh Setara News.
Sampai berita ini dimuat, belum ada kejelasan statement yang diberikan oleh DPMU mengenai polemik Pilpresma. “Saya dan anggota DPMU masih memperbincangkan di tingkat internal. Mengenai perkembangan selanjutnya, saya akan menyampaikan lebih lanjut ” ujar M Ali Sodikin ketua DPM Unswagati ketika ditemui pada Sabtu siang (26/1/2013) di Sekretariatnya.
(Kurniawan)
Sabtu, 26 Januari 2013
Jumat, 25 Januari 2013
Aspirasi Mahasiswa di Januari 2013
Cirebon, Setaranews.com -- Jumat (25/1) Masih hangat dengan suasana menyambut tahun baru 2013. Mahasiswa Unswagati memiliki harapan-harapan baru akan kampusnya yang genap berusia 52 tahun di bulan Januari ini. Lalu apa saja harapan mahasiswa, terkait akan hal tersebut. Berikut penelusuran yang dilakukan oleh tim SetaraNews terhadap masing-masing mahasiswa Jurusan di Unswagati secara random.
Vivi, FKIP Matematika
Parkiran lumayan bagus, sudah di aspal, dulu masih berbatu. Ada beberapa kesulitan dalam memberi nilai, banyak yang tidak ikut PPL.
Harapan : ikut PPL semua, fasilitas di tambahin.
Tuthi Nurlaela, FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia
Masih kurang fasilitas kenyamanan dan kemudahan belajar, AC mati, Lab. kurang berfungsi, kejelasan PTN yang belum pasti.
Harapan : lebih meningkat kualitas dosen dari strategi mengajar, kurang tertib dalam penataan ruang parkir, menjadi PTN.
Asmadi, FKIP Matematika
AC sering mati, kadang dosen masuk telat. KKN baru pertama masih ke formalitas penilaian belum masuk SKS, tapi masuk ke mata kuliah lain tapi belum tahu apa.
Harapan : parkir lebih luas, tingkatkan kualitas dosen.
Erni Rahmawati, FKIP Matematika
Lebih semangat karena takut kena SP (semester pendek).
Harapan : mempunyai kualitas jika menjadi PTN.
Siti Nuralfianah, Fakultas Hukum
Cukup menyenangkan disini, menambah wawasan dan pengetahuan tentang hukum, tapi sayang aspirasi mahasiswa kurang terdengar. Kurang solidaritas antarmahasiswa, sikap apatis mahasiswa, kurang tenggang rasa antarmahasiswa. Saya ingin lembaga memberikan ruang mahasiswa dalam aspirasi, memberikan tempat lebih luas. Tidak adanya intimidasi maupun deskriminasi antarmahasiswa. Aspirasi : mahasiswa ingin forum diskusi untuk bisa mencetak mahasiswa pandai berbicara. Membutuhkan bimbingan dan arahan dari Fakultas biar lebih kondusif.
Harapan : jadi PTN, lebih meningkatkan lagi cara pengajaran.
Aji Alim Rahman dan Aziz Hamdan Ramdani, Fakultas Hukum.
Sangat menarik untuk dikaji karena banyak polemik-polemik yang menjadi dasar untuk saya merubah lebih baik. Karena kalau tidak ada masalah dalam kampus kita tidak akan berubah. Mahasiswa punya Negara sendiri, mahasiswa pasti identik dengan demonstrasi sehingga menjadi penengah. Kepada mahasiswa harus sering membaca buku, ketika membaca buku bisa membaca dunia, aktiflah organisasi karna bisa membaca pemerintahan Negara. Lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Harapan : PTN, diperbaiki birokrasi sehingga tidak ada diskriminasi, sehingga mereka mempunyai persamaan hukum. Mahasiswa jangan diam ketika mereka ditindas. Mahasiswa lebih takut pemotongan nilai karena demo.
Heru Setiawan, FISIP-Ilmu Komunikasi
Dosen kurang disiplin, parkiran kurang teratur. WC nya kadang mampet, kelas kotor.
Harapan : dari segi pembayaran SKS dan DPP memberi keringanan untuk pembayaran tidak langsung lunas.
Setiawan Utami, FKIP Bahasa Inggris
Setelah belajar di Unswagati ada baiknya, misal ada beberapa dosen unggul bisa menunjang mahasiswa, selebihnya tidak. Kadang-kadang mau sholat nyari air susah, mau dijadiin PTN nya lama. Jarang nemuin dosen yang bener-bener ngajarin kita. Fasilitas kurang padahal FKIP banyak, AC jarang nyala. Parkir sempit, jangan banyak janji, lebih transparasi juga dana-dananya, Rektornya lebih mementingkan jadi walikota.
Harapan : jadi PTN, biaya kuliah turun, tapi fasilitas ditambah, kualitas dosen di tingkatkan.
Rizki Hoirun Hafidah, Fakultas Kedokteran
Fakultas kita di pandang terpencil, Universitas kurang berperan ke Fakultas. Kayanya kita itu berdiri sendiri.
Harapan : mudah-mudahan jadi PTN, ada kerjasama antar fakultas, lebih akrab lagi. Biasa nya PTN itu nyatu. Gedung nggak pisah-pisah, jadi kurang persaudaraannya.
Fathul Aziz (Ketua HMJ Akuntansi), Fakultas Ekonomi
Fasilitas kurang nyaman karena tidak ada ruang belajar sendiri seperti taman bacaan. Kadang saat KBM AC sering mati, dosen suka telat. Karena kampus dekat dengan rumah jadi nyaman saja.
Harapan : pencapaian PTN tercapai soalnya dari tahun-tahun sebelumnya. Kemudian fasilitas lebih menunjang. Dosen lebih qualified.
Cindy Silvia Rahman, Fakultas Ekonomi akutansi
Unswagati itu kumuh, AC nya pajangan doang. Adanya diskriminasi seperti dibedain. WC nya lebih buruk dari WC umum, karena ada kecoa dan bau.
Harapan : jadi PTN, semoga bersih, asri, uang kuliah turun. Perbaikan sarana dan prasarana. Kantin diperluas.
No Name, Fakultas Pertanian Agroteknologi
Biasa-biasa saja kaarena fasilitas belum memadai. Program-program atau tugas-tugas itu ringan. AC tidak berfungsi dengan baik. Pengajarannya kurang dan alat perlengkapan di lab. Kurang.
Harapan 2013 : jadi PTN, fasilitas kantin diperbaiki. Ada ruang belajar bersama diruang terbuka.
Ega, Fakultas Teknik Sipil
Unswagati itu kampus yang bagus, cuma kalau kampusnya di satukan itu lebih bagus.
Harapan 2013 : mudah-mudahan bisa secepatnya jadi negeri.
Alif, FKIP Ekonomi
Unswagati itu universitas swasta yang bagus dari luar tapi bobrok di dalamnya, meskipun begitu Unswagati dapat dijadikan sebagai salah satu alternative diantara beberapa kampus swasta dan negeri di Cirebon, karena biayanya yang relative standard dan kualitas dosen.
Harapan : semoga tahun ini Unswagati jadi bener-bener Universitas Negeri, sarana dan prasarana pendidikan bisa terpenuhi, dan lebih utama semoga dana yang diberikan oleh pemerintah kepada pihak Unswagati bisa disalurkan tepat sasaran.
Reporter : Ade Fadilah
Editor : Santosa
Debat Kandidat Capresma Ricuh
Cirebon, Setaranews.com – Debat Presma yang dilakukan di Kampus satu tiba-tiba didatangi oleh sekelompok kecil mahasiswa yang berusaha untuk membubarkannya.
Sempat terjadi ketegangan, “Bahkan tadi Ketua PPUM nya hampir dipukul” ujar Hendriwanto, salah seorang perwakilan dari partai mawar yang ikut dalam pilpresma kali ini.
Kericuhan ini bermula ketika acara debat Pilpresma baru dimulai beberapa menit sekitar pukul 13.00 Wib, sekelompok kecil mahasiswa yang diketahui beberapanya berasal dari Fisip tiba-tiba menginterupsi untuk membubarkan acara tersebut dan terlihat sembari melemparkan kursi.
Gemblung, salah satu mahasiswa Fisip tersebut menyatakan “Kami melakukan itu karena kami nilai AD/ART nya bermasalah. Karena secara nalar anggota PPUM yang masih berstatus sebagai tingkat satu mana mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Apalagi ini even besar” ujarnya kepada Setara News saat ditemui di Ruangan WR III Unswagati pada Jumat siang (25/1/2013).
Menanggapi alasan pembubaran tersebut, salah seorang anggota PPUM membantahnya, “Bukan soal tingkat kuliah, tapi kemampuan dan kapabilitas seorang mahasiswa dilihat dari intelektualisme bukan tingkatannya” ujar Faturohman, seorang anggota PPUM yang saat ini berstatus sebagai mahasiswa tingkat satu di Fakultas Pertanian Unswagati,
“Saya pikir kita sudah harus sama-sama dewasa dalam menyelesaikan persoalan, jangan bertingkah seperti anak kecil” tambahnya.
Sampai berita ini dimuat, masih diadakan dengar pendapat di ruangan WR III Unswagati terkait mengenai tuntutan sekelompok mahasiswa.
“Ini kewenangan DPMU, kami tidak boleh seenaknya merubah sembarangan untuk menentukan kriteria dan persyaratan PPUM. Kampus itu ibarat miniatur negara, ada aturan yang harus dipatuhi” Ujar budi, salah seorang staf bidang Wakil Rektor III Unswagati.
Reporter : Kurniawan T Arief
Sempat terjadi ketegangan, “Bahkan tadi Ketua PPUM nya hampir dipukul” ujar Hendriwanto, salah seorang perwakilan dari partai mawar yang ikut dalam pilpresma kali ini.
Kericuhan ini bermula ketika acara debat Pilpresma baru dimulai beberapa menit sekitar pukul 13.00 Wib, sekelompok kecil mahasiswa yang diketahui beberapanya berasal dari Fisip tiba-tiba menginterupsi untuk membubarkan acara tersebut dan terlihat sembari melemparkan kursi.
Gemblung, salah satu mahasiswa Fisip tersebut menyatakan “Kami melakukan itu karena kami nilai AD/ART nya bermasalah. Karena secara nalar anggota PPUM yang masih berstatus sebagai tingkat satu mana mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Apalagi ini even besar” ujarnya kepada Setara News saat ditemui di Ruangan WR III Unswagati pada Jumat siang (25/1/2013).
Menanggapi alasan pembubaran tersebut, salah seorang anggota PPUM membantahnya, “Bukan soal tingkat kuliah, tapi kemampuan dan kapabilitas seorang mahasiswa dilihat dari intelektualisme bukan tingkatannya” ujar Faturohman, seorang anggota PPUM yang saat ini berstatus sebagai mahasiswa tingkat satu di Fakultas Pertanian Unswagati,
“Saya pikir kita sudah harus sama-sama dewasa dalam menyelesaikan persoalan, jangan bertingkah seperti anak kecil” tambahnya.
Sampai berita ini dimuat, masih diadakan dengar pendapat di ruangan WR III Unswagati terkait mengenai tuntutan sekelompok mahasiswa.
“Ini kewenangan DPMU, kami tidak boleh seenaknya merubah sembarangan untuk menentukan kriteria dan persyaratan PPUM. Kampus itu ibarat miniatur negara, ada aturan yang harus dipatuhi” Ujar budi, salah seorang staf bidang Wakil Rektor III Unswagati.
Reporter : Kurniawan T Arief
Kamis, 24 Januari 2013
Indonesia Belum Memiliki UU Mata Uang
Jakarta , SETARANEWS.com — Indonesia baru memiliki Undang-Undang Mata Uang setelah 67 tahun merdeka. Aturan tersebut menjadi pertama kali dilakukan semenjak negara ini pertama kali diproklamirkan.
Seperti yang dikutip dari Kompas, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan aturan tersebut dibentuk untuk memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi macam dan harga mata uang.
"Jadi, setelah kurun waktu kurang lebih 66 tahun, barulah amanat UUD 1945 tersebut diwujudkan. Untuk pertama kali, sejak republik ini berdiri dan telah menggunakan mata uang resmi rupiah, baru saat ini kita memiliki UU Mata Uang," kata Agus saat memberikan sambutan di acara Kick Off Konsultasi Publik Perubahan Harga Rupiah Redenominasi Bukan Sanering diliput oleh Erlangga Djumena di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (23/1/2013).
Menurut Agus, Pasal 23B UUD 1945 mengamanatkan bahwa harga dan macam mata uang ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai pelaksanaan dari amanat Pasal 23B tersebut, telah disusun Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang tersebut, pemerintah bersama Bank Indonesia telah menyelesaikan draf Rancangan Undang-Undang (RUU) Perubahan Harga Rupiah.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) tampaknya tidak ingin program redenominasi ini kandas. Pihaknya sudah merancang bahwa program ini akan bisa terlaksana di 2017 mendatang.
Direktur Direktorat Kebijakan Moneter BI Perry Warjiyo menjelaskan saat ini bank sentral sedang menyiapkan payung hukum soal redenominasi tersebut.
Menurut aturan, Rancangan undang-undang (RUU) Redenominasi sudah masuk program legislasi nasional (prolegnas) di 2013. Dalam setahun RUU ini dapat disahkan, masa transisi tiga tahun dan bisa dimulai pada 2017 mendatang.
Apabila redonominasi nilai rupiah jadi dilakukan, maka nilai sen pun akan kembali lagi berlaku menjadi nilai mata uang terkecil.
Editor : Kurniawan
Seperti yang dikutip dari Kompas, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan aturan tersebut dibentuk untuk memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi macam dan harga mata uang.
"Jadi, setelah kurun waktu kurang lebih 66 tahun, barulah amanat UUD 1945 tersebut diwujudkan. Untuk pertama kali, sejak republik ini berdiri dan telah menggunakan mata uang resmi rupiah, baru saat ini kita memiliki UU Mata Uang," kata Agus saat memberikan sambutan di acara Kick Off Konsultasi Publik Perubahan Harga Rupiah Redenominasi Bukan Sanering diliput oleh Erlangga Djumena di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (23/1/2013).
Menurut Agus, Pasal 23B UUD 1945 mengamanatkan bahwa harga dan macam mata uang ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai pelaksanaan dari amanat Pasal 23B tersebut, telah disusun Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang tersebut, pemerintah bersama Bank Indonesia telah menyelesaikan draf Rancangan Undang-Undang (RUU) Perubahan Harga Rupiah.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) tampaknya tidak ingin program redenominasi ini kandas. Pihaknya sudah merancang bahwa program ini akan bisa terlaksana di 2017 mendatang.
Direktur Direktorat Kebijakan Moneter BI Perry Warjiyo menjelaskan saat ini bank sentral sedang menyiapkan payung hukum soal redenominasi tersebut.
Menurut aturan, Rancangan undang-undang (RUU) Redenominasi sudah masuk program legislasi nasional (prolegnas) di 2013. Dalam setahun RUU ini dapat disahkan, masa transisi tiga tahun dan bisa dimulai pada 2017 mendatang.
Apabila redonominasi nilai rupiah jadi dilakukan, maka nilai sen pun akan kembali lagi berlaku menjadi nilai mata uang terkecil.
Editor : Kurniawan
SK Rektor Unswagati Tentang Pembina Teknis UKM Dipersoalkan Mahasiswa
Cirebon, SETARANEWS.com - SK Rektor Unswagati tentang pembina teknis UKM dipersoalkan para pengurus organisasi mahasiswa Unswagati.
Hal ini ditandaskan oleh Ketua UKM Seni Budaya Unswagati Nono Suryono kepada Setara News pada Rabu sore (23/1/2013). Ia merasa berkeberatan atas SK Rektor tersebut. “Saya sudah melayangkan surat resmi ke rektor terkait hal ini. Kami meminta agar pembina teknis tersebut benar-benar sesuai dengan kompetensi bidang UKM kami. Kami menginginkan pembina teknis yang sesuai dan memiliki integritas. Jangan hanya pencantuman nama saja” Ujarnya.
Sebelumnya, pihak Universitas melayangkan surat keputusan Rektor Unswagati No : SKEP/012/UNIV/2013 tentang penetapan kembali pembina teknis unit kegiatan dan divisi kegiatan kemahasiswaan Unswagati per tanggal 08 Januari 2013. Didalam surat itu tertera daftar nama UKM berikut nama para pembina teknisnya.
Beberapa hari setelahnya pihak Universitas kembali menyebarkan surat ketetapan (SK) dengan nomor, perihal, dasar ketetapan dan tanggal ditandatangani yang sama persis dengan surat yang sebelumnya disebarkan. Namun, dengan isi daftar nama pembina teknis yang berbeda alias berubah.
Kejanggalan ini, tentu saja menjadi perbincangan di kalangan pengurus organisasi mahasiswa terutama UKM. Presiden Mahasiswa Unswagati Ginanjar Saputra pun turut berkomentar “Pihak Universitas harus segera membuat pertemuan dengan seluruh UKM, sekaligus ajang media sharing tentang apa yang menjadi kebutuhan dan kemauan UKM tersebut.” tukasnya kepada Setara News via sambungan telepon.
Pihak Universitas ketika dihubungi yakni Wakil Rektor III Unswagati Amanan Drs., MSi., via seluler pada Kamis sore (24/1/2013) belum mengeluarkan peryataan resmi dan mengaku baru mengetahui terkait hal itu, " kita lihat saja nanti besok" katanya.
Reporter : Kurniawan T Arief
Hal ini ditandaskan oleh Ketua UKM Seni Budaya Unswagati Nono Suryono kepada Setara News pada Rabu sore (23/1/2013). Ia merasa berkeberatan atas SK Rektor tersebut. “Saya sudah melayangkan surat resmi ke rektor terkait hal ini. Kami meminta agar pembina teknis tersebut benar-benar sesuai dengan kompetensi bidang UKM kami. Kami menginginkan pembina teknis yang sesuai dan memiliki integritas. Jangan hanya pencantuman nama saja” Ujarnya.
Sebelumnya, pihak Universitas melayangkan surat keputusan Rektor Unswagati No : SKEP/012/UNIV/2013 tentang penetapan kembali pembina teknis unit kegiatan dan divisi kegiatan kemahasiswaan Unswagati per tanggal 08 Januari 2013. Didalam surat itu tertera daftar nama UKM berikut nama para pembina teknisnya.
Beberapa hari setelahnya pihak Universitas kembali menyebarkan surat ketetapan (SK) dengan nomor, perihal, dasar ketetapan dan tanggal ditandatangani yang sama persis dengan surat yang sebelumnya disebarkan. Namun, dengan isi daftar nama pembina teknis yang berbeda alias berubah.
Kejanggalan ini, tentu saja menjadi perbincangan di kalangan pengurus organisasi mahasiswa terutama UKM. Presiden Mahasiswa Unswagati Ginanjar Saputra pun turut berkomentar “Pihak Universitas harus segera membuat pertemuan dengan seluruh UKM, sekaligus ajang media sharing tentang apa yang menjadi kebutuhan dan kemauan UKM tersebut.” tukasnya kepada Setara News via sambungan telepon.
Pihak Universitas ketika dihubungi yakni Wakil Rektor III Unswagati Amanan Drs., MSi., via seluler pada Kamis sore (24/1/2013) belum mengeluarkan peryataan resmi dan mengaku baru mengetahui terkait hal itu, " kita lihat saja nanti besok" katanya.
Reporter : Kurniawan T Arief
Besok, Debat Kandidat Calon Presma
Cirebon, SETARANEWS.com - KPUM Unswagati akan mengadakan Debat Kandidat Calon Presma (Presiden Mahasiswa) Unswagati periode 2013-2014.
Acara ini akan dilaksanakan di kampus satu Unswagati, halaman parkir depan. "Menurut jadwal, acara ini akan kami mulai pukul 10.30 Wib." Menurut Faturrohman salah seorang anggota KPUM Unswagati
Tidak seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Debat Kandidat tahun ini akan dilakukan di ruang terbuka. "Harapannya, agar seluruh mahasiswa Unswagati dapat dengan bebas dan terbuka mengetahui siapa sosok, program kerja dan hal lainnya dari tiap profil calon Presma tersebut." ujarnya.
"Acara ini akan dikemas sedemikian rupa agar mahasiswa dapat secara interaktif dalam forum tersebut. Kami sudah mengundang Rektor, kelihatannya sih mau hadir" tambahnya kepada SetaraNews ketika ditemui di Sekretariat KPUM Unswagati.
Reporter: Kurniawan
Acara ini akan dilaksanakan di kampus satu Unswagati, halaman parkir depan. "Menurut jadwal, acara ini akan kami mulai pukul 10.30 Wib." Menurut Faturrohman salah seorang anggota KPUM Unswagati
Tidak seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Debat Kandidat tahun ini akan dilakukan di ruang terbuka. "Harapannya, agar seluruh mahasiswa Unswagati dapat dengan bebas dan terbuka mengetahui siapa sosok, program kerja dan hal lainnya dari tiap profil calon Presma tersebut." ujarnya.
"Acara ini akan dikemas sedemikian rupa agar mahasiswa dapat secara interaktif dalam forum tersebut. Kami sudah mengundang Rektor, kelihatannya sih mau hadir" tambahnya kepada SetaraNews ketika ditemui di Sekretariat KPUM Unswagati.
Reporter: Kurniawan
Bendahara HIPMI Gantung Diri
Jakarta, SETARANEWS.com - Wakil Bendaraha Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tewas gantung diri.
Sudiro Andi Wiguno ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di kawasan Menteng Residence, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang, Banten, Rabu kemarin.
Seperti dikutip dari Metro TV, korban pertama kali ditemukan salah seorang pembantu rumah tangganya bernama Supolo.
Pria asal kabupaten Blora, Jawa Tengah ini ditemukan dalam kondisi leher terjerat selendang warna cokelat yang tergantung di jendela kamar.
Jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. Saat ini, kasus ini ditangani oleh Polsek Ciputat.
Selain menjabat Wakil Bendara Umum HIPMI, Sudiro Andi Wiguno juga menjabat Direktur Utama PT Daya Indo Resources International yang bergerak di bidang jasa pengangkutan pertambangan.
Editor : Kurniawan
Sudiro Andi Wiguno ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di kawasan Menteng Residence, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang, Banten, Rabu kemarin.
Seperti dikutip dari Metro TV, korban pertama kali ditemukan salah seorang pembantu rumah tangganya bernama Supolo.
Pria asal kabupaten Blora, Jawa Tengah ini ditemukan dalam kondisi leher terjerat selendang warna cokelat yang tergantung di jendela kamar.
Jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. Saat ini, kasus ini ditangani oleh Polsek Ciputat.
Selain menjabat Wakil Bendara Umum HIPMI, Sudiro Andi Wiguno juga menjabat Direktur Utama PT Daya Indo Resources International yang bergerak di bidang jasa pengangkutan pertambangan.
Editor : Kurniawan
Langganan:
Postingan (Atom)