Kamis, 01 Maret 2018

Mapala Ciayumajakuning Kerahkan Tim Membantu Korban Pasca Longsor Di Kuningan

Kuningan, setaranews.com - Berdasarkan hasil Rapat Pusat Kordinasi Wilayah III (PKW III) Ciayumajakuning memutuskan untuk membentuk siaga bencana guna membantu Kejadian Bencana di sekitar Wilayah III Cirebon khusunya. Mapala Ciayumajakuning yang terdiri dari Mapala Cirebon, Mapala Indramayu, Mapala Kuningan, Mapala Majalengka. Sejak Rabu 28 Februari 2018, Mapala Ciayumajakuning mengerahkan tim untuk membantu khususnya di Desa Cijemit Kecamatan Ciniru Kabupaten Kuningan dan Desa Cipakem Kecamatan Maleber Kabupaten Kuningan. "Kita sebagai Mahasiswa Pecinta Alam harus membuktikan bahwa Mapala tidak hanya kegiatan adrenaline saja tapi juga mengaplikasikan nilai kemanusiaan dan sosial sesuai kode etik pecinta alam Indonesia" Tutur Adi Barokah selaku Ketua Koordinator PKW Mapala Ciayumajakuning.

Kedua Desa tersebut mengalami longsor tanah sejak 22 Februari 2018, disertai longsoran susulan pada 25 dan 26 Februari 2018. Kondisi warga saat ini sudah dievakuasi ke Posko terdekat, dikarenakan beresiko terjadinya longsor susulan. Maka setelah warga dievakuasi di Posko setempat saat ini yang masih dalam upaya evakuasi adalah sejumlah barang berharga diantaranya surat dokumen, motor, mobil serta hewan ternak yang masih terjebak di lokasi kejadian.

Keadaan jalan yang mengalami kerusakan dan terhalang oleh timbunan tanah longsor membuat akses sulit untuk dilalui bahkan jarak tempuh dari kedua desa tersebut menuju posko setempat harus menempuh waktu 1 jam lebih dengan berjalan kaki karena jalan sudah tidak bisa diakses kendaraan. Medan terjal seperti naik turun perbukitan dan sedikit berlumpur membuat sulit jalur evakuasi.

Saat ini Relawan yang hadir di lapangan diantaranya Mapala Ciayumajakuning, BPBD Bandung, BNPB Bandung, Tagana, KRC, Mahasiswa Unswagati dan elemen lainnya untuk membantu dalam proses evakuasi, asesment data, serta distribusi barang.

Saat ini barang bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat diantaranya alat masak, alat makan, alat penerangan, alat shalat, alat kebersihan, alat tulis, dan seragam sekolah. "Untuk saat ini kedua Desa tersebut memang masih rawan terjadi longsor susulan, apalagi kalo hujan. Bahkan jam 3 sore aktivitas relawan menuju lokasi kejadian dihentikan karena terlalu beresiko" Ujar Nur Fikri Muhamad Relawan asal Mata Alam Stikom. (Nur Widowati)

1 komentar: