Selasa, 18 September 2018

Memanfaatkan Momentum PKKMB, Pecinta Alam Se-Cirebon Galang Dana Untuk Lombok

Cirebon, Setaranews.com - Pecinta dan Penggiat Alam Se-Cirebon atau dikenal dengan kode Satgas (Satuan Tugas) PB PPAC dan dibantu oleh Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Uiversitas Swadaaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon melakukan penggalangan dana untuk korban bencana Lombok pada saat kegiatan PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswaa Baru) Tingkat Universitas, Selasa (18/09) di Gedung Radian Gronggong-Cirebon.

Hal tersebut dilakukan dalam rangka penanganan pasca bencana gempa di Lombok atau dikenaal dengan Program Lombok Bangkit Mandiri sehingga sampai hari ini mereka masih gencar melakukan penggalangan dana. Dengan memanfaatkan kegiatan PKKMB tingkaat Universsitas merekaa (Pecinta Alaam Se-Cirebon) berhasil menghimpun donasi sebesar Rp. 5.832.300 yang akan di gabungkan dengan penggalangan dana di tempat lain guna untuk digunakan sesuai dengan apa yang direncaanakan, yaitu bantuan untuk korban pasca bencana Lombok.

Nur Fikri Muhammad selaku Ketua Satgas PPAC menerangkan bahwasannya daerah Lombok dan sekitarnya masih sangat membutuhkan banyak bantuan, sehingga tumbuhlah inisiatif untuk mengajak masyarakat Cirebon, mahasiswa/i Unswagati khususnya agar menyisihkan sedikit rezekinya untuk membantu korban bencana Lombok.

“Masih banyak hal yang belum terselesaikan, ini bukan menyoal jumlah nominal uang yang sudah di donasikan dan seberapa besar mereka mendapatkan bantuan berupa sembako dan lain-lain, melainkan yang sangat di perlukan disana bagaimana masyarakat bisa bangkit mandiri, bisa menentukan nasib mereka kedepannya.” paparnya saat ditemui setaranews.com ddi sela-sela kegiatan PKKMB berlangsung.

Tim Satgas PB PPAC sudah melakukan koordinasi dan tentunya sudah mengirimkan relawan bersama dengan Badan SAR dan PB dari Forum Komunikasi Keluarga Besar Pecinta Alam Bandung Raya (FK-KBPA-BR). Ia juga mengatakan fokusnya untuk mendampingi posko masyarakat di Lombok Barat, dengan program pendampingan posko ini harapan besarnya masyarakat di lombok bisa memenuhi dan mendistribusikan kebutuhannya sendiri, serta dapat memetakan daerahnya sendiri.

“Sesuai dengan tema yang kita usung yaitu Lombok Bangkit Mandiri bertujuan untuk meminimalisir berbagai kemungkinan terjadinya konflik di masyarakat, seperti di bencana-bencana pada umumnya, karena masyarakat sendiri yang akan menentukan secara keseluruhan. Sekarang sudah ada lima dusun yang sudah dibentuk pendampingan posko masyarakat, dan sudah masuk beberapa program di bidang kesehatan, pendidikan, sanitasi, mck dan Huntara (Hunian Sementara).” katanya.

Walaupun begitu, tentu saja mengaalami hambatan karena Cirebon masih kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar mumpuni dan peduli serta tanggap dalam melakukan bantuan terhadap bencana. "kami berencana membuka posko bantuan bencana gempa lombok ini sekitar 6 bulan lamanya, terhitung mulai satu hari pasca gempa Lombok tepat nya pada 5 Agustus 2018, akan tetapi karena SDM belum mencukupi daan masih banyak kekurangan akhirnya sebagai program bantuan permulan cukup sampai dua bulan saja, walaupun nantinya jika SDM sudah sesuai harapan kami aakan terus membuka posko untuk masyarakat yang ingin menyumbangkan donasi untuk korban bencana gempa di Lombok,"keluhnya saat ditanya setaranews.com.

Satgas PB PPAC membuka posko bantuan untuk korban bencana gempa Lombok di Halaman Parkir Kampus Utama Unswaagati Cirebon.

(Nur Widowati)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar