Senin, 24 September 2018

Peringati Hari Tani Nasional, Mahasiswa Gelar Aksi Demonstrasi Depan Kantor DPRD Kota Cirebon

Cirebon, Setaranews.com - Sekitar Puluhan Mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cirebon. Aksi tersebut diselenggarakan sebagai bentuk refleksi pada momentum peringatan Hari Tani Nasionaal (HTN), Senin 24 September 2018, dan merupakan hari peringatan lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) tahun 1960.

Mahasiswa yang beramai-ramai melakukan long march sembari membentangkan sepanduk bertuliskan "Tegakkan Reforma Agraria Sejati" tersebut dengan lantang menyampaikan berbagai orasinya sepanjang jalan guna untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwasanya nasib kaum tani hingga saat ini tak kunjung membaik.

Fauzi Gholin, Juru Bicara (Jubir) aksi menyampaikan orasinya kepada khalayak publik bahwa kemiskinan kaum desa semakin meluas daan semakin tajamnya ketimpangan kepemilikan serta penguasaan terhadap tanah, Keemudian massa aksi juga mahasiswa menuntut kepada pemerintaah untuk menegakkan reforma agraria sejati seperti yang tertuang dalaam UUPA tahun 1960.

"Para petani indonesia dipaksa menjual tanah nya begitu saja kepada korporasi dengan harga yang sama sekali tak sesuai seperti apa yang tertulis dalam UU no.02 tahun 2012 (Perihal pengadaan tanah), UU tersebut kerap disalahgunakan oleh mereka (Korporasi) hanya untuk kepentingan segelintir orang yang mengatas namakan kepentingan umum, sampai mereka tak segan-segan menyingkirkan manusia demi untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan."katanya kepada setaranews.com disela-sela aksi demonstrasi berlangsung, Senin 24 September 2018.

Selain itu Mahasiswa juga mendesak serta menuntut kepada pemerintah untuk merampungkan konflik agraria yang terjadi diindonesia, karena dinilai sudah merampas hak-hak para petani indonesia.

Berdasarkan data Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) taahun ini terdapat sebanyak 659 konflik agraria dengan luas mencapai 520.491.87 lahan, serta melibatkan sebanyak 652.738 KK. Adili dan tangkap mereka para mafia pangan yang telah merugikan kaum tani dengan banyaknya impor bahan pangan di negeri ini yang membuat kaum tani mera semakin tercekik "ungkap mahasiswa fakultas pertanian tersebut kepada setaranews.com.

Massa aaksi yang maayoritas berasal dari Mahasiswa Pertanian (Maperta) menyambangi kantor DPRD Kota Cirebon guna mendesak para dewan agar mengimplementasiakan pengadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Cirebon.

"Kami menuntut pada wakil rakyat untuk segera mengupayakan peengadaan RTH, hal ini sangat miris kami nilai sudah tidak adanya lahan untuk RTH, karena penggusuran-penggusuran yang terjadi guna untuk pembangunan-pembangunan yang sama sekali bukan sebagai skala prioritas, seperti yang dapat kita lihat kota cirebon banyak sekali hotel-hotel, teempat hiburan, dan mall yang berdiri,"tandasnya.

Disisi lain, Harry Saputra Gani selaku Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon lansung menanggapi aspirasi yang disampaikan oleh massa aksi, "Kami berjanji akan menyaampaikan langssung aspirasi kalian kepada pihak pemerintah, dan kami sedang mengupayakan pembuatan perda untuk permasalahan RTH Kota Cirebon,"katanya menemui massa aksi di Depan Kantor DPRD Kota Cirebon, Senin 24 September 2018.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar