Sabtu, 29 November 2014
Mengkaji Dana Kemahasiswaan
Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) merupakan salah satu universitas yang sudah ada sejak tahun 1961 memiliki ormawa yang cukup aktif dan terus berkembang. Ormawa di Unswagati sendiri ada beberapa macam bentuknya mulai dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Himpunan mahasiswa (HMJ), dan Unit Kegiatan mahasiswa (UKM). Mereka terus berperan dengan melakukan berbagai macam kegiatan baik di kampus maupun di lingkungan masyarakat. Hal tersebut tentu berkontribusi positif dalam membawa nama Unswagati. Oleh karena itu perlu dukungan positif dari pihak universitas itu sendiri, karena ormawa di Unswagati walaupun terlihat cukup aktif namun mereka kerap kali masih memiliki permasalahan – permasalahan yang menghambat pertumbuhan sebuah organisasi. Salah satu permasalahan yang sering kali muncul adalah dana kegiatan.
Ormawa – ormawa Unswagati hampir seluruhnya mengandalkan dana yang memang sudah disediakan oleh Universitas sebagai tenaga penggerak kegiatan organisasi. Ajaran tahun 2014/2015 dana kegiatan yang disediakan kampus sebesar Rp. 513.000.000,00 untuk seluruh kebutuhan kegiatan ormawa di kampus. Jumlah ini sama dengan dana yang di sediakan tahun lalu dimana BEM - U mendapat jatah Rp.50.000.000,00, DPM-U Rp.15.000.000,00 dan masing – masing UKM kebagian Rp. 16.000.000. Namun apakah dana tersebut sudah terbagi secara efektif ? Saya melihat hal – hal yang perlu kita perhatikan mengenai dana kemahasiswaan tersebut, karena dana tersebut sumbernya dari mahasiswa maka tentu pengelolaan anggara harus memiliki esensi untuk kesejahteraan mahasiswa itu sendiri.
Hal pertama, setiap UKM di Unswagati jatah anggaran yang di berikan di pukul rata yaitu Rp.16.000.000,00. Yang menjadi pertanyaan bagaimana standarisasi nominal tersebut? Kenapa muncul angka seperti yang disebutkan? Kita tahu masing – masing UKM memiliki aktivitas di bidangnya, dan tentu saja aktivitas tiap UKM tidaklah sama. Itu artinya masing – masing UKM memiliki kebutuhan yang berbeda – beda. Dengan disamakannya dana kemahasiswaan setiap UKM tingkat efektifitas dan efiensi di pertanyakan karena tidak ada standar yang menetapkan nominal tersebut. Bisa saja jumlah tersebut tidak terpakai sepenuhnya atau malah tidak memenuhi kebutuhan ormawa, tentu hal ini berdampak terhambatnya perkembangan organisasi.
Hal kedua, Seperti yang penulis katakan diatas, dengan ditetapkannya jumlah dana kegiatan menuntut para ormawa harus melakukan hitung –hitungan sebelum melakukan berbagai kegiatan, lalu, ketika di akhir periode kepengurusan sebuah organisasi. ini yang mengganjal pikiran penulis di mana jika terdapat sisa dana kegiatan yang seharusnya masih bisa di gunakan bukan hilang entah kemana. Apakah masuk kas Unswagati ? untuk pembangunan ? atau gaji dosen/staff? Itu semua seharusnya sudah ada pos anggarannya masing – masing. Dan tentu saja sisa anggaran yang tersisa seharusnya diberikan kepada kepengurusan organisasi selanjutnya, sehingga para ormawa bisa mengembangkan misi dan visi mereka jauh kedepan.
Hal ketiga, tidak adanya peningkatan jumlah dana kemahasiswaan untuk ormawa menjadi pertanyaan besar. Pada tanggal 2 Oktober 2014 Wakil Rektor III memberikan sosialisasi mengenai jumlah dana kemahasiswaan yang bisa digunakan ormawa, dalam sosialisasi tersebut beliau mengaku sudah mengajukan peningkatan dana kemahasiswaan untuk tahun ini namun tidak bisa direalisasikan karena keterbatasan dana. Pernyataan ini berbanding terbalik dengan data dan fakta yang mereka tampilkan di website mereka sendiri.
Anggaran akademik setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan, dan hal ini menggambarkan bahwa organisasi mahasiswa belum menjadi perhatian serius bagi pihak Universitas.
Oleh karena itu Universitas sebagai pengelola penuh dalam kehidupan kampus perlu memiliki sinergitas dengan ormawa – ormawa yang ada, dalam hal ini Universitas harus memberikan transparansi dana agar kita semua tahu apakah benar dana dari Unswagati terbatas atau tidak. Selain itu juga dengan adanya transparansi anggara baik mahasiswa dan segenap sivitas kampus bisa menggkaji bersama mengenai anggaran demi Unswagati yang jauh lebih baik lagi.
Oleh Hari Saptarengga
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unswagati
Kamis, 27 November 2014
Jelang Visitasi BAN PT, Unswagati Berbenah
Hal ini ditunjukkan oleh program studi Pendidikan Bahasa Inggris di kampus III. Dari pantauan SetaraNews saat berada di Gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris, beberapa staf sedang menyusun laporan dalam rangka mempersiapkan penilaian akreditasi pada 27 hingga 29 November 2014 nanti.
Sementara itu Wakil Rektor I, Alfandi saat dikonfirmasi SetaraNews membenarkan bahwa sejak beberapa hari yang lalu Unswagati telah kedatangan perwakilan dari BAN PT dan telah mengunjungi beberapa program studi yang ada di Unswagati.
"Iya benar kita kedatangan BAN PT, dan sudah ada visitasi kemarin." katanya singkat (26/11).
Beberapa yang telah divisitasi oleh BAN PT diantaranya program pasca sarjana agronomi, dan ilmu administrasi.
Senin, 24 November 2014
Kota Cirebon Capai Target Dalam Porda Jabar, Kabupaten Tercecer
Kota Cirebon berhasil mewujudkan target berada di 10 besar gelaran olahraga tertinggi di Jawa Barat ini. dengan perolehan 18 medali emas, 19 perak dan 32 perunggu, kota Cirebon berhasil meraup total 69 medali. Dengan demikian Kota Cirebon berhak menduduki peringkat 10. Sebelumnya Ano sutrisno Walikota Cirebon menargetkan Kota Cirebon berada di 10 Besar Porda Jabar kali ini.
“"Target kita 10 besar, harus tercapai” kata Ano seperti dilansir oleh Radio Republik Indonesia.
Sementara itu Kabupaten Cirebon tercecer diposisi ke 19 dengan hanya mengumpulkan 7 medali emas, 11 perak dan 23 perunggu dengan total keseluruhan 41 medali. Hal ini melesetkan target Kabupaten Cirebon yang berkeinginan mendapat 8 medali emas.
Perhelatan Porda Jabar ini diikuti oleh 8 ribu atlet dari 27 kota/kabupaten dan memperebutkan 2376 keseluruhan medali. Kabupaten Bogor menjadi tuan rumah gelaran empat tahunan ini di 2018 nanti.
Minggu, 23 November 2014
Peringati Hari Anti Impunitas, Gemsos Sayangkan Para Penegak Hukum
Impunitas sendiri ialah tindakan atau kondisi sistemik yang mengarah pada pembiaran atau pelepasan bebas para pelaku kejahatan dari tanggung jawabnya secara hukum.
Mereka menilai fenomena impunitas sendiri masih marak di Indonesia, Seperti kasus Munir, tewasnya wartawan karena pemberitaannya, dan masih banyak kasus impunitas baik dengan cara ancaman, kekerasan, pembunuhan, bahkan hukum.
Selain itu mereka juga menilai kasus impunitas juga terjadi di Cirebon, salah satunya kasus mobil dinas Muspida yang diduga menyalahi aturan dan penegak hukum pun seperti melakukan pembiaran terhadap kasus ini.
“Kami merasa penegak hukum harus menjalan tugasnya lebih baik lagi, salah satunya kasus mobil Muspida karena pemerintah pun sama di mata hukum” Ujar Erlangga selaku Jubir GemSos saat ditanyai mengenai kasus ini.
“Dalam dua minggu ini kami juga tidak mendapatkan progess yang jelas dari kejaksaan, padahal kami sudah membuat pelaporan ke mereka sebelumnya, kan menurut SK Ketua Mahkamah Agung RI No.76/KMA/SK/VI/2009 Menyebutkan bahwa pelapor berhak mendapatkan informasi mengenai tahapan laporan pengduan yang didaftarkan” Tambahnya.
Inilah Alasan Ditundanya Penayangan Film ‘Jokowi Adalah Kita’
"Ditunda penayangannya, Kenaikan harga BBM mengakibatkan politik yang panas. Sayang kalau gara-gara panas soal BBM lantas malas nonton film karena banyak contoh teladan di dalamnya," ujar KK Dheeraj selaku produser yang dikutip dari laman kompas.com
Penarikan film ini dilakukan atas saran dari para relawan Jokowi, Bara JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden) karena munculnya pendapat-pendapat miring di dunia maya. Selain itu, film ini mangangkat perjuangan positif Jokowi hingga menjadi presiden, dan ini berbanding terbalik dengan suasana politik saat ini akibat dari kenaikan BBM.
Film yang dibintangi oleh Ben Joshua dan Sylvia Fully akan kembali ditanyangkan jika suasana sulai mulai kondusif, seperti yang diutarakan oleh produser "Jadi, kita tunggu. Kalau suasana aman, baru diputar lagi,"
Jiwa Yang Merdeka
Jiwa harus menjadi pusat manusia yang tetap berdiri mempertahankan sifat otonomnya, otonom jiwa terletak dari nilai-nilai yang sebenarnya pasti ada didalam hati terdalam manusia, nilai tersebut adalah kebenaran akan kesadaran batin setiap manusia tentang nilai kemanusiaan, nilai keadilan, nilai kesetaraan, nilai solidaritas, dan nilai kebebasan. "jiwa yang merdeka" akan terus mempertahanan nilai-nilai yang telah dianugrahi oleh pencipta ke seluruh umat manusia dan tak bisa terelakan kebenarannya. saya akan coba menginterpretasikan nilai-nilai otonom dalam jiwa tersebut.
Pertama "Nilai Kemanusiaan" tidak bisa terelakan kebenarannya didalam jiwa yang otonom karena setiap agama pasti meyakini bahwa manusia adalah mahluk paling mulia diantara mahluk lainnya, kemuliaan tersebut menurut saya adalah sebuah fitrah yang harus dipertanggungjawabkan dalam gerak ihsan (tekad/niat ,ucap,tingkah laku) dalam interaksi antar mahluk, karena manusia sebenarnya adalah pemimpin semua mahluk didunia yang berarti menjadi tauladan kehidupan baik bagi dirinya, keluarganya, lingkungannya dan bangsanya. Nilai kemanusiaan menjadi otonom dalam jiwa manusia karena manusia tidak dapat mengelak dari hati nuraninya ketika melihat manusia lain tertindas oleh manusia yang jiwanya dijajah oleh pemikiran dogmatis, dijajah oleh keinginannnya yang terus tidak puas akan harta dan tahta yang sebenarnya sudah membuat menderita jiwanya.
Kedua "Nilai Keadilan" tidak bisa terelakan kebenarannya didalam jiwa yang otonom karena sebenarnya manusia telah sadar akan baik buruk, akan proporsionalitas, akan ketimpangan, akan penyimpangan dan segala hal yang mencederai nilai tersebut , permasalahanya adalah niat, ucap ,dan tingkah laku masih dikekang oleh rasa takut untuk memperjuangkan nilai tersebut secara rasional. atau nilai tersebut telah dijajah oleh keinginan yang egosentris sehingga salah dalam menempatkan sesuatu. Nilai keadilan yang melekat dalam jiwa yang otonom akan menjadikan manusia bijak dalam mengambil keputusan hidup, apakah keputusannya bermamfaat bagi dirinya, orang lain dan lingkungan atau keputusannya akan menindas jiwanya dengan merebut hak orang lain dan lingkungan.
Ketiga "Nilai Kesetaraan" tidak bisa terelakan kebenaranya didalam jiwa yang otonom,kesetaraan yang dimaksud adalah manusia tidak dapat mengelakan akan fitrahnya bahwa kita semua terlahir dari cairan sperma dan sel telur , bahwa kita terlahir dalam tangisan, bahwa kita terlahir dan hidup menjadi dewasa karena kasih sayang manusia lain, yaitu orang tua kita, ini menegaskan bahwa kita memiliki kedudukan yang sama didunia ini yaitu MANUSIA, manusia yang dianugrahi memiliki akal untuk berfikir dengan bebas sehingga tidak ada strata dalam pemikiran manusia, kesetaraan pemikiran merupakan nilai yang selalu otonom dalam jiwa, mengapa saya katakan demikian karena semua manusia mempunyai kesempatan proses dan waktu untuk berfikir. Strata hanya diciptakan dalam ranah keegosentrisan manusia yang merasa dia lebih pintar, lebih dewasa, lebih berpengalaman, lebih ningrat, tapi seyogyanya semua manusia mempunyai kesetaraan pemikiran dengan manusia lain. Yang lebih berpengalaman dapat dilalui dengan pengalaman, yang lebih dewasa dapat dilalui dengan proses kedewasaan yang cepat, yang lebih pintar dapat dilalui dengan proses 1000x lipat yang telah dilalui oleh sipintar, yang merasa lebih ningrat dapat dilalui oleh kebijaksanaan yang lebih berpengalaman. jadi hakekat nilai kesetaraan dalam jiwa yang otonom adalah bagaimana seorang manusia menyadari bahwa kita jauh dari kesempurnaan, dan selalu ingat akan diri kita yang ada karena interaksi dengan manusia lain. jika nilai kesetaraan pemikiran tersebut sudah ada dalam jiwa yang otonom maka kita akan terjauh dari kesombongan yang merupakan awal pengkelasan dan kefeodalan.
Keempat "Nilai Solidaritas" tidak bisa terelakan kebenarannya didalam jiwa yang otonom, solidaritas yang saya maksud adalah solidaritas kemanusiaan bukan solidaritas kelompok yang berlatar belakang SARA, solidaritas ini harus bersifat universal, solidaritas harus didudukan dalam kemanusiaan, apa yang membuktikan nilai tersebut adalah kebenaran ? yang membuktikan adalah ketidakmampuan manusia untuk hidup sendiri didunia, manusia sebagai mahluk sosial pasti membutuhkan orang lain, sesombongnya manusia merasa bisa hidup dengan individualistik sebenarnya dia telah mengkhianati kodratnya, mengapa demikian karena kebutuhan manusia tidak sepenuhnya di hasilkan oleh individu seorang tetapi merupakan hasil individu manusia lain, individu manusia kota tidak bisa mengelakan bahwa nasi yang dia makan untuk hidup merupakan hasil bertani individu manusia di desa, jadi tidak bisa dielakan bahwa manusia sebagai mahluk sosial harus mempunyai nilai solidaritas kemanusiaan dalam jiwanya yang otonom untuk saling menghormati, saling memperjuangkan dalam menuju kemaslahatan bersama.
Terakhir "Nilai Kebebasan" tidak bisa terelakan kebenaranya dalam jiwa yang otonom, kebebasan yang saya maksud adalah kebebasan yang berlandaskan nilai-nilai sebelumnya, kebebasan bukan berarti bebas sebebas bebasnya, karena kebebasan dibatasi oleh ruang dan waktu, dibatasi oleh interaksi antar manusia (hak dan kewajiban), kebebasan dibatasi oleh nilai-nilai sebelumnya dalam jiwa yang otonom. Jadi menurut saya nilai kebebasan ini dalam konteks bahwa manusia didalam pemikirannya selalu dinamis melihat gerak perubahan dalam proses kedewasaan tanpa meniadakan nilai kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, dan solidaritas. kebebasan berada dalam ranah pemikiran kita yang rasional dengan akal tapi tetap otonom dalam mengambil keputusan baik secara politik maupun sosial berlandaskan nilai-nilai sebelumnya. kebebasan jiwa yang otonom ,pemikirannya tidak terdogmatis oleh paham-paham yang menghilangkan nilai-nilai sebelumnya, tapi kebebasan jiwa yang otonom adalah kebebasan dalam tekad ucap dan tingkah laku hidup dalam keberanian memperjuangkan kebenaran dan melawan penindasan, kebebasan tersebut tidak akan terintervensi oleh siapaun, apapun, kapanpun dalam berdiri menjadi manusia otonom yang berlandaskan nilai kemanusiaan, nilai keadilan, nilai kesetaraan dan nilai solidaritas.
Manusia yang mempunyai JIWA YANG MERDEKA akan bisa memimpin dirinya, memimpin keluarganya,memimpin bangsanya, dan memimpin umat manusia kedalam kedewasaan hidup yang saling mengingatkan dalam kemajuan dan kebaikan bersama, saling menyayangi dalam menjaga perdamaian umat manusia, dan saling membimbing untuk kemaslahatan bersama. Kesempurnaan hanyalah milik kesombongan, dan yang patut sombong bukanlah manusia tapi yang menciptakan manusia. kebebasan pemikiran membutuhkan pemikiran manusia lain sebagai bentuk dialektika dinamis yang saling mengkritik untuk kemajuan bersama, saling menyayangi sesama manusia yang tidak sempurna, dan saling membimbing dalam kedewasaan berfikir.
Manusia merupakan mahluk baik, masyarakat yang membuat manusia jahat (mementingkan diri sendiri dan bersifat merusak). Negara berfungsi untuk memungkinkan manusia untuk mendapatkan kembali sifat kebaikannya yang asli.
Jean Jacques Rousseau (1712 – 1778)
Oleh Rangga A Juang
Alumni LPMS SETARA
Jumat, 21 November 2014
Manajemen Expose di Universitas Indonesia Berlangsung Ramai
Lomba ini dihadiri oleh tim Submit ada 32 tim, bisnis plan 32 tim, dan talkshow ada 160 peserta. Lomba ini cukup meriah, antusiasme dari para peserta menunjukan acara lomba ini adalah acara yang benar-benar membuat mereka yang menghadiri tertarik untuk mengikutinya. Adapun mengenai jadwal yang ditujukan untuk para peserta hari pertama adalah talkshow dan company visit. Lalu pada hari kedua jadwalnya adalah,presentasi dari best 7 submit, simulasi bisnis, dan galadiner. Submit adalah mereka yang mendaftar, membayar, mengumpulkan soft copynya. Untuk kualifikasi pemenang lomba panitia hanya ditentukan pada temanya saja.
Pada hari pertama lomba setelah talkshow akan diadakan company visit. Company visit ini sendiri adalah pertemuan untuk delegasi dan panitia, media tidak diperbolehkan untuk mengikutunya. Company visit ini bertempat di Bogasari. Setelah acara company visit ini selesai berakhirlah acara lomba pada hari pertama. Lalu untuk hari kedua nanti akan ada presentasi oleh submit yang terpilih 7 dianggap terbaik oleh panitia, simulasi bisnis yaitu semacam games yang bertujuan untuk mengakrabkan peserta dan panitia.