Rabu, 27 April 2016

Opini: Mempertanyakan Pikiran Kritis Universitas

Opini- MEA (masyarakat ekonomi ASEAN) kini sudah digelar. Orentasi rezim pemerintah kini adalah pembangunan. Juga, pergeseran pola ekonomi berubah secepat kilat semenjak perkembangan tekonologi berbasis media sosial. Melalui perubahan semacam inilah publik dibuat reaktif dengan berbagai keriuhannya.

Kini, seolah-olah publik sedang mengalami kepanikan luar biasa. Promosi, pidato, jargon, dengan cepat diselenggarakan Universitas dan pemerintah sebagai bagian dari sosialisasi. Dengan doktrin wacana; ini adalah peluang.

Bahkan, publik seperti diharuskan berlari cepat melampaui cahaya untuk menyiapkan semuanya demi semata-mata agar publik tak tergilas dengan adanya MEA, pembangunan, dan perkembangan tekonologi yang kini menjadi bagian dari hidup. Dan, di antara semuanya kita sebagai bangsa Indonesia harus lebih cepat dan menjadi lebih unggul dibanding negara-negara lain.

Tersirat, tak ada yang keliru dengan semua itu. Tetapi, hal-hal di atas layaknya suatu yang sudah given. Tak bisa ditolak. Apalagi dikritisi. Itulah konsekuensi globalisasi. Publik harus terima. Suasana demikian yang menimbulkan pertanyaan, mengapa? Bahkan yang terjadi sebaliknya, banyak Univesitas mengamini tanpa lagi berpikir ulang, apa yang sebenarnya terjadi?

Fenomena MEA misalnya, disikapi dengan bagaimana visi Universitas menyiapkan tenaga handal yang mampu bersaing dengan tenaga-tenaga negara lainnya. Seolah-olah mahasiwa adalah komoditas lainnya seperti—layaknya produk mangga gincu yang dipasarkan pemerintah melalui program UMKM. Jadi, apa yang sebenarnya Indonesia tawarkan pada MEA? Apabila komoditas manusia yang menjadi konsep.

Melihat cara berpikir Universitas semacam ini tak elak menjadi pertanyaan, apa peran Universitas selain pantas disebut sebagai corong kekuasaan? Karena Univeritas menjadi media sosialisasi apa yang sedang coba pemerintah bangun. Dengan maksud, agar publik menerima ini dan bersikap yang hendaknya pemerintah inginkan. Jika demikian, pertanyaannya, di mana sikap kritis dan independensi Universitas?

Hal demikian lah yang menjadi kegelisahan. Bagaimana tidak. Universitas tanpa melakukan kajian ilimiah lantas mempromosikan MEA dengan berbagai jargon demagognya. Misalnya, tak memaparkan bagaimana sejarah MEA dibentuk, siapa aktor MEA, apa tujuan MEA, bagaimana mekanisme MEA, bagaimana securty MEA untuk melindungi lalu lintas barang dan tenaga manusia, bagaimana kondisi sosial politik negara-negara MEA, siapa aktor pasar dan objek pasar, apa yang menjadi keunggulan dan kekurangan Indonesia, danbagaiamana mengantisipasi dan merinci berbagai konsekuensinya? hal-hal seperti inilah yang absen dilakukan Universitas.

Tanpa ketajaman analisa dan pembongkaran suatu konsep bukan tidak mungkin kedepan hanya akan menimbulkan persoalan-persolan baru. Apalagi indikasi yang diedarkan hari ini adalah keuntungan bonus demografi. Sebatas melihat jumlah manusia. Bukan pada kapabilitas, kompetensi, dan kondisi realistis Indonesia di hadapan market MEA. Untuk bagaimana mengukur itu secara matematis. Tak sebatasbermodalkan kepedean. Hal-hal inilah yang tak banyakdipikirkan.

Sebagai contoh, pemabajakan kapal Indonesia di wilayah perairan Filipina oleh Abu Sayyap yang sekarang masih terjadi. Betapa perjanjian dengan Negara-negara MEA seperti Filipina, Indonesia tak memiliki hak untuk menginterversi. Padahal itu menyangkut nyawa dan perlindungan warga negara yang—seharusnya Indonesia berdaulat atas itu. Karena hal itu pun diakibatkan dari kondisi sosial politik Filiphina yang buruk.

MEA membuka kran ekonomi tapi mengkesampingan perlindungan dan jaminan keamanan sipil. Ini menandakan lemahnya perjanjian hukum di antara Negara-negara MEA. Sedangkan kita ketahui banyak di antara Negara-negara yang tergabung di MEA adalah negara yang non-demokrasi. Dengan berbagai gejolak sosial politik yang mengancam bagi aktivitas sipil. Dalam posisi ini, sebetulnya jelas Indoensiasangat dirugikan. Karena ini menyangkut jaminan keamanan lalu lintas barang dan manusia antar negara.

Ini adalah sedikit dari banyaknya persoalan MEA yang belum diketahui, ditambah dengan defisitnya kajian ilmiah dan ruang diskusi di Univesritas, jadi—sebetulnya patut diduga publik tak banyak mengetahui tentang MEA. Hal ini menjadi pertanyaan tersendiri, di manakah ruang kritisismeUniversitas terhadap berbagai perubahan kebijakan dan konsep ekonomi itu? Apakah hilang diterpa bualan-bualan quote positif. Karena bagi sebagian orang, perilaku kritis disamakan dengan prilaku buruk. Tentu, jika demikianadanya, ini menjadi persoalan tersendiri di kalangan intelektual.

Tak berhenti di situ, karena paradigma sebagain  Univesitas mahasiswa adalah komoditas, pembangunan yang dilakukan pemerintah, seperti Kereta cepat, Jalan tol, Rekalamsi, dan infrasturktur-infrasturktur lainnya, diamini sebagai peluang untuk membuka lapangan pekerjaan. Tanpa melihat persoalan-persoalan yang akan dihadapinya. Seperti kerusakan ekositem alam, berpotensinya bisnis dan politik sebagai aktor pelanggaran HAM, karena persoalan pembebasan lahan dsb.

Sebagai contoh, bagaimana persoalan reklamasi dimulai dari Bali, Jakarta, Cirebon dan Makasar yang kini menghadapi gelombang penolakan yang besar bagi masyarakat adat dan setempat. Bagiamana kasus salim kancil yang dibunuh, penolakan Ibu-ibu rembang akan kehadiran perusahaan yang akan mengalola sumber penghidupannya, dan penolakan bongkar muat batu bara karena debunya berdampak terhadap kesahatan manusia.

Hal tersebut mestinya mejadi lampu kuning bagi Univesitas untuk berjarak dengan kekuasaan dan berdiri independet dalam bersikap. Untuk memberikan argumentasi dan jalan keluar lain. Menyodorkan pilihan-pilihan terhadap suatu kebijakan dan konsep ekonomi. Lebih dari itu, membantah modus pembangunan yang berdalih atas nama pertumbuhan ekonomi.

Sinyal inilah yang tak ditemukan oleh Universitas sebagai bagian dari lembaga yang memiliki tanggung jawab Tri Darma Perguruan Tingggi. Yang salah satu visinya adalah mengabdikan diri untuk publik. Diantaranya, memberikan informasi kepada publik dengan objektif, teruji, tepat dan jernih. Melalui pendekatan dan persoalan itulah mestinya publik kini mempertanykan pikiran kritis yang sepatutnya dimiliki Universitas. Di manakah ia?

Penulis : Kris Herwandi (Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati)

Suguhkan Pemandangan Cantik, Begini Penampakan Kebun Teh Cipasung

Majalengka, Setaranews.com - Kebun Teh Cipasung mungkin sudah tidak asing lagi didengar oleh segilintir orang yang hobi travelling, kebun teh cipasung terletak di Desa Cipasung Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka.

Untuk sampai ketempat yang memiliki pemandangan yang menyegarkan mata itu memerlukan waktu empat jam dari Cirebon Kota, belum lagi perjalanan yang harus dilalui cukup sulit. Medan yang ditempuh merupakan jalanan dengan kontur tanah yang licin dan basah, untuk itu diperlukan keahlian khusus dalam berkendara, untuk sampai ke lokasi kebun teh hanya dapat di tempuh oleh kendaraan roda dua.

Pengunjung yang datang pun beragam mulai dari anak-anak,remaja,orang dewasa, bahkan sepasang kakek dan nenek serta dari berbagai macam daerah seperti Cirebon, Kuningan, Majalengka, Indramayu dan Ciamis.

Kebun Teh Cipasung dikelola oleh warga sekitar, kita tidak perlu khawatir jika kelaparan karena disekitar Kebun Teh Cipasung banyak tenda warung-warung warga.

"Pemandangannya bagus banget , kebayar rasa capek di perjalannya apalagi saya dari Indramayu sengaja libur kuliah kesini refreshing gitu deh," ujar tiara mahasiswa perguruan swasta di Indramayu.

Selasa, 26 April 2016

Memperingati Hari Buku Sedunia, Idental Radio Menggelar Acara Chambook

Unswagati, Setaranews.com – Idental Radio menggelar serangkaian acara yang bertemakan “Chambook” atau Charity My Book. Radio yang dikelola oleh mahasiswa – mahasiswa dari Unswagati Cirebon menggelar acara ini dalam rangka memperingati Hari Buku Sedunia yang jatuh pada tanggal 23 April 2016 kemarin.

Acara yang diselenggarakan oleh Idental Radio ini bermaksud untuk menghidupkan kembali minat membaca dan kecintaan terhadap buku yang kian hari kian menurun drastis.

“Karena ironisnya walaupun buku itu adalah sumber ilmu yang bermanfaat dan diibaratkan sebuah jendela dunia, buku itu sudah kurang diminati lagi pada zaman sekarang” ujar Dessy Sagita selaku ketua pelaksana kepada setaranews.com ketika ditemui disela – sela acara, Senin (25/04).

Dengan tema yang diusung “Chambook” atau Charity My book, Idental Radio dalam acara yang diselenggarakan membuka stand untuk para donatur – donatur baik dari kalangan mahasiswa maupun dari umum yang ingin mendonasikan bukunya yang diperuntukkan kepada mereka yang membutuhkan buku seperti Panti Asuhan.

“Kira – kira buku yang akan didonasikan sudah terkumpul sampai 25 buku. Tujuan buku yang akan didonasikan ini sasarannya akan kita berikan kepada panti asuhan dan juga rumah buku yang dimiliki Wakil Dekan III kita (FISIP-red) Pak Khaerudin Immawan di daerah Kapetakan” tutur Eci (sapaan Dessy).

Lebih lanjut, Eci mengatakan buku yang akan didonasikan lebih dikhususkan buku anak – anak karena akan diberikan kepada panti asuhan. Tetapi, lanjut Eci, tidak menutup kemungkinan untuk buku – buku umum seperti buku pengetahuan dan ensiklopedia tetap diterima untuk didonasikan kepada rumah buku milik Khaerudin Immawan.

Eci juga menjelaskan diadakan donasi buku untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap mereka yang membutuhkan untuk saling berbagi ilmu yang bermanfaat dalam keterbatasan mereka.

“Donasi buku ini untuk menimbulkan rasa empati kita terhadap sesama” tambahnya

Serangkaian acara yang diselenggarakan Idental Radio antara lain Bazzar Buku, SelfieChallange, Donasi Buku, Live Music Acoustic dan juga Stand Up Comedy sebagai hiburan bagi mereka yang menghadiri acara tersebut.

 

 

Jurnalis : Hashbi Isma Rabbani

BEM FISIP Menggelar Festival Budaya Cirebon

Unswagati, Setaranews.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unswagati menyelenggrakan kembali acara “FISIP Duwe Gawe” yang masih bertemakan “Membangunkan Kembali Budaya Cirebon yang Tertidur”  Sabtu 23 April 2016 di Gua Sunyaragi Cirebon.

Acara yang yang bertajuk “Sound of Art and Culture” berbeda dengan acara yang diselenggarakan kemarin, acara ini lebih kepada menampilkan beberapa kebudayaan – kebudayaan Cirebon kepada masyarakat.

“Tadi ada Tari Rampak, Tari Wayang ada Gamelan juga. Kemarin kita hanya seminar kalau sekarang kita lebih mementaskan budaya seperti apa itu Tari Wayang  Tari Topeng Kelana itu seperti apa” ujar Tyo Mulyadi selaku Ketua Pelaksana kepada setaranews.com ketika ditemui di lokasi.

Lebih lanjut, Tyo Mulyadi menghimbau agar seluruh lapisan masyarakat Cirebon khususnya para generasi muda mulai mecintai budaya asli Cirebon dari diri sendiri dan juga tidak melupakan budaya – budaya asli Cirebon agar tetap eksis di masyarakat.

Acara yang diselenggarakan selain untuk memperkenalkan kembali budaya asli Cirebon kepada masyarakat, acara ini juga untuk membantah tudingan miring yang ditujukan kepada mahasiswa FISIP Unswagati yang dicap negatif oleh banyak pihak.

“Kita disini ingin membuktikan kepada seluruh fakultas bahwa anak FISIP itu tidak sepenuhnya negatif, tidak dengan aksi, tidak dengan apa – apa itu hal yang menyimpang. Kita disini ingin membuktikan kita juga bisa membuat acara seperti ini” pungkas Tyo.

Selain mementaskan budaya asli Cirebon, Sound of Art and Culture juga menghadirkan hiburan – hiburan dengan menampilkan beberapa band lokal dari Cirebon dan juga dari luar Cirebon.

 

Jurnalis : Hashbi Isma Rabbani

Minggu, 24 April 2016

Festival Islami, Event Besar Terdekat IMMNI

Unswagati, www.setaranews.com - Ikatan Mahasiswa Masjid Nurul Ilmi (IMMNI) Unswagati telah memiliki beberapa agenda terdekat sepanjang bulan April-Mei, selain minggu ini akan diadakan Open Recruitment tahap ke-II, IMMNI pun akan mengadakan sebuah event besar bernama Festival Islami pada tanggal 16-19 Mei di Kampus I Unswagati.

Acara tersebut diadakan dalam rangka mempringati Isra Mi'raj dan turut melibatkan UKM lain yakni Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan Tutorial Keislaman.

"Habis ada open recruitment tahap kedua, dibulan Mei itu sendiri nanti kita mau mengadakan yang namanya Festival Islami yang nantinya acara puncaknya tanggal 19, Isra Mi'rajnya, dan kita bekerja sama dengan DKM dan Tutorial untuk memaksimalkan agenda tersebut, karena fokus kepada anak-anak SMA, terkhusus dari mahasiswa akan ada serangkaian perlombaan seperti BTQ, Marawis, dan sebagainya." Tutur Zaenul Nadif selaku Ketua dari IMMNI pada Setaranews.com, Sabtu (23/04).

Selain event tersebut, Zaenul melanjutkan bahwa IMMNI akan melaksanakan kerja sama dengan Bimbingan Siswa Islami (BSI) dalam waktu dekat pula, dimana sasarannya adalah anak-anak SMA.

"Artinya kita membina dari bawah dulu, disamping mempromosikan Unswagati, kita juga dapat dikatakan menyebar syiar agama ke anak-anak SMA, ini bentuknya mobile, bedah film, tapi memang kita belum mengagendakan, dalam artian belum mencari hari yang tepat, dan rencananya mau dibulan Mei juga." pungkasnya. - Ikatan Mahasiswa Masjid Nurul Ilmi (IMMNI) Unswagati telah memiliki beberapa agenda terdekat sepanjang bulan April-Mei, selain minggu ini akan diadakan Open Recruitment tahap ke-II, IMMNI pun akan mengadakan sebuah event besar bernama Festival Islami pada tanggal 16-19 Mei di Kampus I Unswagati.

Acara tersebut diadakan dalam rangka mempringati Isra Mi'raj dan turut melibatkan UKM lain yakni Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan Tutorial Keislaman.

"Habis ada open recruitment tahap kedua, dibulan Mei itu sendiri nanti kita mau mengadakan yang namanya Festival Islami yang nantinya acara puncaknya tanggal 19, Isra Mi'rajnya, dan kita bekerja sama dengan DKM dan Tutorial untuk memaksimalkan agenda tersebut, karena fokus kepada anak-anak SMA, terkhusus dari mahasiswa akan ada serangkaian perlombaan seperti BTQ, Marawis, dan sebagainya." Tutur Zaenul Nadif selaku Ketua dari IMMNI pada Setaranews.com, Sabtu (23/04).

Selain event tersebut, Zaenul melanjutkan bahwa IMMNI akan melaksanakan kerja sama dengan Bimbingan Siswa Islami (BSI) dalam waktu dekat pula, dimana sasarannya adalah anak-anak SMA.

"Artinya kita membina dari bawah dulu, disamping mempromosikan Unswagati, kita juga dapat dikatakan menyebar syiar agama ke anak-anak SMA, ini bentuknya mobile, bedah film, tapi memang kita belum mengagendakan, dalam artian belum mencari hari yang tepat, dan rencananya mau dibulan Mei juga." pungkasnya.

Sabtu, 23 April 2016

Mimpi yang Harus Terbangun

*Hari ini kesiangan*

Berusaha biar enggak kesiangan dan beruntungnya hari ini dianter sampe kampus sama Angga temen satu UKM di kampus, bedanya dia anak Ilkom dan 2 tahun lebih tua tapi sebenernya kenapa bisa kesiangan kayak gini juga gara-gara sama dia belum lagi Angga malah nyuruh balik ke kampus naik angkot coba emang enggak berperikemanusiaan kan, tapi beruntungnya itu enggak kejadian. Oke udah sampe depan gedung fakultas ekonomi cuma yang jadi masalah ini baru lantai dasar sedangkan kelasnya ada di lantai 3.

"Wahhh bisa mati beneran kalo gini kenapa si Oca ga bales sms gue lagi? Apa pak Dudu udah ada di kelas ya?" Kesal.

"Oke jangan banyak ngeluh ini masih lantai pertama bentar-bentar pulpen gue dimana? Gue harus cepet-cepet ngisi absen pas udah nyampe kelas, sebelum absennya diambil pak Dudu. Aaa tadi pulpennya bekas si Angga wuaaaaa di taro dimana ya?"

Dan brugghhhh kertas-kertas berterbangan jatuh seakan itu hujan ajayyy mungkinkah ini salju yang turun di tengah siang bolong? Oke lupa di Indonesia ga ada salju.

"Aaaa udah telat jatuh lagi, kamu gapapa?" Oke tau ini kebalik harusnya yang didrama-drama kan cowok yang nanya itu tapi ini  beda keadaan, kalo disini...Gilaa ini bukan  bayangan cowoknya bener-bener manis tapi dingin auranyaaa..”  jadi gue putusin buat nanya duluan barangkali beneran jodoh.

“Hehh ..” ucap cowok itu

CETARRRRRRRR

Hayalan gue tentang jodoh dan muka manis cowok itu berubah jadi asem dan gelap jadi menakutkan .... !!

“Hehh?? “ tanya gue masih diposisi jatuh tadi.

"Iya heh kenapa emang? Ini kedua kali nya gue jatoh hari ini, dan lo cewek juga? Kenpa si di dunia ini cewek pada labil dan ceroboh lo bisa naik tangga ga sih? Lo tau kalo lo naik tangga harusnya dari sebelah kiri bukanya sebelah kanan!!" Omelnya.

Astaga dia cowok apa nenek lampir ngomelnya lebih cepet dan nyakitin 3 kali lipat di bandingkan oma gue di rumah. Darah gue  mendadak  naek dan,

"Hehh  lo bilang tadi  ini yang kedua kalinya lo jatuh? Berarti yang ceroboh sama labil itu lo sendiri ini enak aja main nyalahin gue, dengerin ya gue baru jatuh 1 kali hari ini dan bentar-bentar lo tadi ngasih tau gimna cara naik tangga? Yakali gue pas naik tangga mikirin kanan atau kiri. Ahhh udah lah lagian sekarang gue buru-buru dan buat lo dengerin ya lo itu emang cowok jadi jadiann!!" Teriak gue sambil nunjuk mukanya yang seharusnya manis tapi udah gue ganti jadi pait.

Gue  lanjutin lari lagi dan ninggalin cowok jadi-jadian itu.

Hahhhhh hahhh nafas gue akhirnya nyampe depan kelas tapi gimana ini masuk ?? Engga?

“Huaaa 2 menit lagi gue pasti telat 30 menit gimana ini masih di bolehin masuk engga ? Tuhan tolong Iren.

Ahh gua ada akal tutttt tuutttt tuuttt yahh ga di angkat dan krekkk (nengok ke kanan) huaaa bapaknya keluar dan buka pintu seneng dan kreek pintunya di tutup lagi yaaaaa -_-

Itu tandanya suruh masuk apa tetep di luar? tanya gue dalam hati.

Bodo mungkin itu tandanya suruh masuk.

Dan akhirnya dengan muka tak berdosa gue pun masuk dapet bonus diketawain  satu kelas oke itu enggak jadi masalah dan hari ini gue anggap aman pak Dudu nya juga enggak marah gue masih dibolehin ngisi absen dan intinya aman.

3 jam selesai mata kuliah pak Dudu.

“Eh Ren lo masuk paling terakhir sekarang keluar paling awal lo cewek gila emang ya!!” teriak Beni.

“Bodo siapa cepat dong Ben”  jawab gue.

Kreekk pintu kelas gue buka.

“Ko keluarnya lama sih udah aku tungguin nih dari tadi sini tas nya” suara paling lembut dan manis itu berasal dari cowok jadian-jadian tadi? yang tabrakan tadi? Mau ngapain coba tiba-tiba ada di depan pintu?

“Ahhh kamuu.. “

“Ayo kita makan aku laper nih” potong cowok itu.

Sontak semua yang di pintu pada rame mereka bersiul dan teriaknya Beni yang khas tanda ngejek tingkat dewa.

“Yauda kita duluan ya “ sambungnya.

Tarik dia tanpa nunggu jawaban gue.

Jalan  ke arah parkiran kampus dan buku-buku gue dia  yang bawa mungkin biar gue enggak kabur.

“Mungkin hari ini masih belum aman, ada niatan apa coba ini cowok? tapi yaudah lah lagian dia tadi bilangnya mau makan kan,  kapan lagi makan ada yang bayarin kalo nunggu yang ulang tahun sih kelamaan mungin ini yang disebut rezeki yak terduga HAHAHA“ gumam gue dalam hati.

Motornya berenti di salah satu rumah gede di komplek yang elit “Ko gue berasa jadi Cinderella ya, dia bak pangeran kaya dan gue jadi pembantu ?” ahh lupain Ren lo ngayal kejauhan.

“Heh katanya mau makan kenapa kerumah? Ini rumah siapa ? lo bukan orang nakal kan ? ahh gue teriak nih” ahhh lupain masa iya gue kayak gitu semua dialog itu Cuma ada di drama korea oke brpikir jernih aja kalem ren kalem gumam gue dalam hati.

“Ini rumah orang tua lo ya? Mau makan dirumah lo tah?“ Ucap gue dengan nada pelan mencoba buat sopan.

“Ini cewek aneh banget kenapa jadi bersikap tenang gini? Ahh enggak sesuai yang gue rencanain gumam cowok itu.

Akhirnya tanpa babibu gue sama dia masuk kedalam rumah itu dan langsung ke ruang tengah sofanya empuk banget adem (kenapa jadi norak gini ya) dia ninggalin gue mungkin mau bawain air minum yauda gue nunggu.

Bruukkk

“Nihh rapihin, tuh absennya lo susun ulang. “

Dia dateng bukan ambil minum tapi bawa kertas

“Bentar-bentar ini kertas yang tadi di tangga itu?” tanya gue

“Iyalah ini kertas yang tadi lo jatuhin, sekarang lo susun ulang gue keluar dulu” katanya

Darah gue mulai naik lagi tapi gue putusin buat tetep tenang lagian gue enggak ada jadwal lagi dan ini juga salah gue enggak ada salahnya juga gue bantuin dia.

“Eh bentar nama gue Aldo jadi kalo adek gue dateng bilang aja kalo lo itu temenya Aldo ngerti kan ?”

Gue mengangguk pasrah.

15:30

Ahhh selesai gila jadi semua kertas ini ternyata kertas ulangan dari  6  kelas  pantes dia marah tadi di tangga

“Huaaaaa  kenapa dia belum pulang ya” nengok jam tangan ahh tapi gapapa lah si mbonya baik banget gue di kasih minuman seger banget sama cemilanya juga jadi gue enggak kelaperan.

Suara motor pasti itu Aldo.

Dan ternyata bener dia dateng enggak bawa tangan kosong ngertikan maksudnya dia bawa apa? dia bawa Pizza huaaaa perut gue langsung bunyi. Dan akhirnya sambil makan akhirnya kita ngobrol macem-macem ternyata dia orangnya enggak buruk terutama senyumnya itu manis kakak huaaa.

KREKK

“Tadi adek lo belum dateng jadi pasti yang bakalan masuk ini adek lo, tau deh gue tebak ya adek lo juga cakep kan sama kayak lo “ haha ucap gue sambil melahap pizza.

"Tumben ka udah pulang “ suaranya udah enggak asing.

“Iya  nih  lagi ada temen, gue beli pizza lo mau enggak”

“Mauuuu dong “ jawab cowok itu

“Irennn lo ngapain disini ? ini temen lo ka ?

Uhukkk uhukk  pizza gue nyangkut di tenggorokan ahh gue keselek gara-gara angga maluuu !!

“Ren ini minum-minum“ ucap Aldo

Ahhhhh akhirnya legaaa

“Angga lo enggak kira-kira kenapa pake nada kaget kayak tadi gue jadi ikutan kaget kan terus jadi keselek kayak gini” teriak gue

“Yakali kaget  lo ngapain ada di rumah gue? jangan bilang kalo lo temen kaka gue” cerocosnya.

“Gue yang ngajak Iren kerumah buat beresin ketas gue tadi kita jatoh di tangga ga, kenapa sih ? kalian kenal ?” tanya Aldo.

“Ka dia itu cewek yang sering gue ceritain cewek paling aneh dan rusuh dia enggak bisa kalem atau anggun dia sering ngebentak-bentak gue”  sambung Angga.

“Ahh gini gue ceritain sebenranya kenapa gue bisa nabrak kaka lo itu ya gara-gara lo sendiri lo naro pulpen gue dimana? di tas gue enggak ada dan di tempat pensil gue juga enggak ada, gue nabrak kaka lo pas lagi nyari pulpen dan pulpen gue ilang gara-gara lo jadi sumber masalah ini ada di lo, tau enggak gara-gara lo gue harus nyusun kertas kertas ini tau enggak !!”

“Kenapa gue jadi dimarahin si nih pulpen lo gue balikin , gue tadi minjem dan udah bilang kalo pulpen lo gue bawa. Lagian lo langsung naik tangga enggak nengok ke gue bilang makasih juga enggak dasar cewek jadia-jadian” jawabnya

"Udah ahh gue enggak mau makan ka gue cape."

4 hari kemudian gue sama Aldo nambah akrab dan aneh gue jadi manggil dia ka, karena kemaren-kemaren gue khilaf kalo dia lebih tua dari gue.

Dan aldo ngungkapin perasaanya ke gue tapi rasanya aneh gue enggak ngerasain apa-apa, gue inget ramalan bulan kemaren yang ngasi tau kalo bakalan ada dua  cowok yang bersikap di luar batas normal apa itu ka Aldo sama Angga ? tapi Aldo udah jadi normal sekarang dan Angga sekarang ngedadak ngejauh.

“Ahh mereka emang manusia di atas batas normal yang satu makin deket yang satunya malah makin jauh”

“Eh ren gimana keputusan lo sekarang ka aldo itu lo terima apa enggak? “tanya Oca

“ga tau ca, gue bingung si angga kenapa jadi jauh dari gue ya?  Sekarang dia kalo ngomong engga marah-marah lagi, dia sopan sama anehh lahh intinya enggak kayak dulu ca”

“Kenapaa jangan – jangan lo kangen sama Angga, dan jangan-jangan lo suka sama angga ? lo nyaman kalo ribut sama Angga tapi lo malah enggak nyaman sama cowok yang bersikap baik dan sempurna kayak Aldo kan “

“satu lagi Ren lo itu cewek  aneh dibumi ini, inget kata pak Dudu ? cewek kayak lo baru dia temuin, mahasiswi yang telat masuk kelas terus nelepon ke dosen dan nanya boleh masuk kelas apa engga ? itu Cuma lo Ren , dan sekarang lo suka sama cowok yang aneh juga kayak Angga.” Sambung Oca.

“Apaan sih ca gue engga suka angga, lagian gue normal kok kalian nya aja yang pada jaim dan flat coba kayak gue jangan pake jaim.”

“hahaha” gue ketawa bareng oca tapi pikiran sama hati gue lagi rusuh minta kejelasan. Ini enggak enaknya jadi dewasa semua hal jadi seakan rumit.

2 hari kemudian gue beraniin ketemu Angga sama Aldo di tempat yang berbeda.

“ka Aldo, Iren nyaman sama ka Aldo yang jatuh di tangga jauh  lebih bebas keliatanya dan Iren belum sedewasa ka Aldo kan berabe kalo kita pacaran nanti ka Aldo tiba-tiba ngelamar. Iren masih suka dunia yang bebas Iren masih enggak mau punya pacar lagi tau kan Iren belum move on dari anak Bahasa Inggris jadi sekarang Iren mau sulap ka Aldo balik lagi ke awal kenal Iren, kita bakalan bersikap biasa lagi dan ka Aldo tetep seperti biasa  oke hitungan ketiga ka Aldo baru buka mata “ ucap gue dengan menutup mata ka Aldo.

1..2..3..

Bughh

Ka Aldo ......

“sebentar aja ren”

Di tempat lain di waktu yang berbeda

“Ga, lo pasti nanya kenapa gue nutup mata lo gini pake tangan gue, tenang ko tangan gue bersih ko tapi pas nanti gue ngomong atau nanya lo engga usah jawab ya lo diem aja cukup mendengarkan”

Gue tarik nafas sebentar dan angga mengangguk.

“ Ga lo ko berubah sih, aneh tau lo tiba-tiba baik, pendiem lo nganggurin gue enggak pernah bentak-bentak gue lagi, enggak pernah marah –marah lagi. Lo makin kesini makin jauh, oiya lo tau kan masalah kaka lo suka sama gue? apa gara-gara itu? Ahh lo cowok jahat ga, kenapa engga bilang ke kaka lo kalo gue masih belum bisa move on dari anak Bahasa Inggris lagian lo kan tau kalo gue engga mau pacaran dulu. Apa jangan-jangan lo suka sama gue? ahh mustahil terus kenapa lo ngejauh dari gue?  Tau enggak gue itu nyaman sama lo maksudnya sama sikap lo. Jadi jangan bikin gue kayak patung ya dan sekarang gue bakalan sulap dalam hitungan tiga  saat lo buka mata semuanya balik lagi dari awal sikap lo suara lo semuanya sama dan enggak ada yang berubah”

1..2..3...

Bughh

“Angga lo ngapain si ?”

“Sebentar aja Ren ..”

Pelukan mereka berdua sama-sama hangat mungkin karena mereka ade kaka, tapi bersyukur semunya selesai dan semoga kedepanya enggak ada yang berubah tetap menjadi teman.

Enggak semua kenyamanan itu harus terikat dengan hubungan pacaran, kita bisa berteman dan bersahabat kita boleh menyukai seseorng tapi tidak harus memaksakan, kita oleh bermimpi atau menyukai drama tapi harus kembali membuka mata melihat kenyataan bersikap biasa dan menyukai sewajarnya.

Ikat Tali Silaturahmi, Himatansi Adakan Accounting Together

Unswagati, Setaranews.com- Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (Himatansi) Universitas Swadaya Gunung Jati mengadakan acara Accounting Together pada Senin (18/4) lalu. Acara tersebut berisi berbagai kegiatan diantaranya futsal competitions, HMA smart, dan ADIA (Anugerah Dosen Idola Akuntansi).

Acara tersebut dijadwalkan berlangsung selama tiga hari mulai 18 s.d 20 April namun dikarenakan berbagai kendala secara eksternal menyebabkan kegiatan tersebut hanya berlangsung selama dua hari. Kegiatan futsal competitions diikuti oleh sebagian mahasiswa Akuntansi baik dari tingkat satu, dua, maupun tiga dengan memperebutkan hadiah utama sebesar Rp. 1.000.000.

"Kegiatan Accounting Together ini bertujuan untuk mengikat tali silaturahmi antar mahasiswa Akuntansi, lalu untuk ADIA merupakan bentuk apresiasi dari mahasiswa Akuntansi untuk dosen-dosen yang ada di jurusan Akuntansi " jelas Dicky selaku ketum Himatansi.