Aku yang menanti kepulangan sisa-sisa letihmu
Berharap bisa menghirup nafas yang lagi lagi tersengal oleh waktu
Demi menuntaskan sebuah karsa
Sekurang dalam apa
Meski menjadi yang kesekian kali
Aku hampa pada cemburu
Dan dicampakkan oleh rindu
Lalu kau tetap kokoh bertapa dengan membisu
Diamku adalah suara
Menahan hujatan atas pertanyaan mereka
Menahan hasrat merontah rontah keletihan
Entah aku kan beri kata apa
Entah kan pada batas apa
Aku tak lagi kenal amarah
Aku tak peduli lagi dengan apa itu pasrah
Sebab lelahku menapaki janji janji yang tak jelas arah
Ini sangat tak baik
Sangat tak berlogika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar