Selasa, 03 Oktober 2017

Diamku Adalah Suara

Aku yang menanti kepulangan sisa-sisa letihmu

Berharap bisa  menghirup nafas yang lagi lagi tersengal oleh waktu

Demi menuntaskan sebuah karsa

Sekurang dalam apa

Meski menjadi yang kesekian kali

Aku hampa pada  cemburu

Dan dicampakkan oleh rindu

Lalu kau tetap kokoh bertapa dengan membisu

 

Diamku adalah suara

Menahan hujatan  atas pertanyaan mereka

Menahan hasrat merontah rontah keletihan

Entah aku kan beri kata apa

Entah kan pada batas apa

Aku tak lagi kenal amarah

Aku tak peduli lagi dengan apa itu pasrah

Sebab lelahku menapaki janji janji yang tak jelas arah

 

Ini sangat tak baik

Sangat tak berlogika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar