Senin, 16 Oktober 2017

Green Building solusi untuk Kota Cirebon

Unswagati, Setaranews.com – Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS)  Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon mengadakan acara Seminar Nasional di Aula Kampus Utama Unswagati Cirebon. Senin (16/10).

Kegiatan yang bertemakan “Save The Earth By Green Building” yang merupakan rangkaian acara dari Civil Festival 2017 HMS Unswagati berjalan dengan lancar dan banyak di hadiri dari berbagai civitas akademika, dan peserta dari berbagai kalangan. Pembicara dalam seminar tersebut terdiri dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cirebon yaitu Ir. Budi Raharjo,MBA. dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon yaitu Drs. H. RM., Abdullah Syukur. Ms.i .

Hal yang menarik dalam Seminar tersebut membahas tentang Green Building yang dirasa menjadi solusi bagi masyarakat universal sebagai keseimbangan menyikapi permasalahan lingkungan. Kemudian keselarasan pemerintah Kota Cirebon dengan gagasan green building, hal tersebut kata Budi pemerintah harus mengawalinya dimana sudah di gambarkan dalam visi Kota Cirebon yaitu RAMAH (Religi, Aman, Maju, aspiratif, Hijau).

“Untuk mencapai hal ini kita sudah ada beberapa hal yang untuk mengarah ke situ salah satunya adalah green building itu tidak hanya bangunan, green building merupakan konsep bangunan yang ada unsur hijaunya.” Kata Budi dalam pidatonya

Lebih lanjut budi menjelaskan, di Kota Cirebon berdasarkan regulasi yang ada dimana Ruang Terbuka Hijau (RTH) yaitu 20% dari luas lahan kota dan 10 % dari partisipasi swasta. Dengan keterbatasan lahan, menurut Abdullah Syukur green building bisa menjadi solusi dimana di Kota Cirebon sendiri lahannnya sangat terbatas untuk pengembangan taman.

Salah satu peserta menanyakan, selama ia menjadi warga Kota Cirebon ada perubahan yang sangat jauh berbeda jika di bandingkan dengan kondisi pada masa dulu, seperti jalan Ciptomangunkusumo Kota Cirebon yang dulu rindang dan banyak pepohonan menjadi tergantikan dengan di tumbuhi bangunan-bangunan. “Untuk membangun green building sepertinya kebijakannya juga harus green. Apakah kebijakan-kebijakan pembangunan di cirebon itu sudah green atau belum, diharapkan perda untuk green building?” kemudian dijawab dengan pemaparan arah DPUPR dan DLH kota Cirebon.

“Peruntukan RT/RW, perencanaan tataruang  wilayah kota itu dulu masuk dalam somasi dalam perumahan dan pemukiman di 2017 berubah menjadi perdagangan dan jasa, karna itu termasuk dalam KSK (kawasan strateis kota) dimana perkembangannya harus kita dorong, akibatnya seperti ini ( cipto sekarang) tapi kami akan tetap menjaga kaidah-kaidah dari yang ada di situ.”

Budi menambahkan, bahkan pihaknya sudah mengimbau juga melakukan pembangunan yang ramah lingkungan tetapi sampai saat ini yang sudah mereka laksanakan adalah baru Gapura Candi Petak dimana itu juga masih terbatas pada bangunan berpetak / perkantoran tapi untuk swasta kami belum mempunyai dasar yang kuat.

Selain itu, menurut budi, impian DLH sebagai Dinas terkait juga sebenarnya merencankan bangunan hijau yang horizontal tetapi juga vertikal untuk mengejar penghijauan 20% , untuk Perda akan melibatkan semua unsur untuk meminta masukan dan sarannya. (Obi Robiansyah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar