Selasa, 31 Oktober 2017

Mukarto Siswoyo: Unswagati Bisa Jadi Harvard-nya Cirebon

Unswagati, Setaranews.com – Ruang pertemuan yang bisa memuat 500 orang itu hanya dipenuhi kisaran seperempat dari muatan. Situasi di sekitar tampak formal dan sakral. Sidang Senat Terbuka dengan agenda khusus Pemilihan Rektor tengah berlangsung. Panitia telah menetapkan tanggal pelaksanaan, tepat dipenghujung bulan Oktober.

Di tengah-tengah tersedia podium bicara. Para hadirin yang duduk dan menyimak datang dari kalangan petinggi kampus dan segelintir mahasiswa. Di podium itu, telah berdiri tegap satu-satunya calon Rektor yang ada, Dr. H. Mukarto Siswoyo Drs., M.Si., yang menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Ia tampak cakap menyampaikan visi dan misinya. Segala program kerja (proker) yang ia canangkan tertera pula di proyektor. Secara garis besar proker itu antara lain meningkatkan mutu segala aspek di Unswagati, membangun kerjasama dengan pihak internal dan eksternal, serta revitalisasi local wisdom dalam kehidupan kampus.

Seusai pemaparan visi dan misi, acara dilanjut dengan sesi tanya jawab. Yang menarik yakni tatkala Rektor lama Prof. Dr. H. Rochanda Wiradinata mempertanyakan sikap Mukarto kelak terkait moratorium Unswagati dari PTS ke PTN yang akan dicabut.

Kemudian Mukarto berkata bahwasanya setelah disepakati dan dilantik sebagai Rektor ia akan berunding dengan pihak Yayasan dan bertanya pada pihak-pihak terkait. “Tentu saya harus bertanya juga pada Bapak dan Ibu sekalian, apakah kita masih menyepakati penegerian Unswagati? Kalau iya, iya, kalau tidak, tidak.”

Lebih lanjut, menurutnya kalaupun Unswagati tidak menjadi negeri, bukan menjadi satu masalah besar. “Mengapa Unswagati harus menjadi negeri, mengapa tidak menjadi Harvard-nya Cirebon? Menjadi negeri bukanlah satu-satunya pilihan. Tapi yang paling terpenting menjadi negeri atau tidak negeri, Unswagati harus maju,” tutupnya yang disambut gemuruh tepuk tangan para audience.

Dengan ini, sebagai satu-satunya calon Rektor yang ada, maka Mukarto telah terpilih secara aklamasi dan disahkan oleh Senat. Ia akan mulai memimpin Unswagati untuk 4 tahun mendatang. Terhitung sejak periode 2018-2022. Tentu 4 tahun bukan waktu yang sebentar, ya? Ia masih punya banyak waktu untuk membawa Unswagati ke arah yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar