Jumat, 09 Februari 2018

Himakom Gelar Diskusi Publik Sebagai Alat Pendekatan Terhadap Mahasiswa Unswagati

Unswagati. setaranews.com - Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Swadaya Gunung Jati (Himakom Unswagati) adakan Diskusi Publik dengan memutar 2 film karya anak bangsa sebagai pemantik diskusi. Diskusi Publik kali ini bertajuk "Pesan Komunikasi Melalui Media Audio Visual" yang dibawakan oleh wakil ketua Himakom, Fiqri J. Pranoto diruang serbaguna Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISIP), hari ini, Jumat (9/2).

Acara yang dimulai pada pukul 10.00 WIB itu dihadiri oleh kurang lebih 10 mahasiswa yang mayoritas dari prodi Ilmu Komunikasi. ketika ditanya kenapa memilih film sebagai pemantik diskusi Fiqri menyebutkan "Untuk menarik minat mahasiswa untuk berdiskusi, dan saya pikir dengan menggunakan film bisa menjadi daya tarik bagi mahasiswa untuk hadir dan berdiskusi bersama".

Senada dengan Fiqri, Ketua Himakom yang dilantik 5 Februari 2018 kemarin, Royhan Haidar Diskusi Publik ini akan dijadikan alat untuk melakukan pendekatan terhadap mahasiswa unswagati seluruhnya, "ini (diskusi publik.red) untuk melakukan pendekatan terhadap mahasiswa unswagati dan kita disini mau berbagi atas pencapaian yang telah kami mahasiswa ilmu komunikasi pelajari selama kuliah" tegasnya.

Meski belum menjadi program resmi Himakom, Diskusi Publik ini akan menjadi program rutin Himakom, melanjutkann program yang belum terealisasi ketika masa kepemimpinan sebelumnya, perlu diketahui diskusi kali ini adalah Diskusi Publik kedua yang dilaksanakan Himakom yang sebelumnya Diskusi Publik ini dibawakan oleh Ketua Umum Himakom dengan tema "Psikologi Komunikator" pada tempat yang sama.

Ketika disentil terkait kondisi mahasiswa yang sedang mengalami krisis moral, Royhan mengatakan prihatin dan berharap bisa berbagi serta mengetahui satu sama lain. "saya prihatin sih melihat kondisi mahasiswa sekarang, dan saya berharap setalah kita berdiskusi, kita bisa saling mengetahui satu sama lain, kita bisa berbagi karena menurut saya untuk melakukan perubahan yang besar itu dimulai dari satu atau dua orang cukup" tutupnya. (Felisa/Reporter LPM SETARA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar