Selasa, 06 Februari 2018

Ini Pesan Rektor Unswagati untuk Mahasiswa yang KKN di Tahun Politik

Unswagati, Setaranews.com - Pelepasan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unswagati gelombang ke-2 telah dilaksanakan pada Selasa 6 Februari 2018 di Kampus Utama Unswagati.

KKN kali ini diikuti oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan, Fakultas Teknik, Fakultas Hukum dan Fakultas Kedokteran. Setelah sebelumnya di gelombang ke-1 pada tahun lalu diikuti oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Pertanian.

Dengan mengambil tema "Peningkatan Peran Serta Perguruan Tinggi dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa" mahasiswa peserta KKN yang berjumlah 1054 segera dikirim ke lima kecamatan dan 52 desa di Kabupaten Cirebon.

Menurut Mukarto Siswoyo selaku Rektor Unswagati, dipilihnya Kabupaten Cirebon sebagai lokasi KKN mahasiswa diharapkan mampu membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Karena begini kabupaten Cirebon ini wilayahnya luas, tergolong pedesaan ya, dan juga Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih rendah. Ingin membantu Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk meningkatkan IPM, daya beli, tingkat kesehatan, dan pendidikannya kalau bisa. Setidaknya dalam rangka membangun motivasi dan membangkitkan potensi di desa, yang bahkan mungkin selama ini tidak disadari oleh masyarakat pedesaannya sendiri," ujarnya.

Menurutnya untuk kebijakan Unswagati di masa depan akan diupayakan adanya KKN yang berkelanjutan di satu daerah dalam kurun waktu lima periode. "Desanya akan kita jadikan desa binaan, seperti laboratorium, jadi tidak pindah-pindah tetap di desa itu. Nanti ada kontinuitas penanganan permasalahan di desa dan kontinuitas upaya-upaya peningkatan kesejahteraan oleh mahasiswa," ungkapnya.

Selain itu, ia berpesan kepada mahasiswa peserta KKN untuk tidak terjebak di tahun politik.

"Ini kan massa, artinya ribuan mahasiswa ini massa. Kalau ini ada pihak-pihak yang mengelola mereka, tanda petik ya, untuk menjadi mortir, corong, foot-gater ini kan luar biasa. Makanya saya tekankan jangan sampai terjebak kesana, karena nanti tidak akan murni lagi. Unswagati nanti menjadi sorotan bahwa lembaga afiliasi kesana, itu yang saya tidak mau. Murni pengabdian, itu yang harus dijaga mereka, itu juga yang saya tekankan ke DPL (Dosen Pembimbing Lapangan)," tutupnya. (Syahru/Fiqih)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar