Unswagati, Setaranews.com – Fakultas Teknik (FT) Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon telah melaksanakan Musyawarah Besar (Mubes), yang melibatkan Organisasi Mahasiswa (Ormawa), mahasiswa teknik, dan alumni pada jumat (13/1) di ruang kelas teknik sipil.
Tujuan diselenggarakannya mubes tersebut, sebagai upaya evaluasi Ormawa teknik untuk melakukan perubahan-perubahan pada kepengurusan berikutnya. Adapun rangkaian acaranya yaitu pembahasan regulasi aturan organisasi kemahasiswaan Fakultas Teknik dan laporan pertanggung jawaban dari BEM-FT, DPM-FT, dan Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS).
Mubes yang bertemakan "Membangun Pola Pikir Yang Kritis dan Inovatf Serta Berintegritas Tinggi" ini diharapkan agar Ormawa yang ada di lingkungan FT mampu berjalan lebih baik lagi. “dilaksanakan setiap akhir periode kepengurusan DPM fakultas teknik, semoga ormawa bisa menjalankan sesuai dengan apa yang disepakati bersama untuk organisasi mahasiswa fakultas teknik lebih baik lagi.” ujar Lukman Nurkarim, selaku Ketua Pelaksana yang juga anggota Komisi IV DPM-FT yang menangani bagian aspirasi mahasiswa, Jumat (13/1).
Kegiatan yang dimulai pada pukul 14.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB, menghasilkan keputusan bahwa aturan organisasi kemahasiswaan Fakultas Teknik ditangguhkan sampai satu bulan setelah surat keputusan dekan turun untuk kepengurusan periode saat ini.
Tampilkan postingan dengan label MUBES. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MUBES. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 14 Januari 2017
Kamis, 29 Desember 2016
Melalui Mubes, Ketua dan Wakil Ketua Ormawa FISIP Terbentuk
Unswagati, Setaranews.com – Presidium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon hari ini, Kamis (29/12) telah melaksanakan Musyawarah Besar (Mubes), di ruang serbaguna FISIP. Agenda Mubes ini menetapan Ketua dan Wakil Ketua Organisasi Mahasiswa FISIP.
Sebelumnya, pemilihan akan dilakukan melalui Pemilihan Umum Mahasiswa (PUM). Namun, Faqih Ketua Presidium FISIP, mengatakan mekanisme pemilihan yang disepakati oleh forum adalah melalui musyawarah. “Kita sudah memberikan suatu rancangan mengenai PPUM, namun semuanya kembali lagi kepada forum. Di sini keinginan forum adalah musyawarah mufakat,” jelasnya saat ditemui setaranews.com setelah Mubes berakhir.
Melalui Mubes tersebut, terpilihlah Didit Sudarmadi dan Tomi Pratama sebagai Ketua dan Wakil Ketua DPM FISIP. Lalu, Miftahul Jannah dan Tyo Mulyadi sebagai Ketua dan Wakil BEM FISIP. Kemudian, Tesa Maulana dan Desi sebagai Ketua dan Wakil Ketua HIMAKOM, dan Deftheo Mahardika dan Floria Septianingsih sebagai Ketua dan Wakil Ketua HIMAGARA.
Lain kesempatan, Didit Sudarmadi mengungkapkan harapannya agar dapat membangun FISIP menjadi lebih baik lagi. “Khususnya untuk DPM FISIP sendiri bisa berjalan dan berkolaborasi dengan ormawa lain di FISIP lebih baik lagi,” tuturnya.
Begitupun dengan Ketua terpilih BEM FISIP, Miftahul Jannah memaparkan harapannya bahwa organisasi mahasiswa di FISIP sebagai tempat mahasiswa untuk membentuk karakternya. “Harapannya supaya ormawa FISIP menjadi candradimuka, dimana tempat penggemblengan mahasiswa FISIP untuk menjadi mahasiswa yang berkualitas,” jelas mahasiswi Administrasi Negara semester 5 tersebut.
Sementara itu, Tesa Maulana menginginkan agar HIMAKOM (Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi) dapat berjejaring dan menjadi lebih baik lagi. “Harapan saya Ilmu Komunikasi bisa menaikkan akreditasi dan kami akan mengadakan kerja sama dan makrab dengan Ilmu Komunikasi sewilayah tiga Cirebon,” paparnya.
Kemudian, Deftheo Mahardika, menerangkan tujuannya untuk membentuk suatu keharmonisan di civitas akademika Administrasi Negara. “Sesuai dengan Visi saya akan membentuk keharmonisan dan akan membuat satu kajian analisa kebijakan publik berbarengan dengan dekanat. Selain itu, akan meminta saran dan kritik mahasiswa administrasi negara untuk sejauh mana ketika program ini alangkah baiknya seperti apa,” jelasnya.
Setelah terpilihnya Ketua dan Wakil Ketua di Ormawa FISIP, kemudian akan dilaksanakan pelantikan pada Senin 2 Januari 2017 mendatang.
Sebelumnya, pemilihan akan dilakukan melalui Pemilihan Umum Mahasiswa (PUM). Namun, Faqih Ketua Presidium FISIP, mengatakan mekanisme pemilihan yang disepakati oleh forum adalah melalui musyawarah. “Kita sudah memberikan suatu rancangan mengenai PPUM, namun semuanya kembali lagi kepada forum. Di sini keinginan forum adalah musyawarah mufakat,” jelasnya saat ditemui setaranews.com setelah Mubes berakhir.
Melalui Mubes tersebut, terpilihlah Didit Sudarmadi dan Tomi Pratama sebagai Ketua dan Wakil Ketua DPM FISIP. Lalu, Miftahul Jannah dan Tyo Mulyadi sebagai Ketua dan Wakil BEM FISIP. Kemudian, Tesa Maulana dan Desi sebagai Ketua dan Wakil Ketua HIMAKOM, dan Deftheo Mahardika dan Floria Septianingsih sebagai Ketua dan Wakil Ketua HIMAGARA.
Lain kesempatan, Didit Sudarmadi mengungkapkan harapannya agar dapat membangun FISIP menjadi lebih baik lagi. “Khususnya untuk DPM FISIP sendiri bisa berjalan dan berkolaborasi dengan ormawa lain di FISIP lebih baik lagi,” tuturnya.
Begitupun dengan Ketua terpilih BEM FISIP, Miftahul Jannah memaparkan harapannya bahwa organisasi mahasiswa di FISIP sebagai tempat mahasiswa untuk membentuk karakternya. “Harapannya supaya ormawa FISIP menjadi candradimuka, dimana tempat penggemblengan mahasiswa FISIP untuk menjadi mahasiswa yang berkualitas,” jelas mahasiswi Administrasi Negara semester 5 tersebut.
Sementara itu, Tesa Maulana menginginkan agar HIMAKOM (Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi) dapat berjejaring dan menjadi lebih baik lagi. “Harapan saya Ilmu Komunikasi bisa menaikkan akreditasi dan kami akan mengadakan kerja sama dan makrab dengan Ilmu Komunikasi sewilayah tiga Cirebon,” paparnya.
Kemudian, Deftheo Mahardika, menerangkan tujuannya untuk membentuk suatu keharmonisan di civitas akademika Administrasi Negara. “Sesuai dengan Visi saya akan membentuk keharmonisan dan akan membuat satu kajian analisa kebijakan publik berbarengan dengan dekanat. Selain itu, akan meminta saran dan kritik mahasiswa administrasi negara untuk sejauh mana ketika program ini alangkah baiknya seperti apa,” jelasnya.
Setelah terpilihnya Ketua dan Wakil Ketua di Ormawa FISIP, kemudian akan dilaksanakan pelantikan pada Senin 2 Januari 2017 mendatang.
Selasa, 15 November 2016
Pertahankan Eksistensi, Visi Klise Setahun Kedepan
Unswagati, setaranews.com – Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) fotografi Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati), KLISE telah memilih Rusdina Adhani sebagai ketua umum untuk periode 2016-2017. Pemilihan ini dilakukan dalam Musyawarah Besar (Mubes) yang dilakukan pada Sabtu (12/11) di Ruang FISIP Kampus III Unswagati.
Kepengurusan baru ini membawa Visi yaitu berusaha mempertahankan eksistensi Klise di tingkat nasional. Agar terwujudnya Visi tersebut maka langkah yang harus dilakukan adalah dengan mengadakan acara di tingkat nasional, serta memperkenalkan Klise ke berbagai kalangan agar semakin mengudara.
“Dari tahun ke tahun KLISE mengalami perubahan yang signifikan. Di tahun 2016 KLISE sudah berhasil membuat acara akbar se-Indonesia. Untuk mencapai itu bukanlah hal yang mudah. Harapan saya agar KLISE bisa mempertahankan itu semua, bagaimana caranya agar tetap eksis di tingkat nasioanal,” ujar Rusdina Adhani melalui pesan singkat blackberry messenger pada Selasa (15/11).
Lebih lanjut, dina menjelaskan bahwa dalam waktu dekat ini Klise sedang mempersiapkan dua agenda kegiatan yang pada rencananya akan dilaksanakan pada Januari mendatang. Pendidikan lanjut untuk angkatan ke-8 dan pendidikan dasar untuk angkatan ke-9, yang dalam hal ini merupakan anggota baru. Kedua agenda ini merupakan program kerja wajib yang dilakukan tiap tahun.
“Setelah diberi materi pendidikan dasar. Lalu ke pameran pendidikan dasar. Selanjutanya ada pemberian materi pendidikan lanjut. Untuk materinya sendiri itu lebih luas, seperti jurnalis, human interest, lighting, strobist, stilife, dan lain-lain,” tambahnya kepada setaranews.com.
Kepengurusan baru ini membawa Visi yaitu berusaha mempertahankan eksistensi Klise di tingkat nasional. Agar terwujudnya Visi tersebut maka langkah yang harus dilakukan adalah dengan mengadakan acara di tingkat nasional, serta memperkenalkan Klise ke berbagai kalangan agar semakin mengudara.
“Dari tahun ke tahun KLISE mengalami perubahan yang signifikan. Di tahun 2016 KLISE sudah berhasil membuat acara akbar se-Indonesia. Untuk mencapai itu bukanlah hal yang mudah. Harapan saya agar KLISE bisa mempertahankan itu semua, bagaimana caranya agar tetap eksis di tingkat nasioanal,” ujar Rusdina Adhani melalui pesan singkat blackberry messenger pada Selasa (15/11).
Lebih lanjut, dina menjelaskan bahwa dalam waktu dekat ini Klise sedang mempersiapkan dua agenda kegiatan yang pada rencananya akan dilaksanakan pada Januari mendatang. Pendidikan lanjut untuk angkatan ke-8 dan pendidikan dasar untuk angkatan ke-9, yang dalam hal ini merupakan anggota baru. Kedua agenda ini merupakan program kerja wajib yang dilakukan tiap tahun.
“Setelah diberi materi pendidikan dasar. Lalu ke pameran pendidikan dasar. Selanjutanya ada pemberian materi pendidikan lanjut. Untuk materinya sendiri itu lebih luas, seperti jurnalis, human interest, lighting, strobist, stilife, dan lain-lain,” tambahnya kepada setaranews.com.
Rabu, 03 Agustus 2016
WR III Bantah Adanya MUBES PKKMB
Unswagati, SetaraNews.com- Musyawarah Besar (MUBES) terkait pembentukan struktural kepanitiaan program Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tingkat Universitas telah disepakati antara mahasiswa dan Wakil Rektor III akan dilaksanakan pada hari Rabu (03/08) pukul 13:00 WIB.
“Kami perwakilan dari mahasiswa mengajukan surat terkait pelaksanaan MUBES PKKMB itu hari kamis nanti, tetapi WR III meminta untuk dilaksanakan MUBES PKKMB hari Rabu sekarang. Oke kami sepakati penawaran WR III Untuk dilaksanakan MUBES PKKMB hari Rabu Pukul 13:00 WIB,” ungkap Fikri salah satu mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang mengajukan surat pelaksanaan MUBES PKKMB kepada Wakil Rektor III.
Tetapi MUBES PKKMB digagalkan oleh Wakil Rektor III tanpa mengirimkan surat penggagalan MUBES kepada Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM U) dan Organisasi Mahasiswa (ORMAWA).
“Saya menunggu sampai Pukul 14:00 WIB tapi MUBES tak juga dilaksanakan, sampai akhirnya kami mendengar kabar kalau MUBES gak jadi dilaksanakan, dan saya tidak mendapatkan surat penggagalan MUBES dari WR III. Padahalkan BEM U yang mewakili mahasiswa mengirim surat untuk pelaksanan MUBES, jadi tanpa terkecuali WR III juga harus mengirim surat kepada kami dong apabila ingin menggagalkan MUBES,” ungkap Ihsan Amala Presma Unswagati saat ditemui SetaraNews.com di bawah Gedung Aula Unswagati.
Mendengar hal itu, akhirnya perwakilan dari mahasiswa sebanyak empat orang mengadakan pertemuan langsung bersama Rektor dan Wakil Rektor III di Ruang Sekretariat Rektor.
Anehnya, Dudung Hidayat selaku Wakil Rektor III membantah atas tuduhan bahwasanya dia menyepakati adanya MUBES PKKMB hari ini.
“Saya tidak merasa menyepakati akan diadakan MUBES hari ini, yang saya sepakati itu hari ini adalah batas akhir pengumpulan delegasi panitia PKKMB dari tiap-tiap Fakultas,” tegasnya dalam pertemuan di Ruang Sekretariat Rektor.
“Kami perwakilan dari mahasiswa mengajukan surat terkait pelaksanaan MUBES PKKMB itu hari kamis nanti, tetapi WR III meminta untuk dilaksanakan MUBES PKKMB hari Rabu sekarang. Oke kami sepakati penawaran WR III Untuk dilaksanakan MUBES PKKMB hari Rabu Pukul 13:00 WIB,” ungkap Fikri salah satu mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang mengajukan surat pelaksanaan MUBES PKKMB kepada Wakil Rektor III.
Tetapi MUBES PKKMB digagalkan oleh Wakil Rektor III tanpa mengirimkan surat penggagalan MUBES kepada Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM U) dan Organisasi Mahasiswa (ORMAWA).
“Saya menunggu sampai Pukul 14:00 WIB tapi MUBES tak juga dilaksanakan, sampai akhirnya kami mendengar kabar kalau MUBES gak jadi dilaksanakan, dan saya tidak mendapatkan surat penggagalan MUBES dari WR III. Padahalkan BEM U yang mewakili mahasiswa mengirim surat untuk pelaksanan MUBES, jadi tanpa terkecuali WR III juga harus mengirim surat kepada kami dong apabila ingin menggagalkan MUBES,” ungkap Ihsan Amala Presma Unswagati saat ditemui SetaraNews.com di bawah Gedung Aula Unswagati.
Mendengar hal itu, akhirnya perwakilan dari mahasiswa sebanyak empat orang mengadakan pertemuan langsung bersama Rektor dan Wakil Rektor III di Ruang Sekretariat Rektor.
Anehnya, Dudung Hidayat selaku Wakil Rektor III membantah atas tuduhan bahwasanya dia menyepakati adanya MUBES PKKMB hari ini.
“Saya tidak merasa menyepakati akan diadakan MUBES hari ini, yang saya sepakati itu hari ini adalah batas akhir pengumpulan delegasi panitia PKKMB dari tiap-tiap Fakultas,” tegasnya dalam pertemuan di Ruang Sekretariat Rektor.
Minggu, 31 Juli 2016
PKKMB Tidak Melibatkan Mahasiswa, Pihak Rektorat Mengaku Salah!
Unswagati, SetaraNews.com - Mahasiswa melakukan aksi Demonstrasi di depan gedung Rektorat Unswagati, terkait program Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) yang tidak melibatkan organisasi kemahasiswaan. Pihak kampus dalam hal ini, Rochanda Wiradinata selaku Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) mengaku salah karena tidak melibatkan mahasiswa sejak awal.
Seperti yang dikatakan oleh Rektor, menjadi kesalahan pihak kampus yang sejak awal tidak melibatkan mahasiswa dalam hal penyusunan kepanitiaan untuk pelaksanaan PKKMB.
"Saya menyadari kalau saya salah, karena tidak melibatkan mahasiswa dari awal untuk menyusun kepanitiaan PKKMB, maka dari itu saya terima tuntutan kalian (Mahasiswa) dan akan dilaksanakan Musyawarah Besar (Mubes) bersama mahasiswa yang tercatat sebagai panitia PKKMB Universitas." ungkapnya dihadapan peserta aksi.
Dalam tuntutannya, mahasiswa mengatakan dengan tegas bahwa pihak rektorat harus segera melaksanakan Musyawarah Besar (Mubes) bersama mahasiswa yang diwakili oleh tiap-tiap Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) maupun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
"Kami mahasiswa tidak akan tinggal diam untuk mengklarifikasi masalah ini, proses demokrasi sudah punah di kampus kita, karena lembaga Universitas hanya melibatkan mahasiswa dalam kepanitiaan saja sedangkan mahasiswa tidak dilibatkan dalam pengonsepan PKKMB, maka dari itu kami, mewakili mahasiswa Unswagati menuntut kepada rektor untuk menemui kami disini dan segera dilakukan Musyawarah Besar (Mubes) antara Pimpinan, Dosen, Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa untuk terwujudnya struktural PKKMB." ungkap Fery salah satu Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) dalam orasinya.
Mendengar tuntutan tersebut, awalnya terjadi negosiasi yang alot untuk direalisasikannya tuntutan mahasiswa, dan akhirnya Rektor menyetujui pelaksanaan Musyawarah Besar (Mubes) bersama mahasiswa yang tercatat sebagai panitia PKKMB tingkat Universitas.
Berbagai orasi diluapkan mahasiswa tetapi Rektor enggan menemui mahasiswa, akhirnya terjadi insiden pembakaran ban dihalaman parkir Kampus Utama Unswagati, menandakan bahwasanya mahasiswa sudah merasa kecewa atas perlakuan Rektor yang enggan menemui mahasiswa yang sedang berdemonstrasi.
"Kami menuntut kepada Rektor untuk segera dilaksanakan Mubes antara Pimpinan, Dosen, dan Tenaga kependidikan, dan Mahasiswa untuk mewujudkanstruktural pelaksanaan PKKMB" ungkap Jimat, salah satu Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP).
Seperti yang dikatakan oleh Rektor, menjadi kesalahan pihak kampus yang sejak awal tidak melibatkan mahasiswa dalam hal penyusunan kepanitiaan untuk pelaksanaan PKKMB.
"Saya menyadari kalau saya salah, karena tidak melibatkan mahasiswa dari awal untuk menyusun kepanitiaan PKKMB, maka dari itu saya terima tuntutan kalian (Mahasiswa) dan akan dilaksanakan Musyawarah Besar (Mubes) bersama mahasiswa yang tercatat sebagai panitia PKKMB Universitas." ungkapnya dihadapan peserta aksi.
Dalam tuntutannya, mahasiswa mengatakan dengan tegas bahwa pihak rektorat harus segera melaksanakan Musyawarah Besar (Mubes) bersama mahasiswa yang diwakili oleh tiap-tiap Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) maupun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
"Kami mahasiswa tidak akan tinggal diam untuk mengklarifikasi masalah ini, proses demokrasi sudah punah di kampus kita, karena lembaga Universitas hanya melibatkan mahasiswa dalam kepanitiaan saja sedangkan mahasiswa tidak dilibatkan dalam pengonsepan PKKMB, maka dari itu kami, mewakili mahasiswa Unswagati menuntut kepada rektor untuk menemui kami disini dan segera dilakukan Musyawarah Besar (Mubes) antara Pimpinan, Dosen, Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa untuk terwujudnya struktural PKKMB." ungkap Fery salah satu Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) dalam orasinya.
Mendengar tuntutan tersebut, awalnya terjadi negosiasi yang alot untuk direalisasikannya tuntutan mahasiswa, dan akhirnya Rektor menyetujui pelaksanaan Musyawarah Besar (Mubes) bersama mahasiswa yang tercatat sebagai panitia PKKMB tingkat Universitas.
Berbagai orasi diluapkan mahasiswa tetapi Rektor enggan menemui mahasiswa, akhirnya terjadi insiden pembakaran ban dihalaman parkir Kampus Utama Unswagati, menandakan bahwasanya mahasiswa sudah merasa kecewa atas perlakuan Rektor yang enggan menemui mahasiswa yang sedang berdemonstrasi.
"Kami menuntut kepada Rektor untuk segera dilaksanakan Mubes antara Pimpinan, Dosen, dan Tenaga kependidikan, dan Mahasiswa untuk mewujudkanstruktural pelaksanaan PKKMB" ungkap Jimat, salah satu Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP).
Label:
BEM U,
demonstrasi,
mahasiswa,
MUBES,
PKKMB,
rektor,
Terkini,
Warta Kampus
Langganan:
Postingan (Atom)