Minggu, 31 Juli 2016

PKKMB Tidak Melibatkan Mahasiswa, Pihak Rektorat Mengaku Salah!

Unswagati, SetaraNews.com - Mahasiswa melakukan aksi Demonstrasi di depan gedung Rektorat Unswagati, terkait program Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) yang tidak melibatkan organisasi kemahasiswaan. Pihak kampus dalam hal ini, Rochanda Wiradinata selaku Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) mengaku salah karena tidak melibatkan mahasiswa sejak awal.

Seperti yang dikatakan oleh Rektor, menjadi kesalahan pihak kampus yang sejak awal tidak melibatkan mahasiswa dalam hal penyusunan kepanitiaan untuk pelaksanaan PKKMB.

"Saya menyadari kalau saya salah, karena tidak melibatkan mahasiswa dari awal untuk menyusun kepanitiaan PKKMB, maka dari itu saya terima tuntutan kalian (Mahasiswa) dan akan dilaksanakan Musyawarah Besar (Mubes) bersama mahasiswa yang tercatat sebagai panitia PKKMB Universitas." ungkapnya dihadapan peserta aksi.

Dalam tuntutannya, mahasiswa mengatakan dengan tegas bahwa pihak rektorat harus segera melaksanakan Musyawarah Besar (Mubes) bersama mahasiswa yang diwakili oleh tiap-tiap Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) maupun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

"Kami mahasiswa tidak akan tinggal diam untuk mengklarifikasi masalah ini, proses demokrasi sudah punah di kampus kita, karena lembaga Universitas hanya melibatkan mahasiswa dalam kepanitiaan saja sedangkan mahasiswa tidak dilibatkan dalam pengonsepan PKKMB, maka dari itu kami, mewakili mahasiswa Unswagati menuntut kepada rektor untuk menemui kami disini dan segera dilakukan Musyawarah Besar (Mubes) antara Pimpinan, Dosen, Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa untuk terwujudnya struktural PKKMB." ungkap Fery salah satu Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) dalam orasinya.

Mendengar tuntutan tersebut, awalnya terjadi negosiasi yang alot untuk direalisasikannya tuntutan mahasiswa, dan akhirnya Rektor menyetujui pelaksanaan Musyawarah Besar (Mubes) bersama mahasiswa yang tercatat sebagai panitia PKKMB tingkat Universitas.

Berbagai orasi diluapkan mahasiswa tetapi Rektor enggan menemui mahasiswa, akhirnya terjadi insiden pembakaran ban dihalaman parkir Kampus Utama Unswagati, menandakan bahwasanya mahasiswa sudah merasa kecewa atas perlakuan Rektor yang enggan menemui mahasiswa yang sedang berdemonstrasi.

"Kami menuntut kepada Rektor untuk segera dilaksanakan Mubes antara Pimpinan, Dosen, dan Tenaga kependidikan, dan Mahasiswa untuk mewujudkanstruktural pelaksanaan PKKMB" ungkap Jimat, salah satu Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP).

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar