Minggu, 30 Agustus 2015

UKM Seni dan Budaya Mengharapkan Sisi Positif Atas Naiknya Biaya Masuk Mahasiswa Baru

Unswagati, Setaranews.com- Naiknya  biaya pendaftaran bagi calon mahasiswa Unswagati membuat banyak tanggapan dari berbagai pihak diantaranya datang dari UKM Seni dan Budaya Unswagati yang menyimpan harapan besar  terhadap naiknya biaya masuk mahasiswa baru saat ini, terlebih anggaran dan fasilitas untuk ormawa dan UKM di Unswagati.

Mereka menginginkan agar kenaikan tersebut harus memiliki timbal balik terhadap kenyamanan dan kelancaran para mahasiswanya untuk dapat mengeksplorasi kreatifitas mahasiswa Unswagati, “Sebaiknya pihak Universitas lebih memperhatikan kebutuhan dari para Ormawa dan UKM untuk mengembangkan kreatifitasnya dibanding mengutamakan pembangunan yang dilakukan” tutur ketua umum UKM Seni dan Budaya, Khorry.

UKM Seni pun mengeluhkan atas kenyamanan dan kelancaran selama latihan, "Kami karena sering mendapat teguran dari para dosen karena berisik dan peralatan yang sudah diajukan pun banyak yang belum kunjung datang, hanya satu yang sudah datang dari beberapa peralatan yang kami ajukan” tambahnya.

Kenaikan biaya pendaftaran mahasiswa baru diharapkan banyak pihak dapat menunjang kapabilitas setiap kreatifitas mahasiswanya. (Faqih)

Hikayat Karsa

Setelah mata melebam

Kutarik  tanganmu menuju semak kata

Banyak kalimat-kalimat yang terjebak disana

Ada duka derai derita

Pun sebab ini bukan milikku saja

Dari tanah Jawa menuju tanah Sumatera

Ini milik perasa sang para kecewa

Bicara dari kabarnya yang tak kunjung jumpa hingga tak disangka

Aku masih disini sibuk dengan mengalihkan suara yang ku lempar menggelepar

Kabur memandang di depanku yang entah kan menjadi apa dan dengan siapa

Setiap ku tatap ketinggian

Amarah yang sekian lama memeram

Tetap membuncah

Melelahkan dan melegakan

 

Namun kita tetap menatap awan yang sama

Meski pada tempat yang tak sama

Mereka bergerak lambat untuk menyerupai bentuk tak berwarna

Setelah itu pecah tanpa kita tahu

Dan terlihat lagi

Jutaan pohon dan rumah hanya terlihat sebesar jari kuku

Bahkan sebatang biji korek

Yang tak pernah kita tahu banyaknya

Dan isi dari setiap kepala yang berbeda

 

Aku percaya takdir Tuhan

Bersama dengan yang ingin mau beranjak

Semoga kau pun begitu

Ormawa Keluhkan Fasilitas dan Dana Kemahasiswaan

Unswagati, Setaranews.com- Fasilitas penunjang kegiatan untuk Organisasi Mahasiswa di Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon dinilai cukup oleh beberapa ormawa seperti Mahasiswa Pencinta Alam Gunati dan Resimen Mahasiswa, namun mereka mengeluhkan soal ruangan kesekretariatan yang dirasa kurang memadai untuk menjalankan kegiatan bahkan di beberapa ormawa lainnya memiliki ruangan yang kurang besar.
‘’Khusus untuk mapala fasilitasnya cukup, namun ruangan maupun bangunan kurang mendukung untuk meningkatkan minat dan bakat. Bahkan di beberapa ormawa sendiri seperti Himakom dan Himagara memiliki ruangan yang kecil sehingga tidak dapat menampung semua anggotanya.’’ Ujar Warsono, Ketua Umum UKM Mapala Gunati.
Terkait kelengkapan fasilitas masih banyak fasilitas Ormawa yang belum terpenuhi sehingga menghambat kegiatan dari ormawa itu sendiri bahkan untuk melengkapi kebutuhannya Menwa sampai harus melakukan patungan dari anggotanya, "Ketika kami membutuhkan baju kebesaran pengibar bendera, seragam PDUB untuk upacara-upacara besar dan beberapa perlengkapan lainnya namun uang dari universitas belum cair sehingga kami patungan sendiri.’’ Tutur Bram, Ketua umum UKM Menwa.
Selain kelengkapan fasilitas, beberapa ormawa juga mengeluhkan dana kemahasiswaan yang diberikan oleh Universitas secara sama rata karena menurut mereka hal itu merupakan tindakan tidak adil. Warsono mengharapkan bahwa Kabag keuangan dan Warek III seharusnya meninjau terlebih dulu program kerja tiap ormawa atau melakukan observasi sebelumnya terkait kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan ormawa karena setiap ormawa memiliki kebutuhan dana yang berbeda-beda tergantung dengan kegiatannya.
Tidak hanya menuntut keadilan pada pemberian dana kemahasiswaan, namun beberapa ormawa juga menyesalkan tindakan dari pihak Warek II atau Kabag keuangan yang selama ini tidak melakukan Laporan Pertanggung Jawaban ke Ormawa terkait dana pemasukan, pengeluaran dan dana sisa yang dimiliki Ormawa.

Naiknya Biaya Masuk Mahasiswa Baru Dinilai Wajar

Unswagati, Setaranews.com (28/08) – Biaya masuk mahasiswa baru (maba) Universitas Swadaya Gunung Jati (unswagati) mengalami kenaikan dari tahun 2014 sekitar 4 juta , dan tahun 2015 mencapai 6-7 juta .
Akan tetapi menurut dekan ekonomi , kenaikan tersebut dirasa wajar karena untuk menunjang fasilitas-fasilitas yang ada di kampus.
“Yaa wajar, kenaikan untuk biaya kuliah mahasiswa baru memang pantas untuk naik, satu untuk memenuhi apa yang tadi saya bilang kekurangan-kekurangan dari fasilitas, yang memang kita butuhkan. Harus ada kenaikan, karena memang digunakan untuk fasilitas, fasilitas yang menikmati siapa? yang menikamati mahasiswa” ujar Ida Rosnidah, selaku dekan fakultas ekonomi saat ditemui tim diruangannya.
Hal senada pun diutarakan oleh orang tua maba bahwa biaya masuk unswagati dirasa tidak begitu mahal, “ Tidak, biasa masuk SMA aja segitu. Boleh dicicil sih tapi kalau ada uang diawal mah yaa langsung aja bayar” ujar orang tua maba.
Meski begitu dekan ekonomi berharap jika dengan adanya kenaikan, tidak ada lagi kendala fasilitas.

Sabtu, 29 Agustus 2015

Mahasiswa Baru Menilai PKKMB Kali Ini Tidak Menyulitkan

Cirebon Setaranews.com- , Hari pertama bagi Calon Mahasiswa Baru Unswagati Cirebon untuk melakukan persiapan Masa Bimbingan PPKMB (Pelaksana Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru) telah dilakukan di Kampus I Unswagati pada hari Sabtu (29/08). Pada hari pertama ini Mahasiswa Baru diberikan selayang pandang pembukaan ,perkenalan panitia,pembekalan dan pembagian gugus atau kelompok.

Tahun ini peserta mencapai kurang lebih 2100 peserta dan dibagi menjadi 43 kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 48 orang peserta juga diberikan Pendamping untuk mendampingi selama Masa Bimbingan Universitas. Ada banyak hal yang berbeda dari konsep Masa Bimbingan kali ini dengan tahun yang lalu. Diantaranya ialah yang awal mulanya hanya pengenalan Lembaga Internal Kampus kini diubah menjadi pengenalan secara universal Perguruan Tinggi, Keorganisasiandan budaya.

Seperti yang dikatakan oleh Ketua Pelaksana Masa Bimbingan Universitas Ade Rahmat yang mengutarakan “Dengan diberikannya inovasi baru,kita ingin tahun ini Mahasiswa Baru benar-benar mendapatkan esensi antusias dari konsep Masa Bimbingan Universitas”. Hal ini pula mendapatkan respon baik dari salah satu Calon Mahasiswa Baru Fadhilah,  yang mengatakan masa bimbingan tidak merepotkan “Sejauh ini yang telah dijelaskan untuk persyaratan Masa Bimbingan dirasa mudah dan tidak merasa kesulitan”. Tutup calon mahasiswa fakultas FISIP .(wdo)

Jumat, 14 Agustus 2015

Fakultas Pertanian Lepas 28 Wisudawan

Unswagati, Setaranews.com- Yudisium periode II tahun 2015 ini Fakultas Pertanian meluluskan 17 orang dari prodi Agrotekonologi dan 11 orang dari Agribisnis dilaksanakan pada Jum’at di Hotel Zamrud Cirebon. Yudisium merupakan salah satu tradisi akademik disetiap perguruan tinggi .Hal ini dimaksudkan sebagai pemberitahuan secara formal atau tonggak bagi mahasiswa yang telah meyelesaikan seluruh tahapan proses pendidikan  pada program studi tertentu suatu fakultas dari perguruan tinggi.

Pada 28 Agustus 2015 mendatang akan dilantik secara resmi oleh Rektor pada acara wisuda yang bertempat di Hotel Apita Cirebon. Hasil angket yang dilakukan oleh panitia PMB tahun 2015 yang diketuai oleh Alfandi menunjukan bahwa peran alumni sangat besar dalam menginformasikan dan mensosialisasikan profil lembaga sebagai almamater.

Seperti yang disampaikan  oleh Pak I Ketut Sukanata,Ir.M.M. “Jagalah nama baik almamater Anda ini dimanapun  anda berkarir”. Dan salah satu penyandang IPK tertinggi 3,46 yakni Eva Fauziah  yang mengutarakan kebahagiaannya, “Sebelumnya tidak menyangka tapi memang semuanya butuh usaha keras tetap berorganisasi dan tetap seimbang dalam akademik” ucapnya ketika diwawancarai.

Kaldera Siap Kibarkan Bendera 500 meter di Puncak Ciremai

Cirebon, Setaranews.com- Kaldera Pecinta Alam SMAN 1 Arjawinangun kembali menancapkan semangatnya untuk memperingati Dirgahayu ke-70 dengan mengibarkan bendera merah putih pada ketinggian 500 meter di puncak Ciremai Jawa Barat Via Palutungan dengan peserta mencapai lebih dari 55 orang pada 17 Agustus 2015  setelah setahun silam berhasil mencapai atap tertinggi di Jawa Barat dengan mengibarkan bendera pada ketinggian 300 meter.

Kegiatan ini didukung oleh berbagai pihak seperti TNGC (Taman Nasional Gunung Ciremai) yang mensupport acara ini guna bisa terlaksana dengan baik dan lancar. Tentunya selain itu ada pula dukungan penuh oleh Anggota Kaldera yang telah lulus atau Alumni baik secara materil dan non materil. Acara seperti ini pula yang menumbuhkan kembali rasa persaudaraan antar sesama anggota.

Menjelang Upacara pembukaan mendatang akan dihadiri pula oleh Perwakilan Bupati Cirebon, Ketua KNPI Cirebon yang akan memberikan sambutan dan sekaligus membuka Upacara pelepasan Peserta Pengibaran di SMAN 1 Arjawinangun. Seperti yang dikatakan oleh Ketua Pelaksana Denis Alfian, “Dengan dapat melaksanakan kegiatan ini semoga bisa menambah rasa nasioanalisme Pemuda Indonesia” tutupnya.