Senin, 28 September 2015
Hari Ini PPUM Mulai Sosialisasikan Pemira
Sosialisasi yang dilakukan oleh pihak PPUM hanya berupa baliho dan lembaran-lembaran yang ditempelkan di majalah dinding serta melalui surat yang dikirimkan ke semua organisasi mahasiswa Unswagati.
Pendaftaran partai dibuka pada Selasa (28/9) hingga Jumat (2/10), dilanjut dengan verifikasi partai yang akan diumumkan pada Senin (5/10). Sedangkan pendaftaran bakal calon presiden mahasiswa dan wakil presiden mahasiswa serta anggota DPM-U dilaksanakan pada esok Selasa (6/10) sampai Jumat (9/10). Bakal calon presma, wapresma dan anggota DPM-U yang telah didaftarkan akan diverifikasi terlebih dulu dan diumumkan kelolosannya pada Rabu (14/10).
Bakal calon presma, wapresma dan anggota DPM-U yang telah disahkan dapat memulai kampanyenya pada Jumat (16/10) hingga Sabtu (17/10). Debat kandidat akan dilaksanakan pada Senin (19/10) dan pemilihan dijadwalkan akan dilakukan pada Kamis (22/10).
Terkait dengan akan diadakannya pemilihan umum secara langsung ini, Ahmad Fauzan Azis selaku ketua PPUM berharap bahwa Presma, Wapresma dan anggota DPM-U yang baru dibentuk ini akan lebih baik lagi di tahun mendatang.
‘’Ya harapannya sih semoga yang nanti terpilih akan jauh lebih baik dibanding tahun kemarin.’’ Tutup mahasiswa fakultas pertanian tersebut.
Kamis, 17 September 2015
Mahakarya Ibu
Siapa yang melahirkan kamu? Siapa yang merawatmu sejak kecil? Siapa yang menolongmu ketika kamu menangis? Siapa yang selalu mendoakanmu di setiap helaian nafasnya? Semua orang tahu jawaban dari pertanyaan tersebut bukan? Ibu adalah jawabannya. Walaupun terlihat simple dari pertanyaan tersebut tetapi sangat bermakna dan merupakan sebuah pengorbanan luar biasa. Ketika kita berada di dalam rahimnya, betapa sabar dan tegarnya ibu melawan rasa gelisah ketika malam datang tetapi ibu tidak pernah mengeluh dalam hatinya ia akan berdoa kepada tuhan untuk menjaga kita di sepanjang malam. Ketika pagi datang ibu selalu membelai lembut perutnya dengan penuh kasih dan berdoa kepada Tuhan untuk menjaga kita di hari ini.
Dalam waktu kurang lebih 9 bulan ibu menjaga kita di dalam rahimnya dengan doa-doa yang ia panjatkan, saat tiba waktunya kita untuk melihat duniapun ia tak pernah lupa untuk berdoa kepada Tuhan supaya kita selamat tanpa pernah memikirkan keselamatannya terlebih dahulu, ia berjuang melawan rasa sakit yang luar biasa bahkan melawan maut demi kita. Ketika tangisan pertama kita terdengar betapa bahagianya seorang ibu mendengarnya, bahkan ia langsung mendekap kita memberi kehangatan dan kedamaian di kehidupan baru kita. Ibu adalah malaikat untuk kita ia menjaga dan merawat kita, ia tak pernah merasa lelah ketika tangisan nakal kita mengganggu tidurnya bahkan ia beranjak untuk memberi kehangatan dan membelai dengan penuh kasih sayang. Sungguh luar biasa karya seorang ibu walaupun tidak pernah di beri penghargaan tersendiri tetapi perjuangannya lebih dari apapun di dunia ini.
Di setiap waktu ibu selalu mendoakan yang terbaik untuk kita. Ibu memberi cinta yang tak tertandingi di dunia ini ibu mengajari kita untuk menjadi orang yang sabar dan kuat dalam menghadapi kesulitan, dalam lelahnya pun ia masih tersenyum untuk menunjukkan bahwa ia baik-baik saja saat duka dan rasa kecewa datang menghampirinya ibu tak pernah marah, ia akan membelai dan mendekap hangat kita menyalurkan rasa kasih sayangnya. Ibu tak meminta lebih kepada kita, permintaannya hanya sederhana yaitu menjadi anak yang baik dan bertakwa kepada tuhan. Ibu selalu meminta kepada tuhan untuk menjadikan kita orang yang selalu beruntung di dunia dan tak lupa ibu meminta di berikan ridho-Nya di setiap langkah kita.
Lalu apa yang akan Ibu pinta dari anaknya? Mobil mewah? harta melimpah? Emas dua puluh empat karat? Tidak. hanya dengan menyelamatkan pikirannya Ibu merasa sudah merasa cukup dan bahagia.
Lalu sudahkah kita menyelamatkan pikiran Ibu? Pikirkan!.
Penulis adalah Ratna Hayuningsih Mahasiswa Fisip Program Studi Ilmu Komunikasi
Jumat, 04 September 2015
Ini Tanggapan Gubernur Fisip Mengenai Kekosongan Absensi Maba Fisip
Pihak Bem Fisip tidak melarang mabanya untuk ikut PKKMB Universitas, “Mereka pun kita beri obrolan silahkan kalian ikut pkkmb universitas, kita tidak melarang, sok silahkan tapi kalian harus aktif harus bisa bersosialilasi dengan temen-temen lain” ungkap Ilham selaku Gubernur Bem Fisip.
Ilham pun tidak mengetahui kondisi diluar yang menyebabkan ketidakhadiran maba Fisip. Saat ditanya mengenai kekosongan absen maba Fisip pun, dia mengaku tidak mengetahui hal itu dan mengatakan jika dari BEM tidak tahu. Bahkan Ilham sempat kaget saat ditegur oleh Dekan Fisip mengenai ketidakhadiran maba Fisip dalam kegiatan PKKMB universitas, “Kemarin pun saya sempat kaget saat Dekan Fisip menegur saya bahwa maba Fisip banyak yang tidak ikut PKKMB universitas” tutupnya.
Kamis, 03 September 2015
Tanamkan Jiwa Kewirausahaan Melalui PKKMB
Acara yang bertema ‘Membangun Karakter Diri Untuk Menciptakan Jiwa Kepemimpinan dan SDM yang Ekonom’ ini mengusung konsep untuk menanamkan jiwa kewirausahaan sedini mungkin sejak awal masuk kuliah, “Biasanya mahasiswa itu hanya kuliah-pulang kuliah-pulang, saya ingin menanamkan sejak sekarang ini bahwa mahasiswa harus punya jiwa entrepreneur . Di Indonesia sendiri masih kekurangan jumlah wirausahawan yang memiliki usaha sendiri” tutur Diki kembali.
Acara pada hari kedua meliputi perkenalan ormawa yang dilanjut dengan hiburan untuk mahasiswa baru serta ada pula pemilik dari Batik Trusmi yang hadir untuk memberikan motivasi berwirausaha bagi mahasiswa baru. Selama dua hari acara PKKMB berlangsung kendala yang dihadapi oleh panitia adalah masalah waktu, “Paling kendalanya di waktu sih ya ngaret, jadi ketika ada waktu tertentu yang ngaret, maka kita harus madetin di waktu lain agar acara bisa berjalan secara kondusif” tutup mahasiswa jurusan akuntansi tersebut.
P2F Hari Kedua FKIP Berjalan Lancar
Perlengkapan yang harus dibawa oleh mahasiswa baru (maba) pada hari kedua ini tidak terlalu memberatkan, “Karena persyaratan yang dibawa itu untuk mereka juga misalnya makanan, kan makanan untuk mereka, kemudian ada makanan yang dikumpulkan oleh panitia akan tetapi tidak kita makan, tapi akan kita alokasikan pada kegiatan selanjutnya yaitu ada KBS (Kemah Bakti Sosial)” jelas Ivan. Hal serupa juga diakui oleh maba yang kami temui saat mengikuti P2F, “Persyaratannya emang tidak memberatkan akan tetapi ada salah satu persyaratan yang susah dicari, contohnya minyak goreng cup. Di Indomart atau Alfamart jarang ada, kebanyakan di pasar” ungkap Novi maba dari Pendidikan Ekonomi.
Pembiayaan untuk acara P2F tergolong lebih murah dibanding fakultas lain yaitu hanya Rp.15.000,00. Dana tersebut pada akhirnya juga dialokasikan untuk slayer yang dipakai maba selama mengikuti P2F. Berbeda dari tahun sebelumnya, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia lebih banyak diminati oleh mahasiswa baru dibandingkan Pendidikan Bahasa Inggris yang unggul pada tahun lalu. Untuk jumlah mahasiswa baru FKIP secara keseluruhan yang mengikuti P2F sebanyak 516 mahasiswa. Untuk Pendidikan Bahasa Inggris 141 mahasiswa, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 159 mahasiswa, untuk Pendidikan Matematika dan Pendidikan Ekonomi seimbang yaitu 108 mahasiswa” tambahnya.
Pada Hari kedua ini terdapat maba yang tidak bisa mengikuti kegiatan hingga akhir dikarenakan sakit. Jumlah maba yang sakit pada hari kedua berkurang dibandingkan hari pertama. Pada hari pertama ada 22 maba dan hari kedua ada 9 maba. Kebanyakan dari mereka mengalami berbagai macam sakit seperti, flu, batuk, panas, haid, sakit gigi, pasca operasi tulang. “Alhamdulilah tidak ada yang sampai masuk ke rumah sakit, obat-obatan di sini juga alhamdulilah memadai dan apabila dia memiliki penyakit khusus biasanya membawa obat-obatan pribadinya” ujar Dede selaku Koordinator P2 (Pertolongan Pertama).
Mengangkat Tema Budaya, P2F Dilaksanakan
P2F tahun ini diadakan di ruangan kelas lorong kampus 2 FKIP jalan perjuangan, Ivan Rahadiansyah ketua pelaksana berujar bahwa meskipun AC dan kipas angin terpasang, namun maba tetap kepanasan, hingga menimbulkan sesak nafas dan akhirnya banyak yang dipulangkan, "AC dan kipas angin ga kerasa, banyak yang sesak nafas, karena kepanasan"
Panitia P2F tidak memungut biaya apapun selain untuk pembelian slayer sebesar Rp. 15.000,- Mahasiswa prodi pendidikan bahasa indonesia semester tiga ini juga menambahkan bahwa ada sponsorship yang mendukung terlaksanakanya acara di antaranya Mizone dan Sariroti, "kami tidak memungut biaya tambahan selain untuk pembelian slayer itu, karena untuk masalah pembelian kaos ada sponsorship"
Ivan berharap P2F tahun ini mahasiswa mampu cakap dalam iptek, berbudaya, memiliki jiwa kepemimpinan, dan berguna bagi masyarakat, ketika di kampus bisa mengembangkan potensi yang dimiliki sehingga bisa menjadi mahasiswa seutuhnya. Dengan tema memperkaya intelektual mahasiswa, memperkenalkan kearifan dan membangun mahasiswa yang komunikatif melalui p2f, maba juga dikenalkan pada tiga unsur yang merupakan tujuan dari p2f tahun ini yaitu: pendidikan, sosial, dan budaya.
"Karena itu untuk nama gugusnya sendiri kita mengambil dari budaya Jabar seperti Jaipong, Sisingaan, Sintren, dan Celempung. Selebihnya mahasiswa ditugaskan untuk membuat laporan mengenai kesenian itu lebih lanjut", pungkas Ivan.
Mengais Rezeki Ditengah Padatnya Acara PKKMB Fakultas Pertanian
Disamping acara PKKMB, terselip kisah seorang anak yang mengais rejeki dari gelas- gelas dan botol- botol bekas. Ahmad (12) mengaku sangat senang karena acara ini dapat memberikan rejeki lebih terlebih lagi dari botol dan gelas bekas. “senang soalnya sekarang bisa dapat lebih dari hasil mulung yang biasanya Cuma satu karung sekarang bisa lebih”
Meskipun satu karung hanya dihargai lima ribu rupiah dia cukup senang. Botol dan gelas yang telah terkumpul langsung dikasih ke penjual es lalu didaur ulang. Uang yang dikumpulkanpun tidak serta merta hanya untuk jajan, tapi dia sisihkan “Uangnya ngga semua dipakai buat jajan ka, uangnya mau ditabung buat beli sepedah baru” ungkapnya saat ditanya sembari mengumpulkan botol dan gelas sisa.
Walaupun dia bekerja(memulung) namun tidak membuat dia putus untuk sekolah, dia tetap sekolah di SDN Karang Jalak,setelah pulang baru kesini (red : kampus unswagati) “pas pulang, langsung kesini. Langsung cari botol sama gelas bekas “ tutur Ahmad yang merupakan cucu dari mbah Sugiman yang sama-sama memulung sampah dilingkungan kampus utama Unswagati.