Selasa, 15 Agustus 2017

Ratusan Supir Angkot Berunjukrasa Menolak Angkutan Online

Cirebon, Setaranews.com- Ratusan supir angkutan konvensional padati Jalan Siliwangi dalam rangka menggelar aksi menolak perusahaan angkutan online yang beroperasi di Kota Cirebon, Selasa (15/08).

Sejak pukul sepuluh ratusan supir angkot yang berasal dari armada DI-D10 dan angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) yang  terdiri dari GG, GC, GP, GM, dan GS, berkumpul melakukan unjuk rasa di depan kantor DPRD Kota Cirebon. Mereka menuntut pemerintah Kota Cirebon untuk segera melakukan upaya tindakan pelarangan angkutan berbasis online beroperasi di Cirebon, sebab keberadaan mereka dinilai telah merugikan ratusan angkutan konvensional yang sejak lama beroperasi di Cirebon.

Menurut salah satu masa aksi sejak kemunculan angkutan online sangat berpengaruh terhadap pengasilan sehari-harinya.

“Dampak yang ditimbulkan dari adanya angkutan online ini banyak sekali salah satunya pendapatan kami menurun dari hari-hari biasanya hingga 70%,” ujar Teja salah satu masa aksi.

Selain itu ratusan supir angkot juga meminta pertanggungjawaban pihak Organisasi Angkutan Darat (ORGANDA) untuk segera melakukan tindakan terkait hal tersebut.

Menanggapi hal tersebut, pihak organda yang diwakili oleh Karsono selaku sekretaris Organda Kota Cirebon berjanji akan memfasilitasi para supir angkot untuk duduk bersama dan berdialog dengan pihak DPRD, Walikota dan Dinas Perhubungan untuk segera melakukan tindakan penutupan perusahaan transportasi online yang dianggap telah meresahkan para supir angkot konvensional.

“Saya siap memperjuangkan aspirasi supir angkot konvensioanal yang telah lama berkontribusi dalam memberikan pelayanan transportasi kepada masyarakat kota Cirebon” tegasnya.

Masa aksi sendiri mengancam akan melakukan mogok beroperasi selama tiga hari kedepan apabila Pemerintah Kota Cirebon tidak segera melakukan tindakan penghentian operasional angkutan online.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar