Minggu, 13 Agustus 2017

Mubtada: Melawan Korupsi Mulai Dari Kedai Kopi

Cirebon, Setaranews.com - Dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 72, Kedai Kopi Mubtada menggelar acara diskusi dengan tema “Melawan Korupsi dari Kedai Kopi”.  Narasumber yang didatangkan sebagai pemantik diskusi tidak tanggung – tanggung, yaitu Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang.

Seperti yang diungkapkan oleh Ibas, Moderator sekaligus pemilik Kedai, bahwa kerugian akibat korupsi yang merupakan kejahatan luar biasa tidak hanya dalam bentuk nominal yang bisa dikalkulasikan. Dampak yang jarang sekali diketahui yaitu dari sisi Social Cultural.

“Korupsi sampai saat ini masih menjadi momok menakutkan jika kita mengetahui dampak buruknya. Tidak hanya kerugiaan keuangan Negara. Tak kalah penting yaitu kerugiaan budaya,” ujarnya kepada setaranews.com, Minggu, (13/08)

Lebih lanjut, Ibas menambahkan, di Kota Cirebon sendiri banyak sekali persoalan korupsi yang tentunya berdampak kepada Pembangunan baik infrastruktur dan sumber daya manusianya. Ditambah lagi, minim sekali ruang publik yang membicarakan persoalan – persoalan korupsi di Kota Cirebon.

“Kedai kopi harus menjadi public space bukan Space Available. Kami membuka selebar – lebarnya bagi siapapun yang ingin menggelar diskusi sosial kebudayaan.  Kedai kopi harus mempelopori itu, Mubtada siap,” ucapnya.

Dilain pihak, Wakil Sekretaris Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBH-NU) Waswin Janata menanggapi bahwa memang peranan kedai – kedai kopi dalam membangun Republik Indonesia (RI) tidak bisa dipandang sebelah mata.

“Ide untuk menculik Soekarno dan mendorongnya untuk segera memproklamirkan kemerdekaan itu muncul saat Pemuda sedang diskusi sambil ngopi disalah satu kedai di Jakarta. Sejarah mencatatatnya demikian,” tukasnya.  (Epri Fahmi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar