Senin, 02 Juni 2014

Dua Kubu Mahasiswa Unswagati Persoalkan Sistem Politik BEM FH

Unswagati - SetaraNews.com,  Beberapa mahasiswa Fakultas Hukum siang tadi (2/6) menyampaikan aspirasinya dengan menggelar aksi.

Aksi tersebut terkait wacana penggunaan partai sebagai kendaraan politik mahasiswa Fakultas hukum yang akan mencalonkan diri sebagai ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum. Hal tersebut membuat beberapa mahasiswa fakultas hukum berbeda pendapat dan menimbulkan dua kubu yang berseteru.

Golongan pertama menolak adanya partai sebagai sarat mencalonkan ketua BEM. Golongan pertama ini berpendapat jika partai akan mengkebiri kepentingan independen dalam hal mencalonkan diri sebagai ketua BEM.

“Kami menolak sistam partai dalam pemilihan ketua BEM. Sistem yang sudah ada dalam pemilihan ketua BEM Fakultas sudah baik. Dalam peraturan Universitas juga tidak ada yang mengharuskan calon ketua BEM fakultas menggunakan partai.” Ujar Arief Pranoto dalam orasinya di depan Fakultas Hukum.

Selang 30 Menit setelah Aksi pertama. Golongan lain yang mendukung adanya sistem partai dalam pencalonan ketua BEM ganti melakukan aksi. Dalam aksi yang juga diselingi dengan bakar ban ini menginginkan agar Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPMF) selaku pihak yang punya wewenang dalam menentukan sikap pemilihan ketua fakultas.

Dalam kesempatan itu ketua BEM fakultas Hukum Mufti. Sempat memberi pernyataan terkait sistem partai. Mufti menyatakan jika sikap BEM menanggapi hal ini netral. Selama itu untuk kebaikan Fakultas Hukum.

“Saya dukung sistem partai jika itu untuk kebaikan fakultas hukum. Selama itu ada dasar hukum yang jelas dan bisa dipertanggung jawabkan.” Sebut Mufti.

Pada akhirnya pihak dekanat meminta kedua pihak yang mendukung dan menolak sistem partai maupun BEM dan DPMF Fakultas Hukum untuk berembuk melakukan audiensi besok pukul 09.00 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar