Minggu, 15 Maret 2015

You Dont Know About Us [Chapter 3] : Dating Rumours

oleh : 


Ratna Hayuningsih


Mahasiswa tingkat satu program study Ilmu Komunikasi Unswagati Cirebon


 

“Apakah itu Stephanie?” ujar seseorang

“Dimana?” ujar seorang lagi

“Yang sedang berjalan menuju mobil hitam memakai topi” bisiknya

“Aaah kau benar bukankah itu managernya? Apa ia datang ke konser untuk menemui Nick? Bisakah kau memotretnya?” pintanya

Stephanie dan Joy meninggalkan venue, di dalam mobil Stephanie memotret dirinya sendiri dan mengupload hasil jepretanya ke akun instagram pribadinya ia pun tak lupa meninggalkan sebuah pesan yang manis.

Stephanie masih serius dengan ponselnya dan membaca komentar-komentar di akun instagramnya, ia mencari hastag nama dirinya. Alangkah kagetnya Stephanie dalam pencarian nama dirinya, muncul beberapa foto dirinya sedang di depan sebuah venue tempat dimana Nick konser. Stephanie tampak gusar, alih-alih takut seseorang papparazi menangkap dirinya sedang bertemu dengan Nick di taman tadi. Tetapi keberuntungan masih berpihak padanya tidak ada sebuah foto dirinya yang sedang bersama Nick.

“Mereka benar-benar hebat” Stephanie menghela nafas “kenapa tidak mendaftarkan saja menjadi anggota FBI” lanjutnya

“hah? Apa yang kau bicarakan steph?” tanya Joy

“aah tidak, aku hanya sedang bermain instagram” Stephanie tidak ingin membahasnya

“Yak!! Apakah kau menambahkan ke akunku?” tanya Joy dengan jengkel

“Tentu, kau harus tahu bukan apa dan dimana yang sedang aku lakukan” Stephanie memberikan alasan

“Kau membuatku pusing, semua pemberitahuanku tentang dirimu steph” Joy sedikit memprotes kebiasaan yang di lakukan oleh Stephanie ketika dirinya mengupload sebuah foto ke akun instagram, ia selalu menambahkan Joy dalam setiap fotonya bahkan Nin sering ikut menjadi korban.

Pukul 6 pagi Stephanie terbangun karena suara ponsel yang berdering mengganggu dari tidurnya, iapun menggerutu karena sudah mengganggu waktu tidurnya dengan setengah sadar Stephanie mencari sumber bunyi ponselnya, tak menunggu waktu lama Stephanie menggeser tombol warna hijau dari layar ponsel

“Uh?” Stephanie bersuara dengan parau

“Cepatlah turun, aku berada di depan apartemen kau hanya punya waktu 15 menit steph” ujar seseorang dari sebrang telepon

“Aku?” Stephanie masih setengah sadar

“Tut. . . Tut. . .Tut” Stephanie melihat layar ponsel, sontak ia langsung bergegas ke kamar mandi hanya sekedar untuk mencuci muka. Cepat Stephanie menyambar hoodie berwarna putih dengan penutup kepala dan menggunakan sebuah kaca mata untuk melengkapi penyamarannya. Stephanie berjalan ke depan apartemen dengan mengendap-endap layaknya seorang pencuri karena ia takut tertangkap lagi oleh seorang papparazi. pikirnya karena masih pagi tidak ingin membuat kehebohan seluruh jagat hanya gara-gara bertemu Nick. Stephanie menemukan mobil Nick, tanpa berpikir panjang Stephanie membuka pintu mobilnya.

“Kenapa kau menggunakan penyamaran?” tanya Nick dengan heran “Bukankah apartemen ini bebas dari papparazi?” lanjut Nick

“Aku hanya berjaga-jaga saja” Stephanie membuka penutup kepala dan kaca matanya

“Steph, aku membelikan ini untukmu” Nick memberikan sebuah braclet berwarna hitam kepada Stephanie. Sedangkan Nick menggunakan braclet berwarna merah ditangan kirinya “Karena semalam aku tidak membawanya jadi hanya memberikanmu gantungan saja” terang Nick

“Wah sangat manis” Stephanie memasang braclet pemberian Nick di tangan kirinya

“ kau masih memakainya?” menujuk kemeja couple yang diberikan olehnya bebarapa tahun ke belakang, Nick dan Stephanie selalu berbagi couple hitam sejak dulu

“Aku kira sudah hilang” singkat Stephanie

“Tentu saja aku masih menyimpannya, aku masih ingat betapa marahnya kau saat itu” terawang Nick saat Stephanie menginginkanya memakai kemeja pemberian Stephanie berwarna pink. Ia pun harus beradu argumen dengannya pada saat itu

“Tetapi akhirnya kau menurutiku” ingat Stephanie yang dibalas senyuman lebar oleh Nick

“Steph, perilisan album repackgeku akan segera datang bagaimana jika kau meminjamkan suaramu?” tanya Nick dengan wajah serius

“Tentu saja Nick” Stephanie tersenyum “Aku senang bisa bekerja denganmu dan melakukan promosi bersama, apakah lagu tersebut menjadi lagu utama? lalu kau sudah mendiskusikan masalah ini dengan agensimu?” cerosos Stephanie dengan berbagai pertanyaan

“Belum pasti Steph apakah lagu duet ini menjadi lagu utama atau tidak masih dalam tahap pembicaraan dengan agensi dan music director kira-kira 4 sampai 5 bulan untuk merampungkan semuanya” beber Nick kepada Stephanie yang mendengarkan dengan serius

“Secara pribadi aku yang meminta untuk melakukan duet denganmu” lanjut Nick

“Apakah kejutan ini yang kau maksud untuk fansmu semalam?” Stephanie menebak karena masih mengingat konser semalam Nick akan memberikan kejutan untuk para fansnya dan Nick dengan cepat mengangguk

“Baiklah aku harus menyelesaikan jadwalku hari ini” Nick menginterupsi dan Stephanie memakai penutup kepalanya kembali serta kaca matanya

See you Nick, fighting” Stephanie keluar dari mobil Nick dan mobil berwarna merah meninggalkan pelataran gedung apartemen

Stephanie berjalan dengan cepat takut Joy sudah bangun dan mencarinya, ia tak membawa ponsel karena terburu-buru untuk menemui Nick. Ditengah perjalanan seseorang menginterupsinya, seseorang tersebut adalah Luna. Didalam apartemen Stephanie mempersilahkan Luna untuk duduk, berbeda dengan Joy yang tampak tidak suka dengan kehadiran Luna.

“Bagaimana tidurmu Steph?” tanya Luna “Hei Joy bagaimana kabarmu?” lanjut Luna dengan melambaikan tangan kanannya yang melihat Joy melintas di ruang tamu dan hanya di jawab singkat oleh Joy, Stephanie berusaha menghilangkan rasa kecanggungan diantara mereka

“Yah sangat baik tidurku semalam Lun” jawab Stephanie dengan tersenyum

“Steph aku sudah mendengar rumor di agensiku jika Nick akan melakukan duet denganmu” Luna memulai membuka inti pembicaraan “Apakah Nick memintamu melakukan ini?” Stephanie sedikit terkejut tetapi ia menutupi rasa keterkejutannya

“Bagaimana kau menanyakkan seperti ini kepadaku, bukankah kalian satu agensi?” jawab Stephanie dengan sarktik

“Aku hanya ingin kau menolak tawaran Nick” ujar Luna dengan jelas Stephanie tertohok mendengarnya “Bisakah kau mengalah untukku Steph?” lanjut Luna

“Bagaimana jika aku menolak permintaanmu?” tanya Stephanie dengan cepat

“Tetap kau harus mengalah bukankah kau menganggapku sebagai adikmu?” Luna beralibi Stephanie membisu dan mencerna perkataan Luna yang baru saja di dengar olehnya

“Baiklah aku harus pergi sekarang managerku sudah menunggu didepan” Luna menbuyarkan lamunan Stephanie. Setelah kepergian Luna, Joy keluar dari kamarnya dan mengampiri Stephanie yang tengah duduk

“Kau ingin mengalah lagi?” Joy menginterupsi Stephanie tentunya ia mendengar percakapan diantara Stephanie dan Luna

“Sepertinya aku harus menurutinya” Stephanie memberikan tanggapan

“Untuk kesekian kalinya kau mengalah, kau tahu kenapa aku tidak menyukainya? karena ia selalu membuatmu lemah seperti ini ia hanya seperti macan betina dengan caranya ia akan membuat mangsanya tak berkutik” cerosos Joy “Ia hanya haus akan ketenaran, tidak peduli siapapun disampingnya” terang Joy lagi

“Lalu bagaimana aku harus menolak Nick, aku benar-benar tidak tega melihat wajah polos Luna” Stephanie meminta solusi, Joy membuang nafas

“Steph ia hanya mencari perhatianmu untuk mengalah dengannya, apakah Nick sudah memintamu?” Joy menyakinkan Stephanie

“iya tadi pagi sebelum Luna menemuiku aku bertemu dengannya” jujur Stephanie

“Kali ini kau tidak boleh mengalah, kau ingat bagaimana ia meminta lagu debutmu untuk diberikan kepadanya dengan susah payah kau mencari konsep baru untuk melakukan debut walaupun kau tetap debut lebih awal di bandingkan denganya” nasihat Joy

“Dan satu lagi kau dan Nick saling menyukai bukan?” tebak Joy

“Bagaimana kau bisa berpikir seperti itu? Kami hanya berteman dekat” sangkal Stephanie

“Mungkin kau tidak merasa, tetapi Nick mungkin mempunyai feeling denganmu” terang Joy dan bergegas pergi ke dapur menghindari pukulan Stephanie

Perilisan album repackge Nick sudah rampung sekitar 75 persen, agensi Nick sudah mengumumkan bahwa Nick akan kembali dengan album repackge dan mempromosikan lagu utamanya bersama seorang wanita menjadi teman duetnya tetapi agensi belum membeberkan siapa yang akan menemani Nick bernyanyi dan detail albumnya.

Nick di temani oleh manager dan CEO agensinya dengan menggunakan mobil van menuju gedung agensi Stephanie untuk mendiskusikan konsep duet yang akan dilakukan oleh keduanya dan akan melakukan recording terlebih dahulu. Di dalam van, Nick mengusir rasa penatnya ia bermain ponsel dan membuka akun twitternya dengan jumlah pengikutnya mencapai 1,5 juta followers. Dengan antusias Nick mengupload sebuah foto dengan menampilkan secarik kertas yang berisi sebuah bait lagu tetapi dengan lirik yang blur untuk  menggoda para penggemarnya yang semakin penasaran.

Nick hanya tersenyum simpul membaca respon yang diberikan oleh penggemarnya lewat twitter, diluar dugaan banyak penggemar menanyakan apakah dirinya sedang berkencan atau tidak di bandingkan memberi respon tentang perilisan album barunya. Seseorang penggemar mengirim sebuah foto perbandingan dirinya dengan Stephanie yang menggunakan barang yang sama seperti sepatu, gantungan ponsel, kemeja, jaket, beanie, braclet dan hoodie dengan berbeda waktu memakainya. Di akui dalam benaknya, Nick selalu gemar berbagi couple hitam yang sama dengan Stephanie begitupun sebaliknya, Nick memang mempunyai feeling terhadap Stephanie sedari awal tetapi seperti berjalan tanpa gangguan Nick dan Stephanie menyukai dan menikmati hubungan seperti ini.

Di sebuah ruangan gedung, para CEO kedua agensi terbesar itu bertemu perasaan canggung menyelimuti Nick dan Stephanie dalam obrolan CEO mereka yang dikenal sebagai sahabat.

“Aku rasa kalian tidak bisa melakukan duet bersama” usul CEO dari agensi Stephanie

“Banyak rumor tentang kalian berdua berkencan, aku tidak ingin memanfaatkan situasi seperti ini dan akan membuat kalian memiliki waktu yang sulit” lanjutnya Stephanie dan Nick saling memandang satu sama lain

“Bukankah ini kesempatan yang baik?” protes Nick

“Aku sudah memutuskan Luna yang akan menggantikan Stephanie, aku rasa ini adalah yang terbaik untuk kalian, yah untuk menutupi rumor kalian yang beredar” nasihat CEO yang sudah di anggap seperti kakak oleh Nick

“Aku rasa hal ini cukup tepat untuk saat ini ” Stephanie berpendapat, ia ingat permintaan Luna di waktu dulu “Apakah Luna tahu tentang hal ini juga?” terka Stephanie dalam hatinya

“Steph” protes Nick dengan keras

“Nick turutilah, kau jangan egois bukankah ini untuk penggemarmu?” balas Stephanie dengan sarkastik

“Apa yang dikatakan Steph benar Nick, dan aku yakin ia akan mendukungmu” ujar laki-laki yang merupakan pemilik agensi tempat Stephanie bernaung dan menggerlingkan matanya terhadap Nick

Nick mengantar Stephanie pulang menggunakan mobil Stephanie, setelah mendiskusikan project duet dengan Stephanie yang gagal, didalam mobil keheningan menyelimuti mereka, Nick tampak masih kesal sehingga Stephanie tidak tahu harus membuka obrolan seperti apa. Mobil yang dikendarai Nick masuk ke pelataran depan apartemen. Stephanie dengan wajah tampak kusut Nick mematikan mesin mobil dan menghela nafas

“Nick apakah kau benar-benar marah tentang hal ini?” buka Stephanie mengusir keheningan di dalam mobil

“Tidak, aku mengkhawatirkanmu Steph” lirih Nick

“Apa yang kau khawatirkan tentangku Nick” timpal Stephanie dengan rasa penasaran

“Aku tahu aku tidak pernah meminta dengan langsung untuk berkencan denganmu tetapi aku merasa sedang berkencan denganmu Steph”  ungkap Nick memandang Stephanie dengan intens  “Saat ini secara langsung aku memintamu untuk berkencan denganku Steph”  lanjut Nick dengan wajah serius

“Aku mengenalmu sejak kita masih belia Nick tentu aku tahu segala tentangmu” jawab Stephanie “So i will make you love me every single day” lanjut Stephanie dengan logat khasnya

And i will protect and take care of you always” balas Nick dengan menampilkan senyum manisnya

“Lakukan yang terbaik untuk album repackgemu Nick” Stephanie memberi nasihat

“Maafkan aku Steph” lirih Nick yang sedikit menaruh rasa khawatir akan duetnya yang gagal dengan Stephanie

“Jangan tunjukkan wajah seperti itu Nick”

“Apakah kau saat ini sedang menutupi rasa cemburumu dengan Luna?” tebak Nick. Namun, orang yang ditanyainya memalingkan wajahnya

“Tentu saja tidak, bukankah ini hanya sebuah pekerjaan?” Stephanie beralibi

“Percayalah padaku Steph” lirih Nick

“Uh. . .?” Stephanie kembali memandang Nick yang sedang fokus melihat kearah depan

“Masuklah, aku akan pulang dengan naik taksi dan tentu menggunakan ini” Nick berujar sambil memamerkan kaca mata dan menutup kepalanya dengan tudung hoodienya

“Aku akan baik-baik saja mereka tidak akan mengenalku” ucap Nick seolah-olah tahu pertanyaan yang terlintas di otak Stephanie

Stephanie menceritakan kejadian hari ini dengan Joy dan Nin di sebuah ruang makan setelah menyantap makan malam buatan Nin. Joy dan Nin tampak senang mendengar cerita Stephanie, tetapi obrolan tiga gadis ini terpotong oleh sebuah suara ketukaan pintu yang menginterupsi mereka.

“Biar aku saja yang membukakan” Stephanie bergegas bangkit dari kursi

“Apakah kau berharap itu Nick steph?” goda Joy dan Stephanie berteriak mengelak

“Ia sangat antusias” celetuk Nin dan dihadiahi sebuah anggukan dari Joy

“Siapa Steph?” teriak Joy dari ruang makan

Stephanie menyuruh tamunya untuk duduk di ruang tamu, dari sebrang ruangan Joy dan Nin tahu siapa tamu yang datang mengganggu mereka, yang tak lain adalah Luna. Dengan cepat Joy dan Nin bergegas menghampiri Stephanie yang sudah duduk saling berhadapan dengan Luna.

“Joy, Nin bagaimana kabar kalian?” Luna menyapanya

“Ada angin apa kau kemari?” ucap Joy dengan sinis dan Stephanie menepuk paha Joy

“Ah aku kemari hanya ingin memberikan hadiah untuk yang sudah menganggapku sebagai adik yang manis” Luna memberikan sebuah bingkisan kepada Stephanie

“Terima kasih” ujar Stephanie menerima bingkisan

“ah tidak akulah yang harus berterima kasih Steph akhirnya aku bisa berduet dengan Nick” ucap Luna dengan bangga “Aku benar-benar sedikit membantu perusahaan” lanjut Luna dengan berbinar-binar

“Aku tidak mengerti apa yang baru saja kau ucapkan” Stephanie tampak bingung

“apakah perusahaanmu mengalami krisis keuangan?” celetuk Joy dengan sinis

“Tentu saja tidak, keputusan ini sangat tepat dengan menyandingkanku sebagai teman duet Nick yang satu agensi, dibandingkan dengan Steph yang berbeda agensi tentunya membutuhkan biaya produksi yang tinggi dan rumor kalian saat ini” cerocos Luna “Apakah aku sebagai penyelamatmu lagi Steph?” lanjut Luna

“Aku berharap projectmu akan sukses” ujar Stephanie dengan tenang “Lakukan yang terbaik Lun” tambah Stephanie yang mendapat tatapan tidak mengerti dari Joy dan Nin

“Aku rasa tidak baik seorang gadis cantik sepertimu pulang terlalu malam” sindir Joy dengan halus. Luna melihat jam tangannya, lalu segera pamit kepada Stephanie

“Jaga kesehatanmu Steph kau memiliki kantung mata dan makanlah dengan baik” ucap Luna sebelum pergi meninggalkan apartemen Stephanie

“Aku mengerti” balas Stephanie dengan singkat dan Luna pergi meninggalkan mereka

“Sebenarnya apa yang ada diotak Luna? Aku benar-benar tidak mengerti” Nin membuka suaranya

“Steph, lebih baik kau jangan berhubungan dengan gadis itu lagi bukankah sudah aku peringatkan” seru Joy kepada Stephanie

“Luna adalah gadis yang baik Joy” Stephanie menjawab dengan enteng

“Setelah membuatmu gagal untuk duet dengan Nick?” timpal Joy dengan cepat

“Joy ini tidak ada hubungannya dengan Luna, bukankah sudah jelas Luna menyelamatkan kami dari rumor yang beredar sekarang?” Stephanie berusaha meluluhkan Joy

“Terserahmu Steph” Joy masuk kedalam kamarnya sambil membanting pintu. Stephanie melirik orang disampingnya, Nin mengedikkan bahunya dan menyusul Joy yang sedang berada di kamar.

Stephanie masuk kedalam kamar mengecek ponselnya dan terlonjak mendapat begitu banyak pesan dari Nick. Tanpa menunggu lama Stephanie menyambar jaket yang berada di kursi kamarnya. Stephanie turun ke bawah untuk menemui Nick di basement apartemen yang tentunya sudah menunggu lama. Stephanie dengan langkah kakinya cepat memastikan apakah Nick sudah pergi ataukah masih menunggunya. Sesampainya di basement Stephanie melihat mobil berwarna merah dan pemiliknya yang sedang berdiri di luar mobil sambil bermain dengan ponselnya, Stephanie bernafas lega dan Nick yang menyadari kedatangan Stephanie tersenyum cerah.

 

To Be Continued


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar