Senin, 25 November 2013

BEM Universitas Kosong, Ini Kata BEM FE

 Unswagati, SetaraNews.com -  Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Swadaya Gunung Jati pada periode 2012-2013 telah selesai, hingga saat ini belum juga diselenggarakan pemilihan umum raya mahasiswa untuk memilih kandidat presiden mahasiswa baru.

Peran dan fungsi Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas (DPMU), Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan, jajaran Badan Eksekutif tingkat Fakultas dan Dewan Perwakilan Mahasiswa tingkat Fakultas beserta mahasiswa Unswagati secara umum mulai dipertanyakan tentang menurunnya budaya berpolitik di lingkungan ranah akademik ini.

Berikut adalah wawancara kami dengan ketua BEM Fakultas Ekonomi, Agung Prasetyo melalui perangkat alat komunikasi Blackberry Messanger pada Senin sore (25/11).

Bagaimana tanggapan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi terkait tidak aktifnya BEM Universitas (BEM-U) saat ini?
Agung : “Ada dua tanggapan dari sisi negatif dan juga positif, dari sisi negatif yang pasti ini merupakan hal yang memalukan bagi Unswagati yang katanya menyongsong Perguruan Tinggi Negeri (PTN), tetapi BEM-U sampai dua tahun ini masih belum terbentuk dan hal tersebut membuktikan ketidakbecusan pihak kemahasiswaan Universitas dalam mengurusi soal ormawa (organisasi mahasiswa) di Unswagati, sementara katanya Unswagati siap menjadi negeri tapi mengurusi Ormawa saja tidak bisa.

Positifnya, Tidak adanya wadah di tingkat Universitas akhirnya para BEM fakultas bersatu dan lebih solid, dibuktikan dengan kesuksesan acara sumpah pemuda yang di buat oleh keluarga besar ormawa Unswagati. Kemudian yang sangat di sayangkan ialah kelompok-kelompok yang dulu menggagalkan pemilu presma, mana kontribusinya untuk menyelesaikan masalah ini?”

Apa yang perlu di lakukan oleh kawan-kawan BEM fakultas lainnya ?
Agung : “Yang pasti di butuhkan kontribusi positif dari teman-teman BEM fakultas.”

Lalu, menurut Anda apa yang perlu dilakukan pihak Universitas ?
Agung : ”Perlu adanya ketegasan dan pengawalan dari wakil rektor 3 dalam hal penyelenggaraan pemilu, dan menekan kepada stakeholder terkait untuk segera menyelenggarakan pemilu serta memberikan deadline kepada DPMU dan wakil rektor 3. Jika tidak dapat memenuhi deadline beri sanksi tegas yaitu berhentikan DPMU, dan bentuk presidium dari perwakilan fakultas. Nah di situlah sikap BEM Fakultas untuk bekerja keras membuat peraturan, membentuk PPUM, dan menyelenggarakan pemilu, atau ganti saja Wakil Rektor III karena ketidakbecusannya dalam mengurusi ormawa. Terakhir, pesan untuk yang menggagalkan pemilu kemarin, dimohon solusi dan kontribusinya untuk menyelesaikan masalah ini, jadilah mahasiswa solutif bukan pragmatis.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar