Sabtu, 23 November 2013

KPI Sosialisasikan P3SPS Di Hotel Grage

Cirebon, SetaraNews.com - Komisi Penyiaran Indonesia sosialisasikan mengenai Pedoman Perilaku Penyiaran dan Program Siaran (P3SPS) kepada Forum Tenaga Guru Swasta Kabupaten dan Kota Cirebon, Tokoh Masyarakat dan Budayawan, beserta Komunitas Blogger Cirebon di Hotel Grage siang tadi (23/11).

Acara yang diikuti oleh sekitar 100 orang peserta ini merupakan bentuk program kerja KPI dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pengawasan orang tua terhadap kualitas tayangan televisi dan penyiaran radio terhadap anak-anak. KPI juga turut menyosialisasikan mengenai perlunya literasi media dalam rangka memberdayakan masyarakat yang melek media, yakni media yang sehat untuk keluarga.

Ada empat narasumber yang dihadirkan dalam acara sosialisasi ini, yakni; Drs. Mahfudz Siddiq, MSi selaku Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi tentang pertahanan, intelijen, luar negeri, komunikasi, dan informasi, Idy Muzayyad M.Si selaku wakil ketua KPI pusat, Neneng Atiatun selaku ketua KPI Daerah Jawa Barat, dan Prof. Dr. H. Rochanda Wiradinata M.P., selaku Wakil Rektor I Universitas Swadaya Gunung Jati yang membidangi tentang kurikulum.

Seminar sosialisasi P3SPS yang bertemakan membangun Indonesia melalui penyiaran ini mengundang antusiasme peserta yang sangat tinggi. Dalam sesi diskusi yang disediakan, para peserta sangat mengkritisi mengenai penyiaran di televisi yang pada akhir-akhir ini mulai mengkhawatirkan.

Salah satu peserta seminar menanyakan; apa peran serta keluarga dan KPI di dalam kondisi penyiaran yang saat ini telah mempengaruhi kebiasaan perilaku keseharian warga di desa-desa. Misalnya budaya anak remaja yang mengaji di sore hari, di masjid-masjid kini mulai pudar dikarenakan tayangan televisi yang terlalu kuat membius anak-anak.

Dalam sesi diskusi tersebut, Agatha Lily selaku anggota KPI pusat ikut mengomentari bahwa ada studi kasus yang menggambarkan bahwa penyiaran ikut mempengaruhi pola perilaku anak remaja di suatu tempat. Meskipun tayangan tersebut adalah berbentuk kartun, karena pesan yang disampaikan film kartun berlangsung secara terus menerus dan direkam oleh penontonnya yakni anak-anak dan remaja. Maka peran serta keluargalah yang merupakan benteng utama untuk menyelamatkan anak-anak dari tayangan dan penyiaran yang tidak sehat.

Dalam sesi penutupan KPI Pusat menghimbau kepada masyarakat agar berperan aktif dalam mengkritisi media publik yang tidak sehat dalam menyiarkan tayangan dan penyiaran kepada warga, dengan cara mengadukannya melalui email: kpidjabar@gmail.com atau melalui SMS langsung ke +6281-57310-70000.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar