Selasa, 17 Desember 2013

Kisruh Kecurangan Pemilu Raya Mahasiswa Unswagati

Unswagati – SetaraNews.com, Pemilihan Umum Mahasiswa Raya yang akan segera diselenggarakan di Universitas Swadaya Gunung Jati diduga diwarnai kecurangan.

Hal ini diketahui ketika proses verifikasi yang diselenggarakan oleh Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa (PPUM) yang dilakukan di ruang Wakil Rektor III bersama Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) pada Senin kemarin (16/12), ternyata didapati kartu KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) yang telah lulus terhimpun dalam satu bundel partai Kita.

Satu kartu KTM tersebut diketahui adalah Morhara Hotlan Tambunan yang ternyata adalah mahasiswa Fakultas Hukum yang telah lulus. Ketika dikonfirmasi, pihaknya membenarkan bahwa KTM tersebut adalah miliknya. “Iya benar itu adalah fotocopy KTM saya. Namun saya tidak pernah memberikan KTM saya kepada partai Kita.” Ujarnya kepada SetaraNews pada hari ini Selasa (17/12).

"Saya anggap adanya indikasi permainan politik kotor dalam proses pemilu raya ini. Proses verifikasinya tidak berjalan dengan baik, hanya sebatas formalitas." tambahnya.

Dari pantauan setaraNews pada Senin (16/12) saat berada di ruang WR III, disinyalir kartu KTM yang tidak sah akan bertambah lagi. Belum ditambah dengan banyaknya temuan kartu perpustakaan mahasiswa yang dilakukan oleh partai tertentu.

Proses verifikasi KTM sendiri dinilai tidak dilakukan dengan cermat. Dilihat dari tidak adanya pengecekan lebih lanjut ke kantor Pusat Data Unswagati yang secara khusus dapat mengetahui dengan cepat KTM mana saja yang masih aktif dan maupun tidak aktif.

"Seharusnya PPUM berkerjasama dengan pusat data, agar kelihatan mana mahasiswa dan mana mahasiswa non aktif, PPUM pun seharusnya memiliki bukti penerimaan berkas dari partai, ini untuk menghindari kecurangan-kecurangan melalui KTM. Lalu saya pikir PPUM pun memiliki wewenang untuk mengecek lebih dalam terhadap partai tersebut mengenai masalah ini, bila partai tersebut terbukti melakukan kecurangan, maka batalkan hasil verifikasi partai tersebut. Kita harus mengutamakan proses bukan hasil." tegas pria yang kerap dipanggil Ara ini.

Mengenai hal ini Morhara meminta ketegasan dari pihak PPUM perihal kecurangan pihak dari partai Kita. "Saya minta ketegasan dari pihak PPUM, perihal kecurangan ini." tegasnya saat di ruang forum WR III pada Senin lalu (16/12). PPUM pun mengeluarkan keputusan bahwa partai Kita tetap lolos, dan mengurangi satu kartu yang diketahui bahwa kartu KTM tersebut tidak sah untuk diverifikasi. Sehingga yang semula partai Kita berjumlah 223 KTM dan sekarang menjadi 222 KTM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar