Selasa, 09 Desember 2014

Korupsi Racun Penghancur Negara

Setaranews.com- Hari ini tanggal 9 Desember seperti yang kita ketahui merupakan hari anti korupsi sedunia. Ini menjadi sebuah tamparan keras bagi bangsa kita, Indonesia!. Cukup memalukan memang,di negeri serba kaya ini masih terikat oleh belenggu korupsi. Entah apa yang ada dibenak para koruptor di negeri ini,hingga mereka tega menghancurkan bangsa mereka sendiri demi kesenangan pribadi, merekalah racun – racun penyebab keroposnya kemakmuran negeri ini.

Korupsi sendiri artinya adalah penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi yang menyebabkan kerugian bagi negara. Inilah racun penghambat pertumbuhan ekonomi dan sosial di negara manapun, kemiskinan menyebar, sistem ekonomi di masyarakat kacau, sehingga menendang jauh – jauh masyarakat dari kemakmuran dan kesejahteraan.

Di tanah air kita Indonesia, korupsi seperti sudah melekat kental dangan bangsa kita, dari mulai elemen para pejabat daerah, kota, provinsi, bahkan sampai lembaga seperti MK (Mahkamah Konstitusi) melakukan korupsi. Ini benar – benar memalukan, dan ini terjadi hampir di seluruh daerah yang dengan tega menghisap hak – hak masyarakat di daerahnya masing –masing.

Lalu bagaimana perkembangan korupsi di Indonesia saat ini ? Kita sering melihat di media – media para koruptor silih berganti menghiasi pemberitaan dengan mimik wajah mereka yang tak kenal malu. Dari tahun ketahun Indonesia rajin memberikan prestasi sebagai jajaran elite negara – negara korup, memang dalam beberapa kesempatan Indonesia sempat mengalami peningkatan dalam survei mengenai korupsi, namun hal tersebut tidak bisa bilang sebuah peningkatan besar di kala para negeri tetangga semakin jauh meninggalkan kita dalam wabah korupsi ini. Hal ini tercermin pada IPK ( Indeks Persepsi Korupsi ) Indonesia pada tahun 2012 hanya mencapai skor 30 – 32 dari nilai maksimal 100. Sedangkan data terbaru tahun ini yang dikeluarkan Lembaga Transparency International atau Transparansi Internasional merilis Indeks Korupsi Dunia 2014 dimana Indonesia mendapat skor 34 dan menduduki posisi ke -107 negara paling bersih, sedangkan tetangga kita yaitu Singapura menjadi negara Asia yang paling bersih dengan menduduki peringkat ke-7 dengan skor 84.

Khususnya Di Cirebon kasus korupsi juga masih terjadi, tentu kita masih ingat beberapa bulan yang lalu rektor IAIN cirebon tersandung kasus korupsi, dan saat ini pun masih banyak dugaan – dugaan korupsi di kota udang ini.seperti kasus pengadaan mobil dinas beberapa bulan terakhir. Itu artinya mental kita untuk melawan korupsi masih bergerak stagnan dan walaupun berjalan itupun sangat lamban dalam membebaskan diri dari korupsi. Ibarat penyakit semakin lama dipelihara maka suatu waktu dapat membunuh bangsa ini. Tentu hal ini menuntut para pemimpin bangsa dan kita semua menemukan obat yang tepat sebelum terlambat Tentu kita dapat belajar dari beberapa negara yang dinilai bersih dari korupsi seperti Denmark contohnya, negara ini menduduki peringkat pertama sebagai negara terbersih pada tahun 2013 dan 2014. Dalam memberantas korupsi mereka mendirikan lembaga yang independen dan penegakan yang adil serta tidak diskriminatif, biasa di sebut lembaga Ombudsman. Lalu beberapa hal lain yang membuat mereka sukses adalah mereka sangat terbuka mengenai transparansi dan akuntabilitas pemerintahan, selain itu mereka juga terkenal dengan birokrasi yang efisien dan memiliki komitmen untuk membangun kepercayaan publik.

Tentu pengalaman – pengalaman negara yang sukses memerangi korupsi bisa kita jadikan resep untuk membenahi penyakit akut ini, kita harus optimis di tengah pesimisme bangsa ini bahwa kita siap melawan korupsi di manapun dan bagaimanapun keadaannya demi cita – cita kita semua yaitu masyarakat yang hidup makmur dan sejahtera serta memiliki integritas sebagai bangsa Indonesia.

“ SELAMAT HARI ANTI KORUPSI SEDUNIA, 9 DESEMBER, LAWAN KORUPSI SAMPAI HABIS!!!”

Oleh Hari Saptarengga

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unswagati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar