Kamis, 28 September 2017

Gandeng DPW-Popmasepi, Hipmagri Adakan Pekan Kewirausahaan

Unswagati, Setaranews.com - Himpunan Profesi Mahasiswa Agribisnis (HIPMAGRI) Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon menyelenggarakan seminar pekan kewirausahaan yang bertema, "Peranan Lembaga Dalam Mewujudkan Diversifikasi Pangan Lokal yang Berintegrasi Untuk Mencapai Kedaulatan Pangan", Kamis (28/09) di Auditorium Kampus Utama Unswagati.


Seminar tersebut merupakan salah satu rangkaian acara dari Pekan Kewirausahaan dan dihadiri sebanyak 97 peserta yang berasal dari berbagai delegasi diantaranya yaitu,  Delegasi Tim Business Plan Competition, Dewan Perwakilan Wilayah Perhimpunan Organisasi Profesi Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertania Indonesia (DPW-POPMASEPI), delegasi peserta dari Stand Bazar, dan peserta umum Seminar Pekan Kewirausaan.

Seminar yang dimulai pukul 09.00 ini dibuka secara langsung oleh Rektor Unswgatai Cirebon dengan pemukulan gong sebagai simbol pembuka acara. Dalam sambutannya, Prof. Dr. H Rochanda Wiradinata MP mengungkapkan bahwasannya sektor pertanian menjadi soko guru bagi Negara Indonesia, "Bidang pertanian sebagai penentu utama keberlangsungan hidup manusia. Ketidak efektifan pemerintah kita (Indonesia) tentang persoalan Beras Miskin (Raskin)  belum mampu mengatasi permasalahan pangan di Indonesia."ungkapnya saat menyampaikan sambutan pembuka Seminar Kewirausahaan, Kamis (28/09).

Pembicara yang dihadirkan dalam seminar tersebut berasal dari Ketua bidang kewirausahaan dan pengabdian Masyarakat (Dr.Boyke Setiawan Soeratin,S.P.,MM.Agr), Kepala Drive BULOG Jawa Barat (Abdul Muis S.Ali), Kemudian darai Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon (M.Gunawan).

Deversifikasi pangan merupakan alternatif penganekaragaman sumber karbohidrat sebagai pengganti beras, namun di Indonesia tetap saja tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan dikarenakan tidak ada Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat mengolahnya dengan baik, Sedangkan yang menjadi nilai tambah pada pengolahan bidang pertanian yaitu dapat menjadikan suatu komoditas setelah diolah.

Salah satu pembicara Seminar, Dr. Boyke menerangkan terkait keberlangsungan deversifikasi, menurutnya yang dapat diharapkan mampu membatu permasalahan tersebut adalah mahasiswa.

"Dalam hal ini, kalian sebagai mahasiswa harus dapat dan mampu berdiri bersama Petani untuk keberlangsungan diversifikasi pangan ini,"jelasnya saat menyampaikan materi.

Selain diversifikasi pangan juga dijelaskan tentang Bulog sebagai lembaga pemerintahan non-departemen yang mengatur pendistribusian beras untuk masyarakat.

Pekan Kewirausahaan sendiri diselenggarakan selama tiga hari dari 28-30 September 2017 dengan berbagai kegiatan diantarannya yakni Seminar, Talk Show, Bussines Plan Competition, dan dilanjut dengan Field Trip menuju Keraton Kasepuhan Cirebon dan Goa Sunyaragi.

Perlu diketahui juga, Pekan Kewirausahaan bekerjasama dengan DPW II POPMASEPI, yang meliputi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Kalimantan.

Khusnul Khotimah selaku Ketua Pelaskana acara mengharapkan melalui kegiatan tersebut daya kreatifitas mahasiswa menjadi semakin tinggi, sehingga daya saing pangan lokal pun menjadi meningkat.

"Dengan adanya Seminar ini, semoga peserta bisa lebih tertarik untuk berinovasi, dan kreatifitas mahasiswa menjadi semakin tinggi, serta kita juga mempunyai tujuan kalau pangan lokal itu punya daya saing, dan tidak harus makanan yang mewah, melaikan makanan yang unik itu yang kita cari." Tutupnya saat ditemui setaranews usai acara. (Riska Aulia).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar