Rabu, 15 November 2017

Umat Kristen China Gantikan Gambar Yesus Dengan Gambar Xi Jinping

Internasional, Beijing, China, Setaranews.com - Presiden China, Xi Jinping mendesak ribuan orang kristen yang berada di sebuah daerah miskin di China untuk mengganti gambar Yesus Kristus menjadi gambar nya (Xi Jinping). Pergantian gambar yesus tersebut tampak jelas terlihat dipinggiran daerah Poyang, Yugan, Provinsi Jiangx. Dimana Daerah tersebut merupakan kawasan kristen terbesar di China.

Hal tersebut sengaja dilakukan oleh pemerintah setempat guna untuk merubah kepercayaan terhadap agama menjadi kelompok yang memiliki kepercayaan penuh terhadap partai komunis.

Ketua Kongres Rakyat Huangjinbu, Qi Yan, mengungkap kan bahwasanya fokus China dibawah kepemerintahan Xi Jinping untuk memberantas kemiskinan yang dialami para keluarga kristen di Yugan.

”Banyak rumah tangga terjerumus ke dalam kemiskinan karena sakit. Beberapa orang terpaksa mempercayai Yesus untuk menyembuhkan penyakit mereka, tapi kami coba katakan kepada mereka bahwa sakit merupakan hal fisik dan orang yang benar-benar dapat membantu mereka adalah Partai Komunis dan Sekretaris Jenderal Xi (Jinping),” ungkapnya, dikutip melalui sindonews.com, Selasa (14/11).

Lebih lanjut, Qi Yan menegaskan bahwasannya tuhan bukanlah penyelamat bagi mereka yang mengalami kemiskinan."Mereka sangat bodoh dan tudak tahu apa-apa. Mereka pikir Tuhan adalah penyelamat mereka. Setelah kader kami bekerja, mereka akan menyadari kesalahan dari apa yang mereka percayai sebelumnya, kita seharusnya tidak lagi bergantung pada Yesus, tapi kita harus bergantung pada Partai (Komunis) untuk meminta bantuan,” lanjutnya, dikutip melalui sindonews.com, Selasa (14/11).

Akhirnya seluruh simbol yang melambangkan agama (Kristen) seperti gambar Yesus Kristus, Patung Salib, dan Cakram injil terpaksan harus disinggkrikan oleh warga sekitar dan menggantinya dengan gambar Presiden China, Xi Jinping karena jika tidak menuruti apa yang telah di perintahkan maka tidak akan mendapat kuota dari prorgram bantuan penanggulangan kemiskinan.

Dikutip dari sindonews.com.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar