Minggu, 16 Juni 2013

Potensi Energi Terbarukan di Indonesia Menjadi Keharusan

Unswagati, Cirebon - SetaraNews.com, Pemanfaatan energi baru dan terbarukan seperti tenaga surya, biomassa, angin, energi air, dan panas bumi bisa mencukupi kebutuhan energi Indonesia hingga 100 tahun mendatang, karena memiliki potensi setara dengan 160 gigawatt (GW)

Cepat atau lambat Indonesia dan negara dunia lainnya harus mengucapkan selamat tinggal pada minyak sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik. Pemerintah telah merencanakan untuk memperbesar porsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional, dari 10 juta ton setara minyak saat ini menjadi 99 juta ton setara minyak pada 2025.

Sesuai data Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, menyebutkan di tahun 2012 lalu pertumbuhan konsumsi energi Indonesia mencapai 7 persen per tahun. Padahal, pertumbuhan konsumsi energi dunia hanya 2,6 persen per tahun. Pada saat yang sama, cadangan minyak Indonesia terus menurun, sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat penurunan cadangan minyak mentah tercepat di Asia.

Konsumsi energi yang tinggi ini menimbulkan masalah dan ketimpangan, yaitu terjadinya pengurasan sumber daya fosil seperti minyak dan gas bumi serta batu bara yang lebih cepat, jika dibandingkan dengan penemuan cadangan baru. Produksi minyak yang saat ini menjadi penyokong utama kebutuhan energi nasional telah jatuh jauh di bawah produksi puncaknya 1,6 juta barel per hari menjadi sekitar 861.000 barel per hari pada akhir 2012 lalu.

karena itu, Indonesia perlu mengurangi ketergantungan terhadap minyak dan beralih pada sumber energi alternatif guna mengamankan ketahanan energi nasional yang berkelanjutan di masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar