Selasa, 11 Agustus 2015

Cinta dan Perjuangan

Ini tentang aku yang mengutip gurat di wajahmu

Di pelataran kampus jalan pemuda

Sebagai mahasiswa yang menggebu

Kau bersama jiwa-jiwa yang menderu

Hidup merebah jadi satu

Orasi dan demonstrasi jadi sahabat karibmu

Terlihat membekas oleh lengkung otot disekitar pipimu

Juga kerut dahi yang tersusun rapih itu

Bekas menyuarakan suara-suara dengan lantang

Suara dari yang hatinya gamang

Gamang yang harusnya dituntaskan tanpa harus menghunus pedang

Menang tak menang memang

Ketika satu dua tiga menyoalkan suatu bentuk tak berwarna

Maka landaslah kencang ke delapan penjuru mata angin tegak menganga

Bebas lepas landas

Kau yang tak harus sampai memelas

Bilaslah dan bila perlu gilas!

Perduli setan antara egois dan idealis

Sebab jelas aku lihat punggungmu yang berkarat

Dan disetiap malammu yang menghinggap hampir selalu jadi sekarat

Yang tak semesta pun tahu bahwa itu berat

Nyeri aku melihatmu lamat-lamat

Perjuangan keras yang terkadang asanya mendekati tamat

Tapi tenanglah sayang,hidupmu tak harus merasa termarginalkan

Karena sesungguhnya merekalah yang tak mampu berlari mengejar

Mengejar jejak kaki kuat dan betapa tajamnya isi dibalik cita cinta

Tegaklah kelangit memandang awan

Bila perlu cengkram akar bumi erat-erat

Dan alam pun akan selalu setia dalam do’a dengan sedemikian menawan

Atau mungkin untuk sewaktu-waktu kau perlu berbicara tanpa suara

Kau tak sendiri ,masih banyak noktah di puncak-puncak kaldera siap menerima

Lalu bersandarlah pada pundak

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar