Jumat, 17 Januari 2014

Unswagati Cirebon Mewisuda 1090 Mahasiswa S1 & S2

Cirebon - SetaraNews.com, Universitas Swadaya Gunung Jati pada Kamis dan Jumat (16-17/1) ini mewisuda 1090 mahasiswa S1 dan S2 di Hotel Zamrud.

Wisuda mahasiswa Unswagati Cirebonpada tahun 2014 ini merupakan tahun pertama Unswagati mewisuda lulusan mahasiswa fakultas kedokteran. Dari 1090 sarjana dan pascasarjana yang telah diwisuda, ada delapan lulusan yang dianggap terbaik. Ke delapan itu diantaranya;

  1. Dede dari pascasarjana agronomi dengan IPK 3.49,

  2. Datam dari pascasarjana pendidikan bahasa indonesia dengan IPK 3.60,

  3. Bambang Medivit Budiantoso dari ilmu hukum dengan IPK 3.39,

  4. Kuryono dari ilmu administrasi negara dengan IPK 3.19,

  5. Puspitaweny Harpitaningrum dari Agroteknologi dengan IPK 3.76,

  6. Lise Listiawati dari Agribisnis dengan IPK 3.57,

  7. Ayu Yosika dari Teknik Sipil dengan IPK 3.70, dan

  8. Eliza Nofitri dari pendidikan dokter dengan IPK 3.95


Daftar nama ke delapan wisudawan terbaik  tersebut tercantum dalam SK Rektor Nomor : SKEP/012/UNIV/I/2014 dan sejumlah lulusan sarjana beserta lulusan magister Unswagati tercantum dalam SK Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon nomor: SKEP/013/UNIV/I/2014.

Dalam sambutannya, Rektor Unswagati Dr. H. Djakaria Machmud SH. SE. MSi turut menyoroti tentang situasi terkini negara Indonesia yang tengah dilanda berbagai permasalahan baik di bidang pendidikan, hukum, dan ekonomi.Salah satunya mengenai disifitnya neraca perdagangan dan anggaran APBN Indonesia.

"Indonesia jika diibaratkan sudah seperti lampu kuning atau bahkan lampu merah. Karena semakin kompleksnya permasalahan yang harus dihadapi. Mulai dari legislatifnya, eksekutifnya, dan sekarang merambah ke yudikatif-nya. Saya berharap sebagai rektor, agar lulusan Unswagati dapat bermanfaat bagi lingkungannya." ujarnya saat mengisi sambutan acara wisuda hari ini di Hotel Zamrud (17/1).

Lebih lanjut rektor yang juga merupakan alumni dari Unswagati Cirebon ini juga turut menyoroti persoalan hukum yang ada di Indonesia terutama korupsi. Ia berharap agar lulusan Unswagati Cirebon tidak akan mengecewakan almamater.

"Saya berharap agar lulusan Unswagati Cirebon tidak terlibat dalam praktik korupsi saat menjabat di suatu instansi di mana pun. Untuk menanggulangi hal itu, saya meminta kepada Wakil Rektor I, Prof. Dr. H. Rochanda Wiradinata, MP untuk memasukkan mata kuliah pendidikan anti korupsi pada kurikulum di Unswagati." tandasnya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar