Kamis, 30 Januari 2014

Warga Kesal Tidak Boleh Mengelola Lahan Sekitar Proyek Chevron

Kuningan - SetaraNews.com, Warga desa Palutungan, dan desa Cisantana Kecamatan Cigugur Kuningan  Jawa Barat kesal tidak diperbolehkan untuk mengelola lahan pertanian di area kaki gunung Ciremai yang selama ini menjadi sumber mata pencaharian mereka.

"Mereka (pihak TNGC Taman Nasional Gunung Cirebon) tidak mengizinkan kami masuk untuk mengelola, tapi babi yang merusak di izinkan. Sungguh ironis." ujar Oki kepada SetaraNews (30/1).

Menurut Oki, pada zaman kolonial Belanda hingga ke orde lama warga masih bisa mengelola. Namun pada zaman orba semua diambil alih oleh pihak perhutani dan kami warga harus membayar, namun warga masih bisa mengelola.

"Kenapa sejak tahun 2004, pada saat beralih menjadi taman nasional gunung ciremai (TNGC) kami tidak diperbolehkan sama sekali. Ada warga yang mengambil ranting saja dihukum 8 bulan." tambah Oki.

Pemerintah provinsi Jawa Barat sendiri telah menyepakati kerja sama dengan Chevron Corporation pada tahun 2006 lalu untuk pembangunan Gheotermal (tenaga listrik dari panas bumi) di wilayah Jawa Barat.

Menurut Oki, Pemerintah Propinsi beralasan semua itu demi masyarakat setempat. Karena masyarakat setempat yang ekonominya kurang bisa di atasi, dan sangat menguntungkan.

"Ini semua pembohongan. Masyarakat di desa kami hidup lebih dari berkecukupan. Bahkan pada zaman moneter pun kami tidak merasa kesulitan. Jika harus beli motor tanpa mengangsur. Tapi secara tunai." pungkas Oki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar