Senin, 06 Juni 2016

Perangi Perdagangan Ilegal, Di Kenya Bentuk Tim Anjing Pelacak

[caption id="attachment_11208" align="aligncenter" width="383"]Anjing melacak tas yang ada dibandara, untuk menemukan adanya gading dan cula badak ilegal. sumber gambar : voaindonesia.com Anjing melacak tas yang ada dibandara, untuk menemukan adanya gading dan cula badak ilegal. sumber gambar : voaindonesia.com[/caption]

Afrika Timur, Setaranews.com – Bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Dunia dengan tema tahun ini adalah memerangi perdagangan satwa liar ilegal bernilai $20 milyar. Di Afrika Timur, sebuah tim baru yakni anjing pencium berperan dalam memerangi itu.
Sebutan Asha, seekor anjing springer spaniel Inggris berputar gembira dengan tali yang dikendalikan, dia menaiki koper-koper di bandara internasional Jomo Kenyatta di Nairobi. Telinganya yang terkuai dan lidah pink menjulur keluar, walaupun seperti sedang bermain-main saja, tetapi sebenarnya dia sedang bekerja keras.
Bercirikan duduk sebentar setelah mencium ransel terpal, lalu diberilah mainan oleh tuannya. Inilah hadiah atas penemuan sepotong gading yang disembunyikan, dengan peragaan kemampuannya.
Asha telah dilatih khusus untuk mencium bau gading di bandara dan pelabuhan, di Kenya dan Tanzania. Ada 8 ekor anjing pencium dalam tim ini, dengan tujuan memerangi perdagangan gading dan cula badak ilegal, dia dilatih oleh Yayasan Satwa Liar Afrika juga bekerja sama dengan Dinas Satwa Liar Kenya dan bagian Satwa Liar Tanzania.

Rencananya, masih ada 8 ekor anjing lagi yang sedang dilatih dalam program itu dan akan ditempatkan di Mozambigue dan Uganda.
Januari lalu, tim beranggotakan anjing tersebut sudah dikerahkan, kemudian sudah melakukan 26 penyitaan produk satwa liar dan gading ilegal.
“Kalau kita melakukan 4 atau 6 penyitaan dalam satu bulan, ini benar-benar hasil yang penting. Tindakan tersebut memberitahu masyarakat internasional bahwa daerah ini dijaga dengan baik dan kita memerangi perdagangan satwa liar,” kata Mark Kinyua, kepala satuan anjing Dinas Satwa Liar Kenya.
Sumber berita dan gambar : voaindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar