Jumat, 24 Juni 2016

Suku Dayak Losarang Jalani Ritual Berendam Tengah Malam

Indramayu, setaranews.com – Sebanyak 10 pria warga suku dayak Hindu-Budha Bumi Segandu melakukan tradisi berendam di kali (sungai) pada kamis tengah malam, 23 Juni 2016  di Desa Krimun, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu.

[caption id="attachment_11287" align="alignright" width="300"]Foto : Ilmi Yanfau'nnas/Radar Cirebon Foto : Ilmi Yanfau'nnas/RC[/caption]

Dilansir dari radarcirebon.com, suku dayak tersebut diwajibkan berendam selama empat bulan berturut-turut dalam satu tahun. Tujuannya agar menyatu dengan alam, mereka juga memegang prinsip belajar dari alam dan bersinergi dengan bumi.

Selain berendam, warga juga harus berjemur di siang hari.

“Jadi rendeman ini empat bulan berturut-turut. Setiap pukul 12.00 malam hingga jam 06.00 pagi mereka harus berendam di kali sekitar, dan siang hari sekitar pukul 11.00 hingga 14.00 siang mereka harus berjemur,” tutur Gembol, warga Suku Dayak Losarang.

Tujuan berendam juga melatih kesabaran, menurut Gembol, manusia sering mengeluh ketika cuaca panas bahkan dingin. Maka mereka coba jauhi sifat-sifat tersebut, karena alam sudah punya waktunya masing-masing.

Kepercayaan warga dalam pelaksanaan ritual berendam tidak ada waktu khusus , kalaupun selama ritual tidak sanggup dilaksanakan selama empat bulan, maka tidak ada sanksi.

Namun bagi warga yang sudah terbiasa justru menjadi hal yang menyenangkan bahkan seringkali tertidur saat berendam.

Warga disana merupakan warga yang ramah dan anti kekerasan, bahkan termasuk kaum vegetarian, berprinsip untuk tidak menyakiti atau membunuh binatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar