Selasa, 20 Desember 2016

Puisi: Perempuan dalam Perlawanan

Perempuan itu tersudut ketidakadilan
Keringatnya dijual murah
Terlebih tubuhnya dijamah
Lalu cintanya disepelekan
Harga dirinya dirampas

Ia tak bisa berbuat banyak
Sebab ia hanya perempuan miskin
Ia terombang-ambing di perahu nasib
Membawanya ke belantara lautan yang mencekamkan

Perempuan itu ingin melawan
Hidupnya bukan taruhan
Jika bukan dirinya sendiri yang bertahan, siapa yang akan memperjuangkan?
Ia pun menantang dunia dengan modal tatapan
Mencoba tegar dengan segala keadaan
Meski seluruh waktunya cacat, luka tertancap dimana-mana

Ia tak butuh belas kasihan
Hanya ingin dunia menatapnya
Membalikkan segala ketidakadilan yang menimpanya
Bergeraklah ia menuju dimensi perlawanan
Sebab ia dan kaumnya sudah lama dibawah tekanan
Inilah saatnya menyeruakan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar