Jumat, 20 April 2018

Berikut PR Unswagati dalam Janjinya Akan Penuhi Transparansi

Unswagati, Setaranews.com – Dalam audiensi terbuka pada Kamis (19/4) di Auditorium Kampus 1 Unswagati. Pihak Universitas telah melakukan hitam di atas putih sebagai bukti akan penuhi tuntutan mahasiswa, dan berikut isi pernyataannya 1). Transparansi hasil audit Universitas perihal Laporan Keuangan internal atau audit internal 2). Menegaskan bahwasanya tidak ada penjualan aset Kampus GT 3). Pemenuhan hak-hak mahasiswa berupa sarana dan pra-sarana baik akademik maupun non-akademik sesuai kemampuan anggaran.

Menurut Mukarto Siswoyo selaku Rektor Unswagati bahwa dirinya pun menekankan transparansi, dengan adanya SPI dan audit KAP (Kantor Akuntan Publik) sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas di lingkup Unswagati.

“Saya pun menekan transparansi, dan sepakat dengan Yayasan yang menggunakan RKAT (Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan). Kita Universitas dipandu dalam pengeluaran dan pendapatan Rencana Kerja Tahunan. Dulu kan ada di Universitas, sekarang Yayasan yang mengatur. Semua rekening Universitas diajukan ke Yayasan termasuk anggaran kemahasiswaan. Ada SPI juga mengedit keuangan di internal tiap satu semester, tapi tiap tahun juga kita di audit KAP.” Paparnya.

Menimpali ujaran sang rektor, salah satu mahasiswa Pertanian, Reja Fauzi menginginkan ada pembuatan terkait sistem transparansi yang jelas di Unswagati. “Unswagati sudah 50 tahun berdiri, tapi tidak ada pembuatan sistem transparansi yang jelas. Ada SPI dan sebagainya, informasinya hanya bisa diakses oleh plat merah, sementara gak sampai ke mahasiswa.”

Mengingat transparansi yang dimaksud oleh mahasiswa yakni agar Unswagati sebagai PTS yang pula merupakan badan publik bisa melakukan transparansi pada mahasiswa keseluruhan, bukan hanya pada golongan pemegang kekuasaan saja.

“Transparansi tidak hanya diperuntukkan untuk plat merah, kita ada UUD Keterbukaan Publik terkait transparansi. PTS pun badan publik. Apa hak-hak informasi yang diperoleh oleh mahasiswa? Harus ada kewajiban yang ditransparasikan kepada mahasiswa, misalnya APBD, beasiswa dan sarana pra-sarana. Informasi begitu kan harusnya di tempel di mading Yayasan. Soal beasiswa saja misalnya kan, kita (mahasiswa) tidak tahu, jangan-jangan yang dapat itu-itu saja sampai lulusnya, bahkan sampai S2.” Ujar Epri Fahmi Aziz selaku Juru Bicara AMPUH (Aliansi Mahasiswa Peduli Unswagati Bersih) saat menyampaikan aspirasinya di hadapan jajaran rektorat dan peserta audiensi terbuka.

Lebih lanjut menurut Epri hal-hal tersebut harus ada agar timbulnya trust dalam diri mahasiswa dan masyarakat.

Mukarto pun langsung menyahuti dan meminta Wakil Rektor III yang menangani Bidang Kemahasiswaan untuk bertindak transparan dalam menyampaikan beasiswa ke mahasiswa. “Mulai dari sekarang saya minta WR III transparan. Ada beasiswa dari mana saja, jumlahnya berapa saja sampaikan pada mahasiswa.” Tegasnya.

Kemudian mengingat waktu audiensi terbuka yang terbatas, mahasiswa pun meminta agar jajaran rektorat bisa kembali membuka obrolan semacam ini. Dan langsung disanggupi oleh jajaran rektorat. Yang rencananya akan diselenggarakan pada awal bulan Mei mendatang sebelum memasuki bulan puasa. (Fiqih Dwi/LPM Setara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar