Rabu, 18 April 2018

Ketua Yayasan Minta Maaf atas Ucapan Kasar Terhadap Mahasiswa

Unswagati, Setaranews.com - Aliansi Mahasiswa Peduli Unswagati Bersih (AMPUH) adakan Aksi Solidaritas Mahasiswa di lahan parkir Kampus Utama Unswagati pada Selasa, 18 April 2018 pukul 13.00 WIB. Aksi solidaritas ini ditandai dengan penandatanganan petisi sebuah tanda komitmen bahwa seluruh mahasiswa Unswagati mendukung aksi transparansi dan akuntabilitas pihak Universitas dan Yayasan Unswagati.

Aksi solidaritas awalnya berjalan hikmat di warnai dengan nyanyian perjuangan dan musik akustik sembari menyebarkan selembaran surat pernyataan sikap mahasiswa perihal pelayangan surat undangan orangtua massa aksi yang lakukan pada 12 April 2018 lalu tentang kasus penjualan Kampus GT.

Tak lama kemudian Ketua Yayasan Unswagati dan pihak rektorat menyambangi massa aksi, mencoba membubarkan dan mengajak untuk masuk kedalam untuk audiensi. "Gak perlu kamu begitu-begitu, audiensi itu tidak perlu kamu mempermalukan dan merusak tau ngga? Out sekarang, mau cara apapun saya ladenin, ayoo!" Kata Dadang Sukandar Kasidin dengan suara tinggi dan melangkah mendekati salah satu masa aksi.

Perwakilan AMPUH, Epri Fahmi Aziz mencoba menenangkan dan menjelaskan maksudnya menggelar aksi solidaritas mahasiswa "Bapak santai dulu,begini pak, kami baik-baik". Belum selesai berbicara, ketua yayasan langsung meng-cut pembicaraannya sambil berkata "Hey, kamu baik-baik apa? Orang tua kamu yang minta maaf!! Bangsat kamu!!" Katanya dengan nada tinggi sambil menunjuk-nunjuk.

Spontan karena didapati perlakuan yang tidak menyenangkan massa aksi pun menuntut agar ketua yayasan meminta maaf langsung kepada massa aksi. Awalnya ketua yayasan bersikukuh dengan sikapnya pada para mahasiswa yang melakukan demonstrasi, namun masa aksi terus mendesaknya dan melakukan perjanjian dari massa aksi pun akan meminta maaf karena dinilainya tidak beretika dan agar tercipta keadilan, lama bernegosiasi dengan rektor Mukarto Siswoyo sebagai penengah akhirnya ketua yayasan kembali menemui massa aksi.

Sambil memegang toa, dia bilang. "Bukan kami melarang kalian demo, tapikan semuanya ada prosedur, etika, kalo mengkritisi untuk membangun, saya dukung lahir batin, saya senang dan bangga. Karena ada di Instagram di media, kalo ada kata-kata saya yang kurang berkenan, saya ralat lah, tapi kami tidak ada maksud apa-apa. Saya ini membenahi, menata baik sarana dan fasilitasnya, namun saya menyayangkan cara kaum intelektual, jadi tolonglah pengertian dan dimaklumi, iya saya cabut, baik kalo itu yang diinginkan teman-teman semua, demi Unswagati saya minta maaf dan tidak dapat maksud dan tujuan saya karena benci atau apa itu tidak ada, saya hanya berusaha memperbaiki semuanya dan kami bekerja tidak pernah mengenal waktu," katanya dengan nada sedikit menyesal.

Akhirnya massa aksi dan Ketua Yayasan pun saling meminta maaf dengan berjabatan tangan sebagai tanda damai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar